Anda di halaman 1dari 16

Kontemporer dalam keluarga

dan putusnya pernikahan

Alfina Ayu Indriani 1808015123


Riska Dwi Nurlitasari 1808015139
Azriel Arvian RSP 1808015120
Nurdadi Wilsianto 1808015231
Pernikahan yang diharamkan
Al-Qur’an menegaskan bahwa ada beberapa perempuan yang terhalang
atau haram dinikahi yaitu : bersifat mutlak dan sementara
Pernikahan yang diharamkan untuk
Pernikahan yang diharamkan
sementara waktu adalah :
selamanya atau mutlak ada 3 macam
1. Saudara perempuan dari istri ketika
yaitu :
masih terikat pernikahan sah
1. Haram karena keturunan (hubungan
2. Perempuan yang sedang dalam
darah)
keadaan iddah
2. Haram karena persusuan
3. Pernikahan yang dilaksanakan ketika
3. Haram karena pernikahan
sedang ihram
Poligami
Pengertian poligami dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yaitu seorang
laki-laki beristeri lebih dari satu dalam waktu bersamaan begitupun
sebaliknya.

“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-
hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka
kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga,
empat. Jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka
(kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki.
Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat
aniaya.” (QS. an-Nisa’ [4]:3)
Pernikahan Beda Agama
Komplikasi Hukum Islam Indonesia (KHI) melarang melangsungkan
perkawinan berbeda agama.
BAB VI Pasal 40 c berbunyi : “Seorang pria dilarang melangsungkan
pernikahan dengan seorang wanita yang tidak beragama islam.”
BAB VI Pasal 44 berbunyi : “Seorang wanita islampun dilarang
melangsungkan perkawinan dengan seorang pria yang tidak beragama
islam.”
Pernikahan Sirri
• Pernikahan sirri atau perkawinan bawah tangan adalah perkawinan
yang dilakukan tidak memenuhi ketentuan hukum yang berlaku di
Indonesia.
• Pasangan yang melakukan “pernikahan sirri” ini tidak memiliki
Akte Nikah yang dikeluarkan pemerintah sebagai bukti ontentik
telah terjadi pernikahan yang sah.
• Pelaku yang melanggar ketentuan tersebut dikenai sanksi pidana
yakni pidana pelanggaran dengan hukuman denda setinggi-
tingginya Rp 7.500
Pernikahan Mut’ah
Pernikahan Mut’ah adalah pernikahan sementara, pernikahan ini
seperti perkawinan biasa lengkap dengan rukun, syarat nikah dan akad
nikah. Tetapi pernikahan ini memiliki syarat sementara waktu yang
disepakati.

Rasul SAW menjelaskan bahwa Allah SWT telah melarang pernikahan


mut’ah tersebut dalam haditsnya :
“Wahai manusia! Saya telah pernah mengizinkan kamu melakukan nikah
mut’ah. Tetapi sekarang ketahuilah bahwa Allah mengharamkannya
sampai hari kemudian. (Hadits Riwayat Ibnu Majah)”
Pernikahan Muhallil
• Pernikahan Muhallil atau bisa disebut perkawinan rekayasa ini adalah
pernikahan yang diharamkan agama.
• Pernikahan Muhallil adalah pernikahan yang dilaksanakan antara seorang laki-
laki dan seorang janda yang telah di talak 3x oleh suaminya agar janda tersebut
dapat kawin kembali dengan mantan suaminya.

Sabda Rasul mengenai pernikahan muhallil ini terdapat dalam hadits riwayat Ahmad :
“Allah melaknat muhallil (yang melaksanakan nikah cina buta) dan muhallal-nya
(bekas suami yang menyuruh orang untuk melakukan nikah muhallil)
Pernikahan Syighar
• Pernikahan Syighar adalah pernikahan pertukaran atau silang tanpa
membayar mahar.
• Pernikahan tersebut berlangsung tanpa pemberian mahar dari masing-
masing laki-laki tersebut. Mereka saling berjanji dan menyepakati
bahwa maharnya impas.

