Anda di halaman 1dari 33

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Analisis Situasi


Penelitian Tindakan Kelas adalah salah satu penelitian praktis yang di tujukan
untuk memperbaiki system pembelajaran baik di dalam kelas maupun di lapangan.
Penelitian ini adalah upaya guru dalam merancang sebuah kegiatan pembelajaran
baik untuk memperbaiki sebuah system pembelajaran maupun meningkatkan kualitas
kualitas pembalajaran di dalam kelas maupun dilapangan. Penelitian tindakan kelas
ini dapat diartikan sebagai proses kjian masalah atau analisis mutu pembelajaran di
dalam kelas melalui rfeleksi diri dalama upaya menyelesaikan masalah dengan
berbagai tindakan yang telah disusun dalam nyata serta menganalisis hasil dari
beberapa perlakuan yang telah dilakukan.
Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu publikasi ilmiah dalam
konteks pengembangan guru maupun calon guru secara berkelanjutan yang bertujuan
memperbaiki dan menigkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran atau mutu
pendididkan pada umumnya sehingga sangat baik dilakukan oleh mahasiswa karena
pproses yang praktis. Tujuan PTK adalah memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pembelajaran serta membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah
pembelajaran di sekolah. Menurut Suyanto (1997), tujuan PTK adalah meningkatkan
dan/atau memperbaiki praktik pembelajaran di sekolah, meningkatkan relevansi
pendidikan, meningkatkan mutu pendidikan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan
Mengapa diberi nama penelitian tindakan kelas? Nama ini berasal dari kata
penelitian tindakan. Penelitian tindakan pada dasarnya berkembang dan banyak
dilakukan di Negara – Negara bagian Amerika serta Eropa. Penelitian ini dilakukan
untuk menyelesaikan berbagai permasalahan serta kesulitan dalam lingkup sosio –
humaniora, seperti misalnya permasalahan pengangguran yang terus meningkat setiap
tahunnya di negara tersebut. Penelitian tindakan kelas adalah pengembangan yang
pada awalnya dialkukan oleh pekerja social pada tahun 1946.

1
2

Penelitian tindakan banyak dilakukan di kalangan sosio – humaniora dengan


praktik langsung di lapangan. Di dalam penelitian tindakan, kalangan sosio –
humaniora mempraktikkan secara langsung sebuah tindakan yang telah direncanakan
sebelumnya untuk mengatasi sebuah permasalahan yang sedang terjadi.
Selanjutnya dalam kurun waktu tertentu tindakan tersebut diukur
kelayakannya. Apakah layak atau tidak sebagai penyelesaian permasalahan.
Demikian secara garis besar penelitian tindakan bekerja. Seiring berjalannya waktu
dan melihat dampak dari sebuah penelitian tindakan, akhirnya metode tersebut
berkembang. Tidak hanya lini sosio – humaniora saja, namun juga dunia pendidikan.
Penelitian tindakan yang dilakukan dalam bidang pendidikan oleh para praktisi
pendidikan dan dilakukan dalam lingkup kelas, maka penelitian tindakan ini dikenal
sebagai penelitian tindakan kelas atau sering disingkat menjadi PTK.

Dari proses perubahan waktu penelitian tindakan kelas tidak hanya digunakan
oleh para praktisi ilmu social akan tetapi akhir-akhir ini mulai dilakukan oleh para
praktisi di dunia Pendidikan dengan perbedaan konsep sampel penelitian. Dimana
kita ketahui jika penelitian yang dilakukan oleh praktisi social mereka menggunakan
masyarakat luas sebagai sampel dalam pelnelitian. Sedangan penelitian tindakan
kelas menggunakan kelas sebagai wilayah atau lokasi penelitian.
Dalam penelitian tindakan kelas situasi social yang terjadi dimana praktik
pembelajaran sedang berlangsung. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam
proses penelitian tindakan meliputi kurikulum pengembangan professional
Pendidikan, program perbaikan sekolah, pengembangan kebijakan, perencanaan
system, karya tulis dan sebagainya. Dalam pelaksanaannya penelitian tindakan kelas
meliputi identifikasi strategi pembelajaran yang sedang berlangsung, kemudian
observasi sescara sistematik, dilakukan refleksi dan terakhir melakukan perubahan-
perubahan terhadap strategi atau model pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Model penelitian tindakan kelas sudah sangat di kenal di Indonesia karena
telah diaplikasikan sekitar tahun 1980-an yang merupakan sebuah proses yang
menyeluruh dimana dalam beberapa kasus atau keadaan dalam proses belajar
3

mengajar dapat didiagnosis, kegiatan pengulangan dapat direncanakan dengan baik


dana hasilnya dapat dimonitor.
Fokus Penelitian Tindakan terletak pada masalah yang spesifik dalam konteks
tertentu, dan tidak dimaksudkan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah yang bisa
digeneralisasikan, sebagaimana lazimnya dalam penelitian kuantitatif, atau
memperoleh pengetahuan ilmiah yang bisa ditransferabilitaskan, sebagaimana
lazimnya dalam penelitian kualitatif. Menurut Burns, setidaknya terdapat 4 ciri utama
Penelitian Tindakan sebagai berikut:
1. Situasional --- mendiagnosis masalah dalam konteks tertentu dan berupaya
menyelesaikannya dalam konteks itu pula. Peneliti berangkat dari persoalan
yang dihadapi.
2. Kolaboratif ---- peneliti dan praktisi berkerja bersama-sama. Misalnya, dalam
melaksanakan kegiatan, guru bekerja sama dengan pihak-pihak lain, seperti
atasan langsung, teman guru sejawat, siswa, guru BP, hingga orangtua siswa.
3. Partisipatori ----- anggota tim penelitian secara langsung mengambil bagian
dalam penelitian.
4. Self-evaluatif ---- modifikasi atau perbaikan dievaluasi secara terus menerus
dalam kondisi yang berlangsung untuk perbaikan.

Perguruan tinggi di harapakan dapat melahirkan calon guru yang dapat


mengatasi masalah dalam proses pembelajaran teruma dalam proses penerapan
beberapa model pembelajaran. Dalam dunia pendidikan terkhusus bagi mahasiswa
proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas masih sangat jarang di laksanakan
karena kurang pahamnya mahasiswa tentang pelaksanaan penelitian tindakan kelas.
Beberapa upaya dilaksanakan agar para mahasiswa dapat memahami proses
pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Oleh karena itu pelaksanaan Program
Kemitraan Masyarakat dipandang sangat perlu untuk dilakukan dalam rangka
pengembangan lebih jauh mengenai penulisan karya tulis ilmiah melalui sosialisasi
Penelitian Tindakan Kelas yang akan diterapkan kepada Mahasiswa Pendidikan
Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Kampus V Pare-Pare Universitas Negeri Makassar.
4

Selanjutnya sosialisasi ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang


positif kepada mahasiswa agar kiranya pada saat penyelesaian studi strata 1 mereka
melakukan penelitian tindakan kelas sekaligus memperkenalkan beberapa temuan
atau solusi dalam proses pengembangan pembelajaran.

Penelitian tindakan kelas hanya bisa dilakukan oleh mahasiswa ketika mereka
mengetahui cara pembuatan, identifikasi masalah dan merancang sebuah solusi dalam
upaya peningkatan mutu serta kualitas pembelajaran. Beberapa hal yang perlu di
ketahui dalam penelitian tindakan kelas, penelitian yang bertujuan untuk agar proses
pelaksanaan peneliti tidak salah dalam penerapan atau mendiagnosis sebuah masalah.
Salah satu diantaranya adalah Karakteristik penelitian tindakan kelas, jeni-jenis
penelitian tindakan kelas, subjek penelitian tindakan kelas,Tahap-Tahap pelaksanaan
penelitian tindakan kelas.
Untuk melakukan penelitian tindakan kelas setidaknya mahasiswa harus
memahami tahap-tahap penelitian tindakan kelas. Ada beberapa tahap yang perlu
dilaksanakan dalam proses penelitian yaitu Perencanaan/Planning,
Pelaksanaan/acting, Pengamatan/observasi, Refleksi/reflecting.
Banyak metode pembelajaran yang bias di aplikasikan dan dapat dijadikan
solusi dalam mengatasi masalah dalam pembelajaran maupun untuk peningkatan
mutu dan kualitas Pendidikan itu sendiri. Oleh karena itu berdasarkan asumsi diatas
diperlukan suatu jawaban terhadap permasalahan yang telah dipaparkan sebelumnya.
Sehingga harus ada kajian lebih mendalam melalui penelitian berbasi sosialisasi.
Dengan demikian pengabdian ini ingin menerapkan PKM Sosialisasi Penelitian
Tindakan Kelas Mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Kampus V
Pare-Pare Universitas Negeri Makassar. Berdasarkan Uraian diatas yang telah di
kemukakan di latar belakang, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai
berikut :
5

1. Pemahaman tentang Penelitian Tindakan Kelas Mahasiswa Pendidikan Jasmani


Kesehatan dan Rekreasi di Kampus V Pare-Pare Universitas Negeri Makassar
sangat Kurang itu disebabkan karena belum adanya sosialisasi tentang PTK
2. Penelitian Tindakan Kelas Mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi di Kampus V Pare-Pare Universitas Negeri Makassar di harapkan di
pahami mahasiswa melalui sosialisasi dan diterapkan dalam rangka penyelesaian
studi.

1.2. Permasalahan Mitra

Penelitian tindakan kelas pada umumnya belum diterapkan Mahasiswa


Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi di Kampus V Pare-Pare karena
kebanyakan mahasiswa melakukan jenis penelitian yang lain sehingga pemahaman
terhadap penelitian tindakan kelas masih sangat kurang. Oleh karena itu, dengan
adanya sosialisasi ini merupakan salah satu upaya agar mahasiswa dapat memahami
cara pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Diharapkan dapat memberikan
kontribusi yang positif untuk Mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan
Rekreasi dalam proses penyelesaian studi.
6

BAB II
SOLUSI DAN TARGET LUARAN

2.1. Rencana dan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari empat
tahap yaitu merencanakan, melakukan tindakan, mengamati, dan melakukan refleksi
seperti pada gambar 1.

Merencanakan

Refleksi Melakukan
Tindakan

Mengamati

Hasil refleksi terhadap tindakan yang dilakukan akan digunakan kembali


untuk merevisi rencana jika ternyata tindakan yang dilakukan belum berhasil
memperbaiki praktik atau memecahkan masalah yang menjadi kerisauan guru.
Setelah siklus ini berlangsung beberapa kali, barangkali perbaikan yang diinginkan
sudah terjadi. Dalam hal ini daur PTK dengan tujuan perbaikan yang direncanakan
sudah berakhir, namun biasanya akan muncul kembali masalah ataau kerisauan baru
dari guru. Masalah ini akan kembali dipecahkan dengan mengikuti daur PTK
(Wardhani, dkk. 2007).

Dua tahapan yaitu merencanakan dan melakukan tindakan, dengan empat


langkah utama yaitu:

1. Mengidentifikasi masalah
2. Menganalisis dan merumuskan masalah,
3. Merencanakan PTK, serta
4. Melaksanakan PTK
7

2.2. Mengidentifikasi Masalah 6

Agar mampu merasakan dan mengungkapkan adanya masalah, seorang guru


dituntut jujur pada diri sendiri dan melihat pembelajaran yang dikelolanya sebagai
bagian yang penting dari dunianya. Berbekalkan kejujuran dan kesadaran tersebut,
untuk mengidentifikasi kesalahannya, guru dapat mengajukan pertanyaan berikut
kepada diri sendiri (Wardhani, dkk. 2007):

1. Apa yang sedang terjadi di kelas saya?


2. Masalah apa yang ditimbulkan oleh kejadian itu?
3. Apa pengaruh masalah tersebut bagi kelas saya?
4. Apa yang akan terjadi jika masalah tersebut saya biarkan?
5. Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi masalah tersebut?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut guru perlu merenung atau melakukan


refleksi tentang apa yang terjadi di dalam kelas. Refleksi akan efektif jika guru
mempunyai pemahaman yang tinggi akan fungsi pembelajaran dan jujur terhadap diri
sendiri. Jika setelah menjawab pertanyaan tersebut guru sampai pada kesimpulan
bahwa ia memang menghadapi masalah dalam bidang tertentu, berarti ia sudah
berhasil mengidentifikasi masalah.

Jika masalah sudah teridentifikasi, maka muncul pertanyaan, masalah mana


yang mugkin dipecahkan melalui PTK? Apakah semua masalah layak dipecahkan
melalui PTK? Untuk menjawab pertanyaan ini, rambu-rambu berikut dapat dijadikan
pegangan.

Bidang yang layak dijadikan fous PTK adalah (Mills dalam Wardhani, dkk.
(2007): (a) Melibatkan kegiatan belajar mengajar, (b) Mungkin ditangani oleh guru,
(c) Sangat menarik minat guru, serta (d) Ingin diubah/diperbaiki oleh guru.

2.3. Menganalisis dan Merumuskan


8

Masalah Setelah masalah teridentifikasi kita perlu melakukan analisis


sehingga dapat merumuskan masalah dengan jelas. Tentu saja sebelum menganalisis
masalah, kita mengumpulkan data yang terkait dengan masalah tersebut. Tanpa
melakukan analisis, mungkin masalah yang kita identifikasi masih kabur. Analisis
dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri atau refleksi, dan
dapat pula mengkaji ulang berbagai dokumen seperti pekerjaan siswa, daftar hadir,
atau daftar nilai, atau bahkan bahan pelajaran yang kita siapkan. Semua ini
bergantung dari jenis masalah yang kita identifikasi. Misalnya, jika masalah yang kita
identifikasi adalah rendahnya motivasi belajar siswa, barangkali yang harus kita
analisis adalah dokumen tentang hasil belajar siswa, catatan harian kita tentang
respon siswa dalam pembelajaran, dan yang tak kalah pentingnya melakukan refleksi,
sehingga kita mendapat gambaran yang jelas tentang perilaku mengajar kita.

Masalah yang dihadapi guru mungkin sangat luas, oleh karena itu guru perlu
memfokuskan perhatiannya pada masalah yang mungkin dapat ditanggulangi dan
memerlukan prioritas untuk ditangani. Dalam hal ini perlu diiingat kembali rambu-
rambu 12 pemilihan masalah yang dapat dijadikan fokus PTK atau yang dapat
dipecahkan melalui PTK.

Selanjutnya, masalah perlu dijabarkan atau dirinci secara operasional agar


rencana perbaikannya dapat lebih terarah. Misalnya, masalah: tugas dan bahan belajar
yang bagaimana yang dapat meningkatkan motivasi siswa? Dapat dijabarkan sebagai
berikut (Wardhani, dkk. 2007):

1. Bagaimana frekuensi pemberian tugas yang dapat meningkatkan


motivasi siswa?
2. Bagaimana bentuk dan materi tugas yang memotivasi?
3. Bagaimana syarat bahan belajar yang menarik?
4. Bagaiman kaitan materi bahan belajar dengan tugas yang diberikan?

Dengan dirumuskannya masalah secara operasional Mahasiswa sudah mulai


membuat rencana perbaikan atau rencana PTK.
9

2.4. Merencanakan Perbaikan

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan guru perlu membuat rencana


tindakan atau yang sering disebut rencana perbaikan. Langkah-langkah dalam
menyusun rencana adalah sebagai berikut (Wardhani, dkk. 2007):

1. Merumuskan cara perbaikan yang akan dibentuk dalam bentuk hipotesis tindakan.
Hipotesis tindakan adalah dugaan guru tentang cara yang terbaik untuk mengatasi
masalah. Dugaan atau hipotesis ini dibuat berdasarkan kajian berbagai teori,
kajian hasil penelitian yang pernah dilakukan dalam masalah yang serupa, diskusi
dengan teman sejawat atau dengan pakar, serta refleksi pengalaman sendiri
sebagai guru. Berdasarkan hasil kajian tersebut, guru menyusun berbagai
alternatif tindakan. Selanjutnya, guru perlu mengkaji setiap alternatif, terutama
keterkaitannya dengan tujuan tindakan (perbaikan) serta kelayakan
pelaksanaannya. Akhirnya dengan mempertimbangkan hasil kajian, guru memilih
alternatif yang dianggap paling layak. Sebagai contoh cobalah lakukan langkah
berikut untuk menemukan hipotesis tindakan bagi masalah di atas. Kaji teori
tentang bahan belajar dan tugas yang menarik, ingat-ingat pengalaman anda
sebagai guru, dan perlu berbicaralah dengan pakar pendidikan. Dari hasil kajian
yang dilakukan beberapa alternatif dapat dibuat:
a. Tugas akan berhasil dan menantang jika diberikan setiap minggu atau
dua minggu sekali.
b. Bentuk tugas yang bervariasi akan memotivasi siswa untuk
mengerjakannya.
c. Tugas akan cukup menantang jika materinya diambil dari lingkungan
siswa atau diambil dari buku pelajaran yang dimiliki siswa
10

d. Tugas yang diberikan akan menantang jika dikaitkan dengan bahan


belajar Cocokkan hipotesis yang anda buat dengan alternatif tersebut
dan kemudian pilih alternatif yang paling layak untuk setiap masalah.
2. Analisis kelayakan hipotesis tindakan Setelah menetapkan alternatif hipotesis
yang terbaik, hipotesis ini masih perlu dikaji kembali kelayakannya dikaitkan
dengan kemungkinan pelaksanaanya. Dengan kata lain, guru harus bertanya,
mungkinkah rencana tindakan tersebut dilaksanakan.
a. Melaksanakan PTK
1. Menyiapkan Pelaksanaan
1. Ada beberapa langkah yang perlu dipersiapkan sebelum merealisasikan rencana
tindakan kita (Wardhani, dkk. 2007):
a. Membuat rencana pembelajaran beserta skenario tindakan yang akan
dilaksanakan. Skenario mencakup langkah-langkah yang dilakukan oleh
guru dan siswa dalam kegiatan tindakan atau perbaikan. Terkait dengan
rencana pembelajaran, guru perlu mempersiapkan berbagai bahan seperti
tugas dan bahan belajar yang dibuat sesuai dengan hipotesis yang dipillh,
alat peraga, atau buku-buku yang relevan.
b. Menyiapkan fasilitas atau sarana pendukung yang diperlukan, misalnya
gambar-gambar, meja tempat mengumpulkan tugas, atau sarana lain yang
terkait.
c. Menyiapkan cara merekam dan menganalisis data yang berkaitan dengan
proses dan hasil perbaikan. Dalam hal ini guru harus menetapkan apa yang
harus direkam, bagaimana cara merekamnya, dan kemudian bagaimana cara
menganalisisnya. Agar dapat melakukan ini, guru harus menetapkan
indikator keberhasilan. Misalnya, sikap siswa ketika diberi tugas, persentase
siswa yang mengumpulkan tugas tepat waktu, kualitas penyelesaian tugas
siswa, persentase kehadiran siswa, serta nilai siswa dalam tes formatif. Jika
indikator ini sudah ditetapkan, guru dapat menentukan cara merekam dan
menganalisis data.
11

d. Jika perlu untuk memantapkan keyakinan diri, guru perlu menstimulasikan


pelaksanaan tindakan. Dalam hal ini guru dapat bekerja sama dengan teman
sejawat.

2. Melaksanakan Tindakan

Setelah persiapan selesai selanjutnya guru melaksanakan tindakan dalam kelas


yang sebenarnya.agar pelaksanaan berlangsung secara terarah, guru perlu
memperhatikan beberapa prinsip, yang oleh Hopkins (dalam Wardhani, dkk. 2007)
disebut sebagai kriteria PTK yang dilakukan oleh guru. Beberapa kriteria tersebut
adalah:

a. Pekerjaan utama guru adalah mengajar. Oleh karena itu metodologi penelitian
yang sedang dilaksanakan tidak boleh mengganggu komitmen guru dalam
mengajar. Ini berarti, guru tidak boleh mengorbankan siswa dalam penelitian
yang sedang dilaksanakannya, dengan perkataan lain guru harus selalu
mengutamakan siswa karena memang tujuan utamanya untuk memperbaiki
proses dan hasil belajar siswa.
b. Cara pengumpulan dan perekaman data jangan sampai menyita waktu guru.
Esensi pelaksanaan PTK memang harus disertai dengan observasi dan
interpretasi dan pengumpul data yang paling baik adalah guru. Namun, jika
kegiatan ini menyita waktu guru terlampau banyak, konsentrasi guru dalam
mengajar akan terganggu. Untuk mengatasi masalah ini guru dapat
memanfaatkan alat perekam atau minta bantuan teman sejawat.
c. Metodologi yang diterapkan haruslah reliabel atau handal, sehingga
memungkinkan guru mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai
dengan situasi kelasnya.
d. Masalah yang ditangani guru haruslah sesuai dengan kemampuan dan
komitmen guru.
12

e. Sebagai peneliti guru harus memperhatikan berbagai aturan atau etika yang
terkait dengan tugas-tugasnya. Misalnya menyampaikan kepada kepala sekolah
tentang rencana tindakan yang akan dilakukan, atau menginformasikan kepada
orang tua siswa jika selama pelaksanaan PTK siswa diwajibkan melakukan
sesuatu di luar kebiasaan rutin.

b. Solusi Dan Terget Luaran

Ketimpangan yang terjadi mengenai pemahaman terhadap penelitian tindakan


kelas Mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Kampus V Pare-Pare
di sebabkan karena kurangnya pelaksanaan sosialisasi tentang penelitian tersebut.
Setidaknya ada wadah untuk mahasiswa Saling sharing karena urgensi dari
permasalahan inilah yang menjadi indikator sehingga terjadi ketimpangan tersebut.
Oleh sebab itu dari hasil penerapan ilmu pengetahuan dan model-model pembelajaran
dalam sosialisasi nantinya diharapkan Mahasiswa dapat Melakukan Penelitian
Tindakan Kelas. Adapun sasaran sebagai target luaran yang ingin dicapai pada
kegiatan ini adalah :

Tabel. 1.1 Rencana Target Capaian

No Jenis Luaran Target Capaian


1. Sosialisasi Penelitian Tindakan Kelas
2. Laporan
13

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1. Metode Pelaksanaan Sosialisasi

Metode pelaksanaan merupakan penjabaran tata cara dan Teknik-teknik


pelaksanaan. Pada dasarnya metode pelaksanaan sosialisasi penelitian tindakan kelas
penerapan konsep agar mahasiswa memahami konsep serta alur dalam penelitian
tindakan kelas.

Metode pelaksanaan sosialisasi ini bertujuan agar mahasiswa lebih memahami


apa itu penelitian tindakan kelas bagaimana sistematika penulisannya, karakteristik
dan tahap pelaksanaannya dalam rangka persiapan penyelesaian studi. Garis besar
metode pelaksanaan sosialisasi sistematika penulisan, karakteristik dan tahap
pelaksanaan penelitian tindakan kelas sebagai berikut :

1. Metode Ceramah
Metode ceramah dilakukan secara klasikal dilakukan pemaparan
mengenai cara penelitian tindakan kelas secara terperinci mulai dari
pengenalan, karakteristik, macam macam model pembelajaran dan seterusnya.
Selanjutnya dilaksanaan diskusi kelompok untuk membahas substansi
pelaksanaan.
2. Pemaparan tahap penulisan karya tulis ilmiah
14

Dalam hal ini, pemaparan tahap tapa yang harus dilakukan oleh
mahasiswa dalam proses pembuatan penelitian tindakan kelas sehinggal dapat
menyelesaikan sesuai dengan panduan dan tidak terjadi kekeliruan.

3.2 Anggaran Biaya 13

a. Anggaran Kegiatan

Tabel 3.1

No. Jenis Pengeluaran Biaya Di Usulkan


Honorarium untuk pelaksana, Petugas Pelaksana Rp. 3.500.000
1.
sosialisasi Penelitian Tindakan Kelas
Pembelian Barang Habis Pakai untuk ATK, Foto copy, Rp. 2.000.000
2. Surat Menyurat, Penyusunan Laporan, Cetak Penjilidan
Laporan, Publikasi, Pulsa, Internet.
Perjalanan untuk Biaya Survei, data, seminar, biaya Rp 3.000.000
3.
akomodasi dan konsumsi, perdiem/lumpsum, transport.
4. Biaya Konsumsi dan yang lain-lain selama pelaksanaan Rp. 1.500.000
kegiatan
Jumlah Rp. 10.000.000

Rekapitulasi Perkiraan Anggaran :

1. Honorarium : Rp. 3.500.000


2. ATK dan Bahan Habis Pakai : Rp. 2.000.000
3. Transpor : Rp. 3.000.000
4. Lain-Lain : Rp. 1.500.000
15

Total anggaran : Rp. 10.000.000

3.3. Jadwal Kegiatan

Sosialisasi Penelitian Tindakan Kelas Mahasiswa Pendidikan Jasmani


Kesehatan Dan Rekreasi Kampus V Pare-Pare akan dilaksanakan sesuai jadwal
berikut :

Tabel. 3.3 Perencanaan Kegiatan

No Nama Kegiatan Bulan Ke


1 Penyusunan Proposal 1 2 3 4 5 6 7
2 Penyusunan Metode Sosialisasi
3 Survei Lapangan
4 Pengurusan Administrasi
5 Penyiapan Logistik Penelitian
6 Kegiatan Sosialisasi
7 Pengelolahan data awal
8 Seminar Kecil
9 Pengelolahan Data Lanjutan
10 Penyusunan draf Laporan
11 Seminar Kecil
12 Finalisasi Laporan Akhir
13 Penyusunan Artikel
14 Publikasi
16

Daftar Pustaka

Burns, Robert B. 1991. Introduction to Research Methods in Education.

Wardhani, IGAK., dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas


Terbuka

Suprijono, Agus., 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Huda, Miftahul., 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Belajar


17

PNBP

USUL

PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)

PKM SOSIALISASI PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Oleh :
18

Dr. Irvan., M.Kes NIDN. 0003057101 Ketua


Dr. M. Rachmat Kasmad., M.Pd NIDN. 0003067206 (Anggota)
Sufitriyono., S.Pd. M.Pd NIDN. 0912058802 (Anggota)

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
RINGKASAN iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL v
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vii
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Analisis Situasi 1
2. Permasalahan Mitra 5
BAB 2 SOLUSI PERMASALAHAN 6
BAB 3 METODE PELAKSANAAN 13
BAB 4 JADWAL DAN RINGKASAN ANGGARAN
1. Jadwal Kegiatan 14
2. Ringkasan Anggaran 16

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
19

HALAMAN PENGESAHAN
PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT

1. Judul PKM : PKM Sosialisasi Penelitian Tindakan Kelas


2. Nama Mitra Program PKM : Mahasiswa PJKR FIK UNM
3. Ketua Tim Pengusul
a. Nama : Dr. Irvan., M.Kes
b. NIDN/NIP : 19710503 199702 1 001
c. Jabatan / Golongan : Lektor Kepala / IVa
d. Program Studi : Penjas Kesrek
e. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Makassar
f. Bidang Keahlian : Ilmu Kesehatan Olahraga
g. Alamat Kantor/Telp/Fax/Surel : Jl. Wijaya Kusuma Raya No. 14/0411-87202
4. Anggota Tim Pengusul
a. Jumlah Anggota : Dosen 2 Orang
b. Nama Anggota I / Bidang Keahlian : Dr. Racmat Kasmad., M.Pd./Pendidikan Olahraga
c. Nama Anggota II / Bidang Keahlian : Sufitriyono., S.Pd. M.Pd/Pendidikan Olahraga
d. Jumlah Mahasiswa yang Terlibat : 10 Orang
e. Lokasi Kegiatan / Mitra
f. Wilayah Mitra (Desa / Kecamatan) : Kampus V Pare-Pare
g. Kabupaten / Kota : Makassar
h. Provinsi : Sulawesi Selatan
i. Jarak PT Ke Lokasi Mitra (Km) :
5. Luaran yang dihasilkan : Kemampuan Mahasiswa Membuat PTK
6. Jangka Waktu Pelaksanaan : 7 Bulan
7. Biaya PNBP UNM : Rp. 10.000.000
(Terbilang)

Mengetahui, Makassar, 28 Februari 2020


Dekan FIK UNM Ketua Tim Pengusul
20

Prof. Dr. Hj. Hasmiyati, M.Kes Dr. Irvan., M.Kes


NIP. 19680905 199303 2 001 NIP. 19710503 199702 1 001

Menyetujui,
Ketua LP2M UNM

Prof. Dr. Ir. H. Bakhrani A. Rauf, M.T.


NIP. 19611016 198803 1 006

Biodata Ketua
A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Irvan., M.Kes

2 Jenis Kelamin Laki-Laki


3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 19710503 199702 1 001

5 NIDN 0003057101
6 Tempat dan Tanggal Lahir Ujung Pandang, 03 Mei 1971
7 E-mail irvansir@yahoo.com
8 Nomor Telepon/HP 0812425736971
9 Alamat Kantor Jl. Wijaya Kusuma Raya No. 14

10 Nomor Telepon/Faks 0411-87202

B. Riwayat Pendidikan

S1 S2 S3
Nama PT IKIP Ujung Pandang Universitas Airlanggar Universitas Negeri
Jakarta
Bidang Ilmu Pendidikan Kesehatan Ilmu Kesehatan Olahraga Pendidikan olahraga
rekreasi
Tahun 1990-1995 1999-2002 2011-2015
Masuk/lulus
21

Skripsi/ Studi Perbandingan Pengaruh Pelatihan Pengaruh Metode satu


Tesis/ Keterampilan Bermain Hoki Interval 1:1 dan 1:3 orang Berpasangan
Disertasi dan Vo2 Mak Antara Klub Terhadap Kadar Asam dan tiga orang
Hoki Sulawesi Selatan dan Laktat Dan Kapasitas Terhadap
SMA Negeri 10 Ujung Kerja Maksimal Keterampilan Pukulan
Pandang Forehand Mahasiswa
FIK UNM
Pembimbing/ 1. Drs. Baharuddin 1. Prof. Dr. Martin 1. Prof. Dr.
Promotor 2. Drs. Muhammadiyah Setiabudi, Pdh Firmansyah Dlis,
2. Dr. dr. Soenarto, M.Pd
M.Kes 2. Prof. Harsuki,
M.Pd

C. Pengalaman Pengabdian dalam 5 Tahun

Pendanaan
No. Tahun Judul Pengabdian
Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2019 PKM Cabang Olahraga Squash PNBP Rp. 20.000.000
Siswa SMA Negeri 4 Pangkep

D. Publikasi Artikel Ilmiah di Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/


Nomor/Tahun
1
2
3
4

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hokum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
22

Makassar, 28 Februari 2020

Dr. Irvan., M.Kes

Biodata Anggota
A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Racmat Kasmad., M.Pd

2 Jenis Kelamin Laki-Laki


3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 19720630 200003 1 003

5 NIDN 0003067206
6 Tempat dan Tanggal Lahir Ujung Pandang, 30 Juni 1972
7 E-mail Rachmadkasmad@gmail.com
8 Nomor Telepon/HP 081343862891
9 Alamat Kantor Jl. Wijaya Kusuma Raya No. 14

10 Nomor Telepon/Faks 0411-87202

B. Riwayat Pendidikan

S1 S2 S3
Nama PT IKIP Ujung Pandang Universitas Negeri Universitas Negeri
Makassar Jakarta
Bidang Ilmu Pendidikan Kesehatan Pendidikan olahraga Pendidikan olahraga
rekreasi
Tahun 1992-1997 2002-2007 2009-2013
Masuk/lulus
Skripsi/ Pengaruh Latihan Bayangan Analisis Tingkat Kondisi Pengaruh Bentuk
23

Tesis/ Kering dan Bayangan Basah Fisik Atlit Sul-Sel Maju Latihan Arm Push
Disertasi terhadap Keterampilan di tinjau dari prestasi Down dan Latihan
Renang Gaya Bebas Pull Down Terhadap
Keterampilan Renang
Gaya Bebas
Mahasiswa FIK UNM
Pembimbing/ 1. Drs. Jsnce Tulalessy 1. Drs. Abraham 1. Prof. Dr. James
Promotor 2. Drs. Arifuddin Razak, M.Si Tangkudung,
Usman 2. Dr. Rum Bismar, M.Pd
M.Pd 2. Prof. Dr. Ateng,
M.Pd

C. Pengalaman Pengabdian dalam 5 Tahun

Penda
naan
No. Tahun Judul Pengabdian

Sumber* Jml (Juta Rp)


1 2019 PKM Cabang Olahraga Squash PNBP Rp. 20.000.000
Siswa SMA Negeri 4 Pangkep

D. Publikasi Artikel Ilmiah di Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/


Nomor/Tahun
1
2
3
4

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hokum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
24

Makassar, 28 Februari 2020

Dr. Racmat Kasmad., M.Pd

Biodata Anggota

Biodata Anggota
A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Sufitriyono., S.Pd, M.Pd


2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 19880512 201903 1 010

5 NIDN 0912058802
6 Tempat dan Tanggal Lahir Tamanroya, 12 Mei 1988
7 E-mail Sufitriyono@gmail.com
8 Nomor Telepon/HP 085255288145
9 Alamat Kantor Jl. Wijaya Kusuma Raya No. 14

10 Nomor Telepon/Faks 0411-87202

B. Riwayat Pendidikan

S1 S2 S3
Nama PT FIK UNM Universitas Negeri
Makassar
Bidang Ilmu Pendidikan Kesehatan Pendidikan Olahraga
rekreasi Olahraga
Tahun 2006-2010 2011-2013
Masuk/lulus
25

Skripsi/ Kontribusi daya ledak Perbandingan struktur


Tesis/ tungkai dan keseimbangan Tubuh dan keterampilan
Disertasi Terhadap kemampuan lari Bermain sepak bola antara
100 meter pada siswa SMP anak daerah dataran tinggi,
Negeri 1 Arungkeke perkotaan dengan pesisir
Kabupaten Jeneponto pantai kabupaten Jeneponto
Pembimbing/ 1. Drs. Hasanuddin. M.Kes 1. Prof. Dr. H. Anwar
Promotor 2. Juhannis S.Pd, M.Pd Pasau.
3. Dr. Ahmad Rum
Bismar. M.Kes

C. Pengalaman Pengabdian dalam 5 Tahun

Penda
naan
No. Tahun Judul Pengabdian

Sumber* Jml (Juta Rp)


1

D. Publikasi Artikel Ilmiah di Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir


No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/
Nomor/Tahun
1
2
3
4

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hokum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Makassar, 28 Februari 2020


26

Sufitriyono., S.Pd. M.Pd

A. Ipteks yang akan dilaksanakan

Ilmu pengetahuan yang akan diterapkan dalam sosialisasi ini adalah sosialisasi
Karakteristik penelitian tindakan kelas, jeni-jenis penelitian tindakan kelas, subjek
penelitian tindakan kelas, Tahap-Tahap pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Di
harapkan dari pelaksanaan sosialisasi ini mahasiswa yang menjadi objek dapat
mengembangkan penelitian tindakan kelas ketika akan menyelesaikan studi. Adapun
kegiatan Ipteks yang akan diterapkan yaitu :
1. Sosialisasi mengenai Penelitian Tindakan Kelas
a. Rencana dan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari empat
tahap yaitu merencanakan, melakukan tindakan, mengamati, dan melakukan refleksi
seperti pada gambar 1.

Merencanakan

Refleksi Melakukan
Tindakan

Mengamati

Hasil refleksi terhadap tindakan yang dilakukan akan digunakan kembali


untuk merevisi rencana jika ternyata tindakan yang dilakukan belum berhasil
27

memperbaiki praktik atau memecahkan masalah yang menjadi kerisauan guru.


Setelah siklus ini berlangsung beberapa kali, barangkali perbaikan yang diinginkan
sudah terjadi. Dalam hal ini daur PTK dengan tujuan perbaikan yang direncanakan
sudah berakhir, namun biasanya akan muncul kembali masalah ataau kerisauan baru
dari guru. Masalah ini akan kembali dipecahkan dengan mengikuti daur PTK
(Wardhani, dkk. 2007).

Dua tahapan yaitu merencanakan dan melakukan tindakan, dengan empat


langkah utama yaitu:

- Mengidentifikasi masalah
- Menganalisis dan merumuskan masalah,
- Merencanakan PTK, serta
- Melaksanakan PTK
28

SURAT PERNYATAAN KERJA SAMA MITRA

Yang bertanda tangan dibawah ini :


1. Nama : Tri Rama
2. Umur : 20 Tahun
3. Jabatan : Mahasiswa
4. Alamat : Pare-pare

Menyatakan bersedia untuk bekerja sama dalam pelaksanaan kegiatan


Program Kemitraan Masyarakat (PKM) guna menerapkan IPTEK dengan tujuan
mengembangkan produk / jasa atau target sosial lainnya, dengan :

Nama Ketua Tim Pengusul : Dr. Irvan., M.Kes


Judul Kegiatan : PKM Sosialisasi PTK
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Makassar

Bersama ini pula kami menyatakan dengan sebenarnya bahwa di antara


Mahasiswa dan Pelaksanaan Kegiatan Program tidak terdapat ikatan kekeluargaan
dan usaha dalam wujud apapun juga.
29

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung
jawab tanpa ada unsur pemaksaan di dalam pembuatannya untuk dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

Makassar, 28 Februari 2020


Ketua Kelas

Tri Rama

RINGKASAN

PKM SOSIALISASI PENELITIAN TINDAKAN KELAS


MAHASISWA PJKR KAMPUS V PARE-PARE
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR*)
Irvan, Rachmat,Sufitriyono,16. 2020**)

Penelitian Tindakan Kelas adalah salah satu penelitian praktis yang di tujukan
untuk memperbaiki system pembelajaran baik di dalam kelas maupun di lapangan.
Penelitian ini adalah upaya guru dalam merancang sebuah kegiatan pembelajaran
baik untuk memperbaiki sebuah system pembelajaran maupun meningkatkan kualitas
kualitas pembalajaran di dalam kelas maupun dilapangan.
Perguruan tinggi di harapakan dapat melahirkan calon guru yang dapat
mengatasi masalah dalam proses pembelajaran teruma dalam proses penerapan
beberapa model pembelajaran. Dalam dunia pendidikan terkhusus bagi mahasiswa
proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas masih sangat jarang di laksanakan
karena kurang pahamnya mahasiswa tentang pelaksanaan penelitian tindakan kelas.
Beberapa upaya dilaksanakan agar para mahasiswa dapat memahami proses
pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Oleh karena itu pelaksanaan Program
Kemitraan Masyarakat dipandang sangat perlu untuk dilakukan dalam rangka
pengembangan lebih jauh mengenai penulisan karya tulis ilmiah melalui sosialisasi
30

Penelitian Tindakan Kelas yang akan diterapkan kepada Mahasiswa Pendidikan


Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Kampus V Pare-Pare Universitas Negeri Makassar.

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ceramha dan tanya jawab
yang dilaksanakan selama 2 hari kegiatan. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi
mahasiswa karena mampu memberikan informasi terbaru dalam penulisan karya tulis
penelitian tindakan kelas.
Saran dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam penelitian di
harapkan adanya peran penting banyak stakeholder yang berkompeten dalam bidang
penelitian.

Daftar Tabel

Tabel 1.1 Rencana Target Capaian 12


Tabel 3.1 Anggaran Kegiatan 14
Tabel 3.2 Perincian kegiatan dan satuan biaya 14
Tabel 3.3 Perencanaan Kegiatan 16
31

Daftar Lampiran

Biodata Ketua 18
Biodata Anggota 20
Biodata Anggota 22
Ipteks 24
Surat Pernyataan Kerja Sama 26
32

Daftar Gambar

Dena Lokasi Mitra 27


33

Peta Lokasi Mitra

Anda mungkin juga menyukai