Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS STRUKTURALISME LEVI – STRAUSS

TERHADAP KISAH CERITA PENDEK (‫) ليلى والذئب‬


KARYA KAMIL KAYLANI

Ihsan Rasyid
20101010099@student.uin-suka.ac.id
Jurusan Bahasa dan Sastra Arab
Fakultas Adan dan Ilmu Budaya, UIN Sunan Kalijaga

Abstract
Layla dan Serigala ( ‫ ) ليلى وال<<ذئب‬adalah kisah terkenal di seluruh dunia, yang telah di
terjemahkan ke dalam bahasa. Sebagai sebuah karya sastra tentu memiliki ciri structural yang
unik. Tulisan ini bertujuan untuk mengaalisis keunikan strukturaslime kisah Layla dan
serigala berdasarkan strukturalisme Levi – Strauss. Ini menganilisi cerita Layla dan serigala
dan dalam kisah Layla dan serigala dapat ditemukan Struktur nay di dalam semua cerita
Layla dan serigala. Kajian ini mengungkapkan benang – benang Ceritheme yang
menghubungkan satu cerita dengan cerita lainnya hingga cerita – cerita tersebut muncul
sebagai variasi dari satu tema yaitu bagaimana para tokoh melihat kehidupan mereka sendiri
dan memecahkan masalah mereka. Ini menjadi struktur tersembunyi cerita.
Kata Kunci : Cherithem , Struktur unik , cerita pendek

A. PENDAHULUAN
Karya sastra dibedakan menjadi 2 yaitu sastra tulis dan sastra lisan, karya tulis adalah
sebuah karya yang sudah dibukuan, namun sastra lisan adalah sebuah cerita yang
disampaikan melalui lisan/mulut dari genarasi ke generasi berikutnya. Jenis sastra lisan
adalah cerita rakyat. Cerita rakyat adalah bagian dari kebudayaan suatu kolektif, yang
tersebar dan diwariskan turun temurun, secara tradisional dalam versi yang berbeda, baik
itu dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau pengingat
Mnemonic Device. Jadi dapat disimpulkan bahwa sastra lisan merupakan suatu cerita
rakyat yang tidak lepas dari sebuah kebudayaaan yang sangat khas dan diwariskan secara
turun-temurun. Kajian sastra lisan termasuk dalam kajian folklor.
Objek dalam penelitian ini adalah Cerita pendek Layla dan Serigala yang menjadi
dongeng di seluruh dunia terutama di eropa yang akan dianalisis berdasarkan
strukturalisme Levi Strauss. Strukturalisme Levi-Strauss adalah teori yang mempelajari
memahami nalar/pikiran alam bawah sadar manusia dalam menjalani kehidupan.
Sedangkan media untuk memahami nalar tersebut yaitu mitos yang diyakini
kebenarannya. Struktur alam bawah sadar ini dapat menghadirkan berbagai fenomena
budaya. Teori Strukturalisme Levi Strauss sangat tepat digunakan dalam penelitian ini
karena tujuan utama teori ini adalah mengkaji struktur dari fenomena yang diteliti
Menurut Levi-Strauss, struktur adalah model yang dibuat oleh ahli antropologi untuk
memahami atau menjelaskan gejala kebudayaan yang dianalisisnya, yang tidak ada
kaitannya dengan fenomena empiris kebudayaan itu sendiri. Jadi dapat disimpulkan
bahwa kajian strukturalisme adalah penelitian yang mengkaji tentang fenomena budaya
yang ada di lingkungan masyarakat seperti kepercayaan tentang suatu mitos.
Strukturalisme Levi Strauss sangat berkaitan erat dengan masalah antropologi budaya
yang digunakan untuk memahami dan menjelaskan fenomena-fenomena dalam
kebudayaan. Pada analisis structural, struktur dibedakan menjadi dua macam yaitu
struktur lahir atau struktur luar (permukaan) dan struktur batin atau struktur dalam.
Struktur luar adalah relasi relasi antar unsur yang dapat dibuat atau bangun berdasarkan
ciri empiris dari relasi relasi tersebut, sedangkam struktur dalam adalah susunan tertentu
yang dibangun berdasarkan atas struktur luar yang telah berhasil dibuat serta dipelajari.
