Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TUJUAN PENDIDIKAN

HADIST TEMATIK

Dosen Pemangku
Dr. M. JAFAR, M.Ag

Program Studi: Manajemen Pendidikan Islam

Oleh:

ZULFIKAR (2022530056)

PROGRAM PASCASARJANA
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE
2022 M / 1443 H
A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun


2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Indonesia tertinggal jauh dalam hal pendidikan, perkembangan teknologi, dan


kultur akademik yang modern dan maju. Survei capaian hasil belajar siswa seperti
Programme for International Student Assessment (PISA) mengindikasikan mutu
pendidikan di Indonesia belum beranjak baik. Hasil PISA dari tahun 2000 hingga
2018 menunjukkan performa yang cukup baik dalam hal perluasan akses pendidikan,
terlihat dari meningkatnya partisipasi siswa bersekolah dalam survei PISA dari 39%
pada tahun 2000 menjadi 85% pada 2018. Namun, perkembangan positif itu belum
diikuti oleh capaian hasil belajar, dimana skor PISA 2018 untuk kemampuan
membaca, matematika, dan sains secara berurutan adalah 371, 379, dan 376 yang
mana berada di bawah rata-rata negara-negara OECD. 1

Berbagai macam cara dilakukan oleh Indonesia untuk mengejar ketertinggalan


dalam sektor pendidikan. Mulai dari program-program peningkatan kapasitas sumber
daya manusia (SDM) sekolah, hingga mengutak-atik kurikulum yang digunakan di
sekolah. Indonesia sendiri, pascareformasi tercatat beberapa kali mengubah
kurikulum, mulai dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP), kemudian Kurikulum 2013 (K-13), dan kini Pemerintah

1
Pusat Penilitian Kebijakan: Naskah Akademik Program Sekolah Penggerak (Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kemendikbud. 2020), h. 3 – 4

1
Indonesia melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Kurikulum
Merdeka.

Upaya mengejar ketertinggalan dari dunia Barat memang telah lama


dilakukan Indonesia termasuk pendidikan Islam. Hanya saja strategi pembangunan
yang mengadopsi Barat dan meletakkan model kapitalis sebagai kiblat yang harus
ditiru telah memberikan implikasi terciptanya masyarakat yang hedonis, individualis,
dan materialistis. Negara-negara berkembang telah meletakkan unsur-unsur
‘kebendaan’ sebagai tolok ukur keberhasilan dan kesuksesan hidup. Berkait dengan
kondisi demikian, pendidikan islam menghadapi persoalan yang cukup serius dan
rentan terhadap terjadinya krisis nilai. Pola hidup materialisme di tengah masyarakat
dewasa ini tentunya sebuah tantangan berat bagi pendidikan islam yang
berkarakteristik balancing antara kepentingan dunia dan akhirat. 2

Cara-cara tersebut kemudian membuat banyak kalangan yang sekolah hanya


untuk mendapatkan ijazah. Sertifikat kependidikan ini dianggap penting untuk
meningkatkan kondisi perekonomian atau mempermudah untuk mendapatkan
pekerjaan. Karena, salah satu syarat diterima kerja, seseorang harus memiliki
kualifikasi pendidikan tertenti dan dibuktikan dengan sertifikat. Ini tidak hanya terjadi
di Indonesia, namun juga di berbagai negara lain.

Gejala ini telah mejadi rahasia umum yang terus kita lihat di kehidupan
bermasyarakat. Di ruang sosial, kondisi-kondisi ini melahirkan berbagai kesenjangan
sosial, mulai dari kesenangan status, penghargaan kemanusiaan, ataupun
kesejahteraan hidup.

Mereka yang mengenyam pendidikan dengan sendirinya akan memiliki


kehidupan jauh lebih layak dan mapan, serta jauh lebih dihormati ketimbang mereka
yang tidak bersekolah. Sedangkan, mereka yang tak sekolah karena tidak memiliki

2
Syahraini Tambak: Pemikiran Pendidikan al-Ghazali (Pekanbaru: Jurnal Al-hikmah, Vol. 8,
No. 1, 2011), h. 73 – 74

2
biaya untuk sekolah akan selalu hidup dalam mata rantai kemiskinan dan hidup dalam
situasi yang sepenuhnya tersingkirkan. 3

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji lebih


dalam terkait bagaimana sebenarnya tujuan pendidikan ditinjau dari hadis-hadis
Rasulullah saw.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah


dalam makalah ini adalah:

a. Apa saja hadist yang menjelaskan tentang tujuan pendidikan?


b. Bagaimana tujuan pendidikan yang sebenarnya?

3. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan pembahasan
dalam makalah ini adalah:
a. Memaparkan hadis-hadis yang menjelaskan tentang tujuan pendidikan
b. Menjelaskan tujuan pendidikan yang sebenarnya

B. PEMBAHASAN

1. Pengertian Pendidikan
Secara etimologi, kata pendidikan adalah bentuk nominal dari akar kata didik
kemudian mendapatkan tambahan awalan pe dan akhiran an yang berarti proses
pengajaran, tuntunan, dan pimpinan yang terkait dengan etika dan kecerdasan. Kata
pendidikan dalam istilah bahasa Inggris dikenal dengan istilah education dan dalam

3
Teguh Wangsa Gandhi: Filsafat Pendidikan: Mazhab-Mazhab Filsafat Pendidikan
(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2017), h. 22

3
bahasa Arab dikenal dengan kata tarbiyyah, ta'lim, dan ta'dib dan mempunyai
kedekatan artinya dengan pendidikan.
Secara terminologi, bahwa pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan
tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, dan perbuatan mendidik.
Kemudian pengertian lain yaitu pendidikan adalah segala usaha sadar yang dilakukan
oleh keluarga, sekolah, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan
pengajaran dan latihan yang diselenggarakan di lembaga pendidikan formal
(sekolah), non formal (masyarakat) dan informal (keluarga) dan dilaksanakan
sepanjang hayat, dalam rangka mempersiapkan peserta didik agar berperan dalam
berbagai kehidupan. Pendapat lain tentang pendidikan adalah kegiatan manusia
yang dilaksanakan untuk membantu sesama manusia agar mau dan mampu
meraih harkat dan martabatnya sebagai manusia.

2. Pengertian Tujuan Pendidikan


Tujuan pendidikan ialah suatu faktor yang sangat penting dalam pendidikan,
karena tujuan merupakan arah yang ingin dicapai dalam pendidikan. Tidak dapat
dipungkiri kalau tujuan pendidikan itu menyangkut tujuan hidup. Pendidikan
dikembangkan dalam konteks membantu perkembangan manusia memiliki kecakapan
untuk bertahan hidup, melaksanakan tugas kehidupan, yang sering disebut tujuan
fungsional dan tujuan praktis yang meliputi keterampilan, dan kecakapan. 4
Tujuan pendidikan sangatlah penting untuk diketahui. Terutama tujuan
pendidikan islam. Orang yang tidak benar atau salah dalam tujuannya dia menuntut
ilmu atau berpendidikan maka akan gagal dalam hasilnya atau hasilnya nol. Maka
sangatlah penting untuk mengetahui tujuannya. Bahkan mungkin dia mempunyai
tujuan. Tetapi tujuannya salah maka hasilnya nol atau bisa dikatakan rugi.

4
Hasbiyallah dan Moh.Sulhan: Hadis Tarbawi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015), h.
11.

4
Di Indonesia sendiri tujuan pendidikan bisa dilihat pada GBHN, berbagai
peraturan pemerintah dan undang-undang pendidikan diantara lain:
a. GBHN Tahun 1993, dalam GBHN menjelaskan bahwa sector pendidikan ini
ditujukan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia.
b. Peraturan Pemerintah RI Nomor 1990 tentang Pendidikan Prasekolah
terdapat pada pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan prasekolah bertujuan
untuk membantu meletakkan dasar kearah perkembangan sikap pengetahuan
ketrampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh peserta didik dalam
menyesuaikan dir dengan lingkungannya dan untuk menumbuhkan serta
perkembangan selanjutnya.
c. Peraturan pemerintah RI Nomor 1990 tentang Pendidikan Dasar , terdapat
pada pasal 3 bahwa pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan bekal
kemampuan dasar peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya
sebagai pribadi, masyarakat, warga Negara dan umat manusia.
d. Peraturan Pemerintah RI Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan
Menengah. Dalam pendidikan menengah disebutkan pada pasal 2-3
meningkatkan pengetahuan untuk melanjutan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi, mengembangkan diri sejalan dengan pengembangan ilmu,
teknologi dan kesenian dan meningkatkan kemampuan sebagai anggota
masyarakat dalam melakukan interaksi dengan lingkungan social, budaya, dan
alam.
e. Peraturan pemerintah RI Nomor 30 Tahun 1990 tentang Tujuan Pendidikan
Tinggi termuat pada pasal 2 dalam tujuan pendidikan, berbunyi menyiapkan
peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan
akademik yang dapat diterapkan.
f. Peraturan Pemerintah tentang pendidikan tercantum dalam UU RI Nomor 2
Tahun 1989 tentang pendidikan nasional bahwa bertujuan untuk mencedaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu
manusia yang beriman dan bertakwa terhadap tuhan yang maha esa, berbudi

5
luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan serta bertanggung jawab
terhadap masyarakat dan bangsa.
Beberapa ulama memiliki pengertian sendiri tujuan pendidikan:
1. Imam Al-Ghazali tujuan pendikan diriwayatkan sebagai berikut:
a. Mendekatkan diri kepada Allah yang wujudnya adalah kemampuan
dan dengan kesadaran diri melaksakan ibadah wajib dan sunnah.
b. Menggali dan mengembangkan potensi atau fitrah manusia.
c. Mewujudkan profesionalisasi manusia untuk mengemban tugas
keduniaan dengan sebaik-baiknya.
d. Membentuk manusia yang berakhlak mulia, suci jiwanya dari
kerendahan budi dan sifat-sifat tercela.
e. Mengembangkan sifat-sifat manusia yang utama, sehingga menjadi
manusia yang manusiawi.
2. Umar Muhammad At-Taumi
Perubahan yang diinginkan melalui proses pendidikan, baik dan tingkah laku
individu pada kehidupan pribadi, kehidupan masyarakat dan alam sekitar maupun
pada proses pendidikan serta pengajaran itu sendiri.
3. Saleh Abdul Aziz
Menurut Saleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Najid bahwa tujuan
pendidikan Islam adalah untuk mendapatkan keridaan Allah dan mengusahakan
penghidupan. Menurut Mustafa Amin bahwa tujuan pendidikan islam adalah
mempersiapkan seorang bagi amalan dunia dan akhirat.
Untuk mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan harus memiliki lembaga
pendidikan yang berkualitas dengan dilengkapi oleh sumber daya pendidik yang
kompeten. Dalam kehidupan sehari-hari, indikator tercapainya tujuan pendidikan
islam adalah mencetak anak didik yang mampu bergaul dengan sesama manusia
dengan baik dan benar serta mengamalkan amar makruf nahi mungkar kepada sesama
manusia. Anak didik yang telah dibina dan digembleng oleh pola pendidikan islam
adalah anak didik yang sukses dalam kehidupan karena ia memiliki kemampuan dan

6
kemauan yang kuat untuk menjalani kehidupan berbekal ilmu-ilmu keislaman yang
diridhai Allah dan rasul.
Kemudian pendapat lain tentang tujuan pendidikan Islam yang paling utama
ialah beribadah kepada Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan
dunia akhirat. Tujuan dari pendidikan islam dan pengajaran bukanlah memenuhi otak
anak didik dengan segala macam ilmu yang belum mereka ketahui, melainkan: a)
mendidik akhlak dan jiwa mereka; b) menanamkan rasa keutamaan; c) membiasakan
mereka dengan kesopanan yang tinggi d) mempersiapkan mereka untuk suatu
kehidupan yang suci seluruhnya dengan penuh keikhlasan dan kejujuran. Kemudian
pendapat lain juga menyatakan bahwa tujuan pendidikan dalam Islam yaitu
membentuk pribadi muslim yang berakhlak mulia. Pendapat lain tentang tujuan
pendidikan dalam Islam yaitu kebahagian dunia dan akhirat dan untuk memperoleh
kebahagiaan itu kuncinya adalah ilmu. 5

1. Hadis Tentang Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan Islam adalah terbentuknya insan kamil yang didalamnya


memiliki wawasan kaffah agar mampu menjalankan tugas-tugas kehambaan,
kekhalifahan dan pewaris nabi. Insan kamil (manusia sempurna) merupakan tujuan
tertinggi dari tujuan pendidikan islam. Kemudian indikator dari insan kamil adalah
menjadi hamba Allah, mengantarkan subjek didik menjadi khalifah di muka bumi,
dan untuk memperoleh kesejahteraan dan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

Tujuan pendidikan islam pada hakikatnya identik dengan tujuan islam itu
sendiri. Tujuan dimaksud menyatu dalam hakikat penciptaan manusia, serta tugas
yang diamanatkan kepadanya sesuai dengan statusnya. Sama dengan dasar, maka

5
Sumiarti Usman, Muhamamdi Hadi, Novizal Wendry, Meki Johendra: Tujuan Pendidikan
Islam Menurut Al-ghazali Ditinjau Dari Perspektif Hadis (Jurnal Kajian Hadis dan Integrasi Ilmu, Vol.
1, No. 2, 2021), h. 153.

7
tujuan pendidikan juga mengacu kepada informasi yang termuat dalam al-quran dan
hadis. Berikut beberapa hadis yang menjelaskan tentang tujuan pendidikan: 6

a. Mencari rida Allah Swt

‫ْب بِ ِو‬ ِ ُ‫ َه ْن تَ َعلَّ َن ِع ْل ًوا ِه َّوا يُ ْبتَغَى بِ ِو َوجْ وُ هللاِ َع َّز َو َج َّل لَ يَتَ َعلَّ ُووُ اِلَّ لِي‬: ‫صلَّى هللاُ َعلَيْ ِو َو َسلَّ َن‬
َ ‫صي‬ َ ِ‫قا َ َل َرسُىْ ُل هللا‬
.) ‫ْح‬ َ ‫ ( َر َواهُ أَبُىْ دَا ُو َد بِإِ ْسنَا ٍد‬،‫ ِري َْحهَا‬: ‫ يَ ْعنِي‬،‫عرضا ً ِهنَ ال ُّد ْنيَا لَ ْن يَ ِج ِد َعرْ فَ ْال َجنَّ ِة يَىْ َم ْالقِيَا َه ِة‬
ٍ ‫ص ِحي‬

