Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORAL 3

Nama : Ratri Anjarwati


NIM : 857980971
PGSD
1. Pendidikan bukan sekedar melakukan transfer ilmu pengetahuan (transfer of
knowledge) melainkan juga menciptakan pribadi yang memiliki sikap dan
kepribadian yang positif.
Jelaskan mengapa muncul pernyataan seperti di atas ini?
Jawaban :
UNESCO menyerukan kepada seluruh bangsa-bangsa di dunia bahwa jika ingin
membangun dan berusaha memperbaiki keadaan seluruh bangsa maka haruslah
dimulai dari pendidikan sebab pendidikan adalah kunci menuju perbaikan
peradaban. UNESCO di Asia Pasifik memperlihatkan bagaimana pendidikan
memerankan diri dalam pembangunan dan masyarakat melalui beragam
pendekatan, khususnya dalam Education for Sustainable Development (ESD) dan Asia
Pacific Program of Education for All (APPEAL). Melalui pernyataan tersebut, jelaslah
bahwa pendidikan merupakan sesuatu yang mutlak bagi umat manusia. Sehingga,
pendidikan dalam hal ini bukan sekedar melakukan transfer ilmu pengetahuan
(transfer of knowlege) melainkan juga menciptakan pribadi yang memiliki sikap dan
kepribadian yang positif.
2. Salah satu dampak positif dari globalisasi adalah terjadinya demokratisasi di
bidang Pendidikan di Indonesia. Menyadari tentang pentingnya demokratisasi ini ,
maka untuk implementasinya pemerintah telah mengeluarkan sejumlah dokumen.
Identifikasilah dan jelaskan isi dokumen-dokumen dimaksud berdasarkan materi
pada sumber Tugas Tutorial ini.
Jawaban :
a. Démokratisasi pendidikan ini sesungguhnya sudah dimulai sejak dikeluarkannya
Surat Keputusan Mendiknas No. 44/U/2002 tentang Komite Sekolah. Dalam
implementasinya, belum berjalan secara optimal, karena sebagian besar sekolah
masih mempertahankan paradigma BP3 walaupun namanya berganti menjadi
Komite Sekolah.
b. Lahirnya Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2008 tentang Guru juga
merupakan peluang bagi guru untuk lebih berperan aktif dalam pengelolaan dan
menentukan arah pendidikan di satuan pendidikan (sekolah) khususnya dan pada
lembaga pendidikan di daerah bahkan di tingkat nasional. Legalisasi peran guru
dalam pengelolaan dan penentuan arah pendidikan ini semakin menguatkan
terwujudnya demokratisasi pendidikan.
c. Permendiknas nomor 162 tahun 2003 tentang Kepala Sekolah juga memberikan
nuansa démokratisasi pendidikan. Permendiknas tersebut menempatkan kepala
sekolah sebagai guru yang diberi tugas tambahan dan tetap sebagai pejabat
fungsional, bukan struktural. Kekuasaan dan kewenangan kepala sekolah bukan
lagi kekuasaan dan kewenangan mutlak ditambah lagi dengan pembatasan masa
jabatan kepala sekolah yang hanya 2 periode, itu pun jika prestasinya sangat baik.
Didalam pelaksanaannya, sebagian besar daerah masih belum berani
mengimplementasikan Kepmen No. 162 tersebut, terutama dalam masalah
pembatasan masa jabatan kepala sekolah.
d. UU Sistem Pendidikan Nasional, PP tentang Standar Nasional Pendidikan, UU
Guru dan Dosen, dan yang terakhir PP Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru
semuanya mengarah kepada démokratisasi pendidikan.
3. Rumusan Tujuan Pendidikan Nasional (TPN) kita telah mengalami beberapa kali
perubahan. Dalam buku yang menjadi sumber Tugas Tutorial kita ini disampaikan
bahwa pada situasi sesudah peristiwa G30S/PKI sampai tahun 2003, telah terjadi 4
kali perubahan rumusan TPN.
a. Kemukakan isi dari 4 (empat) kali perubahan rumusan Tujuan Pendidikan
Nasional tersebut.
Jawaban :
 Pada saat Indonesia berada di bawah gelora Manipol/Usdek, rumusan
pendidikan nasional disesuaikan dengan situasi politik pada masa itu. Melalui
Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 145 tahun 1965 tujuan
pendidikan nasional dirumuskan sebagai berikut.
"Tujuan Pendidikan Nasional kita baik yang diselenggarakan oleh pihak
Pemerintah maupun Swasta, dari Pendidikan Prasekolah sampai Pendidikan
Tinggi, supaya melahirkan warga negara Sosialis Indonesia yang susila, yang
bertanggung jawab atas terselenggaranya masyarakat Sosialis Indonesia, adik,
dan makmur baik spirituil dan materiil dan yang berjiwa Pancasila, yaitu (a)
ke-Tuhanan yang Maha Esa, (b) Perikemanusiaa yang adil dan beradab, (c)
Kebangsaan, (d) Kerakyatan, (e) Keadilan Sosial seperti dijelaskan dalam
Manipol/Usdek."
 Pada tahun 1973, MPR hasil pemilihan umum mengeluarkan ketetapan No.
IV/MPH/1973 yang dikenal dengan nama Garis-garis Besar Haluan Negara
(GBHN). Dalam ketetapan tersebut dirumuskan pula tujuan nasional
pendidikan yang baru berbunyi sebagai berikut.
Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung
seumur hidup. Oleh karenanya, agar pendidikan dapat dimiliki oleh seluruh
rakyat sesuai dengan kemampuan masing-masing individu, maka pendidikan
adalah tanggung jawab keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Pembangunan
di bidang pendidikan didasarkan atas Falsafah Negara Pancasila dan diarahkan
untuk membentuk Manusia Indonésia yang sehat jasmani dan rohaninya,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, dapat mengembangkan kreativitas
dan tanggung jawab, dapat menyuburkan sikap démokrasi dan penuh
tenggang rasa, dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai
budi pekerti yang luhur, mencintai bangsanya dan mencintai sesama manusia
sesuai dengan ketentuan yang termaktub dalam Undang-undang Dasar 1945.
 Dalam Undang-undang No. 2 Tahun 1989. Pasal 4 rumusan tujuan pendidikan
nasional adalah:
Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman
dan bertaqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa dan yang berbeda pekerti
luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan
rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
 Adapun UU No. 20 tahun 2003 Bab II pasal 3 tujuan pendidikan dirumuskan
sebagai berikut.
Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang démokratis serta bertanggung jawab.
b. Mengapa terjadi perubahan rumusan Tujuan Pendidikan Nasional tersebut.
Jawaban :
Tujuan pendidikan mengalami beberapa kali perubahan rumusan. Tujuan
pendidikan disesuaikan dengan situasi politik yang terjadi pada masa-masa
tersebut, dan juga tuntutan pembangunan serta perkembangan hidup
masyarakat dan negara Indonesia.

4. Banyaknya lululusan yang menganggur kerena tidak terserap oleh dunia kerja serta
tidak dapat menciptakan pekerjaaan merupakan indikator dari rendahnya relevansi
hasil Pendidikan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat. Jelaskan faktor-faktor
yang berkaitan dengan rendahnya relevansi dimaksud?
Jawaban :
a. Rendahnya kemampuan menguasai lifeskill yang relevan
Para siswa lulusan sekolah umumnya belum memiliki tingkat kecerdasan yang
sesuai tuntutan kerja, belum memiliki pengetahuan dan kepribadian akhlak
mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut.
b. Rendahnya relevansi pendidikan dengan potensi daerah
Selama ini proses pendidikan cenderung tidak memperhatikan potensi
lingkungan. Akibatnya, lulusan pendidikan tidak mengalami potensi daerah
tempat tinggalnya.
c. Rendahnya kemitraan dengan dunia usaha/dunia industri
Masalah adanya ketidaksesian antara hasil pendidikan dan kebutuhan dunia kerja
ini disebabkan kurikulum yang materinya kurang fungsional terhadap
keterampilan yang dibutuhkan ketika peserta didik memasuki dunia kerja.

Anda mungkin juga menyukai