Struktur dalam ini dapat disusun dengan menganalisis dan membandingkan berbagai
struktur luar yang berhasil diketemukan atau dibangun.
B. STRUKTURALISME LEVI – STRAUSS
Penelitian ini menggunakan beberapa kajian teori diantaranya Srukturalisme Levi Strauss,
Analisis Strukturalis Levi-Strauss, Struktur-Struktur Teori Levi-Strauss, Struktur Luar
Atau Struktur Permukaan, Struktur Dalam, Mitos Levis Strauss, sastra lisan, folklor.
Kajian teori tersebut akan diuraiakan sebagai berikut. Srukturalisme Levi- Straus,
penelitian sastra dikenal dengan beberapa model pendekatan Abrams. Model pendekatan
Abrams tersebut dikelompokkan ke-dalam empat kelompok besar, Pertama, pendekatan
ekspresif artinya model yang menonjolkan peran pengarang sebagai pencipta karya sastra,
kedua pragmatik yang menitikberatkan kajiannya pada tanggapan pembaca. Ketiga
mimetik yaitu pendekatan yang memandang karya sastra sebagai tiruan alam semesta.
Keempat yaitu pendekatan objektif yang berfokus pada karya sastra, yaitu pendekatan
yang memberi perhatian penuh kepada karya sastra sebagai struktur yang otonom atau
yang lebih dikenal dengan analisis structural, yang alirannya dikenal dengan
strukturalisme.
Analisis Strukturalis Levi-Strauss, Levi Strauss mengembangkan analisis mitos
berdasarkan model linguistik. Menurutnya, ada berbagai kesamaan antara bahasa dengan
mitos. Persamaanya yang pertama terletak bahwa bahasa adalah sarana komunikasi yang
berfungsi menyampaikan pesan dari individu ke individu lainnya dan dari kelompok satu
ke kelompok lainnya. Seperti halnya tentang mitos yang disampaikan melalui bahasa
melalui proses penceritaan dari mulut ke mulut sehingga pesan tersebut bisa tersampaikan
Dalam kajian Strukturalisme Levi Strauss ada beberapa sub yang harus diketahui:
a. Mytheme merupakan unit terkecil dari cerita mytheme mendeskripsikan suatu
pengalaman, sifat-sifat, latar belakang kehidupan
b. Oposisi Biner Mytheme-Mytheme adalah gabungan antarmytheme yang memiliki
makna tertentu.
c. Struktur Sejarah Kehidupan berisi sebuah pesan-pesan/nasehat yang bersifat
d. Struktur Tokoh merupakan bagian-bagian para tokoh yang terlibat dalam
peristiwa yang terjadi
e. Ngelmu Kesempurnan ngelmu dalam artian Jawa berbeda dengan pengertian
Barat yang dikenal dengan istilah knowledge atau lmu pengetahuan.
f. Innate merupakan kesimpulan dari sebuah peristiwa yang terjadi
Teori structural dapat menampilkan makna dari fenomena-fenomena sutau kebudayaan yang
diharapakan akan menjadi utuh. Dengan mengkaji mitos, Levi Strauss menggunakan
paradigma dalam mengungkapkan logika yang ada di balik mitos-mitos yang nampak atau
terlihat dari structural luar tersebut. Logika dasar tersebut terwujud dari aktifitas kehidupan
manusia, dari berbagai fenomena budaya merupakan wujud dari nalar tersebut.
C. RINGKASAN CERITA
Pada suatu pagi yang cerah, terlihat burung-burung bernyanyi, mengiringi kegembiraan
yang terpancar dari paras cantik si gadis kecil. Rupanya, hari ini adalah hari ulang tahun
si gadis kecil. Ia tampak begitu ceria dan bersemangat.
“Ibu, hari ini adalah hari yang aku tunggu-tunggu. Apa Ibu lupa?” tanya si gadis dengan
penuh harap kepada ibunya.
“Ibu tidak lupa, sayang. Hari ini kamu berulang tahun. lbu sudah menyiapkan kado
untukmu,” jawab ibu si gadis kecil dengan lembut.
“Benarkah, Bu? Lalu, dimana kado itu Ibu simpan?” tanya si gadis yang sudah tak sabar
menerima kadonya.
“Sebentar, sayang. Ibu sedang membuatkan kue untukmu dan untuk nenek yang sedang
sakit,” kata ibu si gadis kecil sambil tersenyum.
Beberapa menit kemudian, sang ibu mengajak si gadis ke kamar. Ternyata, di sanalah
kado si gadis disimpan.
“Ayo, ikut lbu. lbu sudah siapkan kado terindah untukmu di kamar,” ajak sang ibu.
Dengan rasa penasaran, si gadis mengikuti ibunya ke kamar. Di sana, ia melihat sebuah
bingkisan berwarna merah. Dengan perasaan yang amat senang, si gadis Iangsung
membuka kado tersebut.
Ternyata isinya adalah sebuah ke rudung berwarna merah. Ibu sengaja mernilih warna
merah karena ia tahu warna kesukaan putrinya adalah merah.
“Terima kasih, lbu. Aku menyukai kerudung merah ini. Akan aku pakai setiap hari,” ucap
si gadis kecil sambil memeluk ibunya. Sejak saat itu, si gadis kecil dijuluki sebagai gadis
berkerudung merah.
Sore harinya, si gadis berkerudung merah disuruh oleh ibunya untuk pergi mengunjungi
neneknya yang sedang sakit. Karena gadis berkerudung merah adalah gadis yang penurut,
dia segera pergi menemui sang nenek dengan membawa kue yang sudah dibuat ibunya.
Neneknya tinggal di dekat hutan yang bisa dibilang cukup jauh dari rumah. Kira-kira, ia
membutuhkan waktu setengah jam untuk mencapai ke sana.
Dengan patuh, gadis kecil itu pergi menuruti permintaan ibunya. Sebelum pergi, sang ibu
mewanti-wanti anaknya untuk tidak berbicara pada orang asing.
"Kerudung Merah, ingat, ya, Nak, jika ada orang asing yang mengajak berbicara,
sebaiknya tidak usah kamu tanggapi, ya," ucapnya mengingatkan.
"Baiklah, Ibu," jawabnya. Gadis itu kemudian melangkah dengan riang
Perjalanan yang ditempuhnya memang cukup jauh dan harus melewati sebuah hutan.
Namun, ia berani dan tidak takut tersesat karena sudah sering melewatinya.
Si Kerudung Merah menikmati perjalanannya ke rumah sang nenek Sesekali, ia juga
bemyanyi-nyanyi serta tertawa saat melihat tingkah beberapa hewan lucu
Saat melihat bunga-bunga yang cantik di sepanjang jalan, Si Kerudung Merah memetik
beberapa untuk dibawakan pada nenek. Sang nenek pasti akan senang sekali begitu
pikirnya.
Karena hal tersebutlah, ia tidak menyadari kalau ada bahaya yang sedang mengintainya.
Seekor serigala yang cukup besar diam-diam mengikuti dan hendak memangsanya.
Di tengah jalan, Serigala memutuskan untuk muncul di hadapan Kerudung Merah.
Kemunculannya yang tiba-tiba itu tentu saja mengagetkan gadis kecil itu.
la pun kemudian menjatuhkan barang bawaannya. Melihat itu, Serigala pura-pura baik
dengan membantunya.
Merasa kalau hewan tersebut baik, ia kemudian mengucapkan terima kasih. Katanya,
"Terima kasih, Tuan Serigala telah membantuku.
"Sama-sama, Nona Manis. Kamu mau ke mana?" tanyanya seramah mungkin supaya
gadis itu tidak takut
"Aku mau menjenguk nenekku yang sedang sedang sakit. Rumahnya berwarna kuning
tidak jauh dari sini," jawabnya.
"Baiklah kalau begitu... aku akan memberitahu nenekmu dulu kalau kamu datang. Untuk
sekarang tidak usah buru-buru, kamu bisa melanjutkan memetik bunga," kata si serigala.
Tanpa curiga sedikitpun, si Kerudung Merah menganggukkan kepala dan meneruskan
kegiatannya. Ia juga tak menyadari kalau sudah melanggar perintah ibunya untuk tidak
berbicara pada orang asing
Sementara itu, Serigala sudah sampai terlebih dahulu di rumah nenek. Ia menggunakan
jalan pintas sehingga cepat sampai.
la lalu mengetuk pintu dan berpura-pura menjadi Si Kerudung Merah. Dirinya mengubah
suaranya supaya nenek tidak curiga.
"Siapa di sana?" tanya sang nenek dengan suara agak parau karena sakit. "Ini aku, Nek, Si
Kerudung Merah," jawabnya.
Mendengar jawaban tersebut, tanpa ragu sang nenek menyuruhnya masuk. Serigala
kemudian membuka pintu dan secepat kilat menemui nenek yang sedang terbaring di
kasurnya.
Tidak lama kemudian, hewan itu menelan sang nenek. la kemudian memakai pakaian
nenek, tak lupa juga untuk mengenakan topinya. Setelah itu, dirinya menutup gorden
jendela lalu berbaring tempat tidur dan mengenakan selimut.
Setelah merasa lelah memetik bunga untuk nenek, Si Kerudung Merah melanjutkan
perjalanannya. Tak berapa lama kemudian, sampailah ia di rumah nenek.
Gadis kecil itu merasa sedikit terkejut saat melihat pintunya sudah terbuka. la lalu masuk
ke dalam rumah dan terasa begitu sepi.
Dirinya meneruskan langkah dan tiba di depan pintu kamar neneknya darkmengetuk
pintu. "Nenek... apakah nenek ada di dalam?" tanyanya.
Serigala yang sedang menyamar menjadi nenek menjawabnya. Lagi-lagi, ia mengubah
suaranya. Kali ini, supaya gadis kecil itu tidak curiga.
"Iya... Nenek ada di dalam. Masuk saja, Cu. Pintunya tidak dikunci," katanya.
Sebenarnya, gadis kecil itu sedikit curiga karena suaranya neneknya begitu berbeda.
Namun, ia tetap memutuskan untuk membuka pintu dan masuk ke kamar
"Nek... kenapa suara nenek berubah?" tanya Kerudung Merah begitu berada di samping
tempat tidur nenekanya. "Nenek sedang sakit tenggorokan, Cu," jawab Serigala
sekenanya.
Selain suara yang aneh, ia juga melihat kalau telinga neneknya berbeda. "Apa telinga
nenek juga sakit? Kenapa sekarang menjadi besar?"
"Oh tidak apa-apa... Ini supaya Nenek bisa mendengar suaramu lebih jelas," kata Serigala.
Masih tidak puas dengan jawaban tersebut, gadis itu pun bertanya lagi. "Kalau aku
perhatikan, mata nenek sekarang juga menjadi lebih besar. Kenapa bisa begitu, Nek?"
"Jangan khawatir, Cu. Mataku menjadi lebih besar supaya aku bisa melihatmu dengan
lebih jelas, Cucuku," katanya.
Sebenarnya, Serigala sudah geram dengan pertanyaan-pertanyaan itu. Namun, ia tak
punya pilihan lain selain menjawabnya.
Si Kerudung Merah semakin seksama mengamati keanehan yang terjadi pada neneknya.
"Lantas, mengapa tanganmu sekarang menjadi lebih besar dan berbulu, Nek?" tanyanya
lagi.
"Itu supaya aku bisa memelukmu dengan erat dan hangat," jawab serigala pura-pura
manis.
"Terus... mengapa mulutmu juga menjadi begitu besar, Nek?" tanya gadis itu. Di sini, ia
sudah merasa ketakutan.
Serigala kemudian bangun dan membuka penyamarannya. Ia sepertinya sudah tidak sabar
menanggapi pertanyaan-pertanyaan Kerudung Merah.
Lalu, ia pun menjawab, "Supaya aku bisa lebih mudah untuk menyantapmu!" Tanpa
membuang waktu, ia lalu menerkam dan menelan gadis kecil itu.
Beruntungnya sebelum diterkam, Kerudung Merah sempat berteriak. Teriakan tersebut
terdengar oleh seorang pemburu yang berada tak jauh dari rumah nenek
Pemburu yang mendengar teriakan Kerudung Merah merasakan ada hal yang tidak beres.
la kemudian mencari dari mana sumber suara itu berasal.
Setelah menyusuri jalanan, sampailah ia di sebuah rumah berwarna kuning milik nenek
Kerudung Merah. Karena mengetuk pintu tidak ada yang menjawab, ia langsung masuk
ke dalam.
Sesampainya di dalam, betapa terkejutnya si Pemburu melihat ada seekor serigala sedang
tertidur pulas dengan perut yang sangat buncit. Ia sebenarnya ingin menembak serigala
itu.
Namun, pria tersebut curiga kalau hewan tersebut baru saja memakan orang. Berharap
kalau orang yang dimakan masih hidup, ia memutuskan untuk membelah perutnya.
la kemudian mengambil pisau lalu membelah perut Serigala. Dan benar saja, ia
menemukan manusia di dalamnya.
Yang pertama, ia berhasil mengeluarkan si Kerudung Merah yang masih hidup.
Selanjutnya, ia membelah lebih panjang lalu mengeluarkan sang nenek.
Setelah itu, Kerudung Merah pergi keluar mengambil beberapa batu untuk dimasukkan ke
dalam perut Serigala. Tak berapa lama kemudian, hewan itu bangun dan merasa begitu
ketakutan saat melihat ada pemburu.
Tanpa buang-buang waktu, ia pun segera kabur. Namun karena batu yang di perutnya
sangat berat, ia terjatuh saat melintasi sungai dan mati tenggelam

D. EPISODE DAN CERITHEME PADA KISAH LAYLA DAN SERIGALA

Dalam upaya memahami cerita pendek atau kisah Layla dan serigala tersebut secara
structural, analisis ini di fokuskan pada beberapa bagian saja, dan perhatian akan di
tujukan pada tokoh dan kejadian kejadian yang menimpa para tokoh sehingga dapat di
temukan hubungan antar tokoh beserta kejadian yang mereka alami, tokoh tokoh yang
akan menjadi fokus analisis pada kali ini adalah Laya ( L ), Ibu ( I ), Nenek ( N ), Serigala
( S ), dan Pemburu ( P ) disini kita dapat melihat bahwasanya tokoh utama hanyalah
Layla dan Serigala sedangkan yang lainnya hanyalan tokoh figuran. Disini kita akan
melihat persamaan dan perbedaan yang menunjukan adanya sebuah keunikan dari sebuah
elemen dasar seperti di kemukakan Levi-Strauss. Pada mulanya bentuk dari variasi itu
tidak jelas tampak setelah di susun secara cermat, dan teliti barulah hubungan antar
elemen serta makna yang terdapat di dalam cerpen dapat di tunjukkan
1. Episode “ Pengenalan Cerita”
Beberapa cherithem pada cerita pendek Layla dan serigala, kisah Layla dan serigala dengan
beberapa tokoh yang menjadi pemfokusan analisis, Layla, Ibu, Serigala ( L , I , S ), di
kelompokan pada episode “ Pengenalan Cerita” dan latar belakang ketiga tokoh ini
melihatkan berbagai persamaan dan perbedaan yang akan menunjukan bahwa masing masing
tokoh merupakan tranformasi dari tokob lain.
Tokoh ibu di gambarkan sebagai seorang orang tua yang sangat menyayagi keluarganya ia
memiliki anak yang penurut dan ia juga sayang terhadap orang yang telah melahirkannya,
dan Ketika ia memirintahkan Layla ia mengingatkan sesuatu agar kejadian yang tak di
inginkan tidak terjadi
Tokoh Layla adalah seorang anak yang sangat periang, ceria dia sangat menyukai alam
sekitarnya dan ia adalah anak yang penurut dan ia sangat menyukai warna merah, akan tetapi
Ketika ia di suruh oleh ibunya ia melanggar sebuah kesalahan agar tidak berbicara dengan
orang di perjalannaya menuju ke rumah nenek.
Tokoh Serigala adalah hewan yang sangat jahat ia memiliki rencana rencana liciki dan suka
berbohong dan ia hanya mementingkan kesenenagan tersendiri dan hanya mementingkan
perutnya saja, Ketika ia melihat seorang anak anak berkerudung merah ia langsung ingin
menyantapnya akan tetapi Layla menjatuhkan barangnya sehingga membuat serigala
membantunya dan menanyakan dengan manis kepada Layla tersebut.
Dari ketiga tokoh tersebut tampak beberapa tokoh memiliki persamaaan sedangkan serigala
memiliki perbedaan sifat dan latar belakang, meskipun dalam cerita pendek tidak di sebutkan
secara rinci latar belakang mereka akan tetapi dalam ketiga tokoh tersebut sama sama tinggal
di dalam hutan walaupun sifat mereka berbeda.
Jika kita membuat rangkaian ceritemhe dari cerita pada episode”pengenalan cerita” dari
ketiga tokoh tersebut Nampak sebagai berikut
Tabel 1.
L Anak Kecil Periang Melakukan
perjalanan
I Wanita tua Penyayang Menyuruh Layla ke
neneknya
S Hewan Hewan licik Melihat Layla dan
ingin menyantapnya

Dari rangkaia tersebut, kita melihat adanya tranformasi pada ceritheme-ceritheme ny, yang
menunjukan adanya transformasi anatra ketiga tokoh tersebut, disini di temukan adanya
oposisi berpasangan dan elemen elemen yang dapat meyatukannya dalam cerithme mengenai
ibu dan Layla adalah sebuah keluarga sedangkan ceritheme tentang tempat tinggal mereka
bertiga sam sama di dalam hutan , namun pada cheritheme sifat mereka bertiga memiliki
perbedaan yaitu Layla seorang periang, Ibu seorang penyayang sedangkan Serigala adalah
hewan yang licik dan suka berbohong.
2. Episode “ Pemuncakan Konflik”
Dalam episode”pemuncakan konfkik” kali ini kita akan menemukan kemabli ceritheme-
ceriteme yang menunjukan variasi dari sebuah tema, ada persamaan dan perbedaan yang
menyatukan dan membedakan dari beberapa tokoh. Dalam episode inilah konflik mulai
bermunculan dengan kejadian yang menimpa mereka.
Pada episode”pemuncakan konflik” kali ini. Tokoh Layla bertemu dengan tokoh Serigala dan
Serigala pun menanyakan kepada Layla bahwasanya mana yang akan dia tuju, dan Layla
memberitahukannya rumah nenek dan Layla mengira bahwa sannya serigala adalah tuan
yang baik. Akan tetapi Serigala segera mengambil jalan yang lebih cepat dan sehingga ia
memasuki rumah nenek dan menyamar sebagai Layla dan dengan cepat, Serigala melahapnya
dan menunggu Layla datang. Dan Ketika Layla datang rumah nenek dalam keadaan pintu
terbuka dan Ketika ia melihat serigala berbaring yang menyerupai nenek tersebut. Layla
melontarkan beberapa pertanyaan yang membuat dia tidak yakin dengan nenek yang
terbaring di kasurnya, sehingga membuat serigala merasa muak dan dengan cepat melahap
Layla .
Tokoh Layla adalah tokoh yang mudah percaya terhadap sesuatu seperti ia percaya dengan
Serigala yang ia temui di hutan dan memberi tahukan letak rumah neneknya di dalam hutan
akan tetapi dengan segala keadaan Layla merasa ragu dengan neneknya yang terbaring di atas
Kasur.
Tokoh Nenek adalah tokoh Wanita tua yang sangat menyayngi cucunya dan Ketika ia sakit ia
pun tak menyadari kehadiran serigala dan terlalu percya terhadap serigala yang menyamar
sebagai Layla sehingga ia di lahap oleh serigala.
Tokoh serigala adaah tokoh yang sangat jahat ia menipu Wanita tua atau nenek yang sedang
sakit dan memakanya dan dia juga mencoba untuk meakan Layla.
Berdasarkan ceritheme cerithem di atas, kita dapat Menyusun skema pada episode
“pemuncakan konflik” sebagai berikut.
Tabel 2.
L Di rumah nenek Merasa ragu dengan nenek
yang terbarik di atas Kasur
N Di dalam rumah Percaya dengan serigala
yang menyamar sebagai
Layla
S di rumah nenek Berbohong kepada nenek
dan melahapnya dan
berbohong kepada Layla dan
menyerupai sebagai nenek
Dalam certheme tersebut Nampak adanya oposisi dan hubungan. Ceritheme saat kejadian
berlangsung terjadi secara bersamaan terhadap tiga tokoh lainnya yaitu nenek yang terlalu
percaya dengan serigala dan menganggap serigala adalah Layla pada akhrnya di lahap oleh
serigala dan Layla yang merasa ragu dengan nenek yang terbaring di atas Kasur berbeda
dengan seperti yang ia ketahui. Akan tetapi mereka sama sama di rumah yang sama.
