Anda di halaman 1dari 20

Nama : kuratul janah

Nim : 2102060066
Prodi : PGSD B-4
Mk : Kapita selekta pen SD

REVIEW BUKU
KAPITA SELEKTA PENDIDIKAN

Judul : Kapita Selekta Pendidikan


Pengarang : Dr. Nurhikmah H,. S.P D,. M.Si
Penerbit : Badan penerbit Universitas Negri Makassar
Terbit tahun : 2018
Tebal :184 halaman

REVORMASI PENDIDIKAN NASIONAL


Revormasi secara etemologi berasal dari kata formsi, yang berarti susunan atau bentuk
sususnan instansi dan Pendidikan merupakan pengetahuan tantang mendidik sedangkan nasional
yaitu yang berkenan dengan bangs akita sendiri. Adapun menurut David D. Curris yang
mengemukakan empat stategi mayor dalam revormasi Pendidikan seperti :

- Akuntabilitas berbasis standar, disisni ada lima elemen kunci akuntabilitas standar yaitu
seperti, standar isi yang padat dan dapat dimengerti , instrumen pengujian yang valid
sesuai dengan standar yang ditetapkan, pengembangan professional sebagai kunci utama
pencapaian standar itu , pelaoptan hasil secara tepat wktu dan ketetapan ganjaran, saski,
dan bantuan yang di tergetkan.
- Reformasi sekolah secara menyeluruh, bentuk kebijakan yang hanya memacu target
spesifik, struktur, dan meode-metode instksonal yang kaku.
- Startegi dasar, sebagai perantara sosial yang menawarkan jasa layanan yang bersifat
intelektual, afeksi, psikomotorik, emosional dan spiritual.
- Pembuatan keputusan yang bersifat demokrratis atau pelimpahan kewenangan
merupakan stategi sistematis yang berfokus kepada pemberdayaan guru dan administrator
di tingkat sekolah.
Salah satu hakikat hidup demokratis ialah kebebasan untuk menari kebenaran.
Dalam esensi lain berdemokrasu ialah adanya kesediaan untuk mengapresiasi perbedaan.
Ada beberapa asumsi pelaksanaan eformasi Pendidikan diantananya adalah Pendidikan
merupakan suatau yang menetap, Pendidikan adalah sesuatu yang berubah dan
Pendidikan merupakan suatau yang menetap dan suatau yang berubah. Selain itu perlu
jjuga dilakukan reformasi sistem ppendidikan di infonesian karna disebabkan oleh
beberapa hal diantaranya adalah adanya perubahan zaman dari masa ke masa dan
reformasi diperlukan untuk dapat memuaskan Pendidikan yang bersifat stategis dan
prkktis. Ada[un tendensi reformasi Pendidikan nasional di lihat dari aspek perubahannya
terhadap sistem Pendidikan Indonesia seperti adanya reformasi di bindang kurikulum dan
program- program belajar di instusi Pendidikan, perombakan kurikulum secara terus
menerus yanh mengarah yang mengarah pada distribusi SDM dan SDA. Reformasi
Pendidikan nasonal yang dilakukan dapat dilihat dari sisi jangkauanya seperti perubahan
total yaitu merombak Pendidikan nasional sampai ke akar-akarnya dan menggatinya
dengan suatu yang baru , sedangkan jikalau di lihat dari isi kandunganya salah satunya
seperri perubahan fundamental konseptual yaiatu merombakn hal yang mendasar
mengganti dengan pemikirn yang baru dan juga perubahan baik konseptual maupun
impleentasi.
Dasar reformasi Pendidikan , dilakukan atas dasar undang -undang Pendidikan
nasional, yaiatu koreksi dan perbaikan atas undang-undang Pendidikan nasional,
reformasi atas sistem dan komponen sistem nasonal secra einci dan jelas dalam sistem
Pendidikan nasinal, reformasi dalam pelaksanaan Pendidikan nasional menggambaran
konsisten prilkau Pendidikan dengan undang-undang Pendidikan. Implementasi reformasi
Pendidikan nasional, reformasi yang terprogram menunjuk pada kurikulum atau program
suatu institusi Pendidikan yang termasuk ke dalam reformasi Pendidikan adalah inovasi.
Kondisi reformasi Pendidikan di Indonesia, saat ini fokus kerja pemerintah masih
berttumpu pada sector Pendidikan formal. Adapun menurut lembaran negara nomer 4031
pendidikan dalam UU Repoblik Indonesia o. 20/2003, pembaruan sistem Pendidikan
nasional dilakukan untuk memperbarui visi,misi dan staragi pembangunan Pendidikan
nasional. Implikasi permasalahan reformasi Pendidikan nasional, untuk menghindari
beberapa peraslahan yang akan terjadi perlau adanya biaya Pendidikan yang mencukupo,
baik untuk mendukung pelaksanaan Pendidikan maupun bagi oengadaan sarana
Pendidikan, kualitas loyalitas dan mindset tenaga pendidik yang siap ,menerima
perubahan dan pemerataan akses informasi hingga ke daerah-daerah. Untuk solusinya
seperti pajak Pendidikan yang merupakan slah satu sumber biaya Pendidikan yang perlu
dikelola dengan baik, meningkatkan penggunaan jasa Bagai pemerataan dan kesempatan
memeperoleh Pendidikan.
BUDAYA NASIONAL SEBAGAI DASAR PENDIDIKAN

