Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 1

NAMA : HENI JUWITA

NIM : 877768423

SOAL :

1. Setelah anda mempelajari mengenai anak berkebutuhan khusus (ABK) melalui sesi 1, 2 dan 3. Silakan
jabarkan satu kasus mengenai ABK. Saudara dapat mengambil dari berita dan you tube atau sumber
lainnya tetapi harus menampilkan sumber tersebut! Setelah itu jelaskan kasus tersebut dengan tiori
yang diperoleh di sesi 1-3 jelaskan dengan kalimat saudara mengenai kahus tersebut.

Jawab
Kasus
Tina berusia 10 tahun, sejak lahir menderita ganguan pendengaran yang cukup parah. Ia bersekolah di
SLB-B sejak usia 6 tahun. Disamping menderita gangguan pendengaran, tina juga mengalami masalah
dalam bergaul dengan anak-anak disekitar nya. Oleh karena itu telinganya masih sering berair, ia
secara teratur dirawat oleh dokter THT. Untuk pelajaran sehari-hari di SLB tina ditangani oleh bu
wita sedangkan untuk latihan berbicara tina di tangani oleh ibu linda, seorang speed therapist. Secara
teratur, tina juga mendapatkan pelayanan dari seseorang audiolog yang selalu memeriksa alat bantu
dengar yang dia pakai dan mengukur tingkat kehilangan pendengaran tina. Seorang pekerja social dan
psikolog kadang-kadang berkunjung kerumah tina untuk membantu keluarga tina megatasi masalah
sociallisasi yang dialami tina

Dari kasus diatas,anda dapat menyimak pelayanan pendidikan untuk anak ABK yang pada hakikatnya
tidak mungkin dilakukan oleh satu orang dan membutuhkan beberapa orang yang memiliki kehalian di
bidangnya masing-masing dari itu tina dapat bersosialisasi dengan baik dan tidak sedikit tina
membutuhkan biaya yang mahal untuk melengkapi kebutuhannya tersebut. Dengan berkerja sama
dengan yang lain akan menumbuhakn kaloborasi yang coock demi meenihi kebutuhan anak yang ABK

2. Saat ini hak memperoleh pendidikan bagi ABK sudah diatur dalam undang-undang silakan jabarkan
peraturan yang mengatur hak tersebut dan jelaskan dengan kalimat saudara sendiri!

Jawab
Sejak berlakunya UU No.20/2003 tentang sediknas maka dgunakan istilah pendidikan khusus,yang
menurut pasal 32, ayat 1 “merupakan pendidikan bagi peserta kelainan fisik, emisional, mental, social
dan atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa:
Dengan demikian, istilah anak luar biasa dan keluarbiasaan tidak dipakai lagi, tetapi diganti dengan
istilah peserta didik berkelainan ( PP No. 17/2010, Pasal 29)

Istilah sekolah Luar Biasa( SLB) msih tetap digunakan dalam perundang-undangan, Seperti PP No.
19/2005 tetang standar Nasional Pendidikan, Pasal 133, yaitu taman kanak-kanak Luar Biasa
( TKLB), sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menegah Pertama Luar Biasa(SMPLB) dan
Sekolah menengaj Atas Luar biasa ( SMALB). Sejalan dengan ini, jika kita tengok di sekitar kita,
nama sekolah ABK pun masih tetap sama yaitu, sekolah Luar Biasa
Dari uraian ditas, dapat disimak bahwah istilah anak berkebutuhan khusus (ABK) memang mewakili
Semua anak yang mempunyai kelainan atau penyimpangan dari anak normal, baik penyimpanan
tersebut bersifat fisik., tiingkah laku maupun kemampuan.

3. Dari pertannyaan no 2. Terlihat peearturan mengenai pendidikan bagi ABK memang sudah ada.
Menurut saudara apakah peraturan tersebut sudah benar-benar terlaksana diindoneisa saai ini. Berikan
alasannya disertakan bukti-bukti kongret dari internet atau sumber lainnya(harus melampirkan
sumbernya ?

Jawab
Sebelum terbitnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional ( UU no 20/2003) tentang sisdiknas ), istilah yang digunakan untuk anak
berkebutuhan khusus adalah anak luar biasa dan pendidikan bagi anak- anak ini disebut sebagai
pendidikan luar biasa( PLB), yaitu Pedidikan bagi anak yang memiliki keluarbiasaan.

Keluarbiasaan merupakan kata benda yang berasal dari kata sifat yang luar biasa, yang dapat
disejajarkan dengan kata exceptional dalam bahas inggris. Dengan demikian, secara harfiah
keluarbiasaan berarti menggambarkan sesuatu yang luar biasa.sesuatu yang luar biasa dapat berupa
Sesuatu yang sangat positif dan sebaliknya sesuatu yang negative . sejalan dengan pemikiran inilah
istilah yang luarbiasa digunakan dalam pendidikan luar biasa (PLB). Dengan demikian, anak luar biasa
( ALB) adalah anak yang mempunyai sesuatu yang luar biasa yang secara signifikan membedakannya
dengan anak-anak seusia pada umumnya. Keluarbiasaan yang dimiliki anak tersebut dapat merupakan
yang positif dan negative. Dengan demikian keluarbiasaan itu dapat diatas rata-rata normal, dapat
pula berad di bawah rata-rata anak normal. Oleh karena itu, jika kita berbicara tentang anak luar biasa
maka yang kita maksud bukan hanya anak-anak yang mempunyai kekurangan , tetapi juga anak-anak
yang mempunyai kelebihan dalam PP No. 17/2010 tentang pengolahan dan penyelenggaraan
pendidikan, anak luar biasa disebut sebagai peserta didik berkelainan.
Sejak berlakunya UU No.20/2003 tentang sediknas maka dgunakan istilah pendidikan khusus,yang
menurut pasal 32, ayat 1 “merupakan pendidikan bagi peserta kelainan fisik, emisional, mental, social
dan atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa:
Dengan demikian, istilah anak luar biasa dan keluarbiasaan tidak dipakai lagi, tetapi diganti dengan
istilah peserta didik berkelainan ( PP No. 17/2010, Pasal 29)

Istilah sekolah Luar Biasa( SLB) msih tetap digunakan dalam perundang-undangan, Seperti PP No.
19/2005 tetang standar Nasional Pendidikan, Pasal 133, yaitu taman kanak-kanak Luar Biasa
( TKLB), sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa(SMPLB) dan
Sekolah menengaj Atas Luar biasa ( SMALB). Sejalan dengan ini, jika kita tengok di sekitar kita,
nama sekolah ABK pun masih tetap sama yaitu, sekolah Luar Biasa
Dari uraian diatas, dapat disimak bahwah istilah anak berkebutuhan khusus (ABK) memang mewakili
Semua anak yang mempunyai kelainan atau penyimpangan dari anak normal, baik penyimpanan
tersebut bersifat fisik., tingkah laku maupun kemampuan.
4. Layanan pendidikan ABK terdapat beb. erapa macam yaitu layanan pendidikan segregasi, inklusi, dan
integrasi. Menurut saudara layanan manakah yang paling tepat? Dan berikan alasannya!

Jawab

Layanan pendidikan segregasi


Layanan pendidikan segregasi bentuk layanan segregasi yang memisahkan Abk dari anak normal,
dengan demikian ABK mempunyai sekolah sendiri, demikian pula anak normal mempunyai sekolah
yang tidak ada kaitannya dengan sekolah ABK.alasannya adalah
- Dalam layanan segregasi (terpisah) ABk akan mendapatkan perlakuan khusus melayani yang lebih
intensif karena para guru memang disiapkan khusus untuk melayani mereka
- Dalam layanan segregasi , Para ABK merasa Senasib sehingga dapat bergaul lebih akrab
- Keinginan untuk bersaing dalam pendidikan segregasi mungkin lebih tinggi karena para ABK
merasa mempunyai kemmapuan setara sehingga kesempatan untuk unggul akan semakin terbuka

Layanan pendidikan Inklusi


Pada Praktiknya ABK disekolahkan di sekolah yang terdekat dengan tempat tinggalnya, terlepas dari
tingkat kelainan yang disandang.

Layanan pendidikan integrasi


Layanan pendidikan dalam bentuk terpadu atau integrasi menyediakan pendidikan bagi ABK di
sekolah yang sama dengan anak normal. Melalui pendidikan integrasi, para ABK dapat menghayati
dunia yang sama dengan anak normal, demikian pula anak normal akan mendapatkan kesempatan
untuk menghayati keanekaragaman dalam hidup.anak normal dan masyarakat luas akan akan
menyadari bahwa setiap individu mempunyai karakteristik yang khas, yang harus diterima sebagai
sesuatu yang wajar.

Layanan yang paling tepat adalah untuk anak ABk adalah Layanan Segregasi karena dalam
pelayanan ini anak ABK akan mendapatkan perlakuan khusus dan mendapatkan guru yang memahami
kebutuhan dan guru yang di persiapkan untuk mereka dan bereka dapat bersaing dalam berprestasi.
Apabila anak ABK di bergabung dengan anak Normal kebanyakan anak yang mengalami ABK
Pembully-an teman-teman yang anak normal, karena anak normal mikirnya temannya aneh, ini aka
menyebabkan anak ABK minder dengan kemampuan yang mereka miliki
5. Model-model layanan untuk anak berbakat model layanan yang perkembangan moral, model
perkembangan nilai dan layanan berbagai bidang khusus. Dari seluruh model layanan tersebut
manakah layanan yang paling efektif untuk diterapkan pada anak berbakat dari aspek kognitif?
Berikan alasannya!

Jawab

Model layanan pendidikan dapat dibedakan dan dideskripsikan sebagai berikut:


1. Layanan di sekolah biasa
Anak-anak berkebutuhan khusus yang memenuhi syarat bersekolah bersama-sama dengan anak-
anak lain disekolah biasa. Model ini yang dapat kita kataka sebagai integritas penuh memang
merupakan model yang diinginkan oleh para penganut inklusi yang menghendaki agar ABK
secara penuh dilayani disekolah biasa yang terdekat dengan tempat tinggalnya.
Kekuatan dari model ini bagi ABK adalah
- Mereka mendapat kesempatan yang luas untuk berinteraksi dengan anak normal
- Tidak digunakan lagi label kelainan serta
- Mereka tidak perlu mengadakan perjalanan terlampau jauh untuk berpergian kesekolah

Kelemahan
- pembelajaran dikelas biasa mungkin menimbulkan kesulitan belajar
- jumlah siswa yang banyak di satu kelas membuat perhatian guru ABK terbatas
- kegiatan kelompok kecil dan individual sering tidak tersedia di sekolah biasa
- guru tidak mendapat pelatihan khusus untuk menangani ABK

2. Sekolah biasa dengan guru konsultan


Dalam model layanann ini, ABK bersekolah disekolah biasa. Sekolah tersebut dibantu oleh guru
pendidikan khusus sebagai konsultan bagi para guru, kepala sekolah dan orang tua ABK yang ada
disekolah tersebut.
Kekuatan dari model ini bagi ABK adalah:
- Konsultan dapat membantu para guru sehingga memungkinkan tersedianya metode
pembelajaran , program dan materi yang khas untuk ABK
- Dapat melayani lebih baik banyak siswa
- Memberi pengaruh pada lingkungan belajar
- Konsultan dapat berkoordinasi layanan pendidikan yang komprehensif bagi ABK
Kelemahan
- Guru pendidikan khusus yang bertindak sebagai konsultan mungkin dianggap sebagai orang luar,
bukan sebagai staf pengajar di sekolah tersebut:
- Pengetahuan konsultan tentang ABK yang di dapat dari pengalaman mengajar langsung mungkin
sangat kurang
- Kemungkinan terjadinnya permisahan antara pembelajaran dan assesmen
3. Sekolah biasa dengan guru kunjungan
Model ini hampir sama dengan model guru konsultan. ABK besekolah di sekolah biasa, dengan
para guru yang mengajar di sekolah tersebut, dibantu oleh guru dari satu sekolah
Kekuatan dari model ini bagi ABK adalah:
- Guru kunjung dapat membantu mengidentifikasi dan melakukan diagnosis terhadap ABK yang
ada di sekolah biasa
- Dapat memberi konsultasi pada guru biasa
- Layanan yng didirikan bersifatparuh waktu
- Dapat mengakomodasi kebutuhan beberapa sekolah
- Merupakan cara yang ekonomis untuk melayani ABK ringan
Kelemahan
- Bantuan untuk ABK tidak dapat diberikan secara konsisten karena kedatangan yang mungkin
jarang
- Guru kunjungan mungkin kurang akrab dengan staf sekolah lainnya
- Masalah transportasi yang sulit
- Kesinambungan program kurang terpelihara dan
- Tindak lanjut yang teratur juga jarang

4. Model ruang sumber


Dalam model ini, AKB belajar di sekolah biasa dilengkapi dengan ruang khusus yang disebut
sumber (resourse room) atau pula di sebut sebagai ruang bimbingan khusus sebagi ruang
bimbingan khusus. ABK akan belajar bersama-sama dengan siwa normal namun pada waktu--
waktu tertentu ABK meninggalkan kelas biasa dan pergi keruangan sumber untuk mendapatkan
bimbingan dari guru pembimbing Khusus ( GPK)

Kekuatan dari model ini bagi ABK adalah:


- Model ini menekankan pada pengajaran remedial
- GPK dapat berperan sebagai konsultan bagi guru-guru lain
- Bimbingan khusus merupakan suplemen dari pelajaran di kelas biasa
- GPK dapat menyediakan pelajaran individual bagi ABK
- Mengurangi trauma
Kelemahan
- Pengaturan jadwal mungkin menimbulkan masalah
- Tidak sesuai untuk melayani ABK yang mengalami kesulitan belajar yang parah
- Peran guru dan GPK yang menimbulkan konfilk

5. Model Kelas Khusus


Dalam model ini, layanan ABK diberikan kelas-kelas khusus , terpisah dari anak normal
Kekuatan dari model ini bagi ABK adalah:
- Setiap anak mempunyai program individual
- Merupakan ingkungan belajar yang kondusif bagi penyandang kesulitan belajar parah
- Menyediahkan perhatian penuh dari seorang guru Terhadapa ABK
- Meyediakan kondisibeljar khas secara penuh waktu
Kelemahan
- Kontak atau interaksi dengan anak normal sangat terbatas, bahkan mungkin tidak hanya berupa
keterpaduan fisik, misalnya, ketika beristirahat, ABK dapat berada bersama-sama dengan anak
normal
- Harapan guru terhadap kemampuan siswa cenderung rendah
- Memodelkan prilaku yang tiddak diharapkan karena mereka berkumpul sesama dengan ABK
- Serta kurang untuk ABK ringan dan sedang

6. Model sekolah khusus siang hari


Model ini menyediahkan layanan bagi ABK dalam satu sekolah khusus pada siang hari (hari
skolah), sedangkan waktu-waktu diluar hari/jam sekolah, para ABK berada dirumah bersama
keluarga dan dilingkungan masyarakat sekitarnya.
Kekuatan dari model ini bagi ABK adalah:
- Para personel dan fasilitasnya yang ada dapat difungsikan secara penuh untuk melayani ABK
- Dapat melayani ABK dalam jumlah banyak
- Dapat meruapakan pusat pelayanan untuk diagnosis, konseling, dan mengajar
- Dapat merupakan tempatuntuk mengembangkan model pembelajaran
- Menyediakan kurikulum dan lingkungan belajar secara khusus
- ABK masih dapat tetap berada dengan keluarganys di luar jam sekolah
Kelemahan
- Selama waktu sekolah, ABK tidak mempunyai kesempatan untuk berinteraksi dengan anak
normal
- Biaya dapat sangat tinggi
- Bukan merupakan lingkungan yang paling tak terbatas bagi ABK,
- Mengurangi tekanan terhadap tekanan untuk pengembangan layanan local sehingga layanan local
mungkin tidak berkembang karena sudah ada layanan sekolah secara khusus ini

7. Model sekolah dalam panti asuhan atau rumah sakit


Dalam model ini, layanan pendidikan bagi ABK diberikan di panti-panti asuhan atau rumah sakit
tempat merawat ABK.
- Menyediakan latihan motoric secara teratur
- Memberikan perhatian khusus pada gizi dan perawatan kesehatan
- Menyediakan kesempatan untuk menghayati kehidupan sekolah yang sejalan dengan program
pendidikan di sekolah
- Menunjukan prosedur diagnosis dan mengajar yang tepat
Kelemahan
- Terpisaha dari kehidupan masyarakat biasa
Memerlukan biaya yang cuckup tinggi
Kelemahan
- Sering kekurangan staf yang melayani
- Kualitas pelayanan sukar dikendalikan

Sumber modul universitas terbuka.PDGK4407

Anda mungkin juga menyukai