Anda di halaman 1dari 14

HABITAT KURMA (Phoenix dactylifera) PADA EKOSISTEM

GURUN PASIR

Disusun oleh:

Siti Fatimah :1906103010023


Misbahul Jannah :1906103010058
Muhammad Shar Walan :1906103010006
Aisyah :1906103010027
Kelas :03
Mata kuliah : :Ekologi Tumbuhan

Dibimbing oleh :

Program Studi Pendidikan Biologi


Jurusan Biologi
Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Syiah Kuala
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................................... 2


Tujuan ....................................................................................................................... 2
Manfaat ..................................................................................................................... 2
B. Tinjauan Pustaka ..................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 4

A. Ekosistem Gurun ...................................................................................................... 3


B. Pohon Kurma ........................................................................................................... 5
C. Asalan dan Sebaran Pohon Kurma ........................................................................ 5
D. Manfaat Pohon Kurma ............................................................................................ 6
E. Distribusi Pohon Kurma ......................................................................................... 6
F. Kultivar/ Jenis Pohon Kurma ................................................................................. 8

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 10

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 11
B. Daftar Pustaka ....................................................................................................... 12

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bumi memang merupakan planet yang ada di tata surya yang mempunyai sifat bisa dihuni
oleh berbagai jenis makhluk hidup. Di Bumi, makhluk tidak hanya hidup sendiri, namun juga
hidup bergantungan dengan lingkungannya. Lingkungan di Bumi ini adalah tempat hidup semua
makhluk atau yang disebut sebagai habitat. Di lingkungan atau habitat ini kita dapat menemukan
berbagai macam komponen, baik komponen yang hidup maupun komponen yang mati. Makhluk
hidup dengan lingkungannya ini melakukan sebuah interaksi, dan keduanya membentuk
hubungan yakni hubungan timbal balik. Hubungan interaksi antara makhluk hidup dengan
lingkungannya yang berupa hubungan timbal balik disebut sebagai ekosistem. Secara umum,
ekosistem dibedakan atas dua wilayah, yakni wilayah daratan dan juga wilayah
perairan. Ekosistem air dibagi menjadi beberapa jenis yaitu ekosistem air laut, ekosistem danau,
ekosistem sungai, ekosistem rawa. Sementara ekosistem darat juga dibagi lagi menjadi beberapa
jenis, diantaranya adalah ekosistem pantai, ekosistem hutan, ekosistem gunung, ekosistem
padang rumput dan ekosistem gurun atau padang pasir.
Ekosistem gurun atau ekosistem padang pasir ini merupakan ekosistem yang meliputi
interaksi makhluk hidup yang berada di lingkungan atau habitat padang pasir dengan komponen-
komponen yang ada di sekitarnya, baik itu komponen biotik maupun abiotik. Pada wilayah gurun
pasir yang curah hujannya sangat sedikit dan tanah yang kering terdapat beberapa tanaman yang
bertahan hidup, diantaranya ialah kaktus, pohon akasia, pohon zaitun, pohon palem, dan pohon
kurma.

a. Tujuan
1. Dapat mengetahui habitat kurma pada ekosistem gurun pasir
2. Dapat mengetahui jenis-jenis kurma yang hidup pada ekosistem gurun pasir

b. Manfaat
1. Mengetahui habitat kurma pada ekosistem gurun pasir
2. Mengetahui jenis-jenis kurma yang hidup pada ekosistem gurun pasir

