Anda di halaman 1dari 12

Nama : Indah Parameswara Adianto

NIM : 072111133121
Analisis Kebijakan Publik Kelas B

Kebijakan Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) Dalam Peningkatan Mutu


Pembelajaran di Indonesia.

Latar Belakang
Pendidikan Anak Usia Dini adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang dasar
yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditunjukkan bagi anak sejak lahir
sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang
diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.

Ada dua Tujuan di selenggarakannya pendidikan anak usia dini, yaitu :

● Tujuan Utama : untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas,yaitu anak


yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya
sehingga memiliki kesiapan optimal dalam memasuki pendidikan yang lebih
lanjut pada masa dewasa.
● Tujuan Penyerta : untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan
belajar (akademik) di sekolah, sehingga dapat mengurangi usia putus sekolah
dan bersaing secara sehat di pendidikan lebih lanjut.

Pendidikan Anak Usia Dini dapat diselenggarakan dalam berbagai bentuk, salah
satu di antaranya adalah Kelompok Bermain, Kelompok Bermain adalah salah satu
bentuk PAUD pada jalur pendidikan nonformal yang menyelenggarakan program
pendidikan sekaligus program kesejahteraan bagi anak sejak lahir sampai dengan
enam tahun. Pendidikan yang diberikan pada program PAUD termasuk di Kelompok
Bermain adalah dengan pemberian stimulasi atau rangsangan yang menyentuh
semau aspek perkembangan seperti moral atau nilai agama, kognitif, sosial
emosional, seni dan bahasa
Landasan Teori

Peningkatan Mutu Pendidikan Di Indonesia


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “Mutu” berarti baik buruknya sesuatu,
kualitas, taraf atau derajat (kepandaian, kecerdasan).Pendidikan yang bermutu tidak
terjadi dengan sendirinya, tetapi merupakan hasil dari proses yang berjalan dengan
baik, efektif dan efisien, dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Pendidikan akan memberikan panduan yang jelas tentang bsgaimana menanggapi


perubahan. jika pendidikan menjadi poros utama perubahan tersebut, maka
perubahan dapat ditangani dengan tepat dan akan menjadi dasar bagi terwujudnya
pembangunan masyarakat indonesia seutuhnya.

Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Di Indonesia


Pendidikan adalah faktor penting dalam pembangunan suatu negara. Dalam
beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah memilih untuk meningkatkan
mutu pendidikan di Indonesia, namun masih banyak tantangan yang perlu diatasi.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan di indonesia ada beberapa upaya yang harus
dilakukan :

- Meningkatkan Kualitas Guru


Pemerintah harus mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan mutu,
seperti memberikan pelatihan dan pengembangan profesional secara berkala.
Pemerintah juga harus meningkatkan kesejahteraan guru, seperti
meningkatkan gaji guru dan memberikan insentif lainnya.

- Memperkuat Kurikulum
Kurikulum harus diperkuat dengan memasukkan materi yang relevan dengan
kebutuhan pasar kerja dan perkembangan teknologi dan tidak berganti setiap
saat.

- Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana.


Pemerintah harus meningkatkan kualitas sarana dan prasarana, seperti
gedung sekolah, perpustakaan, dan laboratorium, sehingga siswa dapat
belajar dengan sarana yang memadai dan nyaman

- Mendorong partisipasi masyarakat


Partisipasi masyarakat sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan.
pemerintah harus mendorong partisipasi masyarakat dalam mendukung
pendidikan, seperti melalui program penggalangan dana, kegiatan relawan,
dan program mentoring.

- Meningkatkan akses pendidikan


Semua anak-anak harus dipastikan memiliki akses pendidikan yang
berkualitas, termasuk anak-anak dari keluarga tidak mampu, berkebutuhan
khusus, dan dari daerah terpencil.

Pembahasan

Kebijakan pendidikan dibutuhkan dalam masyarakat dalam rangka


menciptakan kondisi yang kondusif disesuaikan dengan tuntutan dan
kebutuhan masyarakat. Pemerintah harus memberikan layanan pendidikan
yang sebaik-baiknya kepada masyarakat agar kualitas SDM bangsa ini
berkualitas. Untuk itu, kebijakan pendidikan yang dirumuskan itu harus sesuai
kebutuhan prioritas masyarakat secara umum.

Kebijakan PAUD sebagai titik awal terhadap pembentukan Sumber


Daya Manusia (SDM) berkualitas memandang kebijakan penyelenggaraan
kelembagaan PAUD menjadi bagian yang tak terpisahkan dari bagian untuk
mengembangkan kedisiplinan, kemandirian anak usia dini untuk
menyerapkan ilmu pengetahuan secara optimal.

Proses Kebijakan PAUD dalam peningkatan Mutu Pembelajaran


Arah kebijakan PAUD di Indonesia dilihat dari visi, dan Misi, yaitu:
Visi :
1. Mengupayakan pemerataan layanan, peningkatan mutu, dan efisiensi
penyelenggaraan pendidikan dini;
2. Mengupayakan peningkatan kesadaran dan kemampuan masyarakat
dalam memberikan layanan pendidikan dini;
3. Mempersiapkan anak sedini mungkin agar kelak memiliki kesiapan
memasuki pendidikan lebih lanjut.

Misi
“Terwujudnya anak usia dini yang cerdas, sehat, ceria, dan berakhlak mulia serta
memiliki kesiapan fisik maupun mental dalam memasuki pendidikan lebih lanjut:

Bentuk membangun dan mengembangkan PAUD, berbagai kebijakan telah


dikeluarkan oleh pemerintah, mulai dari sistem perundang-undangan, sampai
dengan hal-hal yang bersifat teknis operasional, Berbagai ketentuan tentang
pendidikan anak usia dini termuat dalam UU RI No 20/2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Khususnya ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan
seluruh jenjang pendidikan, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini sampai dengan
jenjang pendidikan tinggi.

Selain perundang-undangan, telah ditetapkan pada kebijakan pemerintah


berkenaan dengan tugas dan ekspektasi kinerja guru PAUD (Ditjen Dikti,2006). Arah
kebijakan tersebut berkenaan dengan pengembangan konsep PAUD,
pengembangan pendidikan guru anak usia dini, pengembangan anak sesuai dengan
potensinya secara optimal, serta pengembangan sarana dan prasarananya.

Ada tiga pilar untuk menghadapi tantangan dan kendala dunia pendidikan. Rumusan
itu telah dituangkan dalam rencana strategis (Renstra) pendidikan tahun 2005-2009
sebagai suatu kebijakan. Ketiga pilar tersebut adalah:

1. Perluasan Dan Pemerataan Akses PAUD


Pemerataan dan perluasan akses pendidikan diarahkan pada upaya
memperluas daya tampung satuan pendidikan serta memberikan kesempatan yang
sama bagi semua peserta didik dari berbagai golongan masyarakat yang berbeda
baik secara sosial, ekonomi, gender, lokasi tempat tinggal dan tingkat kemampuan
intelektual serta kondisi fisik. Kebijakan ini ditunjukkan untuk meningkatkan
kapasitas penduduk indonesia untuk dapat belajar sepanjang hayat dalam rangka
peningkatan daya saing bangsa di era global, serta meningkatkan peringkat indeks
pembangunan manusia (IPM) hingga mencapai posisi sama dengan atau lebih baik
dari peringkat IPM sebelum krisis.

2. Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing.


Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing di masa depan diharapkan
dapat memberikan dampak bagi perwujudan eksistensi manusia dan interaksinya
sehingga dapat hidup bersama dalam keragaman sosial dan budaya. selain itu
upaya peningkatan mutu dan relevansi dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat
serta daya saing bangsa.

Mutu pendidikan juga dilihat dari meningkatnya penghayatan dan


pengamalan nilai-nilai humanisme yang meliputi keteguhan iman dan taqwa serta
berakhlak mulia, etika, wawasan kebangsaan, kepribadian tangguh, ekspresi
estetika, dan kualitas jasmani. Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan diukur
dari pencapaian kecakapan akademik dan nonakademik yang lebih tinggi yang
memungkinkan lulusan dapat proaktif terhadap perubahan masyarakat dalam
berbagai bidang baik di tingkat lokal, nasional, maupun global.

3. Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Citra Publik


Kebijakan tata kelola dan akuntabilitas meliputi sistem pembiayaan berbasis
kinerja baik di tingkat satuan pendidikan maupun pemerintah daerah, dan
manajemen berbasis sekolah (MBS), untuk membantu Pemerintah dan pemerintah
daerah dalam mengalokasikan sumberdaya serta memonitor kinerja pendidikan
secara keseluruhan. Di samping itu, peran serta masyarakat dalam perencanaan,
pengelolaan, dan pengawasan kinerja pendidikan ditingkatkan melalui peran komite
sekolah/satuan pendidikan dan dewan pendidikan.

Tahap pengaggaran dalam organisasi sektor publik merupakan tahapan yang


mempunyai arti dan peran penting dalam siklus perencanaan dan pengendalian.
Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk menciptakan ruang publik, dalam
artian bahwa proses penyusunan anggaran harus melibatkan masyarakat.
Keterlibatan masyarakat tersebut dapat dilakukan melalui proses penjaringan
aspirasi masyarakat yang hasilnya digunakan sebagai dasar perumusan arah dan
kebijakan umum anggaran (Sa’ud dan Makmun, 2011: 261).

Kesimpulan

Berdasarkan Pemaparan di atas Ada tiga pilar untuk menghadapi tantangan dan
kendala dunia pendidikan. Rumusan itu telah dituangkan dalam rencana strategis
(Renstra) pendidikan tahun 2005-2009 sebagai suatu kebijakan. Ketiga pilar tersebut
adalah: 1. Perluasan dan Pemerataan Akses PAUD, 2. Peningkatan Mutu, Relevansi
dan Daya Saing, 3. Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Citra Publik.
DAFTAR PUSTAKA

Listanti Mou, Nurhamsa Mahmud, Andi Agustan Arifin, Kajian Strategi Peningkatan
Mutu Pendidikan Anak Usia Dini , Jurnal Pendidikan Guru Pendidikan Usia Dini,
P-ISSN. 2407-1064
Putri Melania, 2023. Spesial Hari Pendidikan Nasional; Upaya Meningkatkan Mutu
Pendidikan di Indonesia.
https://www.pasundanekspres.co/upaya-meningkatkan-mutu-pendidikan-di-indonesi
a/
Yusi Srihartini, Lim Wasliman, Yosal Iriantara, R. Supyan Sauri, Kebijakan
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran di
Kabupaten Bogor. Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal. Volume 3
Nomer 2 (2021) 236-250 P-ISSN 2656-274x E-ISSN 2656-4691. DOI:
10.47476/reslaj.404.
Laelatul Istiqomah,2016 Tiga Pilar Kebijakan Pemerintah Dalam Pembinaan Paud.
Golden Age Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia Dini, Vol.1 No 1 Aprll 2016.
Policy Brief
Kebijakan Pendidikan Anak Usia Dini (Paud)
Dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran di
Indonesia.

Dibuat Oleh :

Indah Parameswara
Adianto(072111133121)
Ringkasan Eksekutif

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “Mutu” berarti baik


buruknya sesuatu, kualitas, taraf atau derajat (kepandaian,
kecerdasan).Pendidikan yang bermutu tidak terjadi dengan
sendirinya, tetapi merupakan hasil dari proses yang berjalan
dengan baik, efektif dan efisien, dalam meningkatkan mutu
pendidikan.

Pendidikan akan memberikan panduan yang jelas tentang


bsgaimana menanggapi perubahan. jika pendidikan
menjadi poros utama perubahan tersebut, maka
perubahan dapat ditangani dengan tepat dan akan
menjadi dasar bagi terwujudnya pembangunan
masyarakat indonesia seutuhnya.
Pendahuluan
Pendidikan Anak Usia Dini adalah jenjang pendidikan sebelum
jenjang dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang
ditunjukkan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam
tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang
diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.

Ada dua tujuan diselenggarakannya pendidikan usia dini ,


yaitu; untuk membentuk anak Indonesia yang
berkualitas,yaitu anak yang tumbuh dan berkembang
sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga
memiliki kesiapan optimal dalam memasuki pendidikan
yang lebih lanjut pada masa dewasa dan membantu
menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik)
di sekolah, sehingga dapat mengurangi usia putus sekolah
dan bersaing secara sehat di pendidikan lebih lanjut.
Pendahuluan
Pendidikan Anak Usia Dini adalah jenjang pendidikan sebelum
jenjang dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang
ditunjukkan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam
tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang
diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.

Ada dua tujuan diselenggarakannya pendidikan usia dini ,


yaitu; untuk membentuk anak Indonesia yang
berkualitas,yaitu anak yang tumbuh dan berkembang
sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga
memiliki kesiapan optimal dalam memasuki pendidikan
yang lebih lanjut pada masa dewasa dan membantu
menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik)
di sekolah, sehingga dapat mengurangi usia putus sekolah
dan bersaing secara sehat di pendidikan lebih lanjut.
Proses Kebijakan PAUD dalam
peningkatan Mutu Pembelajaran

Arah kebijakan PAUD di Indonesia di lihat dari visi dan misi,


yaitu; Mengupayakan pemerataan layanan, peningkatan mutu,
dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan dini;Mengupayakan
peningkatan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam
memberikan layanan pendidikan dini;dan Mempersiapkan
anak sedini mungkin agar kelak memiliki kesiapan memasuki
pendidikan lebih lanjut.

Bentuk membangun dan mengembangkan PAUD, berbagai


kebijakan telah dikeluarkan oleh pemerintah, mulai dari
sistem perundang-undangan, sampai dengan hal-hal
yang bersifat teknis operasional, Berbagai ketentuan
tentang pendidikan anak usia dini termuat dalam UU RI No
20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Khususnya
ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan seluruh
jenjang pendidikan, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini
sampai dengan jenjang pendidikan tinggi.

Selain perundang-undangan, telah ditetapkan pada


kebijakan pemerintah berkenaan dengan tugas dan
ekspektasi kinerja guru PAUD (Ditjen Dikti,2006). Arah
kebijakan tersebut berkenaan dengan pengembangan konsep
PAUD, pengembangan pendidikan guru anak usia dini,
pengembangan anak sesuai dengan potensinya secara
optimal, serta pengembangan sarana dan prasarananya.

Anda mungkin juga menyukai