Anda di halaman 1dari 12

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah


“Metodologi Penelitian Tindakan Kelas”

Dosen Pengampu :
Esti Yuli Widayanti, M.Pd

Disusun oleh kelompok 1 :


Elinda Inka Qoyimah 201200278
Fahrurrozi Wildanu Faza 201200288
Fitriana Nur Mahmudah 201200296

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research) memiliki
peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran
apabila diimplementasikan dengan baik dan benar. Diimplementasikan dengan benar,
artinya pihak yang terlibat dalam PTK (guru) mencoba dengan sadar mengembangkan
kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalahmasalah yang terjadi dalam
pembelajaran dikelas melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat
memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat
mengamati pelaksanaanya untuk mengukur tingkat keberhasilannya.
Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian pembelajaran berkonteks
kelas yang di laksakan untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran yang
dihadapi oleh guru, memperbaiki mutu dan hasil pembelajaran dan mencobakan hal-
hal baru pembelajaran demi peningkataan mutu dan hasil pembelajaran
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Dari Penilaian Tindakan Kelas?
2. Apa Saja Perbedaan Jenis Penelitian Tindakan Kelas?
3. Apa Hakikat Dari Penilaian Tindakan Kelas?
4. Apa Kelebihan Dan Kekurangan Dari Penilaian Tindakan Kelas?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Dari Penilaian Tindakan Kelas
2. Untuk Mengetahui Perbedaan Jenis Penelitian Tindakan Kelas
3. Untuk Mengetahui Hakikat Dari Penilaian Tindakan Kelas
4. Untuk Mengetahui Kelebihan Dan Kekurangan Dari Penilaian Tindakan Kelas
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Dari Penilaian Tindakan Kelas
Kita sering mendengar istilah penelitian yang merupakan terjemahan bahasa
Inggris dari karya ilmiah. Penelitian tindakan dibagi menjadi dua jenis yaitu. penelitian
tindakan dan penelitian tindakan kelas. Jika penelitian tindakan bertujuan untuk
mengembangkan keterampilan baru atau pendekatan baru dan memecahkan masalah
dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia nyata lainnya, tanpa keterlibatan
langsung dalam kegiatan, peneliti hanya mengamati orang yang melakukan kegiatan
tersebut, sedangkan PTK terlibat dalam menjalankan fungsi-fungsi tersebut secara
langsung.1
Penelitian merupakan kegiatan utama mahasiswa dalam menyelesaikan program
sarjana. Siswa dituntut untuk menemukan masalah yang dipelajari. Tahapan penelitian
meliputi perumusan masalah, perumusan hipotesis, pemeriksaan data dan penarikan
kesimpulan. Istilah penelitian tindakan kelas (PTK) atau penelitian tindakan kelas
sebenarnya belum terlalu dikenal di luar negeri, di Indonesia dikenal dengan penelitian
tindakan yang digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas untuk meningkatkan
pengajaran. dan tujuan dari proses pembelajaran adalah untuk menyempurnakan atau
memperbaiki praktik pembelajaran agar lebih efektif.2
Penelitian tindakan pada awalnya berkembang sebagai model penelitian pada
bidang-bidang pekerjaan tertentu, dimana para peneliti melakukan pekerjaannya di bidang
pendidikan, pelayanan kesehatan dan manajemen sumber daya manusia. Salah satu contoh
tugas pokok pendidikan adalah mengajar kelas, bimbingan dan konseling serta pengelolaan
sekolah. Dengan demikian objek penelitian adalah situasi di dalam kelas, individu siswa
atau sekolah. Guru atau kepala sekolah dapat melakukan penelitian tanpa harus pergi ke
tempat lain, seperti yang biasa dilakukan oleh peneliti tradisional.
Namun, ide penerapan penelitian tindakan untuk meningkatkan pembelajaran
dipelopori oleh Stephen Corey pada tahun 1953. Langkah pertama dalam penelitian
tindakan adalah membuat rencana pembelajaran untuk memecahkan masalah pembelajaran

1
Husna Farhana, Awiria, Nurul Muttaqien, Buku “Penelitian Tindakan Kelas”
2
Mu’alimin, Buku “Penelitian Tindakan Kelas Teori Dan Praktik”, Pasuruan: 2014
di kelas. Guru harus memilih strategi atau metode untuk memecahkan masalah
pembelajaran dan menuangkannya ke dalam rencana pembelajaran (RPP) dan mengamati
perubahan pada siswa. Pada tahap selanjutnya, guru harus melakukan refleksi berdasarkan
hasil observasi atau informasi yang dikumpulkan dari keseluruhan proses pendidikan.
Konsultasi juga dapat dilakukan setelah evaluasi hasil pembelajaran. Kinerja reflektor
harus dipantau untuk perencanaan perbaikan agar kinerja PTK diterapkan secara berulang
atau bersiklus.
Carr dan Kemmis menyajikan diagram siklus yang diadaptasi dari tahapan
penelitian tindakan Lewin, yaitu perencanaan umum, tindakan, pemantauan tindakan, dan
refleksi tindakan yang diambil. Kemmis mendefinisikan penelitian tindakan sebagai suatu
bentuk analisis diri yang dilakukan oleh peserta tertentu dalam kegiatan pembelajaran
(misalnya guru atau kepala sekolah) dalam situasi sosial (yaitu pendidikan) dengan tujuan
untuk meningkatkan (yaitu mengajar) rasionalitas, kejujuran dan legitimasi. pendidikan)
(a.) terlibat dalam praktik pendidikan sosial yang dilaksanakan sendiri, (b) memahami
praktik tersebut, dan (c) lingkungan kelembagaan di mana praktik tersebut dipraktikkan.
Pada saat yang sama, menurut Mill, penelitian tindakan kelas adalah penyelidikan
sistematis yang dilakukan guru dan pimpinan sekolah untuk menyelidiki praktik
pembelajaran mereka sendiri. Secara garis besar, penelitian tindakan mengacu pada
penelitian yang ditujukan untuk melaksanakan suatu tindakan yang tujuannya untuk
meningkatkan kualitas atau memecahkan masalah dalam sekelompok subjek, dan untuk
mengontrol keberhasilan atau konsekuensi dari tindakan mereka, yang kemudian dipantau.
tindakan yang merupakan perbaikan atau adaptasi tindakan terhadap keadaan dan situasi
untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Parsons dan Brown menyarankan bahwa penelitian tindakan memungkinkan guru
untuk memeriksa ruang kelas mereka misalnya, metode pengajaran, siswa, dan penilaian
mereka untuk memahaminya dan meningkatkan kualitas atau keefektifannya. Ini berfokus
secara khusus pada karakteristik unik dari populasi di mana praktik digunakan atau
intervensi dilakukan, sehingga meningkatkan kegunaan dan efisiensi terapis.3
Pada umumnya guru melakukan PTK dengan mempelajari kegiatannya dalam
mengajar dan berusaha meningkatkan prestasi belajar siswa. Guru dapat belajar bagaimana

3
Husna Farhana, Awiria, Nurul Muttaqien, Buku “Penelitian Tindakan Kelas”
membuat siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dengan mengamati perilaku
belajar siswa. Oleh karena itu, guru harus membuat rencana yang baik dengan mempelajari
aktivitasnya dan hubungannya dengan perilaku siswa. Kegiatan yang harus dilakukan guru
dalam melaksanakan PTK agar konsisten dengan peningkatan kualitas proses dan hasil
belajar siswa adalah: a) pemantauan ketat terhadap kegiatan belajar siswa, b) analisis
kebutuhan siswa, dan c) adaptasi kurikulum (kurikulum, RPP, mata pelajaran pengajaran
dan sebagainya) sesuai dengan kebutuhan siswa.4
Penelitian tindakan kelas sebagai berikut: 1) Penelitian tindakan merupakan suatu
bentuk inkuiri (penelitian) yang dilakukan melalui refleksi diri. 2) Survei aktivitas kelas
dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam acara tersebut, yaitu. guru, siswa atau kepala
sekolah. 3) Diterapkan dalam lingkungan pendidikan untuk meningkatkan rasionalitas dan
kesesuaian praktik pendidikan. 4) Penelitian tindakan dilakukan dalam situasi sosial,
termasuk situasi pendidikan.
Dari keempat pokok pikiran tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan
adalah penelitian di bidang sosial yang menggunakan refleksi diri sebagai metode utama,
dilakukan oleh orang-orang yang berpartisipasi di dalamnya, dan bertujuan untuk
meningkatkan perspektif yang berbeda. Mirip dengan konsep ini, Mills mendefinisikan
penelitian tindakan sebagai "studi sistematis" yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah
atau konselor sekolah untuk mengumpulkan informasi tentang berbagai praktik mereka.
Pengetahuan ini digunakan untuk meningkatkan pemahaman dan mengembangkan
"praktik reflektif", yang berdampak positif pada banyak praktik pendidikan, termasuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Wawasan ini memungkinkan kita untuk mengeksplorasi
pentingnya penelitian tindakan kelas (PTK).5
Dalam konteks pekerjaan guru maka penelitian tindakan yang dilakukannya disebut
Penelitian Tindakan Kelas, dengan demikian Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu
kegiatan penelitian dengan mencermati sebuah kegiatan belajar yang diberikan tindakan,
yang secara sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas, yang bertujuan memecahkan
masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas tersebut. Tindakan yang secara
sengaja dimunculkan tersebut diberikan oleh guru atau berdasarkan arahan guru yang

4
ibid
5
Wardani, modul “Hakikat Penelitian Tindakan Kelas”
kemudian dilakukan oleh siswa. Dengan demikian penelitian tindakan kelas merupakan
suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.6
B. Perbedaan Jenis Penelitian Tindakan Kelas
Ada beberapa perbedaan antara penelitian tindakan, penelitian eksperimen, dan
penelitian tindakan kelas, diantaranya :
1. Penelitian Tindakan adalah salah satu model penelitian yang muncul di tempat kerja,
tempat di mana peneliti melakukan perkerjaan sehari-hari. Sedangkan Penelitian
eksperimen adalah jenis penelitian yang dilakukan untuk mencari akibat dari suatu
yang dilakukan secara sengaja oleh para penelitianya. Sedangkan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) adalah suatu kegiatan penelitian yang berkonteks kelas yang dilaksanakan
untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru,
memperbaiki mutu dan hasil pembelajaran dan mencobakan hal-hal baru dalam
pembelajaran demi peningkatan mutu dan hasil pembelajaran.7
2. Penelitian tindakan bertujuan meningkatkan bidang praktik, meningkatkan pemahaman
praktik yang dilakukan oleh praktisi, dan meningkatkan situasi tempat praktik
dilaksanakan. Sedangkan tujuan dari penelitian eksperimen yaitu untuk menemukan
atau mengetahui pengaruh dari suatu tindakan terhadap kelompok tertentu. Dan juga
tujuan dari Penelitan Tindakan Kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan
layanan profesional guru dalam menyelenggarakan proses pembelajaran.
3. Karakteristik Penelitian Tindakan Problem yang dipecahkan merupakan persoalan
praktis yang dihadapi peneliti dalam kehidupan profesi sehari-hari. Peneliti
memberikan perlakuan (treatment) yang berupa tindakan terencana untuk memecahkan
permasalahan dan sekaligus meningkatkan kualitas yang dapat dirasakan implikasinya
oleh subjek yang diteliti. Sedangkan penelitian eksperimen juga mempunyai
karakteristik khusus, salah satunya adalah memanipulasi. Hal tersebut karena pada
dasarnya, metode penelitian ini mengharuskan melakukan manipulasi data terlebih
dahulu tetapi secara terencana, diantaranya memanipulasi variable, mengontrol

6
Mu’alimin, Buku “Penelitian Tindakan Kelas Teori Dan Praktik”, Pasuruan: 2014
7
Ani Widayati, “Penelitian Tindakan Kelas”, Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. Volume 6 Nomor 1
(2008), 88-89.
variable, melakukan observasi. Sedangan pada Penelitian tindakan kelas juga memiliki
karakteristik yang khas, yaitu adanya tindakan (aksi) tertentu untuk memperbaiki
proses belajar mengajar di kelas. Tanpa tindakan tertentu suatu penelitian juga dapat
dilakukan di dalam kelas.
4. Model penelitian tindakann yaitu dengan model disiplin ilmu applied Science seperti
sistem informasi. Melalui model action research, sebuah konsep/model/prototype
benar-benar diuji cobakan di dalam subyek penelitian dalam konteks sesungguhnya.
sedangkan pada model penelitian eksperimen dapat dibedakan menjadi empat macam
yaitu eksperimen murni ( true experimental), eksperimen kuasi (quasi experimental),
eksperimen lemah ( weak experimental), eksperimen subyek tunggal ( single subyect
experimental). Sedangkan pada model Penelitian Tindakan Kelas memiliki pola dasar
yang sama, yaitu serangkaian kegiatan penelitian berupa siklus, diantaranya model
Kurt Lewin, Model Kemis & Mc. Taggart, Model John Elliot.
C. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas
1. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
Tujuan penelitian tindakan kelas atau classroom action research adalah untuk
meningkatkan dan memperbaiki praktik pembelajaran yang dilakukan oleh seorang
guru. W.R. Borg, seperti dikutip oleh Suyatno, menyebutkan bahwa tujuan utama
penelitian tindakan kelas adalah pengembangan keterampilan guru berdasarkan pada
persoalan-persoalan pembelajaran yang dihadapi oleh guru di kelasnya, dan bukan
bertujuan untuk pencapaian pengetahuan umum dalam bidang pendidikan. Berkenaan
dengan tujuan, PTK merupakan salah satu cara strategis bagi guru untuk meningkatkan
dan memperbaiki layanan pendidikan. McNiff menyebutkan bahwa dasar utama
dilaksanakan penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan8.
Tujuan PTK dapat dicapai dengan melakukan berbagai tindakan alternatif
dalam memecahkan persoalan pembelajaran di kelas. Dalam hal ini, PTK harus
difokuskan pada tindakan-tindakan alternatif yang direncanakan oleh seorang guru,
kemudian dicoba dan dievaluasi, apakah tindakan-tindakan alternatif tersebut dapat

8
Drs. H. Mahmud, M. Si. & Tedi Priatna, M. Ag.(PENELITIAN TINDAKAN KELAS (TEORI DAN PRAKTIK). 2 0 0
8, Bandung, hal 29
digunakan untuk problem solving atau tidak terhadap masalah yang sedang dihadapi
olehnya dalam kegiatan pembelajaran? Jika perbaikan dan peningkatan pelayanan
professional guru dalam konteks pembelajaran dapat terwujud berkat diadakannya
penelitian tindakan kelas, ada tujuan penyerta yang juga dapat dicapai. Tujuan penyerta
yang dimaksud adalah terjadinya proses latihan dalam jabatan selama proses penelitian
tindakan kelas berlangsung. Tujuan penyerta ini merupakan perbaikan dan peningkatan
layanan pendidikan. Oleh karena itu, guru akan lebih banyak berlatih mengaplikasikan
berbagai tindakan alternatif sebagai upaya untuk meningkatkan layanan pembelajaran.
Melalui PTK, seorang guru akan lebih banyak mendapatkan pengalaman tentang
keterampilan praktik pembelajaran secara reflektif..9
2. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
PTK adalah salah satu model penelitian praktis yang dapat digunakan untuk
memperbaiki kinerja guru. Beberapa manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. PTK dapat digunakan sebagai cara bagi guru untuk meneliti sendiri praktik-praktik
pembelajaran yang dilakukannya dikelas. Manfaat pelaksanaan PTK bagi guru
adalah untuk memperbaiki praktik-praktik pembelajarannya agar lebih efektif.
b. Guru dapat melakukan PTK sambil melaksanakan tugas sehari-hari, sehingga ia
tidak perlu mengorbankan target kurikulum yang harus dicapai. Hal tersebut
dimungkinkan karena PTK tidak membutuhkan waktu dan tenaga secara khusus,
sehingga tidak membebani pekerjaan guru.
c. PTK dapat menjembatani kesenjangan antara teori pembelajaran dan praktiknya di
kelas. Jika ada praktik pembelajaran yang tidak cocok dengan sebuah teori belajar,
maka PTK guru dapat mengadaptasi teori yang ada untuk kepentingan proses dan
produk pembelajaran yang efektif, optimal, dan fungsional.
d. Melalui pelaksanaan PTK, guru dapat melihat, merasakan dan menghayati secara
langsung Apakah praktik-praktik pembelajaran yang selama ini dilakukan memiliki
efektivitas yang tinggi atau tidak.10
e. PTK dapat meningkatkan profesionalisme seorang guru. Guru tidaklagi sebagai
seorang yang praktis yang sudah puas dengan apa yang di lakukan bertahun tahun

9
Ibid, hal 29
10
Husna Farhana, Awiria, Nurul Muttaqien. PENELITAN TINDAKAN KELAS, hal 23
tanpa adanya upaya perbaikan dan inovasi namun juga sebagai peneliti di
bidangnya
f. Dengan PTK guru akan menjadi kreatif karena harus selalu di tuntut untuk inovatif
sebagai implementasi dan adaptasi dari teori dan teknik pembelajaran serta bahan
ajar yang di pakainya.11
3. Urgensi Penelitian Tindakan Kelas
Pada penelitian tindakan kelas menjadi penting untuk dilakukan karena dampak
yang di timbulkan tidak hanya bagi pengajar atau guru melainkan juga para peserta
didik akan terdampak juga. Dengan seorang guru melakukan PTK akan menambah
pengetahuan dan juga mengupgrade diri atau meningkatkan kompetensi diri dari
seorang guru untuk lebih lagi dalam pendidikan, dan juga siswa akan mengalami
dampak langsung dengan adanya PTK.
4. Kelebihan dan kekurangan PTK
a. Kelebihan
Secara umum kelebihan PTK menyangkut masalah yang mendorong
penerapan PTK di lingkungan pendidikan. Beberapa kelebihan PTK diantaranya
adalah sebagai berikut:12
1) Tidak hanya dilakukan oleh satu orang akan tetapi melibatkan berbagai pihak.
2) Kesimpulan yang diperoleh berasal dari semua pihak yang terkait.
3) Hasil penelitian dapat langsung diterapkan.
4) Bersifat fleksibel dan adaptif.
5) Dapat digunakan untuk mengembangkan kurikulum tingkah kelas.
6) Dapat meningkatkan profesionalisme guru
b. Kekurangan
Beberapa kekurangan PTK diantaranya adalah :
1) Keterbatasan peneliti/guru sehingga pelaksanaan PTK tidak secara otomatis
dapat dilakukan. Hal ini akan mudah teratasi jika para guru yang akan
melaksanakan penelitian mau dan berusaha untuk belajar agar dapat
melaksanakan PTK secara baik dan benar.

11
Mu’alimin. PENELITIAN TINDAKAN KELAS TEORI DAN PRAKTIK, 2014 Pasuruhan., hal 7
12
Wijaya Kusuma, Mengenal Penelitian, hlm. 17.
2) Kesimpulan yang dihasilkan tidak bersifat universal. Hal ini terjadi karena PTK
berawal dari masalah praktis sehingga tujuan utamanya menyelesaikan
permasalahan yang ada.
3) Banyak orang yang meragukannya karena bersifat situasional dan kadang tidak
menerapkan prinsip metode ilmiah secara ajak
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar
berupa tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh
siswa.Tujuan utama PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan profesional
pendidik dalam menangani proses belajar di dalam kelas.
tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah pengembangan keterampilan guru
berdasarkan pada persoalan-persoalan pembelajaran yang dihadapi oleh guru di kelasnya,
dan bukan bertujuan untuk pencapaian pengetahuan umum dalam bidang pendidikan.
Berkenaan dengan tujuan, PTK merupakan salah satu cara strategis bagi guru untuk
meningkatkan dan memperbaiki layanan pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA

Ani Widayati, “Penelitian Tindakan Kelas”, Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. 2008

Husna Farhana, Awiria, Nurul Muttaqien, Buku “Penelitian Tindakan Kelas”

Mu’alimin, Buku “Penelitian Tindakan Kelas Teori Dan Praktik”, Pasuruan: 2014

Mahmud dan Tedi Priatna, PENELITIAN TINDAKAN KELAS (TEORI DAN PRAKTIK).2008.
Bandung

Wardani, modul “Hakikat Penelitian Tindakan Kelas”

Wijaya Kusuma, Mengenal Penelitian.

Anda mungkin juga menyukai