Nim 2018280910
A. PENDAHULUAN
akhir abad ke 19 ketika seorang biarawan Austria bernama Gregor Johann Mendel
berhasil melakukan analisis yang cermat dengan interpretasi yang tepat atas hasil-
Deduksinya mengenai pola pewarisan sifat ini kemudian menjadi landasan utama
bagi perkembangan genetika sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan, dan Mendelpun
Karya Mendel tentang pola pewarisan sifat tersebut dipublikasikan pada tahun
1866 di Proceedings of the Brunn Society for Natural History. pada tahun 1900 tiga
orang ahli botani secara terpisah, yaitu Hugo de Vries di belanda, Carl Correns di
Pada tahun 1920-an, dan kemudian tahun 1940-an, terungkap bahwa senyawa
Saat ini sudah menjadi berita biasa apabila organisme- organisme seperti
domba, babi dan kera, didapatkan melalui teknik rekayasa genetika yang disebut
kloning . sementara itu, pada manusia telah di lakukan pemetaan seluruh genom atau
dikenal sebagai proyek genom manusia (human genom project), yang diluncurkan
pada tahun 1990 dan diharapkan selesai pada tahun 2005. ternyata pelaksaan proyek
ini berjalan justru lebih cepat dua tahun dari pada jadwal yang telah ditentukan.
digunakan untuk menghapus gen. DNA baru dapat dimasukkan secara acak,
dimodifikasi secara genetik dan entitas yang dihasilkan disebut genetically modified
organism (GMO). Organisme transgenik pertama adalah bakteri yang dihasilkan oleh
Tanaman, hewan atau mikro organisme yang telah diubah melalui rekayasa
genetik yang disebut organisme hasil rekayasa genetika. Jika materi genetik dari
transgenik. Jika materi genetik dari spesies yang sama atau spesies yang dapat
berkembang biak secara alami dengan inang maka organisme yang dihasilkan disebut
cisgenesis
Rekayasa genetika pada tanaman mempunyai target dan tujuan antara lain
untuk peningkatan produksi, peningkatan mutu produk agar tahan lama dalam
hama dan penyakit tertentu (serangga, bakteri, jamur, atau virus), tahan terhadap
herbisida, sterilitas dan fertilitas serangga jantan (untuk produksi benih hibrida),
kerja mikroba tersebut (misalnya mikroba untuk fermentasi, pengikat nitrogen udara,
makanan ternak, mikroba prebiotik untuk makanan olahan), dan untuk menghasilkan
1. Produk farmasi:
Teknologi rekayasa genetik dalam bidang farmasi menghasilkan protein, vaksin, dan
antibiotik.
2. Produk non-pangan:
Rekayasa genetik juga menyentuh di bidang lain seperti peternakan, perkebunan, dan
kehutanan. Produk tersebut misalnya, vaksin, antibiotik, dan hormon pertumbuhan untuk
hewan. Ternak kloning, berbagai macam tanaman tahan herbisida, insek, jamur, dan
cacing, serta tanaman yang toleran terhadap kekeringan dan cuaca dingi. Ada juga
tanaman transgenetik seperti tanaman anggrek yang tahan lama dengan warna bunga
yang diinginkan, tanaman karet yang menghasilkan lateks dengan kadar protein tinggi,
3. Produk pangan
Teknik rekayasa genetik juga dilakukan pada bahan pangan, antara lain tomat, jagungm
kedelai, kanola, bunga, kol, keju, tepung susu, kentang, beras, dan sebagainya.
1. Tanaman hasil rekayasa genetika biasanya tahan lebih lama terhadap hama serta
2. Mamalia GMO seperti tikus dan kelinci digunakan dalam penelitian kesehatan. Virus
dimodifikasi secara genetik yang digunakan dalam terapi gen untuk memberikan gen
1. Keseimbangan ekosistem bisa terganggu karena dominasi GMO atas spesies alami.
2. Gangguan kesehatan akibat penggunaan hasil rekayasa genetik ialah reaksi alergis yang
3. Peperangan bisa berbahaya karena senjata biologis yang diproduksi dengan rekayasa
genetika.
genetik buatan yang akan menciptakan efek merugikan pada kesehatan manusia.