Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS PROFESI DAN PROFESIONAL KINERJA GURU DI SMP NEGERI 11

BINJAI
ANALISIS PROFESSION AND PROFESSIONAL PERFORMANCE OF TEACHER AT
SMP NEGERI 11 BINJAI
Jubaidah Hasibuan1, Anella Sitanggang2, Debora3, Rindy Any Br Tarigan4, Romiana
Situmorang5, Rut Yemima Sitorus6
anellasitanggang@gmail.com deborasimanjuntak147@gmail.com rindianisibero09@gmail.com
romianasitumorang04@gmail.com rutyemima07@gmail.com. anellasitanggang@gmail.com
hasibuanida2792@gmail.com

Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia


Universitas Negeri Medan

ABSTRAK
Guru profesional memegang kunci utama bagi peningkatan mutu pendidikan di masa depan.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah Profesionalisme Kinerja
Guru di SMP Negeri 11 Binjai. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profesionalisme
kinerja guru di SMP Negeri 11 Binjai.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data penelitian ini bersumber dari guru. Subjek
penelitian ini adalah 2 orang guru kelas yang masing-masing kelas diambil satu orang guru kelas
saja. Alasan peneliti mengambil subjek tersebut atas pertimbangan dari kepala sekolah bahwa
karena keterbatasan waktu dan tenaga sebaiknya cukup mengambil satu orang guru saja setiap
kelas agar bisa mewakili seluruh kelas. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan
wawancara. Untuk mengolah data Observasi dan wawancara digunakan reduksi data, display
data dan penarikan kesimpulan/verifikasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu guru
profesional dalam menjalankan perannya sebagai guru pembelajaran dan berada pada kategori
baik. Sedangkan guru lainnya belum menjalankan perannya sebagai guru pembelajaran dengan
maksimal. Disarankan untuk para guru dapat agar mempertahankan profesionalisme kinerjanya
didalam pembelajaran.

Kata kunci : Profesional, Kinerja Guru

1
Abstract
Professional teachers hold the key to improving the quality of education in the future. The
formulation of the problem in this study is how is the Professionalism of Teacher Performance at
SMP Negeri 11 Binjai. This study aims to describe the professionalism of teacher performance at
SMP Negeri 11 Binjai. The approach used in this research is qualitative with a descriptive type of
research. This research data comes from the teacher. The subjects of this study were 2 class
teachers, each class taken by only one class teacher. The reason the researcher took this subject
was based on the consideration of the school principal that due to time and manpower limitations,
it is better to take only one teacher for each class so that they can represent the whole class. Data
collection was carried out by observation and interview techniques. To process the observation
and interview data, data reduction, data display and conclusion/verification were used. The results
showed that one of the professional teachers in carrying out his role as a learning teacher was in
the good category. While other teachers have not carried out their role as learning teachers to the
fullest. It is recommended for teachers to be able to maintain the professionalism of their
performance in learning.

Keywords: Professional, Teacher Performance

PENDAHULUAN
menuntut disiplin sosial dan kemampuan
pendidikan mempunyai peranan yang kerjasama atau berorganisasi yang tinggi
sangat besar dalam kehidupan seseorang diantara warganya, setia menuntut warganya
dimasa mendatang. Pendidikan dapat untuk menguasai ilmu dan teknologi untuk
mempengaruhi seseorang atau sekelompok
dapat meningkatkan hidupnya. Dengan
orang dalam mencapai tingkat kehidupan
yang lebih tinggi. Pendidikan pada dasarnya demikian masyarakat modern semakin
merupakan suatu upaya untuk memberikan merasakan mutlaknya jasa guru. Dalam
pengetahuan, wawasan, keterampilan, dan kondisi masyarakat modern jelas bahwa
keahlian tertentu kepada individu untuk orang tua tidak mampu membimbing anak-
mengembangkan bakat dan kepribadian. anaknya dalam semua persiapan hidupnya.
Mereka membutuhkan jasa orang lain untuk
Dunia pendidikan tidak lepas dari
membantu persiapan itu. Dalam masyarakat
yang namanya seorang pendidik yakni guru.
sendiri menganggap guru adalah warga yang
Guru adalah salah satu pekerjaan yang sudah
diinginkan sebagai pemberi inspirasi,
lama dikenal dan tetap akan dibutuhkan,
penggerak, dan pelatih dalam penguasaan
terutama masyarakat yang sudah semakin
kecakapan tertentu bagi anak warga agar siap
maju, yang ditandai dengan sifat rasional
membangun hidup beserta lingkungan
dalam berkarya, mengutamakan efisiensi,
sosialnya.

2
Rendahnya kualitas guru di Indonesia untuk menyiapkan calon guru yang
perlu diperbaiki walaupun tidak semaju berkarakter di masa depan maka pendidikan
negara-negara lain, baik secara institusi guru di perguruan tinggi harus
maupun kinerja guru itu sendiri. Dalam diimplementasikan secara baik.
pendidikan di sekolah maupun di luar
Berdasarkan hasil observasi awal
sekolah memang banyak faktor yang
yang peneliti lakukan di SMP Negeri 11
mempengaruhi, baik faktor internal guru
Binjai yang beralamat di Jln. Dewi Sartika II,
yang bersangkutan yaitu kompetensi guru,
nomor 1 Neusu Binjai Utara, peneliti melihat
komitmen profesional guru, serta perilaku
bahwa sebagian besar guru kelas kurang
guru maupun faktor eksternal, seperti
profesional dalam menjalankan tugasnya
fasilitas sekolah, peraturan dan kebijakan
sebagai guru pembelajaran. Hal ini terlihat
yang berlaku, kualitas manajerial, dan lain-
saat guru kurang menguasai kurikulum,
lain.
menguasai materi, jarang melakukan inovasi,
Agar menjadi berkualitas, guru harus jarang bertindak sebagai motivator dan lain
profesional. Mencerdaskan kehidupan sebagainya. Sementara SMP Negeri 11
bangsa merupakan tugas utama guru yang Binjai merupakan salah satu sekolah yang ber
dilaksanakan melalui proses belajar, baik Akreditas A di Binjai Utara.
dilakukan didalam kelas maupun dilakukan
Berdasarkan hal diatas, penulis
diluar kelas. Untuk mencerdaskan kehidupan
merasa tertarik untuk mengkaji dan melihat
bangsa, guru harus benar-benar memiliki
secara lebih mendalam tentang
kemampuan dan keahlian dalam
profesionalisme kinerja guru didalam
melaksanakan pembelajaran.
menerapkan pembelajaran. Dengan demikian
Guru sebagai sentral dalam proses penulis akan mengkaji dan meneliti sebuah
berjalannya pembelajaran. Jadi jika dalam penelitian yang berjudul "Profesionalisme
proses tersebut ingin berhasil dengan baik, Kinerja Guru Di SMP Negeri 11 Binjai
mencapai sasaran, dan mencapai tujuan yang Tahun Ajaran 2022/2023".
telah ditetapkan, guru tersebut harus
Adapun yang menjadi tujuan
bertindak sebagai guru pembelajaran yang
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
baik.
profesionalisme kinerja guru di SMP Negeri
Guru sebagai figure bagi peserta didik 11 Binjai Tahun 2022/2023.
yang sejak dini menanamkan nilai – nilai
a. Bagi Guru Sekolah Dasar
etika, moral dan norma dalam menjalankan
tugasnya, bahkan dalam setiap denyut Penelitian ini dapat dijadikan sarana bagi
kehidupannya, menjadi indikator dalam guru untuk mengembangkan teknik dalam
keberhasilannya mengajar dan mendidik. menerapkan pembelajaran kepada siswa
Pandangan masyarakat, guru selalu dengan menunjukkan kualitas
menjunjung tinggi etika dan moral, guru profesionalisme yang dimiliki guru dan
selalu benar, digugu dan ditiru, menjadi suri memperlihatkan kemampuannya untuk
tauladan dan mereka selalu memposisikan menjadi Pintu masuk peningkatan kualitas
sebagai pejuang nilai, etika dan moral di hasil pendidikan.
tengah –tengah masyarakat. Sebagai cara
b. Bagi Sekolah

3
Penelitian ini dapat membantu sekolah terkait (dalam Aminullah, dkk. 2018), kompetensi
untuk terus berkembang karena, adanya guru guru meliputi
profesional dan peningkatan kinerja guru
1. kompetensi pedagogik, adalah
yang berkualitas di sekolah tersebut.
kemampuan mengelolah pembelajaran
c. Bagi Peneliti peserta didik yang meliputi pemahaman
terhadap peserta didik, perancangan dan
Penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk
pelaksanaan, evaluasi hasil belajar, dan
mengembangkan kemampuan peneliti dalam
pengembangan peserta didik untuk
mempersiapkan diri untuk menjadi guru
mengaktualisasikan berbagai potensi yang
profesional dan mengembangkan kinerjanya
dimilikinya (Standar Nasional Pendidikan,
menjadi lebih baik dalam pembelajaran.
penjelasan pasal 28 ayat 3 butir a). Artinya
guru harus mengelola kegiatan pembelajaran,
mulai dari merencanakan, melaksanakan, dan
KAJIAN TEORI mengevaluasikan kegaiatan pembelajaran.
Profesionalisme adalah kondisi, arah, Guru harus manajemen kurikulum, mulai
nilai, tujuan, dan kualitas suatu keahlian dan dari merencanakan perangkat kurikulum,
kewenangan yang berkaitan dengan mata melaksanakan kurikulum, dan mengevaluasi
pencaharian seseorang (Kunandar, 2017:45). kurikulum, serta memilki pemahaman
Menurut kamus Webster Amerika 1989 tentang psikologi pendidikan, terutama
(dalam Aminullah, dkk. 2018), terhadap kebutuhan dan perkembangan
Profesionalisme adalah “suatu tingkah laku, peserta didik agar kegiatan pembelajaran
suatu tujuan atau rangkaian kualitas yang lebih bermakna dan berhasil guna.
memadai atau melukiskan corak suatu 2. Kompetensi personal, adalah kemampuan
profesi” (the conduct, aimsr qualities,that kepribadian yang mantap, stabil, dewasa,
characterize a profession). arif, dan berwibawa, dan menjadi teladan
Guru yang profesional akan bagi peserta didik dan berakhlak mulia.
mencerminkan sosok keguruannya dengan (SNP, penjelasan pasal 28 ayat 3 butir b).
memiliki sebuah wawasan yang luas dan Artinya guru memiliki sikap kepribadian
memiliki sejumlah kompetensi yang dapat yang mantap, sehingga mampu menjadi
menunjang tugasnya. Guru yang sumber inspirasi bagi siswa. Dengan kata
profesional memiliki sikap-sikap yang lain, guru harus memiliki kepribadian yang
berbeda dengan orang yang tidak patut diteladani, sehingga mampu
profesional meskipun dalam pekerjaan melaksanakan tri- pusat yang dikemukakan
yang sama atau katakanlah berada pada oleh Ki Hadjar Dewantoro, yaitu Ing Ngarso
satu ruang kerja. Guru yang profesional Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut
senantiasa berupaya untuk meningkatkan Wuri Handayani. (di depan guru memberi
kualitas guru dan senantiasa untuk teladan/contoh, di tengah memberikan karsa,
mengupdate kompetensi yang dimiliki dan di belakang memberikan
(Kristiawan, 2018). dorongan/motivasi).