Pada dasarnya Pendidikan merupakan suatu proses mendidik, Yakini proses dalam rangka
memppengaruhi peserta didik agar mampu menyesuaikan didi sebaik mungkin dalam
lingkungannya sehingga akan menimbulkan perubahan dalam dirinnya, yang dilakukan dalam
bentuk bimmbingan, pengejaran dan pelatihan. Pendidikan menurut UU Sisdiknas 2003 pasal 1
ayat 2 adalah “ usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belaajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual. Jadi Pendidikan nasional berakar pada tiga nilai yaiatu, nilai-nilai yang
bersumber dari agama dan nilai nilai yang bersumber dari kebudayaan nasional dan
perkembangan tuntunan perubahan zaman. Konsep budaya nasional dasar Pendidikan , dimana
udaya merupakan karya dan hasil cipta manusia dalam mengubah alam ini. Dikemukakan oleh
Ruth Banadilt terdapat tiga aliran budaya yaitu. Ralativisme, Universalisme, dan Konfigurasime.
Kebudayaan adalah perujudan kemampuan manusia sebagai mahluk individudan sosial
mengolah usaha budi alam menggaiapi lingkungannya. Keterkaitan antara Pendidikan dan
kebudayaan, sejak didirikan atas kebudayaan nasional dinyatakan oleh K. H Dewantaro bahwa
Pendidikan nasional harus disesuaikan atas kebudayan nasional Indonesia. Beberapa asumsi
yang perlu ditunjukkan sebagai kebudayaan nasuonal dan Pendidikan yang disesuaikan oleh
kebudayaan seperti; Pendidikan adalah suatau proses pewaris budaya, Pendidikan akan membat
manusia menjadi manusia budaya dan dengan budaya manusia dapat mengatasi masalah-
masalah yang dihadapinya.

Adapun konsep budaya nasional seperti budaya adalah karya dan hasil cipta mannusia
dalam mengubah ala mini, Pendidikan hanya dapat berbeda bila dilihat dari sudut yang berbeda ,
budaya menurut Sorokin dibedakan menjadi 3 level (idiologi level, behavior level dan material
leval), menurut A Tofbec terdapat dua macam budaya yag menghambat kemajuan manusia
(budaya membeku dan budaya semu), dikemukakan oleh Ruth Benadietlt terdapat tiga aliran
budaya yaitu (relativisme, universalisme dan konfigularisme), budaya nasuonal sebagai dasar
Pendidikan itu harus mencerminkan semua komponen sistem Pendidikan termasuk pada proses
dan hasil pendidikan, budaya dalah karya dan hasil cipta manusia dalam mengubah ala mini.
Fungsi dan nilai-nilai bufaya nasonal sebagai dasr Pendidikan yaitu untuk pengembangan potensi
peserta didik untuk menjadi pribadi berprilaku baik,perbaikkan Pendidikan nasional untk
bertanggung jawab dalam pengembanngan potensi peserta didik yang leih bermartabat,
penyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
budsya dan karkter bangsa yang bermartabat. Nilai-nilai budaya nasional yang patut
diimplimentasikan kedalam proses Pendidikan di Indonesia seperti Religius, Jujue, Toleransi,
Disiplin, Kerja keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa ingin tau dan Semangat kebangsaan.

Implimrntais budaya nasional sebagau dasar penndidikan, manusia ideal yang dicita
cittakan masyarakat adalah gambaran manusia budaya seperti dalam budaya basional dan
perbaikan tujuan akhir Pendidikan nasional, tujuan akhir Pendidikan seperti yang dikemukakan
itu harus pula tercermin dari manusia dinamis dan budaya inti harus menyelisir seluruh is
Pendidikan. Beberapa implikasi masalah yang timbul seperti menjadikan budaya lokal sumber
yang dinamis sebagai asset Pendidikan nasional, mengenai buudaya luar yang ditemi dan dapat
mempengaruhi Pendidikan nasional, mencegah pengaruh budaya laokal tertentu yang
memerlukan budaya nasioal. Adapun solusi ny seprti Bahasa Indonesia tetap menjadi Bahasa
kebersamaan dan Bahasa pengantar dalam sisitem Pendidikan, budaya lokal seperti Bahasa
daerah, esenian daerah, adat istoadat, juga Pendidikan yang datang dari luar atau budaya asing
harus melauli proses seleksi dan adaptasi.
WAJIB BELAJAR DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

Undang-undang Nomer 2 tahun 1938 pasal menyatakan tentang hak warga negara untuk
mengikuti Pendidikan sekurang-kurangnya tamat Pendidikan dasar. Gerakan wajib belajar
memperjuangkan agar setaip orang menikmati kesempatan belajar, beberapa konsepsi tentang
wajib belajar diantaranya seperti:

- Wajib belajar merupakan Pendidikan yang harus diikuti oleh setiap warga negara yang
telah dan sampai berumur tertentu itu wajib hukumnya untuk melanjutakan Pendidikan
- Wajib belajar harus dibedakan dengan wajib sekolah
- Terdapat 2 pola level Pendidikan wajib belajar yaitu belajar pada tingkat SD dan wajib
belajar pada tingkat sekolah menengah

