Proposal skripsi
oleh
Oriza Sativa
1906102010022
NIM 1906102010022
disetujui,
2
3
ANALISIS GINOKRITIK DALAM
1. Latar Belakang
Fenomena ini sudah terjadi sejak dulu abad ke-16 menjelang abad ke-20.
pada saat itu mendorong perempuan yang memiliki ideologi dan tujuan yang
penuh hasrat dan hanya digunakan untuk memikat laki-laki. Citra perempuan
Hal ini tidak sesuai dengan perasaan dan pengalaman perempuan yang
kuat banyak tokoh-tokoh perempuan kuat yang sudah terkenal di dunia dan
1
berasal dari Aceh contohnya Laksamana Malahayati (1550-1615). Ia
kaum perempuan sudah dimulai olehnya sejak abad ke-16. Pada saat itu ia
menggerakkan kaum perempuan yang disebut inong balee. Nama ini untuk
para janda yang suaminya sudah tewas dalam peperangan. Pada tahun 1599,
Cut Nyak Meutia, Pocut Baren mereka adalah bukti bahwa perempuan juga
tidak dapat dipungkiri bahwa hingga saat ini masalah budaya patriarki belum
Penelitian ini menjadi penting karena karya sastra yang dihasilkan oleh
terjadi juga menjadi salah satu latar belakang seorang penulis menciptakan
2
pengarang perempuan dihakimi oleh pandangan patriarki. Salah satu tokoh
kaum perempuan melalui karya sastra yang ditulisnya dalam buku yang
hidupnya dan surat-surat yang dikirim R.A Kartini kepada sahabat penanya di
perempuan Indonesia yang melawan patriarki. Hal ini merupakan salah satu
terjadi dalam karya sastra yang ditulis oleh pengarang perempuan dan
dalam karya sastra berbentuk novel. Selain novel seulesoh sangat sulit
menemukan novel yang ditulis oleh pengarang perempuan Aceh dan memuat
ceritanya.
3
Novel seulesoh adalah sebuah novel yang ditulis oleh seorang perempuan
penulis puisi, esai, opini, juga beberapa cerpen. Banyak prestasi yang telah
berkualitas.
perempuan yang tinggal di pantai Lampulo. Sejak kecil Meulu sangat akrab
dengan nenek kandungnya juga sahabat neneknya yakni nek pi’ah. Diam-
diam Meulu sejak kecil sering pura-pura tidur di pangkuan neneknya untuk
mendengar cerita neneknya dan nek pi’ah. Meulu tertarik dengan hal-hal
yang berbau mistis hingga ia menghafal mantra nek pi’ah. ia sering ikut nek
Karakter perempuan Aceh tergambar dalam novel ini terlihat pada tokoh-
tokoh perempuan dalam novel seulesoh. Syair do da idi, sifet dua ploh dan
hikayat prang sabi adalah kebiasaan yang sering dilantunkan oleh tokoh ibu
dengan merdu. Nek pi’ah seorang janda yang memilih untuk menjadi bidan
suami mereka sudah pergi ke laut untuk mencari nafkah. Hingga suatu hari
hiruk pikuk klakson mobil, kendaraan roda dua dan orang-orang berlarian
4
menyaksikan tsunami menggulung semua yang ada didepannya. Meulu pada
saat itu terpanggil jiwanya untuk membantu seorang ibu yang akan
menolong ibu itu sesuai dengan prosedur yang sudah ia pelajari sebagai
menggunakan matra seulesoh yang dihafalnya beberapa tahun lalu dari nek
pi’ah dengan botol aqua yang berhasil ia dapatkan bersama air tsunami.
Novel ini juga memuat sastra lisan yaitu mantra seulesoh yang menjadi
selusuh berarti barang (seperti air) yang dimantrai untuk menolong orang
yang akan melahirkan. Meskipun saya tidak meneliti mengenai nilai sejarah
tetapi novel ini juga menarik karena memuat nilai sejarah Aceh pasca
gelombang datang disusul lagi dengan tsunami yang amat dahsyat pada saat
itu.
5
Ginokritik Penelitian Psikologi Dan Budaya (Nur Syifaa Atikah Binti Nordin
Dari beberapa penelitian yang relevan di atas belum ada penelitian yang
dengan melihat pada 4 ruang lingkup yang dirujuk dari teori pendapat
2. Rumusan Masalah
6
3. Tujuan Penelitian
berikut.
4. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoretis
7
oleh penulis laki-laki juga diharapkan membuka peluang untuk penelitian
selanjutnya.
b. Manfaat Praktis
ginokritik terhadap isu feminis dalam karya sastra. Novel Seulesoh karya
5. Kajian Pustaka
wilayah Eropa tepatnya pada abad ke -16 menjelang abad ke-20. Saat itu
(2008: 283) mengatakan salah satu doa laki-laki barat yaitu “ Terimakasih
gagasan pemikiran feminis hanya bergerak pada isu-isu politik saja tetapi
seiring berjalannya waktu terus berkembang pada ruang lingkup yang lain.
telah tertindas dari zaman ke zaman dalam dunia sastra. Pengkritik feminis
8
dalam tahap awal ini melihat banyak karya perempuan yang hilang begitu
saja dalam sejarah kritikan karena didominasi oleh kaum laki-laki. Pada
tahun 1960-an, kritik sastra dikuasai oleh laki-laki, penulis perempuan justru
tidak diperhitungkan.
Pada tahap kedua, feminis mencoba untuk masuk dalam wilayah yang
selama ini hanya dikuasai oleh kaum laki-laki. Hal ini mendapat kebebasan
telah banyak dikenal akan kehadiran mereka. Kemudian mulai ramai penulis
feminis yang baru dengan teks yang lebih kuat serta banyak para peneliti
Pada tahun 1980-an, terjadi tahap ketiga, yang tidak sama dengan dua
tahap pada tahap ini feminis psikoanalisis telah dipelopori oleh Kristeva
penulisan dan kritikan yang dihasilkan oleh perempuan kepada tiga tahap,
2008:286).
9
Tahap pertama, berlangsung dari tahun 1840-1880. Pada masa ini
samaran dengan nama pena laki-laki seperti George Eliot, Currer, Ellis dan
Aetan Bell. Penulis perempua pada masa ini masih terpengaruh oleh asumsi
kaum laki-laki terhadap perempuan hal ini bertujuan agar sebanding dengan
Elizabeth Gaskell yang ditulis pada tahun 1880, memperluas tema tentang
menegaskan bahwa female bukan lagi istilah yang merujuk pada bilogis
perempuan saja. Para feminis ingin menolak pola pemikiran lelaki yang
writer/gynocritics”.
1
perempuan dan psikologi perempuan; (4) penulisan perempuan dan budaya
5. 3 Teori Ginokritik
pengarang “the study of woman as writers – and its subject are the history,
collective female career; and the evolution and laws of female literary
tradition”.
sebagai sesuatu yang mempunyai keberadaan unik dan berbeda yang menjadi
1
perempuan terutama untuk melihat imajinasi dan daya cipta perempuan serta
Purnamasari (2020:2).
sebarang soal, tanpa tokok tambah, tanpa penilaian semula dan tanpa
sebarang kebetulan”.
1
5.4 Model-Model dalam Ginokritik
variasi yang terdapat dalam karya sastra yang dihasilkan oleh perempuan
Tidak ada istilah bahasa Inggris yang ada untuk wacana kritis khusus
kolektif; dan evolusi dan hukum tradisi sastra perempuan seperti dalam
laws of female literary tradition. No English term exist for such a specialized
critical disource, and so I have invented the term “gynocritics”. Unlike the
kembali sifat teoretis masalah yang utama, Bukan lagi dilema ideologis untuk
membedakan kualitas dari penulis wanita dan teks perempuan caranya adalah
1
dengan membina model-model baru berdasarkan kepada pengalaman
perempuan.
the Medusa yang menyebutkan “More body, hence more writing” yang
melihat kepada perbedaan teks yang ditentukan oleh aspek biologis atau
specification... In order to live a fully human life, we require not only control
of our bodies...we must touch the unity and resonance of our physicality, the
bahwa semua yang ada dalam biologis mereka melalui penulisan. Showalter
1
Pengkritik feminis menolak pernyataan tentang kelemahan biologi
dan Gubar dengan menegaskan bahwa perempuan juga mempunyai hak untuk
Amerika, mendesak agar para ahli teori harus membaca metafora ini sebagai
(2014: 39) bahwa unsur biologis yang diungkapkan dalam penulisan dapat
menghasilkan bahasa, nada, dan gaya penulisan yang lembut serta khas,
1
5.4.2 Penggambaran Bahasa Perempuan
Monique Wittie, “The women say, the language you speak poisons your
glottistongue palate lips. They say, the language you speak is made up of
words that arc killing you. They say, the language you speak is made up of
digunakan atau diucapkan oleh laki-laki. Bahasa yang dig unakan dapat
perempuan selama ini banyak yang dibentuk berdasarkan bahasa pria, karena
perempuan tergantung pada bahasa yang dibuat oleh para pria. Perempuan
juga perlu
yang ditulis oleh perempuan terkesan lembut dan santun. Berbeda dengan
"soft, moist, blurred, padded, irregular, going around in the circles" and
1
Model ini mengasumsikan bahwa perempuan menulis menggunakan cara
dan gaya bahasa mereka sendiri. Perbedaan penggunaan bahasa terlihat dalam
(Rahman, 2005: 136) . Tugas yang tepat untuk kritik feminis adalah untuk
tersedia dari mana kata-kata dapat dipilih, pada determinan ideologis dan
disangkal sumber daya penuh bahasa dan telah dipaksa untuk diam,
yang lebih tinggi dengan melihat gaya feminin dalam pengulangan lambang
dalam gaya bahasa, bentuk gambar, dan sintaksis yang ada dalam tulisan
Tugas pengkritik feminis adalah fokus pada cara perempuan mendekati atau
kata- kata, dan pada ideologi dan elemen budaya yang menentukan ekspresi
berupa ungkapan bahasa yang tersirat dan tersurat dalam karya sastra seperti
dalam pernyataan Purnamasari (2020: 5) “Fokus pada model ini atau rujukan
pada model ini adalah penulisan perempuan dan bahasa perempuan yang
berupa tulisan tersirat dan tersurat, ekspresi tubuh, dan unsur multifokal yang
1
5.4.3 Penggambaran Jiwa Perempuan
Freud (dalam Rahman 2005: 137) melihat fantasi dan mimpi ini
sebagai bentuk atau wujud kehidupan alam bawah sadar. Kajiannya terhadap
penciptaan sastra. Menurut Freud sesebuah karya sastra atau karya seni lain
adalah seperti sebuah mimpi atau fantasi. Kedua hal tersebut adalah satu
sejak kecil terlihat dalam pernyataan Showalter (1981: 196) “ A boy must
learn his gender identity negatively as being not-female, and this difference
positive and built upon sameness, continuity, and identification with the
mother”.
pengalaman diri sendiri, keluarga, dan dalam masyarakat. Gilbert dan Gubar
(dalam Rahman, 2005: 138) menegaskan bahwa pada abad ke-19 penulis
kegilaan, hilang selera makan, gugup, dan lumpuh dalam karya sastra yang
mereka hasilkan.
1
Miller menunjukkan bagaimana plot dalam karya sastra yang
mengungkapkan fantasi sombong dan ambisi luhur dalam karya sastra yang
writing in the autor’s psyche and in the relation of gender to the creative
berbeda sejak kecil terlihat dalam pernyataan Showalter (1981: 196) “ A boy
must learn his gender identity negatively as being not-female, and this
1
5.4.4 Penggambaran Budaya Perempuan
yang sesuai dengan kehidupan perempuan (Rahman, 2014: 52). Tradisi dan
kebudayaan Woolf (dikutip Rahman, 2005:145) “It show how the female
symbols which are not simply the obverse of the male tradition”.
terhadap dirinya maupun kepada orang lain, dan juga perempuan menyukai
2
laki-laki yang memiliki kekuatan yang membuat perempuan merasa takjub
(masokhisme).
sehubungan dengan budaya sastra yang dapat berubah seperti mode produksi
dan distribusi, hubungan antara penulis dan pembaca, seni tinggi dengan seni
terhadap kaum perempuan dalam karya sastra tidak dilihat dlari sudut
perempuan pula. Dalam istilah lain, ginokritik adalah upaya mencari jawaban
empat hal yang harus dilihat dalam kritik sastra ginokritik, yakni (1)
2
penulisan perempuan dan budaya perempuan (Purnamasari dan Wardarita,
banyak orang terhadap perempuan dalam karya sastra. Jika selama ini banyak asumsi
perempuan dalam karya mereka, tentu saja penelitian ini akan memberikan jawaban
apakah pengarang perempuan juga melakukan hal yang sama atau ada celah lain
psikologi kaum perempuan, dan budaya perempuan dari sudut pandang perempuan
2
6. Metode Penelitian
termasuk ke dalam jenis penelian kualititatif karena data yang digunakan adalah teks
bahasa berupa kata, frasa, dan kalimat, bukan berupa angka (Sugiyono, 2012). Teks
kebahasaan yang menjadi sumber data penelitian ini berupa narasi dan dialog dalam
Jenis penelitian ini termasuk jenis kualitatif karena data yang akan dijadikan
sebagai objek penelitian adalah novel yang berbentuk kata-kata bukan menggunakan
angka.. sesuai dengan menurut (Sandu Siyoto & M.Ali sodik, 2015) “Data kualitatif
adalah data yag berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif
analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah dituangkan dalam
Kemalaswati. Novel ini diterbitkan oleh Lapena, Banda Aceh, Tahun 2006
berjumlah 124 halaman. Data yang diteliti bersumber dari 158 peristiwa yang
yang harus dilihat dalam kritik sastra ginokritik, yakni (1) penulisan perempuan dan
biologi perempuan; (2) penulisan perempuan dan bahasa perempuan; (3) penulisan
2
perempuan dan psikologi perempuan; (4) penulisan perempuan dan budaya
perempuan (Purnamasari and Wardarita, 2020). Keempat hal ini dapat digambarkan
merumuskan dengan tepat apa yang diteliti dan semua tindakan harus didasarkan
Analisis isi adalah tekhnik untuk mengumpulkan dan menganalisis isi teks.
IsI mengacu pada kata-kata, makna, gambar, simbol, ide, tema atau pesan yang
(2) novel yang sudah didata, dibaca secara survei untuk klasifikasi Novel Seulesoh
Karya D Kemalawati.
(3) membaca novel-novel yang sudah diklasifikasi secara saksama dan memberikan
2
dan biologi perempuan; (2) penulisan perempuan dan bahasa perempuan; (3)
penulisan perempuan dan psikologi perempuan; (4) penulisan perempuan dan budaya
perempuan.
Jadwal penelitian
1 Persiapan I II III IV
1) Susunan
proposal
2) Seminar
proposal
2 Pelaksanaan
1) Pembacaan
novel
2) Menentukan
peristiwa
3 Pelaporan
2
DAFTAR PUSTAKA
Nur Syifaa Atikah Binti Nordin Che Abdullah Bin Che Ya (2018).Watak Wanita
Purnamasari, i. :. (2020). Kajian Ginokritik Pada Novel Namaku Teweraut Karya Ani
Indonesia),.
Rahman, Norhayati AB. 2014. Puitika Sastra Wanita Indonesia dan Malaysia. Pulau
Pinang: University Sains Malaysia.
Methuen.
Wiyatmi. (2017). perempuan dan bumi dalam sastra dari kritik sastra Feminis,
2
Lampiran
Judul : Seulusoh
Penulis : D Kemalawati
Genre : Novel
2
P18 20 Saat itu tokoh utama masih kecil, tak ada kejelasan yang diperolehnya ada
apa dengan orang yang mati dengan lubang menganga dan darah yang
berceceran.
P19 20 Berselang tiga hari setelah kematian toke ma’e suara elang yang nyaring itu
mendayu-dayu di bubungan atap rumah kami.
P20 20 Percakapan tokoh utama dan nek pi’ah yang membisikan mantra dan
menyuruh agar mantra itu dihafal
P21 21 Tokoh utama membaca berulangkali mantra yang diajarkan nek pi’ah dan
tokoh utama merasa bahagia karena matranya berhasil
P22 21 Keesokan harinya tokoh utama hampir merasa putus asa karena keesokan
harinya elang itu masih datang lagi.
P23 22 Nek pi’ah cekikikan sebentar, tapi kemudian belukar itu berubah menjadi
belantara, gelap dan basah.
P24 22 Tokoh aku pergi ke dapur untuk mengambil air yang akan di-seulesoh.
P25 22 Nek pi’ah merendam rumput Fatimah yang selalu dibawanya apabila ia
hendak menolong orang bersalin.
P26 23 Para lelaki yang perkasa telah lama tak pulang kampung hingga bahkan
lebih dari 270 hari.
P27 25 Tokoh utama diajak memandikan bayi yang dua hari lalu baru lahir.
P28 25 Saat bayi menangis dengan lengkikan tokoh utama merangkul si bayi,
menenangkannya sambil membelai rambutnya yang halus.
P29 25 Saat mem-bedung bayi tokoh utama menemukan aroma minyak kayu putih
dan bedak jonshon yang khas dari tubuh mungilnya.
P30 25 Tokoh utama membatin merasa bahwa ia adalah ibu si bayi.
P31 25 Ibu bercerita tentang kakek yang selalu meninggalkan untuk meladang nan
jauh ke belantara krueng sabe.
P32 29 Setelah tokoh utama menanti bapak yang tak kunjung pulang maka ia
mengigau dan suhu tubuhnya tinggi.
P33 30 Tokoh utama ingin merasakan dibeli boneka popi yang indah dari
singapura.
P34 30 Tokoh utama juga suka boneka beruang yang bulunya sangat tebal dan
tidak mudah luruh berbeda dengan boneka yang dibeli ibu di pasar Aceh.
P35 30 Ibu tak bisa menghilangkan rasa ngerinya melihat ombak bergulung-gulung
memecah pantai.
P36 33 Sekali waktu, keuchik husen mengajak bapak untuk memantau transaksi di
tengah lautan.
P37 33 Tokoh utama berlari ke halaman sambil berteriak kegirangan, menyeru-
nyeru agar nenek melihat boneka beruang itu .
P38 33 Tokoh utama menangis sejadi-jadinya, nenek tidak suka boneka beruang itu
2
karena katanya itu akan meminta nyawa.
P39 34 Sama seperti perempuan-perempuan yang tinggal di pinggiran kota, ibu dan
nenek sangat jarang ke pasar aceh.
P40 35 Pada hari ke dua meugang pagi-pagi sekali orang bersiap dengan bekal
menuju ke pantai.
P41 35 Di banda Aceh minggu terakhir menjelang puasa banyak yang beramai-
ramai pergi pantai.
P42 36 Hari meugang kedua selain masih mengkonsumsi daging. Masyarakat dari
pinggiran berduyun-duyun datang ke pasar Aceh.
P43 39 Tokoh utama dibawa nenek membeli rempah di kedai kleng di lantai dua.
P44 39 Tokoh utama merasa sangat senang karena nenek mengabulkan apa yang ia
pinta kecuali boneka mainan.
P45 39 Tokoh utama berada di pangkuan nenek hingga menjelang dini hari. Nenek
dan nek piah masih tetap melanjutkan ceritanya.
P46 40 Meski tokoh utama merasakan sesuatu yang hilang dari ibu tapi tak bisa
mengungkapkan perasaannya pada ibu
P47 40 Tokoh utama merasa sedih dan tak ingin membayangkan kalau bapak
meninggal dalam keadaan mengenaskan
P48 41 Saat bapak pulang melaut, ibu dengan senang hati membangunkan tokoh
utama sebelum subuh.
P49 41 Dengan riang tokoh utama berceloteh panjang lebar tentang keadaannya
selama ditinggal oleh bapak.
P50 41 Apam warna warni membuat mata tokoh utama tidak bisa terpejam lagi
karena itu adalah makanan kesukaanya.
51 41 Tokoh utama telah lama ia tak pernah menikmati udara pagi apalagi duduk
di warung kopi polem bacah sambil menikmati kue apam.
52 41 Di warung polem bacah, apamnya selalu disajikan dengan sebungkus kecil
kelapa parut yang telah dibubuhi sedikit garam dan gula.
53 42 Ibu menjerit melihat tingkah tokoh utama, sebab bila sedikit saja tokoh
utama lengah pasti yang melaju terbakar setelah daun adalah jemari
kecilnya.
54 42 Ibu sering membekali bapak dengan thimpan nek haji sebagai sarapan pagi
selama melaut.
55 42 Tokoh utama suka sekali melihat polem bacah mengayun mangkuk besar
berisi kopi panas.
56 43 Di warung polem bacah berbagai cerita kutemukan lagi.
57 43 Saat kematian toke Ma’e, bapak sedang melaut dan tak kembali setelah itu.
