KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS TERBUKA
Unit Pr ogr am Belajar Jar ak Jauh (UPBJJ- UT) Palembang
Jln. Kol. H. Burlian KM. 10, Karya Baru, Alang- Alang Lebar, Palembang 30154
Telp. 0711- 5724000 (Hunting) Fax. 0711- 5724100
E- mail : ut- palembang@ut.ac.id
AUNIVERSITAS TERBUKA

TUGAS I
Nama. : Widya Aldila
NIM 856718872
Mat a Kuliah : Pengant ar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
Kode Mat a Kuliah : PDGK4407 / 3 SKS
Hari/Tgl : Sabtu / 16 April 2022
Tut or : Lulu Retno Wulandar i, M.Pd., Kons.

Pet unjuk: Kerjakan soal –soal di bawah ini secar a mandir i !

1. Menur ut PP No.17 tahun 2010 pasal 29, menjelaskan bahwa anak berkebutuhan khusus terkait
dengan kesulit an yang dihadapi anak berkebutuhan khusus. Uraikan 5 klasif ikasi anak
berkebutuhan khusus ! (Skor : 20)

2. Di dalam UUD 1945 pasal 31, mengamanat kan bahwa t iap- t iap war ga negara berhak
mendapat pengajaran. Jelaskan 3 bentuk sist em layanan pendidikan bagi anak- anak
berkebutuhan khusus ! (Skor : 20)

3. Pada pasal 11 Undang- undang nomor 20 tahun 2003, diuraikan bahwa set iap war ga negara
mempunyai hak yang sama untuk memper oleh pendidikan yang ber mut u baik yang memiliki
kelainan f isik, emosional, ment al intelektual atau sosial dan berhak memper oleh layanan
pendidikan khusus. Jelaskan 3 jenis pelayanan pendidikan khusus ! (Skor : 20)

4. Menur ut Publik Law, anak berbakat adalah anak yang menunjukkan kemampuan yang
tertinggi dalam bidang- bidang, misalnya intelektual, kreatif , seni. Jelaskan dampak
keberbakatan terhadap aspek akademik dan aspek sosial(emosi).! (skor : 20)

5. Ani sejak lahir mender ita tuna grahita, or ang tuanya mer upakan t okoh masyar akat dan
seor ang pejabat. Or ang tuanya sangat terpukul dan mer asa mer upakan aib keluarga.
Apakah benar sikap or ang tua Ani ? . Jelaskan bagaimana supaya Ani tetap tumbuh dan
berkembang dengan baik sesuai dengan kemampuannya ! (Skor : 20)
Jawab

1. Sejak berlakunya UU No. 20/ 2003 tentang Sisdiknas maka digunakan ist ilah pendidikan khusus,
yang menurut Pasal 32, ayat 1 “mer upakan pendidikan bagi pesert a didik yang memiliki t ingkat
kesulit an dalam mengikut i pr oses pembelajaran karena kelainan f isik, emosional, ment al, sosial,
dan/ atau memiliki pot ensi kecerdasan dan bakat ist imewa”. Dengan demikian, ist ilah anak luar
biasa dan keluarbiasaan t idak dipakai lagi, tetapi diganti dengan ist ilah peser ta didik
berkelainan (PP No. 17/2010, Pasal 29). menur ut Mulyono Abdulrachman (2000) dibuat untuk
keperluan pembelajar an. Kategor i ter sebut adalah sebagai berikut.

a) Kelompok yang mengalami penyimpangan atau kelainan dalambidang intelektual, terdiri

dari anak yang luar biasa cerdas(intellectually superior ) dan anak yang t ingkat
kecerdasannya rendah atau yang disebut tunagrahita.
b) Kelompok yang mengalami penyimpangan atau keluarbiasaan yang terjadi karena hambat an
sensoris atau indra, terdiri dari anak tunanetra dan tunarungu.
c) Kelompok anak yang mendapat kesulit an belajar dan gangguan komunikasi.
d) Kelompok anak yang mengalami penyimpangan perilaku, yang terdiri dari anak tunalaras dan
penyandang gangguan emosi, ter masuk autis.
e) Kelompok anak yang mempunyai keluarbiasaan/ penyimpangan ganda atau berat dan sering
disebut sebagai tunaganda.

2. Dalam Pasal 31 UUD 1945 disebut kan bahwa semua war ga negara berhak mendapat pendidikan.
Hal ini dijabarkan lebih lanjut dalam Bab IV Undang- undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sist
em Pendidikan Nasional. Dari Bab IV ter sebut , ada empat ayat yang dapat dijadikan acuan
dalam menent ukan hak para penyandang kelainan. Pasal 6, ayat (1), (2), (4), dan (5) yang dikutip dari
Bab IV UU No. 20/Tahun 2003.
• Ayat (1) : Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan
yang bermut u.
• Ayat (2) : Warga negara yang memiliki kelainan f isik, emosional, ment al, intelektual,
dan/ atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus.
• Ayat (4) : Warga negara yang memiliki pot ensi kecerdasan dan bakat ist imewa berhak
memper oleh pendidikan khusus.
• Ayat (5) : Setiap warga Negara berhak mendapat kesempat an meningkat kan pendidikan
sepanjang hayat.
Sesuai dengan kebutuhan para penyandang kelainan jenis bagian pendidikan dapat dibedakan
menjadi 3 kategor i sebagai berikut :
1) Layanan pendidikan yang berkaitan dengan bidang kesenian dan f isik, seper t i kebutuhan yang
berkaitan dengan koordinasi gerak anggot a tubuh dan berbagai jenis gangguan kesehat an,
melibat kan berbagai tenaga pr of esional, seper t i ahli terapi f isik (phydicaltherapist
occupationaltherapist,dan berbagai dokt er ahli).

2) Layanan pendidikan yang berkaitan dengan kebutuhan emosional sosial seper t i kebutuhan
yang berkaitan dengan konsep diri, penyesuaian diri dengan lingkungan/masyarakat sekit ar,
menghadapi perist iwa penting dalamhidup dan kebutuhan ber sosialisasi. Layanan pendidikan
ini melibat kan para psikolog dan pekerja sosial.

3) Layanan pendidikan yang memang berkaitan langsung dengan kebutuhan pendidikan, yang
 merupakan kebutuhan terbesar para penyandang kelainan, melibat kan ahli pendidikan dari
berbagai bidang dan psikolog. Sesuai dengan luasnya bidang pelayanan pendidikan ini,
berbagai model pelayanan pendidikan telah dikembangkan. MClaughlin dan Lewis (1985)
mencat at ada 7 model pelayanan pendidikan yang yang disediakan untuk anak ABK. Model-
model tersebut sebagai berikut :
a) Layanan di sekolah biasa
b) sekolah biasa dengan cara guru konsult an
c) sekolah biasa dengan guru kunjungan
d) model ruang sumber
e) model sekolah khusus siang
f ) model kelas khusus
g) model sekolah dalam Panti Asuhan atau rumah sakit

3. Pada pasal 11 Undang- undang nomor 20 tahun 2003, diuraikan bahwa set iap war ga
negara mempunyai hak yang sama untuk memper oleh pendidikan yang ber mut u baik
yang memiliki kelainan f isik, emosional, ment al intelektual atau sosial dan berhak
memper oleh layanan pendidikan khusus.
a) Layanan pendidikan segregasi
Bentuk layanan pendidikan segr egasi memisahkan ABK dari anak normal. Dengan demikian,
ABK mempunyai sekolah sendiri, demikian pula anak nor mal mempunyai sekolah yang t idak ada
kaitannya dengan sekolah ABK. Alasan pemisahan layanan pendidikan ini adalah
• Dalamlayanan segr egasi/t erpisah ABK akan mendapat kan perlakuan perhatian yang
lebih intensif karena para guru memang disiapkan khusus untuk melayani mer eka.
• Dalamlayanan segr egasi, para ABK mereka senasib sehingga dapat bergaul lebih akrab.
• Keinginan untuk bersaing dalampendidikan segr egasi mungkin lebih t inggi karena para
ABK mer asa mempunyai kemampuan set ara sehingga kesempat an untuk unggul akan
semakin terbuka.
Kelemahan dari layanan ini, jika ABK selalu dididik teruspisah ah mer eka seolah
- olah mempunyai dunia sendir i yang terisolir dari dunia keluar. Mer eka juga t idak pernah
mendapat Tantangan untuk mencapai sesuat u yang lebih baik karena teman-
teman mer eka kemampuannya hampir sama t it ik kerugian atau kelemahan lain adalah
masyar akat luas t idak mengenal Af r ika secar a benar sehingga masyar akat t idak dapat
menghar gai mer eka, padahal jika mendapat kan pelayanan sesuai para ABK
juga mampu mengembangkan pot ensinya secar a opt imal yang kadang- kadang dalam
bidang tertentu melebihi kemampuan anak nor mal.

b) Layanan pendidikan integrasi

Layanan pendidikan dalambentuk terpadu atau integrasi menjadikan pendidikan bagi
ABK di sekolah yang sama dengan nor mal. Melalui pendidikan integrasi, plbk dapat menghayat i
dunia yang sama dengan normal, demikian pula anak normal akan mendapat kesempat an untuk
menghayat i Keanekaragaman dalamkehidupan. Anak nor mal dan
masyar akat luas akan menyadari bahwa set iap individu mempunyai karakterist ik yang khas
yang harus diterima sebagai suat u hal yang wajar . Disamping itu pendidikan integrasi akan
membuat ABK dan anak normal saling belajar sehingga t idak ada jurang pemisah antara anak
nor mal dan ABK. Sebaliknya tentang layanan terintegrasi melihat bahwa pendidikan
terintegrasi akan berdampak buruk bagi ABK karena mer eka t idak akan mendapat kan
layanan pendidikan sesuai dengan kebutuhannya. Para ABK juga akan menjadi bahan ejekan
 anak Nor mal mungkin saja terjadi, dan jika anak ABK akan semakin terpuruk. Bagi anak
normal pun pendidikan terinspir asi ini dianggap berdampak buruk karena dapat menghambat
perkembangan mer eka dan mer ekapun terpengaruh oleh perilaku negatif ABK.

c) Layanan pendidikan inklusi

Terlepas dari berbagai pertentangan antara penganut layanan segr egasi dan integrasi,
konsep pelayanan terpadu tampaknya semakin populer bahkan sampai pada bentuk yang paling
ekst remdisebut inclusion/ inklus artinya set iap anak diakui sebagai bagian dari anak- anak lain
yang ada dalam sat u sekolah t it ik beranjak dari konsep inklusi para praktik ABK disekolahkan
di sekolah yang terdekat dengan tempat t inggalnya, terlepasdari t ingkat kelainan yang
disandangnya. Ini berarti anak tunarungu berat atau tunagrahita berat juga dapat bersekolah
di sekolah yang terdekat di rumahnya yaitu sekolah biasa. Inilah yang
ditentang oleh beberapa pakar pendidikan khusus seper t i Kauf f man dan Mar garet Wang.
Menurut mer eka sekolah biasanya mener ima ABK yang sesuai untuk masuk di sekolah
tersebut bukan anak yang berbudaya my Silly di sekit ar sekolah biasa. Mereka memer lukan
pelayanan di sekolah yang diatur secar a khusus agar mampu memenuhi kebutuhan perawat an
kesehat an dan latihan dalam menguasai keterampilan kehidupan sehar i- hari.

4. Keberbakatan bukan suat u kondisi yang t idak memunculkan masalah, tetapi karena akan
menimbulkan masalah baik bagi anak itu sendiri keluarga dan masyarakat . Dampak anak
berbakat ditinjau dari segi akademik, sosial/ emosi, dan f isik / kesehat an.
a) Aspek akademik
Ciri- ciri anak berbakat dalambidang akademik khusus meliput i :
• Memiliki perhatian yang lama terhadap suat u bidang akademik khusus.
• Memiliki pemahaman yang sangat maju terhadap konsep, met ode dan terminologi dari
bidang akademik khusus.
• Mampu mengaplikasikan berbagai konsep dari bidang akademik khusus yang dipelajari
pada aktivitas aktivitas dalambidang- bidang lain.
• Kesediaan mencurahkan sejumlah besar perhatian dan usaha untuk mencapai st andar
yang t inggi dalam suat u bidang akademik.
• Memiliki sif at kompet it if yang t inggi dalam suat u bidang akademik khusus dan mot ivasi
yang t inggi untuk berbuat yang baik.
• Belajar dengan cepat dalam suat u bidang akademik khusus.
b) Aspek sosial/ emosi
Ciri- ciri sosial dan emosi anak berbakat antara lain :
• Diterima oleh mayor itas dari teman- teman sebaya dan or ang dewasa
• Keterlibatan mereka dalambeberapa kegiatan sosial, memberikan sumbangsih posit if
dan konst ruktif .
c) Aspek f isik/ Kesehat an
• Memiliki penampilan yang menar ik dan rapi
• Kesehat an berada lebih baik atau di atas rata- rata
• Tinggi dan berat badan sama dengan seusianya
• Koor dinasi gerakannya di atasusianya

5. Ani sejak lahir mender ita tuna grahita, or ang tuanya mer upakan t okoh masyar akat dan
seor ang pejabat. Or ang tuanya sangat terpukul dan mer asa mer upakan aib keluarga.
Apakah benar sikap or ang tua Ani ? . Jelaskan bagaimana supaya Ani tetap tumbuh dan
berkembang dengan baik sesuai dengan kemampuannya !
Jawab :
Ani adalah seor ang tunagrahita ( tunagrahita adalah kemampuan ment al yang berada dibawah nor
mal. Tolak ukur yang ser ing dikenakan untuk ini adalah t ingkat kecerdasan atau IQ). Dan
t idak sepat utnya orang tua Ani malu dan menganggap ini adalah aib keluarga. Sebagai orang tua
yang merupakan or ang terdekat seharusnya mereka member ikan perhatian lebih kepada Ani
dengan memberikan suppor t berupa memasukkan Ani ke sekolah luar biasa atau sekolah yang mampu
melayani anak- anak mempunyai kebutuhan khusus sesuai dengan UU No. 20/ Tahun 2003.
Agar minat dan bakat Ani dapat terlihat ser ta terasa dengan opt imal. Dengan memberikan
perhatian khusus kepada Ani sebagai t okoh masyarakat orang tua di telah mencont ohkan kepada
khalayak ramai atau masyar akat agar bisa mendukung anaknya yang senasib dengan Ani agar pot
ensi anak itu terarah sehingga anak- anak ter sebut memiliki jalan hidup dan masa depan yang
cerah. Dan dapat membuat kedua orang tua ser ta orang- or ang sekit arnya bangga akan pot ensi
APK yang terasa.