Anda di halaman 1dari 42

i

LAPORAN TUGAS GEOGRAFI


PERSEBARAN FLORA DI DUNIA

Disusun oleh:

Abel Ardiona P. N./01 | Asyifa Salsabila/07

Dela Cantika/13 | Leny Anggraeni/19

Refaya Kayla Devrino/25 | Sindy Arya Novita/31

KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 4 SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2020/2021


ii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan

rahmat, nikmat, taufik, serta hidayah-Nya kepada kita sehingga tugas mata

pelajaran Geografi yang berjudul Persebaran Flora Dunia dapat selesai tepat

pada waktunya.

Adapun makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Geografi pada Kelas XI

Tahun Pelajaran 2021/2022. Selain itu, laporan ini juga dibuat untuk menjadi

literatur, sumber pengetahuan, petunjuk, dan pedoman untuk menghadapi dan

mempersiapkan diri bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan ketahanan serta

kemajuan produk lokal khususnya untuk mengatasi ancaman ekonomi.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalan proses penyusunan makalah ini, dan sangat meyakini bahwa

makalah ini belum sampai ke titik sempurna dan tentu memerlukan banyak

perbaikan dan perubahan. Penulis mengharapkan kritik dan saran konstruktif agar

dapat memperbaiki di kesempatan selanjutnya. “Tak ada gading yang tak retak”,

itulah peribahasa yang dapat mendeskripsikan bahwa makalah ini meskipun sudah

mengamati, mengobservasi, serta menjajak pendapat ahli, tetap belum mencapai

puncak kesempurnaan.

Demikian, yang dapat penulis sampaikan. Semoga makalah ini dapat

memberikan manfaat bagi seluruh pembaca.


iii

Wallahul Muwaffiq Ila Aqwamith Thaariq

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Semarang, 30 Juli 2021

Tim Penulis
1

BAB I

ISI

1.1 Pendahuluan & Pengingat Ulang

1.1.1 Faktor Persebaran Flora

1.1.1.1 Abiotik

- Faktor Iklim/Klimatik

- Faktor Tanah/Edafik

- Faktor Topografi

- Faktor Air/Hidrografi

1.1.1.2 Biotik

- Faktor Hewan

- Faktor Tumbuhan

- Faktor Manusia

- Faktor Bakteri Pengurai

1.1.2 Penjabaran Awal

Jenis dan persebaran flora di dunia sangat beragam dan kuas.

Setidaknya, berdasarkan pada laporan yang dilakukan oleh Royal

Botanic Gardens, Kew, di Britania raya, telah ditemukan sekitar

391.000 spesies jenis tanaman berdasarkan pengamatan yang dilakukan

oleh para ahli sains. Di antara spesies tanaman tersebut, sekitar 369.000

spesies atau sekitar 94% diantaranya adalah tanaman berbunga. Pada

tahun 1889, Merriam, Clinton Hart; seorang peneliti biologi dunia

berpendapat bahwa tipe tumbuhan pada suatu Kawasan dipengaruhi


2

oleh suhu. Kemudian pada perkembangan berikutnya, factor

kelembapan lebih berperan dalam penentuan tipe tumbuhan daripada

faktor suhu. Perbedaan curah hujan juga mengakibatkan perbedaan

jenis perkembangan dan pertumbuhan tipe tumbuhan.

Secara umum komunitas flora dapat dibagi jadi tiga macam, yaitu:

- Hutan, berupa tumbuhan dengan pohon-pohon akbar.

- Padang Rumput, berupa hamparan rumput.

- Gurun, berupa hamparan pasir dan tumbuhan utama adalah

semacam kaktus.

Gambar 1 Jenis-Jenis Bioma Gambar 2 Komunitas Tumbuhan dan Kondisi


Iklimnya

Namun, dari pembagian komunitas umum itu masih dapat

dijabarkan menjadi 6 komunitas organisme tumbuhan, yaitu:

- Hutan Hujan Tropis

- Hutan Gugur

- Padang Rumput

- Padang Gurun

- Hutan Taiga
3

- Tundra

Gambar 3 Persebaran Bioma

1.2 Hutan Hujan Tropis

1.2.1 Pengertian

Hutan hujan tropis atau tropical rainforest merupakan hutan yang

terletak di daerah tropis dengan curah hujan yang tinggi mengakibatkan

hutan bersifat sehingga basah atau lembab dan selalu hijau sepanjang

tahun.

Pengertian menurut para ahli :

- Menurut Arief (1994), hutan hujan tropis adalah klimaks utama

dari hutan yang berada di dataran rendah dengan tiga strata tajuk.
4

- Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), pengertian hutan

tropis ialah hutan yang keadaan iklimnya selalu basah, tanah kering

di daratan dan selalu hijau.

- Menurut Whitmore, istiah hutan hujan tropis telah digunakan sejak

tahun 1898 dalam buku Plant Geography yang diperkenalkan oleh

A. F. W. Schimper. Pada buku tersebut, dikatakan definisi hutan

hujan tropis adalah sebagai hutan daun lebar yang selalu hijau dan

memiliki kerapatan yang tinggi. Struktur tajuk hutan tersusun

berlapis-lapis yang dibagi menjadi strata A, B, C, D, dan E.

Gambar 4 Hutan Hujan Tropis di Pulau Kalimantan

Strata A berisi pepohonan dengan tajuk tidak berurutan dengan

sedikit susunan cabang. Lapik tajuk kedua adalah kanopi utama yang

terdiri dari jenis pohon ramping yang mempunyai ketinggian berkisar

30-40 m dengan menaungi lapisan tajuk di bawahnya yang terdiri atas

jenis pohon toleran. Hutan hujan tropis juga dikenal sebagai paru-paru

dunia. Sebab, hutan yang terdapat di seluruh dunia ini mampu


5

menghasilkan oksigen dengan angka yang cukup fantastis, berkisar di

40% dari kebutuhan bumi.

Hutan hujan tropis tersebar di wilayah – wilayah dengan iklim

tropis. Sebaran hutan jenis ini di sekitar garis khatulistawa yang

membentang mulai dari Asia, Afrika, Amerika Selatan, hingga sebagian

kecil di Australia. Hutan hujan tropis terletak di daerah seperti Asia

Tenggara, Sungai Kongo di Afrika tengah dan Amaazon di Amerika

Selatan. Selain itu terdapat juga di Pulau Madagaskar dan Papua

Nugini-Australia

1.2.2 Ciri-Ciri

- Tipe Pohon

Hutan hujan tropis memiliki banyak pohon rimbun dan saling

menyatu membentuk kanopi. Ukuran pohon tinggi dengan beragam

tumbuhan yang hidup di dalamnya, sehingga membuat udara

sekitar hutan terasa lebih dingin dan segar. Disini banyak

ditemukan tanaman perdu yang merambat serta tanaman

permukaan tanah. Ciri-ciri yang lebih spesifik dari hutan jenis

hujan tropis adalah sebagian besar daun tumbuhan yang tumbuh di

hutan ini mempunyai ukuran lebar dan bercabang banyak. Kondisi

kelembapan mampu bertahan setiap waktu karena tingkat

penguapan yang cukup tinggi. Hal ini terjadi berkat adanya

pepohonan berdaun lebar.

- Curah Hujan Tinggi


6

Hutan hujan tropis selalu mengalami hujan di setiap tahunnya.

Bahkan, pada tingkat yang paling ekstrim, bisa mencapai sekitar

10.000 mm per tahun. Kondisi ini ditemukan di hutan Nugini dan

barat Kolombia. Sedangkan, hutan basah di kawasan Asia

Tenggara rata-rata memiliki curah hujan sekitar 3.000 mm per

tahun. Lebih besar lagi bila dibandingkan hutan di Basin Amazon

yang mendapat curah hujan 2.000-3.000 mm per tahun. Sedangkan,

hutan hujan di Afrika Tengah merupakan yang terkering dengan

curah hujan 1.500-2.000 mm per tahun.

- Temperatur dan Kelembapan

Hutan basah memiliki suhu yang stabil, yaitu berkisar 20°-34°

C. Di Semenanjung Malaysia suhu rata-rata tahunan berkisar

diantara 25°-26° C dan fluktuasi hari terpanas dan terdingin tak

lebih dari 8°-9° C. Sedangkan fluktuasi dari rata-rata suhu bulanan

hanya berkisar 2° C. Dalam klasifikasi iklim koppen disebutkan

memiliki suhu rata-rata diatas 18° C.

Karena curah hujan yang tinggi sepanjang tahun, maka

menyebabkan kelembapan yang tinggi di daerah hutan hujan tropis.

Umumnya bulan-bulan kering di hutan basah terjadi kurang dari 3

bulan.

Namun, kondisi tanah di hutan ini tetap selalu basah dan

menyimpan banyak cadangan air. Oleh karena itu, kelembapan

hutan kerap menyebabkan kabut di hutan basah terjadi akibat


7

banyaknya uap air dari dedaunan dan tanah yang menguap ke

atmosfer.

- Sinar Matahari

Sesuai letaknya yang berada di iklim tropis, hutan hujan tropis

terletak di lintang 5°-10° ke utara dan selatan garis khatulistiwa.

Oleh karena itu, wilayah ini selalu mendapatkan penyinaran

matahari secara penuh di sepanjang tahunnya. Penyinaran hanya

akan terganggu bila cuaca sedang mendung dan berawan. Uniknya,

meski terkena sinar matahari sepanjang tahun, sinar matahari tidak

mampu sampai ke dasar hutan.

- Vegetasi Tanaman Berlapis

Pada lantai hutan basah umumya sulit ditemukan ruang kosong

antar pepohonan. Hutan hujan tropis terdiri dari pohon-pohon

tinggi yang tumbuh rapat dan berbagai jenis tanaman lainnya.

Pohon-pohon yang tumbuh bervariasi mulai dari strata A

sampai dengan E. Pada tingkat A berupa pohon dengan ketinggian

lebih dari 30 meter dan mempunyai batang lurus dan bersifat tidak

menyukai naungan. Sedangkan, pada tingkat B terdiri dari pohon

yang tingginya 20 meter hingga 30 meter dengan banyak cabang

dan bersinggungan satu sama lain sehingga membentuk kanopi.

Tingkatan C terdiri dari pohon dengan ketinggian antara 4

meter sampai 20 meter dan memiliki banyak ranting yang

membentuk tajuk sangat rapat. Kemudian pada tingkat D terdiri


8

atas anak-anak pohon, seperti jenis tanaman herba, palm, dan

tanaman pakuan besar dengan ketinggian 4 meter dari atas

permukaan tanah. Jenis tingkatan E merupakan lapisan tanaman

pendek yang menjadi tanaman penutup lantai hutan seperti lumut

dan jamur.