Dalam Undang-Undang Republik


Indonesia nomor 14 tahun 2005 pasal 8

4
3. Kompetensi Sosial Menurut Sugiyono (2018:229)
observasi merupakan teknik pengumpulan
Penjelasan dalam Undang-undang Nomor 14 data yang mempunyai ciri yang spesifik bila
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dibandingkan dengan teknik yang lain.
kompetensi sosial adalah Kemampuan guru Observasi juga tidak terbatas pada orang,
untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara tetapi juga objek-objek alam yang lain.
efektif dan efisien dengan peserta didik,
sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan Sugiyono (2019), wawancara
masyarakat sekitar. merupakan pertemuan dua orang untuk
bertukar informasi dan ide melalui tanya
4. Kompetensi professional jawab, sehingga dapat dikonstrusikan makna
dalam suatu topik tertentu
Kompetensi professional adalah kemampuan
penguasaan materi pembelajaran secara dan Menurut Sugiyono (2019), teknik
mendalam yang memungkinkan pengumpulan data merupakan langkah yang
membimbing peserta didik memenuhi paling utama dalam penelitian, karena tujuan
standar kompetensi yang ditetapkan dalam utama dari penelitian adalah mendapatkan
Standar Nasional Pendidikan (SNP, data. Pengumpulan data dapat dilakukan
penjelasan pasal 28 ayat 3 butir c). artinya dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan
guru harus memiliki pengetahuan yang luas berbagai cara. Sesuai dengan reabilitasnya,
berkenaan dengan bidang studi atau maka hasil penelitian yang valid adalah
peneliti yang mampu menyajikan data sesuai
subjekmatter yang akan diajarkan serta
dengan apa yang ada di lapangan. Dalam hal
penguasaan didaktik metodik dalam arti
ini peneliti mengaudit terhadap keseluruhan
memiliki pengetahuan konsep teoritis, proses penelitian dengan maksud agar
mampu memilih model, strategi, dan metode penulis dapat menunjukkan aktivitas di
yang tepat serta mampu. lapangan dan mempertanggung jawabkan
seluruh rangkaian penelitian mulai dari
menentukan masalah, memasuki lapangan,
METODE PENELITIAN menentukan sumber data, melakukan analisis
data, melakukan keabsahan data, sampai
Dalam penelitian ini, penulis membuat kesimpulan data.
menggunakan pendekatan deskriptif
kualitatif, deskriptif yaitu suatu rumusan 1.waktu dan tempat penelitian
masalah yang memandu penelitian untuk Waktu penelitian dilakukan selama dua 2 hari
mengeksplorasi atau memotret situasi sosial . Adapun tempat penelitian ini adalah di
yang akan diteliti secara menyeluruh, luas lakukan di SMP Negeri 11 Binjai yang
dan mendalam. Menurut Bogdan dan Taylor
beralamat di Jln. Dewi Sartika II, nomor 1
yang dikutip oleh Lexy.J. Moleong,
Neusu Binjai Utara dengan beberapa
pendekatan kualitatif adalah prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif pertimbangan sebagai berikut:
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari 1.Penelitian ini bertujuan mengetahui
orang-orang dan perilaku yang diamati seberapa profesional nya guru
Penelitian kualitatif berfokus pada fenomena
sosial, pemberian suara pada perasaan dan 2 Data tersebut memungkinkan untuk digali
persepsi dari partisipan di bawah studi. dan ditelusuri berkaitan dengan tenaga
pengajar
5
Berdasarkan dari tempat observasi, penelitian yang dapat menerangkan, dapat
penelitian ini termasuk sebagai penelitian membuat interpretasi, serta melakukan
lapangan. Penelitian lapangan menurut penyelarasan ilmu dan apa yang berlaku di
Abdurrahmat Fathoni ialah suatu penelitian dalamnya, penelitian kualitatif digunakan
yang dilakukan di lapangan atau di lokasi untuk membangun pengetahuan melalui
penelitian, suatu tempat yang dipilih sebagai pemahaman dan penemuan.
lokasi tersebut, yang dilakukan juga untuk
2.Teknik pengumpulan data
penyusunan laporan ilmiah. Sedangkan
pendekatan yang dilakukan terkait dengan Teknik pengumpulan data untuk
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif mengumpulkan data, penulis menggunakan
deskriptif, yakni dengan melakukan beberapa teknis dalam pengumpulan data
penelitian langsung terhadap objek yang yaitu melalui:
diteliti., dengan tujuan untuk menemukan
gambaran dan pejelasan terkait dengan apa 1.Teknik Observasi
yang diteliti. Penelitian deskriptif. Observasi merupakan mengadakan
dalam penelitian ini dimaksudkan pengamatan secara langsung di lapangan
untuk mengetahui dan menggambarkan apa untuk mengetahui masalah dan keadaan yang
sebenarnya terhadap yang diteliti. Melalui
adanya secara jelas dan rinci mengenai
seberapa profesioanalan seorang guru di teknik ini penulis melakukan pengamatan
suatu sekolah. Penelitian ini merupakan dalam berbagai hal yang berkenan dengan
penelitian yang dilakukan secara langsung di subjek penelitian maupun data yang ingin
lapangan bisa disebut dengan kata field dikumpulkan atau pengamatan dan
research yakni dengan melakukan penelitian pencatatan secara sistematis fenomena-
dan pengambilan data terhadap objek yang fenomena yang diteliti.
ditentukan secara langsung terjun ke 2. Teknik Wawancara
lapangan, dengan cara itu maka data yang
diperoleh akan maksimal dan akurat. Wawancara adalah suatu kegiatan
Penelitian kualitatif (qualitative research) yang dilakukan untuk mendapatkan
adalah penelitian yang punya tujuan untuk informasi secara langsung dengan
mendeskripsikan fenomena, aktivitas sosial mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan pada
yang terjadi, sikap, peristiwa, kepercayaan, para responden. Mengenai metode
dan pemikiran orang secara individu maupun wawancara ini penulis terjun langsung ke
secara kelompok. Pendekatan kualitatif dapat lapangan untuk mewawancarai para
digunakan apabila peneliti ingin meneliti informan yang terkait dengan penelitian ini,
sebagai sistem dengan lebih terperinci. seperti guru.
Penelitian kualitatif yang baik adalah

6
HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian terhadap guru Bahasa membuat anak laki-laki itu melawan atau
Indonesia di SMP N 11 BINJAI membantah SN, melainkan anak itu langsung
duduk dengan tenang di kursinya.
1. Ibu Safriva Noor, S.Pd. (SN)
SN juga merupakan sosok yang
Penelitian terhadap Proses belajar mengajar
berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan
di kelas:
bagi peserta didiknya. Mengapa kami dapat
1. Dalam proses belajar mengajar SN mengatakan hal ini? SN dalam mengajar
selalu melibatkan siswa dan tidak pernah membentak anak didiknya.
mengajak siswa aktif dalam Anak didik yang kurang fasih dalam
menanggapi materi. membaca, diajari dan dibantu oleh SN, tanpa
2. Setelah menjelaskan materi, merendahkan anak tersebut. Dari seluruh
Pendidik memberikan latihan soal kepribadian yang kami lihat dari SN, beliau
untuk menguji pemahaman siwa memiliki kepribadian baik yang dapat
terhadap materi pelajaran. menjadi salah satu poin bahwa beliau
3. SN mempertanyakan kepada peserta memiliki keprofesionalan dalam mengajar.
didik bagian yang tidak paham atau
2. Kompetensi Pedagogik
belum paham.
4. SN sangat akrab dengan rekan Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan
seprofesinya. seorang guru dalam memahami peserta didik,
5. SN menegur peserta didik yang perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,
berbuat salah. pengembangan peserta didik, dan evaluasi
hasil belajar peserta didik untuk
mengaktualisasi potensi yang mereka miliki.
PEMBAHASAN
SN memberikan evaluasi kepada anak
Dalam Undang-Undang Republik didiknya melalui soal yang terdapat dalam
Indonesia nomor 14 tahun 2005 pasal 8, buku bacaan. Anak didik mencatat soal dan
kompetensi guru meliputi kompetensi jawabannya. Namun kami tidak dapat
kepribadian, kompetensi pedagogik, mengetahui bagaimana cara pengambilan
kompetensi sosial, dan kompetensi nilai tugas tersebut, apakah dengan cara
profesional yang akan didapatkan jika ditanyai secara lisan ataupun dikumpul dan
mengikuti pendidikan profesi. diperiksa oleh guru, karena mata pelajaran
saat itu sudah habis. Dari pengamatan yang
1. Kompetensi Kepribadian
sudah kami lakukan, SN cenderung aktif
Adapun kepribadian dari SN adalah dalam mengajar, sehingga anak didik pun
beliau memiliki sikap yang penyayang ikut menjadi aktif.
kepada anak didiknya. Hal ini dapat terlihat
3. Kompetensi Sosial
saat ada murid laki-laki yang ribut, SN tidak
memarahi anak laki-laki tersebut dengan Kompetensi sosial yaitu kemampuan
kasar, melainkan menegur anak tersebut yang dimiliki oleh seorang guru untuk
dengan suara yang lembut. Hal ini tidak berkomunikasi dan bergaul dengan tenaga

7
kependidikan, peserta didik, orang tua profesional yaitu penguasaan terhadap materi
peserta didik, dan masyarakat di sekitar pembelajaran dengan lebih luas dan
sekolah. mendalam.
SN mampu membangun dan menata Dari hasil penelitian yang dilakukan SN
hubungan secara personal dengan anak sudah memiliki sikap profesional sebagai
didiknya dan dengan rekan seprofesinya. Hal selaku guru, yang dimana itu terlihat ketika
ini tampak pada saat SN berjalan menuju berada di dalam kelas, SN sabar menghadapi
ruangan tempat pembelajaran, ia menyapa peserta didik yang kurang memahami bacaan
rekan seprofesinya dan menjawab sapaan dan membantu anak didiknya tersebut. SN
anak didiknya dengan senyuman hangat. Dari menjelaskan secara detail dan diakhir
hasil penelitian SN memiliki kemampuan dan penjelasan, SN mempertanyakan kepada
kecakapan mengenai komunikasi terhadap peserta didik bagian mana yang belum paham
siswa maupun terhadap rekan sesama guru dan apa yang belum dimengerti. Kemudian
SN juga sangat mudah bergaul secara efektif memberikan latihan soal untuk menguji
terhadap orang lain. pemahaman anak didiknya. Dari sini terlihat
bahwa SN memiliki kompetensi profesional
4. Kompetensi Profesional
yang baik.
Kompetensi guru yang terakhir adalah
kompetensi profesional. Kompetensi

SIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan pendidikan. Guru Bahasa Indonesia tersebut
kepada guru Bahasa Indonesia, guru sudah profesional menunjukkan kompetensi
termasuk profesional yaitu guru kerjanya yang bagus, kemapuan tersebut
melaksanakan kriteria kompetensi yang akan menghasilkan kinerja yang baik. Guru
memenuhi persyaratan kualifikasi, memiliki kemampuan dan usaha untuk
kompetensi, dan tersertifikasi. Kompetensi melaksanakan tugas pembelajaran sebaik-
guru diukur dari: a) Kompetensi Pedagogik; baiknya dalam perencanaan program
b) Kompetensi Kepribadian; c) Kompetensi pengajaran, pelaksanaan kegiatan
Sosial; dan d) Kompetensi Profesional. Guru pembelajaran dan evaluasi hasil
yang profesional itu harus mampu pembelajaran.
mengembangkan profesinya sebagai guru,
antara lain: 1) pengamalan (penerapan)
keterampilan guru untuk peningkatan mutu
belajar mengajar, 2) Menghasilkan sesuatu
yang bermanfaat bagi perbaikan dunia

8
DAFTAR PUSTAKA

Aminullah. 2018. Profesionalisme Dan Kualitas Pelayanan (Telaah Implementasi Dalam


Penyelenggaraan Diklat Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan Dan Keagamaan). Jurnal
Diklat teknis: Volume: VI No. 1 Januari – Juni 2018
Anoraga Panji, 2018. Psikologi Kerja. Jakarta: Renika Cipta.
Azizah, K., & Fuadi, M. A. (2021). Profesionalisme Guru dalam Islam: Kajian Konseptual Hadits
Tarbawi. Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah, 6(1), 73-87.
Juniantari, I. G. A. S., & Sri, G. A. (2018). Pentingnya peningkatan kompetensi guru dalam
pencapaian hasil belajar siswa. Jurnal Ilmu Pendidikan, 1(3), 1-12.
Mudlofir, Ali. dan Rusydiyah, Evi F. 2019. Desain Pembelajaran Inovatif (Dari Teori ke Praktik).
Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Octavia, S. A. (2021). Profesionalisme guru dalam memahami perkembangan peserta didik.
Deepublish.
Rosmawati, R., Ahyani, N., & Missriani, M. (2020). Pengaruh Disiplin dan Profesionalisme Guru
terhadap Kinerja Guru. Journal of Education Research, 1(3), 200-205.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatig, dan R&D, penerbit Alfabeta,Bandung.
Sugiyono (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alphabet.

Anda mungkin juga menyukai