Anda di halaman 1dari 5

ESAI

FABULA MENGHADIRKAN SJUZET DALAM DONGENG “ASAL


MULA RUMAH SIPUT” KARYA BETTY VEVE: KAJIAN
FORMALISME RUSIA

Penulis:
Nama : Nur Cahyana
NPM : 1913041020
Kelas : 3B
Mata Kuliah : Teori Sastra Modern

Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


Dosen : Drs. Kahfie Nazaruddin, M.Hum.
Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
16 JANUARI 2021
PENDAHULUAN

Pada era globalisasi seperti sekarang ini, dapat disaksikan bahwa terjadinya
percampuran unsur kebudayaan sebagai pola kehidupan masyarakat. Sastra menjadi
salah satu bagian dari kehidupan sosial dan budaya masyarakat yang saling
berdampingan. Sastra diciptakan oleh sastrawan dari kejadian-kejadian yang sering
terjadi disekitar lingkungan masyarakat atau keadaan personal pribadi. Secara
konvensional, sastra terdiri atas tiga genre, yakni puisi, prosa, dan drama. Dongeng
menjadi salah satu genre sastra yaitu prosa, yang menjadi karya sastra yang diminati
oleh anak-anak sebagai pengantar tidur mereka.

Dongeng asal mula rumah siput adalah dongeng yang menceritakan kesulitan
seekor siput dalam mencari tempat tinggal yang nyaman. Si siput berpindah dari
satu tempat ketempat lainnya untuk mencari tempat yang nyaman untuk ia tinggali.
Namun, saat siput sudah menemukan beberapa tempat yang nyaman, masih ada saja
yang membuat ia terganggu dan tidak nyaman.

Dalam Dongeng ini, teknik penceritaan yang digunakan oleh pengarang


menggunakan sudut pandang orang pertama sebagai pencerita. Yaitu tokoh utama
(siput) yang bercerita tentang apa yang ia alami. Penggunaan teknik dalam
penceritaan sangat berkaitan dengan formalisme rusia. Secara singkat, konsep
defamiliarisasi (konteks sifat sastra yang aneh atau asing) dalam formalisme rusia
merupakan teknik yang digunakan pengarang untuk mengolah fabula menjadi
sederet sjuzet. Defamiliarisasi (konteks sifat sastra yang aneh atau asing) dengan
menggunakan teknik-teknik tertentu untuk mengolah fabula sehingga
memunculkan efek tertentu kepada pembaca.

Dalam pembuatan esai ini, analisis kajian menggunakan kajian formalisme rusia
dengan pendekatan objektif (keadaan yang sebenarnya) sehingga dapat menemukan
teknik penceritaan yang digunakan oleh pengarang untuk mengembangkan cerita,
sehingga memunculkan efek tertentu bagi yang membaca. Esai ini menganalisis
teknik penceritaan yang digunakan pengarang dan efek yang ditimbulkan oleh
pembaca. Melalui penulisan esai ini, saya akan memberikan pemaparan bahwa,
apakah benar fabula menghadirkan sjuzet dalam dongeng “Asal Mula Rumah
Siput” yang berkaitan dengan kajian formalisme rusia?
ISI

Kajian formalisme rusia merupakan karya yang otonom yang harus diteliti dari
karya itu sendiri dan bukan dari sisi luarnya. Perbedaan antara “cerita” dengan
“alur” diberikan tempat penting oleh kaum formalis. Kaum formalis menekankan
bahwa hanya alur “sjuzet” yang sungguh-sungguh bersifat kesusastraan, sedangkan
cerita “fabula” hanya sebagai bahan mentah yang menunggu pengolahan dari
tangan pengarang.

Dalam dongeng “Asal Mula Rumah Siput” menggunakan teknik penceritaan orang
pertama sebagai tokoh utama yaitu siput yang dihadirkan oleh pengarang sebagai
tokoh yang menceritakan masalah yang dialami siput selama mencari tempat
tinggal. Pada penceritakan oleh orang pertama, pengarang memanfaatkan teknik
analitik. Teknik analitik adalah teknik penokohan yang menyajikan sifat seorang
tokoh yang terlibat dengan memaparkan beberapa sifat secara langsumg, sepeti sifat
baik, pemarah, jahat, dan lain sebagainya. Teknik penokohan analitik digunakan
sebagai penggambaran tokoh utama yang menceritakan secara langsung melalui
uraian atau penjelasan dari sang pengarang. Tokohnya dihadirkan ke pembaca
secara jelas dan tidak berbelit-belit. Sehingga dongeng ini membuat para pembaca
akan lebih memerhatikan isi cerita dan plot/alur.

Dongeng ini mengisahkan seekor siput yang kebingungan dalam mencari tempat
tinggal. Cerita dimulai dengan pengenalan tokoh siput ketika pada dahulu kala,
siput tidak mempunyai cangkang seperti sekarang. Cerita dilanjutkan dengan
pemaparan mengenai perjuangan seekor siput dalam mencari tempat tinggal yang
nyaman untuk ia tinggali.

Cerita dilanjutkan dengan pemaparan yang dihasilkan oleh pembaca yang dikaitkan
dengan keinginan untuk meraih sesuatu. Pemaparan ini dilakukan dengan
pengandaian oleh pembaca setelah membaca dongeng tersebut. Dongeng ini
menyinggung tentang seseorang yang berkeinginan untuk meraih sesuatu yang
diinginkan dengan terus berusaha sampai mendapatkan yang diinginkan. Hal ini
sesuai fakta yang sudah diceritakan dalam dongeng “Asal Mula Rumah Siput”.
Cerita dilanjutkan dengan perjuangan siput dalam mencari tempat tinggal dimulai
dari si siput tinggal di sebuah sarang burung yang sudah di tinggalkan oleh siinduk
burung diatas pohon, akan tetapi bekas sarang burung yang ditinggali sisiput tidak
bisa menghalangi air hujan ketika hujan datang, dan dia pun merasa kedinginan dan
basah saat hujan datang. Kemudian, Kemudian si siput pun pergi mencari tempat
tinggal yang baru yang bisa melindunginya dari tetesan air hujan. Ia pun
menemukan sebuah lubang yang ada di batang pohon. Namun, sisiput pun menjadi
terganggu dan ia tidak bisa tidur karena berisik mendengar si burung pelatuk yang
sedang membuat lubang. Kemudian, menjelang hari mulai sore sisiput menemukan
sebuah lubang ditanah. Namun, Saat mulai datang malam, ternyata banyak tikus
tikus yang menggali tanah dari segala arah dan akhirnya merusak rumah si siput.
Kemudian, Ia terus berjalan dan tiba ditepi pantai yang penuh dengan batu karang.
Ia menemukan tempat disela sela batu karang. Akan tetapi, saat air laut sedang
pasang surut naik sampai keatas batu karang, si siput pun ikut tersapu bersama
dengan ombak. dan sampai akhirnya saat sedang diperjalanan, si siput menemukan
sebuah cangkang kosong, bentuknya sangat cantik dan ringan. Karena lelah dan
kedinginan si siput pun masuk kedalam cangkang tersebut, si siput merasa hangat
dan nyaman dan dia pun bisa tidur dengan tenang didalam nya.

Diakhir cerita, saat siput bangun dipagi hari ia menyadari bahwa dia telah
menemukan rumah yang terbaik untuk dirinya. Dipertegas dengan dialog siput,
yaitu “Cangkang ini sangat cocok untuk ku, aku tidak akan kepanasan dan aku tidak
perlu lagi cepat cepat pulang jika turun hujan. Tidak ada lagi yang bisa
menggangguku, karena aku bisa membawa rumah yang ringan ini kemana pun aku
akan pergi”. Artinya, melalui dialog siput, sudah dapat menggambarkan bahwa
siput dengan hati penuh gembira. Ia merasa aman dan nyaman disana.

Bagian-bagian sjuzet sudah dipaparkan dalam dongeng ini, yatitu dari rangkaian
cerita yang disajikan, penggunaan latar tempat atau lokasi dapat diketahui dari
cerita dongeng yang disajikan. Pengandaian cerita dongeng yang disajikan oleh
pembaca, dijadikan sebagai dasar fabula dalam mengolah cerita dongeng. Fabula
yang digunakan dalam cerita dongeng ini memberikan gambaran bahwa jika
memiliki keinginan teruslah berusaha untuk mendapatkan keinginan yang dituju.
Berusahalah sekuat tenaga untuk meraih keinginan.
PENUTUP

Dalam pembuatan esai dengan menggunakan dongeng yang berjudul “Asal Mula
Rumah Siput” sebagai objek kajian, dan dengan menggunakan kajian teori
formalisme rusia, maka sudah menunjukan teknik yang digunakan pengarang untuk
mendefamiliarisasi fabula menjadi sederet sjuzet. Dalam dongeng ini menggunakan
teknik penceritaan orang pertama yaitu tokoh siput. Kemudian, menggunakan
teknik penokohan analitik yang digunakan sebagai penggambaran tokoh utama
yang menceritakan secara langsung melalui uraian atau penjelasan dari sang
pengarang. Dari pembuatan esai ini, maka analisis-analisis yang sudah dilakukan
dalam dongeng ini dapat diketahui bahwa kejadian-kejadian dalam dongeng sudah
menunjukan fabula mengahadirkan sederet sjuzet. Dapat diketahui bahwa, yang
mendasari fabula dalam dongeng “Asal Mula Rumah Siput”, yaitu dongeng ini
memberikan gambaran bahwa jika memiliki keinginan teruslah berusaha untuk
mendapatkan keinginan yang dituju. Berusahalah sekuat tenaga untuk meraih
keinginanmu. Kemudian fabula ini dijadikan sebagai rangkaian sjuzet. Maka sjuzet
dalam dongeng “Asal Mula Rumah Siput” dapat diketahui dari kejadian-kejadian
yang sudah mendapat pengolahan dari pengarang yang dituangkan dalam bentuk
cerita dongeng.

REFERENSI

Sumber Cerita Dongeng: https://guruceritaku.blogspot.com/2017/06/cerita-


dongeng-asal-mula-rumah-siput.html?m=1
Sumber Penulis Dongeng: https://tinlit.com/read-story/4159/16499
Sumber Esai Sastra: https://studylibid.com/doc/4311729/contoh-esai-sastra
Saleh, Fatulloh. 2014. Teori Formalisme – Balaghah. Jurnal Al-Turas. 20 (1): 147
-157.
Manshur, F, Munawwar. 2019. Kajian Formalisme dan Strukturalisme. Jurnal
Gajah Mada Journal of Humanites. 3 (1): 79-93.
Rokhmansyah, Alfian. 2015. Orde Baru Sebagai Landasan Fabula Dalam Novel
Entrok Karya Okky Madasari: Kajian Formalisme Rusia. Jurnal Calls. 1
(1): 39-51.
Putri, G, Lianni., dkk. Analisis Kesejajaran Fabula dan Sjuzet dalam Alur Novel
Ankoku Joshi Karya Akiyoshi Rikako [Artikel]. Bandung (ID): Universitas
Komputer Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai