MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajamen Mutu
Pembelajaran PAI Magister Pendidikan Agama Islam Pada Program
Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu
Dosen Pengampu :
Dr. Hj. Adawiyah Pettalongi, M.Pd
Dr. Azma, M.Pd
Oleh:
ANDRY LUCKY AHMAD
NIM: 02111322024
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat fundamental dan sangat
strategis karena melalui pendidikan suatu bangsa itu bangkit dan berkembang,
Republik Indonesia. Berbagai upaya telah ditempuh oleh pemerintah dan lembaga
pendidikan.
berkelanjutan.
akan menghasilkan sumber daya manusia yang cerdas dan kompetitif. Untuk
1
2
20/2003 tentang Sisdiknas dan pasal 3 PP.19/2005 tentang SNP), dimana SNP
progresifitas pendidikan.
Indonesia menduduki peringkat 121 dari 185 negara ditinjau dari mutu
pendidikannya. Hasil survei kemampuan pelajar yang diteliti oleh Programme for
negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei Darussalam. Survei PISA merupakan
membaca, matematika dan sains. Hal ini menunjukkan bahwa mutu pendidikan di
meningkatkan perilaku yang positif, salah satu usaha yang dilakukan dengan
3
demikian, manajeman dalam arti mengatur segala sesuatu agar dilakukan dengan
baik, tepat dan tuntas merupakan halyang harus dilakukan untuk mengantarkan
pilar pelaksanaan manajemen berbasis sekolah. Ada dua hal yang menjadi
adalah adanya kemudahan akses bagi semua stake holder dan publik untuk
Perbedaan prinsip antara pendidikan umum dan pendidikan Islam adalah bahwa
dalam Islam tidak terdapat sistem pendidikan yang baku, melainkan hanya terdapat
nilai-nilai moral dan etis yang seharusnya mewarnai sistem pendidikan tersebut.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia
menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius
1. Manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
tersebut berbagai upaya yang dilakukan. Secara nasional kebijakan agar pencapaian
tujuan pendidikan nasional tercapai menurut amanat UUD 1945, dimana negara
5
6
dengan merevisi UU Sistem Pendidikan Nasional No. 2 Tahun 1989. Oleh karena
itu, barbagai upaya yang dilakukan ke arah perbaikan mutu pendidikan, dapat
dilihat dari rencana strategis yang sedang dilaksanakan saat ini, yaitu sesuai dengan
arah kebijakan pembangunan pendidikan untuk kurun waktu sampai dengan tahun
diperoleh pada sekolah yang bermutu, dan sekolah yang bermutu akan
1
Muhyi Batubara, Sosiologi Pendidikan (Jakarta: PT Ciputat Press 2004) 53.
8
yang sedang berjalan maka, salah satu kebijakan strategis yang diambil Direktorat
mandiri.
2
Moh. Iwan Apriyadi. http://cinusian.blogspot.co.id/2010/02/manajemen-peningkatan-mutu-
pendidikan.html. di Akses 3 April 2023
9
warga sekolah, bukan hasil individual. Karena itu, budaya kerjasama antar fungsi
dalam sekolah, antar individu dalam sekolah, harus merupakan kebiasaan hidup
Partisipasi yang tinggi dari warga sekolah dan masyarakat Sekolah yang
bahwa makin tinggi tingkat partisipasi, makin besar rasa memiliki; makin besar
rasa memiliki, makin besar pula rasa 127 tanggung jawab; dan makin besar rasa
evaluasi menjadi sangat penting dalam rangka meningkatkan mutu peserta didik
dan mutu sekolah secara keseluruhan dan secara terus menerus. Perbaikan secara
terus menerus harus merupakan kebiasaan warga sekolah. Tiada hari tanpa
perbaikan. Karena itu, system mutu yang baku sebagai acuan bagi perbaikan harus
ada. System mutu yang dimaksud harus mencakup organisasi, tanggung jawab,
2. Standar Isi
3. Standar Proses
6. Standar Pengelolaan
kelompok mata pelajaran, dan standar kompetensi lulusan minimal mata pelajaran.
2. Standar Isi
minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. Standar isi 128 tersebut memuat kerangka dasar dan struktur
pendidikan.
3. Standar Proses
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik. Selain itu, dalam proses pembelajaran pendidik
di atas adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang
pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan
habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses
memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan
laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya
dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi,
dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang
6. Standar Pengelolaan
oleh satuan pendidikan, standar pengelolaan oleh Pemerintah Daerah dan standar
Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya
biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti
atas:
14
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Standar tersebut juga memiliki
Standar Isi (SI) dan berpedoman kepada panduan yang ditetapkan oleh Badan
adalah mengenai mutu atau kualitas hasil pendidikan (output). Mutu telah
pendidikan yang optimal, maka tugas selanjutnya adalah berupaya agar mutu
pendidikan yang tadinya sudah dirumuskan agar terus menerus meningkat. Upaya
dalam meningkatkan mutu pendidikan ini dapat ditempuh dari berbagai aspek,
mengatur pengelolaan yang baik, mengatur sistem dan kebijakan yang tepat,
yang sesuai dengan standar mutu pendidikan yang sudah ditentukan, maka
diperlukan adanya manajemen yang baik dan tertata. Beberapa bentuk manajemen
Ada perubahan, dan pada saat ini kurikulum yang telah di tetapkan
tersebut.
secara detail dalam bentuk suatu rumusan yang akan dijadikan sebuah
diperlukan suatu visi dan misi yang jelas, serta mampu memberikan
pembelajaran.
tidak teliti maka jadwal yang dibuat menjadi kurang sempurna yang
berakibat pada guru yang akan mengajar maupun siswa yang belajar akan
terjadi bentrok pertemuan kelas. Apalagi jumlah kelas dan guru yang
tersebut yang memiliki unsur fisik dan psikis.3 Menurut Dirjen Dikdasmen
menentukan sehingga jika sarana itu tidak ada, maka kegiatan pembelajaran
tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya dan tujuan yang telah ditetapkan
3
Hadiyanto dan Subijanto. . Pengembalian kebebasan guru untuk mengkreasi iklim kelas dalam
manajemen berbasis sekolah http//:www.depdiknas.go.id. di Akses 3 April 2023
18
akan sulit untuk dicapai. Dengan adanya sarana pendidikan yang lengkap
4
Dirjen Dikdasmen Depdikbud. Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan di Sekolah. (Jakarta:
Depdikbud.1997)
BAB III
PENUTUP
Manajamen Mutu Pembelajaran Indonesia
yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia menuju terciptanya manusia
berarti;
kependidikan
partisipasi keluarga dan masyarakat yang didukung oleh sarana dan prasarana
memadai.
19
20
komponen bangsa secara secra optimal disertai dengan hak dan dukungan dan
usaha, terutama usaha kecil, menengah dan koperasi guna meningkatkan daya
2. Standar Isi
3. Standar Proses
6. Standar Pengelolaan
(Jakarta: Depdikbud.1997)