Anda di halaman 1dari 15

HAKIKAT

PENDIDIKAN KHUSUS

PDGK 4407
PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS
KELOMPOK
1

SLAMET SINDU ARIF EVI INDRIANTIN


RIYANTO RIZAI JAFARI
DEFINISI DAN JENIS KEBUTUHAN KHUSUS
BANYAK ISTILAH-ISTILAH YANG BERKAITAN DENGAN
PENDIDIKAN KHUSUS

DEFINISI  Sebelum terbit undang undang No. 20 Tahun 2003 Tentang


Sistem Pendidikan Nasional (UU No.20/2003 tentang
BERBAGAI Sisidiknas), istilah yang digunakan untuk anak berkebutuhan
khusus adalah anak luar biasa,dan pendidikan untuk anak-
ISTILAH anak ini disebut sebagai pendidikan luar biasa (PLB).
 Dalam PP No.17/ 2010 tentang Pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan, anak luar biasa disebut sebagai
peserta didik brkelainan.
 Setelah berlakunya UU No.20/2003 tentang Sisdiknas maka
digunakan istilah pendidikan khusus.
 anak berkebutuhan khusus dapat dimaknai sebagai anak
yang karena kondisi fisik, emosional, mental, sosial, dan atau
memiliki kecerdasan atau bakat istimewa memerlukan
bantuan khusus dalam pembelajaran.
KLASIFIKASI Kategori anak/peserta didik dengan kebutuhan khusus
berdasarkan penyimpangan menurut Mulyono
ANAK DENGAN Abdulrachman(2000)dibuat untuk keperluan pembelajaran.
KEBUTUHAN 1. Kelompok yang mengalami penyimpangan atau kelainan
dalam bidang intelektual, terdiri dari anak yang luar biasa
KHUSUS cerdas (Intellectually superior) dan anak yang tingkat
kecerdasannya rendah atau biasa disebut tuna grahita
2. Kelompok yang mengalami penyimpangan atau
keluarbiasaan karena hambatan sensoris atau indera.
3. Kelompok anak yang mendapat kesulitan belajar dan
gangguan komunikasi
4. Kelompok anak yang mengalami penyimpangan perilaku
5. Kelompok anak yang mempunyai keluarbiasaan/
penyimpangan ganda.
Kondisi kelainan dibawah normal
 TUNANETRA
Tunanetra berarti kurang penglihatan
 TUNARUNGU
Orang yang mengalami gangguan pendengaran.
 GANGGUAN KOMUNIKASI
Orang yang mengalami kekurangan dalam berkomunikasi bisa karena
gangguan bicara (kerusakan organ bicara) atau gangguan bahasa.
 TUNAGRAHITA
Dikenal dengan cacat mental yaitu kemampuan mental yang berada dibawah
normal.
 TUNADAKSA
Secara harfiah adalah cacat secara fisik pada bagian-bagian tubuh
 TUNALARAS
Sering juga dikelompokkan pada anak yang mengalami gangguan emosi
 ANAK KESULITAN BELAJAR
Merupakan anak yang mempunyai kecerdasan normal akan tetapi
mengalami kesulitan dalam belajar
 TUNAGANDA
Orang yang mengalami atau mempunyai kelainan lebih dari satu jenis
PENYEBAB DAN DAMPAK MUNCULNYA
KEBUTUHAN KHUSUS
A. PENYEBAB MUNCULNYA KEBUTUHAN KHUSUS
1. Penyebab Prenatal
Penyebab yang beraksi sebelum kelahiran, atau dikatakan bawaan sejak
lahir. Karena gangguan yang dialami ibu saat kehamilan.
2. Penyebab Perinatal
Penyebab yang muncul pada saat atau waktu proses kelahiran
3. Penyebab Postnatal
Penyebab yang muncul setelah kelahiran
Disamping berdasarkan masa terjadinya, penyebab kelainan dapat
dikelompokkan berdasarkan agen pembawa kelainan. Pada dasarnya
pengelompokan ini bertitik tolak dari jenis kelainan.
B. DAMPAK KELAINAN DAN KEBUTUHAN KHUSUS
1. Dampak kelainan bagi anak
Kelainan dapat berdampak posistif dan juga negatif pada perkembangan anak.
Bahkan pada anak yang mempunyai kelainan kemampuan lebih atau berbakat
jika tidak di tangani dengan baik akan menimbulkan efek negatif.
2. Dampak kelainan bagi keluarga
Sikap keluarga bervariasi. Banyak keluarga utamanya orang tua yang bisa
pasrah dan menerima kelainan tersebut, akan tetapi tidak sedikit yang merasa
terpukul dan bersikap tidak peduli.
3. Dampak kelainan bagi masyarakat
Sangat bervariasi tergantung dari latar belakang sosial budaya dan juga
pendidikan masyarakat.
KEBUTUHAN SERTA HAK DAN KEWAJIBAN
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
A. KEBUTUHAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

1. KEBUTUHAN FISIK/KESEHATAN
Lebih banyak dikaitkan dengan kondisi fisik para penyandang kelainan. Sebagaimana
orang normal mereka juga butuh fasilitas sesuai dengan kondisi fisik dan kebutuhannya
dalam menjalankan aktivitas sehari-hari
2. KEBUTUHAN SOSIAL-EMOSIONAL
Penyandang kebutuhan khusus sama halnya dengan manusia yang lain juga butuh
bersosialisasi. Karena keterbatasan tersebut para penyandang kebutuhan khusus sering
terhambat. Oleh karena itu perlu adanya persamaan dalam hubungan perilaku, dan
perlakuan yang berbeda hanya pada kelainan yang dimiliki.
3. KEBUTUHAN PENDIDIKAN
Dalam memperoleh pendidikan, seorang berkebutuhan khusus mempunyai banyak
aspek yang terkait dengan keluarbiasaan yang disandang.
B. HAK PENYANDANG KEBUTUHAN KHUSUS

SECARA HAK SEMUA WARGA NEGARA MEMPUNYAI HAK YANG SAMA. HAL INI
DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDANG TERUTAMA UNDANG-UNDANG DASAR 1945.

o Dalam hal pendidikan UUD 1945 juga menjaminnya dalam pasal 31 yang
menyebutkan bahwa “Semua warga negara berhak mendapatkan Pendidikan”
o Pemerintah juga menjamin hak atas pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus
melalui Undang Undang No.20 tahun 2003 tantang Sisdiknas. Terutama pasal 6 ayat 2
dan ayat 4.
o Secara Dunia yang terbaru yaitu Konferensi Dunia tentang Pendidikan Anak
Berkebutuhan Khusus yang dilaksanakan di Spanyol tahun 1994.
o Konferensi tersebut memantapkan komitmen tentang “Education for All”. Dan
dikeluarkan Kerangka Kerja untuk Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Kerangka kerja tersebut dilandasi kepercayaan tentang
hak anak atas pendidikan, yang antara lain menyebutkan:
C. KEWAJIBAN PENYANDANG KEBUTUHAN KHUSUS

SEBAGAI WARGA NEGARA PARA PENYANDANG KELAINAN JUGA MEMPUNYAI KEWAJIBAN YANG HARUS
DIPENUHI

Dalam Undang-Undang No.20/2003 tentang Sisdiknas, BAB IV, Pasal 6 menetapkan :

1. Setiap warga negara berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan

dasar

2. Setiap warga negara bertanggung jawab terhadap keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai