Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL DALAM UPAYA MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN MENGGUNAKAN MIKROSKOP


PESERTA DIDIK SMA N 1 BANDA ACEH

Diajukan untuk melengkapi


tugas final penelitian pendidikan biologi

Oleh:

Siti Fatimah
1906103010023

Program Studi Pendidikan Biologi


Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Syiah Kuala
Darussalam – Banda Aceh
Tahun 2021
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan dan perubahan dalam diri seseorang yang
dinyatakan dengan cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Belajar
merupakan suatu ciri khas manusia yang dapat dibedakan dengan makhluk hidup lain. Belajar
yang dilakukan manusia merupakan bagian dari hidupnya, berlangsung seumur hidup, kapan
saja, dan dimana saja, baik di sekolah, di kelas, di jalanan dalam waktu yang tak dapat
ditentukan sebelumnya.
Proses belajar mengajar adalah suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan
guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi yang edukatif
untuk mencapai tujuan tertentu. Pada proses belajar mengajar ini terjadi komunikasi dua arah
dalam mempelajari suatu materi pelajaran, pertama adalah mengajar yang dilakukan oleh pihak
guru sebagai pendidik, sedangkan kedua adalah belajar yang dilakukan oleh siswa atau peserta
didik.
Untuk dapat tercapainya hasil pembelajaran yang sesuai dengan harapan, dibutuhkan
kreativitas serta keterampilan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sehingga
diperlukan penerapan model dan media agar dapat mempermudah siswa dalam menerima
materi pembelajaran sesuai dengan tujuan. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru biologi
untuk menerapkan hasil belajar dan keterampilan menggunakan mikroskop menyatakan bahwa
selama ini guru sudah menerapkan model Problem Based Learning (PBL) untuk mengamati
bermacam-macam bakteri. Saat proses pembelajaran berlangsung peserta didik kurang
mengemukakan pendapat, kurang bertanya pada saat guru sudah menyampaikan materi dalam
melaksanakan pembelajaran, dan masih ada siswa yang tidak fokus saat mendengarkan materi
yang disampaikan oleh guru. Faktor tersebut disebabkan oleh beberapa hal seperti, kurangnya
variasi penggunaan model dan media pembelajaran di sekolah tersebut selama ini. Hal ini
dikarenakan menggunakan mikroskop cenderung sulit di pahami dan susah dipergunakan oleh
siswa.
Penerapan model pembelajaran bervariasi sangat dibutuhkan dalam meningkatkan hasil
belajar siswa. Penerapan model-model pembelajaran yang bervariasi dapat membantu guru
dalam proses belajar mengajar. Target pembelajaran yang diterapkan akan tercapai jika guru
dalam hal ini memilih model pembelajaran yang tepat yang berisikan bahan yang diajarkan,
kompetensi siswa serta sarana dan prasarana yang tersedia yang perlu dilakukan oleh guru
sebagai bahan/tujuan dan ruang lingkupnya
Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model problem based
learning. Model pembelajaran problem based learning merupakan suatu pendekatan
pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk
belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk
memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran Model problem based
learning diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap keterampilan
menggunakan mikroskop peserta didik SMA N 1 Banda Aceh. karena siswa mengkonstruksi
sendiri pengetahuan yang siswa dapatkan
Model Pembelajaran Problem Based Learning yang sering disebut dengan PBL adalah
salah satu model pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan cara menghadapkan para
peserta didik tersebut dengan berbagai masalah yang dihadapi dalam kehidupannya. Model
pembelajaran PBL adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan menjadikan masalah sebagai
titik tolak pembahasan untuk dianalisis dan disintesis dalam usaha mencari pemecahan atau
jawabannya oleh siswa Dengan demikian, PBL adalah sebuah metode pembelajaran yang
memfokuskan pada pelacakan akar masalah dan memecahkan masalah tersebut. Model
pembelajaran PBL yaitu mengenalkan siswa terhadap sebuah masalah atau kasus khususnya
pada materi virus, siswa dituntut melakukan segala aktivitas yang mengarah pada pemecahan
masalah yang disajiakan guru.
Berdasarkan pembahasan di atas, peneliti tertarik ingin melakukan penelitian dengan
menggunakan penerapan model pembelajaran problem based learning pada konsep
meggunakan mikroskop dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learning dalam Meningkatkan Hasil Belajar dan keterampilan menggunakan mikroskop
peserta didik SMA N 1 Banda Aceh”.

2. Rumusan Masalah
Apakah penerapan pembelajaran PBL dapat memberikan pengaruh terhadap
meningkatnya kemampuan menggunakan mikroskop dalam pembelajaran peserta didik
SMA N 1 Banda Aceh.

3. Rumusan hipotesis
Hipotesis penelitian ini menggunakan hipotesis deskriptif.
Penelitian yang menggunakan hipotesis deskriptif cenderung menggunakan kosioner dan
wawancara, dan observasi.

4. Variabel penelitan
Peneletian ini menggunakan variable bebas (independent variable) dan variabel terikat
(dependent variable)

variable bebas (independent variable) ini sering disebut sebagai variabel stimulus,
predicator, antecedent. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Maka dalam penelitian ini
yang menjadi variabel bebas (independent variable) adalah Penerapan Pembelajaran PBL (X1)
dan Kemampuan Menggunakan Mikroskop (X2).
Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas sesuai dengan masalah yang akan diteliti maka
yang akan menjadi variabel terikat (dependent variable) adalah kemampuan menggunakan
mikroskop dalam pembelajaran(Y).

5. Pendekatan, jenis, dan metode penelitian


Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan PBL Problem Based Learning.
Pembelajaran yang menjadikan masalah sebagai dasar siswa unruk belajar dalam
meningkatkan kemampuan menggunkan mikroskop.
Pada penelitian ini yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode quasi
ekperimental design yaitu desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat
berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang memepengaruhi
pelaksanaan eksperimen. 1 Penelitian ini terdapat dua kelompok, pada kelompok pertama yang
disebut kelompok eksperimen, yaitu peserta didik akan mendapat perlakuan dengan
penggunaan model project based learning (PJBL), sedangkan kelompok kedua yang disebut
kelompok kontrol mendapat perlakuan dengan model pembelajaran Problem Based Learning.
Metode penelitian ini dengan metode PBL Pembelajaran Problem Based Learning.
6. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi
Experimental Design. Quasi eksperimental design yang digunakan adalah jenis
nonequivalent control group design pada desain ini terdapat pretest dan posttest untuk
kelompok eksperimen dan control.

7. Parameter yang yang diukur dalam penelitian ini adapun parameter yang diukur adalah
tingkat kemampuan siswa yang bisa menggunakan mikroskop

B. Seorang peneliti telah melakukan penelitian tentang “Pengaruh Penerapan Strategi


pembelajaran Inquiri Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsel Sel Siswa SMA Negeri
11

Aceh. Penelitian tersebut menggunakan metode penelitian Eksperimen, desian One Group

Pretes – Postest. Data hasil penelitian tersebut sebagai berikut:

No. Nama NIS SKO


Pretest Postest
1 Andini 12 30 70
2 Adinda 13 34 74
3 Bukhari 14 25 65
4 Baihaki 15 27 67
5 Asmara 16 36 76
6 Asma 17 32 72
7 Amira 18 29 69
8 Nurjannah 19 28 68
9 Qismarita 20 24 64
10 Uswatun 21 30 70
Dari data tersebut, kerjakan hal-hal sebagai berikut:

1. Hitung Rata-rata skor pretest dan postes.


Jawab:

SKOR
No. Nama NIS Pretest Postest

1 Andini 12 30 70
2 Adinda 13 34 74
3 Bukhari 14 25 65
4 Baihaki 15 27 67
5 Asmara 16 36 76
6 Asma 17 32 72
7 Amira 18 29 69
8 Nurjannah 19 28 68
9 Qismarita 20 24 64
10 Uswatun 21 30 70
Total 295 695

Rata-rata skor pretest


̅= = 29,5

Rata-rata skor postest


̅= = 69,5

2. Hitung Gain dan Normalisasi Gain (N-Gain)


Skor pretest = 36-21 = 15
Skor posttest = 76- 64 =12
3. Buat Grafik Batang Data Rata-Rata Pretest, Postes, & N-Gain.
Rata-Rata Pretest

Pretest
40
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Rata-Rata Postes,

Postest
80
75
70
65
60
55
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Rata-Rata N-Gain

N Gain

100

50

0
1 2 3 4 5 Series1
6 7 8 9 10

Series1 Series2

4. Komentari/jelaskan data yang tergambarkan pada grafik. Komentar dikaitkan dengan


judul penelitian.
5. Jawab:
Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan, terdapat pengaruh penerapan strategi
pembelajaran inquiri terhadap peningkatan pemahaman konsel sel siswa Sma Negeri 11
aceh. Hal tersebut dibuktikan dengan metode pretest dan posttest. Sebelum diberi
pembelajaran inquiri siswa diberikan pretest, nilai siswa sangat rendah setelah dilaksanakan
pembelajaran dengan metode inquiri siswa diberikan posttest. Nilai posttest mengalami
peningkatan yang signifikan hal ini membuktikan terdapat pengaruh penerapan strategi
pembelajaran inquiri terhadap peningkatan pemahaman konsel sel siswa Sma Negeri 11
aceh.

5. Berdasarkan data tersebut, jelaskan tahapan analisis data sampai mengambil kesimpulan
penelitian.

Tahapan analisis:

1. Menghitung skor nilai siswa


2. Menghitung rata-rata
3. Uji prasyarat normalitas dan homogenitas
4. Menghitung nilai uji statistic
5. Membandingkan dengan nilai table
6. Kesimpulan

C. Suatu penelitian menggunakan metode eksperimental desain One Group Pretes – Postest
dengan hipotesis penelitian sebagai berikut: “Penerapan Pembelajaran Melalui Modul
Berbasis Konstruktivisme berpengaruh terhadap penguasaan konsep sel tumbuhan peserta
didik SMA”. Hasil analisis data dari penelitian tersebut seperti pada tabel berikut.

Uji
Skor Rata-rata Uji Normalitas* Uji-t
Pre-test Post-test Pre-test Post-test Homogenitas**
40,00 69,00 hitung (13,93)
Distribusi Normal< Distribusi Homogen Signifikan

X2tabel (52,93) Normal


X hitung (3,18) F-hitung (2,13) < t-hit(48,17)>
X2 2 F-tabel (3,96) t-tabel (1,65)
Tugas:

1. Berikan dan jelaskan keputusan hasil uji beda dua rata-rata (skor pretest & skor postest).
Jawab:
Hasil yang diperoleh adalah Hhitung > Htabel yaitu 48,17 >1,65 sehingga Ho diterima.

2. Berdasarkan keputusan hasil uji beda dua rata-rata, berikan pembuktian hipotesis
penelitian tersebut.
Jawab:
Hhitung > Htabel yaitu 48,17 >1,65 sehingga Ho diterima. hipotesisnya yaitu penerapan
pembelajaran melalui modul berbasis konstruktivisme berpengaruh terhadap penguasaan
konsep sel tumbuhan peserta didik SMA.

3. Berdasarkan hasil pembuktian hipotesis penelitian, berikan kesimpulan dari hasil


penelitian tersebut.
Jawab:
Kesimpulan ujimya adalah terdapat pengaruh penerapan pembelajaran melalui modul
berbasis konstruktivisme terhadap penguasaan konsep sel tumbuhan peserta didik SMA.

Anda mungkin juga menyukai