PENDIDIKAN KHUSUS
PDGK 4407
PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS
KELOMPOK
1
1. KEBUTUHAN FISIK/KESEHATAN
Lebih banyak dikaitkan dengan kondisi fisik para penyandang kelainan. Sebagaimana
orang normal mereka juga butuh fasilitas sesuai dengan kondisi fisik dan kebutuhannya
dalam menjalankan aktivitas sehari-hari
2. KEBUTUHAN SOSIAL-EMOSIONAL
Penyandang kebutuhan khusus sama halnya dengan manusia yang lain juga butuh
bersosialisasi. Karena keterbatasan tersebut para penyandang kebutuhan khusus sering
terhambat. Oleh karena itu perlu adanya persamaan dalam hubungan perilaku, dan
perlakuan yang berbeda hanya pada kelainan yang dimiliki.
3. KEBUTUHAN PENDIDIKAN
Dalam memperoleh pendidikan, seorang berkebutuhan khusus mempunyai banyak
aspek yang terkait dengan keluarbiasaan yang disandang.
B. HAK PENYANDANG KEBUTUHAN KHUSUS
SECARA HAK SEMUA WARGA NEGARA MEMPUNYAI HAK YANG SAMA. HAL INI
DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDANG TERUTAMA UNDANG-UNDANG DASAR 1945.
o Dalam hal pendidikan UUD 1945 juga menjaminnya dalam pasal 31 yang
menyebutkan bahwa “Semua warga negara berhak mendapatkan Pendidikan”
o Pemerintah juga menjamin hak atas pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus
melalui Undang Undang No.20 tahun 2003 tantang Sisdiknas. Terutama pasal 6 ayat 2
dan ayat 4.
o Secara Dunia yang terbaru yaitu Konferensi Dunia tentang Pendidikan Anak
Berkebutuhan Khusus yang dilaksanakan di Spanyol tahun 1994.
o Konferensi tersebut memantapkan komitmen tentang “Education for All”. Dan
dikeluarkan Kerangka Kerja untuk Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Kerangka kerja tersebut dilandasi kepercayaan tentang
hak anak atas pendidikan, yang antara lain menyebutkan:
C. KEWAJIBAN PENYANDANG KEBUTUHAN KHUSUS
SEBAGAI WARGA NEGARA PARA PENYANDANG KELAINAN JUGA MEMPUNYAI KEWAJIBAN YANG HARUS
DIPENUHI
1. Setiap warga negara berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan
dasar