EKOSISTEM DARAT
Disusun Oleh :
1. Adit
2. Alfazri
3. Andra
4. Fazri
5. Agung
6. Rehana
7. Lukman
Kelas : VII A
Puji syukur saya penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga
Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi
menyempurnakan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini saya menyampaikan ucapan
menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen yang telah memberikan tugas dan
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Tujuan.....................................................................................................................1
C. Manfaat...................................................................................................................1
Bab II Pembahasan
Ekosistem Darat.........................................................................................................2
2. Bioma Gurun...........................................................................................................3
5. Bioma Savana.........................................................................................................5
6. Bioma Taiga............................................................................................................5
7. Bioma Tundra.........................................................................................................6
A. Kesimpulan.............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup
dengan lingkungannya (Resosoedarmo dkk, 1985:1). Berasal dari kata Yunani oikos "habitat"
dan logos " ilmu ". Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar
makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi
pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup
dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai
komponen penyusunnya yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air,
kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang
terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan
tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang
saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya (Hutagalung RA, 2010). Ekosistem
bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
B. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhI tugas ekologi yang telah diberikan
C. Manfaat
Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan macam ekosistem serta menjadi salah satu
sumber referensi atau pustaka tentang ekosistem.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ekosistem Darat
Ekosistem Darat dalam ini berada area yang terbilang sangat luas yang disebut dengan
bioma. Untuk tipe bioma sangat dipengaruhi oleh iklim, sedangkan iklim dipengaruhi dari
letak geografis dalam garis lintang dan ketinggian tempat suatu permukaan laut. Sebagian
2
yang aktif pada malam hari, misalnya: burung hantu, babi hutan, kucing hutan, macan
tutul dll.
2. Bioma Gurun
Bioma gurun terletak dibelahan bumi sekitar 20°-30° Lintang Utara dan Lintang
Selatan. Bioma gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika
Utara, Australia dan Asia Barat. Contoh bioma gurun adalah Gurun Sahara di Afrika,
Gurun Gobi di Asia, Gurun Anzo Borrega di Amerika.
Ciri-ciri;
Curah hujan sangat rendah, + 25 cm/tahun.
Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi.
Kelembaban udara sangat rendah.
Perbedaan suhu siang hari dengan malam hari sangat tinggi (siangdapat mencapai
45° C, malam dapat turun sampai 0° C).
Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air.
Lingkungan biotik;
Flora: Bentang alam gurun didominasi oleh vegetasi rendah yang terserak luas,
proporsi lahan guldulnya lebih tinggi dibandingkan dengan bioma darat lain. Vegetasi
di daerah gurun di dominasi oleh tanaman kaktus, sukulen, dan berbagai belukar
akasia yang berduri.
Fauna: hewan besar yang hidup di gurun umumnya yang mampu menyimpan air,
misalnya unta, sedang untuk hewan-hewan kecil misalnya kadal, ular, tikus, semut,
umumnya hanya aktif hidup pada pagi hari, pada siang hari yang terik mereka hidup
pada lubang-lubang.
3. Bioma Padang Rumput
Bioma padang rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan daerah
beriklim sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan,
Australia dan Indonesia ( Sumbawa )
Ciri-ciri:
Curah hujan antara 25 - 50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput curah
hajannya dapat mencapai 100 cm/tahun.
Suhu musim dingin bisa turun -10°C, sedangkan pada musim panas seringkali
mendekati 30° dan menyengat.
Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.
3
Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan drainase
kurang baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.
Lingkungan biotik:
Flora: tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan porositas dan
drainase kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain yang hidup
selain rumput, tetapi karena mereka merupakan vegetasi yang dominan maka disebut
padang rumput. Nama padang rumput bermacam-macam seperti veldt di Afrika
Selatan, puszta di Hungaria, pampas di Argentina dan Uruguay, steppe di Rusia,
dan prairie di Amerika Utara bagian.
Fauna: bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika, domba
dan kanguru diAustralia, zebra, dll. Karnivora: singa, srigala, anjing liar, cheetah, dll.
4. Bioma Hutan Gugur
Ciri khas bioma hutan gugur adalah tumbuhannya sewaktu musim dingin, daun-
daunnya meranggas. Bioma ini dapat dijumpai di Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia
Timur, dan Chili.
Ciri-ciri:
Curah hujan merata sepanjang tahun, 75 - 200 cm/tahun.
Mempunyai 4 musim: musim panas, musim dingin, musim gugur dan musim semi.
Keanekaragaman jenis tumbuhan lebih rendah daripada bioma hutan tropis.
Suhu di musim dingin berkisar antara 0°C dan di musim panas dengan suhu maksimal
sekitar 35°C, menyengat dan lembab.
Musim panas pada bioma hutan gugur, energi radiasi matahari yang diterima cukup
tinggi, demikian pula dengan presipitasi (curah hujan) dan kelembaban. Kondisi ini
menyebabkan pohon-pohon tinggi tumbuh dengan baik, tetapi cahaya masih dapat
menembus ke dasar, karena dedaunan tidak begitu lebat tumbuhnya. Konsumen yang ada
di daerah ini adalah serangga, burung, bajing, dan racoon yaitu hewan sebangsa
luwak/musang
Pada saat menjelang musim dingin, radiasi sinar matahari mulai berkurang, suhu
mulai turun. Tumbuhan mulai sulit mendapatkan air sehingga daun menjadi merah, coklat
akhirnya gugur, sehingga musim itu disebut musim gugur
Pada saat musim dingin, tumbuhan gundul dan tidak melakukan kegiatan
fotosentesis. Sedangkan hewan yang menghuni pada umumnya adalah Rusa, Beruang,
Raccon, Rubah, Bajing, dan Burung Pelatuk. Banyak hewan mamalia hutan gugur juga
4
memasuki keadaan dorman musim dingin yang disebut hibernasi, dan beberapa spesies
burung melakukan migrasi ke wilayah dengan iklim yang lebih hangat. Beberapa jenis
hewan melakukan hibernasi (tidur pada musim dingin). Menjelang musim panas, suhu
naik, salju mencair, tumbuhan mulai berdaun kembali (bersemi) sehingga disebut musim
semi.
5. Bioma Savana
Padang rumput tropis seringkali merujuk kepada saana. Bioma sabana hangat
sepanjang tahun, berkisar 24-29oC, namun dengan variasi yang lebih musiman daripada di
hutan tropis.
Rumput dan pohon yang terpencar-pencar merupakan tumbuhan yang dominan.
Pepohonan yang ditemukan di sabana seringkali berduri dan berdaun kecil, yang
merupakan bentuk adaptasi dari kondisi yang relatif kering. Pertumbuhan rumput-
rumputan dan forb (tumbuhan kecil berdaun lebar) yang sangat cepat selama musim hujan
menyediakan sumber makanan yang banyak bagi hewan. Akan tetapi, mamalia pemakan
rumput besar harus bermigrasi ke padang rumput yang lebih hijau dan menyebar mencari
sumber air selama periode musim kemarau. Beberapa jenis hewan yang hidup di daerah
savana diantaranya kuda, zebra, macan tutul, singa, anjing hutan, dll. Sedangkan
tumbuhan yang hidup disini diantaranya rumput dan eukaliptus. Bioma sabana ini
terdapat di Amerika Selatan, Afrika Timur dan sebagian wilayah Indonesia
6. Bioma Taiga
Bioma ini kebanyakan terdapat di daerah antara subtropika dengan daerah kutub,
seperti di daerah Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska, Kanada.
Ciri-ciri :
Perbedaan antara suhu musim panas dan musim dingin cukup tinggi, pada musim
panas suhu tinggi, pada musim dingin suhu sangat rendah.
Pertumbuhan tanaman terjadi pada musim panas yang berlangsung antara 3 sampai 6
bulan.
Lingkungan biotik :
Flora khasnya adalah pohon berdaun jarum/pohon konifer, contoh pohon konifer
adalah Pinus merkusii (pinus). Keanekaragaman tumbuhan di bioma taiga rendah,
vegetasinya nyaris seragam, dominan pohon-pohon konifer karena nyaris seragam,
hutannya disebut hutan homogen. Tumbuhannya hijau sepanjang tahun, meskipun
dalam musim dingin dengan suhu sangat rendah.
5
Fauna yang terdapat di daerah ini adalah beruang hitam, ajak, serigala dan burung-
burung yang bermigrasi kedaerah tropis bila musim dingin tiba. Beberapa jenis hewan
seperti tupai dan mammalia kecil lainnya maupun berhibernasi pada saat musim
dingin.
7. Bioma Tundra
Bioma ini terletak di kawasan lingkungan Kutub Utara sehingga iklimnya adalah
iklim kutub. Istilah tundra berarti dataran tanpa pohon, vegetasinya didominasi oleh
lumut dan lumut kerak, vegetasi lainnya adalahrumput-rumputan dan sedikit tumbuhan
berbunga berukuran kecil.
Ciri-ciri:
Mendapat sedikit energi radiasi matahari, musim dingin sangat panjang dapat
berlangsung selama 9 bulan dengan suasana gelap.
Musim panas berlangsung selama 3 bulan, pada masa inilah vegetasi mengalami
pertumbuhan.
Fauna khas bioma tundra adalah "Muskoxem" (bison berhulu tebal) dan
Reindeer/Caribou (rusa kutub), beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat
hitam.
Bioma tundra arktik memiliki curah hujan sekitar 20 - 60 cm per tahun.
Suhu rata-rata di musim dingi di bawah -30oC, sedangkan di musim panas hanya
mencapai 10oC.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan bahwa ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh
hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara
segenap unsur biotik dan abiotik yang saling memengaruhi. Dan setiap makhluk hidup pasti
ada dalam suatu bentuk ekosistem.
Ekosistem sendiri dibagi menjadi 3 yaitu; Ekosistem Darat, Ekosistem Air dan
Ekosistem Buatan.
Ekosistem darat merupakan ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Ekosistem
darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu : Bioma Hutan Hujan Tropis, Bioma Gurun,
Bioma Padang Rumput, Bioma Hutan Gugur, Bioma Savana, Bioma Taiga.
Ekosistem air ( Akuati ) merupakan ekosisitem yang lingkungannya didominasi oleh air
sebagai habitat dari berbagai organisme, khususnya organisme air. Ekosistem air secara garis
besar digolongkan menjadi Ekosistem Air Tawar dan Ekosistem air Laut.
Ekosistem buatan merupakan ekosistem yang dibuat oleh manusia untuk memenuhi
kebutuhan atau keinginannya. Dalam ekosistem ini manusia harus terus-menerus mengelola
dan mengembangkan lingkungan tersebut sesuai dengan kebutuhan, sehingga interaksi alami
hapir terkendali. Ekosistem buatan ini mempunyai komponen biotik sesuai dengan yang
diinginkan pembuatnya.
7
DAFTAR PUSTAKA