Anda di halaman 1dari 6

JAWABAN TUGAS TUTORIAL 3 PEMBELAJARAN TERPADU

1. Prosedur terakhir yang perlu dilaksanakan dalam pembelajaran terpadu dan pembelajaran
pada umumnya, yaitu kegiatan akhir dan tindak lanjut kegiatan ini dilakukan terutama
untuk memantapkan pemahaman siswa terhadap kegiatan belajar yang telah berlangsung,
mengetahui keberhasilan siswa dalam kegiatan pembelajaran yang telah dijalani, serta
memberikan tindak lanjut untuk mengembangkan kemampuan yang baru dikuasai siswa.
Kegiatan akhir dan tindak lanjut ini memiliki peranan yang sangat penting dalam rangka
mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu guru perlu
mengidentifikasi secara sistematis tentang kegiatan-kegiatan belajar yang dapat
dilaksanakan dalam kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran terpadu.
a. makna kegiatan akhir dan tindak lanjut
Kegiatan akhir dalam pembelajaran terpadu tidak hanya diartikan sebagai kegiatan
untuk menutup semua rangkaian kegiatan pembelajaran. Kegiatan ini juga
mengandung makna sebagai kegiatan untuk memantapkan pemahaman siswa terhadap
kompetensi dasar dan bahan pembelajaran yang telah dipelajarinya, serta mengetahui
keberhasilan pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung dan dijalani
oleh siswa dan guru. Kegiatan yang biasa dilakukan guru dalam kegiatan akhir ini
adalah memberikan tes, baik lisan maupun tertulis. Berdasarkan hasil kegiatan akhir
(meninjau kembali penguasaan siswa dan atau melaksanakan penilaian).
b. bentuk kegiatan inti pembelajaran
Kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran mempunyai peranan yang sangat
penting dalam rangka memantapkan pemahaman siswa terhadap kompetensi dasar
yang harus dicapainya. Waktu yang disediakan untuk kegiatan akhir dan tindak lanjut
ini biasanya relatif singkat (kurang lebih 5-10 menit). Dalam hal ini, guru perlu
mengatur dan memanfaatkan waktu seefisien mungkin melalui bentuk-bentuk kegiatan
yang tepat. Berikut ini beberapa alternatif bentuk kegiatan yang dapat diterapkan dalam
kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran terpadu di sekolah dasar.
1. kegiatan Akhir Pembelajaran
a. Meninjau kembali penguasaan siswa
Untuk meninjau kembali penguasaan siswa terhadap materi yang akan dipelajari
siswa, guru dapat melakukan dua cara yaitu merangkum (menyimpulkan) pokok
materi atau membuat ringkasan materi pelajaran. Dalam melaksanakan kegiatan
membuat rangkuman/kesimpulan/ringkasan, hendaknya memperhatikan kriteria
sebagai berikut:
1) Berorentasi pada acuan hasil belajar dan kompetensi dasar.
2) Singkat, jelas dan bahasa (tulis/lisan) mudah dipahami.
3) Kesimpulan/rangkuman/ringkasan tidak keluar dari topik yang telah
dibahas.
4) Dapat menggunakan waktu sesingkat mungkin.
b. Melaksanakan penilaian
Pengecekan atau penilaian terhadap pemahaman siswa sangat penting dilakukan
guru dengan maksud untuk melihat apakah siswa telah mencapai kompetensi
dasar yang diharapkan, atau belum. Oleh karena itu, guru perlu memiliki
kemampuan dalam menilai hasil belajar siswa.

2. Melaksanakan Tindak Lanjut Pembelajaran

Berdasarkan hasil kegiatan akhir (meninjau kembali penguasaan siswa dan/atau


melaksanakan penilaian), guru dapat mengetahui tingkat keberhasilan
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kegiatan tindak lanjut pembelajaran
dapat dilaksanakan di luar jam pelajaran, sesuai dengan alokasi waktu yang
tersedia. Pada prinsipnya, kegiatan tindak lanjut pembelajaran dilaksanakan
untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa baik dalam bentuk pengayaan
(enrichment) maupun perbaikan (remedial).

Beberapa alternatif kegiatan yang dapat dilakukan dalam melaksanakan


kegiatan tindak lanjut pembelajaran terpadu :

a. Memberikan pekerjaan rumah


Pekerjaan rumah (homework) pada dasarnya merupakan kegiatan yang sudah
sering dilakukan oleh guru sekolah dasar untuk meningkatkan atau
memantapkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran. Tugas yang
diberikan harus bersifat fleksibel dan perlu diintegrasikan (terpadu) dengan
mata-mata pelajaran yang lain.
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan guru pada saat memberikan
tugas/latihan yang harus dikerjakan oleh siswa di rumah.
1) Guru hendaknya menentukan dan menjelaskan secara singkat tentang
topik atau tema tugas dan latihan yang harus dikerjakan siswa.
2) Guru perlu menjelaskan tentang tahapan tugas-tugas yang harus
dikerjakan berdasarkan lembaran tugas. Guru hendaknya memberikan
gambaran alternatif penyelesaian tugas tersebut.
3) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang tugas
yang belum dipahaminya. Guru hendaknya menegaskan tentang
kriteria dan batas waktu penyelesaian tugas tersebut.
4) Guru menjelaskan tentang proses penyelesaian tugas, apakah tugas
dapat dilaksanakan di rumah atau di sekolah, sesuai dengan
karakteristik tugas yang bersangkutan.
5) Guru hendaknya meminta untuk menyerahkan dan mengerjakan tugas
sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
6) Guru harus memeriksa dan membahas setiap tugas yang diberikan.

2. Ibu Nanda adalah wali kelas 4 di salah satu sekolah dasar di Jakarta. Telah berhasil menguasai
keterampilan dasar mengajar yang harus dimiliki oleh seorang guru. keterampilan yang melekat
pada ibu nanda adalah

a) Ketika pada saat proses pembelajaran suasana kelas Ibu Nanda terlihat menyenangkan,Ibu
Nanda sudah menguasai keterampilan mengelola kelas.
Keterampilan mengelola kelas dimana seeorang guru harus mampu menjadi manager yang
baik dalam sebuah proses KBM. Hal ini berarti bahwa guru harus terampil
menciptakansuasana belajar yang kondusif serta mampu menjaga dan mengembalikan
kondisi belajar yangoptimal, meminimalisir gangguan yang mungkin terjadi selama proses
KBM, sehingga siswadapat fokus pada KBM yang berlangsung.Dalam melaksanakan
keterampilan mengelola kelas,guru perlu memperhatikan komponen ketrampilan yang
berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal (bersifat
prefentip seperti: kemampuan guru dalammengambil inisiatif dan mengendalikan
pelajaran) dan keterampilan yang bersifat represif,yaitu keterampilan yang berkaitan
dengan respons guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar
guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang
optimal
b) ketika pada saat proses pembelajaran suasana kelas terlihat menyenangkan, hal ini
dikarenakan ibu Nanda senantiasa memberikan metode pengajaran yang beragam. Ibu
Nanda juga sangat piawai dalam mengintegrasikan media pembelajaran, beliau tidak hanya
menampilkan materi melalui media tapi juga meminta siswanya untuk membuat produk
pembelajaran dengan berbagai media. Ibu Nanda sudah menguasai keterampilan
mengadakan varias. untuk itu guru perlu melakukan berbagai “variasi” sehingga perhatian
siswa tetap terpusat pada pelajaran. Beberapa “variasi” yang dapat dilakukan guruselama
proses KBM diantaranya adalah: penggunaan variasi suara (teacher voice), pemusatan
perhatian siswa (focusing), kesenyapan/kebisuan guru (teacher silence),kontak pandang
dan gerak (eye contact and movement), gesture/gerak tubuh, ekspresiwajah guru,
pergantian posisi guru dalam kelas dan gerak guru (teachers movement),variasi
penggunaan media dan alat pengajaran, dll

c) Ketika ibu Nanda mengangkat suatu tema untuk didiskusikan secara berkelompok. Ibu
Nanda sudah menguasai keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil

Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil merupakan salah satu variasi kegiatan
pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses KBM. Dalam diskusi kelompok,
siswadalam tiap kelompok kecil dapat bertukar informasi dan pengalaman, melakukan
pengambilankeputusan bersama, serta belajar melakukan pemecahan masalah (problem
solving). Diskusikelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa menguasai
suatu konsep ataumemecahkan suatu masalah melalui satu proses yang memberi
kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positif. Dengan
demikian diskusi kelompok dapatmeningkatkan kreativitas siswa, serta membina
kemampuan berkomunikasi termasuk didalamnya ketrampilan berbahasa

d) ketika ibu Nanda mengajak siswa keluar kelas untuk mengamati beberapa tanamanobat
yang dipelihara di rumah kaca milik sekolah. Ibu Nanda sudah menguasai keterampilan
menjelaskan

Keterampilan Menjelaskan adalah menyajikan informasi secara lisan, dengan sistematika


yang runut untuk menunjukkan adanya korelasi/hubungan antara yang satudengan yang
lainnya. Ada 2 komponen dalam ketrampilan menjelaskan, yaitu :Merencanakan, hal ini
mencakup penganalisaan masalah secara keseluruhan, penentuan jenis hubungan yang ada
diantara unsur-unsur yang dikaitkan dengan penggunaan hukum atau rumus-rumus yang
sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan. dan penyajian, merupakan suatu
penjelasan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: kejelasan, penggunaan contoh
dan ilustrasi, pemberian tekanan,dan penggunaan balikan/feedback. Kegiatan
“menjelaskan” dalam proses KBM bertujuan untuk membantu siswa memahami berbagai
konsep, hukum, prosedur, dll,secara obyektif; membimbing siswa memahami pertanyaan;
meningkatkanketerlibatan siswa; memberi kesempatan pada siswa untuk menghayati
proses penalaran serta memperoleh feedback tentang pemahaman siswa.

e) Ketika ibu Nanda mendapati siswa mengerjakan tugas dengan baik beliau tidak segan
untuk memberikan pujian dan hadiah. Ibu Nanda sudah menguasai keterampilan
memberikan penguatan
Keterampilan memberikan penguatan (reinforcement) yaitu segala bentuk respon, baik
bersifat verbal maupun non verbal yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku
guru terhadap tingkah laku siswa, bertujuan memberikan informasi atau umpan balik (feed
back) bagi si penerima (siswa), atas perbuatannya sebagai suatu dorongan atau koreksi.
Penguatan juga merupakan respon terhadap tingkah laku yang dapat meningkatkan
kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Teknik pemberian penguatan
dalam KBM yang bersifat verbal dapat dinyatakan melalui pujian, penghargaan atau pun
persetujuan, sedangkan penguatan non verbal dapatdinyatakan melalui gesture, mimic
muka (ekspresi), penguatan dengan cara mendekati, penguatan dengan sentuhan (contact).
3. Jurnal dan buku harian sering kali disalahartikan oleh banyak orang. Karena banyak orang
tidak mengerti perbedaannya, mereka menggunakan satu buku untuk membuat buku harian
dan juga jurnal. Namun, ada sejumlah perbedaan di antara keduanya. Buku harian itu
seperti catatan aktivitas sehari-hari seseorang; Ini seperti koran mini yang berisi detail
tentang peristiwa tertentu di siang hari. Jurnal jauh lebih pribadi daripada buku harian.
Sebuah jurnal berisi perasaan, emosi, masalah, jaminan dan cukup banyak digunakan untuk
memeriksa kehidupan seseorang. Menulis buku harian adalah kegiatan sehari-hari
sedangkan menulis jurnal dapat dilakukan setiap kali penulis merasa perlu untuk menulis.
Meskipun menulis jurnal umumnya diajarkan di sekolah, menulis buku harian dapat
dilakukan oleh siapa saja dan tidak memerlukan keahlian seperti itu. Sebuah buku harian
dan jurnal keduanya merupakan buku catatan, tetapi mereka berbeda dalam banyak
konteks, yaitu, buku harian adalah catatan pendapat sendiri di mana kita menulis pada
waktu yang kita inginkan. Di sisi lain, jurnal adalah buku catatan yang harus dilakukan
sebelum waktu yang ditentukan. Buku harian adalah laporan di mana kami memasukkan
semua hal yang telah kami lakukan sepanjang hari. Terserah kita semua hal yang kita
sertakan dalam buku harian itu. Orang-orang kemungkinan besar memasukkan pengalaman
tragis yang mereka hadapi sepanjang hari, dan buku harian adalah sesuatu yang terdiri dari
perasaan yang dibungkus dengan kata-kata. Seluruh tabel waktu dari hal-hal yang kami
lakukan disertakan saat menulis buku harian. Itu adalah catatan pengalaman pribadi yang
kita hadapi dalam kehidupan rutin kita sehari-hari. Penulisan buku harian diikuti dengan
ketat oleh para penulis. Saat menulis buku harian, hal-hal yang harus dipertimbangkan
adalah tanggal, waktu, dan tempat. Ini adalah buklet yang terfokus. Ini lebih sering selalu
berupa buklet pribadi yang mencakup beberapa catatan khusus yang dianggap rahasia.
Buku harian dianggap sebagai cara cepat untuk menempatkan pikiran dan pandangan kita
ke dalam format teks.

Anda mungkin juga menyukai