BAB I
PENDAHULUAN
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 13-16 yang
menjelaskan tentang jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Jalur pendidikan terdiri
atas pendidikan formal, non formal, dan informal. Sedangkan jenjang pendidikan
tinggi. Sementara itu jenis pendidikan terdiri dari pendidikan umum, kejuruan,
akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus. Dimana jalur, jenjang, dan
masyarakat.
ilmu yang sangat penting dalam mengatur masyarakat. Sekarang ini zaman
manajemen, jika suatu masyarakat memiliki fasilitas materi dan sumber daya
mewujudkan tujuan dan targetnya, maka tidak akan meraih kemajuan, bahkan
agar pendidikan dapat berjalan lebih efektif dan efesien untuk mencapai tujuan
meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup yang lebih baik bagi semua anggota
program yang ditetapkan oleh sekolah. Hubungan antara internal dan eksternal
yang timbal balik secara simultan akan mampu mencerdaskan kehidupan yang
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
meningkatkan mutu pendidikan; dan memberi teladan dan menjaga nama baik
kepadanya.
dan Belanja Negara (APBN) dan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD). Dana sebesar ini di luar kebutuhan gaji pendidikan dan
pendidikan.
pendidikan yang terdiri dari standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga
dan pengendalian mutu pendidikan. Badan ini berperan sebagai badan yang
Standar Nasional Pendidikan. Pada pasal 2 ayat (2) Peraturan Pemerintah ini
sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan perlu dilakukan dalam tiga program
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 pasal 28, bahwa pendidik dituntut
harus dipenuhi, dengan dibuktikan ijazah atau sertifikat yang relevan. Kualifikasi
akademik yang dipersyaratkan untuk pendidik pada SD/MI, atau bentuk lain yang
pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1), latar belakang
motivator, pemacu, dan pemberi inspirasi belajar bagi peserta didik. Kompetensi
sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta
sosial yang
pantas dan memadai; penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja;
hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual; dan
untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas (UU No. 20 tahun 2003 pasal
40).
bermutu.
sekolah di sekitarnya.
Pembinaan guru oleh kepala sekolah merupakan salah satu solusi untuk
undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 2 ayat (1)
jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini
pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-
pendidikan nasional, guru diposisikan sebagai garda terdepan dan posisi sentral
dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Berkaitan dengan itu, maka guru akan
menjadi bahan perhatian banyak orang, dan tentunya tidak lain berkaitan dengan
maka dibutuhkan manajemen yang jitu dari kepemimpinan kepala sekolah agar
sumber daya guru yang ada bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Sebagimana
kompleks dan unik, karena dalam organisasi sekolah yang di dalamnya terjadi
terdapat berbagai dimensi yang saling berkaitan dan saling menentukan. Kepala
sekolah adalah seseorang yang menentukan titik pusat dan irama suatu sekolah
dan fungsinya demi keberhasilan sekolah dan memiliki kepedulian kepada guru,
8
orang yang ada dalam lembaga pendidikan itu untuk mencapai tujuan yang telah
Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sri Purwanti 2013 Peran
Batin Teng Kampung Adat Asli Anak Rawa Penyengat Kecamatan Sungai Apit
orang.
kesamaan tempat tinggal, identitas budaya, hukum adat, hubungan yang kuat
dengan tanah dan lingkungan hidup dan mereka adalah Suku Asli Anak Rawa.
terbilang muda, berdiri sejak Tahun 2006, tetapi telah mengukir dengan
segudang prestasi pada tahun 2009 sekolah ini pernah jaya dan mutu pendidikan
sekolah ini terletak jauh dari kecamatan dan siswa siswinya merupakan
masyarakat adat tetapi banyak prestasi yang pernah diraih seperti bidang
olahraga dan seni.Dibidang olahraga sekolah ini pernah mengirim atlit atlit
sekecamatan Sungai Apit untuk berlomba di O2SN untuk vocal group,vocal solo
serta syair.
1. Manfaat teoritis
pembinaan guru, dan lebih jauh penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
2. Manfaat praktis
peningkatan mutu.
12
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1.1. Manajemen
Brantas (dalam Nasrudin, 2010: 21), manajemen memiliki makna “suatu proses
nyata”.
dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-
sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
tertentu.
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien.
Efektif berarti tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, dan efisien
berarti tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai
proses kegiatan kelembagaan dan organisasi dari umum sampai spesifik, yang
para anggota organisasi dan pengguna sumber daya organisasi agar dapat
material lainnya.
tujuan organisasi.
macam yaitu :
dengan optimal.
bawahannya.
disepakati oleh perusahaan atau institusi harus diikuti bersama baik oleh
pegawai.
organisasi.
i. Keadilan dan kejujuran yang merupakan wujud moral yang harus dimiliki
solid.
2.2.1 Kepemimpinan
beda antara satu ahli dengan lainnya. Hal ini dipengaruhi dari sudut pandang
adalah sebagai proses mempengaruhi aktivitas dari individu atau kelompok untuk
tujuan bersama.
yang dilakukan dalam situasi tertentu dan diarahkan melalui proses komunikasi
pada pencapaian tujuan tertentu. Dan Harold Konntz dan Cyril O‟Donnel
orang agar ikut dalam pencapaian tujuan bersama (Shulhan, 2013: 10).
dan memberi pujian karena dia telah berhasil menemui banyak yang potensial.
Leaders are agents of change, persons whose acts affect other people more
than other people's acts affect them. Leadership occurs when one group member
sebagai berikut:
Leadership over human beings ....is exercised when persons with certain
inspirasi.
pengalaman masa lalu, dan harapan pemimpin, (2) harapan dan perilaku para
atasan, (3) karakteristik, harapan dan perilaku bawahan, (4) kebutuhan tugas, (5)
iklim dan kebijaksanaan organisasi, dan (6) harapan dan perilaku rekan.
kepemimpinan tidak dapat dilakukan sebagai kegiatan rutin yang diulang- ulang.
Cara bertindak dari seorang pemimpin berdasar atas keputusan yang diambil
20
Fungsi kepemimpinan menurut Hill dan Caroll memiliki dua dimensi, yaitu
(direction) dalam tindakan pemimpin yang terlihat pada tanggapan orang- orang
bekerja.
d. Fungsi instruktif.
bagaimana, kapan, dan dimana perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat
efektif.
e. Fungsi konsultatif.
Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Tahap pertama, pemimpin dalam
ditetapkan. Hal ini dilakukan agar ada umpan balik untuk memperbaiki dan
21
f. Fungsi partisipatif.
secara terkendali dan terarah berupa kerjasama dengan tidak mencampuri tugas
g. Fungsi delegasi.
harus orang-orang yang memiliki prinsip, persepsi dan aspirasi yang sama
dengan pimpinan.
h. Fungsi pengendalian.
terarah dan terkoordinasi secara efektif, sehingga tujuan organisasi bisa tercapai
2013: 130-133).
dipimpinnya.
anggotanya.
i. Tipe otoriter
keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh,
para bawahan hanya melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya. Tipe ini
dengan mengikuti dan menjalankan perintah, dan tidak boleh membantah atau
mengajukan saran.
j. Tipe Laisezz-faire
dan koreksi. Pembagian tugas dan kerja sama diserahkan sepenuhnya kepada
bawahan tanpa petunjuk atau saran dari pemimpin. Kepemimpinan model ini
kelompok saja.
k. Tipe demokratis
tentang tugas serta tanggung jawab bawahannya. Pemimpin selalu ikut berbaur
jawabnya.
bersifat otoriter yang bersifat halus dan samar. Seakan diadakan musyawarah
dengan bawahan, tetapi situasi diatur dan diciptakan sedemikian rupa sehingga
akhirnya bawahan dipaksa ide atau pikiran tersebut sebagai keputusan bersama.
Di samping empat tipe tersebut, masih ada beberapa tipe kepemimpinan yang
a. Tipe militeristis
yang tinggi dan kaku diterapkan kepada bawahannya. Kepemimpinan model ini
b. Tipe paternalistik
Tipe ini dikembangkan oleh Fred E. Fielder yang berpendapat bahwa seorang
pemimpin tidak bisa berhasil hanya dengan satu gaya kepemimpinan untuk
tanggung jawab yang jelas, serta pemimpin yang kuat secara legal formal.
Tipe ini dikemukakan oleh William J. Reddin. Dinamakan tipe tiga dimensi karena
kepemimpinan yang disebutnya gaya dasar, gaya efektif, dan gaya tak efektif
menjadi satu kesatuan, dengan berorientasi pada orang (people oriented) dan
e. Tipe kontinum
Tipe ini diperkenalkan oleh Vroom dan Yetton yang menyatakan bahwa
efektivitas teknis di antara para bawahan, dan tingkat motivasi dan dukungan
para bawahan. Dengan dua kondisi ini, pemimpin akan mengambil sikap apakah
keputusan:
adalah pendelegasian.
f. Tipe karismatik
g. Tipe partisipatif
mampu membawa perubahan besar dan positif pada lembaga pendidikan yang
Pemikiran dan aksi yang objektif adalah pemikiran dan tindakan yang
dilakukan berdasarkan realitas apa adanya, tidak pilih kasih, tidak diskriminatif.
28
rohani, material dan spiritual, lahir dan batin, laki-laki dan perempuan, gaji dan
lain. Seluruh pegawai diajak berlari untuk melampaui kinerja lembaga pendidikan
pendidikan.
diantaranya:
pendidikan karena tipe kepemimpinan ini mampu merubah kondisi yang serba
baik dalam pola pikir, cara pandang, persepsi, pola sikap, pola kerja, dan pola
Kepala sekolah berasal dari dua kata, yaitu kepala dan sekolah. Kepala
memiliki arti lembaga tempat menerima dan memberi pelajaran. Jadi kepala
atau sekolah menengah atas luar biasa (SMALB) yang bukan sekolah bertaraf
internasional (SBI).
guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah yang diselenggarakan
proses belajar mengajar, di tempat terjadinya interaksi antara guru yang memberi
31
pembelajaran dari jenjang pendidikan usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan
kemampuan dasar yaitu conceptual skills, human skills, dan technical skills
sendiri atau sikapnya, menciptakan lingkungan yang bisa kerja sama secara
dan pemimpin yang efektif, dan mampu berhubungan dengan orang lain dan
32
individu.
M. Ngalim Purwanto (dalam Shulhan, 2013: 47-48), bahwa syarat minimal bagi
seorang kepala sekolah antara lain: 1) memiliki ijasah yang sesuai dengan yang
yang sejenis dengan yang dipimpinnya, 3) memiliki kepribadian yang baik untuk
utamanya yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya di sekolah yang
dipimpinnya, 5) mempunyai ide dan inisiatif yang baik untuk kemajuan dan
pengembangan sekolah.
kualifikasi kepala sekolah terdiri atas kualifikasi umum dan khusus. Untuk
kualifikasi umum terdiri dari : memiliki kualifikasi akademik sarjana (S.1) atau
mengajar selama tiga tahun bagi jenjang pendidikan dini, atau lima tahun bagi
rendahnya III/c bagi pegawai negeri sipil, dan bagi non-PNS disetarakan dengan
sebagai guru SD/MI, dan memiliki sertifikat kepala SD/MI yang diterbitkan oleh
Menurut Robert C. Bog (dalam Shulhan, 2013: 45) bahwa kepala sekolah harus
jawab.
Rohmat (2012: 34) terdiri atas enam kompetensi, yaitu: (a) kompetensi
supervisi.
komunitas di sekolah/madrasah.
dan integritas.
kelompok lain.
35
pembiayaan sekolah/madrasah.
(learning organization).
secara optimal.
36
yang tepat.
keputusan.
didik di sekolah.
sekolah
pemimpin pembelajaran.
yang tepat.
Menurut Basri (2014: 43) Kepala sekolah memiliki tugas utama sebagai
berikut:
Membimbing guru agar memahami secara jelas tujuan pendidikan yang akan
dengan minat, kemampuan dan bakatnya, serta mendorong guru agar terus
evaluasi. Kedua, bidang garapan pendidikan yang terdiri dari program sekolah,
sebagai berikut:
tugas.
menjalin kerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah, berpartisipasi
keras, ulet, dan memiliki naluri kewurausahaan. Dan sebagai climator, kepala
Pembinaan guru berasal dari dua kata, yaitu pembinaan dan guru. Keduanya
mengusahakan agar lebih baik. Pembinaan berarti usaha, tindakan, dan kegiatan
yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik
segala usaha, tindakan, dan kegiatan yang bertujuan untuk peningkatan kualitas
kinerja guru untuk mencapai proses dan hasil kerja yang lebih baik.
organisasi.
kepada guru menjadi hal urgen yang harus dilakukan oleh kepala sekolah, agar
peran guru dalam pencapaian tujuan sekolah bisa tercurah secara optimal.
Pembinaan sumber daya manusia yang dilakukan oleh kepala sekolah antara
sekolah.
secara maksimal.
sumber daya manusia yang mendapat tugas untuk membimbing, mengajar, atau
melatih para peserta didik. Mereka merupakan tenaga pengajar, tenaga pendidik
yang secara khusus diangkat untuk mengajar pada jenjang pendidikan dasar dan
2003 tentang Guru dan Dosen pasal 1 angka 1 dan Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru pasal 1 angka 1 disebutkan: “Guru adalah
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
44
menengah.”
Guru adalah unsur yang berada pada garda terdepan dalam proses
pendidikan nasional.
Lebih spesifik dijelaskan dalam PP No. 19 Tahun 2005 tentang SNP pasal 28
empat (D-IV) atau sarjana (S1); latar belakang pendidikan tinggi di bidang
kependidikan berkewajiban:
diberikan kepadanya.
menghabiskan materi kurikuler saja, namun juga memberikan sentuhan jiwa dan
pokok, guru juga memiliki fungsi. Fungsi guru adalah sebagai pendidik,
Masih menurut Rohmat (2012: 117-119) bahwa guru utama di dunia ini
adalah Rasulullah saw. Beliau adalah guru yang sangat dicintai murid- muridnya.
Jika ingin menjadi guru yang profesional, maka harus mampu mengambil
pelajaran yang dicontohkan oleh Rasulullah saw melalui sifat- sifat mulia yang
diajarkannya, di antaranya :
peserta didik.
kekeliruan.
Seorang guru yang ideal dapat bertugas dan berperan antara lain
sebagai:
47
pengetahuan.
didik.
peserta didik.
berpikir,
peningkatan disiplin.
Dalam pembinaan guru, ada banyak cara yang dilakukan oleh kepala sekolah
Guru dan Dosen pasal 32 bahwa pembinaan dan pengembangan guru meliputi
Perilaku kepala sekolah harus dapat mendorong kinerja para guru dengan
guru baik sebagai individu maupun kelompok. Perilaku kepala sekolah yang
untuk bekerja sama dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan sekolah.
pembawaan sejak lahir juga dapat menyebabkan tidak mudah diajak mencapai
sebagai pedoman dalam mengelola dan memimpin sekolah, dan ketiga: selalu
depan, meluas, serta mewrupakan daya pikir yang abstrak, yang memiliki
kekuatan yang amat dahsyat dan dapat menerobos batas ruang, waktu dan
tempat.
Karakteristik kepala sekolah yang memiliki visi yang utuh dapat diidentifikasikan
sebagai berikut:
panggilan jiwa
sekolah harus dipahami secara utuh oleh seluruh warga sekolah, agar mereka
dan Controlling).
2. Tanggung jawab
Tanggung jawab merupakan beban yang harus dipikul dan melekat pada
3. Keteladanan
berbagai hal, dan tawakal kepada Allah sebagai bentuk penyerahan diri kepada
Allah atas ikhtiar yang telah dilakukan dengan segenap daya dan upaya yang
dimiliki.
2. Memberdayakan staf
sebuah kebutuhan bagi setiap orang. Kepala sekolah harus memiliki kerangka
acuan yang tepat untuk mentukan segala sesuatu yang dapat dilakukan untuk
pribadi mereka.
Ada tiga hal sederhana yang dapat dilakukan untuk memberdayakan staf
dan membuat mereka nyaman dengan dirinya sendiri, yaitu: pertama: apresiasi
contoh, ucapan terima kasih atas hasil kerja bawahan akan membuat mereka
dihargai, akan membangkitkan rasa harga diri dan membuat mereka merasa
dan tulus kepada bawahan atas prestasi mereka, maka akan dikejutkan betapa
52
disibukkan dengan usaha untuk didengar dan tidak sabar saat bawahan bicara.
Menjadi pendengar yang baik merupakan salah satu syarat mutlak bagi
seorang kepala sekolah untuk bisa memiliki pengaruh terhadap guru dan warga
sekolah lainnya. Dengan memiliki pengaruh, kepala sekolah memiliki bekal yang
lebih baik untuk memberdayakan guru dan warga sekolah sehingga tujuan
mendapat informasi yang banyak, adanya pertukaran sikap jika kepala sering
menarik minat peserta didik dan calon peserta didik. Dalam memberikan layanan
sekolah.
53
kepada siswa yang berprestasi, 4) sikap ramah dan layanan yang cepat dari
masyarakat dan orang tua siswa, 8) membantu peserta didik secara optimal
6. Memberdayakan sekolah
sekolah. Segala fasilitas yang ada harus diarahkan pada kegiatan pembelajaran
peserta didik, karena dengan proses pembelajaran yang optimal, berarti peserta
didik sudah mendapatkan layanan yang prima. Layanan peserta didik juga
lainnya.
Seorang kepala sekolah, di samping harus pandai berteori juga tak kalah
nyata. Kepala sekolah harus memiliki sifat inovatif yang dicerminkan dalam
mendorong dan membina setiap warga sekolah agar dapat berkembang secara
para guru dan tenaga kependidikan sesuai dengan tugas, jabatan dan
target berdasarkan kondisi dan kemampuan nyata, serta melihat kekuatan dan
peluang yang dimiliki sekolah. Adaptabel dan fleksibel yang berarti kepala
sekolah harus mampu beradaptasi dan fleksibel dalam menghadapi situasi baru,
tugasnya.
diantaranya :
Tabel 1
Peneliti
Timur
Dasar
Kabupaten Kepahiang
Pengaruh Kepemimpinan
Profesionalisme Guru
Sumarno 2009 Pascasarjana Universitas
terhadap Kinerja Guru Sekolah
5 Negeri Semarang
Dasar Negeri di Kecamatan
Paguyangan Kabupaten
Brebes
Dari lima hasil penelitian tersebut di atas dapat diambil gambaran bahwa
tidak ada satupun penelitian yang sama persis dengan penelitian yang peneliti
lakukan, baik dari segi tema, metodologi, maupun latar seting penelitian. Di
harus di- manage dengan semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan sekolah
didik.
58
BAB III
METODE PENELITIAN
studi dokumen, display data, reduksi data, refleksi data, dan sampai pada
telaah secara mendalam tentang suatu kasus dengan teknik observasi, dan
dokumentasi.
proses daripada hasil (Moleong, 2001: 4-7), maka dalam penelitian ini
subjek yang terpilih untuk menentukan subjek yang memenuhi kriteria sesuai
september 2022
Sungai Apit jalan Batin Teng kampung Adat asli Anak Rawa Penyengat.
SMPN 6 SUNGAI APIT memiliki banyak prestasi yang diraih guru dan siswa.
Waktu penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Agustus 2022 sampai dengan Bulan
Desember 2022.
Subjek penelitian menurut Idrus (2009: 91) adalah individu, benda, atau
disebut juga dengan istilah informan, yaitu orang yang memberi informasi
tentang data yang diinginkan peneliti berkaitan dengan hal-hal yang berkaitan
perihal penelitiannya.
terlibat dalam penelitian ini adalah kepala sekolah,wakil kurikulum dan sembilan
profesionalisme.
61
Tabel 2
pengawasan
kurikuler.
B.1. Sikap
guru
melaksanakan
guru
keterlibatan
sekolah
63
tugas danfungsinya.
D.1. Mendengar
menggali
layanan KBM
(Sugiyono, 2011: 310).Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data
sebagai berikut:
3.4.1 Wawancara/interview
kepada si peneliti.
65
Haja Mandiri 2017) atau tanya jawab. Teknik wawancara berarti melakukan
Interview pada penelitian kualitatif adalah informan yang dari pengetahuan dan
pemahaman diperolehnya.
Tujuan adalah mengkaji lebih dalam atau lebih fokus tentang hal-hal yang
pertanyaan
c. Menetapkan waktu
Kepala
Bidang Tata Usaha, Guru dan kepada populasi yang terkait kepada
3.4.2 Observasi
mata serta di bantu dengan panca indra lainya. Sedangkan menurut pendapat
dalam rangka mengumpulkan data dalam satu penelitian yang merupakan hasil
perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari suatu
rangsangan tertentu yang di inginkan, atau suatu studi yang di sengaja dan
juga mempunyai ciri yang spesifik, bila dibandingkan dengan teknik yang lain.
