Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA

LKPI

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA MAKHLUK HIDUP

IRFAN FAHRIRRUDIN

NIM : 837732255

UPBJJ BANDAR LAMPUNG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA
KEGIATAN PRAKTIKUM
1. Judul Percobaan : Pertumbuhan dan Perkembangan Tubuhan

2. Tujuan : Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang hijau.

3. Alat dan Bahan :


1. Kacang merah 6 buah
2. Botol aqua
3. Tisu secukupnya
4. Kertas label secukupnya
5. Gunting 1 buah

4. Teori Dasar :
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat
dibalik) karena adnya pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat juga
disebabkan oleh keduanya.

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dimulai dengan perkecambahn biji


atau munculnya plantula (tanaman kecil dari dalam biji).Kemudian kecambah
berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sempurna, yang kemudian tumbuh
membesar.

Perkecambahan hanya terjadi bila syara-syarat yang dibutuhkan terpenuhi, yaitu air
yang cukup, suhu yang sesuai, udara yang cukup dan cahaya yang optimal.

Faktor-faktor pertumbuhan dan perkembangn terjadi karena,

1. Faktor Luar

a. Makanan
Makanan merupakan sumber energi dan sumber materi untuk mensitesis
berbagai komponan sel.Nutrien yang dibutuhkan tumbuhan bukan hanya
karbon dioksida dan air, tetapi juga unsur-unsur lainya.

b. Air
Tanpa air tumbuhan tidak akan tumbuh.Air merupakan senyawa utama
yang sangat dibutuhkan tumbuhan.karena fungsi air untuk fotosintesis,
mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga kelembapan dan membantu
perkecambahan biji.

c. Suhu
Pada umumnya tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dan
berkembang dengan baik, yang disebut suhu optimum.
d. Kelembapan
Pengaruh kelembapan udara berbeda-beda terhadapberbagai tumbuhan.
Tanah dan udara lembap berpengaruh baik bagi pertumbuhan .Kondisi
lembap mendukung aktivitas pemanjangan sel-sel lebih cepat.

e. Cahaya
Tumbuhan membutuhkan cahaya.Banyaknya cahaya yang dibutuhkan
tidak selalu sama pada setiap tumbuhan.Umumnya, cahaya menghambat
pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin (suatu
hormon pertumbuhan). Hal ini dapat kita lihat pada tumbuhan yang berada
ditempat gelap akan lebih cepat tinggi daripad tumbuhan yang berada
ditempat terang.

2. Faktor Dalam

a. Gen
Di dalam gen terkandung faktor-faktor sifat keturunan yang dapat
diturunkan pada keturunanya. Selain itu, gen juga berfungsi untuk
mengontrol reaksi kimia di dalam sel.

b. Hormon
Hormon adalah regulator pertumbuhan yang sangat esensial yang di buat
pada satu bagian tumbuhan, sedangkan respon pertumbuhan terjadi di
bagian tumbuhan lainya, misalnya di akar, batang, atau daun.

5. Cara Kerja :
1. Rendam biji kacang hijau dalam air semalaman.
2. Kemudian lipat tisu sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol aqua.
3. Setelah itu, gulung tisu tersebut dan masukan kedalam botol aqua sehingga
menempel pada dinding botol bagian dalam.
4. Sisipkan 6 biji kacang hijau pada abotol. Tambahkan air secukupnya, sehingga
tisu tetap basah.
5. Simpan sediaan di tempat terang tetepi tidak terkena sinar matahari langsung.
Jika air tampak berkurang, tambah air secukupnya agar tisu tetap basah, tapi
permukaan air tidak merendam bji.
6. Amatii perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan
tersebut. Amati bagaimana akar, batang dan daun tumbuh.
6. Data Pengamatan :

Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang hijau

Gambar
Pertumbuhaa Panjang( mm ) Keterangan
No
n Akar Batang
kecambah kacang tanah
1 Kondisi awal 0mm 0mm Bakalakar terlihat

2 Tumbuh akar 0mm 0mm Jelas Terlihat

3 Terlihat batang 2-4mm 15mm Biji kacang terangkat

4 Terlihat batang 6-11mm 20mm Terangkat ke atas

5 Terlihat batang 15mm 50mm Terangkat ke atas

6 Terlihat batang 23mm 70mm Terangkat ke atas

7 Terlihat batang 28mm 80mm Terangkat ke atas

8 Terlihat batang 31mm 85mm Terangkat ke atas

9 Terlihat batang 35mm 100mm Terangkat ke atas

10 Terlihat batang 40mm 110mm Terangkat ke atas

11 Terlihat batang 45mm 127mm Terangkat ke atas

12 Terlihat batang semakin panjang 65mm 135mm Terangkat ke atas

13 Terlihat batang semakin panjang 73mm 145mm Terangkat ke atas

14 Terlihat batang semakin panjang 80mm 155mm Terangkat ke atas

15 Terlihat batang semakin panjang 87mm 180mm Terangkat ke atas


7. Pembahasan :

Setelah kacang direndam maka mulai di masukan ke dalam botol yang telah disiapkan,
Pada hari pertama akar mulai terlihat tumbuh, hari berikutnya akar mulai memanjang
dan batang mulai tumbuh. Setelah beberapa hari batang mulai meninggi dan daunpun
mulai terlihat. Pada hari ke 12 batang akan terlihat tinggi namun tidak terlalu kokoh
dan daun mulai bertambah banyak. Pada hari ke 14 batang mulai tinggi dan daun
bertambah lebar.

8. Kesimpulan :

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan kacang yang telah
direndam selama semalam kemudian kacang disisipkan ke dalam botol yang telah di
beri kertas saring dan air secukupnya akan mulai tumbuh dan lama-kelamaan air akan
mulai kering karena terhisap oleh kecambah yang mulai tumbuh, kecambah tumbuh
normal akan tetapi tidak terlalu kokoh mungkin dikarenakan kekurangan cahaya
matahari dan nutrisi yang terdapat pada media tanam kurang seimbang.

9. Pertanyaan dan Jawaban

1. Pada hari keberapa akar kecambah kacang hijau mulai tumbuh?


Jawab : Pada hari ke- 1

2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang


pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?
Jawab : Tidak, akar akan melingkar disekitar/didalam botol.
10. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri
https://www.academia.edu/32108987/PERTUMBUHAN_DAN_PRKMBNGAN_TUMB
UHAN
11. Foto-foto kegiatan praktikum

Pertumbuhan kacang hijau dari awal sampai


tahap ke 11 dalam posisi kacang hijau ada
pada satu wadah.

Pertumbuhan kacang hijau dari tahap ke 12


sampai menjadi tumbuhan yang kokoh dan
siap tanam dalam 2 wadah agar petumbuhan
lebih cepat.
KEGIATAN PRAKTIKUM
1. Judul Percobaan : Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan
2. Tujuan :
a. Mengamati perkembangan kupu-kupu
b. Mengetahui berapa lama waktu yang dibutukan untuk perkembangan kupu-kupu
3. Dasar Teori :
Serangga memiliki siklus hidup yang unik karena umumnya mereka mampu
bermetamorfosis. Metamorfose serangga sangat beragam, namun demikian secara
umum dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Ametabola atau primitive
Dalam metamorfose ini tidak terjadi perubahan-perubahan bentuk luar yang
jelas, kecuali ukuran besarnya. Tipe metamorfose ini dijumpai pada serangga
dari ordo Protura, Thysanura, dan Colembolla.
b. Metabola
Dalam metamorfose ini terjadi perubahan-perubahan yang nyata selama
perkembangan tubuhnya. Perubahan tersebut dapat terjadi baik dalam ukuran
tubuh maupun perkembangan beberapa alat tambahan.
c. Hypermetamorfose
Tipe metamorfose ini mirip dengan Holometabola, namun pada stadia larva
mengalami beberapa bentuk/tipe yang berbeda pada tiap instar. Tipe
metamorfose ini dijumpai pada beberapa jenis serangga ordo Hymenoptera dan
Diptera.

4. Alat dan Bahan


- Toples kaca/plastic
- Hp/Kamera
- Ulat dari pohon pisang
- Daun Pisang
- Lembar kerja

5. Prosedur Kerja
a. Disiapkan toples kaca/plastic sebagai wadah untuk meletakan ulat
b. Diambil beberapa ekor ulat dari pohon pisang, diletakkan di dalam toples
c. Diamati perkembangan setiap ulat setiap hari, dan diganti daun pisang yang segar
d. Dicatat hasil pengamatan dan difoto.

6. Hasil Pengamatan

Hari Ke Keterangan
1 Larva masih aktif bergerak dan makan,berwarna hijau tua
2 Larva masih aktif bergerak dan makan
3 Larva masih aktif bergerak dan makan
4 Gerakan larva mulai melambat, warna mulai nampak putih  berserat
5 Warna larva semakin memudar ditutupi oleh serat tadi
6 Warna larva kusam agak kuning, tubuh mulai mengeras
7 Warna larva kuning kecoklatan, tubuh keras
8 Warna larva kuning kecoklatan
9 Warna larva coklat
10 Warna larva semakin coklat gelap
Larva semakin tidak aktiv atau berpuasa dan istirahat selama 14-16 hari
11
dan butuh waktu 1-2 jam untuk mengeringkan sayap

Foto Kegiatan Praktik

1.Pengamatan ulat daun pisang 2.Memasukan ulat di dalam toples kaca


dan mengganti dengan daun yang baru

3.Ulat pada hari ke 6-8 4.Ulat pada harike 9-11 5.Lalu akan berubh
menjadi kupu-kupu
7. Pembahasan
Dari hasil pratikum tersebut terdapat beberapa hal yang menarik untuk dibahas
Pada pengamataan siklus kupu-kupu terdapat hal hal seperti tidak di ikut sertakan telur
dalam tabel pengamatan di karena waktu pengamatan jika di mulai dari telur akan sangat
lama , jadi di mulai langsung dari ulat yang di ambil dari pohon pisang /daun pisang lalu
mempersipakan alat dan bahan sehingga pengamataan dimulai dari pengamataan ulat dalam
toplek kaca tersebut adapun hasil pngamatan nya yaitu
-Pada hari pertama ulat masihbergerak aktif dan tubuh nya masih segar berwarna hijau
-Gerakan lava mulai melambat pada hari ke 4 dan warna nya sudah memutih atau berserat
-fase pupu terjadi pada hari ke Sembilan atau satu minggu dalam fase ulat warna ulat sudah
memutih seluruh tubuh dan ulat sudah di selimuti serat serat putih.
-Dan pada hari hari seterusnya ulat berubah kaku menjadi kepompong.

8. Pertanyaan dan Jawaban


a. Pada hari keberapa telur berubah menjadiulat ?
b. Pada hari keberapa pupa menjadi kupu –kupu dewasa?
Jawaban
a. Telur menempel pada daun pisang selama 2-6 hari lalu menetas menjadi ulat
b. Kupu-kupu dewasa berumur 14-23 hari dimana sekitar 8% hidup imago digunakan
untuk kompulasi

9. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa:

1.Kupu-kupu merupakan serangga holometabola (metamorphosis sempurna) dengan


fase hidup : telur~ulat~pupa~kupu-kupu.

2.Lama waktu yang dibutuhkan untuk satu kali siklus hidup kupu-kupu adalah sekitar
3-6 minggu (telur: 2 minggu, ulat: 6 hari, pupa: 2 minggu)

10. Daftar Pustaka


https://www.academia.edu/6748527/LAPORAN_PRAKTIKUM_PERKEMBANGAN_H
EWAN_PENGAMATAN_SIKLUS_HIDUP_KUPU_KUPU_
PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN

PERKEMBANGBIAKAN SEKSUAL PADA TUMBUHAAN ( STRUKTUR )

Struktur Bunga

A. Tujuan 

Mengamati struktur bunga

B. Alat dan Bahan

1. Loup (kaca pembesar) 1 buah.


2. Pinset 1 buah.
3. Pisau/silet 1 buah.
4. Bunga kembang sepatu 1 buah (bisa diganti dengan bunga lain yang ada di daerah
anda).

C. Prosedur

1. Amatilah bagian-bagian bunga dengan tanpa merusaknya, perhatikan bagian kelopak,


mahkota, benang sari, putik, dan dasar bunganya.
2. Gambarlah hasil pengamatan dan lengkapi keterangan gambar.
3. Amatilah bagian kelopaknya. Catatlah bentuk dan warna kelopak yang diamati.
4. Amati pula mahkota bunganya. Catat bentuk dan warnanya.
5. Untuk mengamati benang sari, Anda harus menyiingkirkan bagian mahkota bunga.
Hitunglah jumlah benang sari yang ada. Apakah benang sari melekat pada mahkota
bunga? Catat hasil pengamatan Anda. Dengan menggunakan kaca pembesar amati
bagian kepala sari (anthera). Apakah anda melihat adanya serbuk sari yang bentuknya
mirip debu pada kepala sari?
6. Amatilah bagian putik yang biasanya terletak di bagian tengah bunga. Catatlah
bagaimana bentuk putik bunga tersebut. Perhatikan bagian ovarium, tangkai putik dan
kepala putiknya.
7. Buatlah gambar struktur putik, meliputi ovarium, tangkai putik dan kepala putik. 

D. Hasil Pengamatan
E. Pembahasan

Struktur Bunga

1. Kelopak bunga, merupakan bagian bunga paling besar, berwarna hijau. Fungsinya
untuk melindungi bunga sepatu saat kuncup. Bentuknya panjang dna ujungnya lancip.
2. Mahkota bunga, merupakan bagian bunga yang terletak di dalam kelopak bunga, besar
dan indah, tersusun bertumpuk-tumpuk. Mahkota berbentuk bundar dan lebar,
berwarna merah. Mahkota bunga untuk menarik serangga untuk datang menghisap
madu dna membantu proses penyerbukan.
3. Benang sari, merupakan bagian dari bunga yang terletak di mahkota bunga. Benang
sari berbentuk panjang dan kecil, dan diujungnya terdapat kepala sari. Berwarna merah
kekuningan, dan berfungsi sebagai alat perkembangbiakan jantan. Benang sari tidak
melekat pada mahkota bunga, dan terdapat serbuk sari pada kepala sari.
4. Putik, merupakan bagian dari bunga dan terdapat di dalam mahkota bunga. Bentuknya
bundar berwarna merah, dan berfungsi sebagai alat perkembangbiakan betina.
5. Bunga disayat secara vertikal
6. Saat disayat secara vertikal, terdapat ovarium (bakal buah), yang nantinya akan
berkembang menjadi buah. Selain ovarium juga terdapat ovulum (bakal biji), yang
berisi gamet betina yang setelah dibuahi gamet jantan akan berkembang menjadi
embrio. Ovulum melekat pada dinding ovarium melalui sebuah tangkai.

F. Kesimpulan

Jadi, bunga sepatu memiliki struktur bunga lengkap, tapi tidak bisa melakukan perkembangan
secara generative. Hal ini disebabkan letak putik berada diatas benang sari,s ehingga sulit
terjaid penyerbukan dan pembuahan. Bunga sepatu dikembangbiakkan dengan cara vegetative
buatan, yaitu stek batan dan mencangkok.

G. Jawaban Pertanyaan

1. ada berapa benang sari dalam bunga ?


2. Apa fungsi benang sari ?
jawab

1. Ada 5 buah benang sari.


2. Benang sari berfungsi sebagai alat perkembangbiakan jantan, sedangkan putik sebagai
alat perkembangbiakan betina. Jika tidak ada benang sari atau putik, tidak akan terjadi
proses pembuahan, yang diawali proses penyerbukan dimana menempel dna jatuhnya
benang sari ke kepala putik.
Perkembangan Aseksual (Vegetatif) Alami

A. Tujuan 

Mengidentifikasi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan secara vegetatif alami.

B. Alat dan Bahan

1. Alat-alat tulis dan lembar pengamatan.


2. Tumbuhan yang ada di sekitar anda.
3. Cangkul kecil (kored-Sunda) atau sekop.

C. Prosedur

1. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan.


2. Pergilah ke kebun yang ada di sekitar tempat tinggal anda.
3. Carilah jenis-jenis tanaman yang melakukan perkembangbiakan vegetative alami
(misalnya: dengan cara bertunas, akar rimpang, geragih, dan umbi).
4. Galilah tanaman, jika anda ingin meyakinkan umbi atau akar rimpang.
5. Gambarkan morfologi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan vegetatif alami.

D. Hasil Pengamatan

Tabel Perkembangan aseksual alami pada tumbuhan

No Nama tumbuhaan dan jenis Gambar tumbuhan


perkembang biakan aseksual dengan
perkembangbiakan
aseksual
1 POHON PISANG ( TUNAS )
2 Ketela / ubi bakar

3 Bawang Merah (umbi Lapis)

4 Jahe (akar tinggal)

E. Pembahasan

1. Tunas, tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda menjadi
tumbuhan baru dan tumbuh di sekitar induknya. Tunas tidak bergantung pada
induknya. Walaupun induknya ditebang, tunas akan terus tumbuh.
2. Akar tinggal, merupakan batang yang seluruhnya berada dan tumbuh menjalar di
permukaan tanah. Tunas tumbuh di setiap buku-buku kara tinggal.
3. Umbi akar, merupakan akar yang membesar yang berisi cadangan makanan. Jika
ditanam bersama dengan pangkal batang maka akan tumbuh tunas.
4. Umbi lapis, seperti pelepah daun berlapis-lapis. Perkembangbiakan umbi lapis dimulai
dengan tumbuhnya siung pada tunas yang paling luar. Diawal pertumbuhannya, siung
mengambil makanan dari induknya. Ketika siung telah berdaun dan berakar, siung
dapat membuat makanannya sendiri dengan proses fotosintesis.

F. Kesimpulan
Jadi, perkembangbiakan vegetative alami dapat terjadi melalui akar tinggal, tunas, umbel
lapis, umbi akar, dan sebagainya.

Perkembangan Aseksual (Vegetatif) Buatan pada Tumbuhan


A. Tujuan 

Terampil melakukan perkembangbiakan vegetative buatan dengan cara menyambung, okulasi,


dan mencangkok.

B. Alat dan Bahan

1. Guntik stek
2. Pisau tajam
3. Tanah gembur dan humus
4. Plastik/sabut kelapa
5. Tanaman untuk keperluan stek, okulasi, nyambung, dan cangkok
6. vaselin

C. Prosedur

1. Okulasi (menempel)

 Tentukan jenis tanaman yang akan ditempel.


 Tentukan pula jenis tanaman yang masih muda dengan diameter batang ± 1 cm
(sebesar jari kelingking) dan berasal dari biji serta mempunyai sifat batang dan
perakaran yang kuat, untuk dijadikan batang bawah.
 Buat torehan persegi panjang dengan ukuran 1,5 x 2 cm pada batang bawah.
 Ambil kulit yang berisi mata tunas dari ranting tanaman yang akan ditempel dengan
ukuran yang sama dengan torehan pada batang bawah.
 Tempelkan kulit bertunas pada batang bawah dan ikat dengan tali rafia dan tutuplah
dengan celah-celah yang ada dengan menggunakan vaselin.
 Setelah tunas baru tumbuh, bukalah tali pengikatnya dan potonglah bagian atas dari
tanaman bawah.

2. Menyambung
 Carilah tanaman bawah (root stock) kira-kira sebesar jari kelingking.
 Potonglah batang tersebut secara miring dengan jarak lebih kurang 5 cm dari
permukaan tanah dan beri sedikit sayatan pada potongan tersebut.
 Ambillah ranting tanaman yang sejenis yang mempunyai sifat-sifat yang kita inginkan
dan ukurannya kira-kira sama dengan ukuran batang bawah dan dipotong dengan
kmeiringan yang sama dengan kemiringan potongan batang bawah dan diberi sedikit
sayatan pada potongan batang bawah tersebut.
 Sambungkan ranting tersebut dengan batang bawah, lalu ikat dengan menggunakan
sloptip transparan atau tali rapia.
 Buang ranting pada tanaman bawah dan jagalah tanaman tersebut agar tidak terkena
sinar matahari terlalu banyak.

3. Mencangkok

 Tentukan jenis tanaman yang anda inginkan untuk dicangkok, syaratnya memiliki
cambium dan mudah anda jumpai.
 Pilihlah cabang yang akan dicangkok dengan diameter ± 2,5 cm dan tidak berpenyakit.
 Kulit cabang tanaman tersebut sepanjang ± 10 cm dan berjarak 10-15 cm dari pangkal
cabang.
 Buanglah kambiumnya dengan cara mengoreknya sampai bersih.
 Biarkan mongering selama 6-2 jam.
 Tutuplah bagian yang terbuka tersebut dengan tanah yang gembur dicampur kompos
secukupnya.
 Bungkuslah dengan sabut kelapa atau plastik dan ikatlah kedua ujungnya

D. Hasil Pengamatan
Mencangkok 

No. Kondisi tempelan hari ke :


0 Keadaan awal
1 Belum ada Perubahan
2 Belum ada Perubahan
3 Belum ada Perubahan
4 Belum ada Perubahan
5 Belum ada Perubahan
6 Belum ada Perubahan
7 Sedikit merekat dan mulai menyatu dengan batang lama
8 kambium menyatu dengan kedua batang
9 Akar baru Nampak jelas
10 Menunggu akar kuat, kemudian siap dipindahkan

E. Pembahasan

Pada percobaan tersebut, tumbuhan dapat dikembangbiakkan dengan cara buatan (vegetative
buatan) diantaranya dengan menempel (okulasi), menyambung (enten), dan mencangkok.
Pada percobaan, butuh waktu yang agak lama untuk mengetahu hasil, seperti pada kegiatan
menempel, pada minggu pertama belum terlihat perubahan, tapi memasuki minggu kedua
terlihat sedikit perubahan, dimana tunas terlihat mulai tumbuh dan mengencang, hal ini juga
terjadi pada kegiatan menyambung dan mencangkok.

Hasil tempelan, sambungan, atau cangkokan bisa dipindahkan pada pot lain dengan melihat
seberapa kuat hasil cangkokan tersebut, jika dirasa sudah kuat, bisa dipindahkan pada pot lain.
Pada perkembanbiakan tersebut ada syarat tertentu, misalnya menempel dilakukan pada
batang yang kuat dan mata tunas memiliki sifat serupa dengan tumbuhan yang akan ditempeli.
Dalam mencangkok dibutuhkan tumbuhan yang sudah memiliki kambium.

F. Kesimpulan

Jadi, perkembangbiakan tidka hanya terjadi secara alami, tapi juga bisa menggunakan cara
lain yang disebut dengan vegetatif buatan. Contoh dari vegetative buatan yaitu menempel,
menyambung, dan mencangkok. Dengan cara-cara tersebut, dapat dihasilkan produk baru dan
juga bisa meningkatkan kualitas tumbuhan seperti yang diinginkan.

Referensi:

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-perkembangbiakan-tumbuhan.html

Anda mungkin juga menyukai