BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hidup. Melalui proses tersebut diharapkan manusia dapat memahami apa arti
dan hakikat hidup, serta untuk apa dan bagaimana menjalankan tugas hidup
dan kehidupan yang benar. Karena itulah fokus pendidikan diarahkan kepada
2011:2).
dan Kebudayaan: 2013: 10). Selain itu, kurikulum 2013 dirancang untuk
dan sikap. Dengan begitu peserta didik tidak hanya diharapkan bertambah
1
2
sebelumnya salah satunya adalah adanya buku guru dan buku siswa yang
sudah disediakan oleh pemerintah pusat sebagai buku yang layak digunakan
teks pelajaran dan buku panduan guru untuk pendidikan dasar dan menengah
siswa menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan peserta didik untuk
Menengah Pertama (SMP) kelas VII. Perlu kita ketahui bersama bahwa
negara kita, tujuan pendidikan nasional yaitu menurut UU No. 2 Tahun 1989
dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
dalam tujuan akan dapat dicapai dengan terlebih dahulu jika siswa memiliki
pengetahuan dan pemahaman yang utuh dan benar terhadap ajaran agama
sistem keyakinan suatu masyarakat tentang hal baik yang harus dilakukan dan
“Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
bakat, watak, kemampuan, dan hati nuraninya secara utuh (Dedy Mulyasana,
2011:5).
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warg negara yang
2006:8-9).
didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman
dan bertaqwa kepada Allah SWT. serta berakhlak mulia dalam kehidupan
satu cara untuk membangun bangsa dan jati diri yang utuh, dibutuhkan sistem
agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini,
2004:75-76). Hal ini menjelaskan bahwa siswa harus disiapkan dari berbagai
didik untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu.
kompetensi peserta didik yang harus dipenuhi atau dicapai pada suatu
2016 tentang standar isi satuan Pendidikan Dasar dan Menengah bahwa:
dan ketrampilan.
pendidikan tertentu.
Pendidikan Menengah.
pada setiap mata pelajaran untuk setiap kelas pada tingkat kompetensi
Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisah dari Peraturan Menteri
mata pelajaran dan pengalaman belajar bagi peserta didik, juga dimaknai
program kegiatan, tetapi juga berisi tentang tujuan yang harus ditempuh, alat
penggunaan buku teks dalam pembelajaran. Buku teks merupakan salah satu
lebih lancar dan terarah. Guru dapat mengelola kegiatan pembelajaran secara
dengan baik melalui sarana buku yang dimiliki. Atas dasar itulah bangsa
pembelajaran dilaksanakan. Hal ini dilaksanakan agar buku teks yang dipakai
sebagai buku pegangan siswa dapat dipahami dengan mudah dan tepat.
Kualitas buku teks tidak hanya mengacu pada isi materi saja melainkan juga
pada relevansi buku teks terhadap perkembangan siswa atau anak didik pada
Selain dari pada itu, hal yang paling penting dalam pendidikan
senantiasa berdasarkan pada analisis scope dan sequence. Scope atau ruang
ilmu.
beberapa tokoh, salah satu diantaranya menurut Piaget dan Kohlberg (Kokom
Komalasari, 2013:28).
menunjuk pada informasi yang disimpan dalam pikiran (mind) siswa, dengan
dihafal dan dikuasai oleh siswa, sehingga manakala diperlukan siswa dapat
tindakan (fisik dan non fisik) yang dilakukan seseorang dengan cara yang
perkembangan berpikir dan keagamaan peserta didik akan sesuai dan tepat
perkembangan peserta didik tidak akan ada maknanya bagi peserta didik.
abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang
tahun) yakni setelah si anak melalui (umur 12 tahun), berpindah ia dari masa
kanak-kanak yang terkenal tenang, tidak banyak debat dan soal, mereka
Pertumbuhan jasmani yang pada umur sekolah tampak serasi, seimbang dan
tidak terlalu cepat, berubah menjadi goncang, tidak seimbang dan berjalan
jauh lebih terasa dari pada masa kanak-kanak dulu (Zakiah Darajat,
2010:132).