58 43 Setiap tokoh utama melakukan perjalanan memandikan bayi, Nek pi’ah
selalu menyanyikan mantra-mantra itu sepanjang perjalanan.
2
59 44 Sejak bayi nenek tokoh utama juga mendengarkan syair-syair peu Ayon
Aneuk.
60 44 Syair Do da idi, sifet dua ploh dan hikayat prang sabil kebiasaan yang
sering dilantunkan ibu dengan merdu.
61 44 Ketika tokoh utama beranjak remaja, nek pi’ah yang sudah renta menjadi
sangat risau karena tak ada yang bisa meneruskan keahliannya dan
mewarisi mantranya.
62 44 keadaan biologis nek piah yang semakin renta mereka menuduh karena ia
seorang bidan.
63 44 Sejak tokoh utama kenal nek pi’ah wajahnya bersih tapi semua serba tipis
dan penuh lipatan.
64 45 Nek piah tak pernah mengeluh betapapun lelahnya dan tak sekedip mata
pun tertidur.
65 45 Nek pi’ah sangat dihormati karena bila calon ibu sudah mengandung
selama tujuh bulan maka dari pihak ibu sudah mengandung selama tujuh
bulan maka dari pihak ibu mertua dan kerabatnya akan bergegas mengantar
nasi bidan.
66 45 Budaya persalinan di Aceh apabila perempuan yang akan bersalin itu orang
terpandang, maka hampir setiap hari setelah memasuki usia kehamilan
tujuh bulan kerabatnya akan datang membawa nasi bidan secara bergantian.
67 45 Nek pi’ah tahu bahwa saat itu meulu tak lagi tertarik mengetahui hal-hal di
luar logika.
68 46 Nenek mengobati sakit meulu dengan kunyit sebesar telunjuk itu dipotong-
potong seruas jari hingga beberapa bagian lalu dibelah dua.
69 46 Nenek menggelar selendang penutup kepalanya di atas tikar, lalu komat-
kamit sambil melempar beberapa bagian kunyit sejajar dagunya.
70 47 saat hasil irisan sudah berwarna pekat dan basah, maka kunyit itu akan
digariskan ke keningku mulai dari kanan hingga kiri sambil tetap berkomat-
kamit.
71 47 Nenek memanggil pawang seuman untuk meurajah
72 48 Hingga suatu ketika, aku melihat rumah temanku yang terlihat bersih dan
dipenuhi banyak pasien yang sedang mengantri.
73 48 Tokoh utama tak melihat mulutnya berkomat-kamit ketika sedang
mengobati pasiennya
74 49 Tokoh utama mengamati tingkah laku para mahasiswi calon bidan.
75 49 Nek Pi’ah sampaikan menurunkan mantra seulesoh pada remaja yang
belum kawin dipercaya bisa membuat orang mandul.
76 50 Perkenalan bapak dan toke ma’e datang ke rumah untuk membeli cengkeh.
77 50 Toke ma’e bercerita panjang lebar tentang Meurahna yang putih bersinar.
3
78 53 Toke ma’e, imum kade dan geusyik baka sepakat melamar ibu
79 57 Menjelang dini hari saat upacara pernikahan antara Banta dan Meuranha
hanya terhitung jam, Banta menghilang.
80 58 Percakapan nek pi’ah dan meulu tentang masa lalu ibu dan toke ma’e.
81 59 Banta cut menghilang menjelang hari pernikahannya.
82 60 Kakekmu telah menjodohkan ibumu dengan seorang pemuda itu adalah
sepupu ibu nenekmu juga sahabat kakek.
83 61 Nek pi’ah menceritakan bahwa kakek meninggal karena terkena serangan
jantung.
84 61 Orang tua percaya bahwa kalau suara elang itu mendayu-dayu melintasi
rumah kita tepat menjelang dzuhur, maka pasti akan ada warga yang
meninggal dunia.
85 62 Peristiwa menghilangnya Banta Cut terjadi karena bapakmu telah
membocorkan semua rahasianya kepada perwira militer terkait keterlibatan
Banta Cut.
86 63 Toke ma’e lalu menghubung-hubungkan dengan runtut semua kejadian
menjelangnya Banta Cut hingga ia memperoleh kesimpulan bahwa bapak
adalah dalang dari semua kejadian itu
87 63 Bapak masih berusaha menulis surat dan disampaikan tengah malam saat
para lelaki sedang memotong daging di dapur umum
88 64 Tentang kematian Toke Ma’e, beredar khabar, ia dibunuh karena tak mau
memberi upeti.
89 64 Beberapa kali orang-orang bersenjata menemuinya. Beberapa kali tak
terbilang banyaknya mereka mengancam.
90 64 Ketika ada kelompok ketiga yang datang dengan maksud membela,
mencari kebenaran ia malah lebih kokoh mengunci hatinya.
91 67 mantra yang ditulis meulu membuatnya terngiang ngiang.
92 67 Meulu tetap mengingat mantra itu dalam ingatannya karena ia yakin suatu
saat mantra itu pasti berguna
93 67 Dalam hati tokoh utama membatin sekarang bukan zamannya
mengungkapkan mantra.
94 68 Ibu menjadi janda dan tidak ingin menikah lagi karena rasa cintanya pada
Ayah.
95 68 Ibu memang sangat rapuh, tubuhnya susut menipis, tetapi kecantikannya
tak memudar.
96 68 Dalam keluarga dan lingkunganku perkara perempuan yang ditinggal suami
karena meninggal dunia.
97 68 Kebiasaan ibu tak keluar rumah kalau memang tidak perlu sama sekali.
98 69 Ibu beranjak ke halaman dengan memakai kerudung putih.
3
99 69 Ibu memang senang dengan pekerjaannya merawat bunga. Ia tak merasa
jera meski tangannya tertusuk duri.
100 71 Ibu berpesan kalau muttaqin akan menjagamu dengan baik, mungkin
melebihi ibu.
101 72 Ibu seperti menyimpan sesuatu dalam pikirannya.
102 72 Ibu memberikan perhiasannya kepada meulu.
103 73 Meulu telah membaca mantra itu berulangkali. Tapi elang itu bukan pergi
malah berputar berkelip-kelip, melayang, menjauh tapi kembali lagi.
104 74 Tiba-tiba aku merasakan tubuhku terhuyung-huyung. Ibu tergopoh-gopoh
ke luar rumah.
105 74 Tangan melu mencengkram rumput liar yang melata di pasir.
106 74 Meulu merasa takut akan terjadi tsunami dengan mata yang perlahan redup.
107 75 Perempuan paruh baya itu melolong histeris menyatu pekikan memanggil
Allah merata pada lidahnya.
108 75 Mataku menerawang ke langit. Samar semburat matahari, tanpa angin,
awan pupus di batas di batas henti.
109 75 Tubuhku kembali terjembab.
110 76 Tokoh utama masuk ke rumah setelah gempa dengan barang yang
berantakan dan berhampuran.
111 78 Saat sudah di jalan raya, hiruk pikuk klakson mobil, kendaraan roda dua
dan orang berlarian.
112 78 Namun tiba-tiba kami dikejutkan oleh teriakan ka I ek ie laut plung, plung
beubagah.
113 79 Tokoh utama merasa bayangan hitam itu telah menghampirinya. Ia
memegang tangan ibu erat-erat sambil terus berlari.
114 79 Saat aku menoleh ke belakang, lidah hitam pekat telah mengulum tubuh ibu
dan menelannya.
115 80 Tubuh ibu tak ditemukan. Meulu mulai menerka dimana ia terdampar.
116 81 Ternyata tubuhku muncul di dekat sebatang pohon besar.
117 82 Meulu mendengar suara bocah membangunkan ibunya. Suara itu dekat
sekali ditelinganya.
118 82 Aku baru sadar kalau tubuhku hanya seperempat bagian di bawah leher
yang berada di atas air.
119 83 Terdengar suara seorang ibu yang sangat lemah berteriak meminta tolong.
120 83 Meulu benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Pengalaman sebagai
Mahasiswi akademi kebidanan tingkat akhir membuat dir tidak berani
mengambil resiko.
3
P122 85 Saat gelombang datang, seorang ibu tak bisa berlari bayi yang
dikandungnya makin kuat mendorong ke selangkangan ingin secepatnya
keluar dengan pinggang sakit dan masih memegangnya menahan nyeri.
P123 86 Anak si ibu yang mau melahirkan meminta tolong agar ibunya dibantu.
P124 87 Meulu sangat panik dan khawatir karena takut si ibu yang mau melahirkan
marah karena anaknya jatuh ke dalam air.
P125 88 Batin meulu merasa lelah karena diombang ambing oleh tsunami membuat
P126 88 Tiba-tiba Nek pi’ah hadir dalam bayang putih di ujung pandangku yang
kalut.
P127 89 Seulusoh, mantra itu mengalir seperti air. Ia memancar dari alam bawah
sadar yang lama mengurung nya
P128 91 Meulu membayangkan telah menjadi bidan asma dengan cerita yunus
karena membantu seorang ibu yang mau melahirkan kala tsunami
P129 91 Godaan saat orang sedang melahirkan
P130 92 Meulu mulai melihat bayi itu perahan lahir dan tampak kepalanya.
P131 93 Meulu merasa sangat panik Bayi itu lahir dalam keadaan yang sempurna
tapi tak ada alat untuk memotong tali pusarnya.
P132 95 Si meulu melihat ke sekeliling tetapi tidak menemukan sesuatu yang bisa
diambil untuk membungkus bayi itu.
P133 96 Meulu memutuskan untuk segera turun dari springbed. Kaki kanannya
sudah di dalam air.
P134 96 meulu merasa pasrah untuk berkutat dalam arus yang meluncurkan sinyal
gerak ke seluruh sendi dan tungkai.
P135 96 Rasa perih membuat meulu terbangun terkapar lagi dengan tubuh yang
dibalut lumpur hitam.
P136 97 Meulu membiarkan hujan mengguyur tubuhnya membuka mulut agar titik
hujan menyusutkan rasa kesat yang melekat di rongga mulutnya.
P137 97 Taka da lagi burung-burung yang membayangi biru samudera, semua
lenggang seperti tempat yunus terdampar.
P138 98 Meulu mencoba bangkit
P139 99 Tiba-tiba saja meulu merasakan pemberontakan dari dalam perutnya dan
terasa nyeri sekali
P140 99 Seekor ular melilit kaki meulu.
P141 101 Meulu terdiam dan tak mau berburuk sangka lelaki itu mengatakan tempat
keberadaannya dan meulu.
3
P142 102 Terjadi gempa lagi
P143 104 Meulu kelaparan hampir tak kuasa menahan tubuhnya yang limbung.
P144 104 Kakinya serasa tertusuk-tusuk, wajahnya membiru menahan gigil, namun
melu tetap bersikeras harus menemukan ibu.
P145 104 Meulu memekik lebih keras tapi bapak tidak juga menoleh ke arahnya.
P146 105 Meulu melihat ibu merangkul bapak dari belakang. Mereka berpelukan
dengan wajah berseri.
P147 105 Meulu mendekati mereka dan merangkulnya. Rasa bahagianya meluap ini
adalah pertemuan yang hampir punah.
P148 106 Kehancuran yang melanda jiwa rakyat negri kita karena pemahaman yang
berbeda. Kehancuran kedua adalah saat Allah memperlihatkan
keperkasaannya.
P149 106 Tiba-tiba ia sudah mengambil tanganku, meletakkan sepotong roti, lalu
tanganku, meletakkan sepotong roti, lalu tanganku diangkat menuju mulut.
“ Makanlah ! “. Ucapnya lembut.
P150 109 si ibu yang memberi roti bercerita tentang perilaku suaminya yang kasar.
P151 110 Si ibu bercerita peristiwa malam itu, malam yang sangat jahanam. Setelah
malam penganiayaan itu.
P152 112 Subuh ini meulu akan segera sholat sebuh meski dengan pakaian yang
tidak layak.
P153 112 Darah segar masih mengucur. Ibu yang memberi roti itu terluka parah.
P154 115 Tak ia temukan tubuh ibu. Saat itu sudah dua kali kakinya terinjak tubuh
yang berlumpur.
P155 116 Meulu menemukan dirinya tiba-tiba sudah berada di kamar.
P156 122 Bang hanafi ternyata sebuah kisah yang terkubur jauh sebelum ibu menikah
dengan bapak.
P157 123 Rasa yang berkecamuk dialami meulu karena Banta Cut ternyata adalah
saudara sepupu bapak
P158 123 Akhirnya ia memutuskan kembali ke rumah bang hanafi sambil menanti
kedatangan bang muttaqin menjemputnya.