Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Nama : Silvani Lestari
NIM : 836899865
Kelas : PGSD/Semester 6
Pokjar : SMP N 3 Sleman
1. Tentang anak berkebutuhan khusus
Jawab : Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang mempunyai sesuatu yang membedakannya dengan anak-anak seusia pada umumnya baik karena kondisi fisik, emosional, mental, sosial dan/ atau memiliki kecerdasan atau bakat istimewa yang dimilikinya. Anak-anak dengan kebutuhan khusus ini memerlukan bantuan khusus dalam pembelajaran agar mampu lebih mengedepankan dan mengembangkan potensinya secara optimal. 2. Tentang penyebab anak berkebutuhan khusus Jawab : Penyebab anak berkebutuhan khusus dikelompokkan berdasarkan masa munculnya kelainan tersebut dan agen pembawanya. Berdasarkan masa kemunculan, ada 3 jenis penyebab, yaitu : a. Penyebab prenatal yaitu penyebab yang bereaksi sebelum kelahiran. Contohnya ibu terserang virus ketika janin masih di dalam kandungan. b. Penyebab perinatal yaitu penyebab yang muncul pada saat atau waktu proses kelahiran, seperti terjadinya benturan atau infeksi ketika melahirkan, proses melahirkan dengan penyedotan (di-vacuum), pemberian oksigen yang telampau lama bagi anak yang terlahir premature. c. Penyebab postnatal yaitu penyebab yang muncul setelah kelahiran, misalnya kecelakaan, jatuh, atu terkena penyakut tertentu. Berdasarkan agen pembawa kelainan, pada dasarnya penyebabnya dibagi 2, yaitu : a. Penyebab bawaan (turunan) b. Penyebab dapatan yang dikaitkan dengan kelainan tertentu, banyak jenisnya, seperti infeksi, penyakit tertentu, kekurangan gizi, gangguan metabolisme, kecelakaan, dan lingkungan. 3. Tentang Jenis -jenis anak berkebutuhan khusus Jawab : Jenis kelainan dikelompokkan berdasarkan bidang yang mengalami kelainan dan dapat pula berdasarkan arah kelaianan tersebut. Berdasarkan bidang kelainan dikenal kelainan dalam kemampuan (anak berbakat dan anak tunagrahita), kelaianan karena hambatan sensori (indra), anak berkesulitan belajar dan mengalami gangguan komunikasi, kelaianan perilaku, dan kelianan ganda. Berdasarkan arah kelainan, dikenal kelainan di atas normal yaitu anak berbakat, dan kelainan di bawah normal yang terdiri dari : a. Tunanetra : Kurang penglihatan, mereka mengalami gangguan penglihatan yang mengakibatkan fungsi penglihatan tidak dapat digunakan. b. Tunarungu : Gangguan pendengaran c. Gangguan : Gangguan kemampuan berkomunikasi, yaitu gangguan bicara komunikasi dan gangguan bahasa. d. Tunagrahita : Sering dikenal dengan cacat mental adalah kemampuan mental yang berbeda di bawah normal. e. Tunadaksa : Secara harfiah berarti cacat fisik. f. Tunalaras : Gangguan pada emosi, gangguan yang muncul pada anak-anak ini berupa gangguan perilaku, seperti suka menyakiti diri sendiri, menyerang teman atau perbuatan menyimpang lainnya g. Anak : Merupakan anak-anak yang mendapat kesulitan belajar karena berkesulitan kelainan yang dideritanya. belajar h. Tunaganda : Mereka yang menyandang lebih dari satu jenis kelainan.
4. Tentang dampak anak berkebutuhan khusus
Jawab : Dampak kelainan bagi anak, keluarga, dan masyarakat bervariasi sesuai dengan latar belakang budaya, pendidikan, dan status sosial ekonomi. Bagi anak, kelainan akan mempengaruhi perkembangannyadan berdampak selama hidupnya. Intensitas dampak ini dipengaruhi pula oleh jenis dan tingkat kelainan yang diderita, serta masa munculnya kelainan. Bagi keluarga, dampak kelainan bervariasi, namun pada umumnyakeluarga merasa shock dan tidak siap menerima kelainan (khususnya yang di bawah normal) yang diderita oleh anaknya. Bagi masyarakat mungkin sangat bervariasi tergantung dari latar belakang sosial budaya dan pendidikan. Ada masyarakat yang bersimpati bahkan ikut membantu menyediakan berbagai fasilitas, ada yang bersikap acuh tak acuh, bahkan tidak jarang ada yang bersikap antipati sehingga melarang anak-anaknya bergaul atau berteman dengan ABK.
5. Tentang bentuk dan layanan anak berkebutuhan khusus
Jawab : Bentuk Pelayanan Pendidikan 1. Layanan Pendidikan Segregasi (Terpisah), Betuk layanan ini memisahkan ABK dengan anak normal sehingga ABK mempunyai sekolah sendiri 2. Layanan Pedidikan Integrasi, Menyediakan pendidikan di sekolah yang sama dengan anak normal. Melalui pendidikan terintegrasi para ABK Dapat menghayati dunia yang sama dengan anak normal dan demikian pula anak normal akan mendapatkan kesempatan untuk menghayati keanekaragaman dalam hidup 3. Layanan Pendidikan Inklusi , Setiap anak diakui sbagai bagian darianak-anaklain yang ada dalam satu sekolah. Beranjak dari konsep inklusi tersebut , pada prakteknya ABK di sekolahkan di sekolah yang terdekat.
Model atau Jenis Layanan Pendidikan
1. Sekolah biasa 2. Sekolah biasa dengan guru konsultan 3. Sekolah biasa dengan guru kunjung 4. Sekolah biasa degan guru sumber 5. Model kelas khusus 6. Model sekolah khusus 7. Model panti asuhan / rehabilitasi