Anda di halaman 1dari 9

EVALUASI IMPLEMENTASI

PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DASAR


(Studi di SDN Bulusari Tarokan Kabupaten Kediri)

Taufiq Rahman Ilyas, Tjahjanulin Domai, Muhammad Shobaruddin


Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang
E-mail: topiq.ismaya@yahoo.com

Abstract: Evaluation Implementation of School Operational Assistance Program ( Studies on


SDN Bulusari Tarokan Kediri) Organizing the implementation of a program is not always be
balanced with success on the intended target of the main objectives. As well as organizing the
implementation of the School Operational Assistance (BOS) at the elementary school (SD).
Consistent with the program that has been running more than about eight years from 2005, this
program has actually made many contributions, particularly in the education service. School
Operational Assistance (BOS) to be the main instrument in the teaching and learning activities
schools. But even then on the other side dimensions there are real problems in the implementation
of the School Operational Assistance (BOS) in elementary school (SD).so what is the vision and
mission of the program objectives are not to achieve success. so what is the vision and mission of
the program objectives are not to achieve success.

Keywords: evaluation, The School Operational Assistance (BOS)

Abstrak: Evaluasi Implementasi Program Bantuan Operasonal Sekolah (studi pada SDN
Bulusari Tarokan Kabupaten Kediri) Implementasi penyelenggaraan suatu program tidak
selamanya selalu diimbangi dengan keberhasilan pada sasaran tujuan utama yang dituju. Seperti
halnya implementasi penyelenggaraan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada Sekolah
Dasar (SD). Sejalan dengan program yang telah berjalan kurang lebih sekitar delapan tahun dari
tahun 2005 program ini sebenarnya telah memberikan banyak kontribusi, khususnya pada layanan
pendidikan. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) menjadi instrument utama dalam
terselenggarakannya kegiatan belajar mengajar di sekolah. Namun demikan pada dimensi sisi yang
lain masih saja terdapat permasalahan pada implementasi penyelenggaraan program Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) di Sekolah Dasar (SD), sehingga apa yang menjadi visi misi dari
sasaran program tersebut belum mencapai keberhasilan

Kata kunci: evaluasi, Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Pendahuluan miliki secara optimal. Upaya untuk


Pendidikan adalah sektor wilayah yang melaksanakan amanat tersebut Pemerintah
terpenting dari sebuah input pembangunan telah mengeluarkan kebijakan Undang
secara umum, karena merupakan fondasi undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
dasar fundamental yang utama dalam suatu Sistem Pendidikan Nasional yang me-
paradigma pembangunan, bahkan pen- rupakan dasar hukum penyelenggaraan sis-
didikan menjadi domain utama bagi setiap tem pendidikan di Indonesia. Visi Pen-
negara yang ingin maju dan ingin me- didikan Nasional adalah untuk mewujudkan
nguasai teknologi. Setiap negara mem- system pendidikan yang kuat dan
punyai kewajiban mencerdaskan kehidupan berwibawa untuk memberdayakan semua
bangsanya tanpa terkecuali, Pemerintah warga negara Indonesia agar berkembang
Indonesia seperti yang ada dalam Undang- menjadi manusia yang berkualitas sehingga
undang Dasar Republik Indonesia Tahun mampu dan proaktif menjawab segala tan-
1945 dalam Pasal 31 ayat (1) telah tangan zaman yang sealu berubah. Adapun
mengamanatkan bahwa setiap warga negara langkah-langkah kebijakan yang diambil
berhak untuk mendapatkan pendidikan Pemerintah dalam mewujudkan visi tersebut
untuk mengembangkan potensi yang di- antara lain dalam Renstra Ke-mendikbud

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 7, Hal. 1331-1339 | 1331


(2011) menetapkan tiga pilar kebijakan tataran global. Pada hal kita tahu bahwa
pendidikan nasional, yaitu: gambaran umum mutu Sumber Daya
(1) Perluasan dan pemerataan akses Manusia Indonesia sebagaimana dilaporkan
pendidikan; oleh UNDP setiap tahun menunjukkan
(2) Peningkatan mutu, relevansi dan daya tingkat pembangunan Sumber Daya
saing pendidikan; Manusia Indonesia ternyata masih mem-
(3) Penguatan tata kelola, akuntabilitas dan prihatinkan, terpuruknya kondisi Human
citra publik pendidikan. Development Index (HDI) atau Indek
Searah dengan tujuan pendidikan Pembangunan Manusia pada tahun 2012
nasional, pemerintah telah melakukan menempati peringkat 124 dari 187 negara.
langkah-langkah reformasi atau menyem- Permasalahan yang selalu dialami oleh
purnakan system pendidikan yang meliputi masyarakat, meskipun dana BOS telah
(1) Penyelenggaraan pendidikan dinyatakan dikucurkan Pemerintah kepada Sekolah
sebagai suatu proses pem-budayaan peserta Dasar/sederajad maupun Sekolah Menengah
didik yang berlangsung sepanjang hayat, Atas/setingkat tetap saja setiap tahun ajaran
dimana dalam proses tersebut harus ada baru/penerimaan murid baru selalu
pendidikan yang mem-berikan keteladanan memungut bantuan dana rutin berupa
dan mampu mem-bangun kemauan serta Sumbangan kegiatan ekstrakulikuler atau
mengem-bangkan potensi dan kreativitas dalam bentuk lain dengan berbagai dalih.
peserta didik sehingga terjadi pergeseran Bahkan sampai saat ini masih ada laporan
paradigma proses pendidikan dari para- bahwa terdapat beberapa warga yang berasal
digma pengajaran keparadigma pembe- dari keluarga miskin menyekolahkan anak-
lajaran, Paradigma pengajaran yang me- anak mereka di sekolah favorit dengan
nitikberatkan peran pendidik dalam men- standar nasional karena benar-benar mem-
stranformasi pengetahuan bergeser kepara- punyai prestasi siswa yang bagus, namun
digma pembelajaran yang memberikan tetap dipungut biaya tambahan.
peran lebih banyak kepada peserta didik Ketertarikan untuk melakukan pe-
untuk mengembangkan potensi dan nelitian mengenai evaluasi implementasi
kreativitas dirinya, (2) Perubahan pan- terhadap program BOS adalah karena di
dangan tentang mengenai peran manusia daerah Kabupaten Kediri tepatnya di SDN
dari paradigma manusia sebagai sumber- Bulusari kecamatan tarokan berdasarkan
daya pembangunan menjadi paradigma informasi dari media lokal daerah setempat
manusia sebagai subjek pembangunan menemukan temuan adanya indikasi per-
secara utuh. masalahan pada regulasi pelaksanaan
Dalam rangka mewujudkan suatu cita- penyelenggaraan dana BOS hal ini sesuai
cita pendidikan nasional, sampai saat ini dengan kutipan berikut, Adanya pengunaan
Pemerintah Indonesia masih dihadapakan BOS yang tidak sesuai aturan, penggunaan
pada berbagai banyaknya kompleksitas dana BOS cenderung digunakan untuk
permasalahan, baik permasalahan yang melakukan perbaikan fasilitas gedung dan
bersifat internal maupun eksternal, seperti sarana komputer sehingga kurang efektif
tingkat kualitas pendidik yang belum dalam menunjang kegiatan belajar mengajar
memenuhi standar mutu, sarana dan siswa sebagai penerima dana BOS (Radar
prasarana sekolah yang masih kurang Kediri, 17 Mei 2012) Adanya temuan
memadai serta terbatasnya anggaran pe- bahwa di SDN Bulusari terjadi kesalah-
ndidikan yang disediakan oleh pemerintah, fahaman pengertian mengenai pemanfaatan
selain faktor internal tantangan yang paling BOS oleh pihak pengelola dana BOS
berat bagi bangsa Indonesia pada era dengan para wali murid, dimana wali murid
globalisasi abat ke-21 ini adalah bagaimana masih menganggap BOS sebagai subsidi
menyiapkan Sumber Daya Manusia yang khusus yakni diperuntukan kepada dan
cerdas, unggul dan berdaya saing. Hanya khusus bagi siswa miskin yang menerima
dengan bermodalkan manusia yang cerdas, padahal kegunaan BOS tersebut peranannya
unggul dan berdaya saing suatu bangsa akan men-cakup semua proses kegiatan
mampu bermitra dan berkompetisi pada pendidikan termasuk membiayai siswa

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 7, Hal. 1331-1339 | 1332


miskin (Radar Kediri 1 september 2012). untuk menentukan alternatif atau pilihan
Dengan melihat permasalahan diatas ten- yang tepat dalam mengambil sebuah
tunya menarik apabila Penulis meneliti keputusan.
mengenai evaluasi implementasi pe- Setelah kita menentukan obyek
manfaatan BOS, tidak diberikannya lang- evaluasi selanjutnya harus menentukan
sung dana BOS kepada siswa akan tetapi aspek-aspek dari obyek yang akan evaluasi.
diterima dan dikelola langsung oleh sekolah Menurut (Stake, 1967, Stuffebeam, 1959,
bersamaan dengan pengwasan dari komite Alkin 1969 dalam Arikunto, 2008, h 49)
sekolah, selain itu pelaksanaan program telah mengemukakan bahwa evaluasi
BOS setelah sekian lama dari tahun ketahun berfokus pada empat aspek yautu:
mendapatkan evaluasi tetapi kenyataannya a. Konteks
keefektifan dari tujuan sasaran yang dituju b. Input
masih belum maksimal, banyaknya tan- c. Proses implementasi
tangan dan kendala dalam transparansi serta d. Produk
akuntabilitas dari berbagai lembaga yang Bridgman dan Davis (dalam Yusuf,
menangani masih banyak perlu dievaluasi, 2000, h 76) yaitu evaluasi program yang
baik oleh lembaga sekolah maupun lembaga secara umum mengacu pada 4 (empat)
lain sehingga setidaknya sedikit banyak dimensi yaitu:
dapat mengatahui seberapa besarkah a, Indikator input
manfaat dan cakupan, pemerataan dari ang- b. Indikator process,
garan BOS bagi siswa/siswi miskin atau c. Indikator outputs
kurang mampu. d. Indikator outcomes.

