MODUL 1 DAN 2
Disusun oleh:
Ni Putu Swasty Rahayu (859021437)
UPBJJ DENPASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
HAKIKAT PENDIDIKAN KHUSUS
Dari Pasal 6 tersebut dapat disimak bahwa mengikuti pendidikan dasar merupakan
kewajiban bagi semua warga negara termasuk ABK. Hak dan kewajiban selalu berdampingan.
Penyandang kelainan bukanlah orang yang istimewa yang hanya menuntut hak, tetapi mereka
adalah orang biasa yang wajib menghormati hak orang lain, mentaati berbagai aturan yang berlaku,
berperan serta dalam berbagai kegiatan bela negara sesuai dengan kemampuan mereka,
berperilaku sopan dan santun, serta kewajiban lain yang berlaku bagi setiap warga negara. Dengan
kewajiban seperti ini, seorang penyandang kelainan tidak boleh berbuat seenaknya karena merasa
sebagai orang yang mempunyai hak istimewa atau orang yang mendapat perlakuan istimewa.
Sesuai dengan hakikat kelainan yang disandangnya, penyandang kelainan juga wajib menaati
hukum yang berlaku, dan kalau ia melanggar, ia juga wajib dihukum.
RANGKUMAN MODUL 2
HAKIKAT PENDIDIKAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)
KEGIATAN BELAJAR 1
Pengertian pelayanan pendidikan dan sejarah perkembangan pendidikan khusus di Indonesia
A. Makna dan jenis pelayanan pendidikan bagi ABK
1. Makna Pelayanan Pendidikan
Pelayanan pendidikan bagi ABK adalah jasa yang diberikan berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan
para ABK, sehingga ABK tersebut dapat mengembangkanpotensinya. Kebutuhan tersebut terdiri
dari kebutuhan fisik dan kesehatan, kebutuhan yang berkaitan dengan emosional-sosial dan
kebutuhan pendidikan. Tersedianya pelayanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan
merupakan faktor kunci bagi perkembangan ABK
Keberadaan para penyandang kelainan dapat ditandai sejak zaman purba yang masih prmitif,
sampai zaman yang paling mutakhir, yang ditandai dengan kecanggihan teknologi. Pada
awalnya, perlakuan terhadap para penyandang kelaianan sangat menyedihkan.oleh karena
pengaruhmistik dan berbagai kepercayaan parapenyandang kelainan dikucilkan, bahkan ada
yang dimusnahkan ketika masih bayi. Layanan pendidikan terhadap penyandang kelainan dapat
ditelusuri mulai abad ke-16 ketika di syanyol seoranh anak tunarungu sejak lahir berhasil
dididik. Di amerika layanan pendidikan ini baru mulai pada tahun 1817 dan di Indonesia dapat
ditlusuri mulai tahun 1901.
KEGIATAN BELAJAR 2
BERBAGAI BENTUK DAN JENIS LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)
A. PELAYANAN PENDIDIKAN SEGREGASI, INTEGRASI DAN INKLUSI
Layanan Pendidikan Segregasi
ABK akan mendapat perlakuan/perhatian yang lebih intensif karena para guru memang disiapkan
khusus untuk melayani mereka. Para ABK merasa senasib sehingga dapat bergaul lebih akrab.
Keinginan untuk bersaing dalam pendidikan segregasi mungkin lebih tinggi karena para ABK merasa
mempunyai kemampuan setara sehingga kesempatan untuk unggul akan semakin terbuka.
Layanan Pendidikan Integrasi
Menyediakan pendidikan bagi ABK di sekolah yang sama dengan anak normal, Para ABK dapat
menghayati dunia yang sama dengan anak normal. Anak normal akan mendapat kesempatan untuk
menghayati keanekaragaman dalam hidup.
Layanan Pendidikan Inklusi
Setiap anak diakui sebagai bagian dari anak-anak lain yang ada dalam satu sekolah. ABK disekolahkan
di sekolah yang terdekat dengan tempat tinggalnya, terlepas dari tingkat kelainan yang disandang.
B. Jenis pelayanan pendidikan khusus
1. Layanan di sekolah biasa
2. Sekolah biasa dengan guru konsultan
3. Sekolah biasa dengan guru kunjung
4. Model ruang sumber
5. Model kelas khusus
6. Model sekolah khusus siang hari
7. Model sekolah dalam Panti Asuhan atau rumah sakit
Pendekatan kolaboratif dalam pelayanan pendidikan ABK berasumsi bahwa layanan pendidikan
terhadap ABK akan menjadi lebih efektif jika dilakukan oleh satu tim yang berasal dari berbagai
bidang keahlian,yang bekerja sama dalam memenuhi kebutuhan ABK. Dalam menangani ABK yang
ada di sekolah biasa, guru dapat berkolaborasi dengan teman sejawat, kepala sekolah,dan orang tua
siswa.