3.4.3 Dokumentasi
sejarah kehidupan (life historis). Yang berbentuk lisan misalnya bicara atau
Tabel 3
Pokok
No Sub Masalah Instrument Sumber Data
Masalah
h Sekolah
Kondisi
3. Visi, Misi, Wawancara 1. Kepala Sekolah
Objektif
Tujuan
(Latar Dokument 1. Visi, Misi, Tujuan
Sekolah
Alamiah)
1. Kepala Sekolah
5. Letak Wawancara 2. Warga Sekitar
Geografis
Sekolah
2. Ruang Rapat
Perencan
Tahapan aa n
Pengambila Pengamb
n Keputusan il an
di Sekolah Keputusan
Menengah 2. Langkah
Pertama pengump
70
verifikasi
Observasi 1. Ruang Rapat
Data
4. Langkah
Pengolaha 1. Guru
n Data
Profesionalisme fungsinya
Menengah sebagai
dan
memimpin
sekolah
terhadap
pembelajaran
Dikelas
72
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang di ambil dari peneliti kepada sumbernya tanpa
adanya perentara. Teknik pengumpulan data yang diambil langsung dari jenis
data yang diperlukan. Jika yang diperlukan tentang manusia, maka peneliti dapat
observasi langsung terhadap subjek yang diteliti. Sumber yang di maksud dapat
dari Kepala Sekolah, Guru, dan Tata Usaha dan populasi yang terkait dengan
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara langsung melalui perentara (di
peroleh dan dicatat dari pihak lain). Misalnya, data-data yang di peroleh dari :
gambaran umum dari publik, koran, majalah dan keterangan- keterangan atau
brosur dan publikasi lainnya. Jadi data sekunder berasal dari tangan kedua,
ketiga dan seterusnya. Artinya melewati satu atau lebih pihak yang bukan peneliti
sendiri.
lainnya.
3. Sumber Data
73
a. Kepala Sekolah
c. Guru
kebenaran juga menjadi pekerjaan yang tak boleh diabaikan oleh peneliti.Maka
dari itu keabsahan data adalah bagian yang penting dalam penelitian
memanfaatkan suatu yang lain di luar data itu, untuk keperluan pengecekan atau
sebagai perbanding terhadap data itu, teknik triangulasi yang banyak digunakan
diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal ini
pemerintahan.
yang berkaitan.
pengembangan.
Analisa yang di gunakan dalam penelitian ini adalah model penelitian kualitatif,
aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Aktivitas dalam
drawing/verification.
Data
display
Data
collection
Data Conclusions:
reduction drawing/
verifying
75
Data yang diperoleh peneliti di lapangan masih bersifat kompleks, maka perlu
dicatat secara rinci. Data yang diperoleh harus segera dianalisis melalui reduksi.
penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat,
langkah akhir dalam menganalisis dari reduksi data, display data sehingga data
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.( Bandung: Alfabeta
penting.
c. Langkah ke tiga peneliti menganalisis hasil dari reduksi data dan sajian
yang dibutuhkan.
yang ditulis lengkap ditelaah dari lapangan. Karena data yang didapatkan ada
yang berbentuk dokumen seperti SK, tugas mengajar, profil guru dan lain-lain,
tanda pada sumber asal data, 3. memberi nomor sesuai urutan kronologis waktu
mengumpulkan data, dan 4. membaca berulang kali keseluruhan data yang ada.
Proses analisis data dilakukan dengan tiga alur yang berlangsung bersamaan,
yaitu :
yang masih mentah sehingga perlu direduksi, disusun lebih sistematis, dipilih
pokok yang penting, dicari tema dan polanya, sampai ditemukan pemahaman
bagian tertentu dari data penelitian ini, maka data disajikan dalam bentuk tabel,
grafik, bagan alur, dan bentuk sajian lainnya sepanjang relevan dengan
kebutuhan penelitian.
informasi yang tersusundalam suatu bentuk yang padu dan mudah dijangkau
sehingga dapat ditentukan, apakah sudah dapat ditarik simpulan, atau masih