Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN MATERI REKAYASA GENETIKA

Nama : yosefina susana beni

Nim 2018280910

A. PENDAHULUAN

Sejarah perkembangan genetika sebagai ilmu pengetahuan dimulai menjelang

akhir abad ke 19 ketika seorang biarawan Austria bernama Gregor Johann Mendel

berhasil melakukan analisis yang cermat dengan interpretasi yang tepat atas hasil-

hasil percobaan persilangannya pada tanaman kacang ercis (Pisum satifum)..

Deduksinya mengenai pola pewarisan sifat ini kemudian menjadi landasan utama

bagi perkembangan genetika sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan, dan Mendelpun

di akui sebagai Bapak Genetika.

Karya Mendel tentang pola pewarisan sifat tersebut dipublikasikan pada tahun

1866 di Proceedings of the Brunn Society for Natural History. pada tahun 1900 tiga

orang ahli botani secara terpisah, yaitu Hugo de Vries di belanda, Carl Correns di

jerman dan Eric von Tschermak-Seysenegg di Austria, melihat bukti kebenaran

prinsip-prinsip Mendel pada penelitian mereka masing-masing.

Pada tahun 1920-an, dan kemudian tahun 1940-an, terungkap bahwa senyawa

kimia materi genetika adalah asam dioksiribonekleat (DNA). Dengan ditemukannya


model struktur molekul DNA pada tahun1953 oleh J.D.Watson dan F.H.C. Crick

dimulailah era genetika yang baru, yaitu genetika molekuler.

Saat ini sudah menjadi berita biasa apabila organisme- organisme seperti

domba, babi dan kera, didapatkan melalui teknik rekayasa genetika yang disebut

kloning . sementara itu, pada manusia telah di lakukan pemetaan seluruh genom atau

dikenal sebagai proyek genom manusia (human genom project), yang diluncurkan

pada tahun 1990 dan diharapkan selesai pada tahun 2005. ternyata pelaksaan proyek

ini berjalan justru lebih cepat dua tahun dari pada jadwal yang telah ditentukan.

B. PENGERTIAN REKAYASA GENETIKA

Rekayasa genetika, juga disebut modifikasi genetika, adalah manipulasi

langsung gen suatu organisme menggunakan bioteknologi. Hal ini merupakan satu

set teknologi yang digunakan untuk mengubah susunan genetik dari sel, termasuk

transfer gen-gen yang berada dan melintasi batas-batas spesies untuk

menghasilkan organisme yang meningkat. DNA baru diperoleh dengan mengisolasi

dan menyalin materi genetik dari induk menggunakan metode DNA

rekombinan atau sintesa DNA buatan. Molekul DNA rekombinan pertama dibuat

oleh Paul Berg pada tahun 1972 dengan menggabungkan DNA virus

monyet SV40 dengan virus lambda. Selain memasukkan gen, proses ini dapat

digunakan untuk menghapus gen. DNA baru dapat dimasukkan secara acak,

atau ditargetkan ke bagian tertentu dari genom.

Suatu organisme yang dihasilkan melalui rekayasa genetika dianggap

dimodifikasi secara genetik dan entitas yang dihasilkan disebut genetically modified
organism (GMO). Organisme transgenik pertama adalah bakteri yang dihasilkan oleh

Herbert Boyer dan Stanley Cohen pada tahun 1973.

Tanaman, hewan atau mikro organisme yang telah diubah melalui rekayasa

genetik yang disebut organisme hasil rekayasa genetika. Jika materi genetik dari

spesies lain yang ditambahkan ke inang, organisme yang dihasilkan disebut

transgenik. Jika materi genetik dari spesies yang sama atau spesies yang dapat

berkembang biak secara alami dengan inang maka organisme yang dihasilkan disebut

cisgenesis

C. TUJUAN REKAYASA GENETIKA

Rekayasa genetika pada tanaman mempunyai target dan tujuan antara lain

untuk peningkatan produksi, peningkatan mutu produk agar tahan lama dalam

penyimpanan pascapanen, peningkatan kandungan gizi, tahan terhadap serangan

hama dan penyakit tertentu (serangga, bakteri, jamur, atau virus), tahan terhadap

herbisida, sterilitas dan fertilitas serangga jantan (untuk produksi benih hibrida),

toleransi terhadap pendinginan, penundaan kematangan buah, kualitas aroma dan

nutrisi, serta perubahan pigmentasi.

Rekayasa Genetika pada mikroba bertujuan untuk meningkatkan efektivitas

kerja mikroba tersebut (misalnya mikroba untuk fermentasi, pengikat nitrogen udara,

meningkatkan kesuburan tanah, mempercepat proses kompos dan pembuatan

makanan ternak, mikroba prebiotik untuk makanan olahan), dan untuk menghasilkan

bahan obat-obatan dan kosmetika.


Produk hasil rekayasa genetik

Para ahli melakukan rekayasa genetik pada beberapa produk, yaitu:

1. Produk farmasi:

Teknologi rekayasa genetik dalam bidang farmasi menghasilkan protein, vaksin, dan

antibiotik.

2. Produk non-pangan:

Rekayasa genetik juga menyentuh di bidang lain seperti peternakan, perkebunan, dan

kehutanan. Produk tersebut misalnya, vaksin, antibiotik, dan hormon pertumbuhan untuk

hewan. Ternak kloning, berbagai macam tanaman tahan herbisida, insek, jamur, dan

cacing, serta tanaman yang toleran terhadap kekeringan dan cuaca dingi. Ada juga

tanaman transgenetik seperti tanaman anggrek yang tahan lama dengan warna bunga

yang diinginkan, tanaman karet yang menghasilkan lateks dengan kadar protein tinggi,

dan masih banyak lainnya.

3. Produk pangan

Teknik rekayasa genetik juga dilakukan pada bahan pangan, antara lain tomat, jagungm

kedelai, kanola, bunga, kol, keju, tepung susu, kentang, beras, dan sebagainya.

Dampak Positif rekayasa genetik

1. Tanaman hasil rekayasa genetika biasanya tahan lebih lama terhadap hama serta

dapat meningkatkan hasil panen.

2. Mamalia GMO seperti tikus dan kelinci digunakan dalam penelitian kesehatan. Virus

dimodifikasi secara genetik yang digunakan dalam terapi gen untuk memberikan gen

ke dalam tubuh manusia yang dapat menyembuhkan penyakit manusia.


3. Insulin sintetis telah diproduksi dan digunakan dalam perawatan pasien diabetes. Hal

tersebut menjadi rekayasa genetik.

Dampak negarif rekayasa genetik,

1. Keseimbangan ekosistem bisa terganggu karena dominasi GMO atas spesies alami.

2. Gangguan kesehatan akibat penggunaan hasil rekayasa genetik ialah reaksi alergis yang

sudah dapat dibuktikan.

3. Peperangan bisa berbahaya karena senjata biologis yang diproduksi dengan rekayasa

genetika.

4. Penelitian telah membuktikan bahwa beberapa produk makanan mempertahankan bahan

genetik buatan yang akan menciptakan efek merugikan pada kesehatan manusia.

Anda mungkin juga menyukai