- Terdapat Genangan Air

Pada kawasan hutan hujan tropis yang disebut juga hutan

basah (everwet / evergreen) seringkali ditemukan genangan air

pada dasar hutan, terutama pada musim hujan. Adanya genangan

tersebut merupakan kondisi alami apabila tanah telah jenuh

menampung air hujan sehingga membentuk kubangan air.

- Daya Regenerasi Tinggi

Pertumbuhan tanaman yang ada di hutan hujan tropis dapat

berlangsung dengan cepat, sehingga jika terjadi kerusakan

hutan maka hutan ini dapat menyembuhkan dirinya sendiri. Namun

bukan berarti hutan ini aman dari kerusakan yang disebabkan oleh

manusia, sebab kerusakan yang dapat dipulihkan oleh hutan sebatas

kerusakan kecil dan bersifat alami. Misalnya, tumbangnya pohon

yang tinggi akibat usia atau terpaan angin.

- Terdapat Tumbuhan Epifit

Tumbuhan Epifit adalah tumbuhan yang tumbuh dengan cara

menumpang pada tumbuhan lain sebagai tempat hidupnya.

Tumbuhan jenis ini berbeda dengan tumbuhan parasit. Tanaman


9

epifit dapat hidup secara mandiri, lepas dari tanah sebagai

penyangga dan penyedia unsur hara dan lepas dari tumbuhan lain.

Contohnya adalah angrek dan paku-pakuan.

1.2.3 Lokasi

Hutan hujan tropis adalah salah satu jenis hutan yang tersebar di

wilayah-wilayah dengan iklim tropis. Jika dilihat dari peta bumi, maka

sebarannya membentuk sabuk berwarna hijau yang mengelilingi

permukaan bumi. Hutan jenis ini tumbuh di sekitar garis khatulistiwa

yang membentang mulai dari Amerika Selatan, Afrika, Asia, hingga

sampai di Australia. Tipe hutan hujan tropis diwakili oleh tiga blok

besar dan di setiap bloknya memiliki keunikan ekosistem yang berbeda-

beda.

Hutan hujan tropis terletak di daerah seperti Amazon di Amerika

Selatan, Sungai Kongo di Afrika Tengah, dan Asia Tenggara. Selain

itu, terdapat dua blok kecil yang juga memiliki keunikan tersendiri yang

berbeda dengan ketiga blok diatas, yakni pulau Madagaskar, dan Pulau

Nugini-Australia.
10

Gambar 5 Persebaran Hutan Hujan Tropis di Dunia

- Amerika Selatan

Blok hutan hujan tropis terbesar di dunia terletak di Amerika

Selatan. Hampir setengah dari luas hutan hujan dunia terletak di

daerah ini. Blok hutan ini biasa disebut juga neotropics, secara

harfiah memiliki arti hutan tropis baru. Hutan ini tersebar di sekitar

sungai Amazon dan sungai Onoroco. Sungai Amazon terletak di

bagian utara dan tengah Brasil. Sedangkan basin sungai Onoroco

terletak di bagian timur Kolombia dan Venezuela. Selain itu,

terpisah dari blok di atas, terdapat juga hutan hujan yang berada di

bagian selatan Mexico memanjang sampai ke Guatemala, Costa

Rica, Panama, hingga Ekuador dan juga kepulauan Karibia.

- Afrika

Blok hutan hujan tropis terbesar kedua terletak di Afrika yaitu

disekitar sungai Kongo. Setengah kawasannya termasuk ke dalam


11

wilayah negara Republik Demokratik Kongo (dulunya bernama

Zaire) dan sisanya tersebar di Republik Kongo, Gabon, dan

Kamerun. Sedikit terpisah dari bagian blok utama, ada beberapa

bagian hutan tropis di bagian barat Afrika yang wilayahnya

meliputi Pantai Gading, Ghana, Liberia hingga sampai ke bagian

timur Sierra Leone. Blok utama di Afrika Tengah dengan blok di

Afrika Barat terpisah sejauh 300 km.

- Asia

Blok hutan hujan tropis terbesar ketiga terletak di

Semenanjung Malaya dan Indonesia. Di Indonesia hutan hujan

tersebar hampir di setiap pulau besar, seperti Sumatera, Jawa,

Kalimantan, dan Sulawesi. Selain itu, juga ditemukan di beberapa

wilayah di Filipina. Di Semenanjung Malaya, hutan hujan tropis

meliputi wilayah Malaysia, Kamboja, Laos, Vietnam, Myanmar

dan juga Thailand. Sebagian kecil lagi di temukan di Cina bagian

selatan dan Taiwan. Kemudian, terdapat juga di wilayah Asia

Selatan, seperti Sri langka, India dan Pakistan.

- Madagaskar

Blok yang keempat terdapat di pulau Madagaskar. Sebenarnya

iklim di Madagaskar cenderung kering, sehingga hutan hujan tropis

hanya dapat ditemukan di sebagian kecil wilayah pulau tersebut.

Hutan hujan di Madagaskar dapat dijumpai pada sisi timur yang

membentang dari utara ke selatan sepanjang 120 km. Hutan


12

Madagaskar dikenal memiliki keunikan tersendiri, yaitu seperti

pulau yang terisolasi dari dunia lain, memiliki flora dan faunanya

yang khas yang tidak ditemukan di tempat-tempat lainnya.

- Papua Nugini dan Australia

Blok hutan hujan tropis yang berada di pulau Papua dapat

dikatakan memiliki karakteristik flora dan fauna yang berbeda

dengan blok Asia Tenggara. Pulau Papua terbagi menjadi dua

wilayah. Bagian barat pulau Papua termasuk ke dalam bagian

negara Indonesia dan bagian timur menjadi bagian negara Papua

Nugini.

Selain itu, dalam konsentrasi yang lebih kecil juga terdapat

hutan hujan tropis yang ada di bagian utara Australia

meliputi Cooktown, dan Townsville yang memiliki karakteristik

hampir sama dengan hutan di Papua.

1.2.4 Manfaat

- Manfaat Ekonomi

Hasil hutan dibedakan menjadi dua, yaitu hasil hutan kayu

dan hasil hutan bukan kayu (HHBK). Keduanya memberikan

manfaat bagi sektor perekonomian masyarakat dan negara. Hasil

hutan berupa kayu dimanfaatkan oleh industri perkayuan untuk

dioleh menjadi beberap produk, seperti komposit, mebel, serta

penjualan kayu secara gelondongan atau log. Masing-masing kayu

memiliki nilai dan harga tersendiri, oleh sebab itu mengenal


13

kayu beserta jenis dan sifatnya sangatlah penting. Misalnya

mengenai kekuatan, corak, motif serat, keawetan serta lainnya.

Sedangkan hasil hutan non kayu yang meliputi satwa, minyak

atsiri, getah, damar, resin, tumbuhan obat, madu dan lainnya dapat

dimanfaatkan untuk pemenuhan permintaan pasar.

- Manfaat Sosial

Hutan juga memberikan manfaat sosial, yakni timbal balik

antara manusia dan alam. Alam yang memberikan berbagai

kebutuhan manusia sudah semestinya mendapat perhatian dan

kepedulian dari manusia. Umumnya, masyarakat sekitar hutan

masih memegang hukum adat setempat dan mengahrgai hutan.

- Manfaat Ekologi

Dari sisi ekologi, hutan memberikan manfaat klimatis, edafis

serta hidrologis yang dijabarkan sebagai berikut:

 Manfaat Klimatis, didapatkan dari jasa lingkungan hutan,

yaitu sebagai penghasil oksigen dan berperan dalam

menyeimbangkan iklim. Pepohonan di hutan mampu

mengurangi emisi karbon di atmosfer sebagai dampak

dari pemanasan global yang terus meningkat.

 Manfaat Edafis, kesuburan tanah dan ketersediaan zat hara

yang mendukung kehidupan tumbuhan. Siklus atau rantai

makanan di hutan berawal dari ketersediaan makanan oleh


14

tumbuhan kemudian dilanjutkan ke tingkat konsumen

berikutnya dan berakhir pada komponen decomposer.

 Manfaat Hidrologis yaitu hutan juga menyediakan

cadangan air tanah yang disimpan oleh akar pepohonan.

Ketersediaan air merupakan faktor vital dalam

keberlangsungan hidup flora dan fauna di hutan, termasuk

manusia.

1.2.5 Jenis Flora

Contoh Tumbuhan yang berasal dari hutan gugur yait tumbuhan

Avicennia Alba, Aegiceras Corniculata, Pohon Bintaro, Teruntum,

Liana, Lumut Kerak, paku-pakuan, dll.

Gambar
Gambar6 7Pohon
Teruntum
Bintaro

1.3 Hutan Gugur

1.3.1 Pengertian

Deciduous Forest atau hutan gugur adalah hutan di wilayah tropika

dan subtropika yang memiliki iklim hangat sepanjang tahun, namun

merasakan musim kering (kemarau) yang panjang selama beberapa

bulan.
15

Menurut Encyclopedia Britannica, “Hutan gugur adalah sebagai

vegetasi terutama terdiri dari pohon berdaun lebar yang merontokkan

semua daunnya selama satu musim.”

Hutan gugur mengalami empat musim, yaitu panas, dingin, semi,

dan gugur. Salah satu ciri khas dari bioma ini adalah pada “kebiasaan”

pepohonannya. Pohon-pohon di hutan gugur akan meranggas atau

menggugurkan daunnya. Meranggas dilakukan sebagai fungsi

pertahanan dan penyesuaian diri terhadap lingkungan. Dengan

melakukan “pengguguran” daun, pohon dapat mengurangi penguapan

air yang biasa terjadi di daun. Alhasil, pohon punya cadangan air lebih

setelah setelah mengugurkan daunnya.

Hutan gugur ini terletak di 30°-40° LU dan LS dengan wilayah

beriklim sedang. Contohnya, di Amerika Serikat bagian timur, Asia

Tengah, serta Asia Timur seperti Tiongkok, Korea, dan Jepang.

Gambar 8 Persebaran Hutan Gugur


16

Deciduous Forest atau hutan gugur adalah pohon-pohon yang

menguning dan menggugurkan daunnya saat musim gugur. Hal ini

berguna untuk mengurangi aktivitas fotosintesis dan evapotranspirasi di

musim dingin. Hutan gugur terletak pada kisaran 30-40°C lintang utara

dan lintang selatan dengan wilayah beriklim sedang.

Gambar 9 Hutan Gugur

1.3.2 Ciri-Ciri

- Memiliki Curah Hujan sekitar 750 mm – 1.000 mm / tahun

- Biodiversitas tidak setinggi hutan hujan. Disini hanya terdapat

sekitar 10-20 jenis tumbuhan

- Temperatur suhu kisaran 22ºC-17ºC


17

- Memiliki suhu yang sangat rendah pada saat musim dingin, yaitu

mencapai – 30 C dan sangat panas pada saat musim panas, yaitu

mencapai 30 C

- Mempunyai empat musim didalamnya, yaitu musim semi, musim

panas, musim dingin dan musim gugur

- Masing - masing musim rata - rata berlangsung selama tiga bulan

saja

- Tumbuhan yang ada pada iklim sedang menggugurkan daunnya

pada waktu musim dingin, sedangkan yang berada pada iklim

tropis menggugurkan daunnya pada musim panas

- Keanekaragaman jenis tumbuhannya tidak terlalu banyak

- Pohon yang tumbuh rata-rata tinggi tetapi memiliki bentuk daun

yang berdominan lebar (broadleaf).

- Warna daun yang berwarna oranye keemasan, karena dari

pendeknya hari yang merangsang tanaman sehingga menarik

krolofil dari daun yang diisi dengan pigment lain.

- Jenis pohon yang tumbuh sedikit dan tidak terlalu rapat

dikarenakan oleh unsur cahaya matahari yang sangat dibutuhkan

oleh tumbuhan hanya terjadi pada musim panas dan semi

- Tanahnya cukup subur karena saat daun berguguran, daun tersebut

banyak tergeletak di lantai lalu mengalami pembusukkan, lalu

nutrisi yang terkandung dalam daun diserap oleh cacing tanah.

- Memiliki dua jenis struktur tanah, yaitu:


18

 Alfisol, merupakan struktur tanah pada wilayah hutan gugur

yang kaya akan sumber-sumber nutrisi di permukaan tanah

yang berasal dari dedaunan yang gugur. Nutrisi tersebut

didapatkan dari proses penguraian yang dilakukan oleh cacing

tanah.

 Ultisol, merupakan struktur tanah yang terdapat di wilayah

dengan suhu panas dan terdapat peningkatan iklim yang tinggi.

Tanah jenis ultisol merupakan tanah yang sedikit unsur hara,

sehinnga selalu mengalami degradasi tetapi sering dijadikan

lahan pertanian.

1.3.3 Jenis Flora

Contoh Tumbuhan yang berasal dari hutan gugur yaitu Bunga

Sakura, Pohon Oak (Quercus), Pohon Basswood (Tilia americana),

Pohon Maple (Acer), Pohon Jati (Tectona grandis), Pohon Pinus, Pohon

Cemara (Casuarinaceae), Ekaliptus (Eucalyptus), Dogwoods, Redbuds

Shadbush, Azalea, Huckleberries, Timun India, Bambu, Palem dan

Pakis.

Gambar 10 Pohon Maple Gambar 11 Pohon Sakura


19

1.4 Padang Rumput

1.4.1 Pengertian

Stepa atau padang rumput merupakan hamparan tanah luas yang

terdapat tumbuhan sedang seperti ilalang rumput-rumput, semak

belukar, dan sama sekali hampir tidak ada tumbuhan besar. Padang

rumput juga bisa disebut dengan Grassland yang artinya dataran

rumput, atau Stepa dataran tanpa pohon (kecuali tanah yang berada

didekat air).

Padang rumput yang ada di daerah tropis dinamakan tropical

grassland atau padang rumput tropis sedangkan padang rumput yang

ada di daerah beriklim sedang dinamakan temperate grassland atau

padang rumput iklim sedang.

Daerah stepa memiliki curah hujan yang cukup tinggi sehingga

tidak dianggap sebagai gurun, namun terlalu sedikit untuk membentuk

hutan. Oleh karena itu, stepa didominasi oleh flora rumput-rumputan,

baik yang pendek ataupun yang tinggi.

Sebagian besar padang rumput mengalami musim kemarau dan

musim hujan. Selama musim kemarau, padang rumput sangat rentan

terhadap kebakaran yang sering dipicu dari adanya sambaran petir.

Curah hujan tahunan di habitat padang rumput lebih besar dari curah

hujan tahunan yang terjadi di habitat gurun.

Padang rumput menerima curah hujan yang cukup untuk

mendukung pertumbuhan rumput dan tanaman lainnya, tetapi tidak


20

cukup untuk mendukung pertumbuhan jumlah yang signifikan seperti di

hutan hujan.

Tanah padang rumput juga membatasi struktur vegetasi yang

tumbuh di dalamnya. Secara umum, tanah padang rumput terlalu

dangkal dan kering untuk mendukung pertumbuhan pohon.

Daerah padang

rumput terbentang di

daerah tropika

maupun daerah

Gambar 12 Padang Rumput subtropika. Daerah

ini meliputi Eropa bagian Timur, beberapa bagian Amerika Utara, Asia

Barat serta beberapa bagian Afrika / Rusia, Amerika Selatan, Amerika

Utara, Afrika Selatan, dan Hongaria.

Gambar 13 Persebaran Padang Rumput


21

Padang rumput dapat dikelompokan beberapa macam :

- Tundra, padang rumput yang terdapat di daerah bersuhu dingin

dengan curah hujan yang rendah. Jenis tumbuhan di daerah ini pada

umumnya yaitu rumput-rumput kecil.

- Praire, padang rumput yang terdapat di daerah dengan curah hujan

yang seimbang dengan musim panas. Rumput praire lebih tinggi di

bandingkan dengan rumput tundra.

- Steppa, padang rumput yang terdapat di daerah dengan curah hujan

yang tinggi. Tanaman yang dapat ditemukan yaitu rumput-rumput

pendek dan semak belukar.

- Sabana berupa rumput-rumput tinggi diselingi semak belukar dan

pohon-pohon tinggi. Tumbuhan yang bias tahan hidup di kawasan

sabana merupakan jenis tumbuhan yang tahan terhadap

kelembaban rendah. Umumnya banyak ditemukan di wilayah

Australia, Afrika, Amerika Selatan, dan sebagian kecil wilayah

India dan Indonesia.

1.4.2 Ciri-Ciri

- Daerah padang rumput terbentang dari daerah tropika sampai

kedaerah subtropika. Ekosistem padang rumput ini berada di

wilayah yang memiliki iklim tropis, namun bisa juga ekosistem ini

membantang hingga ke wilayahya yang memiliki iklim sub tropis

yakni di daerah yang memiliki letak astronomis antara garis

ekuator hingga 23.5ᵒ garis lintang utara dan lintang selatan.


22

- Curahan hujan yang tidak teratur, antara 250-500 mm/tahun,

akibatnya tanaman sulit untuk memperoleh air sehingga

pertumbuhan dari tanaman menjadi terhambat.

- Tanahnya berupa tanah tandus yang pada umumnya tidak mampu

menyimpan air yang disebabkan oleh rendahnya tingkat porositas.

Tanah dan sistem penyalurannya yang kurang baik sehingga

menyebabkan rumput tumbuh dengan subur, bahkan dapat

ditemukan rumput-rumput tinggi (Tallgrass) yang tingginya

mencapai 3-4 meter.

- Vegetasi rumput yang luas.

- Umumnya memiliki tanah berjenis Chernozem yang sangat subur

- Di saat musim panas suhu mencapai 19ºC-30ºC, dan disaat musim

dingin mencapai 12ºC-20ºC.

- Perbedaan suhu di siang dan malam hari yang sangat tinggi. Suhu

udara di siang 45°C dan di malam hari sekitar 0°C

- Padang rumput yang beriklim sedang

- Memiliki kelembapan udara yang sangat rendah

- Evaporasi (penguapan) tinggi yang lebih cepat dari prepitiasi

(hujan)

1.4.3 Proses Terbentuk

Padang rumput merupakan salah satu kenampakan alam yang

bersifat alamiah. Dikatakan alamiah karena padang rumput ini terbetuk


23

karena proses alam dan bukan merupakan campur tangan manusia.

padang rumput yang alami ini melalui sebuah proses hingga

terbentuklah padang rumput tersebut. Proses pembentukan padang

rumput ini lebih banyak disebabkan karena faktor cuaca.

Cuaca yang menjadi penyebab utama dari terbentuknya padang

rumput ini adalah karena rendahnya tingkat curah hujan. Curah hujan

yang sangat rendah, yakni rata- rata 30 cm per tahun tersebut

menyebabkan tumbuh- tumbuhan sulit untuk menyerap air. Hal ini

mengakibatkan hanya jenis rumputlah tumbuhan yang dapat bertahan

hidup. Oleh karena itulah wilayah ini ditumbuhi oleh banyak sekali

rumput. Rumput yang tunbuh pun dari spesies atau jenis yang

bermacam- macam sehingga membentuk suatu padang yang sangat luas

yang disebut sebagai padang rumput.

1.4.4 Klasifikasi

Bioma padang rumput diklasifikasikan dalam hirarki habitat

berikut:

- Padang rumput beriklim sedang

Padang rumput sedang adalah habitat yang didominasi oleh

rumput dan sangat sedikit vegetasi dan dan semak belukar besar.

Di padang rumput hangat ini rumput sangat tinggi saat ucaca basah

dan lembab dan rumput pendek Prairies muncul saat musim panas

dan musim dingin (udara kering). Tanah padang rumput beriklim

memiliki lapisan atas yang kaya gizi. Kekeringan musiman sering


24

disertai dengan kebakaran yang mencegah pohon dan semak

belukar tumbuh.

- Padang rumput tropis

Padang rumput tropis adalah padang rumput yang terletak di

dekat Khatulistiwa. Lingkungan ini memiliki cuaca lebih hangat,

iklim basah dari padang rumput sedang dan sering kekeringan saat

kemarau. Padang rumput tropis didominasi oleh rumput tetapi juga

memiliki beberapa pohon yang tersebar tidak merata. Tanah

padang rumput tropis sangat berpori dan cepat infiltrasinya. Padang

rumput tropis tersebar di Afrika, India, Australia, Nepal, dan

Amerika Selatan.

- Padang rumput stepa

Padang rumput stepa kering merupakan padang rumput yang

berbatasan dengan gurun semi-kering. Rumput yang ditemukan di

padang rumput stepa jauh lebih pendek daripada padang rumput

beriklim sedang dan tropis. Padang rumput steppe sangat sedikit

vegetasi kecuali di sepanjang tepi sungai.

1.4.5 Jenis Flora Perbedaan Padang Rumput dan Sabana

Daerah stepa didominasi oleh flora berjenis rerumputan dan semak

belukar. Disini, rumput yang ada bisa jadi berupa rumput pendek

(shortgrass) maupun rumput panjang (tallgrass). Rumput-rumput ini

mampu bertahan hidup di daerah stepa yang memiliki curah hujan

relatif rendah. Selain itu, terdapat pula sagebrush dan flora-flora


25

berjenis semak belukar lainnya di dalam bioma stepa. Meskipun begitu,

semak belukar tidak terlalu banyak jika dibandingkan dengan

rerumputan. Contoh flora padang rumput seperti buffalo grasses,

grama, akasia, blustem, indian grasess, dll. 

- Afrika

Di Afrika, flora yang hidup antara lain rumput bermuda, pohon

baobab, rumput gajah, akasia, eboni dan candelabra.

Gambar 14 Pohon Baobab Gambar 15 Pohon Akasia

- Australia

Di Australia, flora yang hidup antara lain kasuarina, ekaliptus,

pohon botol dan pohon rumput.

Gambar 17 Pohon
Gambar BotolEkaliptus
16 Pohon

- Amerika
26

Di Amerika, flora yang hidup antara lain rumput kerbau, Aster,

Semanggi, fern, goldenrods, indigos liar, bromelia, carnivorous sp,

guacamaya dan pentamierista.

Gambar 18 Bunga Aster Gambar 19 Guacamaya

Gambar 20 Goldenrods

1.5 Padang Gurun

1.5.1 Pengertian

Bioma gurun merupakan ekosistem darat yang didominasi oleh

flora dan fauna tertentu dan ditandai dengan lingkungan yang beriklim

kering dengan curah hujan yang sangat sedikit sekali.

1.5.2 Lokasi
27

Ditinjau dari etak astronomis, Bioma Gurun biasanya berada antara

20º sampai 30º Lintang Utara dan Lintang Selatan. Membentang mulai

dari wilayah Pantai Atlantik, Afrika hingga wilayah Asia bagian tengah.

Sepanjang wilayah ini ditemukan gurun terluas yakni Gurun

Sahara, Gurun Arab, dan Gurun Gobi. Berdasarkan hasil penelitian,

sepertiga wilayah permukaan bumi merupakan Bioma Gurun.

Sedangkan, sebagian besar gurun tersebut berupa permukaan batu

karang.

1.5.3 Jenis-Jenis Padang Gurun

- Padang Gurun Panas – Kering

Padang gurun panas kering atau hotlarid dessert, memiliki

wilayah berupa padang pasir. Biasanya ditemukan pada daerah sub

tropis hingga iklim sedang. Lanskap berupa lahan gurun pasir yang

panas serta memiliki kondisi vegetasi yang trbatas. Seperti curah

hujan rendah, penuapan tinggi, dan amplitude suhu harian juag

sangat tinggi. Contoh gurun panas kering yaitu

 Gurun Sahara, Afrika Utara


28

 Gurun Gibson & Gurun Simpson, Australia

 The Great America Desert, Amerika yang meliputi negara

bagian Arizona dan California

 Gurun Rub’al Khali, Arab

 Gurun Gobi, Asia Tengah


29

- Padang Gurun Dingin

Gurun dingin atau ice dessert lebih idengtik dengan wilayah

tundra, Dimana pada wilayah ini terdapat iklim dingin seperti

kutub. Pada bagian permukaan tanahnya selalu ditutupi salju dan

es. Ketika musim dingin tiba suhu udaranya mencapai r -57º C dan

saat musim panas mencapai 15º C.  Gurun dingin atau ice desert

tersebar di wilayah berikut

 Alaska

 Siberia

 Greenland

 Kanada bagian utara

 Tierre del Fuego (Tanah Api), di ujung Amerika Selatan

1.5.4 Ciri-ciri

- Intensitas matahari tinggi

- Intensitas penguapan/evaporasi sangat cepat dan tinggi


30

- Memiliki kelembapan udara paling rendah dengan curah hujan

minim

- Suhu ekstrim. Ketika siang hari dapat mencapai 60°C dan malam

hari dapat turun drastis menjadi 0°C.

- Memiliki tanah tandus dan tidak dapat dijadikan penyimpanan air

alami

- Air tanah cenderung asin

- Umumnya, vegetasi yang tumbuh adalah golongan Xerophyta.

1.5.5 Jenis Flora

- Tumbuhan musiman, yaitu tumbuhan yang akan segera tumbuh

apabila hujan turun, umurnya relatif pendek tetapi bijinya tahan

lama.

- Tumbuhan menahun, yaitu tumbuhan yang memilki ciri berdaun

kecil atau tidak berdaun, berakar panjang, batangmya mempunyai

jaringan semacam spons.

Contoh jenis flora pada bioma Gurun adalah kaktus, sukulen,

pohon kurma, dan semak beracun.


31

1.6 Hutan Taiga

1.6.1 Lokasi

Hutan Taiga sering ditemukan pada iklim subtropis. Pada hal ini,

hutan taiga banyak ditemukan di bumi bagian utara, seperti Rusia,

Skandinavia, Siberia, Alaska, Kanada, dan ujung Amerika Utara. Taiga

merupakan bioma/hutan terluas di dunia dengan persentase 29% bagian

dari hutan di dunia.

1.6.2 Ciri-ciri

- Musim

Taiga memiliki 4 musim seperti pada daerah subtropic lainnya,

namun ada perbedaan menarik pada tiap musimnya. Pada bioma

taiga, musim gugur dan semi berlangsung sangat singkat.

Sedangkan musim dingin terjadi sangat lama dan panjang, yang

mengakibatkan musim panas hanya terjadi selama 3 bulan. Namun

pada saat musim panas dan dingin tetap terjadi hujan. Namun

karena dengan dinginnya daerah pada hutan taiga, pada musim


32

panas pun bisa ditemukan lapisan es karena hujan yang membeku

sehingga disebut wet summer.

- Suhu

Bioma taiga memiliki suhu yang ekstrem. Suhu rata-rata

tahunan pada bioma taiga berkisar antara -5 derajat celcius sampai

5 derajat celcius. Suhu terdingin mencapai -54 derajat celcius

sedangkan suhu terpanas mencapai 21 derajat celcius.

- Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan yang terjadi di bioma taiga terjadi c=secara

alami. Kebakaran ini berfungsi untuk menghilangkan area yang

ditumbuhi dengan tumbuhan yang tidak sehat atau tua.


33

- Kesuburan Tanah

Karena hutan taiga tidak menggugurkan daunnya sehingga

nutrisi di dalam tanahnya juga tak sebaik di wilayah hutan lain.

Tanah di hutan taiga cenderung bersifat asam dan juga banyak

permukaannya yang berbatu.

- Adanya Permafrost

Permafrost adalah tanah atau material bumi yang mengalami

suhu di bawah 0 derajat celcius selama kurun waktu paling tidak 2

tahun. Lapisan permafrost yang aktif akan mencair saat musim

panas dan membeku saat musim dingin. Namun lapisan yang

berada di bawah lapisan aktif ini akan tetap selalu membeku.


34

1.6.3 Jenis Flora

- Daunnya berbentuk jarum. Bentuk daun ini untuk mengurangi

penguapan sehingga cadangan air tidak banyak terbuang.

- Daun-dan tumbuhan jenis konifer berwarna hijau tua. Hal ini untuk

memaksimalkan kemampuan menyerap panas agar dapat

melakukan proses fotosintesis sehingga dapat terus bertahan hidup.

- Daun-daun tumbuhan jenis konifer juga mempunyai lapisan lilin

yang membuatnya mampu bertahan dalam suhu ekstrem sehingga

tidak mudah patah ketika tertutup salju.


35

- Tumbuhan konifer merupakan tumbuhan yang berdaun hijau

sepanjang tahun sehingga sering disebut tumbuhan evergreen.

- Tumbuhan konifer tumbuh secara berdekatan dan membentuk

kanopi untuk

melindungi dari

suhu dingin dan

terpaan angin

yang berembus

kuat.

- Pohon tumbuhan

konifer berbentuk seperti kerucut agar ketika salju turun tidak

mengendap di puncaknya sehingga dahan tidak mudah patah.

- Sebagian tumbuhan jenis konifer memiliki masa hidup yang

panjang, bahkan sampai usia 200 tahun.

Pepohonan yang termasuk jenis konifer adalah spruce, juniper,

pinus, cedar, cemara, dan balsam fir. Pada hutan taiga, hanya dapat

terjadi pertumbuhan ketika musim panas. Sedangkan musim panas di

wilayah taiga sangat singkat. Padahal tumbuhan jenis konifer ini

banyak dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan kertas.


36

Selain tumbuhan jenis konifer, hutan taiga hanya ditumbuhi oleh

lumut kerak di pohon-pohon dan permukaan tanahnya serta semak-

semak yang terdiri dari tumbuhan berdaun basah. Tanaman ini akan

berkembang saat musim panas yang singkat karena sinar matahari yang

dapat mencapai permukaan tanah.

1.7 Bioma Tundra

1.7.1 Lokasi

- Artic Tundra

Artic Tundra terletak di antara kutub utara dan hutan

konifera/taiga.

- Alpine Tundra

Alpine Tundra terletak di atas

pegunungan dengan ketinggian

yang cukup tinggi dan dingin di

seluruh dunia. Alpine Tundra tidak

memiliki pohon karena telah

terkuras dan tanpa nutrisi

walaupun tanahnya tidak

membeku sepanjang tahun. Alpine Tundra didominasi oleh rumput

alang-alang, perdu, lumut daun, dan daun lichen.


37

1.7.2 Iklim

Berdasarkan pembagian iklim, tundra memiliki dua musim yaitu

musim dingin dan panas. Daerah Alpine Tundra mengalami suhu di

bawah titik beku ketika malam hari. Sebagian besar presipitasi dalam

daerah Tundra dalam bentu salju. Alpine Tundra juga merupakan

daerah yang memiliki angin kencang yang bertiup lebih dari 100 mil

per jam.

1.7.3 Ciri-ciri

Bioma tundra memiliki suhu ekstrim yang sangat dingin, tumbuhan

sedikit, dan lanskap berupa hamparan tutupan es/salju.

1.7.4 Jenis Flora

- Pada daerah yang sedikit berawa, vegetasi yang ada hanya seperti

rumput teki, rumput kapas, dan gundukan gambut

- Di cekungan yang basah seperti di Greenland terdapat semak salik

dan bentula

- Di tempat yang cukup kering ditumbuhi lumut, rumput teki,

Ericeceae, dan beberapa tumbuhan yang berdaun agak lebar


38

- Di lereng-lereng batu terdapat kerak, lumut, dan alga

Faktor yang menyebabkan pada bioma tundra tidak terdapat pohon

adalah karena pada daerah ini musim panas pendek menghasilkan suatu

musim tanam pendek, yang membuatnya sulit untuk pohon untuk

tumbuh lebih besar, Angin yang terdapat pada daerah tundra cukup kuat

sehingga membuat pohon-pohon besar susah untuk bertahan hidup

karena kerusakan fungsi lingkungan hidup yang disebabkan oleh angin.

Selain itu, lapisan es membuat akar tanaman susah untuk

menembus tanah. Suhu dingin dari lapisan es abadi pun membuat

proses dekomposisi terjadi sangat lambat sehingga membatasi jumlah

nutrisi yang diperlukan oleh tanaman/ tumbuhan. Meskipun hanya

terdapat beberapa pohon pada daerah tundra tetapi terdapat berbagai

vegetasi kecil yang tumbuh di lingkungan ini.


39

Anda mungkin juga menyukai