1
B. Tinjaun pustaka
Buah kurma merupakan jenis tanaman palem yang buahnya dimakan karena rasanya yang
manis. Buah kurma berbentuk lonjong dengan ukuran 2-7,5 cm dengan warna yang bermacam-
macam antara coklat gelap, kemerahan, kuning muda dan berbiji. Pohon kurma memiliki tinggi
sekitar 15-25 meter dan daun menyirip dengan panjang 3-5 meter. Ada beberapa jenis kurma
yang paling digemari di Indonesia yaitu, kurma Lulu, kurma Mesir, kurma Madinah, Tunis dan
Iran. Sedangkan yang paling mahal adalah kurma nabi dan sokari. Kurma adalah buah yang
paling banyak mengandung gula alami diantara semua jenis buah-buahan (Rostita, 2009 ; Ide,
2017).
Menurut Al-Farisi dan Lee (2019), Mesir adalah produsen terbesar (16%) di dunia diikuti
oleh Saudi Arabia, Iran, Iraq dan Uni Emirat Arab (masing-masing menyumbang sekitar 13%).
Akan tetapi, dilihat dari nilai ekspornya, kurma memberikan pemasukan terbesar untuk Tunisia
(28%), Iran (12%), Pakistan (8%) dan Saudi Arabia (8%). Nilai ekonomis ekspor kurma
mendekati angka USD 300 juta pada tahun 2007.
Buah kurma mengandung energi yang cukup tinggi dengan komposisi yang ideal.
Berdasarkan varietas dan kandungan air menentukan kandungan nutrisi buah kurma. Banyak
jenis buah kurma yang dijual di Indonesia, namun kita dapat dengan mudah menemukan buah
kurma jenis deglet noor. Buah kurma memiliki kandungan gula dan mineral yang kaya. Selain
itu, kurma deglet noor juga mengandung triptofan sebanyak 12 mg yang paling tinggi diantara
buah lainnya (Siddiq M; Greiby I, 2018).

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ekosistem gurun
Dalam istilah geografi, gurun, padang gurun atau padang pasir adalah suatu daerah yang
menerima curah hujan yang sedikit kurang dari 250 mm per tahun. Gurun dianggap memiliki
kemampuan kecil untuk mendukung kehidupan. Gurun memiliki kemampuan yang kecil bila
dibandingkan dengan wilayah yang basah untuk kehidupan manusia. Hal ini dilihat dari keadaan
yang kering dan gersang, sinar matahari sangat terik dan disertai dengan penguapan yang tinggi.
Hal ini mengakibatkan hanya tumbuhan duri saja yang dapat hidup dan beradaptasi didaerah
padang pasir. Hampir seperempat permukaan bumi daratan merupakan daerah gurun dengan
temperatur yang dapat melebihi 55 derajat Celcius pada siang hari dan sangat dingin pada malam
hari. Gurun-gurun yang terbesar di dunia antara lain yaitu Gurun Sahara di Afrika Utara,Gurun
Sonora di Amerika dan Gurun Kalahari di Afrika Tengah.
Gurun kadang memiliki kandungan cadangan mineral berharga yang terbentuk di
lingkungan kering atau terpapar oleh erosi. Keringnya wilayah gurun menjadikannya tempat
yang ideal untuk pengawetan benda-benda peninggalan sejarah serta fosil. Bentang gurun
memiliki beberapa ciri umum. Gurun sebagian besar terdiri dari permukaan batu karang. Bukit
pasir yang disebut erg dan permukaan berbatu merupakan bagian pembentuk lain dari gurun.
Gurun dapat dikenali dari ciri- ciri yang ada. Ciri- ciri tersebut diantaranya kelembapan udara
yang sangat rendah dan adanya perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan malam hari.
Pada siang hari, suhu dapat mencapai 45°C dan bila malam hari dapat mencapai 0°C. Disisi lain
bila dilihat dari kondisi tanah yang sangat tandus yang tidak dapat menyimpan air. Tetapi,
kecepatan penguapan air di daerah padang gurun ini lebih cepat bila dibandingkan dengan
presipitasi.

B. Pohon kurma

Gambar 1. Pohon Kurma

3
Kehidupan tanaman yang dapat bertahan di cuaca yang sangat kering tidaklah banyak salah
satunya ialah pohon kurma. Kurma yang memiliki nama latin Phoenix dactylifera adalah
tanaman palma (Arecaceae) dalam genus Phoenix. Kurma menduduki tempat istimewa di hati
kaum muslimin. Kurma dianggap sebagai salah satu makanan paling baik yang dinasihatkan dan
dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW dalam banyak Hadis, Nabi Muhammad SAW
menjadikan kurma sebagai makanan pembuka puasa dan makanan yang bayak manfaatnya.
Kurma (Phoenix dactylifera), pohonnya semacam palem. Berasal dari negeri Arab, tumbuh pula
di Afrika, Eropa Selatan, Asia Barat Daya bahkan di Amerika. Dulunya menjadi makanan utama
bagi bangsa-bangsa yang mendiami gurun pasir.
Buahnya dijadikan makanan pokok di daerah Timur Tengah dan Afrika Utara. Pohonnya
berukuran sedang dengan tinggi sekitar 15-25 m, tumbuh secara tunggal atau membentuk
rumpun pada sejumlah batang dari sebuah sistem akar tunggal. Daunnya memiliki panjang 3-5
m, dengan duri pada tangkai daun, menyirip dan mempunyai sekitar 150 pucuk daun muda.
Daun mudanya berukuran dengan panjang 30 cm dan lebar 2 cm. Rentangan penuh mahkotanya
berkisar dari 6-10 m. Buah kurma memiliki berbagai jenis warna, ada jenis buah kurma yang
berwarna kemerahan, coklat, hitam dan ada juga yang berwarna kuning muda. Rata-rata setiap
buahnya berbentuk lonjong dengan ukuran mencapai 2 sampai 7,5 cm dan berbiji. Biji tersebut
berbentuk lonjong dan memanjang berwarna cokelat terang dengan panjang lebih dari 1 cm.

Tabel 1. Klasifikasi pohon kurma


Kingdom Plantae
Sub kingdom Tracheobionta
Devisi Magnoliophyta
Sub devisi Spermatophyta
Kelas Liliopsida
Sub kelas Arecidae
Ordo Arecales
Family Arecaceae
Genus Phoenix
Spesies Phoenix dactylifera L.

Salah satu ciri utama dari tanaman kurma di daerah Timur Tengah antara lain untuk bisa
berbunga, menghasilkan buah, dan berkembang menjadi kurma tamr memerlukan kondisi kering
(lengas udara yang rendah) dan suhu yang tinggi pada periode pertumbuhan tertentu,
Perbedaan lingkungan dan cuaca jadi masalah bagi pohon kurma dari Timur Tengah untuk bisa
ditanam di daerah lain yang beriklim tropis termasuk Indonesia. Perbedaan lingkungan dan cuaca
jadi masalah bagi pohon kurma dari Timur Tengah untuk bisa ditanam di daerah lain yang
beriklim tropis termasuk Indonesia.
Perbedaan lingkungan dan cuaca jadi masalah bagi pohon kurma dari Timur Tengah
untuk bisa ditanam di daerah lain yang beriklim tropis termasuk Indonesia. Indonesia punya
curah hujan yang tinggi dan iklim yang cukup lembab. Hal itu berdampak pada kurma Timur

4
Tengah tidak bisa berbunga atau menghasilkan buah sebaik di daerah asalnya. “Di daerah
asalnya, iklimnya merupakan iklim arid (kering) dengan kandungan lengas udara yang rendah,
curah hujan yang rendah, dan suhu yang tinggi. Di daerah asalnya, iklimnya merupakan iklim
arid (kering) dengan kandungan lengas udara yang rendah, curah hujan yang rendah, dan suhu
yang tinggi. Kombinasi dari komponen iklim tersebut yang diperlukan oleh pohon kurma untuk
menginduksi pembentukan bunga dan mendukung perkembangan buah kurma hingga mencapai
tahapan perkembangan buah kurma Tamr,” tutur Sudarsono.

C. Manfaat pohon kurma

1. Batang
Biasanya batang pohon kurma digunakan untuk tiang atau langit-langit pondok atau
rumah. Batang kayu kurma memiliki bobot lebih ringan dibanding kayu pohon kelapa. Akan
tetapi kayu batang kurma tidak memiliki daya keawetan yang baik sehingga tidak tahan lama.
Selain sebagai bahan baku konstruksi, kayu pohon kurma juga bisa digunakan sebagai kayu
bakar.

2. Daun dan Getah


Umat Kristiani biasanya menggunakan daun kurma sebagai properti dalam upacara Palm
Sunday. Begitu juga dengan para penganut Yahudi yang menggunakan daun-daun kurma
sebagai lulav saat perayaan Sukkot atau salah satu hari libur di sana. Daun kurma juga banyak
ditemukan di berbagai pondokan yang ada di Afrika Utara. Daun kurma yang telah tua juga bisa
dibuat menjadi kerajinan, seperti layar, keranjang, kipas, bahkan tikar yang nyaman. Daun ini
pun bisa diolah menjadi isolasi, sedangkan tangkai daunnya yang telah kering bisa dijadikan
sumber selulosa ataupun sapu, umpan pancing, tongkat jalan, dan bahan bakar. Pohon kurma
juga menghasilkan getah yang ternyata bisa dimanfaatkan. Getah kurma bisa dijadikan bahan
baku sirup atau produk lain yang aman untuk dikonsumsi sehari-hari.

3. Biji
Selain sebagai bakal tanaman pohon kurma, biji kurma juga bisa digunakan sebagai
pakan ternak. Caranya membuatnya diawali dengan merendam biji kurma dalam air agar lunak
dan dapat dikonsumi hewan ternak. Sementara itu, minyak yang berasal dari biji kurma bisa
dimanfaatkan sebagai produk kosmetik dan kecantikan. Jadi jangan heran jika ada produk sabun
yang terbuat dari bahan minyak biji kurma. Apabila diolah lebih lanjut, biji kurma ini dapat
dimanfaatkan sebagai sumber asam oksalat. Benihnya juga bisa dibakar untuk membuat arang
yang sering digunakan pengrajin perak untuk mencetak perak menjadi kalung. Sama halnya
seperti biji kopi, biji kurma juga bisa dijadikan sebagai bahan baku minuman. Cara
pengolahannya pun sama seperti pengolahan biji kopi pada umumnya.

4. Buah
Salah satu bagian dari tanaman kurma yang sangat sering dimanfaatkan adalah buahnya.
Buah kurma biasanya sering dikonsumsi saat bulan puasa saat berbuka ataupun sahur. Buah

5
kurma dapat dikonsumi saat segar ataupun sudah dikeringkan. Kurma memiliki banyak
kandungan gizi yang baik untuk kesehatan sehingga menjadikannya cukup populer di bidang
medis. Berikut ini adalah kandungan gizi dan nutrisi buah kurma, yaitu:
 7 gram serat
 2 gram protein
 20% kebutuhan kalium harian
 14% kebutuhan magnesium harian
 18% kebutuhan tembaga
 15% kebutuhan mangan
 5% kebutuhan zat besi harian
 12% kebutuhan vitamin B6 harian

D. Kultivar / Jenis Kurma


Dari sekian banyak varietas kurma yang ada di dunia, berikut ini adalah beberapa kultivar pohon
kurma yang populer ditanam, antara lain:

1. Kurma Mazafati, jenis kurma ini juga dijuluki bam. Umumnya tumbuh di Kerman, Iran.
Rasa kurma mazafari cenderung manis dan menyegarkan. Tingkat keawetannya juga
cukup baik dan dapat disimpan selama 2 tahun pada suhu 5 derajat Celcius.
2. Kurma Halawi, jenis kurma ini berasal dari Arab. Ciri utamanya adalah ukurannya yang
kecil serta bertekstur lembut.
3. Kurma Ajwa, kurma jenis ini juga disebut sebagai kurma nabi karena menurut riwayat
nabi gemar memakan kurma ajwa. Rasanya mirip seperti kismis dan tidak terlalu manis.
Kurma ajwa adalah salah satu jenis kurma paling populer di dunia.
4. Kurma Sekki, jenis ini adalah solusi bagi kita yang tidak menginkan kurma dengan rasa
terlalu manis. Jenis kurma ini memiliki ciri berwarna kuning di bagian atas dan
kecokelatan di bagian bawah. Teksturnya agak keras pada kulit arinya, namun daging
buahnya lunak.
5. Kurma Amer Hajj, kurma ini berasal dari Irak dan sangat terkenal sebagai hidangan
tamu. Rasanya manis dengan daging tebal dan kulit lembut, serta kulitnya tipis.
6. Kurma Thoory, jenis kurma ini cukup unik dengan warna cokelat kemerahan jika
diawetkan. Kurma thoory berasal dari Aljazair dan mempunya daging buah sedikit keras.
7. Kurma Safawi, merupakan kurma berserat tinggi sehingga mampu membantu kelancaran
pencernaan. Selain ajwa, kurma safawi juga termasuk kurma populer di pasaran.
8. Kurma Deglet Noor, jika diartikan adalah “kurma yang bercahaya”. Disebut demikian
karena buahnya berwarna keemasan atau terang jika terkena sinar matahari. Rasa kurma
jenis ini mirip seperti madu.
9. Kurma Sukari, jenis kurma ini adalah kegemaran para raja Arab. Tekstur kurma sukari
sangat lembut dan lumer serta dipercaya dapat menambah stamina pria.

6
10. Kurma Khidri, merupakan kurma popuelr dikalangan para koki karena sering dijadikan
bahan masakan. Warnanya cokelat tua dan rasanya tidak terlalu manis.

Gambar 2. Lima tahap pertumbuhan buah kurma berdasarkan hari pasca penyerbukan (DPP)

E. Asal dan Sebaran pohon kurma


Banyak pendapat yang menetapkan jika pohon kurma berasal dari kawasan Teluk Persia
dan telah dibudidayakan sejak 4000 SM. Pohon ini harus ditanam di daerah yang kering dan
panas, serta mengandung pasir agar bisa tumbuh dengan subur. Hal ini disebabkan karena
tanaman kurma termasuk dalam jenis pohon palem. Itulah sebabnya mengapa pohon kurma
banyak ditemukan di kawasan Afrika dan Timur Tengah, seperti Mesir, Irak, dan Arab Saudi.

F. Distribusi pohon kurma di dunia

Pohon kurma (Phoenix dactylifera L.) berasal dari Jazirah Arab, menyebar ke seluruh
Afrika Utara, kemudian dibawa ke Meksiko dan Amerika Serikat. Penanaman dimulai dengan
sungguh-sungguh di Arizona dan California pada akhir 1800-an dan berlanjut hingga. pada tahun
2014, produksi kurma di Meksiko danAmerika Serikat bernilai hampir $13.000.000, dan terdiri
dari sekitar 7400 ha. 'Deglet Noor' dan 'Medjool' adalah kultivar utama.

Gambar 3. Peta dunia sepuluh besar negara penghasil buah kurma tahun 2014.

7
Gambar 4. Produksi kurma oleh dua puluh negara penghasil buah kurma teratas.

Industri kurma komersial di Amerika Serikat dan Meksiko saat ini ada di California,
Arizona, dan negara bagian Sonora, Baja California, Baja California Sur, dan Coahuila di
Meksiko. 'Deglet Noor' dan 'Medjool' adalah dua kultivar yang mendominasi. Produsen di
Arizona dan California juga menanam kultivar lain seperti 'Barhi' (dalam tahap khalal, rutab dan
tamar), 'Black Sphinx', 'Dayri Halawi', 'Honey', 'Khadrawy', 'Thoory', dan ' Zahidi'. Semua
ditanam untuk perdagangan pasar lokal, khusus dan petani
Banyak konsumen lebih menyukai kurma 'Medjool' karena ukurannya yang besar; bisa
tiga kali ukuran 'Deglet Noor'. 'Medjools' lebih manis daripada kebanyakan kultivar lainnya,
dengan rasa seperti sirup maple. Ketika dipanen dan diproses secara komersial, mereka lembab
dan lunak, tetapi tidak terlalu lunak sehingga akan rusak saat dikemas. Kurma 'Medjool' kualitas
tertinggi memiliki kadar air 22% hingga 25%. Kebanyakan buah 'Medjool' dimakan segar.
Kultivar ini juga dapat menghasilkan lebih dari 200 pon buah per pohon saat matang, dan akan
menghasilkan banyak cabang. Satu porsi 100 gram kurma 'Medjool' mengandung 277 kalori dan
15% dari nilai harian kalium dan 27% serat yang dibutuhkan oleh orang dewasa yang sehat.

 Distribusi Pohon Kurma di Indonesia


Dilihat dari karakteristik pertanaman kurma, ada dua kelompok tanaman kurma yang
dapat dijumpai di berbagai daerah di Indonesia yaitu kelompok pertama adalah pertanaman
kurma yang sudah berumur di atas 10 tahun. Populasinya ini tersebar di berbagai daerah di
Indonesia dan biasanya jadi tanaman penghias halaman masjid. Kelompok kedua adalah
pertanaman kurma yang baru berumur antara 3-5 tahunan yang bibitnya sengaja didatangkan dari
berbagai produsen bibit kurma dari berbagai Negara.
Pohon kurma di kelompok pertama jumlahnya tidak banyak di suatu lokasi. Beberapa
pohonnya juga diketahui telah berbuah dengan baik. Tanaman kurma dalam kelompok ini diduga
berasal dari semaian biji yang membuat karakteristiknya sangat beragam. Kebanyakan tanaman
kurma dalam kelompok ini juga tidak bisa menghasilkan buah karena hanya dipelihara sebagai
tanaman hias. Sementara pohon kurma dalam kelompok kedua memang didatangkan ke
Indonesia untuk dikembangkan sebagai penghasil buah kurma. Namun karena baru ditanam
antara 3-5 tahun lalu, baru sebagian kecil pertanaman kurma dari kelompok ini yang sudah
berbunga dan menghasilkan buah. Masih dibutuhkan waktu sekitar 2-3 tahun lagi untuk

8
membuktikan apakah tanaman kurma dalam kelompok ini bisa menghasilkan buah kurma yang
baik kualitasnya.
Perkebunan kurma di Thailand yang sudah jauh lebih dulu dimulai dari pada Indonesia
yakni sejak 20-30 tahun lalu. Hal tersebut membuat Thailand sudah berhasil mengembangkan
teknologi budidaya kurma yang intensif. Kurma yang tumbuh di Thailand bisa dianggap sudah
berada di tahapan 4.0 yaitu dari sisi varietas kurma yang ditanam sudah diseleksi, teknologi
budidaya yang intensif, perkebunan yang tertata, dan pemasaran kurma panen yang baik. Pada
awalnya, para pekebun kurma di Thailand menanam varietas kurma yang beragam. Secara
bertahap mereka bisa mengidentifikasi varietas kurma yang mampu beradaptasi dan berbuah
dengan baik di Thailand. Selanjutnya, dari bahan tanaman yang beragam tersebut dikembangkan
varietas kurma yang kemudian menjadi terkenal dengan sebutan KL-1. Kurma KL-1 ini masih
memiliki beberapa kekurangan yang sudah diperbaiki oleh para pekebun kurma di Thailand.
Akhirnya ada sejumlah varietas kurma baru yang jauh lebih unggul daripada KL-1. Varietas baru
ini memiliki karakteristik buah kurma khalal atau ruthob yang lebih baik, lebih manis, dan
dengan tekstur yang lebih baik jika dibandingkan dengan kurma KL-1.
Kurma tropika yang ditanam di Indonesia banyak yang merupakan produk
pengembangan kurma 1.0 yang berasal dari Thailand. Kita baru mau menanam varietas kurma
yang di Thailand, di sana sudah diganti dengan varietas kurma baru yang lebih unggul. Pekebun
kurma di Indonesia memang masih ketinggalan dari Thailand. Namun luas tanah di Indonesia
begitu besar, sehingga ada kemungkinan Indonesia bisa menyusul Thailand dalam hal budidaya
kurma. Hanya diperlukan kerja keras dari para pekebun kurma di Indonesia juga belajar dari
pengalaman dan kegagalan Thailand agar bisa mencapai tahap pengembangan kurma 4.0. Selain
itu, dibutuhkan juga dukungan lembaga penelitian dan perguruan tinggi untuk mengembangkan
teknologi budidaya dan teknologi penunjang lainnya. Ada tiga lokasi yang sedang mencoba
mengembangkan kurma dalam bentuk kebun yaitu Pasuruan, Magetan, dan Aceh.

Gambar 5. Kebun kurma Barbate di Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar

G. Mutualisme Kurma dan Lingkungan

Lingkungan terhadap Kurma Pohon kurma termasuk tanaman yang tahan segala cuaca.
Pohon ini mampu tumbuh pada rentang suhu yang ekstrim -15 °C s.d. +51 °C. Tumbuh pada

9
ketinggian minus 400 m (di bawah permukaan laut, di lembah Jordan) hingga >+2000 m di
Kashmir pada pegunungan Himalaya. Tetapi kurma paling cocok pada keadaan sekitar 25°C
seperti umumnya di wilayah Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Selain itu, pohon kurma juga
merupakan pohon toleran garam yang tinggi. Kurma juga sangat tahan pada kondisi tanah yang
marginal, sebagaimana selama ini ditunjukkan dengan tumbuh tegar di padang pasir, namun
makin subur tumbuh di Thailand, India, Amerika (California). Kurma terhadap Lingkungan
Pohon kurma sangat ramah lingkungan dan mempunyai fungsi yang bermanfaat bagi pelestarian
lingkungan dan keselamatan penduduk kepulauan Indonesia. Keunggulan kurma untuk
lingkungan di antaranya adalah:

1) Tumpang sari dengan tanaman pertanian lain yang sudah mapan

Petani-petani tradisional dapat menanam tanaman kurma sebagai tanaman penyempurna di


lahan pertanian tradisionalnya (tumpang sari), seperti padi, ladang palawija, ataupun kebun
hortikultura. Kurma juga akan memberikan nilai tambah dengan kemampuan mentransformasi
lahan marginal yang tandus dan belum dimanfaatkan.

