Anda di halaman 1dari 7

1.

Tipologi
Tipologi adalah suatu sistem pengelompokkan yang di dalamnya terdiri dari kategori-kategori
berdasarkan aspek aspek tertentu (Patton, 1987, hlm. 150). Antara peneliti dan subyek yang
diteliti dapat menentukan batasan-batasan antara kategori yang satu dengan lainnya. Karena
bidang penelitian dalam ilmu pendidikan sering komplek, penyederhanaan bidang penelitian
ke dalam bagian-bagian yang berupa kategori sangat membantu.
Kategori dalam tipologi ini dapat berupa kegiatan, tempat, strategi belajar, sikap dan aspek-
aspek individu lainnya. Tipologi akan mempermudah dan mengarahkan peneliti untuk
mengumpulkan data karena data yang akan dikumpulkan sudah dikelompokkan ke dalam
kategori yang sudah disiapkan. Cara yang lazim dipakai pada penelitian ethnografi ini dapat
pula dipertimbangkan untuk menganalisis data dalam penelitian tindakan. Proses analisis
data dengan tipologi akan sangat membantu bila data dikumpulkan melalui pengamatan
atau wawancara yang dicatat. Dengan cara ini peneliti dapat memfokuskan dirinya pada
kategori tertentu sehingga peneliti dapat lebih mudah menyeleksi dan mengelompokkan
data. Misalnya, dalam sebuah pengamatan dalam pengajaran di kelas, peneliti sudah
membagi seluruh aktifitas belajar mengajar di kelas ke dalam beberapa kategori, yaitu
bentuk respon guru terhadap pertanyaan siswa, aktifitas siswa, cara guru mengoreksi
kesalahan siswa, dan lain lain. Berdasarkan tipologi tersebut peneliti dapat mencatat
pengamatannya ke dalam lembar atau kolom yang sesuai dengan kategorinya. Data yang
sudah terkelompok ke dalam kategori-kategori tersebut dapat dianalisis dengan melihat
keteraturan atau pola yang muncul dari data yang dianalisis.
Setiyadi, Ag Bambang. "Penelitian tindakan untuk guru dan mahasiswa." (2014):SS 1-135. H. 38

Saputra, Nanda. Penelitian tindakan kelas. Yayasan Penerbit Muhammad Zaini, 2021. H. 2

Penelitian Tindakan dibagi menjadi dua macam, yakni Penelitian Tindakan dan Penelitian Tindakan
Kelas. Penelitian tindakan yakni strategi yang dilakukan untuk menemukan solusi realitas dalam
memecahkan masalah organisasi, serta penelitian tindakan bertujuan untuk mengembangkan
keterampilan-keterampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan
penerapan langsung di dunia kerja atau dunia actual yang lain, dengan cara tidak terlibat langsung
dalam kegiatan, peneliti hanya mengamati orang yang melakukan tindakan tersebut. Sedangkan
penelitian tindakan kelas merupakan suatu kegiatan penelitian yang berkonteks kelas yang
dilaksanakan untuk memecahkan masalahmasalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru,
memperbaiki mutu dan hasil pembelajaran dan mencoba hal-hal baru dalam pembelajaran demi
peningkatan mutu dan hasil pembelajaran, dalam penelitian tindakan kelas terlibat langsung dalam
pelaksanaan kegiatan tersebut (Hanum, 2008). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang
dapat dilakukan secara individu maupun kolaboratif. Penelitian tindakan kelas individual Jurnal
Kreativitas Mahasiswa Vol. 1, No. 2, 2023 ISSN 3021-7938 145 merupakan penelitian dimana seorang
guru melakukan penelitian di kelasnya maupun kelas guru lain. Sedangkan penelitian tindakan kelas
kolaboratif merupakan penelitian dimana beberapa guru melakukan penelitian secara sinergis di
kelasnya dan anggota yang lain berkunjung ke kelas untuk mengamati kegiatan (Widayati, 2008).
Febriani, Elsa Selvia, et al. "Analisis Data Dalam Penelitian Tindakan Kelas." Jurnal Kreativitas
Mahasiswa 1.2 (2023): 140-153. H. 144
Februari 25, 2015

