NAMA : KATONIK
NIM :
SEMESTER :
JURUSAN : PGSD
POKJAR :
UPBJJ UT (MALANG, POKJAR JOYOBOYO-KEDIRI)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
SOAL :
PDGK4407/ PENGANTAR ANAK KEBUTUHAN KHUSUS
3. Terdapat tiga kategori penyebab terjadinya kelainan berdasarkan waktu atau masa
terjadinya kelainan. Sebutkan dan jelaskan tiga kategori tersebut!
4. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mempunyai derajat paling tinggi, manusia
mempunyai kebutuhan yang kompleks. Begitu juga penyandang kelainan atau yang
biasa disebut Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Sebutkan dan jelaskan apa saja
kebutuhan yang berkaitan dengan kelainan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), serta
berikan masing- masing contoh!
Jawaban
1. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang dalam pendidikan memerlukan
pelayanan yang spesifik, berbeda dengan anak pada umumnya. Anak dikatakan
berkebutuhan khusus jika ada sesuatu yang kurang atau bahkan lebih dalam
dirinya. Menurut Heward, anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan
karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu
menunjukkan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik.
Secara umum rentangan anak berkebutuhan khusus meliputi dua kategori
yaitu :
ABK yang bersifat permanen, yaitu akibat dari kelainan tertentu.
ABK yang bersifat temporer, yaitu mereka yang mengalami hambatan
belajar dan perkembangan yang disebabkan kondisi dan situasi
lingkungan.
Misalnya, anak yang mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri akibat
kerusuhan dan bencana alam, atau tidak bisa membaca karena kekeliruan guru
mengajar, anak yang mengalami kewibahasaan (perbedaan bahasa di rumah
dan di sekolah), anak yang mengalami hambatan belajar dan perkembangan
karena isolasi budaya dank arena kemiskinan dsb. Anak berkebutuhan khusus
temporer, apabila tidak mendapatkan interverensi yang tepat dan sesuai dengan
hambatan belajarnya bisa menjadi permanen.
Para anak berkebutuhan khusus mempunyai hak dan kewajiban yang sama
dengan warga negara lain seperti hak mendapat pendidikan, jaminan sosial,
menggunakana fasilitas umum, serta mendapat pekerjaan. Khusus pendidikan,
konferensi dunia menekankan agar sekolah biasa siap menerima ABK dengan
menyediakan layanan pendidikan yang berfokus pada siswa.