Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH EKOSITEM TERISTERIAL

KELOMPOK

ELDUNASIA MANUL ( 2018 280 774 )

HELENA SUSANTI ANUR (2018 280 801 )

YOSEFINA SUSANA BENI (2018 280 910 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS FLORES

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalh ini tepat pada waktunya
yang berjudul EKOSISTEM TERISTERIAL

Dengan selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah
memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak
terimakasih.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi tercapainya
kesempurnaan dari makalah ini.

Ende, 5 Oktober 2020

Kelompok

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Semua organisme atau makhluk hidup mempunyai habitat atau tempat hidup.
Contohnya, habitat paus dan ikan hiu adalah air laut, habitat ikan mas adalah air tawar,
habitat buaya muara adalah perairan payau, habitat monyet dan harimau adalah hutan, habitat
pohon bakau adalah daerah pasang surut, habitat pohon butun dan kulapang adalah hutan
pantai, habitat cemara gunung dan waru gununl; adalah hutan Dataran tinggi, habitat manggis
adalah hutan dataran rendah dan hutan rawa, habitat ramin adalah hutan gambut dan daerah
dataran rendah lainnya, pohon-pohon anggota famili Dipterocarpaceae pada umumnya hidup
di daerah dataran rendah, pohon aren habitatnya di tanah dataran rendah hingga daerah
pegunungan, dan pohon durian habitatnya di dataran rendah.

Selain itu,istilah habitat dapat juga dipakai untuk menunjukkan tempat tumbuh
sekelompok organisme dari berbagai spesies yang membentuk suatu komunitas. Sebagai
contoh untuk menyebut tempat hidup suatu padang rumput dapat menggunakan habitat
padang rumput, untuk hutan mangrove dapat menggunakan istilah habitat hutan mangrove,
untuk hutan pantai dapat menggunakan habitat hutan pantai, untuk hutan rawa dapat
menggunakan habitat hutan rawa, dan lain sebagainya. Dalam halseperti ini, maka habitat
sekelompok organisme mencakup organisme lain yang merupakan komponen lingkungan
(komponen lingkungan biotik dan komponen lingkungan abiotik).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu habitat?
2. Hal apa saja yang termasuk kedalam habitat terestrial dan bagaimana ciri-cirinya ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian habitat
2. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk kedalam habitat terestrial dan bagaimana
ciri-cirinya

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Habitat

Habitat adalah tempat suatu makhluk hidup. Semua makhluk hidup mempunyai
tempat hidup yang disebut habitat (Odum, 1993). Kalau kita ingin mencari atau ingin
berjumpa dengan suatu organisme tertentu, maka harus tahu lebih dahulu tempat hidupnya
(habitat), sehingga ke habitat itulah kita pergi untuk mencari atau berjumpa dengan
organisme tersebut. Oleh sebab itu, habitat suatu organisme bisa juga disebut alamat
organisme itu. Semua organisme atau makhluk hidupmempunyai habitat atau tempat
hidup.

Istilah habitat dapat juga dipakai untuk menunjukkan tempat tumbuh sekelompok
organisme dari berbagai spesies yang membentuk suatu komunitas. Sebagai contoh untuk
menyebut tempat hidup suatu padang rumput dapat menggunakan habitat padang rumput,
untuk hutan mangrove dapat menggunakan isfilah habitat hutan mangrove, untuk hutan
pantai dapat menggunakan habitat hutan pantai, untuk hutan rawa dapat menggunakan
habitat hutan rawa, dan lain sebagainya. Dalam hal seperti ini, maka habitat sekelompok
organisme mencakup organisme lain yang merupakan komponen lingkungan (komponen
lingkungan biotik) dan komponen lingkungan abiotik. Habitat suatu organisme itu pada
umumnya mengandung faktor ekologi yang sesuai dengan persyaratan hidup organisme
yang menghuninya. Persyaratan hidup setiap organisme merupakan kisaran faktor-faktor
ekologi yang ada dalam habitat dan diperlukan oleh setiap organisme untuk
mempertahankan hidupnya.

B. Terestrial

Ekosistem darat yang memiliki tipe struktur vegetasi dominan dalam skala luas
disebut bioma. Penyebaran bioma dipengaruhi oleh iklim, letak geografis, garis lintang dan
ketinggian letak Dari Permukaan laut. Pengaruh pemanasan matahari pada atmosfer, tanah,

4
dan air akan membentuk variasi suhu, siklus pergerakan udara, dan penguapan air yang
bertanggung jawab atas variasi iklim pada daerah-daerah dengan lintang yang berbeda.
Bioma darat (terrestrial) seringkali dinamai sesuai ciri fisik atau iklim utama dan jenis
vegetasi dominannya. Sebagai contoh, padang rumput temperat didominasi oleh berbagai
spesies rumput dan umumnya ditemukan pada garis lintang pertengahan, dimana iklim
lebih sedang dibandingkan dengan daerah tropis dan daerah kutub. Masing-masing bioma
juga ditandai oleh mikroorganisme, fungi, dan hewan yang beradaptasi terhadap
lingkungan tersebut. Berdasarkan posisi geografis, iklim, garis lintang dan ketinggian letak
dari permukaan laut bioma dibedakan antara lain sebagai berikut.

a. Bioma Hutan Tropis

Bioma ini terdapat di wilayah khatulistiwa dengan temperatur yang tinggi


sekitar 25-29°C. Curah hujan bioma hutan hujan tropis (tropical rain forest) cukup
tinggi, yatu sekitar 200-225 cm pertahun. Sedangkan di hutan kering tropis (tropical
dry forest) curah hujan sangat tergantung musim, sekitar 150-200 cm per tahun,
dengan musim kering selama enam sampai tujuh bulan.

Pada daerah hutan hujan tropis tumbuhannya tinggi dan rimbun membentuk
tudung yang menyebabkan dasar hutan menjadi gelap dan basah. Pohon lain dan
tanaman merambat yang berkayu akan tumbuh secara cepat, bersaing untuk
mendapatkan cahaya dan ruang ketika mengisi celah tersebut. Tumbuhan khas, ialah
liana dan epifit. Contoh liana adalah rotan sedangkan epifit adalah anggrek.

5
Vegetasinya didominasi oleh tumbuhan yang aktif melakukan fotosintesis, misalnya
jati, meranti, konifer, dan keruing. Hewan hutan tropis di bumi merupakan rumah
jutaan spesies, termasuk spesies serangga, laba-laba, dan artopoda yang belum
dideskripsikan dan diestimasi berjumlah 5 – 30 juta. Bahkan keanekaragaman hewan
di hutan tropis lebih tinggi daripada di bioma darat manapun. Hewan hutan tropis,
termasuk amfibia, burung dan reptil lain, mamalia, serta artropoda, beradaptasi
terhadap lingkungan berstratifikasi vertikal dan seringkali tersamarkan oleh
lingkungannya. Contoh bioma hutan hujan tropis adalah hutan di Indonesia,
Malaysia, Filipina, Papua, dan Brasil. Sejak lama sekali manusia telah mewujudkan
masyarakat yang berkembang pesat di hutan tropis.

b. Bioma Sabana

Padang rumput tropis seringkali merujuk kepada sabana. Bioma sabana hangat
sepanjang tahun, berkisar 24-29oC, namun dengan variasi yang lebih musiman
daripada di hutan tropis. Rumput dan pohon yang terpencar-pencar merupakan
tumbuhan yang dominan. Pepohonan yang ditemukan di sabana seringkali berduri
dan berdaun kecil, yang merupakan bentuk adaptasi dari kondisi yang relatif kering.
Kebakaran merupakan komponen abiotik penting, dan spesies tumbuhan yang
dominan adalah spesies yang sudah beradaptasi dengan kebakaran. Pertumbuhan
rumputrumputan dan forb (tumbuhan kecil berdaun lebar) yang sangat cepat selama
musim hujan menyediakan sumber makanan yang banyak bagi hewan. Akan tetapi,
mamalia pemakan rumput besar harus bermigrasi ke padang rumput yang lebih hijau
dan menyebar mencari sumber air selama periode musim kemarau. Bioma sabana ini
terdapat di Amerika Selatan, Afrika Timur dan sebagian wilayah Indonesia. Mamalia
besar pemakan rumput (bison dan kuda liar) dan predatornya (singa dan dubuk)
terlihat dengan jelas di bioma Sabana. Sesungguhnya, herbivora yang dominan di sini
adalah serangga, khususnya semut, rayap dan tungau

6
c. Bioma Padang Rumput

Bioma padang rumput mempunyai curah hujan 30 - 100 cm per tahun dan
hujan turun tidak teratur. Musim dingin relatif kering dan musim hujan relatif basah.
Suhu musim dingin bisa turun sampai -10oC, sedangkan pada musim panas seringkali
mendekati 30oC dan menyengat.

Vegetasi yang mendominasi adalah rerumputan. Rumput yang hidup di bioma


padang rumput yang relative basah ukurannya bisa mencapai tiga meter, misalnya
rumput Bluestem dan Indian Grasses. Rumput yang tumbuh di bioma padang rumput
kering, ukurannya pendek-pendek, misalnya rumput Grana dan Buffalo Grasses.
Hewan yang hidup di bioma ini adalah bison, Zebra, kanguru, singa, harimau, anjing
liar, ular, rodentia, belalang dan burung.

Contoh bioma padang rumput antara lain Amerika Utara, Rusia, Afrika
Selatan, Asia dan Indonesia (Sumbawa). Padang atau veldt di Afrika Selatan, puszta
di Hungaria, pampas di Argentina dan Uruguay, steppe di Rusia, dan prairie di
Amerika Utara bagian tengah semuanya adalah bioma

padang rumput. Kebakaran yang kadang terjadi di musim kemarau dan


pemakanan rumput oleh mamalia besar mencegah pembentukan semak berkayu dan

7
pohon-pohon. Tanah subur yang tebal menjadikan padang rumput beriklim sedang
sebagai tempat yang ideal untuk pertanian, terutama pertanian gandum. Sebagai
konsekuensinya, sebagian besar padang rumput di Amerika Utara dan sebagian besar
padang rumput di Eurasia telah dikonversi menjadi lahan pertanian. Di beberapa
padang rumput yang lebih kering, ternak dan perumput yang lain telah membantu
mengubah sebagian bioma tersebut menjadi gurun.

d. Bioma Hutan Gugur

Pada umumnya terdapat di sekitar wilayah subtropik yang mengalami


pergantian musim panas dan dingin. Hutan gugur juga terdapat diberbagai
pegunungan di daerah tropis. Suhu dimusim dingin berkisar kira-kira 0oC. Musim
panas dengan suhu maksimum sekitar 35oC, menyengat dan lembab. Bioma hutan
gugur mempunyai curah hujan sedang, yaitu 70 sampai lebih dari 200 cm per tahun.
Mengalami 4 musim, yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim
semi.

Vegetasi yang tumbuh pada hutan gugur adalah adalah pohon Maple, Oak,
Beech, dan Elm. Pohon-pohon gugur yang padat dan tegak berdiri merupakan ciri
khas hutan gugur, seperti hutan di Great Smoky Mountains National Park di
California Utara. Hutan gugur lebih terbuka dibandingkan dengan hutan hujan,
pohon-pohonnya juga tidak setinggi pohon hutan hujan. Hutan gugur memiliki
lepisan vertikal yang jelas, yang memiliki satu atau dua strata pohon, di bawahnya
terdapat semak, dan di bagian dasar terdapat tumbuhan herba. Pohon-pohon hutan
gugur menggugurkan daunnya sebelum musim dingin, dimana terjadinya fotosintesis
tidak efektif karena suhunya terlalu rendah.

8
Sedangkan hewan yang menghuni pada umumnya adalah Rusa, Beruang, Raccon,
Rubah, Bajing, dan Burung Pelatuk. Banyak hewan mamalia hutan gugur juga memasuki
keadaan dorman musim dingin yang disebut hibernasi, dan beberapa spesies burung
melakukan migrasi ke wilayah dengan iklim yang lebih hangat. Bioma hutan gugur
terdapat di Kanada, Amerika, Eropa dan Asia. Penebangan dan penggundulan lahan
untuk pertanian dan perkembangan kotamenghancurkan hampir semua hutan
meranggasasli di Amerika Utara. Akan tetapi, berkat kapasitanya untuk memulihkan diri,
hutan-hutan ini kembali bermunculan di berbagai wilayah kisaran awalnya.

e. Bioma Hutan Konifer

Bioma ini terdapat di wilayah utara hutan gugur subtropis dan pegunungan
tropis. Bioma konifer mempunyai curah hujan sekitar 30-70 cm per tahun, dan
kekeringan berkala umum terjadi. Akan tetapi, beberapa hutan konifer di pesisir A.S.
Pasifik Barat Laut merupakan hutan hujanberiklim sedang yang dapt menerima lebih
dari 300 cm curah hujan per tahun. Suhu di musim dingin sangat rendah, dan
mengalami musim dingin yang panjang. Sedangkan di musim panas sangat
menyengat. Suhu beberapa daerah hutan konifer di Siberia umumnya berkisar -50oC
di musim dingin dan lebih dari 20oC di musim panas.

Pohon-pohon yang mempunyai tudung seperti pinus, cemara, fir, dan hemlock
mendominasi hutan konifer. Masa pertumbuhan flora di hutan konifer pada musim
panas antara 3 sampai 6 bulan. Hutan konifer utara atau taiga, adalah bioma darat
terbesar di atas bumi yang meluas melintasi Amerika Utara bagian utara dan Eurasia
hingga perbatasan tundra arktik (perhatikan gambar 2). Taiga mengalami hujan salju

9
yang lebat selama musim dingin. Bentuk kerucut pada banyak pohon konifer
mencegah terkumpulnya salju pada cabang-cabang pohon tersebut. Hewan yang
hidup diantaranya moose, beruang hitam, serigala dan morten. Contoh bioma taiga
terdapat di Amerika Utara dan dataran tinggi diberbagai wilayah. Walaupun belum
banyak dihuni populasi manusia, hutan konifer utara ditebangi dengan laju
mengkhawatirkan, dan pohonpohon tua tegak ini akan segera lenyap dan musnah.

f. Bioma Tundra

Bioma ini terdapat di belahan bumi utara di dalam lingkaran kutub utara yang
disebut Tundra arktik dan di puncak gunung disebut Tundra alpin. Bioma tundra
arktik memiliki curah hujan sekitar 20 - 60 cm per tahun, namun untuk tundra alpin
bisa melebihi 100 cm per tahun. Iklimnya iklim kutub dengan musim dingin yang
panjang dan gelap serta musim panas dan terang yang pendek. Suhu rata-rata di
musim dingi di bawah -30oC, sedangkan di musim panas hanya mencapai 10oC.

Tidak ada pohon yang tinggi, kalaupun ada terlihat tebal seperti semak.
Tumbuhan semusim biasanya berbunga dengan warna yang mencolok dalam masa
pertumbuhan yang pendek. Vegetasinya Spaghnum, lumut kerak, dan perdu.
Permafrost (tanah bagian bawah yang membeku secara permanen), suhu yang sangat
dingin, dan angin yang sangat kencang merupakan penyebab utama tidak adanya
pohon dan tumbuhan tinggi lainnya di tundra arktik di alaska Tengah. Meskipun
tundra arktik menerima sangat sedikit curah hujan tahunan, air tidak dapat menembus
fermafrost di bawahnya dan akan menumpuk di dalam kolam di atas bunga tanah
yang dangkal selama musim panas yang pendek. Tundra menutupi luas yang sangat
besar di arktik, mencapai 20% permukaan tanah bumi. Hewan yang hidup di bioma

10
tundra adalah muskox, rusa kutub, kelinci, serigala, rusa dan domba. Banyak spesies
burung bermigrasi ke tundra untuk bersarang di musim dingin. Tundra jarang dihuni
manusia, namun cukup banyak yang telah menjadi areal pertambangan mineral dan
minyak dalam tehun-tahun terakhir.

g. Bioma Semak Belukar (Chaparral)

Curah hujan sangat tergantung musim, pada musim dingin terjadi hujan
sedangkan pada musim panas tidak terjadi hujan berlangsung sangat panjang. Curah
hujan tahunan umumnya berada dalam kisaran 30-50 cm. Suhu musim gugur, dingin,
semi berkisar pada 10-12oC. Sedangkan pada musim panas mencapai 30oC, dan pada
sing hari mencapai maksimum bisa melebihi 40oC. Evergreen berduri dan padat
mendominasi bioma semak belukar, daerah pesisir di di garis lintang pertengahan
dengan musim dingin yang sedang dan berhujan, serta musim panas yangpanjang,
kering dan panas. Tumbuhan semak belukar, seperti yang ditemukan pada tanah
California, beradaptasi dan bergantung pada kebakaran secara periodic. Semak kering
berkayu seringkali terbakar oleh petir dan oleh aktivitas manusia yang tidak cermat,
yang menyebabkan kebakaran di musim panas dan di musim gugur pada lembah yang
sangat padat penduduknya di bagian selatan California dan di tempat-tempat lainnya.
Beberapa semak menghasilkan biji yang hanya akan berkecambah setelah kebakaran
yang sangat panas. Cadangan makanan yang tersimpan di dalam akar yang tahan
terhadap api, memungkinkan tumbuhan tersebut bertunas dan berkecambah kembali
secara cepat dan menggunakan nutrient yang dihasilkan oleh kebakaran itu.

11
Hewan mamalia yang terdapat dalam bioma chaparral antara lain perambah
(seperti kijang dan kambing) juga terdapat berbagai jenis mamalia kecil. Daerah
chaparral juga banyak dihuni spesies amfibia, burung dan reftil lain, serta serangga.

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Habitat adalah tempat suatu makhluk hidup. Semua makhluk hidup mempunyai
tempat hidup yang disebut habitat. Ekosistem teresterial di pengaruhi oleh suhu lingkungan
dan cura hujan. Sepertinya di pengaruhi oleh iklim, letak geografis, garis lintang dan
ketinggian letak dari permukaan air laut.

Pada ekosistem teresterial ada bermacam-macam bioma, namun yang utama


adalah:

1. Bioma padang gurun, mempunyai ciri-ciri yaitu curah hujan rendah 25 cm per
tahun, tanahnya gersang/tandus, pancaran matahari sangat terik dan penguapan
tinggi dan pada siang hari suhu sangat tinggi, namun pada malam hari suhu
sangat rendah.
2. Bioma padang rumput, mempunyai ciri-ciri yaitu curah hujan umumnya 25-50
cm pertahun, hujan tidak teratur, peresapan dan pengaturan air kurang baik
karena sangat cepat.
3. Bioma hutan hujan tropis, mempunyai ciri-ciri yaitu curah hujan tinggi, ± 200-
225 cm pertahun, matahari bersinar sepanjang tahun, perubahan suhu hanya
sedikit dan kehidupan tumbuhan subur.
4. Bioma Sabana, Padang rumput tropis seringkali merujuk kepada sabana. Bioma
sabana hangat sepanjang tahun, berkisar 24-29oC, namun dengan variasi yang
lebih musiman daripadI di hutan tropis.
5. Bioma taiga, mempunyai ciri-ciri yaitu suhu di musim dingin sangat rendah dan
di musim panas sangat tinggi, hamper seluruhnya terdiri atas pohon-pohon
conifer yang umumnya selalu hijau.
6. Bioma tundra, mempunyai ciri-ciri yaitu beriklim kutub dengan musim dingin
yang panjang serta gelap, dan musim panas yang panjang serta terang terus-

13
menerus, pada musim dingin makanan sangat kurang, pada musim panas tertutup
oleh Lichenes dan lumut yang tipis serta penuh dengan hewan.
7. Bioma Semak Belukar (Chaparral), Curah hujan sangat tergantung musim, pada
musim dingin terjadi hujan sedangkan pada musim panas tidak terjadi hujan
berlangsung sangat panjang. Curah hujan tahunan umumnya berada dalam
kisaran 30-50 cm.
8. Bioma hutan gugur, mempunyai ciri-ciri yaitu curah hujan merata sepanjang
tahun antara 75- 100 cm per tahun, mempunyai empat musim yaitu musim panas,
musim gugur, musim dingin dan musim semi, pohon-pohon tidak terlalu rapat
dan jumlah spesiesnya sedikit

14
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A., Reece, J.B. & Mitchell, L.G. 1999. Biologi, Edisi Kelima. Terjemahan

Wasmen Manalu, Editor Amalia Safitri. 2004. Jakarta: Erlangga.

Goltenboth, F., Timotius, K.H., Milan, P.P. & Margraf, J. 2012. Ekologi Asia Tenggara:

Kepulauan Indonesia. Jakarta: Salemba Teknik.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

15
Habitat adalah tempat suatu makhluk hidup. Semua makhluk hidup mempunyai
tempat hidup yang disebut habitat. Ekosistem teresterial di pengaruhi oleh suhu lingkungan
dan cura hujan. Sepertinya di pengaruhi oleh iklim, letak geografis, garis lintang dan
ketinggian letak dari permukaan air laut.

Pada ekosistem teresterial ada bermacam-macam bioma, namun yang utama


adalah:

a. Bioma padang gurun, mempunyai ciri-ciri yaitu curah hujan rendah 25 cm per tahun,
tanahnya gersang/tandus, pancaran matahari sangat terik dan penguapan tinggi dan
pada siang hari suhu sangat tinggi, namun pada malam hari suhu sangat rendah.
b. Bioma padang rumput, mempunyai ciri-ciri yaitu curah hujan umumnya 25-50 cm
pertahun, hujan tidak teratur, peresapan dan pengaturan air kurang baik karena sangat
cep at.
c. Bioma hutan hujan tropis, mempunyai ciri-ciri yaitu curah hujan tinggi, ± 200- 225
cm per tahun, matahari bersinar sepanjang tahun, perubahan suhu hanya sedikit dan
kehidupan tumbuhan subur.
d. Bioma Sabana, Padang rumput tropis seringkali merujuk kepada sabana. Bioma
sabana hangat sepanjang tahun, berkisar 24-29oC, namun dengan variasi yang lebih
musiman daripaddi hutan tropis.
e. Bioma taiga, mempunyai ciri-ciri yaitu suhu di musim dingin sangat rendah dan di
musim panas sangat tinggi, hamper seluruhnya terdiri atas pohon-pohon conifer yang
umumnya selalu hijau.
f. Bioma tundra, mempunyai ciri-ciri yaitu beriklim kutub dengan musim dingin yang
panjang serta gelap, dan musim panas yang panjang serta terang terus-menerus, pada
musim dingin makanan sangat kurang, pada musim panas tertutup oleh Lichenes dan
lumut yang tipi serta penuh dengan hewan.
g. Bioma Semak Belukar (Chaparral), Curah hujan sangat tergantung musim, pada
musim dingin terjadi hujan sedangkan pada musim panas tidak terjadi hujan
berlangsung sangat panjang. Curah hujan tahunan umumnya berada dalam kisaran
30-50 cm.

16
h. Bioma hutan gugur, mempunyai ciri-ciri yaitu curah hujan merata sepanjang tahun
antara 75-100 cm per tahun, mempunyai empat musim yaitu musim panas, musim
gugur, musim dinginnmusim semi, pohon-pohon tidak terlalu rapat dan jumlah
spesiesnya sedikit.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A., Reece, J.B. & Mitchell, L.G. 1999. Biologi, Edisi Kelima.
Terjemahan

Wasmen Manalu, Editor Amalia Safitri. 2004. Jakarta: Erlangga.

17
Goltenboth, F., Timotius, K.H., Milan, P.P. & Margraf, J. 2012. Ekologi Asia
Tenggara: Kepulauan Indonesia. Jakarta: Salemba Teknik.

18
BAB II

PEMBAHASAN

A. EKOSISTEM

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik
tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan
juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan
hidup yang saling memengaruhi.

Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan


interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju
kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan
anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.

Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan


lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan
fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup.
Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnya
mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem
kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan".

B. EKOSTEM DARAT

19
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik
tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan
juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan
hidup yang saling memengaruhi.

Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan.


Ekosistem darat dalam skala luas yang memilki tipe vegetasi dominan disebut bioma.
Bioma adalah ekosistem darat yang khas pada wilayah tertentu dan dicirikan oleh jenis
vegetasi yang dominan pada wilayah tersebut, yaitu :

1. Bioma Hutan Hujan Tropis

Bioma hutan hujan tropis terdapat di wilayah khatulistiwa yang


memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan yang paling tinggi.
Meliputi daerah aliran sungai Amazone-Orinaco, Amerika Tengah, sebagian
besar daerah Asia Tenggara dan Papua Nugini, dan lembah Kongo di Afrika.

Ciri-cirinya sebagai berikut :

a.Curah hujannya tinggi, merata sepanjang tahun, yaitu antara 200 – 225
cm/tahun.
b. Matahari bersinar sepanjang tahun.
c.Dari bulan satu ke bulan yang lain perubahan suhunya relatif kecil.
d. Di bawah kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang hari,
sehingga tidak ada perubahan suhu antara siang dan malam hari.

Lingkungan biotik :

a. Flora: pada biorna hutan tropis terdapat beratus-ratus spesies tumbuhan.


Pohon-pohon utama dapat mencapai ketinggian 20 - 40 m, dengan cabang-
cabang berdaun lebat sehingga membentuk suatu tudung atau kanopi.
Tumbuhan khas yang dijumpai adalah liana dan epifit. Liana adalah
tumbuhan yang menjalar di permukaan hutan, contoh: rotan. Epifit adalah
tumbuhan yang menempel pada batang-batang pohon, dan tidak
merugikan pohon tersebut, contoh: Anggrek, paku Sarang Burung.

20
b. Fauna: di daerah tudung yang cukup sinar matahari, pada siang hari hidup
hewan-hewan yang bersifat diurnal yaitu hewan yang aktif pada siang
hari, di daerah bawah kanopi dan daerah dasar hidup hewan-hewan yang
bersifat nokfurnal yaitu hewan yang aktif pada malam hari, misalnya:
burung hantu, babi hutan, kucing hutan, macan tutul dll.
2. Bioma Gurun

Bioma gurun terletak dibelahan bumi sekitar 20°-30° Lintang Utara dan
Lintang Selatan. Bioma gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di
Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan Asia Barat. Contoh bioma gurun
adalah Gurun Sahara di Afrika, Gurun Gobi di Asia, Gurun Anzo Borrega di
Amerika.

Ciri-ciri sebagai berikut :

a. Curah hujan sangat rendah, + 25 cm/tahun.


b. Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi.
c. Kelembaban udara sangat rendah.
d. Perbedaan suhu siang hari dengan malam hari sangat tinggi
(siangdapat mencapai 45° C, malam dapat turun sampai 0° C).
e. Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air.

Lingkungan biotik;

a. Flora: Bentang alam gurun didominasi oleh vegetasi rendah yang


terserak luas, proporsi lahan guldulnya lebih tinggi dibandingkan
dengan bioma darat lain. Vegetasi di daerah gurun di dominasi oleh
tanaman kaktus, sukulen, dan berbagai belukar akasia yang berduri.
b. Fauna: hewan besar yang hidup di gurun umumnya yang mampu
menyimpan air, misalnya unta, sedang untuk hewan-hewan kecil
misalnya kadal, ular, tikus, semut, umumnya hanya aktif hidup pada
pagi hari, pada siang hari yang terik mereka hidup pada lubang-lubang.
3. Bioma Padang Rumput

21
Bioma padang rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai
dengan daerah beriklim sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah,
Amerika Selatan, Australia dan Indonesia ( Sumbawa )

Ciri-ciri sebagai berikut:

a. Curah hujan antara 25 - 50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput


curah hajannya dapat mencapai 100 cm/tahun.
b. Suhu musim dingin bisa turun -10°C, sedangkan pada musim panas
seringkali mendekati 30° dan menyengat.
c. Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.
d. Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan
drainase kurang baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.

Lingkungan biotik:

a. Flora: tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan porositas


dan drainase kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan
lain yang hidup selain rumput, tetapi karena mereka merupakan vegetasi
yang dominan maka disebut padang rumput. Nama padang rumput
bermacam-macam seperti veldt di Afrika Selatan, puszta di Hungaria,
pampas di Argentina dan Uruguay, steppe di Rusia, dan prairie di Amerika
Utara bagian.
b. Fauna: bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di
Afrika, domba dan kanguru diAustralia, zebra, dll. Karnivora: singa,
srigala, anjing liar, cheetah, dll.
4. Bioma Hutan Gugur

Ciri khas bioma hutan gugur adalah tumbuhannya sewaktu musim


dingin, daun-daunnya meranggas. Bioma ini dapat dijumpai di Amerika Serikat,
Eropa Barat, Asia Timur, dan Chili.

Ciri-ciri sebagai berikut :

a. Curah hujan merata sepanjang tahun, 75 - 200 cm/tahun.

22
b. Mempunyai 4 musim: musim panas, musim dingin, musim gugur dan
musim semi.
c. Keanekaragaman jenis tumbuhan lebih rendah daripada bioma hutan
tropis.
d. Suhu di musim dingin berkisar antara 0°C dan di musim panas dengan
suhu maksimal sekitar 35°C, menyengat dan lembab.

Musim panas pada bioma hutan gugur, energi radiasi matahari yang
diterima cukup tinggi, demikian pula dengan presipitasi (curah hujan) dan
kelembaban. Kondisi ini menyebabkan pohon-pohon tinggi tumbuh dengan
baik, tetapi cahaya masih dapat menembus ke dasar, karena dedaunan tidak
begitu lebat tumbuhnya. Konsumen yang ada di daerah ini adalah serangga,
burung, bajing, dan racoon yaitu hewan sebangsa luwak/musang.

Pada saat menjelang musim dingin, radiasi sinar matahari mulai


berkurang, suhu mulai turun. Tumbuhan mulai sulit mendapatkan air sehingga
daun menjadi merah, coklat akhirnya gugur, sehingga musim itu disebut
musim gugur.

Pada saat musim dingin, tumbuhan gundul dan tidak melakukan


kegiatan fotosentesis. Sedangkan hewan yang menghuni pada umumnya
adalah Rusa, Beruang, Raccon, Rubah, Bajing, dan Burung Pelatuk. Banyak
hewan mamalia hutan gugur juga memasuki keadaan dorman musim dingin
yang disebut hibernasi, dan beberapa spesies burung melakukan migrasi ke
wilayah dengan iklim yang lebih hangat. Beberapa jenis hewan melakukan
hibernasi (tidur pada musim dingin). Menjelang musim panas, suhu naik, salju
mencair, tumbuhan mulai berdaun kembali (bersemi) sehingga disebut musim
semi.

5. Bioma Taiga

Bioma ini kebanyakan terdapat di daerah antara subtropika dengan


daerah kutub, seperti di daerah Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska, Kanada.

23
Ciri-ciri sebagai berikut :

a. Perbedaan antara suhu musim panas dan musim dingin cukup tinggi,
pada musim panas suhu tinggi, pada musim dingin suhu sangat rendah.
b. Pertumbuhan tanaman terjadi pada musim panas yang berlangsung
antara 3 sampai 6 bulan.

Lingkungan biotik :

a. Flora khasnya adalah pohon berdaun jarum/pohon konifer, contoh pohon


konifer adalah Pinus merkusii (pinus). Keanekaragaman tumbuhan di
bioma taiga rendah, vegetasinya nyaris seragam, dominan pohon-pohon
konifer karena nyaris seragam, hutannya disebut hutan homogen.
Tumbuhannya hijau sepanjang tahun, meskipun dalam musim dingin
dengan suhu sangat rendah.
b. Fauna yang terdapat di daerah ini adalah beruang hitam, ajak, serigala dan
burung-burung yang bermigrasi kedaerah tropis bila musim dingin tiba.
Beberapa jenis hewan seperti tupai dan mammalia kecil lainnya maupun
berhibernasi pada saat musim dingin.
6. Bioma Tundra

Bioma ini terletak di kawasan lingkungan Kutub Utara sehingga


iklimnya adalah iklim kutub. Istilah tundra berarti dataran tanpa pohon,
vegetasinya didominasi oleh lumut dan lumut kerak, vegetasi lainnya
adalahrumput-rumputan dan sedikit tumbuhan berbunga berukuran kecil.

Ciri-ciri sebagai berikut :

a. Mendapat sedikit energi radiasi matahari, musim dingin sangat


panjang dapat berlangsung selama 9 bulan dengan suasana gelap.
b. Musim panas berlangsung selama 3 bulan, pada masa inilah vegetasi
mengalami pertumbuhan.

24
c. Fauna khas bioma tundra adalah "Muskoxem" (bison berhulu tebal)
dan Reindeer/Caribou (rusa kutub), beruang kutub, dan insekta
terutama nyamuk dan lalat hitam.
d. Bioma tundra arktik memiliki curah hujan sekitar 20 - 60 cm per
tahun.
e. Suhu rata-rata di musim dingi di bawah -30oC, sedangkan di musim
panas hanya mencapai 10oC.

25

Anda mungkin juga menyukai