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

DISUSUN OLEH AL HUJRAT RAMBE

SEMESTER VI EKSTENSI B

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia pendidikan merupakan salah satu masalah sosial yang paling hangat untuk dibicarakan, karena
di dalam dunia pendidikan banyak terdapat masalah-masalah yang harus kita pecahkan. Terutama di
Indonesia, yaitu banyak terjadi pemasalahan di dunia pendidkan. Salah satu permasalahan
pendidikan yang di hadapi oleh bangsa ini adalah rendahnya kualitas pendidikan pada setiap jenjang
dan satuan pendidikan. Dengan adanya permasalahan tersebut, banyak upaya untuk meningkatkan
kualitas pendidikan. Salah satu caranya yaitu mengembangkan penelitian tindakan kelasa (PTK).
Dimana Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah upaya pemecahan masalah dan peningkatan kinerja
yang dilakukan dalam ruang lingkup pembelajaran di kelas. PTK bisa dilakukan guru atau calon guru
dengan memberikan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses pembelajaran. Pada
awalnya, PTK ditunjukkan untuk mencari solusi terhadap masalah sosiial yang berkembang di
masyarakat dan dilakukann secara sistematis, yaitu dimana dalam proses pelaksanaan rencan yang
disusun atau dibuat selanjutnya dilakukan suatu observasi dan evaluasi yang dipakai sebagai
masukan untuk melakukan refleksi atas apa yang terjadi pada tahap pelaksanaan. Hasil dari proses
refleksi ini kemudian melandasi upaya perbaikan dan penyempurnaan rencana tindakan berikutnya.
Tahap-tahap di atas dilakukan berulang-ulang dan berkesinambungan sampai suatu kualitas
keberhasilan tertentu dapat tercapai. Sedangkan dalam bidang pendidikan, khususnya kegiatan
pembelajaran, PTK berkembang sebagi suatu penelitian terapan. PTK sangat bermanfaat bagai guru
untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahap-
tahapan PTK, guru dapat menemukan solusi dari masalah yang timbul di kelasnya sendiri (bukan
kelas orang lain). Dengan terpecahnya masalah pendidikan dengan menggunakan PTK dan
manfaatnya yang positif. Kita tidak bisa lari dari sebab dan akibat. Untuk itulah dalam makalah ini
diuraikan tentang dampak PTK terhadap kelas/siswa, kinerja guru, sekolah dan dunia pendidikan.

B. Rumusan Masalah

Apa prinsip-prinsip PTK , tipologi dan Scope Penelitian Tindakan Kelas ?

C. Batasan Masalah

Prinsip-prinsip PTK , tipologi dan Scope Penelitian Tindakan Kelas

D. Tujuan

Untuk mengetahui apa saja prinsip-prinsip PTK, tipologi dan Scope Penelitian Tindakan Kelas.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian PTK

Secara sederhana, PTK dapat didefinisikan sebagai sebuah proses investigasi terkendali yang berdaur
ulang dan bersifat reflektif mandiri yang dilakukan oleh guru/calon guru yang memiliki tujuan untuk
melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistem, cara kerja, proses, isi, kompetensi, atau situasi
pembelajaran.[1]

Definisi lainnya menyebutkan bahwa penelitian tindakan adalah penelitian tentang, untuk dan oleh
masyarakat dengan memanfaatkan interaksi, partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dengan
kelompok sasaran.[2] Selain itu, PTK juga diartikan sebagai salah satu strategi penyelesaian masalah
yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan kemampuan dalam mendeteksi dan
menyelesaikan masalah. Dalam prosesnya, pihak-pihak yang terlibat saling mendukung satu sama
lain dengan melengkapi fakta-fakta dan mengembangkan kemampuan analisis. Dalam prakteknya,
penelitian tindakan kelas menggabungkan tindakan bemakna dengan prosedur penelitian. Hal ini
merupakan suatu upaya menyelasaikan masalah sekaligus mencari dukungan ilmiahnya. Secara sadar
pihak yang terlibat (calon guru, guru, dosen, instruktur, widyaiwara, kepala sekolah dan warga
masyarakat ) mencoba merumuskan suatu tindakan atau intervensi yang diperhitungkan dapat
menyelesaikan masalah atau memperbaiki situasi dan diperkirakan secara cermat mengamati
pelaksanaannya untuk memahami tingkat keberhasilannya.
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian refleksi yang dilaksanakan secara siklis (berdaur) oleh
guru/calon guru di dalam kelas. Dikatakan demikian karena proses PTK dimulai dari tahapan
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi untuk memecahkan masalah dan mencobakan hal-
hal baru demi peningkatan kualitas pembelajaran.

B. Asal Usul PTK

Asal usul PTK banyak ditulis dan diperdebatkan orang. Salah satu sumber mengatakan bahwa istilah
penelitian tindakan mula-mula diperkenalkan oleh Kurt Lewin pada tahun 1934. Setelah mengalami
berbagai pengalaman praktis yang terkait dengan penelitian tindakan, pada tahun 1940-an Kurt
Lewin mendefinisikan penelitian tindakan sebagai suatu proses pengembangan daya pikir reflektif,
diskusi dan pengambilan keputusan sekaligus tindakan yang dilakukan oleh sekolompok orang biasa
yang berpartisipasi dalam penelitian bersama mengenai kesulitan pribadi yang sama-sama mereka
alami.

[1]. Prof. Dra. Herawati Susilo. Penelitian Tindakan Kelas, Sebagai Sarana Pengembangan
Keprofesionalan Guru dan calon guru, Malang. Bayu Media Publishing. 2012. Hal 1.

[2]. Suhadi Ibnu. Konsep dan Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Bagi Pengembangan Guru dan
Dosen MIPA.Makalah Seminar Exchange Experience. Malang 9-12 Juli 2003.

Selanjutnya ada banyak turunan dalam berbagai penelitian tindakan yang mengikuti berbagai dasar
pemikiran. Di Amerika akarnya adalah pergerakan pendidikan progresif yang dipelopori oleh John
Dewey. Upaya di Inggris yang lebih diarahkan pada pembaruan kurikulum dan peningkatan
keprofesionalan dalam mengajar.

C. Prinsip-Prinsip PTK

Penelitian Tindakan Kelas Agar memperoleh informasi yang jelas dan tidak menyalahi kaidah yang
ditentukan, peneliti perlu memahami dan memenuhi tujuh prinsip berikut apabila sedang melakukan
penelitian tindakan kelas. Hopkins (2002: 57-61).

1. PTK dilakukan tanpa mengubah situasi yang biasa terjadi. Jika penelitian dilakukan dalam situasi
yang berbeda dari biasanya, maka hasilnya mungkin berbeda jika dilaksanakan lagi dalam situasi
aslinya. Oleh karena itu penelitian tindakan tidak perlu mengadakan waktu khusus untuk diamati,
jadi harus dibiarkan apa adanya. Satu-satunya yang berbeda adalah adanya tindakan untuk
meningkatkan mutu pembelajaran.

2. Topik PTK yang dikaji berkaitan dengan tugas peneliti sebagai guru atau kepala sekolah. Jadi
tindakan yang dilakukan merupakan tindakan nyata yang dilakukan dalam tugasnya sehari-hari dan
secara empirik memang terjadi di lapangan.

3. PTK merupakan sebuah upaya untuk meningkatkan mutu sesuatu yang sudah ada dan biasa
menjadi lebih baik; atau merupakan sebuah upaya untuk memecahkan masalah yang terjadi di kelas
atau di sekolah.
4. PTK dilakukan bukan karena ada paksaan atau permintaan dari pihak lain, tetapi atas dasar
sukarela, karena mengharapkan hasil yang lebih baik.

5. PTK dilakukan secara sistemik (terencana, terarah, dan teratur berdasarkan sebuah mekanisme
tertentu). Jadi, jika peneliti mengupayakan cara mengajar yang baru, dia juga harus memikirkan
tentang langkah-langkahnya, bahan ajarnya, sarana pendukung dan hal-hal yang terkait dengan cara
baru tersebut. Jika kepala sekolah akan menerapkan manajemen yang baru maka prosedur, kebijakan
pendukung serta sosialisasi implementasinya harus dipersiapkan.

6. PTK harus dapat menunjukkan bahwa tindakan yang diberikan kepada siswa memang berbeda
dari apa yang sudah biasa dilakukan, karena yang biasa sudah jelas menunjukkan hasil yang kurang
memuaskan. Oleh karena itu guru melakukan tindakan yang diperkirakan dapat memberikan hasil
yang lebih baik.

7. PTK berpusat pada proses, bukan hanya pada hasil. PTK merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh guru atau peneliti untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil dengan mengubah cara,
metode, pendekatan atau strategi yang berbeda dari biasanya. Cara, metode, pendekatan atau
strategi tersebut adalah proses yang harus diamati secara cermat, dilihat kelancarannya, kesesuaian/
penyimpangannya dari rencana, kesulitan atau hambatan yang dijumpai, sejauh mana proses ini
sudah memenuhi harapan, dan bagaimana kaitannya dengan hasil setelah satu atau dua siklus. Jadi,
dalam PTK harus ada indikator proses dan indikator keberhasilan.

D. Tipologi dan Scope PTK

Tipologi adalah ilmu yang mempelajari tentang pengelompokan berdasarkan tipe atau jenis[3].
Penelitian Tindakan Kelas Berdasarkan setting dan lokasinya terdapat bermacam-macam penelitian
tindakan (Henry & Mctaggart, dalam depdikbud, 1999:2 ) yang masing-masing mempunyai
penekanan berbeda.

a. Participatory action research

Biasanya dilakukan sebagai strategi transformasi sosial yang menekankan pada keterlibatan
masyarakat, rasa ikut memiliki program dan analisis problem sosial berbasis masyarakat.

b. Critical action research

Biasanya dilakukan oleh kelompok yang secara kolektif mengkritis masalah praktis dengan
penekanan pada komitmen untuk bertindak menyempurnakan situasi, misalnya hal-hal yang terkait
dengan ketimpangan ras atau gender.

c. Classroom action research

Biasanya dilakukan oleh guru / calon guru dikelas atau sekolah tempat ia mengajar dengan
penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktik pemblajran

d. Institusional action research

Biasanya dilaksanakan oleh pihak manajemen atau organisasi untuk meningkatkan kinerja, proses,
dan produktivitas dalam suatu lembaga. Intinya tindakan yang berupaya menyelesaikan masalah-
masalah organisasi atau manajemen melalui pertukaran pengalaman secara praktis.
[3]. Tipologi (antropologi), pembagian budaya menurut suku bangsa.

Tipologi (arkeologi), klasifikasi benda menurut karakteristiknya.

Tipologi (teologi), doktrin atau teori dalam teologi Kristen tentang hubungan antara Perjanjian
Lama dan Perjanjian Baru.

Tipologi (linguistik), kajian dan klasifikasi bahasa menurut fitur strukturalnya.

Ditinjau dari scope atau ruang lingkupnya, penelitian tindakan bisa dilakukan di berbagai level, antara
lain :

a. Penelitian tindakan skala makro

1). Meningkatkan partisipasi dunia usaha dalam pembiayaan pendidikan.

2). Meningkatkan angka partisipasi siswa tingkat SLTA

3). Menggalakkan penulisan karya ilmiah penelitian oleh guru

b. Penelitian tindakan level sekolah

1) Meningkatkan kepedulian orang tua untuk mendorong belajar siswa

2) Mengurangi jumlah kasus “school vandalism”/ tawuran

3) Menghidupkan unit produksi di sekolah kejuruan

c. Penelitian tindakan untuk guru (level kelas )

1) Meningkatkan “time on task “ siswa dalam pembelajaran

2) Merangsang anak untuk berani bertanya dalam KBM

3) Mengatasi kesulitan siswa dalam pokok bahasan fungsi komposit

4) Menumbuhkan kebetahan siswa belajar sejarah diperpustakaan.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Prinsip-prinsip dalam Penelitian Tindakan Kelas meliputi : PTK dilakukan tanpa mengubah situasi
yang biasa terjadi, topik PTK yang dikaji berkaitan dengan tugas penelitian sebagai guru atau kepala
sekolah, PTK merupakan sebuah upaya untuk meningkatkan mutu sesuatu yang sudah ada dan biasa
menjadi lebih baik, PTK dilakukan bukan karena ada paksaan atau permintaan dari pihak lain, tetapi
atas dasar sukarela, karena mengharapkan hasil yang lebih baik, PTK dilakukan secara sistemik
(terencana, terarah, dan teratur berdasarkan sebuah mekanisme tertentu), PTK harus dapat
menunjukkan bahwa tindakan yang diberikan kepada siswa memang berbeda dari apa yang sudah
biasa dilakukan dan PTK berpusat pada proses, bukan hanya pada hasil Tipologi, dalam Penelitian
Tindakan Kelas meliputi : Participatory action research, Critical action research, Classroom action
research dan Institusional action research sedangkan Scope dalam Penelitian Tindakan Kelas meliputi
: Penelitian tindakan skala makro, Penelitian tindakan level sekolah dan Penelitian tindakan untuk
guru (level kelas )

B. Saran

Makalah yang kami buat belum sempurna sesuai yang diharapkan. Masih terdapat banyak
kekurangan maupun kesalahan.Karena,manusia biasa tidak luput dari khilaf atau kesalahan,
kelebihan itu hanya milik Allah SWT semata. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak atau pembaca demi perbaikan di masa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud. 1999. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Susilo, Herawati 2012. Penelitian Tindakan Kelas (Sebagai Sarana Pengembangan Keprofesionalan
Guru dan Calon guru). Malang, Bayumedia Publishing.

Susilo, Herawati dan Kisyani. 2006. Implementasi Penelitian Tindakan Kelas. Makalah disajikan dalam
pelatihan Dosen di Makassar dan Surabaya. April-Juni 2006.

Sukardi. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan; Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.

Susilo,Herawati,dkk.2011. PTK Sebagai Sarana Pengembangan Keprofesionalan Guru Dan Calon Guru.
Malang : Bayumedia Publishing

Anda mungkin juga menyukai