LARANGAN PERNIKAHAN
DALAM ISLAM
Jenis-jenis Pernikahan Dalam Islam
1. Pernikahan Az Zawaj Al Wajib
. Pernikahan Az Zawaj Al Wajib adalah pernikahan wajib yang harus dilakukan oleh individu
yang memiliki kemampuan untuk melakukan pernikahan serta memiliki nafsu biologis (nafsu
syahwat), dan khawatir pribadinya melakukan dosa paling berat dalam Islam yakni perbuatan
zina.
2. Pernikahan Az Zawaj Al Mustahab
Pernikahan Az Zawaj Al Mustahab adalah pernikahan yang dianjurkan kepada individu yang
mampu untuk melakukan pernikahan dan memiliki nafsu biologis untuk menghindarkan pribadinya
dari kemungkinan melakukan zina yang dosa.
3. Pernikahan Az Zawaj Al Makruh
. Pernikahan Az Zawaj Al Makruh merupakan pernikahan yang kurang atau tidak disukai oleh
Allah.
4. Pernikahan Az Zawaj Al Mubah
. Pernikahan Az Zawaj Al Mubah adalah pernikahan yang diperbolehkan untuk dilakukan tanpa
ada faktor-faktor pendorong atau penghalang.
5. Pernikahan Haram
. adalah pernikahan yang berdasarkan hukum Islam haram apabila seorang muslim menikah justru
akan merugikan istrinya, karena ia tidak mampu memberi nafkah lahir dan batin.
6. Pernikahan Badal
Pernikahan badal adalah pernikahan tukar menukar istri.
7. Pernikahan Mut'ah
Pernikahan ini terjadi karena seorang laki-laki menikahi seorang wanita
dengan memberikan sejumlah harta dalam waktu tertentu, dan pernikahan ini
akan berakhir sesuai dengan batas waktu yang telah di tentukan tanpa talak
serta tanpa kewajiban memberi nafkah atau tempat tinggal.
8. Pernikahan Syighar
Nikah mut'ah adalah nikah atau perkawinan yang dilakukan antara laki-
laki dan wanita dengan akad dan jangka waktu tertentu.
Rukun-rukun Dalam
Pernikahan
Rukun nikah adalah semua perkara yang wajib dilaksanakan untuk menentukan
sah atau tidaknya sebuah pernikahan. Rukun pernikahan dalam Islam ada 5 hal
yaitu: Calon Pengantin Pria, yang memiliki persyaratan seperti beragama islam,
identitas jelas, sehat, baligh, adil dan merdeka.
Rukun nikah:
1. Ada wali
2. Keikhlasan wanita
3. Ada dua orang saksi laki-laki
4. Ijab qobul tidak boleh terputus
5. Ijab Qabul diucapkan oleh 2 laki-laki dewasa
Syarat-syarat Dalam
Pernikahan
سـمـنّـَـا ـ َوـ َمـ ِـنـ اـنْـتَـ َهـ َـ،بَوـالـَـ ِـشـ َغـاـ َرـ
ِ بـنُـ ْهـبَـ ًةـ َفـلَـيْـ َـ بَوـالـَـ َـجـنَـ َـ
الـَـ َـجـلَـ َـ.
Artinya: “Tidak boleh berbuat kejahatan, tidak boleh membangkang, tidak boleh
melakukan syighar. Dan barangsiapa melakukan perampasan, maka dia bukan golongan
kami.”
3. Nikah Tahlil
Nikah tahlil adalah menikahi wanita yang telah ditalak tiga kali, dan setelah masa
`iddahnya selesai lalu menceraikannya dan mengembalikannya kepada suami pertamanya.
Ini adalah salah satu perbuatan keji yang dibenci oleh Allah.
4. Nikah dalam masa iddah
Berbeda dengan nikah tahlil, pernikahan yang satu ini sudah sangat jelas
dilarang dalam agama Islam. Hal ini dikarenakan menikahi perempuan sedang
dalam masa `iddah.
Seperti firman Allah SWT dalam potongan ayat dalam QS. Al-Baqarah ayat
235, yang berbunyi:
"dan janganlah kamu menetapkan akad nikah sebelum habis masa idahnya."
5. Pernikahan poliandri
Salah satu penyebab dilarangnya pernikahan poliandri ini karena dapat
menghancurkan fondasi dari masyarakat yang sehat.
6. Pernikahan dengan wanita non- Muslim selain Yahudi dan Nasrani
Seperti, seorang laki-laki muslim dilarang menikah dengan perempuan non-
muslim, begitupun sebaliknya. Namun, jika perempuan tersebut seorang
Yahudi atau Nasrani, maka diperbolehkan.
7. Pernikahan dengan perempuan yang memiliki hubungan sedarah (nasab)
terdapat dalam firman Allh SWT pada QS. An-Nisa ayat 23, yang berbunyi: