Anda di halaman 1dari 154

PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL

SD 3

Template LKP (Laporan Kegiatan Praktikum)

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM


MODUL 1 CIRI-CIRI MAHLUK HIDUP, MODUL 2 MAHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA,
MODUL 3 MAKANAN, MODUL 4 MEKANIK, MODUL 6 GLOMBANG, MODUL 7 OPTIK

DOSEN PENGAMPU : LENI HENDRAINI M.PD


(NAMA : HESTI NURAINI)
(NIM : 85675757 3 )

UPBJJ (TULISKAN UPBJJ MAHASISWA)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3

LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

FOTO

: HESTI
Nama
NURAINI____________________________________
NIM/ID Lainnya : 856757573____________________________________
Program Studi : PGSD BI
Nama Sekolah : _UT_____________________________________

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : LENI HENDRAINI


M.pd_____________________________________
Nip/Id Lainnya : ______________________________________
Instansi Asal :
Nomor Hp : ______________________________________
Alamat Email : ______________________________________

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : hesti nuraini……………………………


PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
NIM
SD : 856757573…………………………… 3
Program Studi : pgsd bi……………………………

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan saya
tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku
dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila
dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Kota, ……. ……. 2020


Yang membuat pernyataan

(ttd)

Nama terang
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD SISTEMATIKA LAPORAN PRAKTIKUM IPA 3
DAN SKOR PER KOMPONEN PENILAIAN

LEMBAR DATA*

LEMBAR KESEDIAAN*

A. JUDUL PERCOBAAN
B. TUJUAN PERCOBAAN (SKOR ≤ 2)
C. ALAT DAN BAHAN (SKOR ≤ 2)
D. LANDASAN TEORI (SKOR ≤ 10)
E. PROSEDUR PERCOBAAN (SKOR ≤ 2)
F. HASIL PENGAMATAN (SKOR ≤ 30)
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN (SKOR ≤ 15)
H. PEMBAHASAN (SKOR ≤ 15)
I. KESIMPULAN (SKOR ≤ 15)
J. DAFTAR PUSTAKA (SKOR ≤ 2)
K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN (skor ≤ 2)
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM (SKOR ≤ 5)

*Lembar data dan Lembar Kesediaan tidak perlu ada di setiap LKP. Kedua lembar tersebut hanya WAJIB ada
di laporan seluruh praktikum/LKP.
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD FOTO/VIEDO PRAKTIKUM 3

(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu pendahuluan, proses
dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)

Tahap Awal / Pembukaan Deskripsi foto/video

Proses Kegiatan Deskripsi foto/video

Tahap Akhir Deskripsi foto/video


PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD LAPORAN PRAKTIKUM IPA 3

Praktikum 1.
“CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP”
a. Tujuan
Mengamati cirri-ciri makluk hidup yang ada disekitar tempat tinggal.
b. Alat dan Bahan
1) Alat tulis
2) Tabel Pengamatan
3) Alam sekitar
c. Cara kerja
1) Siapkan alat tulis dan table pengamatan yang dibutuhkan,
Pergi ke lingkungan yang ada disekitar (lingkungan tempat tinggal dan hutan),

2) Tentukan 10 jenis makluk hidup (5 hewan dan 5 tumbuhan),


3) Mencatat kesepuluh jenis makluk hidup tersebut dalam lembar pengamatan,
4) Mengamati ciri-ciri setiap makluk hidup,
5) Membubuhkan tanda cek s( √)esuai dengan ciri yang diamati pada table.

d. Dasar Teori
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan.Ciri-ciri tersebut membedakannya
dari benda tak hidup atau benda mati. Ciri-ciri makhluk hidup adalah bernapas,perlu makan,bergerak
terhadap rangsang, tumbuh dan berkembang. Makhluk hidup merupakan benda hidup yang selain memiliki
ciri atau sifat sebagai benda, juga memiliki sifat atau ciri yang membedakannya dari benda tak hidup.
Perbedaan itu terutama tampak pada ciri – ciri fisiologisnya.
Ciri makhluk hidup yang membedakannya dari makhluk hidup adalah kemampuan dalam berkembang
biak, menerima dan menerima tanggapan  terhadap rangsang, dapat tumbuh kembang, perlu makan dan
air, melakukan pernapasan.

e. Data Hasil Pengamatan


Ciri-ciri Makluk Hidup
No Nama Makluk Hidup
1 2 3 4 5
1 Pepaya (Carica papaya) √ √ √ √ √
2 Mangga (Mangifera indica) √ √ √ √ √
3 Pisang (Musa parasidiaca) √ √ √ √ √
4 Salak (Salacca zalacca) √ √ √ √ √
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
5 SD Labu siam (Sechium edule) √ √ √ √ √ 3

6 Ayam Peliharaan (Gallus gallus domesticus) √ √ √ √ √


7 Kupu-kupu (Lepidoptera) √ √ √ √ √
8 Cacing Tanah (Lumbricus rubellus) √ √ √ √ √
9 Anjing (Canis lupus familiaris) √ √ √ √ √
10 Cicak tembok (Cosymbotus platyurus) √ √ √ √ √

Keterangan :
1). Bergerak dan bereaksi terhadap rangsangan
2). Bernapas
3). Perlu makan (nutrisi)
4). Tumbuh
5). Berkembang

f. Pembahasan
Pada pengamatan yang dilakukan yaitu mengamati ciri-ciri tumbuhan dan hewan, ternyata memiliki
ciri-ciri yang sama yaitu seperti ciri-ciri kelima ciri yang telah ditentukan. Walaupun memiliki ciri-ciri yang
sama, tumbuhan dan hewan mempunyai cara yang berbeda dalam mengaplikasikan ciri tersebut.
Tumbuhan melakukan gerak, akan tetapi gerak pada tumbuhan ada yang bisa diamati dengan jelas
ataupun pergerakannya tidak dapat diamati dengan jelas. Pergerakan yang terjadi pada tumbuhan (gerak
tumbuh dan berkembangnya akar, batang, daun), yang mengikuti arah cahaya matahari ataupun cahaya yang
lain seperti arah cahaya lampu (gerak reaksi).perlu diketahui bahwa gerak yang terjadi pada tumbuhan tidak
dapat menimbulkan perpindahan tempat (tidak termasuk tumbuhan bersel tunggal).Tumbuhan juga bereaksi
terhadap rangsangan (cahaya atau pun sentuhan ; contohnya putri maluBerbeda dengan hewan, gerak yang
terjadi pada hewan yaitu hewan dapat menggerakan anggota tubuhnya sehingga hewan dapat berpindah
tempat.
Tumbuhan dan hewan sama-sama melakukan pernapasan. Tumbuhan memiliki stomata dan lentisel
yang merupakan tempat masuknya oksigen ke dalam tubuh tumbuhan. Sedangkan pada hewan oksigen masuk
kedalam tubuh melalui organ pernapasan yang khusus sesuai dengan habitat hewan tersebut tinggal.Perlu di
ketahui bahwa pada tanggal 7 januari 2010 Seorang ilmuan dari Universitas South Florida bernama Sidney
Pierce telah menemukan siput berklorofil yang diberi nama Elysia chlorotica, siput ini merupakan hewan
multiseluler pertama yang bisa berfotosintesis (anggapan sementara bahwa siput berklorofil mendapatkan
klorofil dari gen alga yang dimakan)
Tumbuhan dan hewan memerlukan makanan dan air, namun berbeda cara dan proses
mendapatkannya. Tumbuhan mendapatkan sumber makanan melalui proses fotosintesis (perlu diketahui ada
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
juga tumbuhan
SD yangsumber makanannya didapat dari hewan yaitu kantung semar yang mengeluarkan
3 aroma
yang mengudang serangga untuk mendekat sehingga terperangka didalam kantung semar) sedangkan hewan
mendapatkan sumber makanan dalam bentuk yang sudah jadi yaitu dari (tumbuhan) untuk hewan herbivora,
(hewan) untuk hewan herbivora, dan (tumbuhan dan hewan) untuk hewan omnivora (kecuali siput
berklorofil)
Tumbuhan dan hewan sama-sama bertumbuh dan berkembang (bertambah tinggi,besar dan berat).

g. Jawaban Pertanyaan 
1. Ya, tumbuhan juga bergerak dan bereaksi terhadap rangsang. Gerak tumbuhan yaitu gerak taksis (gerak
pindah tempat seluruh tubuh pada tumbuhan bersel satu), gerak nasti (gerak sebagian tubuh, tidak
ditentukan arah datangnya rangsang), gerak tropisme (gerak sebagian tubuh, dipengaruhi arang datangnya
rangsang).
2. Persamaan cirri kehidupan pada hewan dan tumbuhan yaitu bergerak dan bereaksi
terhadap rangsang , bernafas, memerlukan makan, serta dapat tumbuh dan berkembang.
Perbedaan ciri kehidupan hewan dan tumbuhan :
Tumbuhan :
 Reaksi terhadap rangsang lambat/ terbatas, umumnya menetap atau
bergerak    sebagian tubuh.
 Tidak memiliki alat pernafasan khusus, mengambil dan mengeluarkan gas secara  fasif.
 Dapat menyusun makanan sendiri dari zat-zat di sekitarnya.
 Tumbuh kembang berlangsung selama hidupnya, ada daerah tumbuh tertentu. Bentuk
tubuh menyebar dan bercabang. Jumlah bagian tubuh tak tentu.
 Pembuahan terjadi di dalam alat perkembangbiakan. Umumnya jumlah anak banyak,
tidak dipelihara dan dilindungi.
Hewan :
 Memiliki alat pernafasan khusus. Mengambil dan mengeluarkan gas secara aktif.
 Reaksi terhadap rangsang cepat, simultan, aktif dan dapat berpindah tempat.
 Makan makhluk hidup lain.
 Tumbuhan kembang terjadi dalam masa tertentu, serempat pada semua bagian tubuh.
Jumlah bagian tubuh tertentu/ pasti.
 Pembuahan dapat  terjadi  di  dalam tubuh atau di luar tubuh. Umumnya jumlah anak
terbatas,  dipelihara dan dilindungi.
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
h. Gambar
SD ciriciri mahluk hidup 3

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD

PDKG MODUL 1

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

PRATIKUM 2
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
A. PRAKTIKUM
SD IPA DI SD 3

1. Petumbuhan dan perkembangan tumbuhan

a. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.

Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah sel pada suatu organism. Pertumbuhan bersifat tidak dapat
kembali (irreversible), sedangkan perkembangan merupakan suatu proses untuk mencapai kematangan, fungsi
suatu organism. Namun, meski sedikit berbeda dalam segi pengertian keduanya berproses dengan saling
beriringan. Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif karena mudah diamati, yaitu terjadinya perubahan
jumlah ukuran.

Sebaliknya, perkembangan hanya dapat dinyatakan secara kualitatif karena terjadi suatu perubahan fungsional
dalam tumbuhan sehingga tidak dapat diamati. Misalnya pohon yang bertambah tinggi atau diameter batang
pohon yang bertambah besar dan mustahil bisa kembali mengecil seperti semula. Sedangkan dalam
perkembangan pada tumbuhan adalah suatu proses yang tidak dapat diamati atau disaksikan oleh manusia,
sehingga menghasilkan suatu tumbuhan yang siap masak atau dewasa.

b. Ciri Terjadinya Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan.

Tanaman yang sedang tumbuh biasanya mempunyai beberapa ciri yang menarik seperti adanya
pembentukan organ-organ baru misalnya, daun semakin banyak/rimbun, akar semakin panjang. Secara umum
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dari stadium zigot meghasilkan jaringan meristem
yang akan terus membelah dan mengalami diferensi. Diferensi adalah suatu perubahan yang terjadi dari
keadaan sejumlah sel, yang membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.

c. Tahap-Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan

(1.) Tahap Awal Pertumbuhan

Plumula: embrio

Testa : lapisan kulit

Radikula : calon akar

Pertumbuhan pada sebuah biji dimulai saat proses fisika, kimia, dan biologi berlangsung pertama-
tama biji melakukan penyerapan air sehingga ukuran biji semakin bertambah dan menjadi lunak. Saat air
masuk kedalam biji enzim-enzim mulai mulai aktif sehingga terjadi berbagai reaksi kimia. Kerja enzim ini
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
yakni mengaktifkan
SD metabolisme didalam biji dengan mensintensi/cadangan makanan sebagai
3 persediaan saat
perkecambahan berlangsung.

(2.) Tahap Perkecambahan

Kotiledon : cadangan makanan

Daun sejati: bagian-bagian lengkap pada daun, tangkai dll

Tahap perkecambahan ialah munculnya plantula/tananman kecil dari dalam biji yang merupakan hasil
pertumbuhan dan perkembangan embrio, pada saat biji mengalami perkecambahan bagian pluma akan
tumbuh dan berkembang menjadi batang, sedangkan radikula akan tumbuh menjadi akar.

(3.) Tahap Pertumbuhan Primer

Fase pertumbuhan diatas akan diikuti oleh pertumbuhan tiga system jaringan primer yang terletak
diakar dan batang. Fase ini tumbuhan akan membentuk akar,batang, daun, bunga , buah, dan biji. Ada tiga
sisitem jaringan yang terbentuk tersebut antara lain yaitu ;

a. Protoderm yaitu lapisan terluar yang akan membentuk jaringan epidemis (jaringan yang tersusun dari
lapisan sel-sel yang menutupi permukaan organ tumbuhan seperti akar, batang,daun, bunga buah dan biji.

b. Meristem Dasar yaitu jaringan pada tumbuhan yang tersususn atas sel-sel yang aktif membelah. Jaringan
ini mudah ditemukan pada bagian titi-titik tumbuhan, batang maupun akar.

c. Prokambium adalah bagian dari jaringan meristem yang akan membentuk jaringan/lapisan dalam yang
akan berkembang menjadi silinder pusat yaitu xylem dan floem (jaringan pengangkat dalam struktur
tumbuhan seperti air, zat hara, dari proses penyerapan yang dilakukan oleh akar.

B.Macam-macam Pertumbuhan Pada Tumbuhan

1.Pertumbuhan Primer

Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas jaringan meristem primer.
Titik tumbuh bertumbuh sejak tumbuhan masih berupa embrio. Jaringan meristem terketak diujung batang
dan ujung akar. Dampak pertumbuhan primer akar dan batang tumbuhan tambah panjang. Menurut para ahli
Deden Abdurahman, pertumbuhan primer memungkinkan akar menembus tanah dan ujung batang mencapai
matahari. Akhirnya bakal akar, dan bakal batang akan membentuk sistem akar (bagian keseluruhan tumbuhan
baik berupa pardu atau liana yang berada diatas permukaan tanah yang menempel pada batang utama.

Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasarkan aktivitasnya terbagi menjadi 3 daerah yaitu ;
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
a.DaerahSDpembelahan yaitu sel-sel, di daerah ini aktif membelah ( meristematik) seperti 3halnya jaringan ini
merupakan penunjang pertumbuhan utama vegetasi. Sel-sel pada jaringan meristematik mempengaruhi
pertumbuhan baik tinggi hingga diameter batang.

b.Daerah pemanjang yaitu sel-sel paling belakang dari daerah pertumbuhan. Sel-sel yang berada dibelakang
daerah pembelahan dan mengalami pemanjangan ukuran.

c.Daerah difeensasi yaitu bagian paling belakan dari daerah pertumbuhan sel-sel mengalami diferensasi
memebentuk akar yang sebenarnya serta daun muda dan tunas lateral yang akan menjadi cabang.

2.Pertumbuhan Skunder

Pertumbuhan skunder terjadi oleh aktivitas jaringan meristem skunder ( yaitu jaringan yang asalnya dari
jaringan dewasa yang sudah berhenti perkembangannya, tetapi kembali menjadi embrional. Contoh jarring
meristem skunder adalah jaringan cambium pada batang tumbuhan dikotil dan gymnospermae (contoh putrid
malu dan melinjo).

C.Kegiatan Praktikum

1.Pertumbuhan dan perkembangan

Pertumbuhan adalah prosesnya pertambahan ukuran yang bersifat kuantitatif dan irreversible sedangkan
perkembangan adalah proses menuju kedewasaan suatu tumbuhan.

a.Tujuan

Mengamati pertumbuhan dan perkembangan kacang merah.

b.Alat dan Bahan

(1.) Biji kacang merah 6 biji

(2.) Boto selai

(3.) Kertas saring/kapas

(4.) Kertas label

(5.) Gunting 1 buah

c. Cara Kerja
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
(1.) Rendamlah
SD biji kacang merah dalam air semalaman. 3

(2.) Lipatlah kertas saring sehingga tebalnya setinggi dasar sampai leher botol selai. Bila perlu
potonglah kelebihannya.

(3.) Gulunglah kertas saring tersebut dan masukkan kedalam botol selai sehingga menempel pada dinding
botol bagian dalam.

(4.) Sisipkan 6 biji kacang merah. Tambahkan air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah ( kira-
kira 1/10nya).

(5.) Simpanlah sediaan dietmpat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung selama dua minggu.
Jika air tampak berkurang (kertas saring mongering ) tambahkan air secukupnya sehingga kertas
saring tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam biji.

(6.) Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut.catatlah kapan biji
kacang merah mulai berkecambah, amatlah bagimana akar, batang dan daun tumbuh

d. Hasil pengamatan

Table.1.11

Hasil Pengamatan

Hari ke Waktu Pengamatan Kejadian/Perubahan


0
1 ke-1 (sen/18/10/2021) keluar akar kecil

2 ke-2 (sel/19/10/2021) warna batang sedikit pucat

3 ke-3 (rab/20/10/2021) akar tumbuh (berukuran kecil)

4 ke-4 (kam/21/2021) batang mulai menghijau dan


mulai mengelupas

5 ke-5 (jum/22/10/2021) batang menghijau


PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3

6 ke-6 (sab/23/10/2021) batang menghijau dan tampak


segar

7 ke-7 (ming/24/10/20211) daun sedikit demi sedikit


tumbuh

e. Pertanyaan.

(1.) Pada hari keberapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?

(2.) Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang arah pertumbuhannya
keatas? Mengapa demikian.

f. Pembahasan

Dari pengamatan yang telah dimulai dari hari ke-0 dengan mengamati pertumbhuhan kacang merah
setelah satu malam direndam, keesokan harinya mulai muncul tanaman kecil yang disebut calon akar yang
terletak pada bagian bawah pada kacang merah, kemudian hari ke-2 warna batang sedikit pucat, kemudian
hari ke-3 muncul akar pada kacang merah, namun berukuran kecil, pada hari ke-4 batang kacang merah
mulai enghijau dan kulit mengelupas. Kemudian hari ke-5 batang mulai menghijau, kemudian hari ke-6
batang mulai menghijau dan tampak segar,kemudian hari ke-7 daun mulais ediki-sedikit tumbuh.

Dalam pengamatan tersebut cahaya merupakan faktor yang mempengaruhi perkecambahan tanaman
kacang merah. Semakin banyak cahaya yang masuk maka semakin lamban pula pertumbuhan pada tumbuhan
kacang merah. Pertumbuhan kacang merah biasanya (kotiledon/cadangan makanan) terangkat ke atas tanah
dan kacang merah lebih cepat bertumbuh jika tidak terpapar langsung oleh sinar matahari secara langsung.
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3

2. Kesimpulan

Pertumbuhan kacang merah dari hari ke-0 samapai hari ke -6 ditandai adanya tahapan perkecambahan.
Dari mulai radikula tubuh dan mengarah kebawah, kemudian pluma/embrio muncul keatas permukaan tanah,
kemudian testa/lapisan kulit pada kacang merah mulai terkelupas, pada hari berikutnya batang berwarna
kehijauan dan daun mulai tumbuh.

1.Dokumentasi Praktikum Ipa pada Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.


PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3

KEGIATAN PRATIKUM 3: PERTUMBUHAN< PERKEMBANGAN< DAN PERKEMBANGBIAKAN


MAKHLUK HIDUP
PRATIKUM 3
A. JUDUL PERCOBAAN
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan
B. TUJUAN PERCOBAAN
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
1.SD Mengamatai pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophilasp) 3

2. Mengamati lamanya siklus hidup lalat buah


C. ALAT DAN BAHAN
1. Plastic transparan pembungkus ukuran besar 1 buah
2. Botol jam/toples 3 bauh
3. Pisang 6 buah
4. Tape ketelah 1 potong
5. Sendok makan 1 buah
6. Kertas saring secukupnya
7. Lalat buah kurang lebih 20 ekor
D. LANDASAN TEORI
Lalat buah adalah hama yang banyak menyerang buah-buahan dan sayuran. Lalat buah dewasa
ukurannya sedang dan berwarna kuning dan sayapnya datar. Pada tepi ujung sayap ada bercak-bercak
coklat kekuningan. Abdomennya ada pita-pita hitam, sedangkan thoraxnya ada bercak-bercak
kekuningan. Ovipositornya terdiri dari tiga ruas dengan bahan seperti tanduk yang keras.[ Dengan
ovipositornya, lalat ini menusuk kulit buah. Jumlah telur sekitar 100-120 butir. Setelah 2-3 hari, telur
akan menetas dan menjadi berenga. Berenga tersebut akan membuat terowongan di dalam buah dan
memakan dagingnya selama lebih kurang 2 minggu. Berenga yang telah dewasa meninggalkan buah
dan jatuh di atas tanah, kemudian membuat terowongan 2-5 cm dan berpupa. Lama masa pupa 7-8
hari. Total daur hidupnya antara 23-34 hari, tergantung keadaan udara.
Buah pisang dan tape merupakan salah satu buah/makanan yang sangat disukai oleh lalat buah karena
buah pisang ketika matang akan cepat ranum. Lalat buah mendatangi buah yang ranum disebabkan
karena adanya zat fermentasi yang memiliki aroma kuat sehingga mereka tertarik dan dating pada
buah-buahan tersebut.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Membuat Medium Lalat Buah
Setiap botol selai diperlukan kurang lebih dari 2 sendok makan penuh medium. Jadi, untuk
percobaan ini diperlukan kurang lebih 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian, Anda
dapat memperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat. Cara membuat medium lalat buah
ikutilah prosedur berikut:
a. Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam keadaan bersih
b. Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan perbandingan 6
pisang : 1 tape menggunakan penumbuk/blender
c. Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol/toples, masing-masing 2
sendok makan ratakanlah
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD d. Masukkan kertas saring steril atau kertas tisu yang sudah Anda lipat ke dalam
3 setiap botol atau

toples.
2. Menangkap Lalat Buah
Lalat buah merupakan jenis lalat yang ukurannya jauh lebih kecil dari lalat rumah. Mereka nisa
berkerumunan pada buah-buahan yang membusuk di tong samapah.
Untuk menangkap lalat buah perhatikan langkah-langkah berikut:
a. Persiapkanlah botol/selai dan tutupnya serta kantong plastic besar
b. Pergilah ke tempat di aman terdapat tong tumpukan sampah
c. Setelah sampai di tempat samapah kembangkanlah kantong plastic besar dengan membuka
lebar, pegang pangkalannya, kemudian arahkan mulut plastic ke mulut tong samapah terbuka
buatlah goncangan agar lalat keluar dan terperangkap di dalam plastic
3. Mengkultur Lalat Buah
Setelah botol kultur medium dan lalat buah siap, maka selanjutnya dilkaukan pembiakan, dengan
cara sebagai berikut:
a. Masukkan lalat buah yang teroerangkap dalam platik tadi dengan hati ke dalam botol yang
berisi medium.
b. Setelah lalat masuk tutuplah botol dengan plastikdan ikat dengan karet gelang
c. Tusuk-tusuklah tutup plastic dengan jarum pentul agar ventilasinya baik
d. Tempatkanlah botol kultur di temapt teduh dan aman
e. Amatilah perkembangbiakan setiap apgi dan soe secara teratur. Pengamatan meliputi kapan
timbul telur, larva, pupa, pupa berubah warna, dan kelurnya lalat dewasa.

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.11
Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan Lalat Buah
Hari ke Waktu Pengamatan Kejadian/Perubahan
1 Lalat masih berwarna kuning
Senin, 18 Oktober 2021
keclokatan
2 Sudah mulai terlihat bercak-bercak
Selasa, 19 Oktober 2021
putih (bertelur)
3 Telur sudah malai menetas
Rabu, 20 Oktober 2021 berbentuk putih-putih panjang
(larva)
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 4 Larva semakin memajang dan aktif3
Kamis, 21 Oktober 2021
bergerak
5 Larva semakin memajang dan aktif
Jumat, 22 Oktober 2021
bergerak
6 Larva mulai keclokatan dan
Sabtu, 23 Oktober 2021
berubah menjadi pupa
7 Pupa mulai proses berubah fase
Minggu, 24 Oktober 2021
imago, namun belum jadi imago

G. PETANYAAN-PERTANYAAN
1. Pada hari keberapa lalat buah meletakkan terlur telurnya?
Lalat buah meletakkan telurnya pada hari kedua
2. Pada hari keberapa pupa dan lalat dewasa terjadi?
Pupa terbentuk pada hari ke 6 sampai 7 hari, namun pada hari ke 6 sudah berbentuk pupa dan hari ke
7 baru berubah menjadi imago.
H. PEMBAHASAN
Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai hari 0 dengan mengamati pertumbuhan
dan perkembangan siklus hidup lalat buah dari telur sampai dengan imago. Pengamatan
dilakukan selama 6 hari setiap pagi dan sore. Dimana lalat buah disimpan didalam toples yang
sudah ada mediumnya kemudian diletakkan di ruangan yang teduh. Pada hari ke-0 s/d 1 tubuh
lalat tetap berwarna kuning kecoklatan. Dan dihari kedua mulai ada bercak-bercak putih yang
tidak lain itu adalah telur. Kemudian dihari ke-3 bercak-bercak putih atau telur berubah
menjadi larva yang berwarna puih, bersegmen dan mirip dengan belatung tetapi bentuknya
sangat kecil. Proses ini terus terjadi sampai hari ke-4 dan dihari ke-5 larva mulai bergerak
aktiv ditandai dengan tubuhnya yang menggeliat. Tubuhnya bergerak semakin aktiv dengan
merayap ke atas botol da ukurannya bertambah besar. Pada hari ke-6 bentuknya hampir
menyerupai pupa dimana tubuhnya mulai memendek, berwarna putih dan sudah tidak bergerak
lagi bahkan diam. Di hari ke 7 sudah mencapai fase pupa warnanya berubah menjadi putih
kecoklatan, masih terlihat diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat jelas.

I. KESIMPULAN
Tahapan fase daur hidup drosphila sp adalah telur, larva, pupa, lalat muda lalat dewasa atau imago.
Dalam fase yang hanya dilakukan 6 hari fase perubahan imago belum sempurna dibutuhkan 3 hari
kedepan lagi dari pupa berubah menjadi imago.
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3

J. KESULITAN YANG DIALAMI


1. Saran
Saran dalam praikum IPA ini bagian perkembangan hewan yaitu lalat buah, sulinta mencari lalat
buah yang ada disekitar lingkungan. Karena, lingkungan pedesaan jarang sekali adanya
pembuangan buah-buahaan busuk. Selain itu waktu yang dibutuhkan kurang hanya 6 hari, dalam
proses ini dibutuhkan sekitar 11.
2. Masukan
Dengan adanya praktikum IPA SD ini diharpakan para mahasiswa dapat mengembangkan
kemampuan dalam belajar mengenai berbagai pratikum IPA yang mana natinya bisa di aplikasikan
dalam pembelajaran sesunguhnya di SD nanti. Apabila dalam saya melakukan penyusunan tugas
praktikum ini banyak terdapat kesalahan atau kekeliruan saya mohon saran dan kritikannya yang
dapat membangun motivasi minat belajar saya untuk lebih baik lagi. Terimakasih

K. FOTO PRATIKUM IPA GERAK PADA TUMBUHAN


PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRATIKUM IPA SD


PDKG MODUL 2
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

A.Tujuan

Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah.

B.     Alat dan bahan

1.      Neraca analitik 1 buah

2.      Tabung reaksi 14 buah

3.      Rak tabung reaksi 1 buah

4.      Gelas kimia 1000 mL 7 buah

5.      Pengaduk 7 buah

6.      Mistar dengan skala mm 1 buah

7.      Kertas untuk label

8.      Air/ledeng/air PDAM

9.      Bawang merah 14 siung

10.  Deterjen serbuk 1 gram.

c.       Cara kerja

1.     Sediakan larutan deterjen bubuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran 25%, pengenceran 12,5%,
pengenceran 6,25%, pengenceran 3,1%,serta kontrol berupa air ledeng. Lalu simpan larutan yang telah di beri
label.

Label 1 : 100%

Label 2 : 50%

Label 3 : 25%

Label 4 : 12,5%

Label 5 : 6,25%

Label 6  : 3,10%

Label kontrol ; air ledeng/PDAM

2. Cara menyediakan larutan


PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
1)   Larutkan
SD 1 gr deterjen bubuk dalam air ledeng/PDAM hingga 1000 mL. Beri label
3 100%

2)  Ambil 500 mL larutan deterjen 100%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL. Beri label 50%

3)  Ambil 500 mL larutn deterjen 50%, tambahkan air ledeng 1000 mL. Beri label 25%

4)  Ambil 500 mL larutan deterjen 25%, tambahkan air ledeng higga 1000 mL. Beri label 12,50%

5)  Ambi 500 mL larutan deterjen 12,5%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL. beri l abel 6,25%

6)  Ambil 500mL  larutan deterjen 6,25%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL, beri tabel 3,10%

3.  Sediakan bawang merah berukuran sama memiliki diameter hampir sama dengan diameter lubang tabung
reaksi berjumlah 14 buah.Kupas kulit epidermis untuk menghindari bahan kimia tersisa.Kupas bagian akar
primordial berwarna kecoklatan dari bawang merah tersebut. Hati-hati lingkaran primordial tetap tersisa

4. Isikan larutan deterjen yang sudah di sediakan ke dalam tabung reaksi hingga penuh. Tiap konsetrasi
larutan yang sama diisikan kedalam 2 tabung reaksi.

5. Letakkan bawang merah dengan posisi calon akar primordial letakkan di bawah hingga menyentuh larutan
deterjen.

6. Letakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan bawang merah lain di atas tabung kotrol

7.  Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila larutannya tampak berkurang tambah hingga penuh

8.  Setelah 72 jam, angkatbawang merahlalu hitung oanjang akarnya. Rata-ratakan panjang akar yang
diperoleh untuk setiap perlakuan bila ada panjang akar yang mencolok tidak anya diabaikan. Teruskan hasil
pengamatan.

9.  Hitung hambatan pertumbuhannya untuk setiap konsentrasi larutan.

10. Buat grafik IG 50/hambatan pertumbuhannya

D. hasil pengamatan.

Tabel 2.9

Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah

No Konsentrasi Rata-rata panjang IG (%)


akar
1 Kontrol 4 0
2 3,1% 3 25
3 6,25% 2 50
4 12,5% 1 75
5 25% 0 100
6 50% 0 100
7 100% 0 100

Rumus :
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
IG = Rata-rata
SD akar kontrol – Rata-rata akar konsentrasi X 100 % 3

Rata-rata akar control

Hambatan

Pertumbuhan

(%)

Konsentrasi

Grafik hambatan pertumbuhan akar bawang merah

E. Pembahasan

Untuk meningkatkan kualitas hidupnya manusia berusaha memanfaatkan kekayaan alam. Melalui
pikiran dan akal manusia menciptakan alat dan bahan yang digunakan untuk membantu meningkatkan
kualitas hidup manusia. Namun dalam kenyataannya kualitas hidup yang hendak dicapai, karena ada dampak
negative yang dihasilkan dari usaha manusia itu sendiri. Dampak negative tersebut dapat disebut dengan
pencemaran.

Dewvinisi pencemaran yaitu sebagai masuknya bahan atau energi ke dalam lingkungan yang
menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan baik yang bersifat fisik, kimiawi maupun biologi,
sehingga menganggu kesehatan, eksistensi manusia dan aktivitas manusia serta organisme lainnya.

F.  Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil usaha manusia dengan contoh deterjen
mempunyai dampak negative terhadap organisme/makhluk hidup lain yaitu ditandai dengan terhambatnya
pertumbuhan atau jika semakin parah akan berakibat tidak hidupnya makhluk hidup tersebut.

G.  Jawaban Pertanyaan

Berapa konsentrasi larutan dertejen minum yang menghentikan proses akar pertumbuhan akarnya?

Jawab: konsentrasi larutab dertejen minum yang menghasilkan proses pertumbuhan akar bawang merah
adalah 5%

Gambar pengaruh deterjen pada Pertumbuhan Akar Bawang Merah


PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRATIKUM IPA SD 3
PDKG MODUL 2
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

NAMA : HESTI NURAINI


NIM : 856757573
UPBJJ :

KEGIATAN PRATIKUM 2: PENCEMARAN LINGKUNGAN


L. JUDUL PERCOBAAN
2. Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan
M. TUJUAN PERCOBAAN
3. Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau
N. ALAT DAN BAHAN
8. Neraca analitik/sendok the
9. Gelas kimia
10. Tissue
11. Mistar
12. Kertas label
13. Gelas 1000 ml
14. Air ledeng/sumur
15. Deterjen bubuk
O. LANDASAN TEORI
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya pada tumbuhan
berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio didalam biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami
sejumlah perubahan fisiologi yang menyebabkan tumbuhan berbiji berkembang menjadi tumbuhan muda.
Tumbuhan muda ini dikenal dengan kecambah.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun
media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahp imbibisi (berarti
“minum”). Biji yang menyerap air dari lingkungan sekelilingnya baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk
embun/ uap air, efek yang terjadi adalah membesarnya membesarnya ukuran biji karna sel-sel embrio
membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik kehadiran air kehadiran air didalam sel mengaktivkan
sejumlah enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin
meningkat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji antara lain:
1.Faktor internal:      
     a. Gen
     b. Hormon
2.  Faktor eksternal:    
a. Air
 b. cahaya
c. suhu
     d. nutrisi
     e. ph
     f. ketinggian tempat
     g. O2
     h. CO2
     i. kelembapan
     j. angin
   Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat dari
bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
mempunyai
SD daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Detergen
3 merupakan garam
Natrium dari asam sulfonat.

P. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Sediakan larutan deterjen serbuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran 25%, pengenceran 12,5 %
pengenceran 6,25 %, pengenceran 3,1 % serta control yang berupa air ledeng / PDAM saja. Lalu simpan
larutan yang telah diberi label sebagai berikut:
Label 1 : 100 %
Label 2 : 50 %
Label 3 : 25 %
Label 4 : 12,5 %
Label 5 : 6,25 %
Label 6 : 3,10 %
Label Kontrol Air : Air Ledeng/Air PDAM
2. Cara menyediakan larutan :
Cara membuat larutan untuk setiap konsentrasi pada pratikum ini dapat dilihat pada cara menyediakan
larutan pada percobaan 1 : Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar kacang hijau.
3. Sediakan enam gelas kimia lain, beri label control, I, II, III, IV, V danVI. Masing-masing diberi lingkaran
kertas saring/kertas tissue
4. Masukan kacang hijau kedalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang mengapung, sementara
kacang hijau yang tenggelam yang digunakan dalam percobaan ini (kacang hijau terpilih).
5. Dari kacang hijau terpilih, ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II, 10 butir
dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VI dan 10
butir dalam larutan control. Biarkan rendam selama lima menit.
6. Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai. Atur yang baik agar hilum mengarah
kebawah.
7. Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau tersebut dengan larutan yang berlabel sama, kira-kira 100
ml.
8. Tutup kelima gelas tadi dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya yang dapat masuk.
9. Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Pada setiap pengamatan, ukurlah panjang akar dengan
mistar dari luar gelas piala. Kacang hijau yang tidak tumbuh akarnya dianggap memiliki panjang akar = 0
mm. Jika pada pengamatan dua hari (48 jam) tidak tumbuh akarnya (0 mm), dianggap kacang hijau mati.
Catatlah hasil pengamatan anda pada lembar kerja tabel 2.10 di belakang modul.
10. Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan 48 jam (grafik 2.2)
dengan menggunakan warna yang berbeda. Misal 24 jam dengan warna merah, 48 jam dengan warna hitam
Q. HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.10
Pengaruh deterjen terhadap tumbuhan
Konsentrasi Larutan Deterjen
No Hari ke 1 (24 jam)
100 % 50 % 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1. 2 0 4 5 10 10 20
2. 5 2 9 2 7 15 15
3. 2 0 4 8 9 15 15
4. 2 0 0 7 0 11 14
5. 0 0 6 10 9 10 16
6. 1 6 2 2 5 12 18
7. 0 7 3 4 3 8 0
8. 1 2 3 0 10 10 11
9. 0 0 2 0 3 10 0
10. 0 3 0 5 7 5 12
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD Jumlah 13 20 33 43 63 106 121 3
Rata-rata 1,3 2,0 3,3 4,3 6,3 10,6 12,1
Konsentrasi Larutan Deterjen
No Hari ke 2 (48 jam)
100 % 50 % 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1. 5 5 10 10 20 18 30
2. 9 6 15 5 15 25 28
3. 6 2 9 12 20 23 25
4. 5 3 5 12 5 17 20
5. 2 3 10 15 17 19 25
6. 5 10 6 8 14 20 30
7. 3 10 7 10 10 13 5
8. 3 5 7 5 22 18 20
9. 0 0 6 3 12 15 4
10. 0 10 3 10 13 10 15
Jumlah 38 54 78 90 148 178 202
Rata-rata 3,8 5,4 7,8 9 14,8 17,8 20,2

R. PETANYAAN-PERTANYAAN
1. Apa fungsi larutan 0 (Kontrol)?
Jawab :
Fungsi larutan 0 (kontrol) Sebagai pembanding dengan konsentrasi larutan deterjen dan sebagai bukti
bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam pertumbuhan karena tidak mengandung
deterjen. 
2. Apa kesimpulan apabila pada latutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati?
Jawab:
Jika pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau tersebut bukan bibit unggul
(mandul).
3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas timah ?
Jawab:
Untuk mengurangi intensitas cahaya , karena intensitas cahaya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
kacang hijau. Kacang hijau yang mendapatkan cahaya yang cukup, ukurannya lebih kecil, jaringan
mesofilnya juga lebih kecil, dan pertumbuhannya akan lebih lambat dari kacang hijau yang tidak mendapat
cahaya.

S. PEMBAHASAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut: pada hari pertama larutan deterjen
dengan konsentrasi 100% rata-rata panjang akar kecambah 1,3 dan ada 4 biji yang tidak mengalami
perkecambahan. Larutan 50% rata-rata panjangnya 2,0 dan ada 5 biji yang tidak mengalam pertumbuhan.
Larutan 25% 3,3 dan ada 2 biji yang belum mengalami pertumbuhan. Larutan 12,5% rata-rata panjang 4,3 ada
2 biji yang tidak mengalami pertumbuhan. Larutan 6,25% rata-rata panjang akarnya 6,3. Dan larutan 3,1%
panjangnya 10,6. Sementara pada larutan kontrol, dengan menggunakan air sumur sebagai pembanding rata-
rata panjang akar mencapai 12,1.
 Dihari kedua, setelah 48 jam semua kacang hijau mengalami pertambahan panjang pada akarnya dari semua
jenis larutan. Dimulai dari larutan 100% yang pada hari pertama 1,3 menjad 3,8. Larutan 50% dari 2,0 Menjadi
5,4. Larutan 25% panjangnya 3,3 menjadi 7,8. Larutan 12,5% yang semula 4,3 menjadi 9 begitu juga dengan
larutan 6,25% yang semula menjad 14,8. Sedangkan larutan 3,1% panjangnya 17,8 dari10, 6. Dan untuk larutan
kontrol menjadi 20,2.

T. KESIMPULAN
Semakin rendah persentase deterjen dalam air, perkecambahan kacang hijau akan berlangsung dengan baik.
Namun sebaliknya, persentase deterjen semakin tinggi perkecambahan terhambat. Dan juga kecambah pada
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
kadar
SD konsentrasi tertentu (rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan,
3 tetapi pada
konsentrasi tinggi kecambah tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan dan pada akhirnya akan mati.

U. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Safitri, Yuanida. 2014. Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau, dalam
             http://uxilyunaida.blogspot.com/2014/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html, diakses pada 25 oktober 2021
Lembar kerja: Praktikum IPA dasar di SD, dalam
       http://siindonesiacerdas.blogspot.com/2014/06/hasil-pratikum-perkecambahan-ipa-sd.html,   25 oktober
2021

V. KESULITAN YANG DIALAMI


3. Saran
Dalam pratikum pengaruh deterjen terhadap perkecambahan tidak ada kendala yang berarti. Bahan mudah
didapat, serta proses praktk berjalan lancer.
4. Masukan
Dengan adanya praktikum IPA SD ini diharpakan para mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan
dalam belajar mengenai berbagai pratikum IPA yang mana natinya bisa di aplikasikan dalam pembelajaran
sesunguhnya di SD nanti. Apabila dalam saya melakukan penyusunan tugas praktikum ini banyak terdapat
kesalahan atau kekeliruan saya mohon saran dan kritikannya yang dapat membangun motivasi minat
belajar saya untuk lebih baik lagi. Terimakasih
W. FOTO PRATIKUM IPA GERAK PADA TUMBUHAN

Persiapan alat dan bahan wadah telah terisi air deterjen msaing % konsetrasi

Wadah sudah terisi kacang hijau masig-masing 10 biji Wadah sudah terisi kacang hijau dibungkus dengan keerta
timah

Kacang hujau setelah 24 jam


PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3

Proses pengukuran kacang hujau setelah 24 jam menggunakan mistar

Laporan Praktikum Ekosistem Perairan (Praktikum IPA di SD)

2. Pencobaan kedua

A. Tujuan

Mengamati komponen-komponen yang terdapat dalam ekosistem perairan

B. Dasar Teori

Ekosistem merupakan hubungan timbale balik antara komponen abiotik dengan komponen biotik.
Ekosistem dibagi menjadi 2:

1.Ekosistem Darat, yaitu hubungan timbale balik antara komponen abiotik dengan komponen biotik yang
terjadi di lingkungan darat. Contoh : Sawah, Hutan dan taman.
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
2.Ekosistem
SD Perairan, yaitu hubungan timbal balik antara komponen abiotik dengan komponen
3 biotik yang
terjadi di perairan. Contoh :Kolam, Laut, Danau, dan lain-lain.

Kedua Ekosistem tersebut ada yang alami dan buatan.

C. Alat dan Bahan

1.Alat tulis

2.Kaca Pembesar

3.Barometer

4.Termometer

D. Cara Kerja

•Menentukan satu ekosistem buatan disekitar

•Mengamati komponen abiotiknya yang meliputi air, udara dan cahaya

•Mengamati komponen biotiknya

•Mencatat data pada tabel dalam lembar kerja

•Membuat kesimpulan secara singkat

E. Hasil Pengamatan

Tabel Komponen abiotik ekosistem perairan

NO KOMPONEN ABIOTIK KONDISI/KEADAAN


1 Air Sedikit Keruh
2 Udara Cukup
3 Cahaya Cukup

Tabel Komponen Biotik Ekosistem Perairan

NO Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai


Lumut Ikan Lele Bakteri
Eceng Gondok Ikan Mas Mikrobia lainya
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
Mata
SD Lele Ikan Mas 3

Teratai Katak

F. Pembahasan

Pada pengamatan diatas adalah pengamatan Ekosistem perairan Buatan, yaitu kolam ikan. Maka
komponen penyusunya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan Ekosistem Perairan Alami yang ada di laut.

Gambar Ekosistem Buatan Perairan

G. Kesimpulan

Ekosistem perairan buatan sangat terbatas jumlah komponen biotiknya. Jika ekosistem darat komponen
abiotik yang paling utama adalah tanah, maka ekosistem perairan komponen abiotik yang paling utama
adalah Air.

H. Jawaban Pertanyaan

Perbedaan antara ekosistem darat dengan ekosistem perairan :

1. Komponen abiotik utama ekosistem darat adalah tanah, sedangkan komponen abiotik yang utama pada
ekosistem perairan adalah Air.

2. Penyusun komponen biotik pada ekosistem darat adalah Makhluk hidup yang hanya bisa bertahan hidup di
daratan, sedangkan penyusun komponen biotik pada ekosistem perairan merupakan Makhluk hidup yang
hidupnya di air dan ada pula makhluk hidup yang dapat hidup di darat dan di air, yaitu hewan amfibi.
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3

Gambar Ekosistem perairan


PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3

3. pencobaan ketiga

A. Tujuan
Menentukan rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi dalam ekosistem darat dan
ekosistem perairan.

  B. Atal dan Bahan

1) Alat tulis

2) Lingkungan sekitar

 C. Cara Kerja

Ekosistem darat:

1) Memperhatikan data pada tabel 2.2 dan 2.4. kemudian membuat bagan rantai makanan

2) Menentukan jenis hewan pertama sebagai konsumen

3) Membuat  bagan rantai makanan

4) Membuat jaring-jaring makanan

5) Mengelompokkan Komponen biotiknya menurut tingkat trofiknya

6) Membuat bagan piramida ekologi

Ekosistem perairan :

1) Membuat bagan rantai makanan dan jaring-jaring makanan berdasarka tabel.2.6

2) Mengelompokkan komponen biotik ke dalam tingkat trofik

3) Membuat bagan piramida ekologi

4) Membuat kesimpulan mengenai rantai makanan

 D. Dasar Teori
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
Rantai
SD makanan berasal dari organism autrotofik, yaitu berupa tumbuh-tumbuhan.
3 Organisme yang

memakan tumbuhan disebut Herbivora (konsumen sekunder), yang memekan herbivors disebut karnivora
(konsumen sekunder) dan yang memakan konsumen sekunder adalah konsumen tersier.

Tingkatan organism dalam rantai makanan disebut tingkat trofik. Tingkat trofik pertama yaitu produsen
(tumbuhan). Kumpulan dari beberapa rantai makanan disebut dengan jaring-jaring makanan. Dengan kata lain
rantai makanan yang saling menjalin dengan kompleks.

    E. Hasil Pengamatan

1)      Ekosistem Darat

Rantai makanan 1 :

      Rumput  Belalang            katak burung

Rantai Makanan 2 :

      Pohon mangga            Ulat              Ayam burung

Rantai Makanan 3 :

      Daun             Belalang          Katak Ular


PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3

Tabel Tingkat tropic komponen biotik pda ekosistem darat

No Pengurai
Tingkat trofik

1 2 3 4

1 Rumput Bakteri

2 Jamur
Daun

3 Belalang

4 Ulat

5 Tikus

6 Ayam

7 Katak

8 Burung

9 Ular

10

2)      EkosistemPerairan
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
Rantaimakanan1
SD : 3

      Lumut              IkanLele                  Manusia

Rantaimakanan2 :

      Lumut            IkanNila               Manusia

Rantaimakanan3 :

      Lumut              Ikan Mas              Manusia

Tabel Tingkat tropic komponen biotik pda ekosistem perairan

No Pengurai
Tingkat trofik

1 2 3 4

1 Lumut Bakteri

2 Ikan mas

3 Ikan lele

4 Ikan nila

5 Manusia

F. Pembahasan

Dalam Ekosistem ada rantai makanan yaitu hubungan makan dan dimakan antara makhluk hidup yang
satu dengan yang lainnya. Sebuah Ekosistem akan seimbang dan terjaga kelestariannya apabila jumlah
produsen lebih banyak dibandingkan dengan Konsumen tingkat 1, konsumen tingkat 1 harus lebih banyak
dibandingkan dengan konsumen tingkat 2 dan seterusnya. Struktur trofik tertinggi dari pengamatan di atas
adalah Ular dan Burung Elang pada Ekosistem darat. dan manusia pada ekosistem perairan.
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
G. Kesimpulan
SD 3

Rantai makanan, jaring-jaring makanan ,dan piramida makanan merupakan satu kesatuan berturut-turut yang
tidak dapat di pisahkan. Dimana Rantai makanan adalah bagian dari jaring-jaring makanan. Terbentuknya
piramida ekologi karena adanya jaring- jarring makanan.

H.            JawabanPertanyaan

a)      Komponen yang sama yang terdapat dalam ekosistem darat dan perairan adalah komponen abiotik,
yaitu air, tanah dan udara. Hanya saja pada ekosistem darat jumlah komponen airnya lebih sedikit
dibandingkan ekosistem perairan.

b)      Ekosistem darat dan ekosistem perairan yang paling banyak komponen biotiknya adalah ekosistem
darat, karena jenis Makhluk hidupnya lebih kompleks.
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3

LEMBAR KERJA (LAPORAN)


PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107
MODUL 3 MAKANAN

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1
1. Judul Percobaan : Pengelompkan Bahan Makanan

A. Tujuan

Dapat mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat gizinya.

B. Alat dan Bahan

1.Tempat plastik

2. 20 macam bahan makanan

C. Dasar Teori

Bahan makanan dikelompokkan menjadi: bahan makanan pokok, bahan makanan lauk pauk, bahan
makanan sayur dan bahan makanan buah. Jika dihubungkan dengan kandungan gizi masing-masing jenis
pangan tersebut, pola menu juga dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Pangan pokok umumnya sebagai sumber karbohidrat

2. Lauk pauk sebgai sumber protein hewani dan nabati

3.Sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral

D. Cara kerja

1. Kumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam

Laporan Praktikum Pengelompokan Bahan Makanan (Praktikum IPA di SD)

2. Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kelompok karbohidrat, protein, lemak
dan vitamin.

3. Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah disediakan pada lembar kerja.

4. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?


PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3

E. Hasil Pegamatan

No Jenis Karbohidrat Protein Lemak Vitamin


mskanan

1 Kentang √

2 Tepung √

3 Jagung V

4 Ubi √

5 Pisang √

6 mangga √

7 Telur √

8 Beras √

9 ikan √

10 Daging √

11 Kedelai √

12 Kacang √
tanah

13 Susu √

14 Nanas √

15 Wortel √

16 Tomat √

17 Bayam √

18 Kacang √
merah

19 Pepaya √

20 Gajih √

F. Pembahasan
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
Karbohidrat
SD disebut juga hidrat arang atau zat tepung merupakan makanan pokok yang3 berguna
sebagai sumber zat tenaga. Karbohidrat terdapat pada padi-padian atau umbi-umbian, misal kentang, jagung,
ubi jalar, gandum, tepung beras, beras merah. Protein sebagai zat pembangun terdiri 2 jenis :

1. Protein nabati bersumber dari tumbuhan. Contoh : kacang hijau, kedelai, dan kacang tanah, kacang merah

2. Protein hewani bersumber dari hewan.

Contoh : susu, telur Lemak berfungsi sebagai sumber energi dan cadangan energi. Terdapat pada kelapa,
kemiri, gajih. Vitamin berguna sebagai zat pembangun

Contoh : a.Tomat, wortel sebagai sumber prekusor vitamin A (Betakarotin)

b.Bayam, daun pepaya sebagai mereduksi pembentukan kolesterol.

G. Kesimpulan

Kesimpulan Berdasarkan pengamatan pengelompokkan bahan makanan berdasarkan zat gizi ada 4 jenis:

1. Karbohidrat sebagai sumber zat tenaga. Contoh : kentang, tepung beras, jagung

2. Protein sebagai zat pembangun. Contoh : telur, ikan, daging, kedelai

3. Lemak sebagai sumber energi dan cadangan energy. Contoh : gajih

4. Vitamin sebagai zat pembangun. Contoh : wortel, tomat, bayam.

H. Jawaban pertanyaan

1.Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan balita adalah

a. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air

b Zat pengatur : protein, air

2.Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan untuk orang bekerja adalah:

a. Zat tenaga : hidrat arang/karbohidrat, lemak, protein

b. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air

c. Zat pengatur : protein, air

3. Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan pada usia lanjut

a. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air

b. Zat pengatur : protein, air

Referensi:
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
Rumanta,SDM. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandir 3

DEKOMENTASI
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3

2. Judul percobaan : Pengelompokan Sayuran


a. Hasil pengamatan
Tabel 3.2.

Jenis bahan Sayura Sayura Sayuran Sayuran Sayuran


No makanan akar/umbi tunas
n n kacang
daun buah kacangan
1 Bayam
2 Kangkung
3 Sawi
4 Daun singkong
5 Daun pepaya
6 Tomat
7 Terong
8 Cabe
9 Melinjo
10 Nangka
11 Waluh
12 wortel
13 Kentang
14 Kacang panjang
15 Kacang merah
16 Buncis
17 Kapri
18 Mentimun
19 Rebung
20 Tauge

Pengelompokan sayuran
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3

b. Pembahasan
Bahan makanan sayuran adalah bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan
yang setelah diolah menjadi makanan penyerta dan makanan utama.
Bahan makanan sayuran dibedakan menajdi beberapa kelompok:
1. Sayuran daun: tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi
hidangan makanan adalah bagian daunnya.
Contoh: bayam, kangkung, sawi, daun, singkong dan daun pepaya
2. 2. Sayuran buah : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah
menjadi hidangan makanan adalah buahnya.
Contoh: tomat, terong, cabe, melinjo, nangka, waluh
3. 3. Sayuran umbi/akar : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah
menjadi hidangan makanan adalah bagian umbi/akarnya.
Contoh: wortel, kentang
4. 4.Sayuran kacang-kacangan : tumbuhan dengan bagian utama yang
diolah menjadi hidangan makanan adalah biji yang berupa kacang-
kacangan..
Contoh: kacang panjang, kacang tanah, buncis, kapri
5. 5.Sayuran tunas : tumbuhan dengan bagian utama sebagai makanan
adalah tunas tanaman.
Contoh: tauge, rebung
c. Kesimpulan
Bahan makanan berupa sayuran dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompk
yaitu:
1. Sayuran daun
2. Sayuran buah
3. Sayuran umbi/akar
4. Sayuran kacang-kacangan
5. Sayuran tunas
d. Jawaban pertanyaan
1. Dilihat dari TRIGUNA MAKANAN sayuran termasuk : zat pembangun
2. Termasuk ke dalam kelompok makanan
a. Melinjo termasuk sayuran kacang-kacangan
b. Brokoli termasuk sayuran
c. Cabe termasuk sayuran buah
d. Bawang merah termasuk sayuran umbi/akar
e. Terong termasuk sayuran buah
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3

3. Judul percobaan : Membuat menu makanan berdasarkan 4 sehat lima sempurna

A. Judul Percobaan : Jenis Zat dalam Makanan

B. Tujuan :

Dapat membuat menu makanan dari bahan makanan sederhana sesuai dengan slogan 4
sehat 5 sempurna.

C. Alat dan Bahan:

1. Kacang panjang
2. Tahu
3. Tempe
4. Ikan nila
5. Susu
6. Pisang
7. Mangga

D. Teori Dasar:

Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh
makhluk hidup untuk memberikan tenaga dan nutrisi.Makanan dapat dikelompokan ke
dalam berbagai macam golongan. Berdasarkan “empat sehat lima sempurna”, makanan
dapat dikelompokkan menjadi 5 golongan, yaitu:

a. Makanan pokok merupakan sumber zat tenaga (energi)

b. Lauk pauk merupakan makanan sumber zat pembangun

c. Sayuran merupakan bahan makanan sumber zat pengatur

d. Buah merupakan bahan makanan sumber zat pengatur seperti sayuran

e. Susu merupakan sumber zat pembangun dan pengatur

E. Cara Kerja :
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3

1. Menyiapkan bahan makanan yang diperlukan untuk membuat menu makanan.

2. Membuat menu makanan sederhana yang mencakup empat sehat lima sempurna.
Menulis masakan yang dihasilkan dari bahan-bahan makanan tersebut serta
memasukkannya ke dalam kolom/tabel yang sudah disiapkan.

3. Menarik kesimpulan dari praktikum.

F. Hasil pengamatan

TABEL 3.3

Makanan 4 sehat 5 sempurna

N J K Je Zat makanan
o e el ni
n o s
kar P L V
is m ba
bo r e it
m po ha
hid o m a
a k n
rat t a m
s m m
e k i
a ak ak
i n
k an an
n
a an an
n

1 N M B
a ak er
si an as
p an
u po
ti ko
h k

2 O La T
s uk e
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3

e pa m
n uk pe
g ka
t ca
e n
m g
p
e
d
a
n
k
a
c
a
n
g

3 S Sa T
a yu er
y ra o
u n n
r g
l T
o e
d m
e pe
T
ah
u

4 I La I
k uk ka
a pa n
n
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3

n uk
il
a

5 P B
is ua
a h-
n bu
g ah
, an
m
a
n
g
g
a

6 Su M
su in
u
m
an

G. Pembahasaan
Setiap makanan mempunyai kandungan gizi berbeda. Protein, karbohidrat, lemak,
vitamin dan yang lainnya adalah salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari
makanan. Karbohidrat disebut juga hidrat arang atau zat tepung merupakan makanan
pokok yang berguna sebagai sumber zat tenaga. Karbohidrat terdapat pada padi- padian
atau umbi-umbian, misal kentang, jagung, ubi jalar, gandum, tepung beras, beras
merah.Protein sebagai zat pembangun terdiri 2 jenis. Pertama, protein nabati bersumber
dari tumbuhan, contoh : kacang hijau, kedelai, dan kacang tanah, kacang merah. Kedua,
protein hewani bersumber dari hewan, contoh : tempe,tahu
Lemak berfungsi sebagai sumber energi dan cadangan energi. Terdapat pada kelapa,
kemiri, gajih.
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3

Vitamin berguna sebagai zat pengatur dan pembangun. Contoh : a) pisang sebagai
sumber vitamin A yang berfungsi mengatur kesimbangan cairan dan elektrolit sehingga
tekanan darah tetap stabil. b) susu sebagai sumber vitamin D yang memiliki fungsi
untuk membantu dalam proses pembentukan tulang dan gigi.
H. Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan pengelompokkan dan pembuatan bahan makanan sederhana


berdasarkan zat gizi ada 4 jenis:

1. Karbohidrat sebagai sumber zat tenaga. Contoh : tepung beras,


2. Protein sebagai zat pembangun. Contoh : tahu
3. Vitamin sebagai zat pembangun dan pengatur. Contoh : pisang, mangga

I. Jawban pertanyaan

1.Empat sehat lima sempurna : cara sederhana dan mudah untuk menyusun menu
seimbang yang berstandar pada nilai gizi dan kebutuhan zat makana yang dibutuhkan
tubuh yaitu : nasi, lauk pauk, sayuran, buah, dan susu.

2. Triguna pangan : pengelompokkan makanan berdasarkan fungsi fisiologisnya yaiut:

1)Untuk begerak : merupakan zat tenaga Misal : karbohidrat, lemak, protein

2)Untuk membangun : merupakan zat pembangun Misal : protein, mineral, vitamin, air

3)Untuk mengatur : merupakan zat pengatur Misal : protein dan air


PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
DEKOMENTASI
SD 3
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3

B. KEGIATAN PRATIKUM 2
1. Judul Percobaan: Uji Karbohidrat
a. Hasil Pengamataan

Tabel 3.4.

Uji Karbohidrat
Warna
No. Bahan Makanan Sebelum diberi Sesudah diberi Keteranga
Yodium Yodium n
1. Pisang Putih Hitam √
2. Apel Putih Coklat X
3. Nasi Putih Ungu pekat √
4. Telur Rebus (bagian Putih Putih X
putih) kekuningan
5. Tahu Putih Putih Coklat X
6. Margarin Krem/kuning Krem X
7. Biskuit Coklat Hitam √
8. Tepung terigu Putih Biru kehitaman √
9. Gula Pasir Putih Coklat X

Gambar 3.4.

Uji Karbohidrat

UL 3
b. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan yodium / reagen lugol yang
digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum)
atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut
mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan
karbohidratnya. Sesuai pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :
Uji Pisang Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi dengan
larutan yodium / reagen lugol dan tidak menghasilkan warna hitam. Hal itu berarti pisang
mengandung karbohidrat (amilum).
Apel Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan larutan
yodium / lugol berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa apel tidak
mengandung karbohidrat (amilum).
Nasi Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna ungu pekat / menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa nasi
mengandung karbohidrat (amilum).
Telur Rebus (bagian putihnya)
Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium /
reagen lugol menghasilkan warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak
menunjukkan bahwa putih telur tidak mengandung karbohidrat (amilum), karena bila
memiliki karbohidrat (amilum), setelah di uji seharusnya memiliki warna biru
kehitaman / hitam / ungu.
Tahu Putih
Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna menjadi putih kecokelatan. Hal itu menunjukkan bahwa tahu tidak
mengandung karbohidrat (amilum).
Margarin
Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol tidak
berubah warna. Hal itu menunjukkan bahwa margarin tidak mengandung karbohidrat
(amilum).
Biskuit
Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan larutan yodium /
lugol berubah warna menjadi hitam. Hal itu menunjukkan bahwa biskuit mengandung
karbohidrat (amilum).
Tepung terigu
Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah
warna menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung
karbohidrat (amilum).
Gula pasir
Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah
warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa gula pasir tidak mengandung
karbohidrat (amilum).
Kentang
Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan lugol berubah warna
menjadi hitam . Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung karbohidrat
(amilum).
29
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 3
c. Kesimpulan
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-bahan
makanan ( pisang, apen, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine, biskuit, tepung
terigu, gula pasir, dan kentang) yang ditetesi dengan larutan yodium / reagen lugol
maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung karbohidrat dan ada pula
yang tidak mengandung karbohidrat seperti sebagai berikut :
1. Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
2. Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu,
margarin, dan gula pasir.
d. Jawaban pertanyaan
1) tidak, karena dari bahan-bahan makanan tersebut di atas setelah ditetesi dengan
larutan yodium tidak semuanya berubah warna menjadi biru, ungu, atau hitam.
Ada beberapa yang coklat, putih kekuningan, dan ada pula yang tetap seperti
warna semula.
2) Karena dari bahan makanan terssebut ada yang mengandung karbohidrat dan ada
pula
yang tidak mengandung karbohidrat.
3) Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
PRAKTIKUM IPA DI PDGK4107/MODUL
SD 2. Judul percobaan : Uji Lemak 3
a. Hasil Pengamatan

Tabel 3.5.bekas
Meninggalkan
No. Bahan yang diuji noda minyak Keterangan
YaUji LemakTidak
1. Kemiri √ Mengandung lemak
2. Margarin √ Mengandung lemak
3. Wortel √ Tidak mengandung lemak
4. Seledri √ Tidak mengandung lemak
5. Biji jagung kering √ Tidak mengandung lemak
6. Singkong kering √ Tidak mengandung lemak
7. Kacang tanah kering √ Mengandung lemak
8. Pepaya √ Tidak mengandung lemak
9. Santan √ Mengandung lemak
10. Susu √ Tidak mengandung lemak
11. Minyak Goreng √ Mengandung lemak
Gambar uji lemak

b. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini dapat di ketahui bahwa :
Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
kemiri mengandung lemak.
Margarin
Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa margarin mengandung lemak.
Wortel
Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa wortel tidak mengandung lemak. Wortel
mengandung vitamin A yang bermanfaat buat kesehatan mata.
Seledri
Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa seledri tidak mengandung lemak.
Biji Jagung kering
Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian diusap-usapkan
pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit
kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa biji jagung kering tidak
mengandung lemak.
Singkong
Pada uji lemak, singkong kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan
pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit
kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa singkong kering tidak
mengandung lemak.
Kacang tanah kering
Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan
pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit
kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kacang tanah kering
mengandung lemak.
Papaya
Pada uji lemak, papaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa papaya tidak mengandung lemak.
Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa santan mengandung lemak.
Susu
Pada uji lemak, susu yang ditetskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa susu tidak mengandung lemak.
Minyak goring
Pada uji lemak, minyak goreng diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa minyak goreng mengandung lemak.
c. Kesimpulan
Setelah melakukan uji lemak dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan
( kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering, kacang tanah
kering, papaya, santan, susu, dan minyak goreng) maka ada beberapa bahan yang
teridentifikasi mengandung lemak dan ada pula yang teridentifikasi tidak
mengandung lemak seperti sebagai berikut :
1. Bahan yang mengandung lemak :kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan,
minyak
goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering,
singkong kering, papaya, susu.
d. Jawban pertanyaan
1) bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri dan
papaya tidak dak terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti kertas
coklat biasa.
2) Setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan bekas
seledri
dan papaya tidak terlihat transparan.
3) Sumber lemak
1. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering,
santan, minyak goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering,
singkong
kering, papaya, susu.
3. Judul Percobaan : Uji Protein
a. Hasil pengamatan

Tabel 3.6.

Uji Protein
Mengandung Protein
No. Jenis bahan makanan Ya Tidak Keterangan
1. Bulu Ayam* √ Mengandung protein
2. Putih telur √ Mengandung protein
3. Roti √ Tidak Mengandung protein
4. Tempe √ Mengandung protein
5. Daging ayam √ Mengandung protein
6. Kangkung √ Tidak Mengandung protein
7. Seledri √ Mengandung protein
b. Pembahasan

Pada kegiatan praktikum uji protein kali ini dapat di ketahui bahwa :
Bulu Ayam
Pada uji protein, Bulu ayam yang yang dibakar di atas lilin yang nyala baunya
dijadikan sebagai kontrol/indikator (acuan) untuk bahan makanan yanglain yang
dibakar.
Putih Telur (yang sudah direbus)
Pada uji protein, putih telur rebus yang diiris kecil dan kemudian dibakar,
setelah diamati baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang
dibakar. Hal itu menunjukan bahwa putih telur mengandung protein.
Roti
Pada uji protein, roti yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah diamati
baunya ternyata baunya tidak sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu
menunjukan bahwa roti tidak mengandung protein.
Tempe
Pada uji protein, tempe yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah diamati
baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu
menunjukan bahwa tempe mengandung protein.
Seledri
Pada uji protein, seledri yang dibakar setelah diamati baunya ternyata baunya
sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan bahwa seledri
mengandung protein.
Daging Ayam
Pada uji protein, daging ayam yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah
diamati baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal
itu menunjukan bahwa daging ayam mengandung protein.
Kangkung
Pada uji protein, Kangkung yang dibakar, setelah diamati baunya ternyata
baunya tidak sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan
bahwa roti tidak mengandung protein.

c. Kesimpulan
Setelah melakukan uji protein dengan menggunakan contoh bahan-bahan
makanan (seledri, kangkung, putih telur, roti, tempe, daging ayam) dengan bulu
ayam yang dibakar sebagai indikatornya maka ada beberapa bahan yang
teridentifikasi mengandung protein (yang sama dengan bau bulu ayam yang dibakar)
dan ada pula yang teridentifikasi tidak mengandung protein (yang tidak sama dengan
bau bulu ayam yang dibakar)seperti sebagai berikut :
1. Bahan yang mengandung protein : putih telur, tempe, daging ayam, seledri
2. Bahan yang tidak mengandung protein : roti, kangkung
d. Jawaban pertanyaan
1) Semua bahan makanan yang diuji menunjukan warna yang tidak sama
2) Indentifikasi bau yang ditimbulkannya yaitu :
a. Putih telur setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang
ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar.
b. Roti setelah di bakar baunya tidak seperti/tidak sama dengan bau yang
ditimbulkan
oleh bulu ayam yang dibakar.
c. Tempe setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang ditimbulkan
Pada uji protein, daging ayam yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah
diamati baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal
itu menunjukan bahwa daging ayam mengandung protein.
 Kangkung
Pada uji protein, Kangkung yang dibakar, setelah diamati baunya ternyata
baunya tidak sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan
bahwa roti tidak mengandung protein.
e. Kesimpulan
Setelah melakukan uji protein dengan menggunakan contoh bahan-bahan
makanan (seledri, kangkung, putih telur, roti, tempe, daging ayam) dengan bulu
ayam yang dibakar sebagai indikatornya maka ada beberapa bahan yang
teridentifikasi mengandung protein (yang sama dengan bau bulu ayam yang dibakar)
dan ada pula yang teridentifikasi tidak mengandung protein (yang tidak sama dengan
bau bulu ayam yang dibakar)seperti sebagai berikut :
1. Bahan yang mengandung protein : putih telur, tempe, daging ayam, seledri
2. Bahan yang tidak mengandung protein : roti, kangkung
f. Jawaban pertanyaan
3) Semua bahan makanan yang diuji menunjukan warna yang tidak sama
4) Indentifikasi bau yang ditimbulkannya yaitu :
a. Putih telur setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang
ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar.
b. Roti setelah di bakar baunya tidak seperti/tidak sama dengan bau yang
ditimbulkan
oleh bulu ayam yang dibakar.
c. Tempe setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang ditimbulkan
oleh bulu ayam yang dibakar.
C. KEGIATAN PRAKTIKUM 3
1. Judul Percobaan : Struktur system pencernaan
a. Hasil pengamatan

Gambar 3.7.

Sistem Pencernaan
b. Pembahasan

Sistem pencernaan pada tubuh terjadi secara mekanis


( penghancuran makanan dengan bantuan gigi dan gerakan dinding
lambung ) dan kimiawi ( penghancuran makanan dengan bantuan
enzim yang dapat mengubah makanan menjadi sari makanan)

c. Kesimpulan
Sistem pencernaan makanan pada manusia dimulai dai rongga
mulut, kerongkongan , lambung, usus halus, usus besar, anus.

d. Jawaban
1. Bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim
a. Mulut, lambung, usus halus, pangkreas.
b. Mulut yaitu kelenjar ludah
menghasilkan enzimptralin
c. lambung menghasilkan
pepsin, renin, asam klorida
b. usus halusmenghasilkan enzim sakrose, maltase, laktase,
peptidase. Pangkreas menghasilkan enzim lipase, amilase,
tripsinogen.
2. Enzim ptialin menguraikan amilum menjadi maltase
a. Pepsin memacah molekul protein menjadi pepton
b. Sakarase mencernakan sakarosa menjadi glukosa
c. Maltase mencernakan maltosa menjadi dua glukosa
d. Laktase mencernakan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
e. Lipase mencernakan zat lemak menjadi asama lemak dan
gliserol
f. Amilase mencernakan amilum menjadi maltosa
g. Trispsin mencernakan protein dan popton menjadi dipeptida
dan asam amino
LAPORAN PRAKTIKUM
IPA DI SD PDGK4107
MODUL 4
MEKANIKA

GAYA LISTRIK STATIS


A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk mengetahui adanya gaya listrik statis.
2. Untuk membuktikan adanya gaya listrik statis.

B. KAJIAN TEORI
Gaya listik adalah tarikan/dorongan yang ditimbulkan oleh benda-benda yang
bermuatan listrik. Ada 2 jenis muatan litrsik, yaitu : muatan listrik positif dan muatan
listrik negatif. Kekekalan muatan listrik menyatakan bahwa jika sejumlah muatan
listrik dengan jenis tertentu dihasilkan dalam suatu proses maka sejumlah listrik
bermuatan lawan jenisnya dihasilkan, sehingga jumlah muatan neto suatu sistem
terisolasi adalah nol. 
Teori Listrik dibagi menjadi dua yaitu, listrik statis dan listrik dinamis. Listrik
statis adalah listrik yang tidak mengalir atau listrik yang muatan-muatan listriknya
berada dalam keadaan diam. Listrik statis merupakan bentuk listrik yang dihasilkan
bila beberapa benda digosokkan satu sama lain. Sedangkan listrik dinamis adalah
muatan-muatan arus listrik yang bergerak dan menghasilkan arus listrik. Peristiwa ini
terjadi karena proses pemberian muatan secara induksi (digosokkan) kepada isolator.
Kebanyakan atom atau molekul netral pusat muatan positif berimpit dengan muatan
negatif. Ketika isolator didekati oleh benda bermuatan positif, pusat muatan negatif
ditarik mendekati benda bermuatan positif. Ini menghasilkan muatan lebih negatif
pada sisi yang berdekatan dengan pemberi muatan. Gejala ini dikenal dengan sebutan
polarisasi. Pada keadaan ini muatan benda berlawanan jenis dengan polaritas muatan
induksi isolator. Muatan yang berbeda jenis menghasilkan gaya tarik menarik sehinga
isolator dapat menempel pada benda bermuatan listrik.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Penggaris
2. Potongan-potongan kecil kertas 
3. Rambut seseorang yang agak tebal dan kering 

D. CARA KERJA
1. Gosokan penggaris plastik plastik ke rambut.
2. Kemudian dekatkan penggaris plastik itu ke potongan-potongan kertas kecil.
3. Amati apa yang terjadi.
4. Catat semua hasil pengamatan pada lembar kerja dan buatlah kesimpulan tentang
gaya listrik statis.

E. HASIL OBSERVASI
 

Penggaris dapat menarik potongan-potongan kertas karena semua benda-


benda tersebut bermuatan listrik. Muatan listrik tersebut berada dalam keadaan diam
(statis), oleh karena itulah disebut sebagai listrik statis. Listrik statis merupakan energi
yang dimiliki oleh benda bermuatan listrik.
No Keadaan penggaris Keadaan kertas
1 Netral sebeum digosok rambut   Diam tak bergerak 
2 Sesudah digosok ke rambut  Bergerak/tertarik ke arah penggaris 

F. PEMBAHASAN DAN JAWABAN PERTANYAAN


Untuk mengetahui adanya gaya listik statis, maka kita melakukan percobaan
dengan penggaris plastik, rambut kering dan agak tebal dan potongan-potongan
kertas. Setelah kita gosokkan atau kita penggaris rambut yang agak tebal dengan
penggaris plastik, kemudian kita dekatkan dengan potongan-potongan kertas, maka
yang terjadi adalah potongan-potongan kertas akan tertarik kearah penggaris plastik
tersebut. Hal itu disebabkan karena penggaris plastik sudah mengandung /bermuatan
gaya kelistrikan.  Adanya gaya kelistrikan inilah yang membuat benda plastik dapat
menarik potongan-potongan kertas atau benda-benda kecil lainnya. Akan tetapi,
tarikan tersebut hanya berlangsung sementara (sebentar), hal itu terjadi karena benda
plastik menjadi tidak bermuatan listrik lagi.
Gaya apakah yang menyebabkan potongan kertas tertarik oleh penggaris
plastik yang digosokkan dengan rambut kering? 
Jawab: gaya listrik statis.

G. KESIMPULAN
Penggaris plastik setelah digunakan untuk menyisir rambut kering, lalu
didekatkan pada potongan kertas kecil-kecil, maka kertas tersebut akan tertarik dan
menempel pada penggaris. Hal ini terjadi karena gesekan penggaris dengan rambut
mampu menghasilkan gaya listrik statis. Gaya listrik statis inilah yang menyebabkan
potongan kertas tertarik dan menempel pada ketas.

GAYA MAGNET
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk mengetahui bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu 
2. Untuk mengetahui jenis-jenis benda yang dapat ditarik magnet 
B. KAJIAN TEORI
Magnet berasal dari kata “magnesia” yang artinya nama sebuah daerah kecil di
Asia. Dahulu, di tempat itulah orang pertama kali menemukan batu yang mampu
menarik besi. Batu itu kemudian di namakan magnet. Magnet tersebut tergolong
magnet alam. Setelah manusia menguasai teknologi, maka dibuat magnet buatan.
Berbagai benda dapat ditarik oleh magnet tersebut. Tetapi hanya benda-benda tertentu
yang mampu ditarik oleh magnet. 
Magnet dapat menarik benda-benda yang terbuat dari logam tertentu, seperti
besi, nikel, dan kobalt. Sedangkan benda lain tidak dapat ditarik oleh magnet karena
tidak mengandung salah satu dari logam tersebut. 

C. ALAT DAN BAHAN


1. Magnet batang 
2. Jarum jahit 
3. Alumunium 
4. Seng 
5. Seutas benang jahit 
6. Potongan plastik 
7. Potongan kertas 
8. Statif 

D. CARA KERJA
1. Dekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi tidak sampai
bersentuhan.
2. Amati apa yang terjadi.
3. Masukan data dalam tabel  pengamatan.

E. HASIL OBSERVASI

No Magnet Bahan Tertarik / Tidak tertarik


1 Magnet Jarum Tertarik
2 Magnet Aluminium Tidak tertarik
3 Magnet Seng Tertarik
4 Magnet Benang jahit Tidak tertarik
5 Magnet Plastik Tidak tertarik
6 Magnet Kertas Tidak tertarik

F. PEMBAHASAN
Untuk mengetahui bahan-bahan apa saja yang bisa/tidak tertarik oleh magnet,
maka kita lakukan percobaan seperti di atas. Hasil dari data pengamatan tersebut
dapat kita ketahui bahwa jarum jahit dan seng tertarik oleh magnet. Sedangkan
aluminiun, benang jahit, plastik, dan kertas tidak tertarik oleh magnet. Jarum jahit dan
seng tertarik mendekati magnet yang kita dekatkan .
Mengapa benda-benda logam yang kecil dapat ditarik oleh magnet batang ?
Jawab : karena benda-benda kecil tersebut mengandung sifat megnetis,
 sehingga jika didekatkan dengan magnet batang, maka akan tertarik mendekati
magnet batang tersebut.

G. KESIMPULAN
Setelah kita melakukan percobaan dan mengetahui hasilnya, maka dapat kita
simpulkan bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu yang terbuat dari besi,
nikel dan kobalt yang disebut benda magnetik. Sedangkan benda-benda yang lain
tidak tertarik oleh magnet dan disebut benda nonmagnetik.

GAYA GESEK
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengetahui adanya gaya gesek suatu benda (balok).

B. KAJIAN TEORI
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah
kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda
bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud di sini tidak harus berbentuk padat, melainkan
dapat pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya gesek antara dua buah benda padat misalnya
adalah gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan gaya antara benda padat dan cairan serta
gas adalah gaya Stokes.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Meja kayu
2. Neraca pegas 1 buah 
3. Balok kayu dengan 4 bahan sisi berbeda (kayu, plastik mika, busa, dan kain wool)

D. CARA KERJA
1. Letakkan sebuah balok kayu di atas meja kayu.
2. Kaitkan ujung neraca pegas pada balok.
3. Tariklah neraca pegas ke kanan perlahan – lahan dan catat penunjukan pada skala
neraca pegas (saat balok mulai bergerak).
4. Tarik terus sampai balok bergerak dan catat berapa gaya yang diperlukan untuk
bergerak.
5. Ulangi langkah di atas dengan mengganti alas menggunakan sisi yang berbeda.
Catatlah perbedaan gaya yang ditunjukkan skala neraca pegas.
E. HASIL OBSERVASI

No. Keadaan balok Penunjukkan  neraca pegas (Newton)


Alas kayu Alas mika Alas busa Alas wool
1 Sebelum bergerak 0 0 0 0
2 Saat bergerak 0,6 0,3 0,7 0,4
3 Sesudah bergerak 0,4 0,2 0,5 0,3

F. PEMBAHASAN
Pada saat balok kayu ditarik oleh neraca pegas dengan gaya yang kecil, balok
kayu belum bergerak karena adanya gaya gesek antara kubus dan permukaan meja yang
melawan gaya tarik.
Pada saat dibandingkan manakah yang lebih mudah menarik balok kayu yang
permukaannya kasar atau yang permukaanya halus, ternyata balok kayu yang
permukaanya kasar lebih mudah ditarik dari pada balok kayu yang permukaanya halus.
Kenapa balok di atas meja hanya bisa ditarik dengan gaya tertentu?
Balok di atas meja hanya dapat ditarik dengan gaya gesek karena semakin
besar/luas benda yang bergesekan semakin besar pula gaya gesek yang ditimbulkan
berarti gerak benda semakin terhambat.

G. KESIMPULAN
1. Gaya gesek terdapat pada dua benda yang saling bersentuhan. 
2. Gaya gesek memiliki arah berlawanan dengan arah gerak benda.
3. Gaya gesek makin besar jika permukaan benda yang bersentuhan kasar dan gaya
gesek berkurang jika permukaan benda yang bersentuhan licin.

GAYA PEGAS
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengetahui adanya gaya pegas.

B. KAJIAN TEORI
Bila sebuah benda diregangakan oleh gaya, maka panjang benda akan bertambah.
Panjang atau pendeknya pertambahan panjang benda tergantung pada elastisitas bahan
dari benda tersebut dan juga gaya yang diberikannya. Apabila benda masih berada dalam
keadaan elastis (batas elastisitasnya belum dilampaui), beradasarkan hukum Hooke
pertambahan panjang (∆x)  sebanding dengan besar gaya F yang meregangkan benda.
Asas ini berlaku juga bagi pegas heliks, selama batas elastisitas pegas tidak terlampaui
(Umar, 2008). 
Jika gaya yang bekerja pada sebuah pegas dihilangkan, pegas tersebut akan
kembali pada keadaan semula. Robert Hooke, ilmuwan berkebangsaan Inggris
menyimpulkan bahwa sifat elastis pegas tersebut ada batasnya dan besar gaya pegas
sebanding dengan pertambahan panjang pegas. Dari penelitian yang dilakukan,
didapatkan bahwa besar gaya pegas pemulih sebanding dengan pertambahan panjang
pegas.

C. ALAT DAN BAHAN


1.   Karet Gelang
2.   Penggaris
3.   Beban 50 gr
4.   Statif

D. CARA KERJA
1.   Seutas karet gelang digantungkan pada statif.
2.   Sebuah beban digantungkan pula pada ujung karet yang satunya lagi.
3.   Beban ditarik ke bawah kemudian dilepaskan.

E. HASIL OBSERVASI

Karet gelang yang diberi beban bila ditarik ke bawah selama beberapa kali akan
bergerak kembali ke atas. Hal ini di sebabkan oleh kelenturan dan gaya dorong yang ada
pada karet gelang yang menimbulkan gaya pegas.

F. PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan gaya yang terjadi adalah gaya pegas, karena karet gelang
tersebut kembali ke bentuk semula (karet gelang merupakan benda yang elastic). Bila
suatu benda di kenai sebuah gaya dan kemudian gaya tersebut di hilangkan, maka benda
akan kembali ke bentuk semula, berarti benda itu adalah benda elastis. Namun pada
umumnya benda bila dikenai gaya tidak dapat dikembalikan ke bentuk semula walaupun
gaya yang bekerja sudah hilang. Benda seperti ini disebut benda plastis. Jadi benda elastic
yang kembali kebentuk semula mempunyai gaya pegas sedangkan benda plastis tidak
mempunyai gaya pegas.
Apa yang menyebabkan benda yang digantung pada karet gelang bila ditarik ke
bawah akan kembali ke atas?
Karena adanya gaya pegas pada benda elastis, yaitu karet gelang.

G. KESIMPULAN
Pada kegiatan, yang menyebabkan benda yang digantung pada karet gelang bila
ditarik kebawah kembali keatas adalah karena gaya pegas.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, ternyata semakin besar gaya yang
bekerja pada suatu pegas, maka semakin besar pula pertambahan panjangnya. Hal ini juga
dipengaruhi oleh besarnya massa benda yang mempengaruhi besarnya gaya tarik pegas.
Di mana gaya tarik pegasnya berbanding lurus dengan massa benda. Besarnya konstanta
pegas tergantung dari pada jenis pegas yang bekerja.
Karet gelang yang diberi beban bila ditarik ke bawah selama beberapa kali lalu ke
kanan dan ke kiri. Hal ini di sebabkan oleh kelenturan dan gaya dorong yang ada pada
karet gelang yang menimbulkan gaya pegas

GAYA BERAT
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengetahui adanya gaya berat pada benda untuk bergerak.

B. KAJIAN TEORI
Gaya berat (gaya gravitasi) adalah suatu gaya yang bersifat menarik suatu
benda menuju benda lain. Segala benda dapat jatuh ke bumi karena bumi menarik
benda tersebut. Gaya tarik bumi dinamakan gaya gravitasi bumi. Benda jatuh bebas
disebabkan oleh gaya gravitasi bumi. 

C. ALAT DAN BAHAN


1. Karet gelang
2. Penggaris
3. Beban (benda bermassa 50 gr, 100 gr, 150 gr, 200 grdan 250 gr)
4. Statif

D. CARA KERJA
1. Ambil seutas karet gelang, gantungkan salah satu ujungnya pada statif.
2. Ukur panjang karet gelang mula-mula.
3. Gantungkan pula sebuah beban pada ujung karet gelang.
4. Ukur panjang karet gelang.
5. Ulangi mengukur panjang karet gelang setiap penggantian beban yang lebih besar (5
macam beban).
6. Tulislah hasil pengukuran pada tabel pengamatan.

E. HASIL OBSERVASI

    
Panjang karet gelang mula-mula: 5,5 cm
Hasil Pengamatan gaya berat
No Massa beban (gr) Panjang karet gelang
(cm)
1 50 6,5
2 100 8,5
3 150 13,5
4 200 17
5 250 20

F. PEMBAHASAN
Setelah kita melakukan percobaan di atas, maka dapat kita ketahui bahwa semakin
berat beban yang kita gantungkan, maka semakin panjang karet gelangnya. Semua itu
disebabkan karena gaya gravitasi yang terdapat pada benda tersebut juga semakin besar, jika
beban yang digantungkan juga besar.
Mengapa panjang karet gelang bertambah sesuai dengan bertambahnya beban yang
digantungkan?
Karena semakin besar/berat benda, maka gaya gravitasinya juga semakin besar.
Sehingga semakin besar gaya gravitasi buminya, maka gaya tarik bumi juga semakin besar
yang menyebabkan panjang karet semakin panjang.

G. KESIMPULAN
Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa semakin  berat
beban  yang diterima maka karet gelang akan semakin memanjang dikarenakan adanya gaya
berat (gaya gravitasi). Setiap benda mempunyai gaya berat (gravitasi). Besar gaya
gravitasinya tergantung berat benda tersebut.
KEGIATAN PRAKTIKUM

1. Judul Percobaan       :   Gerak Lurus Beraturan


2. Tujuan                       :
1.  Untuk mengetahui perbandingan jarak dan waktu  yang dibutuhkan benda bergerak lurus
beraturan.
2.    Untuk mengetahui kecepatan benda yang bergerak.

3.  Alat dan Bahan         :


  Katrol gantung tunggal
 Stop watch
 Penggaris
 Beban gantung 100 gr (2 buah)
Statif dan klem
 Benang kasur
Plastisin
Beban tambahan
4. Cara Kerja                 :
a.  Rakit alat dan bahan
b.Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun dan M2 naik.
c. Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A.
d. Ukur panjang BC
e. Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang diperlukan M1
untuk bergerak dari B ke C.
f.  Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda.
 g.  Catat datanya pada tabel.

5.  Teori              
Gerak lurus beraturan adalah gerak lurus suatu obyek dimana
dalam gerak ini kecepatannya tetap atau tanpa percepatan, sehingga jarak yang ditempuh
dalam gerak lurus beraturan adalah kelajuan kali waktu. Suatu benda dikatakan melakukan
gerak lurus beraturan jika kecepatannya selalu konstan. Kecepatan konstan artinya besar
kecepatan alias kelajuan dan arah kecepatan selalu konstan. Karena besar kecepatan alias
kelajuan dan arah kecepatan selalu konstan maka bisa dikatakan bahwa benda bergerak pada
lintasan lurus dengan kelajuan konstan.
Misalnya sebuah mobil bergerak lurus ke arah timur dengan kelajuan konstan 10 m/s.
Ini berarti mobil bergerak lurus ke arah timur sejauh 10 meter setiap sekon. Karena
kelajuannya konstan maka setelah 2 sekon, mobil bergerak lurus ke arah timur sejauh 20
meter, setelah 3 sekon mobil bergerak lurus ke arah timur sejauh 30 meter… dan
seterusnya.sehingga bisa dikatakan bahwa  arah kecepatan mobil = arah perpindahan mobil =
arah gerak mobil.

Gerak lurus beraturan dapat dirumuskan sebagai berikut :


S = V.t    , dimana       S = jarak tempuh (m)
                                                            V =  kecepatan (m/s)
                                                           T = waktu (m)

6.  Data Pengamatan :

No Jarak BC s (m) Waktu t


(sek)
1. 18 cm 0,38
2. 18 cm 0,36
3. 18 cm 0,33
4. 18 cm 0,36
5. 18 cm 0,38

7.    Pembahasan   :
Setelah melakukan percobaan dan di lihat dari data pengamatan tersebut dapat diketahui
bahwa pada gerak lurus beraturan (GLB) suatu benda, semakin jauh jaraknya maka semakin
lama waktu yang dibutuhkan untuk bergerak
8.    Kesimpulan    :
Perbandingan antara jarak dan waktu suatu benda untuk bergerak lurus beraturan (GLB)
adalah berbanding lurus. Sedangkan kecepatan yang digunakan adalah konstan.
9.    Pertanyaan  dan Jawaban :         
1.   Buatlah grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data
percobaan GLB (s sumbu vertical dan t sumbu horizontal).
Dimana V ( kecepatan ) = konstan

2.    Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik diatas.


      Jawab:
      karena GLB maka berdasarkan grafik di atas kecepatannya adalah   
      konstan/tetap yaitu V = S/t atau kecepatan = jarak tempuh : waktu
Laporan Percobaan

Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

A. Tujuan

Untuk mengetahui gerak lurus berubah beraturan (GLBB)

B. Dasar Teori

GLBB adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan  percepatan linear tetap dengan
kecepatan (percepatan positif), maka  kecepatannya semakin lama semakin cepat yang
disebut dengan GLBB  dipercepat. Sebaliknya apabila percepatan berlawanan arah maka 
kecepatannya semakin lama semakin lambat dan akhirnya berhenti.  Hal tersebut dinamakan
GLBB diperlamabat.

C. Alat dan Bahan

1) Katrol gantung tunggal

2) Stop watch

3) Penggaris

4) Beban gantung 100 gr (2 buah)

5) Statif dan klem

6) Benang kasur

7) Plastisin

8) Beban tambahan

D. Cara Kerja
Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!
1. Menyusun alat.
2. Tentukan dan ukur jarak Ab dan BC (usahakan AB > BC)
3. Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar beban
tambahan m tertinggal di ring pembatas B
4. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1 untuk bergerak
dari B ke C (tBC)
5. Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap,  C tetap, B berubah)
dan catat datanya pada tabel.

6. Data Hasil Pengamatan


7. Tabel 4.6.  Pengamatan GLBB
NO Beban (gr) Sab 9cm) Tab (sek) Sbc (cm) Tbc (sek)
1 100 25 1,60 60 2,54
2 100 30 1,67 55 2,12
3 100 35 1,97 50 1,98
4 100 40 1,84 45 1,79
5 100 45 1,95 40 1,12

F. Pembahasan
8. Benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal
akan berubah kecepatannya karena ada percepatan.
9.

10.G. Kesimpulan
11. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa garis
lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai
percepatan tetap.
LAPORAN PRAKTIKUM IPA GELOMBANG
 
A.   JENIS DAN BENTUK GELOMBANG (Kegiatan Praktikum 1)
1.      Judul Percobaan 1: Jenis-Jenis Gelombang
2.      Tujuan
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
3.     Dasar Teori
Gelombang merupakan fenomena perambatan energi,yang dapat di kelompokkan
berdasarkan arah rambat dan medium perambatannya.Berdasarkan arah
rambatnya,gelombang di bedakan menjadi gelombang longitudinal dan gelombang
transversal.Sedangkan medium perambatannya gelombang di bedakan menjadi gelombang
mekanik dan gelombang elektromagnetik.Selain itu sifat-sifat umum gelombang dapat di
bedakan menjadi 5 yaitu dapat di biaskan,dapat di pantulkan,dapat di lenturkan,dapat di
padukan dan dapat di kutubkan.sedangkan karakteristik gelombang dapat di badakan yaitu
periodik,terjadi karena getaran,merambat dan dapat di nyatakan dalam bentuk persamaan.
4. Alat dan Bahan
1. Slinki
2. Kabel listrik, panjang 5 m ¢= 0,5cm
3. Benang kasur panjang 3 cm
4. Karet gelang
5. Cara Kerja

1.  Percobaan bentuk dan jenis gelombang


a. Ambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin. Kemudian mengikat salah satu ujung
slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh salah satu
teman atau anggota kelompok. Ujung yang lainnya di pegang sendiri.
b. Usikan ujung slinki yang sedang di pegang dengan cara menggerakan ujung slinki dengan
cepat kekiri dan kekanan seperti gambar.
c. .Amati gelombang yang terjadi pada slinki. Menyelidiki apa yang terjadi pada slink dan
apa gelombang itu? Usikan lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah (b).
Mengamati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi
ini disebut gelombang tranversal.
 Kemudian mengamati bagaimana arah getar dan arah rambat gelombang tranversal tersebut.
a. Ikatkan karet gelang ditengah-tengah slinki. Lalu mengusikkan lagi ujung slinki yan
sedang dipegang secara berulang-ulang. Kemudian mengamati karet gelang tersebut
ketika gelombang berjalan, apakah ikut berindah karet gelang tersebut? Adakah energy
yang merambat melalui pegas? Dan darimana asalnya?
b. Lakukan percobaan dari langkah (a) sampai dengan langkah (e) sekali lagi. Kemudian
slinki diganti kabel listrik. Menyamakan hasilnya dengan menggunakan slinki.
Menyebutkan perbedaannya jika ada.
c. Ambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin serta mengikatkan salah satu
ujungnya pada tiang yang kokoh dan ujung yang lain dipegang sendiri. Kemudian
mengusikan ujung slinki yang sedang dipegang secara berulang-ulang dengan cara
menggerakan ujung slinki dengan cepat kebelakang dan kedepan. Amati arah getar
(arah usikan) dan arah rambat gelombang-gelombang yang terjadi adalah gelombang
longitudinal.
d. Apa perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal? 

      

               Slinki diganti Kabel             


Hasil Peengamatan menunjukkan, Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-
gerakkan ujung slinki,terlihat adanya suatu rambatan atau gelombang.
Pembahasan
1. Slinki direntangkan diatas lantai yang licin,salah satu ujungnya dipegang sendiri dan
ujung yang lain dipegang teman.Lalu slinki diusik ujungnya dengan cara menggerakkan
ujung slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan sehingga terjadi rambatan pada slinki yang
membentuk gelombang.
Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang diberi energi.
2. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan dan
rambat gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah rambatannya.Hal
demikian disebut gelombang transversal,yakni gelombang yang arah getarannya tegak
lurus pada arah rambatan gelombangnya.
2. Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki yang
dipegang diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut ikut berpindah
bersama gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena adanya energi yang
merambat melalui slinki.Energi ini berasal dari usikan slinki (pada saat ujung slinki
digerakkan ).
2. Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik. Langkahnya sama yaitu diberi
usikan diujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau dipegang salah
seorang teman.Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki. Bedanya adalah pada kabel listrik
tidak muncul gelombang.Pada saat diberi gelang dibagian tengah kabel,ternyata karet gelang
tidak berubah atau berpindah,berarti tidak ada energi pada kabel listrik tersebut. 
2. Pada percobaan ini diamati arah usikan dan rambatannya (gelombang).Ternyata arah
usikan searah dengan arah rambatannya. Maka gelombang ini dinamakan Gelombang
Longitudinal.
2. Perbedaan antara gelombang transfersal dengan gelombang longitudinal adalah pada
arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah
rambatannya.
6. Kesimpulan
1. Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan
arah rambatannya.
2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan arah
rambatannya.
3. Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal terletak pada
arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah
rambatannya.
 
 
 

 
 
 
 
 
 
 
1. Percobaan 2 sifat pemantulan gelombang
2. Tujuan
Untuk mengamati sifat pemantulan gelombang
3. Dasar teori
Jika gelombang melalui suatu hambatan/rintangan misalnya benda padat, maka
gelombang tersebut akan dipantulkan. Pemantulan gelombang pada ujung tetap akan
mengalami perubahan bentuk/fase. Akan tetapi pemantulan gelombang pada ujung bebas
tidak mengubah bentuk/fase.
4. Alat dan bahan
1. Slinki
2. Benang
3. Kerikil
5. Langkah kerja
1. Lakukan percobaan tersebut dikolam, dibak air atau bejana yang berisi air. Jatuhkan
kerikil diatas permukaan air yang ada didalam bak cucian. Kemudian mengamati
gelombang yang terjadi dipermukaan air. Bagaimana bentuk gelombangnya,
kemudian memperhatikan sisi bak yang dikenai gelombang. Dan menentukan apakah
ada gelombang yang dipantulkan?
2. Rentangkan slinki sejauh 1,5m. Ikat ujung slinki pada tiang dimana ujung tidak boleh
bergeser (disebut ujung terikat)
3. Kemudian memegang dan menggetarkan ujung slinki yang lain cukup satu kali
sampai membentuk ½ gelombang. Setelah itu mengamati perambatan ½ gelombang
sampai gelombang hilang.  Apakah gelombang dapat dipantulkan? Mengamati
bagaimana fase gelombang pantul dan gelombang asalnya?
4. Mengikat ujung slinki yang sebelumnya terikat pada tiang dengan benang yang
panjangnya 150cm sehingga ujung slinki dapat bergerak bebas oleh karena itu disebut
dengan slinki ujung bebas.
5.  Pegang ujung slinki yang lain dengan tangan, kemudian menggetarkannya sampai
membentuk setengah gelombang. Setelah itu mengamati perambatan setengah
panjajng gelombang, bagaimana fase gelombang pantul dibanding gelombang
asalnya.
 
           Slinki digerakkan satu arah   Batu setelah dimasuk ke air
Pada saat kerikil dijatuhkan ke atas air yang berada didalam bak gelombang yang
dihasilkan mirip gelombang transversal dimana arah gelombang tegak lurus dengan arah
rambatannya. Dan dibagian pinggir/sisi bak yang dikenai gelombang, gelombng dipantulkan
kembali.
Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan ujung lainnya
dengan tangan sampai membentuk ½ gelombang, ternyata gelombang dpat dipantulkan dan
fase gelombang berlawanan arah dengan gelombang aslnya. Sementara pada slinki yang salah
satu ujungnya diikat dengan longgar/tali panjangnya 150cm, sehingga slinki dapat bergerak
bebas ternyata fase gelombang pantul dan gelombang asalnya adalah sama.

6. Kesimpulan
1. Gelombang yang terjadi di air dapat dipantulkan kembali
2. Ujung slinki yang terikat kuat, gelombang datang dan gelombang pantulnya fase
gombang berlawanan arah.
3. Ujung slinki yng terikat bebas, gelombang datang=gelombang pantulnya.
 
3. PERCOBAAN GELOMBANG STASIONER 
a.    Hasil Pengamatan 
   Pada saat rangkaian diujicobakan / dinyalakan maka akan terjadi gelombang pada tali yaitu 
tali bergetar naik turun.

b.   Pembahasan 
1. Catudaya dipasang pada tegangan 6 volt. Massa beban gantung yang digunakan 75
gram.Tegangan tali sama dengan massa beban dibagi panjang tali yaitu:
µ :   M     :    75 gram    : 50
        l                1.5 m
T = m.g = 0,075 . 10 = 0,75 N
2.    Pada saat catudaya dihidupkan pewaktu detik digeser ke arah katrol meja secara perlahan
sampai timbul gelombang stasioner pada tali, ternyata muncul gelombang stasioner terlihat
berjalan, karena ada energi dari catudaya dan terjadi perpaduan gelombang pada gelombang
stasioner.
3.    Panjang gelombang dapat diukur pada tali tersebut yaitu:
λ1  : 2l       Dengan n : 1,2,3
        n
λ2  : 2l  :  2.1,5 m   :  3   : 3
       n1                              1      1

λ1 = 2. 1,5 : (1) = 3 m
λ2 = 2. 1,5 : (2) = 1,5 m
λ3 = 2. 1,5 : (3) = 1 m

3.   Catudaya diamati beban ditambah menjadi 100 gram. Maka tegangan


talinya  adalah:   T :  m  :  100 gr  :  68
                           l    1.5 m

T2 = m.g = 0,1 . 10 = 1 N
µ2 = m : l = 0,1 : 1,5 = 0,07 
4.    Catudaya dihidupkan,pewaktu ketik digeser hingga timbul kembali gelombang tali.Maka
panjang gelombang (λ2) dapat dihitung:
λ2= m =2.1,5 =3 =1,5
       l       2       2
5.   Beban ditambah menjadi 125 gr.Tegangan tali pada massa tersebut adalah:
T = m = 125 gr = 83
       l      1.5 m
T3 = m.g = 0,125 . 10 = 1,25 N
6.    Catudaya dihidupkan hingga timbul gelombang pada tali maka panjang gelombangmya
3(λ3) adalah:
λ3= m =2.1,5 =3 =1
                l        3       3
6. Perbandingan panjang gelombang λ1,λ2 dan λ3 = 3 : 1,5 : 1

c.    Jawaban pertanyaan


1.    Batu yang dilemparkan ke kolam menyebabkan terjadinya gelombang dipermukaan
air.Gelombang ini merupakan gelombang transversal,karena arah getarannya tegak lurus
terhadap arah rambatannya.
2.    Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik,maka cahaya merambatkan partikel-
partikel yang bermuatan positif dan negatif dengan frekuensi gelombang pendek dan
gelombangnya bergerak lurus kesemua arah.
3.    Bentuk gelombang yang buat oleh tali sebagai berikut
4.    Hal itu dilakukan untuk menjaga elastisitas tali yang bisa menimbulkan gelombang
dengan daya tertentu.
5.    Jika panjang gelombang berbeda, maka frekuansinya tetap atau sama.
 
 
 
LENSA CEMBUNG DAN LENSA CEKUNG

1. Tujuan Percobaan

Tujuan percobaan dari lensa cembung dan lensa cekung adalah:

a. Untuk menyelidiki sifat pembiasan cahaya pada lensa cekung, lensa cembung dan lensa

gabungan

b. Untuk mengamati dan menggambarkan dengan tepat sifat-sifat bayangan.

c. Untuk memperoleh hubungan antara jarak beenda, jarak bayangan dan

jarak fokus lensa cembung dan lensa cekung

A. Landasan Teori

Alat optik yang paling sederhana adalah lensa tipis. Lensa tipis biasanya berbentuk

lingkaran dan kedua permukaannya melengkung. Kedua permukaannya dapat berbentuk

cembung, cekung atau datar. Sumbu lensa merupakan garis lurus yang melewati pusat

lensa dan tegak lurus terhadap permukaannya. Jika berkas-berkas paralel sejajar sumbuh

jatuh pada lensa cembung tipis maka meeka akan difokuskan pada suatu titik fokus, F.

Berkas-berkas cahaya dari suatu titik pada benda yang jauh pada dasarnya paralel

sehingga dapat dikatakan bahwa: titik fokus merupakan titik bayangan untuk benda pada

arak tak hingga pada sumbu utama. Berarti titik fokus lensa dapat diemukan dengan

menetukan titik ketika berkas-berkas cahaya matahari debentuk menjadi bayangan yang

tajam. Jarak titik pusat disebut jarak fokus, F ( Widodo, 2008).

Lensa cembung merupakan lensa yang memiliki ciri lebih tebal ditengah-

tengahnya dari pada pinggirannya, sedangkan lensa bikonveks adalah lensa cembung

yang kedua permukaannya berupa bidang cembung. Lensa bikonveks termasuk kedalam

lensa cembung atau lensa konveks dimana merupakan lensa yang bersifat

menggumpulkan cahaya sehingga disebut sebaai lensa konvergen atau lensa positif. Jika

sinar-sinar sejajar dilewatkan pada lensa cembung sinar-sinar biasnya akan berkumpul

pada satu titik. Sifat lensa cembung adalah titik pertemua sinar-sinar biasnya akan
berkumpul pada satu titik. Sifat lensa cembung adalah titik pertemuan sinar-sinar bias

disebut foks api (titik api).

Gambar 5.1 Lensa Cembung Mengumpulkan Cahaya

Lensa cekung adalah lenasa yang bagiannya tengahnya berbentuk cekung lebih

tipis daripada bagian tepinya sedangkan lensa bikonkaf adalah lensa cekung yang kedua

permukaannya berupa bidang cekung. Jika sinar-sinar sejajar dikenakan pada lensa

cekung, sinar-sinar biasnya akan menyebar seolah-olah berasal dari satu titik yang disebut

titik focus. Titik fokus lensa cekung berada pada sisi yang sama pada sinar datang

sehingga titik fokus lensa cekung bersifat maya atau semu dan bernilai negatif.

Gambar 5.2 Lensa Cekung Menyebarkan Cahaya

Dalil Esbach merupakan metode untuk menentukan posisi dan sifat- sifat

bayangan yang dibentuk oleh lensa bikonveks (lensa positif). Untuk lensa nomor ruang

untuk benda dan nomor ruang untuk bayangan dibedakan. Nomor ruang untuk benda

menggunakan angka Romawi (I, II, III, dan IV), sedangkan untuk ruang bayangan

menggunakan angka Arab (1, 2, 3 dan 4) seperti pada gambar berikut ini:
Gambar 5.3 Penomoran Ruang Menurut Dalil Esbach

Berdasarkan gambar 5.3 di atas, berikut ini adalah aturan-aturan penomoran ruang pada

lensa dalam menentukan sifat bayangan dari ketentuan Dalil Esbach yaitu :

 Jumlah nomor ruang benda dan nomor ruang bayangan sama dengan lima.

 Untuk setiap benda nyata dan tegak:

 Semua bayangan yang terletak di belakang lensa bersifat nyata dan terbalik.

 Semua bayangan yang terletak di depan lensa bersifat maya dan tegak.

 Bila nomor ruang bayangan lebih besar dari nomor ruang benda, maka ukuran

bayangan lebih besar dari bendanya dan sebaliknya.

(Surgaria, 2011)

Contoh penggunaan lensa adalah pada kamera, kamera merupaka alat penangkap

ataupun perekam yang bekerja pada prinsip perekaman objek pada mata manusia.

Elemen-elemen dasar kamera adalah sebuah lensa adalah sebuah lensa cembung, celah

diafrgama dan film (pelat). Lensa cembung berfungsi untuk membentuk intensitas cahaya

yang masuk dan film berfungsi untuk menagkap bayangan yang dibentuk lensa

(Nuralamsyah, 2013).

B. METODE PRAKTIKUM

1. Alat Dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan lensa cembung dan lensa

cekung dapat dilihat pada tabel 5.1.

Tabel 5.1 Alat dan Bahan percobaan Lensa Cekung dan Lensa Cembung
No. Alat dan Bahan Kegunaan
1 Catu daya Sebagai sumber tegangan
2 Rel presisi Untuk mengatur jarak benda dan jarak
bayangan serta mengukur jarak benda dan
bayangan
3 Lampu bertangkai Sebagai sumber cahaya
4 Pemegang slide Untuk meletakan slide diafragma
diafragma
5 Diafragma anak panah Sebagai objek pengamatan
6 Tumpukan Sebagai landasan slide diafragma, lampu
berpenjempit bertangkai dan lensa bertangkai.
7 Kabel penghubung Sebagai penghubung lampu dan catu daya
merah dan hitam
8 Alat tulis sebagai alat untuk menggambarkan jalannya
sinar pada lensa
9 Kobalt Laser Sebagai sumber cahaya
10 Balok kaca lensa Sebagai alat untuk menyebarkan cahaya
Cekung
11 Balok kaca lensa Sebagai alat untuk mengumpulkan cahaya
cembung
12 Lensa cekung sebagai objek pengamatan dan menyebarkan
bertangkai (f = - 100 ) cahaya
13 Lensa cembung sebagai objek pengamatan dan
bertangkai (f = 100 ) mengumpulkan cahaya
14 Layar untuk menampilkan bayangan dari lensa

2. Prosedur Kerja

Langkah-langkah kerja yang dilakukan pada percobaan lensa cekung dan lensa

cembung adalah sebagai berikut.

a. Menentukan bayangan pada lensa cekung

1) Menyusun alat seperti pada Gambar 5.4

Gambar 5.4. Penyusunan Alat dan Bahan Penentuan


Bayangn pada Lensa Cekung

2) Menyalakan lampu dengan menekan tombol power pada catu daya

3) Mengatur jarak benda dan lensa cekung sebesar 0,2 m

4) Mengatur jarak layar dan lensa dengan meletakan layar sedikit menyimpang di depan

lensa sehingga menampakan bayangan yang jelas


5) Mengamati bayangan yang ditampilakan oleh layar dan bayangan yang berada

dibagian belakang lensa

6) Mengukur jarak bayangan dan layar hingga ke lensa (nilai jarak bayangan bernilai

negatif)

7) Mencatat hasil pengamatan.

8) Mengulangi langkah (2) sampai (7) untuk jarak benda 0,3 m, 0,4 m dan 0,5 m.

b. Menentukan bayangan pada lensa cembung

1) Menyusun alat seperti pada Gambar 5.5

Gambar 5.5. Penyusunan Alat dan Bahan Penentuan


Bayangn pada Lensa Cembung

2) Menyalakan lampu dengan menekan tombol power pada catu daya.

3) Mengatur jarak benda dan lensa cekung sebesar 0,2 m.

4) Mengatur jarak layar dan lensa dengan meletakan layar sedikit menyimpang di depan

lensa sehingga menampakan bayangan yang jelas.

5) Mengamati bayangan yang ditampilakan oleh layar dan bayangan yang berada di

bagian belakang lensa.

6) Mengukur jarak bayangan dan layar hingga ke lensa (nilai jarak bayangan bernilai

negatif).

7) Mencatat hasil pengamatan.

8) Mengulangi langkah (2) sampai (7) untuk jarak benda 0,3 m, 0,4 m dan 0,5 m.

c. Menggambarkan sinar pada lensa cembung, lensa cekung dan lensa gabungan.

1) Menggambar garis horisontal pada kertas

2) Meletakan bagian tengah lensa cekung tepat sejajar dengan garis horizontal.
3) Mengarahkan sinar dari kobalt laser yang telah dinyalakan tepat pada bagian bawah

lensa cembung.

4) Mengamati dan menggambarkan jalannya sinar datang dan sinar bias yang

dihasilkan.

5) Mengulangi langkah (1) hingga (4) untuk lensa cekung dan lensa gabungan.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Pengamatan

a. Data pengamatan

1) Data pengamatan yang diperoleh pada lensa cembung dapat dilihat pada Tabel

5.2 berikut

Tabel 5.2 Data Pengamatan pada Lensa Cembung


No. S (m) S’ (m) Sifat Bayangan
1 0,20 0,87 Nyata, terbalik, diperbesar
2 0,30 0,85 Nyata, terbalik, diperbesar
3 0,45 0,382 Nyata, terbalik, diperkecil
4 0,60 0,318 Nyata, terbalik, diperkecil

2) Data pengamatan yang diperoleh pada lensa cembung dapat dilihat pada Tabel

5.3 berikut.

Tabel 5.3 Data Pengamatan Pada Lensa Cekung


No. S (m) S’ (m) Sifat Bayangan
1 0,20 -0,07 Maya, tegak, diperkecil
2 0,30 -0,055 Maya, tegak, diperkecil
3 0,45 -0,5 Maya, tegak, diperkecil
4 0,60 -0,048 Maya, tegak, diperkecil

3) Gambar jalannya sinar yang melewati lensa


a) Lensa Cembung
Gambar 5.6 Jalannya Sinar pada Lensa Cembung

b) Lensa Cekung

Gambar 5.7 Jalannya Sinar pada Lensa Cekung

c) Lensa Gabungan

Gambar 5.8 Jalannya Sinar pada Lensa Gabungan

b. Analisis Data
1. Lensa Cekung
a) Menentukan Jarak Fokus Tanpa Ralat
Untuk S = 0,2 m dan S' = -0,07 m
m
Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada
dilihat pada Tabel 5.4
Tabel 5.4 Analisis Data Penentuan Jarak Fokus Tanpa Ralat pada
Lensa pada Lensa Cekung
No. S S' f
1 0.3 -0.055 -0.067346939
2 0.4 -0.05 -0.057142857
3 0.5 -0.048 -0.053097345

b) Menentukan Jarak Fokus Lensa dengan Ralat

Untuk S = 0,2 m dan Sꞌ = -0,07 m dengan ∆S = 0,0005 m

=
Δf =
= -0,10686 m s/d -0,10852 m

Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada dilihat pada

Tabel 5.5

Tabel 5.5 Analisis Data Penentuan Jarak Fokus dengan Ralat pada Lensa
Cekung
No. S(m) S'(m) f(m) Δf KSR(%) f seb (f± Δf) m
1 0.3 -0.055 -0.06735 -0.00027 0.408163 -0.06707 s/d -0.06762
2 0.4 -0.05 -0.05714 -0.00016 0.285714 -0.05698 s/d -0.05731
3 0.5 -0.048 -0.0531 -0.00012 0.221239 -0.05298 s/d -0.05321

c) Menentukan Perbesaran Bayangan Tanpa Ralat

Untuk S = 0,2 m dan Sꞌ = -0,07 m

kali

Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada dilihat pada

Tabel 5.6

Tabel 5.6 Analisis Data Penentuan Perbesaran Bayangan dengan Ralat pada
Lensa Cekung
No. S(m) S'(m) M(kali)
1 0.3 -0.055 0.183333
2 0.4 -0.05 0.125
3 0.5 -0.048 0.096

d) Menentukan Perbesaran Bayangan dengan Ralat

Untuk S = 0,2 m dan Sꞌ = -0,07 m


kali

kali
= 0,3466 kali s/d 0,3533 kali

Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada dilihat pada

Tabel 5.7

Tabel 5.7 Analisis Data Penentuan Jarak Fokus dengan Ralat pada Lensa
Cekung
No. S(m) S'(m) M (kali) ΔM(kali) KSR(%) Mseb (M±ΔM) kali
1 0.3 -0.055 0.18333 0.00197 1.07576 0.1814 s/d 0.1853
2 0.4 -0.05 0.125 0.00141 1.125 0.1236 s/d 0.12641
3 0.5 -0.048 0.096 0.0011 1.14167 0.0949 s/d 0.0971

e) Menentukan Kekuatan Lensa Tanpa Ralat

Untuk S = 0,2 m dan Sꞌ = -0,07 m

Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada dilihat pada

Tabel 5.8

Tabel 5.8 Analisis Data Penentuan Kekuatan Lensa Tanpa Ralat pada
Lensa Cekung
No. S (m) S' (m) P (dioptri)
1 0.3 -0.055 -14.85
2 0.4 -0.05 -17.5
3 0.5 -0.048 -18.83

f) Menentukan Kekuatan Lensa dengan Ralat

Untuk S = 0,2 m dan Sꞌ = -0,07 m

dioptri

dioptri
-9,2142 dioptri s/d -9,3571 dioptri
Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada dilihat pada

Tabel 5.9

Tabel 5.9 Analisis Data Penentuan Kekuatan Lensa dengan Ralat pada
Lensa Cekung
No. S (m) P (dioptri) ΔP(dioptri) KSR(%) Pseb (P± ΔP) dioptri
1 0.3 -14.8484 -0.0606 0.4082 -14.788 s/d -14.909
2 0.4 -17.5 -0.05 0.2857 -17.45 s/d -17.55
3 0.5 -18.833 -0.04167 0.2212 -18.792 s/d -18.875

2. Lensa Cembung

a) Menentukan Jarak Fokus Tanpa Ralat

Untuk S = 0,2 m dan S' = 0,87 m


m
Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada dilihat pada

Tabel 5.10

Tabel 5.10 Analisis Data Penentuan Jarak Fokus Tanpa Ralat pada
Lensa pada Lensa Cembung
No. S(m) S'(m) f(m)
1 0.3 0,85 0,2217
2 0.4 0,382 0,1954
3 0.5 0,318 0,1944

b) Menentukan Jarak Fokus Lensa dengan Ralat

Untuk S = 0,2 m dan S' = 0,87 m dengan ∆S = 0,0005 m

=
Δf =

m
m s/d

Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada dilihat pada

Tabel 5.11

Tabel 5.11 Analisis Data Penentuan Jarak Fokus dengan Ralat pada Lensa
Cekung
No. S(m) S'(m) f(m) Δf KSR(%) fseb (f± Δf) m
1 0.3 0,85 0,2217 0,0001928 0,0869 0,2215 s/d 0,2219
2 0.4 0,382 0,1954 0,000249 0,1279 0,1951 s/d 0,1956
3 0.5 0,318 0,1944 0,000238 0,1222 0,1941 s/d 0,1946

c) Menentukan Perbesaran Bayangan Tanpa Ralat

Untuk S = 0,2 m dan S' = 0,87 m

kali
Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada dilihat pada

Tabel 5.12

Tabel 5.12 Analisis Data Penentuan Perbesaran Bayangan dengan Ralat


pada Lensa Cembung
No. S(m) S'(m) M(kali)
1 0.3 0,85 2,833
2 0.4 0,382 0,955
3 0.5 0,318 0,636

d) Menentukan Perbesaran Bayangan dengan Ralat

Untuk S = 0,2 m dan S' = 0,87 m

kali
= 0,3466 kali s/d 0,3533 kali

Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada dilihat pada

Tabel 5.13

Tabel 5.13 Analisis Data Penentuan Jarak Fokus dengan Ralat pada Lensa
Cembung
M(kali ΔM(kali
No. S(m) S'(m) KSR(%) Mseb(M± ΔM)kali
) )
1 0.3 0,85 2,833 0,00639 0,2254 2,8269 s/d 2,8397
2 0.4 0,382 0,955 0,00244 0,25589 0,9525 s/d 0,9574
3 0.5 0,318 0,636 0,001636 0,257 0,6343 s/d 0,6376

e) Menentukan Kekuatan Lensa Tanpa Ralat

Untuk S = 0,2 m dan S' = 0,87 m

Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada dilihat pada

Tabel 5.14

Tabel 5.14 Analisis Data Penentuan Kekuatan Lensa Tanpa Ralat pada
Lensa Cembung
No. S (m) S' (m) P (dioptri)
1 0.3 0,85 4,5098
2 0.4 0,382 5,11780
3 0.5 0,318 5,1446

f) Menentukan Kekuatan Lensa dengan Ralat

Untuk S = 0,2 m dan S' = 0,87 m


dioptri

dioptri
dioptri s/d dioptri

Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada dilihat pada

Tabel 5.15

Tabel 5.15 Analisis Data Penentuan Kekuatan Lensa dengan Ralat pada
Lensa Cembung
No. S (m) P (dioptri) ΔP (dioptri) KSR (%) Pseb (P± ΔP) dioptri
1 0.3 4,5098 4,5098 0,0889 4,5059 s/d 4,514
2 0.4 5,11780 5,11780 0,12787 5,1112 s/d 5,1243
3 0.5 5,1446 5,1446 0,1222 5,1383 s/d 5,1509

2. Pembahasan

Lensa adalah benda transparan yang dibatasi oleh dua permukaan yang

melengkung. Ada dua jenis lensa yang biasa kita kenal yaitu lensa yang biasa kita kenal

yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Lensa cembung memiliki ciri fisik kedua sisinya

melengkung keluar sehingga bagian tengahnya lebih tebal dibandingkan bagian tepinya.

Sedangkan lensa cekung adalah lensa yang memiliki ciri fisik bagian tengahnya

melengkung ke dalam sehingga bagian tengahnya lebih tipis dibandingkan bagian

tepinya.

Perolehan hasil yang didapatkan ketika melakukan percobaan pada lensa

cembung yaitu ketika sinar laser ditembakan dan mengenai permukaan lensa maka
sinarnya akan dibiaskan mendekati garis normal. Pada lensa cekung ketika sinar laser

ditembakan dan mengenai permukaannya maka sinarnya akan dibiaskan menjauhi garis

normal. Selanjutkan untuk lensa gabungan, yaitu perpaduan antara lensa cembung dan

lensa cekung . ketika sinar melewati lensa cembung maka sinar akan dikumpulkan pada

satu titik dan ketika sinar melewati lensa cekung maka maka sinar akan disebarkan

sehingga pembentukan bayangannya akan lurus dengan sinar datangnya.

Hasil yang diperoleh selanjutnya pada penentuan jarak fokus dengan lensa

cekung pada jarak benda ke lensa 0,2 m, dengan jarak bayangan ke lensa adalah -0,07 m

diperoleh jarak fokus pada lensanya adalah -0,10769 m.. Untuk jarak fokus lensa cekung

dengan ralat diperoleh nilainya adalah -0,0008284 m dengan KSR 0,769 %. KSR

yang rendah ini menunjukan tingkat ketelitian alat yang digunakan tinggi. Adapun nilai

jarak fokus lensa cekung ini berada diantara nilai f yang sebenarnya yaitu dari -0,10686

m s/d -0,10769 m. untuk data yang selanjutnya pada jarak benda ke lensa 0,3 m, 0,4 m

dan 0,5 m dengan jarak bayangan ke lensa secara berturut-turut adalah -0,055 m, -0,05 m

dan -0,048 m diperoleh jarak fokusnya secara berturut-turut adalah -0,0673 m, -0,0571 m

dan -0,0531 m. dengan jarak fokus yang sebenarnya secara berturut-turut adalah -

0.06707 s/d -0.06762, -0.05698 s/d -0.05731 dan -0.05298 s/d -0.05321 didapatkan nilai

KSRnya adalah 0,4082 %, 0,286 % serta 0,2212 %. Dapat dikatakan bahwa nilai jarak

fokusnya benar nilai dari jarak fokusnya berada diantara nilai jarak fokus yang

sebenarnya, dengan KSR yang rendah ini menunjukan nilai ketelitiannya tinggi. Dari

analisis data yang diperoleh dapat disimpulakan bahwa semain jauh jarak benda dari

lensa maka pembentukan bayangannya akan semakin dekat dengan lensa dan jarak fokus

yang tetap.

Penentuan perbesaran bayangan saat benda ke lensa berjarak 0,2 m dan jarak

bayangan ke lensa -0,07 mperbesaran bayangan yang diperoleh adalah 0,35 kali, dengan

perbesaran yang sebenarnya adalah 0,3466 kali sampai dengan 0,3533 kali. Hal ini

menunjukan bahwa nilai perbesaran bayangan yang diperoleh telah sesuai karena nilai

perbesaran bayangannya telah berada pada rentang nilai perbesaran bayangan yang

sebenarnya, dengan KSR 0,96 % yang menunjukan ketelitian dari alat yang digunakan
tinggi. Keadaan ini berlaku pula untuk data yang selanjutnya pada jarak benda ke lensa

0,3 m, 0,4 m dan 0,5 m dengan jarak bayangan ke lensa secara berturut-turut adalah -

0,055 m, -0,05 m dan -0,048 m diperoleh nilai perbesaran bayangannya secara berturut-

turut adalah 0.183333 kali, 0.125 kali dan 0.096 kali. Dengan nilai perbesaran bayangan

secara berturut-turut adalah 0.1814 kali s/d 0.1853 kali, 0.1236 kali s/d 0.12641 kali

dan 0.0949 kali s/d 0.0971 kali dengan KSRnya adalah 1.07576 %, 1.125 % dan

1.14167% Dapat dikatakan bahwa nilai perbesaran bayangannya benar karena nilai dari

perbesaran bayangannya berada diantara nilai perbesaran bayangannya yang sebenarnya,

dan KSR yang rendah ini menunjukan nilai ketelitiannya tinggi. Dari hasil analisis data

yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa semakin jauh jarak benda ke lensa maka

perbesaran bayangannya semakin kecil.

Hasil yang diporoleh selanjutnya untuk penentuan kekuatan lensa cekung,

dengan jarak benda ke lensa adalah 0,2 m dengan jarak fokus bayangan -0,10769 m

dengan kekuatan lensa adalah -9,286 dioptri, dengan nilai kekuatan lensa yang

sebenarnya berada pada rentang – 9,2142 dioptri sampai dengan -9,371 dioptri. Karena

nilai kekuatan lensanya berada diantara nilai yang sebenarnya maka nilai kekuatan lensa

ini tepat dengan KSR yang diperoleh adalah 0,7692 %. Rendahnya nilai KSR ini

menunjukan ketelitian alat yang tinggi. Untuk data yang selanjutnya Keadaan ini berlaku

pula untuk data yang selanjutnya pada jarak benda ke lensa 0,3 m, 0,4 m dan 0,5 m

diperoleh nilai kekuatan lensanya secara berturut-turut adalah -14.85 dioptri, -17.5

dioptri dan -18.83 dioptri. Dengan nilai kekuatan lensa yang sebenarnya adalah -14.788

dioptri sampai dengan -14.909 dioptri, -17.45 dioptri sampai dengan -17.55 dioptri dan -

18.792 dioptri sampai dengan -18.875 dioptri dengan KSRnya secara berturut-turut

nilainya adalah 0.4082 %, 0.2857 % dan 0.2212 %. Karena nilai kekuatan lensanya

berada diantara nilai yang sebenarnya maka nilai kekuatan lensa ini tepat dan rendahnya

nilai KSR ini menunjukan ketelitian alat yang tinggi. Kekuatan lensa ini dipengaruhi

oleh jarak fokus bayangannya dimana semakin kecil nilai dari jarak fokus bayangannya

maka semakin kuat kemampuan lensa untuk menyebarkan sinyal.


Sifat-sifat pembentukan bayangan pada lensa cekung secara teori selalu bersifat

tegak, diperkecil dan maya di manapun bendanya ditempatkan. Dari percobaan yang

dilakukan terlihat bahwa ketika benda ditempatkan 0,2 m dari lensa maka

bayangannya terbentuk pada jarak -0,07 m dari lensa dan bayangan yang terbentuk

adalah maya, tegak dan diperkecil. Dan pada jarak benda 0,3 m, 0,4 m dan 0,5 m sifat

bayangan yang terbentuk selalu sama yaitu maya, tegak dan diperkecil.

Perolehan nilai jarak fokus dari lensa cembung pada jarak 0,2 m dari benda ke

lensa dan jarak 0,87 m dan jarak bayangan ke lensa adalah 0,1626 m dan nilai

KSRnya adalah 0,093 % dan nilai jarak fokus yang sebenarnya adalah 0,1624 m sampai

dengan 0,1627 m. rendahnya nilai KSR ini menunjukan bahwa nilai ketelitian alat yang

digunakan tinggi. Keadaan ini juga berlaku untuk data yang selanjutnya pada jarak

benda ke lensa 0,3 m, 0,4 m dan 0,5 m dengan jarak bayangan ke lensa secara berturut-

turut adalah

0,85m, 0,382 m dan 0,318 m diperoleh jarak fokusnya secara berturut-turut adalah

0,2217 m, 0,1954 m dan 0,1944 m. dengan jarak fokus yang sebenarnya secara berturut-

turut adalah 0,2215 m s/d 0,2219 m, 0,1951 m s/d 0,1956 m dan 0,1941 m s/d 0,1946

m didapatkan nilai KSRnya adalah 0,0869 %, 0,1279 % serta 0,1222 %. Dapat

dikatakan bahwa nilai jarak fokusnya benar nilai dari jarak fokusnya berada diantara

nilai jarak fokus yang sebenarnya, dengan KSR yang rendah ini menunjukan nilai

ketelitiannya tinggi. Dari hasil analisis yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa semakin

jauh jarak benda ke cermin maka pembentukan bayangan semakin dekat dengan lensa

namun jarak fokusnya semakin kecil.

Untuk perbesaran bayangan benda pada lensa cembung pada jarak benda 0,2 m

dari lensa dan jarak bayangan 0,87 m dari lensa maka perbesaran bayangan yang

diperoleh dari perbandingan nilai antara jarak bayangan kelensa dan jarak benda ke lensa

adalah 4,35 kali. Hal ini menunjukan bahwa bayangan yang dibentuk oleh lensa

diperbesar, dikarenakan benda berada diruang dua. Pada kasus dimana benda berjarak

0,3 m dari lensa bayangan masih tetap diperbesar karena berada diruang dua sedangkan

untuk jarak benda ke lensa 0,4 m dan 0,5 m bayangannya diperkecil karena benda telah
berada diruang tiga. Pada jarak benda 0,2 m dari lensa diperoleh nilai perbesaran yang

sebenarnya adalah 4,3366 kali sampai dengan 4,3633 kali. Hal ini menunjukan

perbesaran bayangan bernilai benar karena berada daintara nilai perbesaran yang

sebenarnya. Dengan KSR yang diperoleh adalah 0,307 %, rendahnya nilai KSR ini

menunjukan ketelitian alat ukur yang tinggi.

Selanjutnya penentuan kekuatan lensa cembung, secara teori menyatakan bahwa

semakin kecil jarak fokus maka semakin kuat kemampuan lensa untuk mengumpulkan

berkas sinar. Pada jarak fokus lensa 0,22173 m diperoleh nilai kekuatan lensanya adalah

6,1494 dioptri dengan nilai kekuatan lensa yang sebenarnya adalah 6,1436 dioptri

sampai dengan 6,1551 dioptri. Karena nilai kekuatan lensanya telah berada pada rentan

nilai yang sebenarnya maka dapat dikatakan bahwa nilai kekuatan lensanya telah benar.

Dengan KSR yang diperoleh adalah 0,09 %, nilai KSR yang rendah ini menunjukan nilai

ketelitian alat yang tinggi. Keadaan ini berlaku pula untuk data yang selanjutnya pada

jarak benda ke lensa 0,3 m, 0,4 m dan 0,5 m dengan jarak bayangan ke lensa secara

berturut-turut adalah 0,85m, 0,382 m dan 0,318 m diperoleh nilai perbesaran

bayangannya secara berturut-turut adalah 0.183333 kali, 0.125 kali dan 0.096 kali.

Dengan nilai perbesaran bayangan secara berturut-turut adalah 0.1814 kali s/d 0.1853

kali, 0.1236 kali s/d 0.12641 kali dan 0.0949 kali s/d 0.0971 kali dengan KSRnya

adalah 1.07576 %, 1.125 % dan 1.14167% Dapat dikatakan bahwa nilai perbesaran

bayangannya benar karena nilai dari perbesaran bayangannya berada diantara nilai

perbesaran bayangannya yang sebenarnya, dan KSR yang rendah ini menunjukan nilai

ketelitiannya tinggi. Dari hasil analisis data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa

semakin jauh jarak benda ke lensa maka perbesaran bayangannya semakin kecil.

Sifat-sifat pembentukan bayangan pada lensa cembung secara teori tergantung

dimana bendanya ditempatkan jika benda di tempatkan di ruang satu maka bayangannya

selalu bersifat tegak, diperbesar dan maya, jika benda berada diruang dua maka

bayangan terbentuk adalah nyata, terbalik dan diperbesar sedangkan ketika berada

diruang tiga bayangan yang terbentuk adalah nyata, terbalik dan diperkecil. Dari

percobaan yang dilakukan telah sesuai dengan teori dimana ketika jarak benda dengan
lensa 0,2 m dan 0,3 m maka benda tersebut berada di ruang dua sehingga bayangan yang

terbentuk adalah nyata, terbalik dan diperbesar. Sedangkan ketika jarak benda ke lensa

adalah 0,4 m dan 0,5 m maka benda tersebut berada di ruang tiga sehingga bayangan

yang terbentuk adalah nyata, terbalik dan diperkecil.

PERCOBAAN ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK

A. TUJUAN
1. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
2. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.

B. LANDASAN TEORI
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Arus_listrik)
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial
listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt.
Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan
adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Tegangan_listrik)

C. ALAT DAN BAHAN


1. Baterai 1,5 volt 3 buah.
2. Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam).
3. Bolalampu 2,5 volt – 3,6 volt/0,007 A 3 buah.
4. AVO meter 1 buah.
5. Dudukan baterai 3 buah.

D. CARA KERJA
Percobaan 1 : Arus Listrik
1. Susunlah 3 buah baterai secara seri! Buatlah gambar rangkaiannya!
2. Hubungkanlah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ).
3. Salah satu ujung kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu (dipilih
salah satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6 volt). Jika lampu menyala menandakan
adanya aliran arus dari kutub (+) menuju kutub ( - ). Tetapi jika belum menyala
periksalah penyebabnya.
4. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dapat menggunakan
ampermeter yang dipasang secara seri, catat besarnya. Tetapi jika tidak tersedia
AVO meter, nyala lampu sudah cukup membuktikan adanya arus yang mengalir.
5. Susunlah rangkaian seperti gambar berikut!

x
bahan
A

Tentukan apakah jenis bahan yang digunakan termasuk konduktor, dengan cara
mengisi hasil pengamatan.

Percobaan 2 : Tegangan Listrik


1. a. Buatlah rangkaian seperti gambar dibawah ini

RANGKAIAN 1.A

Tutuplah saklar S, kemudian amatilah apakah lampu menyala? Mengapa


demikian?
b. Kemudian buatlah rangkaian seperti gambar berikut.

RANGKAIAN 1.B

Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup, menyala
terang, menyala sangat terang). Mengapa demikian?
c. Lanjutkan dengan membuat rangkaian seperti berikut.
v

x
RANGKAIAN 1.C
Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup, menyala
terang, menyala sangat terang). Mengapa demikian?
d. Lakukanlah hal yang sama pada langkah a, b, c, dengan menggunakan 3 buah
baterai yang dirangkai secara seri. Amatilah dan berikan penjelasan!
2. Mengapa pada percobaan langkah b, c, d nyala lampu berbeda?

Percobaan 3 : Energi Listrik


1. Rangkailah alat seperti gambar dibawah ini (3 baterai dirangkai secara seri)

//////////

2. Tutuplah saklar S, kemudian biarkan beberapa saat


a. Amati apa yang terjadi pada lilitan kawat.
b. Setelah 2 menit letakkan pentul korek api itu pada lilitan kawat, apa yang
terjadi?
3. Bukalah saklar S, letakkan ujung termometer pada lilitan kawat, catat skala yang
ditunjukan termometer.
4. Tutuplah saklar S, kemudian setelah 2 menit catatlah skala yang ditunjukan
termometer.
5. Apakah ada kenaikan suhu pada skala termometer setelah saklar ditutup?
Mengapa demikian?
E. TABEL HASIL PENGAMATAN
Tabel pengamatan terhadap jenis bahan

1. Percobaan 1: Arus Listrik

Lampu Konduktor

No. Bahan Menyala Tidak Ya Tidak

1. Lempengan besi √ √
2. Lempengan tembaga √ √
3. Lempengan seng √
4. Kayu √ √
5. Karet penghapus √ √
6. Mata pensil (Grafit) √ √
7. Kertas √ √
8. Tas plastik √ √
9. Air kran √ √
10. Air garam √ √

F. PEMBAHASAN
Pembahasan Percobaan 1 : Arus Listrik
Kawat besi
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan besi sebagai saklar dan
lampu tetap menyala.
Lempeng tembaga
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan tembaga sebagai saklar
dan lampu tetap menyala.
Lempeng seng
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan lempeng seng sebagai saklar dan
lampu tetap menyala.
Kayu
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kayu sebagai saklar dan lampu tidak
menyala.
Karet penghapus
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan karet penghapus sebagai saklar dan
lampu tidak menyala.
Mata pensil (Grafit)
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan mata pensil (Grafit) sebagai
saklar dan lampu tidak menyala.
Kertas
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kertas sebagai saklar dan lampu
tidak menyala.
Tas plastik
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan plastik sebagai saklar dan lampu
tidak menyala.
Air kran
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu
dan dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke air kran dan
lampu tidak menyala.
Air garam
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu
dan dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke air garam
dan lampu tetap menyala.

Pembahasan Percobaan 2 : Tegangan Listrik


1. Pada rangakaian (1.A) jika saklar ditutup maka lampu tidak menyala, karena
kutub negatif pada baterai tidak terhubung pada kabel (tidak ada tegangan listrik).
2. Pada rangkaian (1.B) jika saklar ditutup maka lampu akan menyala redup, karena
hanya menggunakan 1 buah batu baterai (tegangan listrik sedikit).
3. Pada rangkaian (1.C) jika saklar ditutup maka lampu akan menyala lebih terang,
karena hanya menggunakan 2 buah batu baterai dan muatan listrik juga lebih
besar.
4. Jika rangkaian menggunakan 3 baterai maka nyala lampu akan sangat terang,
karena muatan listrik juga sangat besar.

Pembahasan Percobaan 3 : Energi Listrik


1. Saklar (S) ditutup, setelah 2 menit kemudian diletakkan sebuah korek api. Maka
korek api tersebut akan menyala (mengeluarkan api).
2. Setelah itu saklar (S) dibuka, kemudian diukur panasnya dengan menggunakan
termometer, termometer menunjukkan 830 C.
3. Kemudian saklar (S) ditutup kembali, kemudian setelah 2 menit diukur panasnya
dengan menggunakan termometer, termometer menunjukkan 970 C.

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


Percobaan 1 : Arus Listrik
1. Dari hasil pengamatan anda, bahan manakah yang termasuk konduktor dan bahan
manakah yang termasuk isolator?
Jawab:
a. Bahan yang termasuk konduktor adalah :
1. Lempeng besi
2. Lempeng tembaga
3. Lempeng seng
4. Air garam
b. Bahan yang termasuk isolator adalah :
1. Kayu
2. Karet penghapus
3. Mata pensil (grafit)
4. Kertas
5. Tas plastik
6. Air kran
Percobaan 2 : Tegangan Listrik
1. Dari hasil pengamatan Anda, Jelaskan pengertian arus listrik dan tegangan listrik.
Jawab :
Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.
Tegangan listrik selalu berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan
listrik.
2. Mengapa pada percobaan 1, baterai disusun secara seri?
Jawab : Pada percobaan I, baterai disusun seri agar nyala lampu bersinar terang
3. Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik!
Jawab : Hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik :
-I=V/R
-R=V/I
-V=I.R
- I = arus listrik (ampere)
- V = tegangan listrik (volt)
- R = hambatan listrik (ohm)
4. Tentukanlah mana yang lebih tahan lama dengan menggunakan 3 buah baterai
yang disusun secara seri atau paralel? Mengapa demikian?
Jawab : Paralel baterainya lebih tahan lama karena muatan listrik yang mengalir
lebih sedikit sehingga menyebabkan nyala lampu redup.
5. Dari hasil percobaan 1 dan 2, buatlah kesimpulan Anda tentang
a. Arus listrik
b. Tegangan listrik
Jawab : (a) Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke
potensial rendah. (b) Tegangan listrik selalu berbanding lurus antara arus listrik
dengan hambatan listrik.

Percobaan 3 : Energi Listrik


1. Perubahan energi apakah yang terjadi jika kita menggunakan setrika listrik
Jawab: Perubahan energi listrik menjadi panas.
2. Dua buah baterai masing-masing besarnya 1,5 Volt, 0,5 Ohm dirangkai secara seri
kemudian dihubungkan dengan sebuah lampu yang mempunyai tahanan 2 Ohm.
Hitunglah :
a. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian
b. Daya listriknya
c. Energi listrik yang digunakan selama 1 menit
Jawab : V1 = 1,5 Volt, r1 = 0,5 Ohm
V2 = 1,5 Volt, r2 = 0,5 Ohm
Vtot = V1+V2 = 1,5 + 1,5 = 3 Volt
R = 2 Ohm
a. I = V/R
=  3/2 = 1,5 A
b. P = V.I
= 3. 1,5
= 4,5 W
c. W = V I t
= P. T
= 4,5 . 60
= 180 J
3. Kesimpulan apa yang dapat diambil tentang percobaan energi listrik?
Jawab : Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan
listrik dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan. Tegangan listrik
berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.

H. KESIMPULAN
Kesimpulan Percobaan 1 Arus Listrik
Berdasarkan percobaan 1 arus listrik, dapat disimpulkan bahwa tidak semua
bahan dapat dialiri arus listrik (menjadi konduktor), dari bahan bahan yang telah
disediakan maka bahan yang dapat dijadikan sebagai konduktor adalah : lempeng
besi, tembaga, seng, dan air garam dan bahan yang tidak dapat dialiri listrik (isolator)
adalah : kayu, karet penghapus, mata pensil (grafit), kertas, tas plastik, dan air kran.

Kesimpulan Percobaan 2 Tegangan Listrik


Berdasarkan percobaan 2 Tegangan Listrik, dapat disimpulkan bahwa
besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan
berbanding terbalik dengan besarnya hambatan. Tegangan listrik berbanding lurus
antara arus listrik dengan hambatan listrik.

Kesimpulan Percobaan 3 Energi Listrik


Berdasarkan percobaan 3 energi listrik, dapat disimpulkan bahwa arus listrik
dapat menimbulkan panas, hal ini disebabkan karena bertemunya arus listrik positif dan
negatif dalam satu penghantar (kawat lilitan).

I. KESIMPULAN
Kesimpulan Percobaan 1 Arus Listrik
Berdasarkan percobaan 1 arus listrik, dapat disimpulkan bahwa tidak semua
bahan dapat dialiri arus listrik (menjadi konduktor), dari bahan bahan yang telah
disediakan maka bahan yang dapat dijadikan sebagai konduktor adalah : lempeng
besi, tembaga, seng, dan air garam dan bahan yang tidak dapat dialiri listrik (isolator)
adalah : kayu, karet penghapus, mata pensil (grafit), kertas, tas plastik, dan air kran.

Kesimpulan Percobaan 2 Tegangan Listrik


Berdasarkan percobaan 2 Tegangan Listrik, dapat disimpulkan bahwa
besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan
berbanding terbalik dengan besarnya hambatan. Tegangan listrik berbanding lurus
antara arus listrik dengan hambatan listrik.

Kesimpulan Percobaan 3 Energi Listrik


Berdasarkan percobaan 3 energi listrik, dapat disimpulkan bahwa arus listrik
dapat menimbulkan panas, hal ini disebabkan karena bertemunya arus listrik positif dan
negatif dalam satu penghantar (kawat lilitan).

LAMPIRAN

Hasil Pengamatan: Tegangan Listrik


a) Rangkaian listrik seperti gambar dibawah ini:

Saklar (s) ditutup, lampu tidak menyala. Karena rangkaian tersebut tidak ada tegangan
listrik

b) Membuat rangkaian listrik

Saklar (s) ditutup, ternyata lampu menyala agak terang karena muatan listrik yang
mengalir lebih besar.

c) Membuat rangkaian listrik:


Setelah saklar ditutup ternyata lampu menyala lebih terang karena muatan listrik
yang mengalir lebih besar lagi. Hal ini disebabkan jumlah baterainya juga lebih
banyak.

d) Membuat rangkaian seri dengan 3 buah baterai:


LAPORAN PRAKTIKUM
IPA DI SD PDGK4107
MODUL 8 LISTRIK DAN MAGNET

KEGIATAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN

PERCOBAAN MUATAN LISTRIK

A. TUJUAN
1. Menunjukan adanya muatan listrik pada suatu benda akibat yang timbul dari sifat
muatan.
2. Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda bermuatan.

B. LANDASAN TEORI
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang membuatnya
mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki muatan listrik.
Simbol Q sering digunakan untuk menggambarkan muatan. Sistem Satuan
Internasional dari satuan Qadalah coulomb, yang merupakan 6.24 x 1018 muatan
dasar. Q adalah sifat dasar yang dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan
positif) maupun elektron (muatan negatif). Muatan listrik total suatu atom atau materi ini
bisa positif, jika atomnya kekurangan elektron. Sementara atom yang kelebihan elektron
akan bermuatan negatif. Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan
elektron ini, oleh karena itu muatan materi/atom merupakan kelipatan dari satuan Q dasar.
Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah elektron yang
mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau tak bermuatan).
https://id.wikipedia.org/wiki/Muatan_listrik
Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur. Mereka terdiri dari inti dan elektron,
elektron berputar mengelilingi inti. Unsur diidentifikasi dengan jumlah elektron di orbit
sekitar inti atom dan dengan jumlah proton dalam inti.
Inti terdiri dari proton dan neutron, dan jumlah proton dan neutron seimbang.
Neutron tidak memiliki muatan listrik, proton memiliki muatan positif (+) dan elektron
memiliki muatan negatif (-). Sebuah muatan positif dari proton sama dengan muatan
negatif elektron.
Elektron yang terikat dalam orbit mereka dengan daya tarik proton, tetapi elektron
pada pita luar dapat terlepas dari orbit mereka dengan beberapa gaya eksternal. Ini disebut
sebagai elektron bebas, yang berpindah dari satu atom ke yang berikutnya, arus elektron
akan dihasilkan. Ini adalah dasar dari listrik. Bahan yang memungkinkan banyak elektron
bergerak bebas yang disebut konduktor dan bahan yang tidak memungkinkan beberapa
elektron bebas bergerak disebut isolator.
Segala hal yang terbuat dari atom-atom yang memiliki muatan listrik. Oleh karena
itu, mereka memiliki muatan listrik. Karena memiliki keseimbangan jumlah proton dan
elektron, kekuatan muatan positif akan memaksa muatan negatif yang seimbang. Hal ini
disebut tempat netral dari sebuah atom. (Jumlah proton dan elektron tetap sama.).
Listrik statis “merupakan situasi dari segala sesuatu yang terdiri dari muatan
listrik”. Sebagai contoh, menggosok bahan pada benda yang lain dapat menyebabkan
listrik statis. Elektron Bebas dari satu materi bergerak secara paksa sampai mereka
dibebaskan dari orbitnya mengelilingi inti dan pindah ke yang lain. Satu elektron yang
berkurang dari suatu material, menjadikannya bermuatan positif. Pada saat yang sama,
terjadi kenaikan elektron pada tempat lain, yang kemudian disebut, memiliki muatan
negatif.
Secara umum, muatan penghasil dari masalah ini berarti bahan itu memiliki
muatan listrik. Ini memiliki muatan positif dan negatif, yang dinyatakan dalam coulomb.
http://ilmualam.net/muatan-dan-arus-listrik.html

C. ALAT DAN BAHAN


1. Bola pingpong 2 buah.
2. Benang jahit secukupnya.
3. Lembaran wool dan nilon.
4. Tas plastik.
5. Isolasi.
6. Sisir plastic.
7. Potongan kertas yang kecil-kecil.

D. CARA KERJA
1. Gantunglah sebuah bola pingpong pada bagian pinggir meja dengan menggunakan
benang dan isolasi. Gosoklah tas plastik pada baju anda beberapa kali, kemudian
dekatkan pada bola pingpong. Amatilah apa yang terjadi!
2. Gosoklah sisir pada rambut anda beberapa kali, kemudian dekatkan pada potongan-
potongan kertas yang terletak diatas meja. Amatilah apa yang terjad!
3. Apa yang terjadi apapbila percobaan (2) dibiarkan dalam waktu yang cukup lama.
Berikan penjelasan!
4. Ikatlah kedua bola pingpong dengan benang, kemudian gantungkan ke bagian pinggir
meja (tempelkan dengan isolasi). Dekatkan kedua bola (jangan sampai bersentuhan).
Amati apa yang terjadi!
5. Gosoklah bola kiri dan kanan dengan kain wool, dekatkan keduanya. Amati apa yang
terjadi.
6. Lengkapi tabel hasil pengamatan anda. Apakah hasilnya “tolak-menolak” atau “tarik-
menarik”

E. TABEL HASIL PENGAMATAN


Bola pingpong kiri Bola pingpong kanan yang digosok dengan
yang digosok
dengan wool plastik nilon

wool Tolak menolak Tarik menarik Tarik menarik

plastik Tarik menarik Tolak menolak Tarik menarik

nilon Tarik menarik Tarik menarik Tolak menolak

F. PEMBAHASAN
Berdasarkan percobaan diatas, (1)plastik yang digosok pada baju kemudian
didekatkan pada bola pingpong yang digantung maka akan terjadi tarik-menarik, (2)sisir
yang digosokkan pada rambut akan kemudian didekatkan pada potongan kertas akan tarik-
menarik, (3)dan apabila sisir dibiarkan dalam waktu yang cukup lama, maka sisir tidak
dapat menarik potongan-potomgan kertas, karena gaya listrik telah habis, (4)kedua bola
pingpong yang digantung berdekatan tidak ada reaksi, karena tidak mempunyai gaya
listrik (5)kedua bola pingpong kiri dan kanan gosokkan dengan kain wool kemudian
didekatkan maka kedua bola pingpong tersebut akan tolak menolak karena mempunyai
muatan listrik yang sama.
Berdasarkan tabel hasil pengamatan diatas, pada kedua bola pingpong (kanan dan
kiri) yang digosokkan dengan bahan yang sejenis (wool dengan wool, plastik dengan
plastik, nilon dengan nilon) maka akan tolak-menolak, hal ini karena mempunyai muatan
listrik yang sama. Apabila kedua bola pingpong (kanan dan kiri) yang digosokkan dengan
bahan yang berbeda jenis maka akan tarik menarik, karena mempunyai muatan listrik yang
berbeda.

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak ada interaksi?
Jawab: Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan
listrik.
2. Apabila bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau
berlawanan?
Jawab : Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.
3. Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A, B, C, dan D. Bila diketahui benda A
menarik benda B, B menarik C, sedangkan C menarik D. Bila A bermuatan negatif,
tentukanlah jenis muatan benda B, C, dan D!
Jawab: Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D. Jika A menarik B, B menarik C, C
menarik D. Diketahui A bermuatan negatif maka:
B bermuatan positif
C bermuatan negatif
D bermuatan  positif
4. Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun muatan
yang berlawanan?
Jawab: Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah
tarik menarik.

H. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa, setiap benda yang
memiliki muatan listrik sejenis apabila didekatkan akan tolak-menolak, sedangkan benda
yang memiliki muatan berlawanan apabila didekatkan akan tarik-menarik.
LAMPIRAN
PERCOBAAN KE DUA BENTUK MEDAN MAGNET

A. TUJUAN
Menunjukan bentuk medan magnet sebuah magnet batang dengan serbuk-
serbuk besi.

B. LANDASAN TEORI
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan
magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang
berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada
masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana
terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.
Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu
medan magnet. Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet
tidak tetap. Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan.
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan
(south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut
akan tetap memiliki dua kutub.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih
kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai
daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi
yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair
adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Magnet)

C. ALAT DAN BAHAN


1. Karton putih 1 lembar / kertas putih.
2. Magnet batang 1 buah.
3. Serbuk-serbuk besi secukupnya.
D. CARA KERJA
6. Letakan sebuah magnet batang di atas meja
7. Peganglah selembar kertas karton putih di atas meja tersebut.
8. Taburkan serbuk besi secara merata di atas karton, kemudian ketuklah karton itu
secara perlahan beberapa kali.
9. Amatilah dan gambarkan pola-pola yang dibentuk serbuk-serbuk besi itu.
10. Dari hasil pengamatan anda buatlah kesimpulan tentang medan magnet.

E. DATA PENGAMATAN
F. PEMBAHASAN
1. Gambar A menunjukan bahwa :
Garis Fluks Magnet yaitu gaya pada magnet yang tidak terlihat yang arahnya
meninggalkan kutub utara menuju kutub selatan kemudian kembali ke kutub
utara melalui magnet.
2. Gambar B menunjukan pola yang dibuat oleh serbuk besi setelah magnet
diletakan diatas serbuk besi
3. Gambar C menunjukan bahwa apa bila kutub N (utara) didekatkan ke kutub S
(selatan) maka akan tarik menarik, begitu juga sebaliknya. Apa bila kutub N di
(utara) dekatkan ke kutub N (utara) maka akan tolak-menolak dan apabila kutub
S (selatan) di dekatkan ke kutub S (selatan) akan tolak menolak.

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan medan magnet?
Jawab :
Medan magnet adalah daerah yang masih merasakan adanya gaya magnet.
3. Apakah sebuah magnet selalu memiliki kutub utara dan kutub selatan?
Jelaskan!
Jawab :
Setiap magnet mempunyai satu kutub selatan dan satu kutub utara. Apabila
kutub yang sama didekatkan akan tolak-menolak, begitu juga sebaliknya
apabila kutub berlainan didekatkan akan tarik-menarik.
4. Jelaskan 3 macam aturan untuk melukis garis-garis medan magnetik
Jawab : .
1. Garis-garis medan magnet tidak pernah memotong satu sama lain.
2. Garis-garis medan magnet selalu keluar dari kutub utara dan memasuki
kutub selatan dan membentuk kurva tertutup.
3. Jika garis-garis medan magnet di daerah tertentu rapat, maka medan
magnetis pada daerah itu kuat, demikian sebaliknya jika garis-garis medan
magnet renggang, maka medan magnetis di daerah itu lemah.

H. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan, dapat disimpulkan bahwa kutub magnet
yang berbeda apabila didekatkan akan tarik menarik, apabila kutub yang sama di
dekatkan akan tolak menolak. Magnet kutub utara akan selalu tertarik ke mag
PERCOBAAN MENGAMATI SIFAT-SIFAT MAGNET

A. TUJUAN
Untuk menjelaskan tentang sifat-sifat magnet.

B. LANDASAN TEORI
Kata magnet sendiri berasal dari bahasa Yunani magnesia yang memiliki artis batu
Magenisia. Umumnya Magnesia adalah nama sebuah wilayah yang ada du Yunani yang pada
saat ini bernama Manisa. Di mana di wilayah tersebut batu magnet pertama kali ditemukan.
Batu magnet pertama yang ditemukan merupakan magnet tetap atau magnet alam. Dan saat
ini magnet yang ada di pasaran kebanyakan adalah magnet buatan.
Magnet sendiri merupakan sebuah benda yang dapat  menarik benda di sekitarnya dan
setiap magnet pastinya memiliki sifat kemagnetan. Kemagnetan adalah kemampuan benda
untuk menarik benda-benda lain yang ada di sekitarnya.
1. Magnet dapat menarik benda
Sifat magnet yang pertama adalah magnet dapat menarik benda lain yang berasal dari
bahan logam. Akan tetapi tidak semua logam dapat ditarik oleh magnet. Bahan logam yang
memiliki daya tarik yang tinggi oleh magnet dalah  besi dan juga baja.
2. Medan magnet membentuk gaya magnet
Tahukah Anda bahwa gaya magnet tidak hanya berada di kutub-kutubnya. Akan tetapi
gaya magnet juga timbul di sekitar magnet. Daerah yang di sekitar magnet yang memiliki
gaya magnet disebut juga medan magnet.
3. Magnet memiliki dua kutub
Sifat-sifat magnet selanjutnya adalah magnet memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan
kutub selatan.
4. Kutub magnet tidak sesama tarik menarik dan sesama akan menolak
Sama halnya dengan gaya listrik, gaya magnet juga berupa tarikan dan tolakan. Jika kutub
yang sama didekatkan maka akan saling tolak-menolak dan jika kutub yang berbeda yaitu
utara dan selatan di didekatkan maka akan saling tarik menarik.
5. Sifat magnet dapat hilang
Sifat-sifat magnet juga akan menghilang atau melemah karena beberapa penyebab, seperti
terbakar, jatuh secara terus menerus dan lainnya.
http://benergi.com/pengertian-sifat-sifat-magnet-dan-jenis-jenis-magnet

C. ALAT DAN BAHAN


1. Magnet batang 2 buah.
2. Statis.
3. Benang secukupnya.
4. Benda-benda yang dapat ditarik magnet (besi, aluminium, kaca, dan seng).

D. CARA KERJA
1. Beri tanda S untuk kutub selatan dan U untuk kutub utara pada kedua magnet batang yang
tersedia.
2. Gantungkanlah salah satu magnet dengan menggunakan benang pada statis.
3. Dekatkan kutub selatan magnet kedua yang dipegang pada kutub selatan magnet batang
yang di gantung secara perlahan-lahan. Amati apa yang terjadi pada magnet batang yang
digantung.
4. Dekatkan kutub utara magnet yang di pegang pada kutub selatan magnet batang yang
digantung secara perlahan-lahan. Amati apa yang terjadi pada magnet batang yang
digantung.
5. Dengan cara yang lama, dekatkan kutub selatan magnet yang dipegang pada kutub utara
magnet yang digantung. Amati apa yang terjadi.
6. Dekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang digantung.
Amati apa yang terjadi.

E. HASIL PENGAMATAN
1. Jika didekatkan kutub selatan magnet kedua yang dipegang ke kutub selatan magnet batang
yang digantung secara perlahan-lahan, maka yang terjadi akan menjauhi magnet yang
dipegang.
2. Jika didekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub selatan magnet batang yang
digantung secara perlahan-lahan, maka yang terjadi magnet batang yang digantung menjadi
magnet yang dipegang.
3. Jika dilakukan cara yang lama, didekatkan kutub selatan magnet yang dipegang pada kutub
utara magnet yang digantung, maka yang terjadi kedua kutub akan tarik menarik.
4. Jika didekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang
digantung, maka yang terjadi akan menjauhi magnet yang dipegang.

F. PEMBAHASAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, apabila kutub selatan magnet yang
dipegang ke kutub selatan magnet batang yang digantung maka perlahan-lahan dan terjadi
adalah magnet batang yang digantung menjauhi magnet yang dipegang. Selanjutnya kami
dekatkan kutub selatan magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang digantung.
Ternyata magnet batang yang digantung menjauhi magnet yang dipegang. Jika dengan cara
lama didekatkan kutup selatan magnet yang dipegang pada kutup utara magnet yang
digantung, maka kedua kutub akan tarik menarik. Terakhir kami dekatkan kutub utara magnet
yang dipegang pada kutub utara magnet yang digantung, ternyata magnet yang digantung
mendekati magnet yang dipegang.

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Jelaskan sifat-sifat magnet!
Jawab:
a. Mempunyai dua ujung yang disebut kutub-kutub magnet.
b. Salah satu ujung magnet selalu menunjuk ke utara dan magnet lain menunjuk ke selatan.
c. Dua magnet yang saling didekatkan akan melakukan gaya satu sama lain. Apabila kutub-
kutub yang didekatkan sejenis (kutub utara dengan kutub utara atau kutub selatan
dengan kutub selatan) maka akan tolak menolak. Dan apabila kutub-kutub magnet yang
didekatkan berlawanan jenis (kutub utara dengan kutub selatan) maka akan tarik
menarik.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dipol magnet!
Jawab :
Dipol magnet adalah magnet selalu mempunyai 2 kutub.
3. Apabila sebuah magnet dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, mungkinkah bagian
kecil magnet tersebut hanya memiliki sebuah kutub? Jelaskan!
Jawab :
Jika sebuah magnet dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, maka bagian kecil
magnet tersebut tetap mempunyai 2 buah kutub, karena hal ini merupakan asas piranti
(kompas). Setiap magnet apapun bentuknya pasti mempunyai 2 kutub yaitu kutup utara dan
kutub selatan.
4. Dari hasil percobaan yang anda lakukan, berilah kesimpulan tentang sifat-sifat magnet!
Jawab :
a. Jika kedua kutub magnet yang sejenis di dekatkan maka magnet tersebut akan tolak-
menolak.
b. Jika kutub-kutub magnet yang berlawanan (berbeda kutubnya atau tidak sejenis)
didekatkan maka magnet tersebut akan tarik-menarik.

H. KESIMPULAN
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa sebuah magnet selalu mempunyai 2 kutub yaitu
kutub utara dan kutub selatan. Kutub-kutub yang sejenis apabila didekatkan akan saling tolak
menolak, sedangkan kutub-kutub yang tidak sejenis apabila didekatkan akan tarik-menarik.

LAMPIRAN
Laporan Praktikum IPA Modul 8.Cara Membuat Magnet

a. Hasil Pengamatan
1. Membuat magnet melalui gesekan (paku digesekkan dengan salah satu kutub   magnet)

Bahan Percobaan Sebelum digesekkan Setelah digesekkan Setelah digesekkan


(10 detik) (40 detik)

Paku besi dan klip Belum ada magnet, Paku besi dapat Paku besi dapat
kertas paku tidak dapat menarik klip kertas menarik klip kertas
menarik klip kertas namun lemah lebih kuat

Membuat magnet dengan cara Elektromagnetik

a. Berdasarkan rangkaian di atas, ternyata paku tidak bias menjadi magnet karena saklar
dalam keadaan terbuka, sehingga arus listrik tidak dapat mengalir.
b. Saklar ditutup, lalu kami mendekatkan sebuah paku yang lain pada paku yang dililiti
kumparan, ternyata paku tersebut telah menjadi magnet kaena saklar telah tertutup \
sehingga arus listrik dapat mengalir.
c. Kami mengurangi jumlah lilitan kumparan pada paku, ternyata kemagnetan pada paku
makin kecil karena jumlah lilitan kumparan berkurang, sehingga arus listrik juga ikut
berkurang.
d. Kami menambah jumlah lilitan kumparan pada paku, ternyata kemagnetan pada paku
makin besar karena jumlah lilitan kumparan bertambah banyak, sehingga arus listrik juga
bertambah kuat.
Membuat magnet dengan  cara induksi

a. Kami pegang sebuah magnet batang disalah satu kutubnya, sedangkan kutub yang lain
menjadi pusat bumi.
b. Kami dekatkan sebuah klip tepat di ujung salah satu kutub magnet batang, ternyata klip
tepat di ujung tadi melekat/menempel pada magnet batang.
c. Lalu kami dekatkan lagi sebuah klip kedua tepat di ujung klip yang pertama, ternyata klip
kedua menempel pada klip pertama.
d. Selanjutnya kami dekatkan lagi sebuah klip ketiga di ujung klip kedua,ternyata klip
ketiga menempel di ujung klip kedua, serta klip ke empat dapat menempel pada ujung
klip ketiga.
Jawaban pertanyaan
Cara membuat magnet ada 3, yaitu :
1.  Dengan cara digesek-gesekkan (gosokan). Pembuatan magnet dapat dilakukan dengan cara
menggesekkan besi dengan salah satu ujung magnet, semakin banyak gesekan semakin kuat
sifat kemagnetan paku tersebut. Sifat kemagnetan berlangsung sementara.
2.  Dengan cara elektromagnetik (aliran listrik), Arus listrik dapat menimbulkanmedan magnet.
Magnet yang terjadi karena arus listrik disebut elektromagnetik, jika arus listrik diputus sifat
kemagnetannya akan hilang.Dengan cara induksi. Benda magnetis yang menempel pada
magnet dapat menjadi sifat seperti magnet. Benda ini dapat menarik benda-benda magnetis
lainnya. Jika benda dilepaskan dari magnet, maka sifat kemagnetannya akan hilang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan magnet adalah :
1.      Jarak magnet terhadap benda magnetik.
2.      Besar kecilnya arus listrik.
3.      Ketebalan yang menjdi penghalang antara magnet dan benda magnetis
4.      Waktu; lama tidaknya gesekan.
5.      Jumlah lilitan kumparan.
3. Hubungan antara kuat magnet dengan jumlah lilitan kumparan dan arus listrik adalah :
Makin banyak jum;lah lilitan kumparan, maka makin besar arus listrik yang mengalir
sehingga kekuatan magnet makin besar pula. Jadi banyaknya jumlah lilitan kumparan sangat
mempengaruhi terhadap kekuatan magnet.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai