Disusun Oleh:Kelompok 6
M. SYAH BAGAS
FENY MELYA
LUNA MAYA
ALDI
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada Saya, sehingga dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.
Saya menyadari bahwa makalah kami ini masih jauh dari sempurna, dan masih belum
lengkap. Semoga, diwaktu mendatang Saya bisa lebih menyempurnakan informasi yang ada.
Oleh karena itu, Saya membutuhkan kritikan & saran dari anda semua. Dan Saya minta maaf
jika ada kesalahan info/penulisan di alam makalah ini.
Akhir kata, Saya ucapkan Terima kasih kepada pembaca, yang telah menyisihkan
waktunya untuk membaca Makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
BAB I......................................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.............................................................................................................1
1.3 TUJUAN..................................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Hutan Hujan Tropis..........................................................................................3
2.2 Tipe Hutan Hujan Tropis....................................................................................................3
2.3 Ciri-ciri Hutan Hujan Tropis................................................................................................7
2.4 Manfaat / Fungsi Hutan Hujan Tropis................................................................................7
2.5 Flora dan Fauna Yang Hidup Di Hutan Hujan Tropis..........................................................7
BAB III..................................................................................................................................................11
iii
3.1
PENDAHULUAN
Pada dasarnya hutan di bagi dua, hutan primer dan hutan sekunder. Hutan perawan
(primer) merupakan hutan yang masih asli dan belum pernah dibuka oleh manusia.
Hutan sekunder adalah hutan yang tumbuh kembali secara alami setelah ditebang atau
kerusakan yang cukup luas. Akibatnya, pepohonan di hutan sekunder sering terlihat lebih
pendek dan kecil. Namun jika dibiarkan tanpa gangguan untuk waktu yang panjang, kita
akan sulit membedakan hutan sekunder dari hutan primer. Di bawah kondisi yang sesuai,
hutan sekunder akan dapat pulih menjadi hutan primer setelah berusia ratusan tahun.
Hutan sebagai suatu ekosistem tidak hanya menyimpan sumberdaya alam berupa
kayu, tetapi masih banyak potensi non kayu yang dapat diambil manfaatnya oleh
masyarakat melalui budidaya tanaman pertanian pada lahan hutan. Sebagai fungsi
ekosistem hutan sangat berperan dalam berbagai hal seperti penyedia sumber air,
penghasil oksigen, tempat hidup berjuta flora dan fauna, dan peran penyeimbang
lingkungan, serta mencegah timbulnya pemanasan global. Sebagai fungsi penyedia air
bagi kehidupan hutan merupakan salah satu kawasan yang sangat penting, hal ini
dikarenakan hutan adalah tempat bertumbuhnya berjuta tanaman.
Tumbuhan dan satwa yang berbagi tempat hidup yang sama justru lebih banyak
saling memengaruhi di antara mereka. Agar mampu bertahan hidup di lingkungan
tertentu, berbagai tumbuhan dan hewan memang harus memilih antara bersaing dan
bersekutu. Burung kuntul, misalnya, menghinggapi punggung banteng liar untuk
mendapatkan kutu sebagai makanannya. Sebaliknya, banteng liar terbantu karena
badannya terbebas dari sumber penyakit.
Jadi, hutan merupakan bentuk kehidupan yang berkembang dengan sangat khas,
rumit, dan dinamik. Pada akhirnya, cara semua penyusun hutan saling menyesuaikan diri
akan menghasilkan suatu bentuk klimaks, yaitu suatu bentuk masyarakat tumbuhan dan
satwa yang paling cocok dengan keadaan lingkungan yang tersedia.
1
5. Folra dan Fauna apa saja yang hidup di hutan hujan tropis?
6. Apa saja kerusakan yang terjadi pada hutan hujan tropis dan bagaimana cara
mengatasinya?
3.4 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian hutan hujan tropis
2. Mengetahui tipe-tipe hutan hujan tropis
3. Mengetahui ciri-ciri hutan hujan tropis
4. Mengetahui manfaat hutan hujan tropis
5. Mengetahui fauna dan flora yang ada di dalam hutan hujan tropis
6. Mengetahui kerusakan dan solusi untuk mengatasinya
2
3.5
PEMBAHASAN
3.6 Pengertian Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropika atau sering juga ditulis sebagai hutan hujan tropis adalah bioma
berupa hutan yang selalu basah atau lembap, Hal ini dikarenakan hutan hujan tropis
selalu cukup mendapat sinar matahari dan juga curah hujan yang tinggi. Yang dapat
ditemui di wilayah sekitar khatulistiwa;
Yakni kurang lebih pada lintang 0°–10° ke utara dan ke selatan garis khatulistiwa
(23,5 LU hingga 23,5 LS) yang meliputi daerah antara Cancer Tropis dan Capricorn
Tropis. Hutan ini dapat ditemukan di Asia (Indonesia,malaysia), Afrika (Kongo),
Meksiko, Amerika Tengah, Amerika Selatan (Bolivia, Venezuela, Kolombia, Brazil,
Suriname, Peru), Papua Nugini, pulau-pulau di samudera Pasifik, kepulauan Karibia,
pulau-pulau Samudera Hindia, Madagaskar, dan Australia Bagian Utara.
Hutan hujan tropis merupakan rumah untuk setengah spesies flora dan fauna di
seluruh dunia. Hutan hujan tropis juga dijuluki sebagai "farmasi terbesar dunia" karena
hampir 1/4 obat modern berasal dari tumbuhan di hutan hujan ini.
Hutan alam tropis yang masih utuh mempunyai jumlah spesies tumbuhan yang
sangat banyak. Hutan di Kalimantan mempunyai lebih dari 40.000 spesies tumbuhan,
dan merupakan hutan yang paling kaya spesiesnya di dunia. Di antara 40.000 spesies
tumbuhan tersebut, terdapat lebih dari 4.000 spesies tumbuhan yang termasuk golongan
pepohonan besar dan penting.
Di dalam setiap hektar hutan tropis seperti tersebut mengandung sedikitnya 320
pohon yang berukuran garis tengah lebih dari 10 cm. Di samping itu, di hutan hujan
tropis Indonesia telah banyak dikenali ratusan spesies rotan, spesies pohon tengkawang,
spesies anggrek hutan, dan beberapa spesies umbi-umbian sebagai sumber makanan dan
obat-obatan.
Hutan hujan tropis memiliki empat lapisan utama. Masing-masing lapisan
merupakan tempat hidup tanaman dan hewan yang berbeda yang telah beradaptasi untuk
hidup di wilayah tersebut. Lapisan ini telah diidentifikasi sebagai :
Tajuk Kanopi (emergent), di ketinggian lebih dari 30 m dari permukaan tanah.
Kanopi Atas (upper canopy), memiliki ketinggian antara 24–3
Bawah Kanopi (understory), terletak antara kanopi atas dan lantai hutan.
Lantai Hutan (forest floor), tempatnya terhalang dari sinar matahari.
Pada ekosistem hutan hujan bawah di Jawa dan Nusa Tenggara terdapat spesies
pohon anggota genus Altingia, Bischofia, Castanopsis, Ficus, dan Gossampinus,
serta spesies-spesies pohon dari famili Leguminosae. Adapun eksosistem hutan
hujan bawah di Sulawesi, Maluku, dan Irian, merupakan hutan campuran yang
didominasi oleh spesies pohon Palaquium spp., Pometia pinnata, Intsia spp.,
Diospyros spp., Koordersiodendron pinnatum, dan Canarium spp. Spesies-spesies
tumbuhan merambat yang banyak dijumpai di hutan hujan bawah adalah anggota
famili Apocynaceae, Araceae, dan berbagai spesies rotan (Calamus spp.).
Di beberapa daerah, tipe ekosistem hutan hujan tengah agak khas. Misalnya di
Aceh dan Sumatra Utara terdapat spesies pohon Pinus merkusii, di Jawa Tengah
terdapat spesies pohon Albizzia montana dan Anaphalis javanica, di beberapa
daerah Jawa Timur terdapat spesies pohon Cassuarina spp., di Sulawesi terdapat
kelompok spesies pohon anggota genus Agathis dan Podocarpus. Di sebagian
daerah Indonesia Timur terdapat spesies pohon anggota genus Trema, Vaccinium,
dan pohon Podocarpus imbricatus, sedangkan spesies pohon anggota famili
Dipterocarpaceae hanya terdapat pada daerah-daerah yang memiliki ketinggian
tempat 1.200 m dpl.
4
b. Hutan Muson Basah
Hutan muson basah merupakan hutan yang umumnya dijumpai di Jawa Tengah
dan Jawa Timur, periode musim kemarau 4-6 bulan. Curah hujan yang dialami
dalam satu tahun 1.250 mm-2.000 mm. Jenis-jenis pohon yang tumbuh di hutan ini
antara lain jati, mahoni, sonokeling, pilang dan kelampis.
c. Hutan Muson Kering
Hutan muson kering terdapat di ujung timur Jawa, Bali, Lombok dan Sumbawa.
Tipe hutan ini berada pada lokasi yang memiliki musim kemarau berkisar antara 6-
8 bulan. Curah hujan dalam setahun kurang dari 1.250 mm. Jenis pohon yang
tumbuh pada hutan ini yaitu Jati dan Eukaliptus.
d. Hutan Savana
Hutan savana merupakan hutan yang banyak ditumbuhi kelompok semak belukar
diselingi padang rumput dengan jenis tanaman berduri. Periode musim kemarau 4
– 6 bulan dengan curah hujan kurang dari 1.000 mm per tahun. Jenis-jenis yang
tumbuh di hutan ini umumnya dari Famili Leguminosae dan Euphorbiaceae. Tipe
Hutan ini umum dijumpai di Flores, Sumba dan Timor.
5
Daun penumpu : Sangat jarang dijumpai
Elemen daun dominan : Microphyl
Akar papan : Pada umumnya tidak ada
Kauliflori : Tidak ada
Liana berkayu : Tidak ada
Liana pada batang : Jarang dijumpai
Ephyphit : Sering dijumpai
Di Indonesia berdasarkan ciri physiognomi tedapat dua tipe hutan yaitu : Hutan
Hujan Tropis, hutan yang selalu hijau dan hutan musim atau hutan yang
menggugurkan daun. Hutan hujan tropis umumnya dijumpai di Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi, Maluku bagian Utara dan Papua sedangkan hutan musim
yang menggugurkan daun dijumpai di Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Maluku
bagian Selatan.
6
2. Dasar hutan ditumbuhi rumput dan lumut sebagai penutup lahan.
3. Sinar matahari tidak dapat menembus dasar hutan.
4. Udara di sekitarnya sangat lembap.
5. Terjadi di daerah curah hujan tinggi
6. Pada hutan hujan tropis dicirikan dengan adanya tingkat kelembaban yang selalu
tinggi, biasanya 80% atau lebih.
7. Struktur hutan hujan tropis terdiri dari tajuk yang berlapis-lapis.
8. Lapis tajuk yang atas terdiri dari pohon-pohon yang muncul di antara lapis tajuk
di bawahnya (kedua) dengan tinggi antara 45 – 60 m.
9. Pohon pada lapis teratas umumnya mempunyai tajuk yang kecil dan tidak teratur
dengan sedikit susunan cabang.
10. Lapis tajuk kedua merupakan kanopi utama yang umumnya terdiri dari jenis-jenis
pohon yang ramping dengan tinggi antara 30-40 m.
11. Lapisan tajuk di bawahnya terdiri dari jenis-jenis pohon yang sangat toleran,
dengan batang yang ramping, tinggi dan tajuk yang kecil, terdapat banyak epifit
pada cabang yang tinggi.
12. Pada lantai hutan banyak terdapat jenis-jenis tumbuhan bawah seperti palem
kecil, jenis-jenis bambu, rotan, paku-pakuan dan jenis-jenis lainnya, atau
mungkin hampir tanpa tumbuhan bawah.
Ciri-ciri hutan hujan tropis curah hujannya sangat tinggi bahkan lebih dari 2.000
mm/tahun. Pohon-pohon utama di hutan ini memiliki ketinggian antara 20-40 m dengan
cabang pohon berdaun lebat dan lebar serta selalu hijau sepanjang tahun, mendapat sinar
matahari yang cukup walaupun sinar matahari tersebut tidak mampu menembus dasar
hutan, dan mempunyai iklim mikro di lingkungan sekitar permukaan tanah atau di bawah
kanopi (daun pada pohon-pohon besar yang membentuk tudung).
7
tekhnologi modern, banyak hutan-hutan hujan tropis mulai di ”gunduli” untuk dijadikan
Pabrik, Perumahan, atau gedung-gedung.
Dengan makin luasnya wilayah hutan hujan tropis yang di gunduli, maka semakin
sedikit pula tempat habitat satwa yang ada disana, pohon-pohon ditebangi, satwa-satwa
disana pun semakin sulit mencari makanan di hutan. Akibatnya, banyak satwa-satwa
yang mati dan terancam punah, dan banyak pula tumbuhan-tumbuhan yang terancam
punah karena maraknya penebangan liar. Sampai saat ini, indonesia telah kehilangan
72% Hutan Asli, yang berdampak pula pada menipisnya wilayah hutan hujan tropis di
indonesia.
Hutan hujan tropis Indonesia adalah bagian dari 10% hutan tropis dunia yang masih
ada. Hutan tropis indonesia banyak sekali keanekaragaman hayatinya, yang terdiri atas
12% spesies hewan mamalia, 16% spesies reptil dan amphibi, 1.519 spesies burung, dan
25% spesies ikan dunia.
8
BAB III
PENUTUP
3.12 KESIMPULAN
1. Hutan hujan tropika atau sering juga ditulis sebagai hutan hujan tropis adalah
bioma berupa hutan yang selalu basah atau lembap, Hal ini dikarenakan hutan
hujan tropis selalu cukup mendapat sinar matahari dan juga curah hujan yang
tinggi. Yang dapat ditemui di wilayah sekitar khatulistiwa
2. Tipe Hutan Hujan Tropis Menurut Ketinggian Tempat, Tipe Hutan Tropis
Menurut Iklim di Indonesia , Tipe Hutan Hujan Tropis Menurut Physiognomi ,
Tipe Hutan Hujan Tropis Menurut Sosiologi Vegetasi , Tipe-tipe Hutan Hujan
Tropis pada Kondisi Khusus (Azonal) .
3. pohon-pohonnya tinggi, rapat, dan berdaun lebat, dan lain sebagainya.
4. Pengatur tata air, Penyerap karbondioksida, Pencegah erosi dan banjir, dll.
3.13 Saran
Jagalah hutan karena banyak floradan fauna yang bergantung didalamnya.