Tinjauan Pustaka Penilaian Evaluasi Kinerja Program.


Konsep Evaluasi Program Evaluasi proses bertujuan untuk
Evaluasi program adalah proses mengidentifikasi atau memprediksi ham-
penetapan secara sistematis tentang nilai, batan-hambatan dalam pelaksanaan kegiatan
tujuan, Efektivitas atau kecocokan sesuatu atau implementasi program. Evaluasi proses
sesuai dengan kriteria dan tujuan yang telah dilakukan dengan mencatat atau men-
ditetapkan sebelumnya. Proses penetapan dokumentasikan setiap kejadian dalam pe-
keputusan itu didasarkan atas perbandingan laksanaan kegiatan, memonitor kegiatan-
secara hatihati terhadap data yang telah kegiatan yang berpotensi menghambat dan
diobservasi dengan menggunakan standard menimbulkan kesulitan yang tidak
tertentu yang telah dibakukan. (Ralp Tyler, diharapkan, menemukan informasi khusus
1950 dalam Arikunto, 2007, h 38) men- yang berada diluar rencana; menilai dan
definisikan bahwa evaluasi program adalah menjelaskan proses secara aktual. Selama
proses untuk mengetahui apakah tujuan proses evaluasi,evaluator dituntut berin-
program sudah dapat terealisasi. teraksi dengan staf pelaksana program
Evaluasi program adalah proses secara terus menerus (Endang Mulya-
penetapan secara sistematis tentang nilai, tiningsih, 2011, h 130-131).
tujuan, Efektivitas atau kecocokan sesuatu Tujuan utama evaluasi produk adalah
sesuai dengan kriteria dan tujuan yang telah untuk mengukur, menginterpretasikan dan
ditetapkan sebelumnya. Proses penetapan memutuskan hasil yang telah dicapai oleh
keputusan itu didasarkan atas perbandingan program, yaitu apakah telah dapat
secara hati-hati terhadap data yang memenuhi kebutuhan sesuai dengan tujuan
diobservasi dengan menggunakan standard yang diharapkan atau belum (Endang
tertentu yang telah dibakukan. Dari berbagai Mulyatiningsih, 2011, h 132). Menurut
definisi tersebut di atas, dapat diintisarikan Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin
bahwa yang dimaksud dengan evaluasi Abdul Jabar (2009, h 22), menyatakan ada
program adalah kegiatan untuk mengu- empat kemungkinan kebijakan yang di-
mpulkan informasi tentang bekerjanya lakukan berdasarkan hasil dalam pe-
sesuatu program pemerintah, yang se- laksanaan sebuah program keputusan, yaitu:
lanjutnya informasi tersebut digunakan

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 7, Hal. 1331-1339 | 1333


a. Menghentikan program, karena pemeliharaan sarana-prasarana sekolah,
dipandang bahwa program ter- kesejahteraan pegawai, administrasi, pem-
sebut tidak ada manfaatnya, binaan teknis edukatif, dan pendataan.
atau tidak dapat terlaksana se- Semua pembiayaan diarahkan untuk
bagaimana diharapkan. kelancaran tugas dan memaksimalkan
b. Merevisi program, karena ada fungsi peran sekolah.
bagian-bagian yang kurang se-
suai dengan harapan (terdapat
kesalahan tetapi hanya sedikit. Metode Penelitian
c. Melanjutkan program, karena Jenis penelitian yang dilakukan dalam
pelaksanaan program menun- penelitian ini adalah penelitiandeskriptif
jukkan bahwa segala sesuatu dengan pendekatan kualitatif. Penelitian
sudah berjalan sesuai dengan deskriptif adalah suatu metode dalam
harapan dan memberikan hasil penelitian status kelompok manusia, suatu
yang bermanfaat. objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran
d. Menyebarluaskan program (me- ataupun suatu kilas peristiwa pada masa
laksanakan program di tem-pat- sekarang. Penelitian adalah kegiatan dalam
tempat lain atau me-ngulangi rang-ka memberikan pemecahan atas suatu
lagi program di lain waktu), permasalahan, mengembangkan dan me-
karena program tersebut nguji kebenarannya suatu pengetahuan.
berhasil dengan baik maka Dalam suatu penelitian selalu menggunakan
sangat baik jika dilaksanakan metode.
lagi di tempat dan waktu yang Adapun fokus penelitian ini adalah
lain. sebagai berikut.
a.Proses evaluasi implementasi program BOS
Biaya Pendidikan 1. Supervisi pemantauan dan pengawasan
Biaya pendidkan dalam pengertian ini implementasi program BOS
memiliki cakupan yang luas, yakni semua - Pemantauan dan pengawasan internal
jenis pengeluaran yang berkenaan dengan - Pemantauan dan pengawasan eksternal
penyelenggaraan pendidikan, baik dalam 2. Pelaksanaan evaluasi program BOS di
bentuk uang maupun barang dan tenaga. sekolah
(dalam Gaffar, 2000, h 10) yang dimaksud - aspek masukan (input)
pembiayaan pendidikan adalah penyediaan 1. Jumlah anggaran
sumber daya keuangan yang diperlukan 2. Jumlah siswa di sekolah
untuk penyelenggaraan dan pengelolaan 3. SDM pelaksana program BOS di sekolah
pendidikan. - Aspek proses ( Procces )
Sedangkan (Sudjana, 2002, h 36) a.Pengelolaan atau proses penyelenggraan
mengartikan bahwa pembiayaan pendidikan program BOS di Sekolah
adalah upaya untuk memenuhi segala b.Indikator pencapaian evaluasi BOS di
sesuatu yang diperlukan guna terseleng- Sekolah
garanya proses pendidikan yang diinginkan. - Indikator pada pencapaian kualitas mutu
Pendanaan pendidikan menjadi tanggung pendidikan di sekolah
jawab bersama antara pemerintah dan - Indikator pada peningkatan kualitas dan
masyarakat. Oleh karena itu, ada Kerja sama kwantitas terhadap sarana dan prasarana
yang terjalin bisa berbentuk koperasi dan di sekolah
secara bersama-sama beroperasi masuk - Indikator pada peningkatan layanan
dalam usaha tertentu. pendidikan siswa
Menurut (Nanang, 2004, h 78) Ber- - Pemahaman wali murid mengenai
dasarkan pendekatan unsur biaya peng- masalah presepsi penggunaan BOS di
eluaran sekolah dapat dikategorikan ke sekolah
dalam beberapa item pengeluaran, yaitu c. Faktor penghambat dan pendukung
pengeluaran untuk pelaksanaan pelajaran, evaluasi implementasi program BOS
pengeluaran untuk tata usaha sekolah,

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 7, Hal. 1331-1339 | 1334


Pembahasan program/kegiatan sekolah serta untuk bahan
1. Anlisis Hasil Penelitian Mengenai konsultasi ketika ada pemantauan dari
Proses Evaluasi instansi yang membawahi serta menaungi
Dalam rangka mewujudkan akuntabi- yaitu Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota,
litas dan transaparansi pelaksanaan program Dinas Pendidikan Propinsi, atau Direktorat
BOS SD (Sekolah Dasar), Instruksi evaluasi Pembinaan SD (Sekolah Dasar) hal tersebut
dilakukan berdasarkan pada Peraturan sesuai dengan pernyataan Siagian (2008: h
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan no 51 112) yang mengatakan bahwa pengawasan
Tahun 2011 Tentang Pedoman dan Petunjuk adalah proses pengamatan daripada pe-
teknis pengelolaan BOS yang di dalamnya laksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk
meliputi evaluasi melalui tahapan menjamin agar supaya semua pekerjaan
pemantauan dan supervisi Pemantauan ini yang sedang dilakukan berjalan dengan
bertujuan untuk melakukan pengawasan efektiv.
terhadap pelaksanaan program BOS SD -Tingkat Dinas Pendidikan
(Sekolah Dasar) apakah pada proses Kabupaten/Kota melalui Pengawas
pelaksanaan sesuai dengan pedoman Sekolah
pelaksanaan BOS SD atau belum. Se- Pada proses evaluasi ini Dinas
dangkan supervisi ditujukan untuk me- Pendidikan Kabupaten/Kota disini berfungsi
ngetahui sampai dimanakah atau seberapa melaksanakan pemantauan langsung sebagai
besarkah manfaat beserta cakupan dari bagian tugas dari rutinitas pembinaan
Rintisan program BOS SD (Sekolah Dasar) terhadap tiap tiap sekolah yang me-
sendiri bagi sekolah, mengidentifikasi laksanakan program programnya. Dengan
berbagai macam masalah atau hambatan demikian pemantauan yang dilaksanakan
hambatan yang dialami serta mencarikan oleh dinas pendidikan kabupaten/kota
solusi beserta pemecahan masalah sekaligus. mencakup seluruh aspek kegiatan sekolah,
Hasil pemantauan dan supervisi selanjutnya termasuk pelaksanaan program Rintisan
akan dijadikan sebagai bahan perumusan BOS SD (Sekolah Dasar).
perencanaan program BOS SD (Sekolah 2. Pemantauan Eksternal
Dasar) di masa yang akan datang atau Pada proses pemantauan pengawasan
selanjutnya. Pelaksanaan pemantauan dan ini direktorat Pembinaan SD (Sekolah
supervisi dilakukan secara internal oleh Dasar) disini melaksanakan pemantauan ke
bagian komite sekolah dan dinas pendidikan pengelola program di dinas pendidikan
kabupaten/kota melalui pengawas sekolah propinsi dalam rangka memantau pe-
dan eksternal oleh Direktorat Pembinaan SD laksanaan program Rintisan BOS SD, untuk
serta dinas pendidikan di tingkat propinsi. mengetahui hasil yang sudah dicapai, dan
mencatat masalah yang menjadi hambatan
a. Supervisi pemantauan pelaksanaan
pelaksanaan dari program Rintisan BOS SD
program BOS
(Sekolah Dasar). Dinas Pendidikan Propinsi
1.Pemantauan Internal
di sini melalui peranannya berfungsi untuk
-Tingkat Sekolah melalui Komite
melakukan pemantauan langsung terhadap
Sekolah
sekolah berdasarkan pada sampel atau
Pada proses evaluasi ini meliputi
contoh dari fakta yang sudah terdata untuk
pemantauan dan pengawasan di tingkat
kemudian memastikan akuntabilitas dari
Komite Sekolah. Komite sekolah selaku
keterlak-sanaan beserta ketercapaian dari
partner atau owner kerjasama dengan pihak
program program di SD (Sekolah Dasar)
sekolah melakukan pemantauan beserta
Bahwa kegiatan evaluasi tersebut harus
pengawasan terhadap program-program
dilakukan secara hati-hati, bertangung
yang dilaksanakan di tiap tiap sekolahan
jawab, menggunakan strategi dan dapat di-
secara periodik dan hasilnya dicatat sebagai
pertanggung jawabkan keberadaannya
dokumen. Kemudian dokumen tersebut
(Arikunto, 2007, h.1). Dengan melihat
dapat digunakan sebagai bahan masukan
proses pemnataun secara internal dan
kepada sekolah dalam proses penyusunan
eksternal di atas tentunya proses evaluasi
laporan pertengahan dan laporan akhir
selalu melihat pada kontekstual struktur

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 7, Hal. 1331-1339 | 1335


hearakis di mana setiap pemantauan dan netapkan tujuan yang ingin dicapai.
pengawasan mengerucut dari berbagai Komponen-komponen rencana evaluasi
tingkatan yakni dari pengawasan tingkat program BOS yang perlu dikembangkan
sekolah oleh komite sekolah kemudian dari antara lain:
tingkat dinas pendidikan melalui pengawas 1. Data atau informasi yang dibutuhkan.
atau penilik sekolah. Untuk memastikan 2. Alat pengumpulan data yang digunakan.
bahwa pelaksanaan suatu program atau Sumber data atau informasi yang dapat
proyek mencapai sasaran dan tujuan yang dihubungi.
direncanakan, maka perlu adanya evaluasi 4. Personel pelaksanaan.
dalam rangka peningkatan kinerja suatu 5. Waktu pelaksanaan.
program atau proyek tersebut seperti yang 6. Kriteria penilaian.
diungkapkan oleh Hikmat dalam (Arikunto 7. Bagaimana pelaporan dan pada siapa
dan Jabar, 2004, h 3), bahwa evaluasi laporan itu disampaikan.
merupakan proses penilaian pencapaian c. Pelaksanaan Evaluasi
tujuan dan pengungkapan masalah kinerja Setelah rencana itu disusun dan
proyek untuk memberikan umpan balik bagi disetujui, pelaksanaan evaluasi program
peningkatan kualitas kinerja proyek BOS bergantung pada cara/metoda yang
tersebut. digunakan. Prinsip pelaksanaan evaluasi
2. Evaluasi Pelaksanaan Program BOS di perlu memperhatikan faktor-faktor yang
sekolah telah direncanakan sehingga terjadi be-
Evaluasi program BOS di sekolah rinteraksi antara faktor yang satu dengan
bukanlah merupakan kegiatan akhir. artinya, lainnya dan dapat membantu pencapaian
kegiatan evaluasi ini merupakan suatu tujuan yang telah ditetapkan.
kegiatan yang berkesinambungan atau lebih d.Pelaporan dan Pemanfaatan Hasil
tepat bila dikatakan siklus berkelanjutan Evaluasi
sebab tidak berhenti sampai terkumpulnya Pelaporan dan pemanfaatan hasil
data atau informasi, tetapi data atau evaluasi dianggap sangat penting sebab
informasi itu digunakan sebagai dasar langkah ini merupakan bentuk konkrit sikap
kebijakan atau keputusan dalam pe- akuntabilitas atas program dan hasil
ngembangan program BOS selanjutnya. kegiatan yang telah dilakukan seorang
Karena itu kegiatan evaluasi program BOS konselor beserta staf yang lainnya. Hasil
selalu memperhatikan prosedur dan kegiatan evaluasi yang baik adalah yang
langkah-langkah serta metoda atau strategi dapat memberikan sumbangan per-
yang harus digunakan. Tahapan prosedur timbangan dalam membuat kebijakan dan
evaluasi, yaitu meliputi serangkaian keputusan selanjutnya. Program BOS itu
kegiatan yang berurut sebagai berikut: diganti, berlanjut atau dikembangkan se-
a.Identifikasi Tujuan yang akan Dicapai mata-mata berdasarkan hasil evaluasi
Melakukan identifikasi terhadap dengan melinat pada tolok ukur efisiensi
tujuan yang ingin dicapai sangat penting dan indikator terdahulu.
karena memberikan arah pekerjaan yang Sesuai dengan wawancara dipenyajian
akan dilaksanakan. Artinya selama data berdasarkan penuturan Kepala sekolah
melakukan evaluasi tetap mengacu pada SDN Bulusari Tarokan, Mudhofir, S.Pd,
tujuan yang telah ditetapkan. Langkah awal yang memaparkan pendapatnya sebagai
kegiatan evaluasi adalah menetapkan proses evaluasi pengelolaan atau pe-
parameter atau batasan-batasan yang akan nyelenggraan BOS kami selalu melihat dan
dievaluasi, dapat dipusatkan pada program berpandangan pada tolak ukur proses
BOS secara keseluruhan atau pada tujuan pengelolaan atau penyelenggraan BOS di
khusus secara terpisah-pisah. Tujuan itu tahun tahun sebelumnya dimana melakukan
hendaknya jelas, singkat, operasional dan pengkajian penilaian dari setiap pengawasan
dapat diukur tingkat Efektivitasnya. berdasarkan indikator indikator tingkatan
b.Pengembangan rencana evaluasi: pencapaian oleh sekolah terhadap program
Pengembangan rencana evaluasi me- BOS yang sudah dilaksanakan kemudian
rupakan langkah lanjutan setelah me- berdasarkan penilaian kami melakukan

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 7, Hal. 1331-1339 | 1336


pengukuran dengan membandingkan indeks adalah upaya untuk memenuhi segala
pencapaian pelaksanaan terdahulu untuk sesuatu yang diperlukan guna terseleng-
mengetahui sampai dimana dan sejauh garanya proses pendidikan yang diinginkan.
manakah keberhasilan Efektivitas dari Pendanaan pendidikan menjadi tanggung
pernanan evaluasi terhadap keberhasilan jawab bersama antara pemerintah dan
suatu program apakah berjalan sesuai masyarakat. Pernyataan diatas sesuai dengan
perencanaan atau belum. Pernyataan diatas penuturan Kepala sekolah SDN Bulusari
sesuai dengan (Griffin dalam Tilaar & Tarokan Bpk Mudhofir, SPD yang me-
Nugroho, 2008, h 69.) yang menyatakan maparkan pendapatnya yakni keberadaan
Pengukuran, penilaian dan evaluasi bersifat BOS sebagai penunjang dalam proses
hierarki. evaluasi selalu didahului dengan terselenggara-kannya suatu kegiatan belajar
penilaian (assessment), sedangkan penilaian mengajar di sekolah sangatlah dominan
didahului dengan pengukuran. Pengukuran peranannya maka dari itu kontribusi BOS
diartikan sebagai kegiatan membandingkan sebagai biaya pendidikan sudah cukup
hasil pengamatan dengan kriteria, penilaian mewakili dan mengkover dari pengeluaran
(assessment) merupakan kegiatan me- anggaran sekolah selain dari APBD.
nafsirkan dan mendeskripsikan hasil pe- 3.Efektivitas evaluasi BOS di sekolah
ngukuran, sedangkan evaluasi merupakan Secara umum, untuk mengukur pe-
penetapan nilai atau implikasi perilaku”. nilaian keefektifan suatu evaluasi kinerja
Evaluasi pada aspek mejerial untuk program menurut (Keban, 2006, h 222)
memastikan bahwa pelaksanaan suatu telah dikembangkan dua model pendekatan
program atau proyek mencapai sasaran dan utama, yaitu pendekatan yang menilai dari
tujuan yang direncanakan, maka perlu proses dan pendekatan yang berorientasi
adanya evaluasi dalam rangka peningkatan pada hasil. Sementara itu tolok ukur dari
kinerja program atau proyek tersebut seperti kedua pendekatan diatas tersebut adalah
yang diungkapkan oleh Hikmat dalam tetap berlandaskan pada sejauh manakah
(Arikunto dan Jabar 2004, h 3) bahwa Efektivitas evaluasi terhadap pencapaian
evaluasi adalah suatu proses penilaian tujuan suatu keberhsilan program.berjalan.
pencapaian tujuan dan pengungkapan Dua dimensi yang menjadi ukuran disini
masalah kinerja proyek untuk memberikan ialah kontribusi manfaat dan partispatif
umpan balik bagi peningkatan kualitas sumber daya pelaksana penyelenggara
kinerja proyek. Pernyataan ini sesuai pengelolaan BOS. Apabila melihat dari atu-
dengaan diberlaku-kannya restruksturisasi ran BOS proses penyelenggaraan program
pada armada pengelola BOS yakni evaluasi BOS tidak secara tegas ditentukan apakah
pada kinerja bendahara, pengwasan komite BOS ini untuk subsidi umum atau subsidi
dan supervisi oleh kepala sekolah pada khusus yang diarahkan untuk siswa miskin.
proses penyelenggaran pelakasnaan peman- Hasil kajian memperlihatkan bahwa dalam
faatan program BOS di sekolah. pelaksanaanya BOS cenderung diperlakukan
Evaluasi pemanfaatan BOS. Pada sebagai subsidi umum untuk membiayai
evaluasi pemanfaatan BOS di sini meliputi kegiatan operasional sekolah dan semua
penggunaan fungsi BOS sebagai biaya murid menerima manfaat program BOS.
pendidikan di sekolah. Biaya dalam pe- Secara konseptual, sekolah memegang kunci
ngertian ini memiliki cakupan yang luas, dalam penentuan pe-nggunaan BOS
yakni semua jenis pengeluaran yang berke- termasuk dalam kebijakan pemberian
naan dengan penyelenggaraan pendidikan, bantuan khusus untuk siswa mis-kin.
baik dalam bentuk uang maupun barang dan Berdasarkan ketentuan (panduan BOS) dana
tenaga. (dalam Gaffar, 2000, h 10) yang BOS dikelola oleh Kepala Sekolah,
dimaksud pembiayaan pendidikan ini adalah Guru/tenaga administrasi. Uang dikirim
penyediaan sumber daya keuangan yang langsung ke nomor rekening sekolah oleh
diperlukan untuk penyelenggaraan dan BRI sebagai lembaga penyalur yang
pengelolaan pendidikan. ditentukan Tim Manajemen Provinsi.
Kemudian (Sudjana, 2006, h 36) Sekolah boleh menggunakan BOS tersebut
mengartikan bahwa pembiayaan pendidikan dengan berbagai jenis kegiatan berdasarkan