Artinya: Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata Rasulullah saw bersabda:


“Barang siapa yang mempelajari ilmu pengetahuan yang
semestinya bertujuan untuk mencari ridho Allah „Azza wa Jalla.
Kemudian ia mempelajarinya dengan tujuan hanya untuk
mendapatkan kedudukan / kekayaan duniawi, maka ia tidak akan
mendapatkan baunya syurga kelak pada hari kiamat.” (HR. Abu
Daud).

b. Agar menjadi orang yang memiliki ilmu pengetahuan

ْ ‫َ ُكنْ َعالِ ًماَاًَ ُمتعلِّ ًماَاًَ ُم‬:‫قَالَالنَّبِ ُّيَصلىَهللاَعليوًَسلم‬


ً ‫ست ِم ًعاَاًَ ُم ِحبًّاًََلَت ُكنْ َخا ِم‬
)‫ساَفتُ ْيَلِكَ (رًاهَالبييقي‬

Artinya: Rasulullah saw bersabda “jadilah engkau orang yang berilmu


(pandai) atau orang yang belajar, atau orang yang mendengarkan
ilmu atau yang mencintai ilmu. Dan janganlah engkau menjadi
orang yang kelima, maka kamu akan celaka” (HR. Baihaqi).

c. Agar bahagia dunia dan akhirat

)‫منْ َارادَال ُّذ ْنياَفعل ْي ِوَبِال ِع ْل ِمًَمنْ َارادَ ْاَل ِخرةَفعل ْي ِوَبِا ْل ِع ْل ِمًَمنْ َارادىُماَفعل ْي ِوَبِا ْل ِع ْل ِمَ(رًاهَالبخارىًََمسلم‬

Artinya; Barangsiapa yang menghendaki kebaikan didunia maka dengan


ilmu, barangsiapa yang menghendaki kebahagiaan di akhirat maka
dengan ilmu, barangsiapa yang menghendaki keduanya maka
dengan ilmu. (HR. Bukhari-Muslim)

6
Angga Arjunes: Makalah Tujuan Pendidikan Dalam Hadis, dalam
https://bangjunes.blogspot.com/2017/04/tujuan-pendidikan-dalam-hadits diakses pada 12 November
2022.

8
C. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dalam penulisan makalah ini sebagai berikut:

1. Ada banyak hadis yang bisa dijadikan rujukan tentang tujuan pendidikan.
Beberapa diantaranya hadis riwayat Abu Daud, yang mejelaskan bahwa
tujuan pendikan adalah untuk mencari rida Allah. Kemudian hadis riwayat
Baihaqi, yang menarangkan tujuan pendidikan adalah bahwa Agar
menjadi orang yang memiliki ilmu pengetahuan, dan hadis riwayat
Buhkhari Muslim yang menerangkan bahwa tujuan peendidikan adalah
untuk memperoileh kebahagiaan dunia akhirat.
2. Tujuan pendidikan sangatlah penting untuk diketahui. Orang yang tidak
benar atau salah dalam tujuannya dia menuntut ilmu atau berpendidikan
maka akan gagal dalam hasilnya atau hasilnya nol.
3. Tujuan pendidikan islam adalah menjadi hamba Allah, mengantarkan
subjek didik menjadi khalifah di muka bumi, dan untuk memperoleh
kesejahteraan dan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Angga Arjunes: Makalah Tujuan Pendidikan Dalam Hadis, dalam


https://bangjunes.blogspot.com/2017/04/tujuan-pendidikan-dalam-hadits
diakses pada 12 November 2022.
Hasbiyallah dan Moh.Sulhan: Hadis Tarbawi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2015
Pusat Penilitian Kebijakan: Naskah Akademik Program Sekolah Penggerak, Jakarta:
Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kemendikbud. 2020
Sumiarti Usman, dkk: Tujuan Pendidikan Islam Menurut Al-ghazali Ditinjau Dari
Perspektif Hadis, Jurnal Kajian Hadis dan Integrasi Ilmu, Vol. 1, No. 2, 2021
Syahraini Tambak: Pemikiran Pendidikan al-Ghazali, Pekanbaru: Jurnal Al-hikmah,
Vol. 8, No. 1, 2011
Teguh Wangsa Gandhi: Filsafat Pendidikan: Mazhab-Mazhab Filsafat Pendidikan,
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2017

10

Anda mungkin juga menyukai