Anda di halaman 1dari 2

Tugas I

1. Sebutkan definisi tentang Pendidikan khusus

Sejak berlakunya UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas maka digunakan istilah


pendidikan khusus, yang menurut Pasal 32, ayat 1 “merupakan pendidikan bagi
peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran
karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan
dan bakat istimewa”.
 Teknis layanan pendidikan jenis Pendidikan Khusus untuk peserta didik yang
berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa dapat
diselenggarakan secara inklusif atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat
pendidikan dasar dan menengah.
2. Klasifikasi ABK dan berapa? Sebutkan

1. Kelompok yang mengalami penyimpangan atau kelainan dalam bidang intelektual, terdiri
dari anak yang luar biasa cerdas (intellectually superior) dan anak yang tingkat
kecerdasannya rendah atau yang disebut tunagrahita.

2. Kelompok yang mengalami penyimpangan atau keluarbiasaan yang terjadi karena


hambatan sensoris atau indra, terdiri dari anak tunanetra dan tunarungu.

3. Kelompok anak yang mendapat kesulitan belajar dan gangguan komunikasi.

4. Kelompok anak yang mengalami penyimpangan perilaku, yang terdiri dari anak tunalaras
dan penyandang gangguan emosi, termasuk autis.

5. Kelompok anak yang mempunyai keluarbiasaan/penyimpangan ganda atau berat dan


sering disebut sebagai tunaganda.

3. Sebutkan dan jelaskan munculnya terjadinya ABK

Penyebab kelainan dapat dikelompokkan berdasarkan masa munculnya kelainan tersebut


dan agen pembawanya.

Berdasarkan masa kemunculan, ada 3 jenis penyebab, yaitu:

1. Prenatal yaitu penyebab yang beraksi sebelum kelahiran. Artinya, pada waktu janin
masih berada dalam kandungan, mungkin sang ibu terserang virus, mengalami trauma
atau salah minum obat.

2. Perinatal, yaitu penyebab yang muncul pada saat atau waktu proses kelahiran seperti
terjadinya benturan atau infeksi ketika melahirkan, proses kelahiran dengan penyedotan
(di-vacuum), pemberian oksigen yang terlampau lama bagi anak yang lahir premature.

3. Postnatal, yaitu penyebab yang muncul setelah kelahiran , misalnya kecelakaan, jatuh,
atau kena penyakit terte

Berdasarkan agen pembawa kelainan, pada dasarnya penyebabnya dapat dibagi 2, yaitu :

1. penyebab bawaan (turunan)

2. Penyebab dapatan yang dikaitkan dengan kelainan tertentu, seperti infeksi, penyakit
tertentu, kekurangan gizi, gangguan metabolisme, kecelakaan, dan lingkungan.
4. Jelaskan secara singkat sejarah singkat perkembangan layanan Pendidikan khusus

Para ahli sejarah pendidikan biasanya menggambarkan mulainya pendidikan luar


biasa pada akhir abad ke 18 atau awal abad ke 19. Di Indonesia di mulai ketika
Belanda masuk ke Indonesia (1596-1942), dimana dengan memperkenalkan system
persekolahan dengan orientasi barat, untuk pendidikan bagi anak penyandang cacat
dibuka lembaga-lembaga khusus. Lembaga pertama untuk anak tunanetra, tunagrahita
tahun 1927 dan untuk tunarungu tahun 1930 yang ketiganya terletak di Kota
Bandung.
Tujuh tahun setelah proklamasi kemerdekaan, pemerintah RI mengundang-undangkan
tentang pendidikan. Undang-undang tersebut menyebutkan pendidikan dan
pengajaran luar biasa diberikan dengan khusus untuk mereka yang membutuhkan
(pasal 6 ayat 2) dan untuk itu anak-anak tersebut berhak dan diwajibkan belajar di
sekolah sedikitnya 6 tahun (pasal 8). Dengan ini dapat dinyatakan berlakunya undang-
undang tersebut maka sekolah-sekolah baru yang khusus bagi anak-anak penyandang
cacat, termasuk untuk anak tunadaksa dan tunalaras yang disebut dengan Sekolah
Luar Biasa (SLB).
Berdasarkan urutan berdirinya SLB pertama untuk masing-masing kategori kecacatan
SLB dikelompokkan menjadi:
1.      SLB A untuk anak tunanetra
2.      SLB B untuk anak tunarungu
3.      SLB C untuk anak tunagrahita
4.      SLB D untuk anak tunadaksa
5.      SLB E untuk anak tunalaras
6.      SLB F untuk anak tunaganda

5. Sebutkan dan jelaskan tentang pengertian anak berbakat beserta system pendidikannya

anak berbakat adalah anak yang mempunyai kemampuan yang unggul dari anak rata-rata/normal
baik dalam kemampuan intelektual maupun nonintelektual sehingga mereka membutuhkan layanan
pendidikan secara khusus. Moh. Amin (1996) menyimpulkan bahwa keberbakatan merupakan istilah
yang berdimensi banyak. Keberbakatan bukan semata-mata karena seseorang memiliki inteligensia
tinggi melainkan ditentukan oleh banyak faktor.

Anda mungkin juga menyukai