Undang-undang sisitem Pendidikan nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 34 ayat 32


menyebutkan tentang Pendidikan dasar gratis 9 tahun bagi anak-anak di negeri ini dan
pemerintah wajib menyediakan segala sarana dan prosarananya. Wajib belajar memrlukan
substansi seperti ttenaga pendidik seperti guru, tutor dan sebgainya yang akan melayani
pelaksanaan wajib belajar, lamana masa belajar dalam sistem wajib belajar yang akan
dilaksanakan, peserta wajib belajar mengenal kondisi tertentu, program wajib belajar melalui
sekolah dan non sekolah dan sistem evaluais belajar untuk wajib belajar. Tujuan diadakan
program wajib belajar nasioanl diharapkan agar jumlah anak putus sekolah bisa diminimalisir
dan jga sebagai selah satu stategi untuk meningkatkan mutu Pendidikan di Indonesia serta
pemusatan wajib belajar. Pendidikan tidak hanya memberikan pengetahuan saja , Pendidikan
juga berfungsi untuk membangun karakter, moralitas, kemampuan, dan keahlian tertentu pada
seseorang. Tanpa Pendidikan manusia tidak akan belajar , mengavaluasi proses hidupnya dan
memiliki kemampuan untuk bisa memenuhi hidup dan membanun sosialnya. Adapun hambatan
wajib belajar seperti faktor internal yang meliputi daktor fsikolois dan biologis serta faktor
psikologis, faktor fsiologis dan biologis yang berhubungan dengan kondisi fiisk induvidu.
Beberapa faktor psikologis utama yang mempengaruhii proses belajar anak adalah kecerdasar
siswa, motivasi, minay, sikap dan bakat. Faktor eskternal seperti lingkkungan sosial sekolah,
sarana dan prosarana, lingukungan sosial masyarakat, lingkungan keluarga dan teman sebagaya.
Adapun cara mengatsinya dari anak seperti menjaga kesehatan jasmani, menumbuhkan rasa
precaya diri dan membangun motivasi diri, belajar menjada emosi belajar berintarksi dengan
lingkungan dari kelurag seperti memberi teladan dan sikap dan tingkah laku kepada anak.
Menjaga keharmonisan keluarga, menjaga kesehatan anak dan mencukupi fasilitas dan sarana
prasarana belajar serta harus membangun dan memberi motivasi pada anak.

Wajib belajar dalam sistem Pendidikan nasional sayogonya tetap mempertahakan hal-hal
dasar seperti :

- Wajib belajar hendaknya dilaksanakan namun dalamarti tidak wajib bersekolah,jadi yang
diwajibkan itu belajar bukan wajib bersekolah
- Wajib belajar itu dikenakan pada naka yang berumur antara 7 tahun sampai dengan 17
tahun
PENDIDIKAN PRASEKOLAH

Pelaksanaan Pendidikan prasekolah didasari oleh beberapa asumsi seperti , Pendidikan


sudah harus dimulai sejak dalam buaian sampai ke akhir hayat bahwa Pendidikan sudah arus
dimulai sejak masih dalam kandungan dan semakin cepat Pendidikan dimulai semakin mudah
mula pelaksanaan Pendidikan selanjutnya. Dalam undang-undang Repoblik Indonesia Nomer 2
tahun 1989 tentang sistem Pendidikan nasional, pasal 12 ayat 2 menyebutkan “ selian jenjang
Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dapat diselenggarakan Pendidikan prasekolah “ ,
adalah Pendidikan yang diselenggarakan untuk mengembangkan pribasi, pengetahuan dan
keterampilan, yang melandasi Pendidikan dasar serta mengembangkan diri secara utuh sesuai
dengan asas peddidikan sendiri mungkin dan seumur hidup. Di dalam PP RI No. 27 Tahun 1990
tentang Pendidikan prasekolah, bab 1 pasal 1 ayat 2 menyebutkan “ selain jenjang Pendidikan
sebagimana yang dmaksud dengan taman kanak-kanak adalah salah satu bentuk Pendidikan
prasekolah yang menyediakan program pendidukan dini bagi anak usia empat tahun sampai
masuk Pendidikan dasar. Selanjutnya didalam keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan
repoblik Indonesia Nomer 0486/ 1992 bab 1 pasal 2 ayat 2 telah dinyatakan bahwa “ Pendidikan
taman kanak-kanak merupakan wadah untuk membantu prtumbuhan dan perkembangan jasmani
dan rohani nak didik sesuai dengan sifat-sifat alami anak “.

Beberapa landasan teoritis pelaksanaan Pendidikan prasekolah yakni : Pendidikan


prasekolah terasuk kedalam Pendidikan dasar. Oendidikan dasar dalah Pendidikan yang
bertujuan memberikan pembentukan dasar, perlu diketahui bahwa Pendidikan dasar itu bukan
jejang, sementara TK Dan SD adalah jenjang Pendidikan, dengan demikian Pendidikan
prasekolah adalah Pendidikan yang diberikan kepada anak diawah umur bersekolah , secara
biologis 6 tahun keatas sudah matang untuk bersekolah, berrti usia prasekolah dibawah enak
tahun. Kurikulum Pendidikan prasekolah , konsep yang digunakan ialah “ belajarsambil
bermain” dengan menekankan “ pebelajaran bertema”. Kaedah pembelajaran ialah meliputi
akitvitas kempulan dan aktivitas individu. Kurikulum Pendidikan prasekolag dirancang dengan
teliti bagi memenuhi keperluan dan tahap perkembangan kanak-kanak berdasarkan falsafah
Pendidikan nasional maupun potensi keberagaman karaktersitik daerah masing-maisng.
SEKOLAH DASAR SEKOLAH RENDAH

Sekolah dasar merupakan jenjang palinng dasar pada Pendidikan formal di Indonesia.
Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Sekolah dasar
diselenggarakan oleh pemerintah maupn swasta. Dalam undang-undang sistem Pendidikan
nasioanl UU Nomer 20 Tahun 2001 pasal 17 mendifinisikan Pendidikan dasar sebagai
Pendidikan dasar meurpakan jenjang Pendidikan yag melandasi jenjang Pendidikan menengah,
Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar dan madrasah ibtidayah atau bentuk lain yang
sederajat serta sekolah menengaj pertama dan madrasah tsnaeiyah atau bentuk lain dari sederajat.
Ada beberapa asumsi pelaksanaan sekolah dasar, sekolah rendah di Indonesia seperti:

- Untuk dapat hidup layak sebagai warga negara perlu memiliki Pendidikan minimal.
Pedidikan minimal adalah sekolah dasar yang merupkan program wajib belajar Sembilan
tahun yang harsu dijalani oleh setaipwarna negara
- Pendidikan minimal yanh harus dimiliki oleh setaip warga negara selain sepenuhnya
pengetahuan, juga pembentukan water moral da kepribadian
- Memiliki pengeahuan fundamental menberi peluang yang luas bagii seseorang yuntuk
melaksanakan berbagai hal
- Saat ini kita memasui dunia global, mereka yang tidak mempunyai Pendidikan dasar akan
kringgalan dan mengalami keterbelakangan, bakan akan terjerumus ke hal-hal yang tidak
diinginkan seperti perbuatan yang sifatnnya anarkis, karena tidak ada hal ynag bisa
dijadikan pengagangn hidup.

Konsepsi Pendidikan dasar dapat dijabbarkan dalam beberapa poin diantaranya :

- Pada mulanya sekolah dasar diartikan sebagai sekolah rendah. Sekolah rendah itu adalah
tingkat Pendidikan yang berfungsi memberikan pengetahuan elementary, karna disebut
degan element school.
- Pengetahuan elementary ,yang dinyatakan itu iallah 3R (Reading, Writing, Aricmatich ).
- Peralihan konnsep tradisional ke konsep progresif membuat sekolah rendah menjadi
sekolah dasar.
- Oleh karna sekolah dasar pelaksaanaannya menjadi buian ditunjukkan hanya pada aspek
pemberian pengetahuan
- Isi Pendidikan sekolah dasar harus mendapatkan Pendidikan perseklahan, pemberian
moral dan pemberian kepribadian

Implimentasi Pendidikan sekolah dasar di Indonesia :

- Kurikulum atau isi Pendidikan pada SD pelaksanaannya bukan berfifat akademik.


- SD 5 tahun dengan menggunakan sistem pembelajaran dan teknologi Pendidikan yang
labbih baik bukan saja yang lebih ekomonis, namaun kualitas lulusannya akan dibawah
kualitas SD 6 tahun
- Kualifikasi guru yang standar untuk SD minimal sarjana
- Kode etik pe,bbelajaran guru harus dirumuskan lebih jelas lagi, mengingat guru aalah
seorang sarjana untuk memiliki akademik freedom
- Perlu adanya sisitem pengajian tunjangan guru SD serta mekannisme mutase dan premise
yang dapat menarik minat untuk menjadi guru SD
- Pengembangan sarana dan alat-alat pengajran perlu terus mendappatkan perhatian

Implementais masalah Pendidikan sekolah dasar seperti; pengelolaan Pendidikan yang


lebih sesuai, Pendidikan guru yang berbalut dengan pendidika tinggi, pelatihan multi
pelajaran yang tepat dan sesuai, dana Pendidikan yang harus tersedia. Solusi masalah
Pendidikan sekolah dasar seperti; pengelolaan yang bersifat sentralisasi sudah harus beralih
ke pengelolaan deferansial, pengelelolaan Pendidikan SD harus dikelola 1 atap dengan
dapertemen Pendidikan, setap sarjana yang memiliki Pendidikan guru dapat menjadi guru SD
yang digaji minimal diijazah yang dimiliki dan pengalaman belajar, muatan lokal dalam
kurikulum SD harus mendukung sosialisasi aak di dalam menjalani hidup dan in service
training bagi penggunaannerbagai teknologi pembelajaran.
SEKOLAH MENENGAH KOMPREHENSIF

Sebagai salah satu jenis Pendidikan menengah, sekolah menengah kejuruan seolah tidka
pernah berhenti dipermasalahkan. Jika pada masa awal kelas dua. Lulusan SLTP yang masuk
pada umumnya bahkan mereka yang tergolong tinggi kemampuan dasarnya. Marteonoes
mengatakan beberapa tendensi yang berkaitan dengan sekolah menengah yaitu:

- Sekolah menengah pertama , SMP harus mengalami perubaan revolusioner pada jenis,
sifat, dan lama pendidikannya supaya disesuiakn degan kebutuhan-kebutuhan Pendidikan
nasional, sesuai dengan perkembangan maka Pendidikan di SMP sudah dapat mempunyai
bagian-bagain misalnya: kelompok dasar, kelompok kesenian, kelompok perdagangan,
kelompok administrasi dan kelompok keterampila\an/ketangkasan, pada kahir SMP
murid tidak hanya mempunyai ijazah, mellaikan juga memiliki kecakkapan jurusan
sederhana, misalnya Teknik, pertaian.
- Sekolah menengah atas, sekolah menengah sebagai general education berbeda dan
terpisah dari sekolah menengah sebagai vocational education, kurikulum sekolah
mengahtersebut selian memberikan hal-halyang praktis sebagai bekal kemasyarakatan
juga terdapat program terminal baik merupakan saatu paket keterampilan yag dapat
dipilijj siswa tak berminat ke perguuan tinggi dan kurikulum yang bersifat akadmik selian
basis baginpendidikan tinggi juga merupakan program yang mempeluas sistem
intelektual siswa.

Beberapa konsepsi pelaksaaan sekolah menengah di Indonesia menurut Martoenoes,


sekolah mengengah komprehensif sebagai sekolah menengaj yang menawarkan kurukulum
sekolah umum, sekolah Teknik dan sekolah umum, sekolah Teknik dan sekolah modern atau
disebut juga sekolah yang memberikan kombinasi siantara kurikulum tersebut.. Tujuan
darisekolah komperensif adalah demokrastisasi Pendidikan dan melayani minat dan
kebutuhan siswa, selian itu sekolah ini juga bertujuan untuk memberikan kesempatan
Pendidikan bagi anak, bukan untuk membagi mereka menjadi kelombok yang berbeda.

Implementasi sekolah menengah pertama (SMP) fan sekolah menengah atas di


Indonesia , yaitu: SLPT, dilihat dari materi pembelajarannya , Pendidikan disisni dapat
dikatagorikan kedalam tahap persiapan lejuaruan. SLTA memiliki siswa sekitar 4 juta, 1,3
juta diantaranya berada di jalir kejuaruan. Dengan kata lain, hanya 60 % siswa SLTP yang
melanjutkan Pendidikan ke tingkat SLTA. Pendidikan komprehensif merupaan pembelajaran
yang berkelanjutan mulai dari PAUD/SD-SMP-SMA-PT. Pembelajaran yang meliputi
banyak hal yaitu ilmu pengetahuan, budi pekerti, akhlak, karakter, krativitas, inovatif.
Beberapa Masalah Pendidikan sekolah menengah komprehensif seperti : masalah
penempatan guru, khususnya penempatan guru bidang studi sering mengalami kepincangan
tidak disesuaikan dengan kebutuhan lapangan, terbatasnya sarana dan prasarana belajar di
sekolah seperti buku pelajaran, alat labolatrium/ alat praktek, kualitas pembelajaran masih
rendah, kegiatan pembelajaran yang masih berpusat pada guru. Beberapa solusi dari
permaslahan Pendidikan sekolah menengah menurut Arifin diantaranya: keterampilan
terminal II dapat merupakan lanjutan keterampillan terminal II meskipun tanpa mengikuti
atau lolos program akadmis dan program praktis, seorangg siswa dapat mengambil lebih dari
satu jenis program terminal pada waktu yang bersamaan dan waktu yang berbeda, siswa
sekolah menengah dapat terdiri dari SMU penuh dan siswa program terminal, sekolah
menengaj terbuka dengan menggunakan jasa tekonologi Pendidikan dan pembahasan RT dan
SPP atai ketergantungan beban SPP sekolah menengah dengan keluarga.
PENDIDIKAN GURU

Dalam undang-undang Repoblik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tenyang sistem


pelaksanaan nasional dinyatakan dengan jelas bahwa tenaga kependidikan bertugas
melaksanakan administrasi, penngelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis
untuk menunjang proses Pendidikan pada satuan Pendidikan (pasal 39 ayat 1). Secara implisit
dinyatakan bahwa guru (pendidik) adalah tenaga professional yang memiliki kemampuan dalam
merencanakann , melaksanakan, minilai dan membimbing pembelajaran. Secara
mental//kepribadian, guru harus ; berkepribadian/berjiwa pancasila, mampu menghyati GBHN,
menvintai bangsa dan sesama manusia dan rasa kasih saying terhadap peserta didik, berbudi
pekerti luhur, berjiwa kreatif, mampu menyuburkan sikap demokrastis dan penuh tenggang rasa,
mampu mengambangkan kecerdasan yang tinggi, bersikap terbuka, peka dan inovatif, berdispilin
dan memilikirasa humor. Menelah kompetnesi yang harus dimiliki oleh guru diklasifikasikan
menjadi 3 yaitu; kompetensi profesioanl yang berkaitan dengan kemampuan akademik,
kompetensi personal yang berkaitan asepek-asepek kepribadian dan kompetensi sosial yang
berkaitan dengan kemampuan guru dalam membangun citra profesi. Konsep sistem Pendidikan
guru dimana sistem merupakan suatu totalitas yang meliputi barbagai komponen yang saling
berinterelasi dari intarksi secara keseluruhan, baik secara stekrural maupun secaara sungsional.

Guru adalah suatu jabatan professional yang memiliki jabatan dan kompetnsi
profesiaonal. Pendidikan guru merupakan Pendidikan professional, yang terdiri dari ketegori :
Pendidikan pre-servic, Pendidikan in-service, Pendidikan berlanjut, Pendidikan lanjutan dan
pengembangan staf. Pendidikan guru dipadukan dalam suatu sistem proses pengadaan,
pengembangan, dan pengolaan. Setiap Lembaga Pendidikan guru harus berlandaskan panda
pancasila dan UU 1945. Kompone-komponen sistem Pendidikan diantaranya ada Lulusan, calon
siswa/mahasiswa, proses Pendidikan guru, manusia, metode, meteri evaluasi, umpan balik dan
masyarakat. Syarat-syarat menjadi guru , di dalam undangundang pokok Pendidikan no 4 tahun
1950 pasal 15 ditetapkan bahwa syarat-syarat utama menjadi guru ada 4 yaiatu : syarat
professional (ijazah), syarat biologis (kejehatan jasmani), syarat psikologis (kesehhatan mental)
dansyarat padagosididaktis (Pendidikan atau pengajaran). Kompetensi sebagai agen
pembelajaran pada jenjang Pendidikan dasar, menengah serta mendidik anak usia dini meliputi
kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi profesiaonal dan kompetsnsi sosial.
Pengetahun dan keterampilan yang perlu dimiliki oleh seotang guru profesioanl seperti
pengetahuan tentang diri sendiri dan siswa, penhetahuan tentang materi pembelajlaran,
pengetahuan tentang teori-teori dan penelitian Pendidikan, keterampilan dan Teknik belajar
kecakapan interpersonal dan refleksi dan pemecahan masalah.

Impikasi masalah Pendidikan guru seperti ; kurangnya jumlah guru dalam tipe jejang
persekolahan dan per bidang studi, masalah mutu, bahwa kualitas guru yang dimmintaboleh
SLTP/SLTA tidak cocok dengan kualifikasi yang telah tersedia dilihat dari kebutuhuan bidang
studi, penyebaran guru tidak seimbang dengan pemerataan dareh-deerah yang tersebarbluas dan
Sebagian besar guru yang ingin bekerja di kota-kota saja, faktor waktu dan karana kurangnya
guru. Solusi permasalahan Pendidikan guru seperti orientasi, sasaran dan fokus Pendidikan,
stategi Pendidikan, proses Pendidikan dalam lembaha Pendidikan guru, evaluasi dan
pengembangan kurikulum Pendidikan guru sekolah lanjutan.
PENDIDIKAN INTERNASIONAL

Beberapa asumsi yang mendasai peleksanaan Pendidikan internasioanl seperti ; hidup


berdampingan secara dinamis jauh akan lebih menguntungkan ddari pada bermuusuhan antara
bangsa dengan bangsa lain dan memahami budaya orang lian akan memperkaya budaya sendiri.
Pendidikan nasional dalam inter cultural education, intercultural secara etemologi marak
digunakan pada tahun 1950-an di kanada. Menurut longer oxford dictioery isyilah
multicultularism merupakam deviasi dari kata multicultural. Sedanhkan wacana tentang
Pendidikan intercultural, secara sederhana Pendidikan intercultural dapat didifinisikan sebagai
Pendidikan tebntang keragaman kebudayana dalam meresponi perubahan demografis
dannkultural lingkungan masyarakat tertentu atau bahkan dunia secra kesleuruhan. Pendidikan
intarkultural merupakan respon terhadap perkembangan keragaman populasi sekolah, bagaimana
tuntunan persamaan haka bagi setaip kelompok. Dalam demise lain, Pendidikan intercultural
merupakan pengembangan kurikulum dan aktivitas Pendidikan untuk memasuki berbagai
pandangan, sejarah, persentasi dan perhatian terhadap orang0orang non eropa. Penurut Tilla,
Pendidikan intercultural berawal dari perkembangan gagasan kesadaran tentang
“intrekultralisme” ini selain terkait dengan perkembangan ploitik internasional menyangut HAM.
Ada beberapa penndekatan dalam proses Pendidikan intercultural , Pertama tidak lagi terbata
spada menyamakan pendangan pendiddikan dengan persekolahan atau Pendidikan dengan
program sekolah formal, Kedua menghindari pandangan yang menyamarkan kebudayaan-
kebudayaan dengan kellompok etnik adalah sama, Ketiga kaarna pengembangan kompetensi
dalam suatu kebudayan baru biasanya membutuhkan interksi inisiatif dengan orang-orang yang
sudah memiliki kompetensi, Kempat Pendidikan inetrcultral meningkatkan kompetensi dalan
beberapa kebudayaan, Kelima kemungkinan bahwa Pendidikan meningkatkan kesadaran tentag
kompetensi dalam beberapa kebudayaan.

Pelaksanan Pendidikan internasuoanl di Indonesia berupa’ tranfer of teknoloi, pertukaran


pemuda dan petani ke negara lian, pernyeteraan Pendidikan dan peserta didik keluar negeri dan
kerja sama Pendidikan dengan universitas di negara lain/kerja sama kelembagaan. Implikasi
masalah dalam Pendidikan internasional yaitu rendahnya moytivasi dan wawasan sebagai
pejabat, tokoh masyarakat dan pengusaha kita di derah ini yang peduli pentingnya Pendidikan
yan berkualitas tinggi. Untuk solusinya harus memparhatikan beberapa hal utamanya dalam
transfer of teknology yaitu; tidak menjadikan suatu bangsa terus menerus tergantung pada bangsa
lain, sesuai dengan budaya sendiri, tidak bertentangan dengan nilai sosial,, mencegah teknologi
yang bertentangan dengan nilai-nilai agama yang kita anut, Pendidikan bangsa yang memadai
bagi yang mau mengikuti penddidikan di negara-negara tertentu, biaya hidup dan tunjangan
Pendidikan yang cukup bagi peserta pendidik lanjutan dan Pendidikan yang disediakan bagi
tenaga akademik dalam kerjama kelembagaan.
PENDIDIKAN WANITA

Definisi perempuan dalam kehidupan adalah sosok yang ikut serta dalam kemajuan
negara seperti pepatah mengatakan “ setiap kesusksesan laki-laki di belakang ada serang
perempuan-perumpuan akan melahirkan penerus bangsa”. Perempuan menurut KBBI orang yang
dapt mensturasi, hamil, melahirkan anak, dan menyusui. Sedangkan perempuan dalam
pandangan sejarah membentuk sebuah organisasi yang dipelopori oleh R. A Kartini sebelum
tahun 1928 atas usaha budi utomo berdirilah organisasi putri merdeka di Jakarta. Wanita
mempunyai peranan yang sangat penting untuk anak dan keluarganya. Tidak hanya itu, seorang
Wanita juga dapat berkontibusi lebih di dalam lingkungan dan masyarkatat jika permpuan
tersebut memiliki Pendidikan yang tinggi. Perempuan memamng memiliki peranan yang sangat
penting dalam kehiupan ini. Ketidakadailan gender termanivestasi dalam berbagai bentuk
ketidakadilan yang marinalisasi, suborninasi, stereotipe, kekerasan dan beban kerja perempuan.
Faktor penyebab ketidakadilan kender yaitu; pertanyaan dalam Al- Qur’an disalahtafsirkan,
kebiakan negeri untuk perepuan, niali budaya yang langgang. Menurut Martoenoes Arifin ada
beberapa asumsi yang mendasar pelaksanaan Pendidikan Wanita yaitu; Bahwa laki-laki itu
secara kodrat di karunia kelebihan dari laki-laki olah karna laki-laki adalah pemimpin dan
pembimbing bagi Wanita dana Wanita di samping memiliki kekurangan, juga memiliki keebihan
dari laki-laki oleh karnanya Wanita jika memperolah kesempatan yang sama untuk hala yang
netrak dapat berprestasi sama dengan laki-laki dan untuk hal khusus bahkan dapat melampaui
prstasi laki-laki.

Konsep citra Wanita, cinta Wanita dalam aspek fisik yang merupakan citra fisik dewasa,
Wanita yang sudah berumah tangga. Citra Wanita dalam aspek psikis merupakan mahluk yang
berfikir berperasaan dan beraspirasi, citra diri Wanita dalam hal ini Wanita dewas menjadi subjek
aktif dan dinamis, citra diri Wanita memperlihatkan bahwa apa yang dipndang sebagai prilaku
Wanita tergantung pada bagaimana asepek sisik disosialisasikan dengan nilai-nilai yang berlaku
dalam masyarakat. Citra sosial media yaitu peran Wanita dalam keluarga dan peran Wanita dalam
masyarakat. Peran dapat berarti seperangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh seseorang
yang berkedudukan dalam masyarakt. Ada 7 peranan yang dapat dimaikan Wanita yang sebagaia
berorientasi pada keluarga dan sebagain berorientasi pada masyarakat. Ketujuh peranan tersebut
yaitu sebagai orang tua, sebagai istri, di dalam rumah tangga dalam kekerabatan, pribadi,
komunitas dan di dalam pekerjaan. Sejarah kehidupan perempuan dalam pekerjaan melalui
proses sosialisasi yang berbeda terhadap pengenalan kerja antara pria dan Wanita.

Pada dasarnya Wanita yang lahir ke dunia ini membawa sejumlah satu di antara potensi
itu adalah manjadi pimpinan untuk menjadi seorang pimpinan, terutama pimpinan di luar rumah
dibutuhkan persyaratan-persyaratan ksusus, sesuai dengan bidang yang akan dimasuki. Dalam
masyarakat modern, pajangan tersebut di atas telah bergeser dan mulai ditinggalkan. Wanita telah
memahami bahwa Pendidikan adalah sarana yang ampuh untuk menghapus kesenjagan dan
menciptakan kesamaan. Dalam era globalisasi sekaarang ini, makin banyak persoalan yang rumit
dan kompleks , diperlukan pimpinan yang berkualitas. Dengan tidak mengabaikan IQ, pemilikan
EQ yang tinggi pada Wanita merupakan keunggulan baginya, karne mereka terbiasa dengan
perlakkuan yang kurang tidak mengunntungkan sehingga mereka tidak mudah stress jika
menghadapai perosalan yang berhungunagn dengan prilaku manusia yang menyimpang
PENDIDIKAN SEKS

Pendidikan seks merupakan salah satu aspek Pendidikan SDM yang perlu mempunyai
pengkajian. Syamsudin mendifinisikan Pendidikan seks sebagai usaha untuk membimbing
seseorang agar dapat mengerti benar-benar tentang arti kehidupan seksnya. Alas an dan solusi
Pendidikan seks itu agar perlu dikembangkan asumsi berikut ini ; manusia umumnya Homo
seksualitas dalam arti selalu mendekati berhubungan dan selalu mendekati lawan jenis, seks
adalah suatu anugrah bagi manusia dan harus dipandang sebagai kebijakan manusia dan
kebijakan itu sendiri, cinta dan kasih saying adalah suatu sifat hakekatnya Pendidikan seks. Seks
juga dilihat bukan sesuatu yang tebu, tetapi merupakan bagian dari kehidupan manusia dalam
proporsi yang wajar. Pada dasarnya Pendidikan seks yang terbaik adalah yang diberikan oleh
orang tau sediri. Diwujudkan dalam hidup orang tua dalam kehidypan sebagai suami istri yang
Bersatu dalam perkawinan. Informasi seks yang tidak sehat pada usia remaja yang
mengakibatkan remaja terliinat dalam kasus berupa konflik dan gangguan mental, ie-ide yang
salah dalam ketakutan yang berhubungan dengan seks. Pendidikan seks disekolah merupakan
kompelen dari Pendidikan seks di rumah. Peran sekolah dalam memberikan Pendidikan seks
harus memahami sebagai perlengkapan pengetahun dari rumah dan situasi lain yang berupaya
keras untuk mendidik anak-anak tentang seksualitas dan bukan berarti bahwa sekolah mengambil
porsi orang tua.

Tujuan Pendidikan seks di sekolah seperti yang diungkapkan oleh Federasi kehidupan
internasional ialah; memahami seksualitas sebagai bagian dari kehidupan yang esensi dan
normal, mengerti perkembanganfisik dan perkembangan emossioanl manusia, memahami dan
menerima induvidualitas pada perkembangan pribasi, memahami kenyataan seksualitas manusia
dan reproduksi manusia serta mengenal dan mampu mengambil Langkah efektif terhadap
penyimpangan prilaku seksual. Guru mempunyai peran besar dalm mengajarkan tentang
Pendidikan seks seperti membantu menyelesiakan sasaran sosialitas dan pribadi yang dapat
dicaapi oleh anak didik, membantu siswa untuk menyadari bahwa sarana tersebut sesuai untuk
mereka dan membiming mereka untuk menerimanya sebagai bagian dari hidup dan
membimbing mereka untuk memilih aktivitas dana pengalaman yang baik dalam merencanakan
masa depan. Peranan sekolah daalam memberikan Pendidikan seks merupakan suatau tanggung
jawab moral bagi perkembangan anak didik. Peranan sekolah harus mengerti bahwa sekolahh
merupakan suatu institusi yang bersifat komplimeter dan membaut orang dalam memperlancar
tugas dan peranan orang tua terutama dalam menanamkan sikap dan prilaku seksual anak
terhadap hakikat seksualitas manusia.

Pendidikan seks diberikan sejak usia dini dengan tujuan untuk membantu anak
mengatahu topik-topik bologis seperti pertumbuhan, masa puber dan kehamilan, mencegah
anak-anak dari tindak kekerasan, mencegah remaja perempuan di bawah umur dari kehamilan.
Beberapa akibat tentunya memperhatinkan ialah terjadinya pengguguran kandungan dengan
berbagainresikonya, perceraian pasangan kelurgan muda. Pendidikan kesehatan reproduksi
remaja sebagai salah satu upaya untuk “ mengeremV” kasus-kasus itu, sampai saat ini masih saja
diperdebatkan. Sementara, pornografi tiap saat dimulai remaja. Remaja sendiri merupakan
kelompok umur yang sedang mengalami perkembanan. Pendidikan seksualitas masih dianggap
sebagai bentuk pronografi pafahal, dalam gambaran penelitian yang pernah dilakukan oleh
PKBI-DYI di wilayah Yogyakartta pada pertengan tahun 2000 terhadap persepsi remaja dan guru
dianggap tidak sepenuhnya terbukti. Pertama seputar dungsi reproduksi, prilaku seks saat pacara,
infeksi menular seksual, kehamilan tak dikehendaki, kontrasepsi, pelecehan seksual,
homoseksual, dan sampai masalah kepercayaan diri sering dilontarkan remaja pada PKBI.

Anda mungkin juga menyukai