Anda di halaman 1dari 3

JAWABAN TUGAS TUTORIAL 1

Nama : ERAWATI
NIM : 859419909
Mata Kuliah : PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS /
PDGK4407

Pembahasan
1. Jelaskan pengertian istilah anak berkebutuhan khusus

Jawab:
Sebelum terbitnya Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional (UU No.20/2003 tentang Sisdiknas), istilah yang digunakan
untuk anak berkebutuhan khusus adalah anak luar biasa. Anak luar biasa (ALB) adalah
anak yang mempunyai sesuatu yang luar biasa yang secara signifikan membedakannya
dengan anak-anak seusia pada umumnya. Keluarbiasaan yang dimiliki anak tersebut
dapat merupakan sesuatu yang positif, dapat pula yang negatif. Dengan demikian,
keluarbiasaan itu dapat berada di atas rata-rata anak normal, dapat pula berada di bawah
rata-rata anak normal. Oleh karena itu, jika kita berbicara tentang anak luar biasa maka
yang kita maksud bukan hanya anak-anak yang mempunyai kekurangan, tetapi juga anak-
anak yang mempunyai kelebihan.
Sesuai dengan UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas, anak berkebutuhan khusus dapat
dimaknai sebagai anak yang karena kondisi fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau
memiliki kecerdasan atau bakat istimewa memerlukan bantuan khusus dalam
pembelajaran.
Istilah anak berkebutuhan khusus (ABK) digunakan sebagai istilah umum untuk semua
anak yang mempunyai kebutuhan khusus karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial,
dan/atau kecerdasan atau bakat istimewa yang dimilikinya, dan untuk menggantikan
berbagai istilah yang selama ini digunakan, yaitu anak luar biasa dan anak atau peserta
didik berkelainan.

2. Jelaskan isi PP No. 17/2010 pasal 129 ayat 3!

Jawab:
PP No. 17/2010 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan, Pasal 129, ayat 3
menetapkan 12 jenis peserta didik berkelainan, yaitu tunanetra, tunarungu, tunawicara,
tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, berkesulitan belajar, autis, memiliki gangguan motorik,
menjadi korban penyalahgunaan narkotika, obat terlarang, dan zat adiktif lain, serta yang
memiliki kelainan lain. Di samping itu, disebutkan juga kelainan yang merupakan
gabungan dari dua atau lebih jenis kelainan. Di dalam kelompok peserta didik berkelainan
ini tidak dimasukkan anak berbakat, padahal dalam UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas,
kelompok peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa termasuk
dalam kelompok yang memerlukan pendidikan khusus. Oleh karena di sekolah dasar
biasa sangat mungkin terdapat anak-anak dengan potensi kecerdasan atau bakat istimewa.
3. Jelaskan penyebab munculnya kebutuhan khusus bedasarkan waktu terjadinya!

Jawab:
Berdasarkan waktu terjadinya, penyebab kelainan dapat dibagi menjadi tiga kategori
seperti berikut.
a. Penyebab Prenatal, yaitu penyebab yang beraksi sebelum kelahiran. Artinya, pada
waktu janin masih berada dalam kandungan, mungkin sang ibu terserang virus,
misalnya virus rubela, mengalami trauma atau salah minum obat, yang semuanya ini
berakibat bagi munculnya kelainan pada bayi. Berdasarkan penyebab ini, Anda tentu
dapat memahami kehati-hatian yang ditunjukkan oleh seorang calon ibu selama masa
kehamilan. Kehati-hatian ini merupakan satu usaha untuk mencegah beraksinya
berbagai penyebab yang memungkinkan terjadinya kelainan.
b. Penyebab Perinatal, yaitu penyebab yang muncul pada saat atau waktu proses
kelahiran, seperti terjadinya benturan atau infeksi ketika melahirkan, proses kelahiran
dengan penyedotan (di-vacuum), pemberian oksigen yang terlampau lama bagi anak
yang lahir premature.
Dari uraian ini Anda dapat menduga betapa pentingnya proses kelahiran tersebut.
Keteledoran yang kecil dapat berakibat fatal bagi bayi. Misalnya, keterlambatan
memberi oksigen, kecerobohan menggunakan alat-alat atau kelebihan memberi
oksigen akan mengundang munculnya kelainan yang tentu saja akan mengagetkan
orang tua bayi.
c. Penyebab Postnatal, yaitu penyebab yang muncul setelah kelahiran, misalnya
kecelakaan, jatuh, atau kena penyakit tertentu. Penyebab ini tentu dapat dihindari
dengan cara berhati-hati, selalu menjaga kesehatan, serta menyiapkan lingkungan
yang kondusif bagi keluarga

4. Jelaskan jenis pelayanan pendidikan sesuai dengan kebutuhan para penyandang kelainan!

Jawab:
Sesuai dengan kebutuhan para penyandang kelainan, jenis pelayanan pendidikan dapat
dibedakan menjadi 3 kategori, yaitu :
a. Layanan pendidikan yang berkaitan dengan bidang kesehatan dan fisik, seperti
kebutuhan yang berkaitan dengan koordinasi gerakan anggota tubuh dan berbagai
jenis gangguan kesehatan, melibatkan berbagai tenaga profesional, seperti ahli terapi
fisik (physical therapist, occupational therapist, dan berbagai dokter ahli)
b. Layanan pendidikan yang berkaitan dengan kebutuhan emosional sosial, seperti
kebutuhan yang berkaitan dengan konsep diri, penyesuaian diri dengan
lingkungan/masyarakat sekitar, menghadapi peristiwa penting dalam hidup, dan
kebutuhan bersosialisasi. Layanan ini melibatkan para psikolog dan pekerja sosial.
c. Layanan pendidikan yang berkaitan langsung dengan kebutuhan pendidikan, yang
merupakan kebutuhan terbesar para penyandang kelainan, melibatkan ahli pendidikan
dari berbagai bidang dan psikolog. Sesuai dengan luasnya bidang pelayanan
pendidikan ini, berbagai model pelayanan pendidikan telah dikembangkan yang dapat
disediakan untuk ABK.

Ketiga jenis pelayanan pendidikan di atas tentu sangat bermakna bagi ABK karena tanpa
tersedianya layanan tersebut, para ABK kemungkinan besar tidak akan mampu
mengembangkan potensinya secara optimal. Oleh karena itu pelayanan pendidikan bagi
ABK merupakan kebutuhan dasar yang seharusnya disediakan oleh negara dan
masyarakat
5. Jelaskan perbedaan pendidikan segregasi, intergrasi dan inklusi Jelaskan perbedaan
pendidikan segregasi, intergrasi dan inklusi

Jawab:
Perbedaan pendidikan segregasi, intergrasi dan inklusi adalah:
a. Layanan Pendidikan Segregasi
layanan pendidikan segregasi adalah layanan pendidikan dimana sistem pendidikan
anak berkelainan khusus terpisah dari sistem pendidikan anak normal. Anak
berkebutuhan khusus mempunyai sekolah sendiri begitupun dengan anak normal
sehingga tidak terjadi interaksi antar keduanya.
b. Sistem Pendidikan Integrasi
Sistem Pendidikan Integrasi adalah sistem pendidikan yang memungkinkan anak
berkebutuhan khusus mendapat layanan pendidikan di sekolah yang sama dengan
anak normal. Melalui pendidikan terintegrasi para ABK dapat menghayati dunia yang
sama dengan anak normal demikian pula dengan anak normal akan dapat kesempatan
untuk menghayati keberagaman dalam hidup.
c. Pendidikan Inklusi
Pendidikan Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus Pendidikan inklusi adalah termasuk
hal yang baru di Indonesia. Sistem layanan pendidikan yang mengikutsertakan anak
berkebutuhan khusus belajar bersama dengan anak sebayanya di sekolah reguler yang
terdekat dengan tempat untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.
Jadi walaupun anak tersebut berada pada kebutuhan khusus berat seperti tunagrahita
berat bisa juga bersekolah di sekolah yang dekat dengan tempat tinggalnya.

Anda mungkin juga menyukai