awalnya dalam bentuk tulisan tangan, kemudian dan belakangan ini dalam
bentuk elektronik. Kehadiran buku baik dalam bentuk cetakan maupun dalam
bentuk elektronik telah memberika pengaruh besar dalam proses belajar dan
nasional. Oleh karena itu, isi buku teks merupakan penjabaran atau uraian
sebagai pedoman manual bagi siswa dalam belajar dan bagi guru dalam
utama dalam:
belajar di kelas.
pembelajaran, penulis buku teks pelajaran perlu mengacu secara ketat dalam
pembelajaran; dan
Oleh karena itu, kedudukan dan fungsi buku teks pelajaran seperti
pelajaran dan pada awal tahun 1970-an tidak ada satu bukupun yang telah
terbit dapat ditetapkan sebagai buku teks pelajaran di SD, SLTP, dan SLTA
(Sitepu, 2012:20-22).
15
Dunia kita ini adalah dunia buku. Agaknya tidak dapat ditawar-tawar
lagi bahwa peradaban kita kini adalah peradaban buku. Dengan ungkapan
kehidupan kita pada masa modern ini. Atau dengan kata lain, dunia kita kini
pengetahuan dapat dihimpun ke dalam suatu wadah (toko dan dana) yang
selalu tersedia secara permanen. Perlu kita sadari benar-benar, dari semua
buku maka buku teks atau buku pelajaran merupakan sarana/instrument yang
paling baik dan ampuh bagi pendanaan seperti itu (Henry Guntur Tarigan,
2009:14-15).
2. Menyajikan suatu sumber pokok masalah yang kaya, mudah dibaca dan
bervariasi yang sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa, sebagai
dalam komunikasi.
4. Metode dan sarana penyajian bahan dalam buku teks harus memenuhi
5. Menyajikan fiksasi (perasaan yang mendalam) awal yang perlu dan juga
sumber atau alat evaluasi dan pengajaran remidial yang serasi dan tepat
Seperti halnya dengan buku teks PAI dan Budi Pekerti juga memiliki
fungsi yang sama seperti buku teks pada umumnya. Buku teks PAI dan Budi
bervariasi, teratur, dan kaya akan informasi. Di samping itu harus memiliki
daya tarik kuat karena akan mempengaruhi minat siswa terhadap buku
tersebut. Oleh karena itu, buku teks PAI dan Budi Pekerti itu hendaknya
Adapun kelayakan kegrafika mencakup ukuran, desian kulit, dan desain isi
juga dijadikan salah satu sumber belajar yang perlu diatur dalam standar
bahwa buku teks yang dipakai di sekolah dinilai oleh Badan Standar
Nasional.
membuat perlu mengetahui lebih jauh fungsi buku teks itu dalam proses
kuat karena sesuai dengan minat siswa, bahkan memenuhi kebutuhan siswa.
Lebih dari itu, buku teks itu menantang, merangsnag serta menunjang
berguna bagi penyelesaian tugas dan pelatihan yang dituntut dari siswa.
Disamping sebagai sumber bahan, buku teks juga dijadikan sebagai sumber
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP kelas VII terbitan
I. Identifikasi Masalah
maksimal.
A. Materi PAI dan Budi pekerti untuk SMP kelas VII pada buku
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana struktur penyajian isi materi buku PAI dan Budi pekerti
untuk SMP kelas VII pada buku terbitan Kementrian pendidikan dan
kebudayaan?
2. Bagaimana kesesuaian materi PAI dan Budi pekerti SMP kelas VII
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisismateri PAI dan Budi pekerti untuk SMP kelas VII
E. Kegunaan Penelitian
1. Bagi peneliti
Penulis buku teks Pendidikan Agama Islam dan budi pekerti selanjutnya
2. Bagi sekolah
Agar hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan dalam memilih dan
3. Bagi pemerintah
masyarakat di Indonesia.
F. Kerangka Pemikiran
ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur’an dan Al-
(kurikulum PAI).
22
suatu usaha untuk mmebina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa
masih terdapat sederet respons kritis terhadap pendidikan agama. Hal ini
agama. Pendidikan secara umum pun diakui oleh para ahli dan pelaku
pendidikan negara kita yang juga engidap masalah yang sama. Masalah
besar dalam pendidikan selama ini adalah kuatnya dominasi pusat dalam
kurikulum, model hafalan dan monolog, materi ajar yang banyak, serta
pendidikan nasional. Oleh sebab itu, karena PAI termasuk bagian dari
tercipa peserta didik insan kamil dan ulil albab yakni manusia-manusia
Sementara materi PAI bagi remaja yang ada saat ini masih belum
jauh beda dengan hakikat ajaran Islam itu sendiri. Sementara hakikat
ajaran Islam itu adalah untuk dipelajari, dipahami, dan diamalkan (Suparta,
2016: 286).
mata pelajaran PAI yang meliputi: mata pelajaran Al-Qur’an Hadis, Fiqih,
AGAMA
ISLAM
SISTEM KEHIDUPAN
IBADAH
1. Politik
2. Ekonomi
SYARI’AH 3. Sosial
4. Keluarga
AKIDAH 5. Budaya
N MUAMALAH 6. Iptek (Sainteks)
7. Orkes
8. Lingkungan
AKHLAK hidup
9. Hankam
10. Dan
seterusnya
Sejarah
Pada gambar diatas dapat dijelaskan kedudukan dan kaitan yang erat
muamalah) dan akhlak bertitik tolak dari akidah, dalam arti sebagai
manusia dengan Allah, sesama manusia dan dengan makhluk lain. Dalam
26
hubungannya dengan Allah diatur dalam ibadah dalam arti khas (thaharah,
shalat, zakat, puasa, dan haji), dan dalam hubungannya sesama manusia
manusia dengan Allah (ibadah dalam arti khas) dan hubungan manusia
dengan manusia dan lainnya (muamalah) itu menjadi sikap hidup dan
kurangnya melalui mata pelajaran atau kuliah pada semua jalur, jenjang
diberikan kepada salah satu subjek pelajaran yang harus dipelajari oleh
27
Dalam konteks ini buku PAI dan Budi Pekerti adalah buku yang
berisi tentang uraian materi PAI dan Budi Pekerti, yang memberikan
a. Pengetahuan Faktual
2015:67).
b. Pengetahuan Konseptual
klasifikasi, dan hubungan antara dua atau lebih kategori atau klasifikasi-
skema, model, atau teori yang implisit atau eksplisit dalam beragam
2015: 71).
28
c. Pengetahuan Prosedural
d. Pengetahuan Metakognitif
pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali.
Perkembangan juga diartikan sebagai proses yang kekal dan tetap menuju
2006:1).
pada hakikatnya, berpikir adalah suatu rahmat dan karunia dari Allah
Artinya: “Dan Mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian)
diri mereka? Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa
yang ada diantara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang
benar dan waktu yang ditentukan. dan Sesungguhnya
kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan
pertemuan dengan Tuhannya”(QS. Al-Rum {30}:8).
a. Bahwa berpikir itu adalah aktivitas, jadi subjek yang berpikir aktif,
dan;
bukan motoris, walaupun dapat disertai oleh kedua hal itu; berpikir
berpikir dan keagamaan peserta didik pada jenjang kelas VII SMP.
dalam hidup bersama tidak sekedar demi aturan, tetapi demi tujuan yang
baik dalam hidup bersama tersebut. Dikarenakan tujuan yang baik inilah
maka tingkah laku manusia harus sejalan dengan tujuan tersebut. Pada
halnya dengan orang yang pada masa kecilnya berada dilingkungan taat
1996:35).
umum yang menjadi ciri yang dialami oleh remaja dalam perkembangan
Hal ini berarti bahwa dari segi jasmani mereka telah matang. Artinya
Hal ini berarti bahwa dalam usia ini, pribadi mereka masih
68).
G. Kajian Pustaka
penelitian yang relevan dengan apa yang akan dilakukan peneliti, diantaranya
Buku Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti Kelas VII Terbitan
Kemendikbud Tahun 2013 sebagai Bahan Ajar Mata Pelajaran PAI Siswa
SMPIT Abu Bakar Yogyakarta. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui
substansi dan komposisi buku PAI dan Budi Pekerti kelas VII sehingga layak
digunakan bahan ajar di SMPIT Abu Bakar Yogyakarta. Hasil dari penelitian
ini adalah 1) SMPIT menerima dengan positif keberadaan buku PAI dan Budi
34
Pekerti, 2) substansi dan komposisi buku PAI dan Budi Pekerti terdiri dari 13
BAB yang memuat kompetensi inti, yaitu sikap spiritual, sikap sosial,
penelitian Rahmini dengan penelitian yang akan dilakukan kali ini adalah
salah satu obyeknya sama yaitu Buku PAI dan Budi Pekerti kelas VII. Namun
ada sedikit perbedaan, karena yang akan di teliti kali ini adalah Buku PAI dan
Budi Pekerti edisi revisi. Perbedaan lainnya adalah terletak pada fokus
untuk mengetahui kelayakan buku sebagai bahan ajar di SMPIT Abu Bakar
perspektif kesetaraan gender dalam buku teks PAI untuk SMA terbitan
Buku Teks Belajar Bahasa Arab Untuk MI Kelas V Karya Ahmad Syaekhudin
35
teori perkembangan kognitif anak, dan kegiatan latihan dalam buku sesuai
dengan penelitian yang akan dilakukan adalah terletak pada obyeknya yaitu
terletak pada jenis buku, yaitu buku teks PAI dan Bahasa Arab, juga
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMP Kelas VII berdasarkan
materi PAI dan Budi Pekerti untuk SMP kelas VII ditinjau dari pespektif
dengan penelitian yang akan dilakukan adalah terletak pada obyek penelitian
yaitu materi PAI dan Budi Pekerti SMP kelas VII terbitan kemendikbud.
didik.
sama yaitu buku materi PAI, namun dipenelitian ini telah difokuskan pada
representasi materi Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP
H. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Obyek penelitian ini adalah buku teks PAI dan Budi Pekerti SMP kelas
penelitiannya yaitu isi materi dalam buku teks PAI dan Budi Pekerti SMP
37
a. Data Primer
Budi Pekerti SMP Kelas VII” sebagai sumber data primer penelitian
ini.
b. Data Sekunder
Budi Pekerti SMP Kelas VII (Edisi Revisi)”, yang ditulis oleh atau
1998:274)
Dalam hal ini dokumen yang dimaksud adalah buku teks PAI
dan Budi Pekerti SMP kelas VII. Yang mana materi dalam buku PAI dan
melalui dokumentasi.
(panduan bagi orang tua dan guru dalam memahami anak usia SD,
SMP, atau SMA)”, yang ditulis oleh Dra. Desmita, M.Si. tahun 2010.
ditulis oleh Prof. Dr. H. Syamsu Yusuf LN, M.Pd. tahun 20004.
tahun 2015.
40
terdapat perbedaan yang jelas dari kedua teknik tersebut yaitu jika
content analisys lebih menekankan teks tersurat atau muatan teks yang
maka kedua teknik content analisys dan discourse analisys akan saling
baik yang tersurat maupun yang tersirat dalam buku teks Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti SMP kelas VII terbitan Kementrian
I. Sistematika Penulisan
Pada Bab kedua akan diuraikan landasan teori mengenaai materi PAI,
lingkup, landasan-landasan dan karakterstik buku PAI dan budi pekerti untuk
memaparkan kondisi obyektif buku PAI & Budi Pekerti SMP Kelas VII
Pada Bab keempat tentang hasil penelitian tentang materi PAI dan
Budi pekerti untuk SMP kelas VII pada buku terbitan Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan, kesesuaian materi PAI dan Budi pekerti untuk SMP kelas
dan saran. Dan setelah lima bab, kemudian diikuti dengan daftar pustaka,
lampiran-lampiran.