Anda di halaman 1dari 9

GERAK PADA TUMBUHAN

( Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan)

Oleh

ALEX RISANDI

E1A213045

Kelompok V

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


BANJARBARU

2014
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI............................................................................................ ............... i

DAFTAR TABEL................................................................................................... ii

PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
Latar Belakang................................................................................. .............. 1

Tujuan.............................................................................................. .............. 2

TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... .............. 3

BAHAN DAN METODE....................................................................................... 7


Bahan dan Alat............................................................................................... 7

Bahan........................................................................................ .............. 7
Alat.......................................................................................................... 7
Waktu dan Tempat......................................................................................... 7

Prosedur Kerja....................................................................................... 8

HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................................. 9


Hasil................................................................................................................ 9

Pembahasan.................................................................................................. 11

KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................ 11


Kesimpulan...................................................................................... ............ 14

Saran................................................................................................ ............ 14

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Hasil pengamatan.......................................................................... 9

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Gerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup yang bertujuan untuk melaksanakan
aktivitas hidupnya. Gerak yang terjadi pada tumbuhan berbeda dengan gerak yang dilakukan
hewan dan manusia. Gerak pada tumbuhan bersifat pasif. Selain itu gerak pada tumbuhan
merupakan respon terhadap rangsangan dari lingkungan dan akibat adanya
pertumbuhan(Kadaryanto, 2000).
Gerak pada tumbuhan biasanya sangat lambat sehingga tidak terlihat oleh mata. Gerak
pada tumbuhan tidak seperti pada hewan. Hewan dapat berpindah tempat dari suatu tempat ke
tempat lainnya. Sedangkan tumbuhan tetap berada ditempat tumbuhan. Meskipun tidak
memiliki system saraf seperti hewan, tumbuhan memiliki kemampuan menjawab atau
menanggapi rangsangan walaupun lambat. Kemampuan menanggapi rangsangan atau
memberi reaksi terhadap rangsangan disebut iritabilitas. Jadi, gerak pada tumbuhan biasanya
terjadi karena rangsangan dari luar. Proses tumbuh dari tumbuhan juga merupakan gerak pada
tumbuhan (Mikrajuddi, 2006).
Arah gerak pada tumbuhan ada yang ditentukan oleh rangsangan (menuju atau
menjauhi sumber rangsang) dan ada yang tidak ditentukan oleh rangsangan. Umumnya gerak
pada tumbuhan berdasarkan penyebabnyadapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu higroskopik
dipengaruhi oleh kadar air, gerak elsionom dipengaruhi oleh rangsangan luar sedangkan
gerak endonom/otonom disebabkan oleh rangsangan yang diduga berasal dari dalam
tumbuhan itu sendiri (Ferdinand, 2003).
Pergerakan Tanaman terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan adanya kepekaan
terhadap rangsang atau iritabilitas yang dimiliki oleh tumbuhan baik itu mendekati atau
menjauhi arah rangsangan. Pergerakan dipengaruhi oleh faktor rangsangan luar seperti
cahaya, sentuhan dan gravitasi bumi serta dalam bagian tumbuhan sendiri seperti pergerakan
sitoplasma sel. Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh panjang gelombang, durasi,
intensitas, dan arah datangnya sinar cahaya. Secara fisiologis, cahaya mempengaruhi baik
langsung maupun tidak langsung bagi tubuh tanaman. Pengaruhnya pada metabolisme secara
langsung melalui fotosintesis, sedangkan pengaruh tidak langsungnya melalui pertumbuhan
dan perkembangan tanaman yang merupakan respon metabolik dan lebih kompleks
(Franklin,1991).

Tujuan
Untuk mengetahui beberapa macam gerak pada tumbuhan sesuai dengan karakteristik
tanaman tersebut.

TINJAUAN PUSTAKA
Berdasarkan sumber rangsangan gerak, gerak pada tumbuhan dibedakan atas tiga
macam, yaitu gerak endonom, gerak higroskopik, dan gerak esinom. Gerak endonom
merupakan gerak spontan dari tumbuhan yang tidak disebabkan adanya rangsangan dari luar,
misalnya gerak aliran sitoplasma pada tanaman air (hydrilla verticillata). Gerak
higroskopik merupakan gerak pada tumbuhan yang terjadi akibat adanya perubahan kadar air
pada tumbuhan, misalnya gerak pecahnya kulit buah polong-polongan hingga bijinya
terlempar keluar. Gerak esinom merupakan gerak pada tumbuhan yang disebabkan karena
adanya rangsangan dari luar (Furqonita, 2006).
Gerak pada tumbuhan terjadi karena proses tumbuh atau karena rangsangan dari luar.
Walaupun tidak memiliki alat indra, tumbuhan peka terhadap lingkungan sekitarnya.
Tumbuhan memberi tanggapan terhadap rangsangan yang berasal dari cahaya, gaya tarik
bumi, dan air. Ada pula tumbuhan yang peka terhadap sentuhan dan zat kimia. Tanggapan
tumbuhan terhadap rangsangan-rangsangan tersebut di atas disebut daya iritabilitas atau daya
peka terhadap rangsangan. Ada tiga macam gerak pada tumbuhan, yaitu gerak tropisme,
gerak nasti, dan gerak taksis (Uya, 2010).
Gerak merupakan salah satu ciri yang dimiliki oleh makhluk hidup. Gerak dapat
berupa perpindahan tempat atau perubahan bentuk tubuh. Walaupun tumbuhan tidak
memiliki sistem syaraf, namun mempunyai bentuk tubuh yang tersususn atas sel-sel yang
saling berdekatan dan berhubungan. Dinding sel tumbuhan umumnya mengalami penebalan,
tetapi ada bagian tertentu dari sel itu tidak menebal, sehingga seolah-olah ada celah yang
disebut noktah. Melalui celah inilah plasma sel yang satu dengan sel tetangganya yang
dihubungkan oleh benang-benang plasma disebut plasmodesmata (Kimball, 1992).
Tumbuhan merupakan salah satu makhluk hidup yang mempunyai ciri yaitu
pertumbuhan dan bergerak. Banyak spesies yang telah dapat diketahui bahwa tanaman dapat
mengatur pemunculan daunnya secara aktif menuju arah datangnya cahaya. Fenomena inilah
yang disebut dengan fototropisme (Kahlen, 2009).
Gerak merupakan salah satu ciri yang dimiliki makhluk hidup .Gerak dapat berupa
perpindahan tempat atau perubahan bentuk tubuh. Gerak pada tumbuhan disebabkan karena
rangsangan yang diterima oleh plasmodemata (Kurnadi, 1988). Gerak pada tumbuhan
dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Gerak Endonom
Gerak Endonom merupakan gerak yang tidak dipengaruhi oleh faktor luar. Contoh:
a. Gerakan protoplasma pada sel daun hidrilla.
b. Gerak kromosom saat membelah.
c. Gerak merekahnya kulit polong polongan yang kering.
d. Gerak membukanya gigi peristom.
2. Gerak Etionom
Gerak ini terjadi karena adanya rangsangan dari luar seperti suhu, cahaya, gravitasi,
sentuhan maupun tiupan angin. Gerak Etionom dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Gerak Tropisme
Tropisme merupakan gerak tumbuhan yang berupa pelengkungan organ tumbuhan
menjauhi atau mendekati rangsangan. Gerak ini dibagi menjadi 3 yaitu, Fototropisme
(rangsangan cahaya) contoh: membengkoknya tumbuhan ke arah sinar matahari.
Geotropisme (rangsangan gravitasi bumi) contoh: Gerak akar tumbuhan. Tigmotropisme
(rangsangan sentuhan) contoh: gerak membelit ujung batang.
b. Gerak Nasti
Merupakan gerak yang dipengaruhi rangsangan dari luar tetapi arah gerak tidak
dipengaruhi oleh arah rangsangan. Gerak ini dibagi menjadi 4 yaitu:
Tigmonasti (rangsangan sentuhan) contoh: gerak daun putri malu.
Niktinasti (gerak tidur tumbuhan) contoh: merunduknya daun familiLeguminosae.
Fotonasti (rangsangan cahaya) contoh: mekarnya bunga pukul empat.
Nasti kompleks (rangsang cahaya dan unsur kimia) contoh: membuka menutupnya stomata.
c. Gerak Taksis
Gerak yang terjadi karena rangsangan dari luar dan arah gerak ditentukan oleh arah
rangsangan. Gerak ini dibedakan menjadi 2 yaitu:
Kemotaksis (rangsanga zat kimia) contoh: gerak lumut saat terjadi fertilisasi.
Fototaksis (rangsangan cahaya) contoh: euglena bergerak menuju cahaya

