Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN TUGAS TUTORIAL 1 MK PENELITIAN TINDAKAN KELAS

NAMA : RIANA SRI ANISAH


NIM : 857497186

1. Penelitian tindakan kelas memiliki perbedaan yang mendasar dengan bentuk-bentuk


penelitian lain yang bukan tindakan kelas. Perbedaan itu tampak dari aspek-aspek : dasar
filosofisnya, sumber masalahnya, tujuan penelitiannya, status penelitiannya, desain proses
pnelitiannya, sampel penelitiannya, dan yang terakhir metode penelitiannya.
Dasar filosofisnya, penelitian tindakan kelas adalah bagaimana memperbaiki realitas, yan
dalam hal ini adalah realitas proses dan hasil pembelajaran, sedangkan penelitian yang
bukan tindakan kelas adalah bagaimana membangun pengetahuan berdasarkan temuan-
temuan penelitian yang diperoleh.
Sumber masalahnya, penelitian tindakan kelas adalah hasil diagnosis terhadap proses dan
hasil pembelajaran yang selama ini berlangsung, sedangkan pada penelitian yang bukan
tindakan kelas adalah hasil proses deduksi-induksi ( untuk penelitian kuantitatif) atau
induksi- deduksi (untuk penelitian kualitatif).
Tujuan peneltiannya, penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas praktek dalam proses dan hasil pembelajaran yang selama ini
dilaksanakan, sedangkan penelitian yang bukan tindakan kelas adalah verifikasi dan
generalisasi. Selain itu, tujuan penelitian tindakan kelas adalah ingin mengetahui apa yang
sedang terjadi dalam pembelajaran sedangkan penelitian bukan tindakan kelas adalah ingin
tahu apa yang sudah terjadi. Akhir kegiatan penelitian tindakan kelas adalah perbaikan
rencana kegiatan pembelajaran, sedangkan penelitian yang bukan tindakan kelas adalah
memberikan saran-saran.

Perbedaan dari Status penelitiannya, penelitian tindakan kelas adalah kolaborasi


sejawat atau kerjasama sesama guru yang setiap harinya melaksanakan proses
pembelajaran di kelas, sedangkan penelitian yang bukan tindakan kelas adalah sebagai “
orang luar yang berusaha memahami sesuatu yang terjadi di kelas.
Perbedaan dari desain prosesnya, penelitian tindakan kelas adalah siklus tindakan,
sedangkan penelitian yang bukan tindakan kelas adalah linear dan tidak bersiklus. Jika
dibandingkan dengan penelitian eksperimen, maka dalam penelitian eksperimen pada
umumnya perlakuan dilakukan satu kali dan menekankan pada hasil eksperimen tersebut,
sedangkan penelitian tindakan kelas dilakukan beberapa kali siklus dan lebih menekankan
pada proses tindakan untuk menghasilkan perbaikan.

Perbedaan dari Sampel penelitiannya, penelitian tindakan kelas tidak menekankan


keterwakilan sampel terhadap populasi karena penelitiannya dilakukan terhadap siswa
yang diajamya, sedangkan penelitian yang bukan tindakan kelas adalah sangat
menekankan pentingnya keterwakilan sampel karena akan digunakan untuk membuat
generalisasi terhadap populasinya.

Metode penelitiannya, penelitian tindakan kelas cenderung menggunakan metode


yang lebih fleksibel dalam beberapa siklus, sedangkan penelitian yang bukan tindakan
kelas cenderung menggunakan metode yang lebih "kaku" (fixed) dalam proses penelitian
yang bersifat linier.

2. Ada beberapa alasan mengapa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu
keharusan dan kebutuhan yang sangat penting bagi tenaga pendidik untuk meningkatkan
profesional seorang pendidik. Alasan-alasan tersebut diantaranya:
a. Melatih dan membuat pendidik menjadi peka dan cepat tanggap terhadap dinamika
pembelajaran dikelasnya. Seorang pendidik dapat menjadi reflektif dan kritis terhadap
proses pembelajaran didalam kelas.
b. Mampu memperbaiki dan meningkatkan kualitas dan kuantitas proses pembelajaran
yang terjadi di dalam kelas.
c. Pelaksanaan PTK dapat meningkatkan kinerja pendidik. Seorang pendidik tidak lagi
merasa puas terhadap apa yang dikerjakan tanpa ada upaya perbaikan atau inovasi,
namun juga sebagai peneliti dibidangnya.
d. PTK yang dilaksanakan oleh tenaga pendidik dapat memperbaiki dan meningkatkan
mutu pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi didalam
kelasnya.
e. Pelaksanaan PTK tidak mengganggu tugas utama guru, karena ia tidak perlu
meninggalkan kelasnya. PTK merupakan suatu kegiatan penelitian yang terintegrasi
dengan pelaksanaan proses pembelajaran di kelas.

Dengan adanya PTK guru akan menjadi kreatif karena selalu dituntut untuk
melakukan upaya-upaa inovasi sebagai penerapan dan adaptasi berbagai teori dan teknik
pembelajaran serta bahan ajar yang dipakainya. Penerapan PTK dalam pendidikan dan
pembelajaran memiliki tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktek
pembelajaran secara berkesinambungan sehingga meningkatkan mutu hasil
instruksional; mengembangkan keterampilan guru; meningkatkan relevansi;
meningkatkan efisiensi pengelolaan instruksional; serta menumbuhkan budaya meneliti
pada pada komunitas tenaga pendidik. PTK merupakan laporan dari kegiatan nyata yang
dilakukan para guru dikelasnya dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran. Dengan
melakukan kegiatan PTK para guru telah melakukan salah satu tugasnya dalam kegiatan
pengembangan profesi.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penting untuk memperbaiki dan meningkatkan


profesi tenaga pendidik, juga penting bagi memperbaiki dan meningkatkan kualitas
peserta didik seperti Memperbaiki dan meningkatkan kinerja belajar peserta didik di
kelas, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih berkualitas dan bermutu, Untuk
Memperbaiki dan meningkatkan kualitas penggunaan media atau alat bantu belajar dan
sumber belajar lainnya, Memperbaiki dan meningkatkan kualitas prosedur dan alat
evaluasi yang digunakan dalam mengukur proses dan hasil belajar peserta didik.
Memperbaiki dan meningkatkan kualitas penerapan kurikulum dan pengembangan
kompetensi peserta didik dilingkungan pendidikan.

3. Ada beberapa langkah yang harus di lakukan indra dalam melaksanakan Penelitian
tindakan kelas yaitu langkah merencanakan merupakan langkah pertama dalam setiap
kegiatan. Tanpa rencana kegiatan yang kita lakukan tidak akan terarah . rencana akan
menjadi acuan dalam melaksanakan tindakan. Melakukan tindakan sebagai langkah kedua
merupakan realisasi dari rencana yang kita buat. Tanpa tindakan rencana hanya merupakan
angan angan yang tidak pernah menjadi kenyataan. Selanjutnya agar tindakan yang kita
lakukan dapat kita ketahui kualitasnya, kita perlu melakukan pengamatan. Berdasarkan
pengamatan ini kita akan dapat menentukan apakah ada hal-hal yang harus segera di
perbaiki agar tindakan dapat mencapai tujuan yang kita inginkan. Jika pengamatan
dilakukan selama proses tindakan berlangsung. Maka refleksi sebagai langkah ke empat,
kita lakukan setelah timdakan berakhir. Kita akan coba melihat / merenungkan kembali apa
yang telah kita lakukan dan apa dampaknya bagi proses belajar siswa. Yang lebih penting
pula kita akan merenungkan alasan kita melakukan satu tindakan di kaitkan dengan
dampaknya. Dengan cara ini kita akan dapat mengenal kekuatan dan kelemahan dari
tindakan yang kita lakukan.

Berikut gambar tahapan dalam PTK :

Merencanakan
Refleksi
Melakukan tindakan

mengamati

4. Di dalam pengumpulan data dilakukan oleh guru sebagai peneliti selama proses
pelaksanaan tindakan. Data dapat di kumpulkan dengan berbagai teknik seperti observasi,
wawancara, catatan harian,angket, dan sebagainya. Observasi merupakan salah satu teknik
pengumpulan data yang sangat menentukan dalam PTK. Observasi / pengamatan terhadap
data tentang proses dan hasil tindakan,sehingga dapat dikatakan pelaksanaan tindakan dan
observasi berlangsung simultan. Artinya data yang di amati tersebut langsung di
interpretasikan , tidak sekedar direkam. Selanjutnya dalam langkah persiapan pelaksanaan
disebutkan bahwa salah satu hal yang harus di persiapkan adalah cara perekaman data.
Artinya apa yang harus direkam dan bagaimana merekamnya harus di tentukan dengan
jelas.
Disamping data yang dikumpulkan dengan observasi, masih banyak teknik data
pembelajaran yang dapat dikumpulkan dengan berbagai teknik lain seperti catatan harian
guru. Catatan harian guru atau yang di sebut field note di buat oleh guru setelah
pembelajaran selesai. Guru dapat mencatat peristiwa penting dalam pembelajaran seperti
partisipasi siswa atau kesalahan yang di buat siswa karena guru membuat kekeliruan.
Selain catatan harian guru ada juga catatan harian siswa. Catatan harian siswa
merupakan catatan harian yang di buat oleh siswa secara bebas tentang pelajaran tertentu.
catatan ini dapat berisi segala pendapat, reaksi, atau saran siswa tentang pembelajaran yang
dihayatinya.
Selain itu ada juga dengan teknik rekaman dengan tape – recorder. Rekaman
dengan tape recorder merupakan salah satu cara untuk mendapatkan data penting yang
berkaitan dengan interaksi di dalam kelas. Selain itu ada juga dengan wawancara.
Wawancara dapat dilakukan untuk mengungkap pendapat siswa tentang pembelajaran.
Dalam hal ini wawancara dapat terjadi antara guru dan siswa, pengamat dan siswa, sera
siswa dengan siswa.

Anda mungkin juga menyukai