2) Rehabilitasi kawasan daerah operasi minyak dan gas

Setelah kurma berhasil ditanam, maka akan tercipta iklim mikro yang memfasilitasi
terciptanya ekosistem yang kondusif sebagai habitat tanaman pangan lain yang lebih ‘lunak’
serta mengundang kembalinya fauna.

3) Lahan marginal

Kawasan berpasir sepanjang pantai yang mempunyai kadar salinitas air yang tinggi, atau
kawasan yang mempunyai tingkat pH yang anomali, lahan kering dan tandus seperti savanah
atau berkapur, bahkan lahan bergambut dapat ‘dibuka’ dengan menanami kurma.

4) Menyelamatkan dari bencana

Akar kurma yang kuat mencengkeram ke dalam, dan paling tahan dengan salinitas
(keasinan air) yang tinggi. Menanam kurma dapat untuk proteksi tsunami di sepanjang pantai
selatan dan barat Indonesia. Green Buffer Zone pohon kurma (Gambar 7) setebal 100 meter
sepanjang pantai juga dapat menyelamatkan dan melindungi dari hempasan ombak tsunami
(Djamil, 2016).

10
BAB III

PENUTUP
a. Kesimpulan
Gurun sebagian besar terdiri dari permukaan batu karang. Bukit pasir yang disebut erg
dan permukaan berbatu merupakan bagian pembentuk lain dari gurun. Gurun dapat dikenali dari
ciri- ciri yang ada. Ciri- ciri tersebut diantaranya kelembapan udara yang sangat rendah dan
adanya perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan malam hari. Pada siang hari, suhu
dapat mencapai 45°C dan bila malam hari dapat mencapai 0°C.
Kehidupan tanaman yang dapat bertahan di cuaca yang sangat kering tidaklah banyak
salah satunya ialah pohon kurma. Kurma yang memiliki nama latin Phoenix dactylifera adalah
tanaman palma (Arecaceae) dalam genus Phoenix. Salah satu ciri utama dari tanaman kurma di
daerah Timur Tengah antara lain untuk bisa berbunga, menghasilkan buah, dan berkembang
menjadi kurma tamr memerlukan kondisi kering (lengas udara yang rendah) dan suhu yang
tinggi pada periode pertumbuhan tertentu.

Perbedaan lingkungan dan cuaca jadi masalah bagi pohon kurma dari Timur Tengah untuk bisa
ditanam di daerah lain yang beriklim tropis termasuk Indonesia. berikut ini adalah beberapa
kultivar pohon kurma yang populer ditanam, antara lain:
Kurma Mazafati
1. Kurma Mazafati
2. Kuema Halawi
3. Kurma Ajwa
4. Kurma Sekki
5. Kurma Amer Hajj
6. Kurma Thoory
7. Kurma Safawi
8. Kurma Deglet Noor
9. Kurma Sukari
10. Kurma Khidri

11
DAFTAR PUSTAKA

Amelia Rizyky Rahmadhani, Bulkis Siti, & Arif Budiman Mochammad. 2017. Otensi Budidaya
Kurma Di Indonesia Ditinjau Dari Perspektif Ekonomis Dan Ekologis. Prosiding Seminar
Nasional ASBIS. 3:12, 1-11.
Djamil, Agus S. 2016. Kurma Indonesia (Perintisan dan Eksplorasi Kurma untuk Ketahanan
Pangan, Kesejahteraan dan Kesehatan Rakyat Indonesia.
Glenn C,. Wright. The Commercial Date Industry in the United States and Mexico. 2016. Hort
Science. 51:11, 1333-1338.
Jonoobi Mehdi, Shafie Masoud., dkk. 2019. A Review on Date Palm Tree: Properties,
Characterization and Its Potential Applications. Journal of Renewable Materials. 7:11,
105-1074
Rahmadani, R, A., Bulkis, S., Budiman, M, A. 2017. Potensi Budidaya Kurma di Indonesia
Ditinjau dari Perspektif Ekonomis dan Ekologis. Prosiding Seminar Nasional ASBIS. 427-
437.
Rissa Hanna., Marsudi Edy, & Azhar. 2018. Analisis Kelayakan Usaha Perkebunan Kurma
(Studi Kasus Kebun Kurma Barbate Kabupaten Aceh Besar). Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Unsyiah. 3:4, 550-562.

Anda mungkin juga menyukai