LKPI
IRFAN FAHRIRRUDIN
NIM : 837732255
UNIVERSITAS TERBUKA
KEGIATAN PRAKTIKUM
1. Judul Percobaan : Pertumbuhan dan Perkembangan Tubuhan
4. Teori Dasar :
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat
dibalik) karena adnya pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat juga
disebabkan oleh keduanya.
Perkecambahan hanya terjadi bila syara-syarat yang dibutuhkan terpenuhi, yaitu air
yang cukup, suhu yang sesuai, udara yang cukup dan cahaya yang optimal.
1. Faktor Luar
a. Makanan
Makanan merupakan sumber energi dan sumber materi untuk mensitesis
berbagai komponan sel.Nutrien yang dibutuhkan tumbuhan bukan hanya
karbon dioksida dan air, tetapi juga unsur-unsur lainya.
b. Air
Tanpa air tumbuhan tidak akan tumbuh.Air merupakan senyawa utama
yang sangat dibutuhkan tumbuhan.karena fungsi air untuk fotosintesis,
mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga kelembapan dan membantu
perkecambahan biji.
c. Suhu
Pada umumnya tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dan
berkembang dengan baik, yang disebut suhu optimum.
d. Kelembapan
Pengaruh kelembapan udara berbeda-beda terhadapberbagai tumbuhan.
Tanah dan udara lembap berpengaruh baik bagi pertumbuhan .Kondisi
lembap mendukung aktivitas pemanjangan sel-sel lebih cepat.
e. Cahaya
Tumbuhan membutuhkan cahaya.Banyaknya cahaya yang dibutuhkan
tidak selalu sama pada setiap tumbuhan.Umumnya, cahaya menghambat
pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin (suatu
hormon pertumbuhan). Hal ini dapat kita lihat pada tumbuhan yang berada
ditempat gelap akan lebih cepat tinggi daripad tumbuhan yang berada
ditempat terang.
2. Faktor Dalam
a. Gen
Di dalam gen terkandung faktor-faktor sifat keturunan yang dapat
diturunkan pada keturunanya. Selain itu, gen juga berfungsi untuk
mengontrol reaksi kimia di dalam sel.
b. Hormon
Hormon adalah regulator pertumbuhan yang sangat esensial yang di buat
pada satu bagian tumbuhan, sedangkan respon pertumbuhan terjadi di
bagian tumbuhan lainya, misalnya di akar, batang, atau daun.
5. Cara Kerja :
1. Rendam biji kacang hijau dalam air semalaman.
2. Kemudian lipat tisu sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol aqua.
3. Setelah itu, gulung tisu tersebut dan masukan kedalam botol aqua sehingga
menempel pada dinding botol bagian dalam.
4. Sisipkan 6 biji kacang hijau pada abotol. Tambahkan air secukupnya, sehingga
tisu tetap basah.
5. Simpan sediaan di tempat terang tetepi tidak terkena sinar matahari langsung.
Jika air tampak berkurang, tambah air secukupnya agar tisu tetap basah, tapi
permukaan air tidak merendam bji.
6. Amatii perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan
tersebut. Amati bagaimana akar, batang dan daun tumbuh.
6. Data Pengamatan :
Gambar
Pertumbuhaa Panjang( mm ) Keterangan
No
n Akar Batang
kecambah kacang tanah
1 Kondisi awal 0mm 0mm Bakalakar terlihat
Setelah kacang direndam maka mulai di masukan ke dalam botol yang telah disiapkan,
Pada hari pertama akar mulai terlihat tumbuh, hari berikutnya akar mulai memanjang
dan batang mulai tumbuh. Setelah beberapa hari batang mulai meninggi dan daunpun
mulai terlihat. Pada hari ke 12 batang akan terlihat tinggi namun tidak terlalu kokoh
dan daun mulai bertambah banyak. Pada hari ke 14 batang mulai tinggi dan daun
bertambah lebar.
8. Kesimpulan :
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan kacang yang telah
direndam selama semalam kemudian kacang disisipkan ke dalam botol yang telah di
beri kertas saring dan air secukupnya akan mulai tumbuh dan lama-kelamaan air akan
mulai kering karena terhisap oleh kecambah yang mulai tumbuh, kecambah tumbuh
normal akan tetapi tidak terlalu kokoh mungkin dikarenakan kekurangan cahaya
matahari dan nutrisi yang terdapat pada media tanam kurang seimbang.
5. Prosedur Kerja
a. Disiapkan toples kaca/plastic sebagai wadah untuk meletakan ulat
b. Diambil beberapa ekor ulat dari pohon pisang, diletakkan di dalam toples
c. Diamati perkembangan setiap ulat setiap hari, dan diganti daun pisang yang segar
d. Dicatat hasil pengamatan dan difoto.
6. Hasil Pengamatan
Hari Ke Keterangan
1 Larva masih aktif bergerak dan makan,berwarna hijau tua
2 Larva masih aktif bergerak dan makan
3 Larva masih aktif bergerak dan makan
4 Gerakan larva mulai melambat, warna mulai nampak putih berserat
5 Warna larva semakin memudar ditutupi oleh serat tadi
6 Warna larva kusam agak kuning, tubuh mulai mengeras
7 Warna larva kuning kecoklatan, tubuh keras
8 Warna larva kuning kecoklatan
9 Warna larva coklat
10 Warna larva semakin coklat gelap
Larva semakin tidak aktiv atau berpuasa dan istirahat selama 14-16 hari
11
dan butuh waktu 1-2 jam untuk mengeringkan sayap
3.Ulat pada hari ke 6-8 4.Ulat pada harike 9-11 5.Lalu akan berubh
menjadi kupu-kupu
7. Pembahasan
Dari hasil pratikum tersebut terdapat beberapa hal yang menarik untuk dibahas
Pada pengamataan siklus kupu-kupu terdapat hal hal seperti tidak di ikut sertakan telur
dalam tabel pengamatan di karena waktu pengamatan jika di mulai dari telur akan sangat
lama , jadi di mulai langsung dari ulat yang di ambil dari pohon pisang /daun pisang lalu
mempersipakan alat dan bahan sehingga pengamataan dimulai dari pengamataan ulat dalam
toplek kaca tersebut adapun hasil pngamatan nya yaitu
-Pada hari pertama ulat masihbergerak aktif dan tubuh nya masih segar berwarna hijau
-Gerakan lava mulai melambat pada hari ke 4 dan warna nya sudah memutih atau berserat
-fase pupu terjadi pada hari ke Sembilan atau satu minggu dalam fase ulat warna ulat sudah
memutih seluruh tubuh dan ulat sudah di selimuti serat serat putih.
-Dan pada hari hari seterusnya ulat berubah kaku menjadi kepompong.
9. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa:
2.Lama waktu yang dibutuhkan untuk satu kali siklus hidup kupu-kupu adalah sekitar
3-6 minggu (telur: 2 minggu, ulat: 6 hari, pupa: 2 minggu)
Struktur Bunga
A. Tujuan
C. Prosedur
D. Hasil Pengamatan
E. Pembahasan
Struktur Bunga
1. Kelopak bunga, merupakan bagian bunga paling besar, berwarna hijau. Fungsinya
untuk melindungi bunga sepatu saat kuncup. Bentuknya panjang dna ujungnya lancip.
2. Mahkota bunga, merupakan bagian bunga yang terletak di dalam kelopak bunga, besar
dan indah, tersusun bertumpuk-tumpuk. Mahkota berbentuk bundar dan lebar,
berwarna merah. Mahkota bunga untuk menarik serangga untuk datang menghisap
madu dna membantu proses penyerbukan.
3. Benang sari, merupakan bagian dari bunga yang terletak di mahkota bunga. Benang
sari berbentuk panjang dan kecil, dan diujungnya terdapat kepala sari. Berwarna merah
kekuningan, dan berfungsi sebagai alat perkembangbiakan jantan. Benang sari tidak
melekat pada mahkota bunga, dan terdapat serbuk sari pada kepala sari.
4. Putik, merupakan bagian dari bunga dan terdapat di dalam mahkota bunga. Bentuknya
bundar berwarna merah, dan berfungsi sebagai alat perkembangbiakan betina.
5. Bunga disayat secara vertikal
6. Saat disayat secara vertikal, terdapat ovarium (bakal buah), yang nantinya akan
berkembang menjadi buah. Selain ovarium juga terdapat ovulum (bakal biji), yang
berisi gamet betina yang setelah dibuahi gamet jantan akan berkembang menjadi
embrio. Ovulum melekat pada dinding ovarium melalui sebuah tangkai.
F. Kesimpulan
Jadi, bunga sepatu memiliki struktur bunga lengkap, tapi tidak bisa melakukan perkembangan
secara generative. Hal ini disebabkan letak putik berada diatas benang sari,s ehingga sulit
terjaid penyerbukan dan pembuahan. Bunga sepatu dikembangbiakkan dengan cara vegetative
buatan, yaitu stek batan dan mencangkok.
G. Jawaban Pertanyaan
A. Tujuan
C. Prosedur
D. Hasil Pengamatan
E. Pembahasan
1. Tunas, tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda menjadi
tumbuhan baru dan tumbuh di sekitar induknya. Tunas tidak bergantung pada
induknya. Walaupun induknya ditebang, tunas akan terus tumbuh.
2. Akar tinggal, merupakan batang yang seluruhnya berada dan tumbuh menjalar di
permukaan tanah. Tunas tumbuh di setiap buku-buku kara tinggal.
3. Umbi akar, merupakan akar yang membesar yang berisi cadangan makanan. Jika
ditanam bersama dengan pangkal batang maka akan tumbuh tunas.
4. Umbi lapis, seperti pelepah daun berlapis-lapis. Perkembangbiakan umbi lapis dimulai
dengan tumbuhnya siung pada tunas yang paling luar. Diawal pertumbuhannya, siung
mengambil makanan dari induknya. Ketika siung telah berdaun dan berakar, siung
dapat membuat makanannya sendiri dengan proses fotosintesis.
F. Kesimpulan
Jadi, perkembangbiakan vegetative alami dapat terjadi melalui akar tinggal, tunas, umbel
lapis, umbi akar, dan sebagainya.
1. Guntik stek
2. Pisau tajam
3. Tanah gembur dan humus
4. Plastik/sabut kelapa
5. Tanaman untuk keperluan stek, okulasi, nyambung, dan cangkok
6. vaselin
C. Prosedur
1. Okulasi (menempel)
2. Menyambung
Carilah tanaman bawah (root stock) kira-kira sebesar jari kelingking.
Potonglah batang tersebut secara miring dengan jarak lebih kurang 5 cm dari
permukaan tanah dan beri sedikit sayatan pada potongan tersebut.
Ambillah ranting tanaman yang sejenis yang mempunyai sifat-sifat yang kita inginkan
dan ukurannya kira-kira sama dengan ukuran batang bawah dan dipotong dengan
kmeiringan yang sama dengan kemiringan potongan batang bawah dan diberi sedikit
sayatan pada potongan batang bawah tersebut.
Sambungkan ranting tersebut dengan batang bawah, lalu ikat dengan menggunakan
sloptip transparan atau tali rapia.
Buang ranting pada tanaman bawah dan jagalah tanaman tersebut agar tidak terkena
sinar matahari terlalu banyak.
3. Mencangkok
Tentukan jenis tanaman yang anda inginkan untuk dicangkok, syaratnya memiliki
cambium dan mudah anda jumpai.
Pilihlah cabang yang akan dicangkok dengan diameter ± 2,5 cm dan tidak berpenyakit.
Kulit cabang tanaman tersebut sepanjang ± 10 cm dan berjarak 10-15 cm dari pangkal
cabang.
Buanglah kambiumnya dengan cara mengoreknya sampai bersih.
Biarkan mongering selama 6-2 jam.
Tutuplah bagian yang terbuka tersebut dengan tanah yang gembur dicampur kompos
secukupnya.
Bungkuslah dengan sabut kelapa atau plastik dan ikatlah kedua ujungnya
D. Hasil Pengamatan
Mencangkok
E. Pembahasan
Pada percobaan tersebut, tumbuhan dapat dikembangbiakkan dengan cara buatan (vegetative
buatan) diantaranya dengan menempel (okulasi), menyambung (enten), dan mencangkok.
Pada percobaan, butuh waktu yang agak lama untuk mengetahu hasil, seperti pada kegiatan
menempel, pada minggu pertama belum terlihat perubahan, tapi memasuki minggu kedua
terlihat sedikit perubahan, dimana tunas terlihat mulai tumbuh dan mengencang, hal ini juga
terjadi pada kegiatan menyambung dan mencangkok.
Hasil tempelan, sambungan, atau cangkokan bisa dipindahkan pada pot lain dengan melihat
seberapa kuat hasil cangkokan tersebut, jika dirasa sudah kuat, bisa dipindahkan pada pot lain.
Pada perkembanbiakan tersebut ada syarat tertentu, misalnya menempel dilakukan pada
batang yang kuat dan mata tunas memiliki sifat serupa dengan tumbuhan yang akan ditempeli.
Dalam mencangkok dibutuhkan tumbuhan yang sudah memiliki kambium.
F. Kesimpulan
Jadi, perkembangbiakan tidka hanya terjadi secara alami, tapi juga bisa menggunakan cara
lain yang disebut dengan vegetatif buatan. Contoh dari vegetative buatan yaitu menempel,
menyambung, dan mencangkok. Dengan cara-cara tersebut, dapat dihasilkan produk baru dan
juga bisa meningkatkan kualitas tumbuhan seperti yang diinginkan.
Referensi:
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-perkembangbiakan-tumbuhan.html