BAHAN DAN METODE

Alat dan Bahan


Alat
Buku
Pensil/polpen

Bahan
1. Kecambahan durian

2. Polong bunga merak yang sudah tua yang belum pecah

3. Tanaman Petai

4. Tanaman putri Malu

5. Tanaman Bunga Pukul sembilan

6. Tanaman yang membelit, (Kacang Panjang, atau markisa, anggur ataupun sirih belanda)
7. Tanaman Kacang Hijau

Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 28 Maret 2014 pada
pukul 07.30WITA-selesai Bertempat di Rumbung Tanaman Fakultas Pertanian Universitas
Lambung Mangkurat Banjarbaru.

Prosedur Kerja
1. Siapkan peralatan dan bahan yang di perlukan

2. Lakukan pengamatan sebelum tanaman melakukan gerakan

3. Gambar saat tanaman belum melakukan gerakan

4. Gambar saat tanaman telah melakukan gerakan

5. Catat hasil pengamatan dan masukan kedalam tabel pengamatan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Berdasarkan praktikum yang dilaksanakan, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Sebelum mengalami Sesudah Mengamai
No Keterangan Pergerakan Pergerakan

Kecambah durian
merupakan gerak
1. autonom
Polong bunga
merak merupakan
2. gerak hidrotropisme
Tanaman petai
merupakan gerak
3. niktinasti

Tanaman putri malu


merupakan gerak
4. tigmonasti
Tanaman bunga
pukul sembilan
merupakan gerak
5. fotonasti
Tanaman membelit
merupakan gerak
6. tigmotropisme
Tanaman kacang
hijau merupakan
7 gerak autonom

Pembahasan
Gerak pada tanaman yang kita amati pada praktikum ini adalah kita mengamati
tanaman sebelum bergerak dan mengamati tanaman sesudah bergerak pada tanaman yang
diamati geraknya pada praktikum ini terdapat gerak autonom yaitu untuk perkecambahan
durian dan tanaman kacang hijau. Gerak hidrotropisme pada polong bunga merak yang sudah
tua yang belum pecah. Gerak niktinasti pada tanaman petai. Gerak tigmonasti pada tanaman
putri malu. Gerak fotonasti pada tanaman bunga pukul Sembilan. Terakhir adalah gerak
tigmotropisme yaitu tanaman yang membelit.
Perkecambahan durian merupakan gerak autonom yaitu gerak yang belum diketahui
secara jelas penyebabnya dan mungkin rangsangan yang terjadi didalam tubuh tumbuhan itu
sendiri. Tanaman ini merupakan tipe hipogeal (Hypogeus), di mana munculnya radicula di
ikuti dengan pemanjangan plumula, hipokotil tidak memanjang ke atas permukaan tanah
sedangkan kotiledon tetap berada di dalam kulit biji di bawah permukaan tanah.
Polong bunga merak yang sudah tua yang belum pecah merupakan gerak
hidrotropisme yaitu gerak yang terjadi karena adanya rangsangan air. Pada percobaan ini
terlihat bahwa polong bunga merak yang belum melakukan gerakan masih tertutup namun
setelah masuknya air kedalam polong akhirnya polongnya terbuka dan menyebabkan adanya
gerakan pada polong bunga merak tersebut.
Tanaman putri malu melakukan gerak tigmonasti yaitu gerak yang terjadi karena
adanya rangsangan. Terlihat dari gambar tersebut putri malu sebelum adanya rangsangan
daunnya membuka lebar namun setelah ada rangsangan daunnya menutup itu menyebabkan
putri malu melakukan gerak tigmonasti.
Tanaman bunga pukul Sembilan melakukan gerak fotonasti yaitu gerak nasti yang
disebakan oleh rangsangan cahaya. Gerak nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang arah
geraknya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Gerak nasti disebabkan oleh
perubahan turgor pada jaringan di tulang daun. Itulah sebabnya mengapa bunga pukul
sembilan terlihat kuncup pada pagi ataupun sore namun pada pukul sembilan pagi bunga
tersebut mekar karena rangsangan cahaya pada pukul sembilan pagi, ini menyebkan bunga
pukul sembilan melakukan gerak fotonasti.
Tanaman yang membelit yaitu pada tanaman kacang panjang melakukan gerak
tigmotropisme. Gerak tigmotropisme adalah gerak yang terjadi akibat rangsangan sentuhan
yang terjadi pada tanaman atau tumbuhan yang pemanjat atau penjalar.
Perkecambahan kacang hijau merupakan gerak autonom yaitu gerak yang belum
diketahui secara jelas penyebabnya dan mungkin rangsangan yang terjadi didalam tubuh
tumbuhan itu sendiri. Tanaman ini merupakan tipe hipogeal (Hypogeus), di mana munculnya
radicula di ikuti dengan pemanjangan plumula, hipokotil tidak memanjang ke atas permukaan
tanah sedangkan kotiledon tetap berada di dalam kulit biji di bawah permukaan tanah.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, maka diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1. Tumbuhan melakukan gerak, gerak pada tumbuhan ditunjukkan oleh gerakan organ yang
merupakan respon tumbuhan terhadap rangsang dari luar.
2. Gerak autonom yaitu untuk perkecambahan durian dan tanaman kacang hijau. Gerak
hidrotropisme pada polong bunga merak yang sudah tua yang belum pecah. Gerak niktinasti
pada tanaman petai. Gerak tigmunasti pada tanaman putri malu. Gerak fotonasti pada
tanaman bunga pukul Sembilan. Gerak tigmotropisme yaitu tanaman yang membelit.

Saran
Sebaiknya dalam melaksanakan praktikum para praktikan lebih memperhatikan
materi yang diberikan oleh para asisten praktikum.

DAFTAR PUSTAKA
Ferdinand, Fiktor. 2003. Praktis Belajar Biologi. Grafindo, Yogyakarta.

Franklin, G. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI Press : Jakarta.

Furqonita, D. 2006. Seri Ipa Biologi Smp Kelas VII. Yudhistira Ghalia Indonesia: Jakarta.

Mikrajuddin, dkk. 2006. IPA Terpadu Jilid 2A. Gramedia, Jakarta.

Kadaryanto. 2000. Mengungkap Rahasia Alam Kehidupan. Yudhistira Ghalia Indonesia.


Jakarta.

Kahlen. 2009. Modeling leaf phototropism in a cucumber canopy : Germany.

Kimball, J. W. 1992. Biologi, edisi ke-5, jilid 2. Erlangga : Jakarta.

Kurnadi, K.A. 1988. Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan. Jurdik Biologi-
FPMIPA. Bandung.

Uya. 2010. Gerak Pada Tumbuhan. Gramedia, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai