Nama Anggota:
1. Nismara Gesta (21)
2. Shabrina Artika S (27)
3. Tasyaun Nurjanah (30)
4. Thalitha Shifa A (31)
PENGERTIAN MUNAKAHAT/NIKAH
Menurut Bahasa Nikah berasal dari kata nakaha yunkihu nikaahan yang berarti
ikatan (perjanjian).
wanita yang bukan muhrimnya sehingga terjadi hak dan kewajiban diantara kedua insan tersebut
didalam membangun sebuah rumah tangga yang sakinah mawadah warohmah dengan memenuhi
(Menurut Al-Qur'an)
Artinya: "Istri- istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dan
dengan cara yang kamu sukai. Dan utamakanlah (yang baik) untuk dirimu. Bertakwalah
kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu (kelak) akan menemui-Nya. Dan sampaikanlah
kabar gembira kepada orang yang beriman" (Q.S Al-Baqarah Ayat 223)
Artinya : "Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang
satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang
dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya
kerabat terdekat perempuan dari pihak laki-laki seperti kakek, paman, atau saudara
laki-lakinya. Jika tak punya ayah maka bisa diwakilkan oleh wali hakim.
4. Tidak sedang ihram
Nabi Muhammad bersabda, "seorang yang sedang berihram tidak boleh menikahkan,
tidak boleh dinikahkan, dan tidak boleh mengkhitbah." (HR Muslim Nomor 3432)
5. Pernikahan tidak atas paksaan
Undang Undang Munakahat
perkawinan tersebut terdapat dalam Pasal 28E ayat (1) UUD 1945
terdapat dalam UU Perkawinan Pasal 2 ayat (1) yang dihubungkan dengan Pasal
2. Shalat Istikharah
3. Khitbah (peminangan)
Seorang laki-laki muslim yang hendak menikahkan perempuan muslim
disyaratkan untuk khitbah atau meminangnya terlebih dahulu. Dalam hal ini,
Islam juga melarang seorang muslim untuk meminang perempuan yang sedang
dipinang oleh orang lain (HR Mutaffaq 'alaihi).
5.Akad Nikah
Menurut sunnah, sebelum akad nikah perlu diadakan khutbah
terlebih dahulu yang dinamakan khutbatun nikah atau khutbatul
hajat. Beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam akad yakni,
keberadaan kedua calon mempelai, ijab qabul, mahar, wali, dan
para saksi.
6. Walimah
Walimatul 'ursy hukumnya wajib dan diusahakan sesederhana
mungkin. Sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW,
lebih baik mengundang orang-orang yang membutuhkan
dibandingkan orang-orang mampu dalam walimah 'ursy.
TALAK
Pengertian Talak Menurut Hukum Islam
Pengertian Talak adalah ikrar suami di hadapan
Pengadilan Agama yang menjadi salah satu sebab
putusnya perkawinan.
Apabila suami yang ingin menceraikan istrinya dapat melakukan permohonan baik
lisan maupun tertulis kepada Pengadilan Agama yang mewilayahi tempat tinggal
istri disertai dengan alasan. Setelah itu suami dapat meminta agar diadakan
sidang.
Pengertian talak satu dan dua berbeda dengan talak tiga. Talak satu atau talak
dua ini disebut juga talak raj’i atau talak ruj’i, yaitu talak yang masih bisa dirujuk.
Dalam syariat Islam, talak raj’i terdiri dari beberapa bentuk, antara lain:
* Talak satu atau talak dua dengan menggunakan pembayaran/tebusan (iwadl).
* Talak satu, talak dua dengan tidak menggunakan iwadl juga bila istri belum
digauli.
Apabila talak ini dilakukan oleh suami maka ia dan istri yang ditalaknya masih bisa
rujuk atau kawin kembali dengan cara-cara tertentu selama masa iddah (masa
tunggu). Masa iddah adalah waktu yang berlaku bagi seorang istri yang putus
perkawinannya dari bekas suaminya.
Tata Cara Suami Melakukan Talak Tiga
Pengertian Rujuk
1. Istri yang telah ditalak pernah melakukan hubungan seksual dengan suaminya.
Apabila suami menalak istri yang belum pernah melakukan hubungan intim, para ulama
sepakat bahwa istri tidak berhak menerima rujukan tersebut.
2. Kesepakatan rujuk tidak boleh merasa terpaksa dan atas persetujuan kedua belah
pihak.
3. Pasangan yang rujuk adalah yang telah akil balig, dewasa, serta berakal sehat.
4. Talak yang dilakukan bukanlah talak tiga atau talak raj’i.
5. Talak tersebut terjadi tanpa adanya tebusan. Apabila dengan tebusan, istri sudah
menjadi talak bain, atau talak yang dijatuhkan suami pada istrinya yang telah habis
masa iddahnya, sehingga suami tidak berhak mengajak istrinya rujuk.
6. Rujuk ini dilakukan pada masa iddah atau masa menunggu istri. Apabila sudah lewat
masa iddah, suami tidak dapat mengajak istrinya rujuk kembali dan ini sudah menjadi
kesepakatan para ulama.
7. Adanya ucapan yang jelas untuk rujuk atau kembali.
8. Terdapat saksi yang menyaksikan suami serta istri untuk rujuk kembali.