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 7, Hal. 1331-1339 | 1337


RAPBS yang disusun oleh sekolah dan keberadaannya, program BOS harusnnya
komite sekolah, RAPBS sebagai persyaratan mendapat berbagai respon positif, dari
untuk menerima BOS harus mendapat berbagai pihak dan dari berbagai sudut
persetujuan Ketua Komite Sekolah. Namun, pandang. Seperti halnya program peme-
hasil kajian yang dilaksanakan oleh peneliti rintah lain, ternyata program BOS sendiri
memperlihatkan betapa besar dominasi menemui berbagai hambatan dalam
Kepala Sekolah dalam penyusunan RAPBS pelaksanaan. Sejak diluncurkan tahun 2005,
maupun dalam pengelolaan dana BOS hal program bantuan operasional sekolah
ini terjadi hampir seluruh sekolah. Guru dan (BOS). Banyak pihak (masyarakat) yang
orang tua wali murid harusnya selalu diajak salah paham, mengira bahwa BOS
dalam proses penyusunan RAPBS, merupakan beasiswa, padahal bukan. Dana
sedangkan Komite sekolah umumnya hanya BOS tidak diberikan kepada siswa,
ikut menandatangani RAPBS yang telah melainkan kepada sekolah.
disusun sekolah. Hal yang demikian inilah -Faktor internal
yang dapat menjadikan fungsi kontrol dapat Masalah hambatan yang dihadapi oleh
berjalan secara lebih efektif. Berdasarkan sekolah lebih ke proses penyusunan Laporan
hasil kajian dari Laporan Per-tanggung- pertanggung jawaban dana BOS yang selalu
jawaban Keuangan BOS dari SDN Bulusari ditentukan waktu dateline laporan pe-
hampir sebagian besar dana BOS nyelesaiannya. Masih belum optimalnya
dimanfaatkan untuk kegiatan, membayar pengelolaan BOS oleh pihak sekolah karena
tenaga honorer, GTT, PTT dan Tenaga keberadaan dana BOS yang ternyata belum
Harlep, Belanja barang dan jasa, Kegiatan sepenuhnya digunakan untuk keperluan
Belajar mengajar, Kegiatan Kesiswaan, sekolah yang utama yakni, membiayai dan
Kegiatan Pemeliharaan. Dari komponen memfsilitasi pendidikan siswa
tersebut pos yang paling besar adalah (30%) -Faktor eksternal
untuk pembayaran tenaga honorer /GTT/ Masih adanya anggapan dan pemahaman
PTT, Tenaga Harlep, (25%) untuk belanja dari para orang tua wali murid bahwa
barang jasa dan (20%). untuk kegiatan Program BOS adalah bantuan khusus untuk
belajar mengajar, (10%) kegiatan kesiswaan siswa miskin padahal BOS sendiri adalah
dan (15%) pemeliharaan gedung. bukan sekedar bantuan khusus namun
Pengelompokan dan pengklasifikasian hal mencakup untuk biaya operasional ke-
ini sesuai dengan pernyataan (Nanang, seluruhan bagi semua pelayanan pendidikan
2004, h.78) yang menjelaskan bahwa ber- siswa di sekolah.
dasarkan pendekatan unsur biaya penge-
luaran sekolah dapat dikategorikan ke dalam Penutup
beberapa item pengeluaran, yaitu pe- Efektivitas evaluasi pelaksanaan BOS
ngeluaran untuk pelaksanaan pelajaran, di sekolah berpendekatan pada perspektif
pengeluaran untuk tata usaha sekolah, pe- manfaat dan partisipatif. Peranan SDM
meliharaan sarana-prasarana sekolah, kese- dalam mengelola BOS apakah mencapai
jahteraan pegawai, administrasi, pem-binaan hasil yang diinginkan atau belum.
teknis edukatif, dan pendataan. Semua Analisis dari pengelompokan pe-
pembiayaan diarahkan untuk kelancaran manfaatan penggunaan Dana BOS menjadi
tugas dan memaksimalkan fungsi peran indikator utama melihat fungsi kontrol
sekolah. peranan SDM dalam mengelola anggaran.
2 Faktor faktor penghambat dan Pada dimensi manfaat dapat disimpulkan
pendukung evaluasi implementasi bahwa peranan BOS sangat efektif
pemanfaatan program Bantuan membantu keuangan sekolah. Adanya
Operasional Sekolah (BOS) evaluasi program BOS di sekolah pada tiga
pendidikan SDN Bulusari tahun ajaran terakhir men-ciptakan suatu
Dalam pelaksanaannya, Bantuan tekad yang bagus dari pihak pengelola
Operasional Sekolah (BOS) tidak selalu program BOS dan peran aktif pihak terkait
berjalan dengan mudah. Sebagai program beserta para wali murid mengenai
pemerintah yang sebenarnya sangat populer perbaikan pelaksanaan program BOS di

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 7, Hal. 1331-1339 | 1338


sekolah. Transparansi yang semakin jelas sekolah secara keseluruhan termasuk siswa
kepada wali murid meng-enai pelaksanaan miskin. Sedangkan pada dimensi parti-
proses pemanfataan BOS di sekolah, sipatif diberlakukannya evaluasi pada
pemahaman fungsi peranan BOS yang pelaksanaan BOS lebih memperbaiki sisi
sesungguhnya kepada wali murid bahwa fungsi kontrol atau peranan pengawasan
BOS ialah subsidi umum dan bukan saja terhadap proses penyelenggaraan program
sebagai subsidi khusus bagi siswa miskin BOS di sekolah tersebut telah berjalan
melainkan memfasilitasi dan mengcover sesuai prosedur juklak juknis yang
biaya biaya kegiatan belajar mengajar di dijadikan pedoman.

Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi dan Abdul Jabar, Cepi Safrudin. (2008) Evaluasi Program Pendidikan, Pedoman
Teoritisbagi Praktisi Pendidikan. Bumi Aksara, Jakarta.
Djudju, Sudjana. (2006) Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung, Rosdakarya.
Fattah, Nanang. (2004) Pembiayaan Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung, Remaja Rosdakarya.
Keban, Yeremias T. (2008) Enam Dimensi Administrasi Publik Konsep, Teori, dan Isu. Gava Media,
Yogyakarta.
Tilaar, H.A.R & Nugroho, R. (2008) Kebijakan Pendidikan. Yogyakarta, PustakaPelajar.
Mulyatiningsih, Endang (2011) Evaluasi Proses Suatu Program, Bumi Aksara, Jakarta.
Yunanda, Ari. (2010) Evaluasi Program Pendidikan pada Pendidikan Dasar. Bumi Aksara, Jakarta.
Renstra Kmendikbud Mengenai Pembangunan Pendidikan (2011) [Internet] Available from:
<www.htttp.Kemendikbud.go.id> [Acessed: 07 Februari 2013]
Radar Kediri. (2012) Tentang Masalah penyelenggaraan implementasi BOS di Kabupaten Kediri.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 7, Hal. 1331-1339 | 1339

Anda mungkin juga menyukai