Dari Nafi’ dari Ibn Umar r.a. bahwa Rasul SAW melarang pernikahan syighar, dan
pernikahan syighar itu adalah seseorang menikahkan anak perempuannya kepada seorang
laki-laki dengan syarat laki-laki itu harus menikahkan anak perempuannya kepada orang itu,
dan tidak ada mahar di antara mereka (Riwayat Muttafaq ‘alaih)
Talak
• Talak ialah perceraian yang dijatuhkan oleh pihak suami kepada istrinya di
hadapan sidang Pengadilan Agama
• Talak merupakan perbuatan yang halal tetapi dibenci oleh Allah
• Talak adalah hak suami dan atas inisiatif suami
• Menurut istilah, talak adalah melepaskan ikatan (hall al-qaid) atau bisa juga
disebut mengurangi pelepasan ikatan dengan menggunakan kata-kata yang
telah ditentukan.
• Sayyid Sabiq mendefinisikan talak dengan sebuah upaya untuk melepaskan
ikatan perkawinan dan mengakhiri hubungan perkawinan tersebut.
Hukum Talak
• Makruh adalah hukum asal dari talak.
• Sunnah, hukumnya dalam kasus pengabaian atau tidak
melaksanakan tanggung jawab
• Wajib, jika terjadi perselisihan terus menerus dan cerai
adalah satu-satunya jalan keluar.
• Haram hukumnya melaksanakan talak bid’I atau bid’ah
Macam-macam Talak
Dari segi cara suami menjatuhkan talak pada istirnya, dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Talak Sunni adalah talak yang dibolehkan karena dilaksanakan sesuai
dengan tuntutan Rasul SAW, yakni talak dijatuhkan ketika istri dalam
keadaan suci. Talak ini berurutan sesuai bilangan talak.

2. Talak Bid’i atau Bid’ah adalah talak yang dilarang Islam, yakni talak
dijatuhkan pada istrinya dalam keadaan ha’id atau suci; talak bersyarat atau
dijadikan sumpah; talak tiga sekaligus.
Macam-macam Talak
Dilihat dari segi boleh tidaknya suami rujuk dengan istrinya, dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Talak Raj’i adalah talak ke satu atau ke dua. Dalam talak ini suami berhak untuk
rujuk selama istrinya masih dalam masa iddah (menunggu).

2. Talak Ba’in adalah talak yang dijatuhkan suami pada istrinya yang telah habis
masa iddahnya. Dalam hal ini Talak Ba’in dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Talak Ba’in Sughra adalah talak yang dijatuhkan suami pada istrinya (talak 1
dan 2) yang telah habis masa iddahnya. Boleh rujuk tetapi dengan aqad dan
mahar yang baru
b. Talak Ba’in Kubra adalah talak yang dijatuhkan suami pada istrinya (talak 3).
Boleh rujuk tetapi dengan catatan ‘setelah istrinya menikah dengan orang lain
dan bercerai secara wajar’
Akibat Talak dan Masa Iddah
1. Tidak boleh melakukan hubungan suami istri sekalipun masih dalam
masa iddah.
2. Dalam masa iddah talak raj’i, suami atau istri masih saling mewarisi
jika salah satu dari mereka meninggal dunia.
3. Mantan suami wajib memberi mut’ah yang layak dan nafkah.
4. Mantan istri menjalani masa iddah.
5. Tidak boleh mewarisi dalam talak ba’in.
6. Dalam masa iddah istri yang ditalak tidak boleh menikah dengan laki-
laki lain.
Khuluk
• Khuluk biasa juga disebut dengan talak tebus
• Khuluk adalah perceraian atas inisiatif istri dengan cara mengembalikan
mahar atau penggantinya sebagai tebusan (‘iwadh) kepada suaminya
• Faktor yang membolehkan istri minta talak tebus antara lain kebencian istri
terhadap suami karena pezina, pemabuk, dll.

“Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami-istri) tidak dapat menjalankan hukum-
hokum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh
istri untuk menebus dirinya (Q.S al-Baqarah [2]: 229)
Keputusan Hakim
1. Talik Talak adalah suami melanggar yang ia ucapkan ketika akad
nikah
2. Syiqaq adalah perselisihan hebat antara suami-istri,
penyelesaiannya hanya melalui putusan pengadilan
3. Fasakh adalah pembatalan atau pencabutan perkawinan karena
terbukti sepersusuan, memiliki hubungan darah atau sesuatu yang
melarang untuk mereka menikah
4. Murtad adalah salah satu pasangan keluar dari ajaran Islam
5. Li’an adalah suami menuduh istrinya berbuat zina dan/atau tidak
mengakui janin kandungan sebagai anaknya
Rujuk
• Mantan suami karena talak raj’i atau putusan Pengadilan Agama
dan bukan karena khuluk dapat merujuki istrinya dan masa
iddah asal istrinya itu bersedia untuk rujuk tanpa paksaan.
• Rujuk dilaksanakan di hadapan Pegawai Pencatat Nikah dan
disaksikan oleh dua orang saksi.

Rujuk dilaksanakan dalam masa iddah sebagaimana firman Allah :


“Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika
mereka menghendaki ishlah (QS. Al-Baqarah [2]: 228)

Anda mungkin juga menyukai