Anda di halaman 1dari 5

NAMA : WIDYA ALDILA

NIM : 856718872

Jawablah soal di bawah ini secara ringkas jelaskan dengan benar

1. Landasan historis dan ideology merupakan dasar pikiran yang diangkat dari fakta sejarah.
Bagaimana sistem pendidikan pada masa Hindia Belanda?

2. pendidikan SD merupakan dasar dari pendidikan nasional sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional yang tercantum dalam UU nomor 20 tahun 2003yaitu memberikan bekal dasar kepada
siswa untuk mengembangkan kemampuan siswa untuk kehidupannya sebagai pribadi titik
bagaimana tujuan pendidikan SD sehingga yang relevan untuk kehidupan pribadi?

3. pemerintah selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas peserta didik menitik beratkan
tentang kurikulum belahan mengajar, bagaimana pendapat kalian tentang ganti menteri
pendidikan ganti kurikulum?

4. Sekolah dasar terdiri dari sekolah konvensional, MI, sekolah terpadu, home schooling sekolah
pamong. Coba deskripsikan tentang sekolah terpadu...

5. tujuan pendidikan nasional dapat terwujud secara efektif dengan melibatkan berbagai pihak,
bagaimana visi dan misi UU sisdiknas 20/2003 tersebut?

Jawaban

1. Landasan historis dan ideologis adalah dasar pemikiran yang diangkat dari pihak sejarah yang
relevan tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan sekolah dasar beserta ide-ide atau
pertimbangan yang melatarbelakanginya sejak pada zaman Hindia Belanda sampai saat ini.tentu
saja dalam modul ini tidak akan dibahas sejarah pendidikan SD secara rinci,melainkan hanya kita
ambil tongkat tongkat sejarahnya yang memberikan makna pada kita. Pembahasan rinci tentang
hal itu, dapat anda jumpai dalam buku-buku tentang sejarah pendidikan di Indonesia.

Secara historis atau kesejahteraan, pendidikan sekolah dasar di Indonesia merupakan kelanjutan
dari sistem pendidikan pada masa Hindia Belanda yang memang dibangun lebih banyak untuk
kepentingan penjajahan Belanda di Indonesia pada dasarnya sistem pendidikan pada masa itu
ditekankan pada upaya memperoleh tenaga keterampilan yang mengerti nilai budaya penjajahan
sehingga menguntungkan mereka dalam mempertahankan dan melangsungkan penjajahannya.
Dalam konteks itu orang Indonesia yang disebut juga Bumiputera diperlakukan sebagai hamba
atau orderdaansejalan dengan perkembangan masyarakat dan pergaulan dunia sistem
pendidikan Hindia Belanda pun pada zamannya itu terus mengalami perubahan yang dinamis.

Perkembangan pendidikan sekolah darapada zaman penjajahan Belanda secara singkat dapat
dikemukakan sebagai berikut

a. Sekolah dasar pertama kali didirikan pada zaman VOC (vereenigde oostindishe compagnie )
pada tahun 1617 yang menjelma menjadi sekolah Batavia ( bataviasche school ) pada
tahun 1622 dan ditutup tahun 1632

b. pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 pemerintah Hindia Belanda mulai menangani
pendidikan untuk bumi putera dengan tujuan untuk memperoleh tenaga terampil untuk
kepentingan penjajahan dengan model dualistik

c. pada abad ke-20, sejalan dengan terjadinya perubahan yang terjadi di seluruh dunia
dalam bidang politik ekonomi sosial, dan budaya mendesak pemerintah Hindia Belanda
untuk melakukan perubahan dalam melaksanakan sistem pendidikannya dengan landasan
politik etis ( etische politik )

d. Pada masa perjuangan kemerdekaan yakni antara tahun 1908 kebangkitan nasional dan
masa pendudukan Jepang sampai proklamasi kemerdekaan Indonesia tahun 1945
perkembangan berbagai gerakan pendidikan yang dilakukan oleh berbagai elemen
masyarakat yang sudah tercerahkan sebagai komponen bangsa sang dasar akan
pentingnya pembangunan bangsa.

2. sesuai dengan tujuan pendidikan nasional seperti dikutip di atas, tujuan pendidikan dasar adalah
memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan kehidupannya
pribadi,anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan
siswa untuk mengikuti pendidikan menengah.khusus untuk SD, tujuan pendidikan adalah
memberikan bekal kemampuan dasar baca tulis hitung,pengetahuan dan keterampilan dasar yang
bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya serta mempersiapkan mereka
untuk mengikuti pendidikan di SMP.

Jika desimak secara cermat, tujuan pendidikan SD dapat dipilah menjadi tiga kelompok sebagai
berikut.

a) Menanamkan kemampuan dasar baca tulis hitung. Kemampuan dasar baca tulis hitung
dianggap merupakan prasyarat bagi setiap orang untuk mampu hidup secara wajar dalam
masyarakat yang selalu berkembang titik tanpa mampu membaca, menulis, dan berhitung,
sesuai pasti akan mendapat kesulitan dalam hidup .

b) menanamkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai
dengan tingkat perkembangannya. Keterampilan dasar ini sering disebut sebagai "life skill .
Anda pasti sudah pernah mendengar, bahkan mungkin sudah paham benar apa yang dimaksud
dengan life skill. Secara sederhana, life skill dapat dimaknai sebagai keterampilan yang
diperlukan oleh setiap orang agar mampu menjalani hidup secara wajar dan sukses.

c) mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan di SD pendidikan SD juga berada pada


jenjang pendidikan dasar titik penyiapan siswa untuk mengikuti pendidikan SD terutama
dilakukan di kelas-kelas tinggi SD, terutama di kelas VI ini berarti,bahwa setelah
menyelesaikan pendidikan SD, para siswa ini sudah menguasai kemampuan dasar, sehingga
siap untuk mengikuti pendidikan di jenjang SD.

3. Menurut UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Menurut pasal 37 UU No.23 tentang sistem pendidikan nasional kurikulum
pendidikan dasar dan menengah wajib memuat :

a. Pendidikan agama

b. Pendidikan Kewarganegaraan

c. bahasa

d. matematika

e. ilmu pengetahuan alam

f. ilmu pengetahuan sosial

g. seni dan budaya

h. pendidikan jasmani dan olahraga

i. keterampilan/kejuruan dan

j. muatan lokal

Jika di tinjau dari sejarahnya, pendidikan Indonesia sudah mengalami 4 kali pendekatan
kurikulum beserta revisiannya hingga saat ini. Pertama di awal kemerdekaan Indonesia,
kurikulum yang dianut masih sebatas orientasi materi lalu hampir 20 tahun pascakemerdekaan
kurikulum kembali direvisi dengan standar PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Intruksionla),
kemudian diubah kembali dengan model PKP (Pendekatan Keterampilan Proses) dan hingga
sekarang pendekatan disempurnakan kembali menjadi KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)
dengan berbagai versi, misalnya KTSP dan Kurtilas.

Tujuan diadakannya perubahan pada kurikulum “katanya” demi peningkatan ke arah pendidikan
nasional yang lebih baik. Jikalau seperti itu mengapa setiap perubahan yang diadakan selalu
menimbulkan kesan konstruksi baru dalam sebuah pembangunan. Apakah karena terlalu parahnya
struktur tersebut sehingga tidak bisa dibenahi atau dilanjutkan? Mungkin beberapa pertanyaan
ini tidak sepenuhnya bisa terjawab, namun untuk menghindari perspektif salah terhadap
perubahan ini timbullah beberapa alasan yang masih masuk akal.

1. Perubahan dan perkembangan zaman yang terus menuntut pendidikan di Indonesia untuk
berubah menjadi lebih baik lagi, termasuk penyempurnaan kurikulum.
2. Sesuai dengan berkembang zaman, maka ilmu pengetahuan pun ikut berkembang dan tentun
menghasilkan pendekatan, metode dan teori baru dalam memenuhi proses belajar mengajar.

Selain kedua pernyataan diatas masih terdapat banyak sekali pernyataan serupa yang
menjelaskan alasan kurikulum selalu berdinamis alias berubah setiap pergantian pemangku
kebijakan.

Terlepas dari itu semua, di dalam sebuah negara demokrasi seperti Indonesia tidak dapat
dipungkiri bahwa orientasi politik dan praktek ketatanegaraan memegang peranan penting
dalam perubahan kurikulum. Hal ini dilakukan guna memantapkan perpolitikan suatu bangsa
sehingga sistem pendidikan akan berjalan dengan baik tanpa dibayangi ketakutan terhadap
kekuasaan atau penguasa.

Oleh karena itu, kita selayaknya warga negara berkewajiban mendukung dan membangun sistem
pendidikan yang lebih baik serta meminta apa yang sudah menjadi hak kita akibat konsekuensi
negara dalam menjamin kehidupan bangsa terutama mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai
dengan tujuan negara yang tertuang dalam alinea keempat pada UUD NRI 1945.

4. SD Terpadu merupakan lembaga pendidikan yang bersifat inklusi, yakni pendidikan yang
menggabungkan anak yang normal dan mengalami ketunaan untuk belajar secara bersama dan
gurunya terdiri atas guru biasa dan guru pembimbing khusus untuk anak yang memiliki
keturunan tersebut. Konsep inklusi berawal dari gerakakan pendidikan untuk semua (Education
for all) yang dirancang oleh UNESCO. Gerakan ini menuntut agar semua anak dapat dididik di
sekolah terdekat dari tempat tinggalnya. Oleh karena itu jika di sekitar sebuah SD ada anak
yang memerlukan pendidikan khusus, iya harus dapat diterima di sekolah biasa dan dapat
bergaul dengan anak-anak normal lainnya.

Dengan demikian di SD inklusi akan terjadi perubahan antara anak-anak biasa dengan anak-
anak yang memerlukan pendidikan khusus karena mempunyai kelainan fisik atau mental.
Barangkali di SD tempat anak mengajar ada anak-anak yang penglihatan atau pendengarnya
terganggu atau anak-anak yang mengalami kesulitan belajar. Sebagai konsekuensi adanya anak-
anak luar biasa di SD biasa, maka SD biasa harus dilengkapi dengan guru pembimbing khusus/
GPK, yaitu guru yang mempunyai kompetensi pembimbing anak luar biasa. GPK dapat merupakan
guru tetap dapat juga merupakan guru kunjungan atau guru yang secara terjadwal datang
untuk membimbing anak dan memerlukan dapat merupakan guru tetap dapat juga merupakan
guru kunjungan atau guru yang secara terjadwal datang untuk membimbing anak-anak yang
memerlukan bantuan khusus dan hari Biasanya anak berkebutuhan khusus belajar dengan anak
lainnya

5. Merujuk kepada penjelasan UU Sasdiknas, Nasional mempunyai visi " terwujudnya sistem
pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memperdayakan sebuah warga
negara Indonesia berkembang menjadi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial
yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan sebuah warga negara Indonesia berkembang
menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman
yang selalu berubah". Untuk mewujudkan visi tersebut dijabarkan misi Pendidikan Untuk
mewujudkan visi tersebut dijabarkan misi pendidikan Nasional sebagai berikut :.

a. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang


bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia

b. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak yang secara utuh sejak usia dini
sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar.

c. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan


pembentukan kepribadian yang bermoral

d. Meningkatkan ke proporsionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat


pemberdayaan ilmu pendidikan keterampilan, Pengalaman, sikap dan nilai berdasarkan
standar nasional dan global.

e. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan


berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks negara kesatuan RI.

Oleh karena itu pendidikan nasional yang sedang hamil berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk fakta serta peradaban bangsa yang bermata baik dalam peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak muliakamah sehat,
berilmu, cakap, kreatif, Mandiri Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak muliakamah sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak muliakamah sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab."UU SISDIKNAS
20/2003).

Anda mungkin juga menyukai