PENDAHULUAN
1
maupun konsep teori pembelajaran yang ideal. Dengan dilaksanakannya PTK,
berarti guru juga berkedudukan sebagai peneliti, yang senantiasa bersedia
meningkatkan kualitas kemampuan mengajarnya. Upaya peningkatan
kualitas tersebut diharapkan dapat dilakukan secara sistematik, realistik,
dan rasional; dengan cara meneliti semua aksinya di depan kelas
sehingga gurulah yang tahu persis kekurangan-kekurangannya. Apabila
dalam pelaksanaan “ aksinya” masih terdapat kekurangan, guru tadi
diharapkan bersedia melakukan perubahan, perbaikan, dan atau
penyempurnaan-penyempurnaan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Kemmis dan Taggart (1988), penelitian tindakan adalah suatu bentuk
penelitian refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan dalam situasi- 3
situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki praktik yang
dilakukan sendiri. Dengan demikian, akan diperoleh pemahaman yang
komprehensif mengenai praktik dan situasi di mana praktik tersebut
dilaksanakan. Terdapat dua hal pokok dalam penelitian tindakan yaitu
perbaikan dan keterlibatan. Hal ini akan mengarahkan tujuan penelitian
tindakan ke dalam tiga area yaitu; (1) untuk memperbaiki praktik; (2) untuk
pengembangan profesional dalam arti meningkatkan pemahaman para praktisi
terhadap praktik yang dilaksanakannya; serta (3) untuk memperbaiki keadaan
atau situasi di mana praktik tersebut dilaksanakan. Menurut Kemmis,
sebagaimana dikutip oleh Wina Sanjaya menyebutkan penelitian tindakan
adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh
peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial
mereka. Secara etimologis PTK dapat diartikan sebagai proses pengkajian
3
masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk
memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang
terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari
perlakuan tersebut.
4
tindakan kelas harus dilakukan secara logis, sistematis, serta jujur dalam
laporan, sehingga akan diperoleh data yang valid sesuai dengan fakta di
lapangan. Data yang diperoleh dapat dijadikan acuan untuk memperbaiki dan
meningkatkan efektifitas pembelajaran.
Beberapa ciri berikut mungkin saling bertumpang tindih, namun agar dapat
mendapatkan kejelasan yang rinci, maka dituangkan secara menyeluruh.
d. Partisipatori, dimana peneliti atau anggota tim peneliti sendiri ambil bagian
secara langsung atau tidak langsung dalam melaksanakan penelitiannya
bersama khalayak sasaran.
5
g. Penelitian dan pengambilan keputusan selalu dikelola secara desentralisasi
dan diregulasi.
6
belajar, meningkatkan profesinalisme guru, dan menumbuhkan budaya
akademik dikalangan guru.
Seperti penelitian pada umumnya, ada sejumlah tujuan yang ingin di capai dari
pelaksanaan PTK. Menurut Grundy dan Kemmis, tujuan penelitian tindakan
meliputi tiga hal, yakni peningkatan praktik, peningkatan pengembangan
profesional, dan peningkatan situasi tempat praktek berlangsung.
7
pendidikan. Selain itu, Suyanto (1999) Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dapat digolongkan atas dua jenis, yaitu :
8
Arikunto, dkk . Tujuan utama Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah untuk
perbaikan dan peningkatan layanan profesional pendidik dalam menangani proses
belajar di dalam kelas. Tujuan itu dapat dicapai dengan melaukakan tindakan
alternatif dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Fokus penelitian ini
terdapat pada tindakan yang direncanakan oleh guru, yang selanjutnya akan
diterapkan pada peserta didik, kemudian dievaluasi apakah berhasil atau tidak.
Jadi dengan kata lain tujuan khusus PTK adalah untuk mengatasi berbagai
persoalan nyata guna memperbaiki atau meningkatkan kualitas proses
pembelajaran di kelas. Hasil yang diharapkan melalui PTK adalah peningkatan
atau perbaikan kualitas proses dan hasil pembelajaran, diantaranya peningkatan
kinerja siswa, perbaikan mutu proses pembelajaran, peningkatan kualitas
penggunaan media dan alat bantu belajar, perbaikan kualitas prosedur dan alat
evaluasi, perbaikan masalah-masalah pendidikan di sekolah, dan peningkatan
kualitas dalam penerapan kurikulum dan pengembangan kompetensi siswa.
Dengan memperhatikan tujuan yang dapai dapat dicapai melalui PTK, terdapat
sejumlah manfaat PTK antara lain sebagai berikut:
3. Mewujudkan kerja sama, kaloborasi, dan atau sinergi antar pendidik dalam satu
sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-sama memecahkan masalah
dalam pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran.
9
4. Meningkatkan kemampuan pendidik dalam upaya menjabarkan kurikulum atau
program pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal, sekolah, dan
kelas. Hal ini turut memperkuat relevansi pembelajaran bagi kebutuhan peserta
didik.
Guru merupakan pihak yang paling sering dituding sebagai orang yang paling
bertanggung jawab terhadap kualitas pendidikan. Tudingan seperti ini tidak
sepenuhnya benar karena masih banyak sekali komponen pendidikan yang
berpengaruh terhadap kualitas pendidikan. Namun demikian, guru merupakan
komponen yang paling strategis dalam proses pendidikan. Oleh karena itu,
banyak pihak menaruh harapn besar terhadap guru dalam meningkatkan
kualitas pendidikan.
10
setiap kali mengajar. Apabila hasil PTK menunjukkan arah yang sebaliknya
maka kebeneran yang berasal dari akar rumput ini harus diperhatikan.
Semangat inilah yang akan menumbuhkan kesadaran guru akan pentingnya
kemandirian, karena guru sebagai pengembang kurikulum di kelas, dibenarkan
kemandiriannya dan keberanian mengambil prakarsa.
11
Hopkins menolong dengan mengemukakan pertanyaan-pertanyaan berikut
untuk mencari okus permasalahan anda :
akultas. Karenanya, pilihlah masalah yang sekalanya lebih kecil, yang dapat
dicari solusinya dalam waktu tersedia untuk penelitian.
Untuk penelitian tindakan kelas, model yang dipilih sama dengan model
penelitian tindakan. Akan tetapi, permasalahan penelitian tindakan kelas ini
diokuskan pada strategi guru untuk memperbaiki layanan kependidikan yang
harus diselenggarakan dalam konteks pembelajaran dikelas. Dengan demikian,
pada model penelitian tindakan kelas terdapat penegasan pada fokus
permasalahannya. Berikut ini adalah beberapa model penelitian tindakan
kelas.
12
a. Model elliot dengan Modiikasi ( Hopkins, 1993: 49 )
Menurut John Elliot, yang dimaksud dengan PTK ialah kajian tentang
situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan di
dalamnya (Elliot, 1982). Model PTK dari John Elliot ini lebih rinci jika
dibandingkan dengan model Kurt Lewin dan model Kemmis-Mc Taggart.
Dikatakan demikian, karena di dalam setiap siklus terdiri dari beberapa
aksi, yaitu antara tiga sampai lima aksi (tindakan). Sementara itu, setiap
tindakan kemungkinan terdiri dari beberapa langkah yang terealisasi dalam
bentuk kegiatan belajar-mengajar. Maksud disusunnya secara terinci pada
PTK Model John Elliot ini, supaya terdapat kelancaran yang lebih tinggi
antara taraf-taraf di dalam pelaksanan aksi atau proses belajar-mengajar.
13
b. Skema-skema tersebut tidak dapat disesuaikan dengan hal-hal yang baru
yang menjadi pokus utamanya.
Pelaksanaan tindakan dalam PTK terdiri dari beberapa siklus, bahwa dalam
satu siklus terdiri empat langkah, yaitu perencanaan, aksi atau tindakan,
observasi dan refleksi. Layaknya sebuah penelian, PTK juga memiliki prosedur
atau desain atau aturan yang perlu diperhatikan. Prosedur tersebut berguna bagi
para guru yang akan melaksanakan PTK. Menurut Arikunto menjelaskan
14
bahwa satu siklus PTK terdiri dari empat langkah yaitu: (1) Perencanaan, (2)
Pelaksanaan, (3) Pengamatan dan (4) Refleksi.
a. . Identifikasi Masalah
b. Analisis Masalah
15
penyelesaiannya. Beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan bagi
guru dalam menganalisis permasalahan adalah sebagai berikut: Pilih
permasalahan yang dirasa penting oleh guru sendiri dan siswanya, atau
topik yang melibatkan guru dalam serangkaian aktivitas yang memang
diprogramkan oleh sekolah; Jangan memilih masalah yang berada di luar
kemampuan dan/atau kekuasaan guru untuk mengatasinya; Pilih dan
tetapkan permasalahan yang skalanya cukup kecil dan terbatas; Usahakan
untuk bekerja sama dalam pengembangan fokus penelitian; dan Kaitkan
PTK yang akan dilaksanakan dengan prioritas-prioritas yang ditetapkan
dalam rencana pengembangan sekolah.
c. Perumusan Masalah
16
yang ocus . Kegiatan pelaksanakan tindakan dilaksanakan sesuai jadwal yang
ditetapkan dan pada saat yang bersamaan kegiatan pelaksanaan tindakan ini juga
diikuti dengan kegiatan observasi
3. Observation (Pengamatan)
17
4. Melakukan Wawancara
Pengumpulan data untuk PTK, kecuali melalui observasi juga dengan
melakukan wawancara. Orang-orang yang diwawancarai termasuk sisa,
guru lain, kepala sekolah, pegawai tata usaha, atau orang tua siswa.
Dalam diskusi guru mendengarkan atau membaca laporan wawancara
dengan sikap terbuka atau tidak berpihak. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan agar wawancara berjalan efektif, yaitu sebagai berikut :
1. Bersikap sebagai pewwancara yang baik dan simpatik, perhatian dan
pendengar yang baik, tidak berperan terlalu aktif, dan menunjukkan sikap
yang menghargai siswa.
2. Bersikap netral dalam relevansinya dengan pelajaran.
3. Yakinlah pendapat siswa penting dan yakin bahwa jawaban siswa bukan
hasil tes atau ujian
4. Perhatikan bahasa yang digunakan, selalu ingat fokus wawancara, dan
ulangi pertanyaan apabila siswa menjawab terlalu umum atau kabur.
18
6. Rekaman Foto, Slides, Tape,, dan Video
Alat-alat elektronik dapat dipakai untuk menggambarkan suasana kelas,
atau untuk ilustrasi episode tertentu pada waktu pembelaajaran
berlangsung namun jangan sampai alat eletronik mengganggu siswa dan
guru yang sedang terlibat dalam pembelajaran. Alat pengabil foto, slides,
dan kamera video sebaiknya dipegang oleh mitra peneliti dan bukan
penyaji bahan pembelajaran atau pengamat.
7. Analisis Data
Dalam PTK analisis data sudah dilakukan peneliti sejak awal, pada setiap
aspek penelitian. Peneliti langsung menganalisis segala yang dilihat dan
diamatinya, situasi dan Susana kelas, cara guru mengajar, bagaimana guru
mengelola siswa dan kelasnya, hubungan guru dengan siswa, pertanyaan
guru dan jawaban siswa, dsb.
Cara lain yang dipakai peneliti untuk menganalisis data ynag terkumpul
dalam catatan lapangan, dapat dilihat yang paling dibutuhkan atau sesuai
dengan tema penelitian. Backer (Hopkins, 1993) mengemukakan ada tiga
langkah analisis yang perlu dilakukan di lapangan, dan analisis ke empat
dilakukan setelah kegiatan lapangan selesai. Langkah satu sampai tiga
dilakukan secara bertahap, secara sekuensial dan logis. Tahapan kedua
akan sangat ditentukan oleh tahapan pertama. Selanjutnya berbagai
kesimpulan diambil dan dipakai ditahapan berikutnya. Langkah ketiga
meliputi beberapa criteria yang dipakai untuk analisis di lapangan, anatara
lain pemilihan dan definisi permasalahan dan konsep, perhitungan
frekuensi dan distribusi kejadian atau fenomena, dan dimasukannya
temuan-temuan individual ke dalam analisis yang sedang dilakukan.
Analisis ke empat setelah kegiatan lapangan adalah bagaimana evidensi
dan bukti dalam penelitian ini dipresentasikan (Hopkins, 1993:148-149).
19
8. Validasi
Untuk menguji kebenaran penelitian PTK, langkah-langkah berikut dapat
diambil:
1) Melakukan member check yaitu memeriksa kembali keterangan
atau informasi dat yang diperoleh selama observasi atau
wawancara.
2) Melakukan triangulasi yaitu memeriksa kebenaran hipotesis,
konstruk, atau analisis dengan membandingkannya dengan ornag
lain. Menurut Elliot triangulasi dilakukan berdasarkan tiga sudut
pandang yaitu guru, siswa, dan observer.
3) Melakukan validasi dengan saturasi yaitu saat waktu sudah jenuh,
atau tidak ada lagi data lain yang perlu dikumpulkan. Pemeriksaan
atau tes yang berulang kali untuk memvalidasi hipotesis atau
kategori yang kasar dengan upaya modifikasi, memperhalus, atau
dengan amplikasi dapat dilakukan atau dapat dicoba dengan
falsifiksi (uji Popper)
4) Menggunakan audit trail untuk memvalidasi penelitian
5) Mencari expert opinionatau nasihat pakar.
20
solusi permasalahan yang belum digarap dalam penelitian
direkomendasikan.
21
BAB III
SIMPULAN
Langkah-langkah dalam PTK merupakan satu daur atau siklus yang terdiri
dari: 1.merencanakan perbaikan, 2.melaksanakan tindakan, 3.mengamati, dan
4.melakukan refleksi. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang
sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan
dengan baik dan benar. Diimplementasikan dengan baik di sini berarti pihak
yang terlibat (guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan
dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pendidikan dan
pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat
memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat
mengamati pelaksanaannya untuk mengukur tingkat keberhasilannya.
Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah
penelitian tindakan.
22
DAFTAR PUSTAKA
http://lpmpjogja.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2015/02/Penelitian-
Tindakan-Kelas-PTK-legiman.pdf
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/dr-dwi-rahdiyanta-mpd/23-
penelitian-tindakan-kelas-pengertian-prinsip-karakteristik.pdf
https://makalahnih.blogspot.com/2017/03/makalah-penelitian-tindakan-kelas.html
Sanjaya, Wina.2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada. Syamsudin dan Vismaia S. Damaianti. 2015. Metode Penelitian Bahasa.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset
23