3. Episode “ penyelesaian”
seperti yang di kemukakann di atas bahwa meskipun ada beberapa kejadian yang di analisis
disini dengan para tokoh yang berbeda beda ternyata ketiga tokoh itu saling berhubungann
dan pada episode kali ini di ceritakan bahwa ketiga tokoh tersebut bertemu di satu tempat
yaitu rumah nenek dan pada akhirnya Layla beserta Nenek di makan oleh Serigala akan tetapi
sebelum di makan Layla berteriak dengan kencang sehingga membuat pemburu
mendengarnya dan segera pemburu datang kerumah nenek tersebut dan melihat seekor
serigala yang tertdur di atas Kasur dengan perut yang besar Ketika ia ingin menembak akan
tetapi pemburu mengurungkan niatnya dan mengambil piso dan merobek perut serigala dan
keluarlah Layla dan segera Layla berlari dan pemburu membelah lebih Panjang dan keluarlah
nenek tersebut, dan serigala pun terbangun dan ketakutakn melihat pemburu tersebut.
Tabel 3.
L Di dalam perut serigala Ketakutan dan berlari keluar
S Memakan Layla dan nenek Berbaring di atas Kasur
P Melihat serigala Menyobek perut serigala

Dalam skema di atas terlihat bahwanya S adalah hewan yang sangat tamak , rakus dan
pembohong dan tokoh L sangat ketakutan berada di dalam perut serigala dan sedangkan
tokoh P suka menolong dan memeiliki respon yang cepat dan ketanggapan yang pasti Ketika
ia mendengar Layla berteriak seketika juga ia berangkat.
E. PENUTUP
Demikian hasil analisis penulis terhadap cerita pendek Layla dan Serigala. Dari hasil analisi
tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut
a. Cerita cerita yang ada dalam kisah Layla dan Serigala khususnya dan dalam
keseluruhan cerita tersebut yang di analisis menjukan adanya benang benang
ceritheme yang menghubungkan antara satu cerita dengan cerita lainnya sehingga
menjadi sebuah kesatuan dan tampak sebagai sebuah keunika daari sebuah tema yaitu
bagaimana para tokoh menjalani kehidupan mereka dan menunjukan persoalan yang
menghubungkan para tokoh
b. Di balik cerita cerita tersebut tersembunyi struktur struktur tertentu yang menunjukan
menggapa dan bagaimana sikap para tokoh dalam menghadapi kesulitan yang di
berikan serigala di situ juga terdapat norma norma yang menjadi ukuran bagi
kehidupan di dunia
c. Hal lain yang penting dan yang terungkap dari dongeng dongeng tersebut adalah nilai
filosofis hidup para tokoh bahwa kita harus selalu mematuhi apa yang diajarkan orang
tua kita dan selalu berhati hati dalam berbicaara.

DAFTAR PUSTAKA
Levi-strauss, Claude 1997, mitos dukun& sihir ( terjemahan Agus c dan John S)
Yogyakarta, Kanisius.
Ahimsa-Putra, Shri Heddy. 2001. Strukturalisme Levi Strauss Mitos dan Karya Sastra.
Yogyakarta: Galang Press
Budiman, Kris. 2004. Jejaring Tanda-tanda Strukturalisme dan Semiotik dalam Kritik
Kebudayaan. Magelang: Indonesia Tera
Ifriyani , Wita , 2018 Analisis Strukturalisme Levi – Strauss Pada Novel Tarian Dua
Wajah., Universitas Sriwijaya
Yanti, Neneng, Analisis Strukturalise Levi – Strauss Terhadap Kisah Pedagang dan Jin
Dalam Dongeng Seribu Satu Malam, sekolah Tinggi Seni Indonesia
Kaylani, Kamil, Cerita pendek Layla dan Serigala

Anda mungkin juga menyukai