Anda di halaman 1dari 22

Pernikahan dalam

Islam
By Safdar Ramadhani and Agus Tio
Pernikahan

Pernikahan atau nikah berasal dari bahasa arab yaitu an-nikah.


Secara harfiah memiliki arti himpunan (ad-dammu), kumpulan
(al-jam’u), atau hubungan intim (al-wat’u).
Hukum Pernikahan

01 Mubah 03 Sunah 05 Haram


Hukum mubah adalah Menjadi sunah apabila Pernikahan menjadi
hukum asal. seseorang sudah haram apabila
Artinya seseorang boleh mampu akan tetapi akhirnya menganiaya
melakukan atau tidak mampu mengendalikan seorang istri
melakukan pernikahan nafsunya

02 Wajib 04 Makruh
Pernikahan berhukum Pernikahan akan menjadi
wajib apabila sudah makruh bila seseorang
mampu dan takut belum mampu melakukan
terjerumus ke dalam pernikahan tetapi
perbuatan zina mampu mengendalikan
nafsu
Jenis Pernikahan dalam
Islam
1. Poligami

Poligami merupakan pernikahan seorang laki-laki dengan lebih dari seorang


wanita dengan maksimal 4 istri dengan ketentuan tertentu.

2. Poliandri

Pernikahan seorang perempuan dengan lebih dari satu orang laki-laki.


(Haram dilakukan oleh umat islam)

3. Monogami

Pernikahan seorang laki-laki yang cukup dengan menikahi satu orang


perempuan
Dalil Al-Qur’an dan Hadist tentang Pernikahan
A. Pernikahan sebagai sarana untuk melahirkan banyak keturunan (Q.S.
An-Nisa’/4:1)
B. Dengan pernikahan, allah memberikan kemampuan (An-Nur/24:32)
C. Pernikahan sebagai sarana untuk melahirkan keturunan dan membuka pintu
rezeki (Q.S. An-Nahl/16:72)
D. Pernikahan dapat melahirkan ketentraman dan kasih sayang secara
sempurna (Q.S. Ar-Rum/30:21)
E. Pernikahan sebagai konsekuensi Allah menciptakan manusia secara
berpasang-pasangan (Q.S. Az-Zariyat/51:49)
F. Pernikahan dapat menjaga pandangan dan nafsu (H.R. Bukhari dan Muslim &
H.R. Ibnu Majah)
Prosesi Pra Nikah dalam Islam
Pernikahan pra nikah dalam islam secara umum memiliki hal-hal sebagai berikut:

a. Meminang (Khitbah)

Meminang merupakan permintaan dari pihak laki-laki kepada pihak perempuan


untuk melangsungkan pernikahan. Meminang merupakan babak awal
pernikahan menurut agama dan adat.

b. Maskawin (Mahar)

Maskawin merupakan pemberian yang wajib diberikan pihak laki-laki kepada


pihak perempuan. Maskawin hukumnya wajib berdasarkan surah An-Nisa/4:4.
Akad Nikah dalam Pernikahan
sesuai Al-Qur’an dan Hadist
1. Rukun Nikah
a. A. Calon Suami dan Calon Istri
b. B. Wali Calon Istri
c. C. Dua Saksi
d. D. Sigat (redaksi) Ijab dan Qabul
2. Walimatul ‘Ursy (Resepsi)
3. Hak dan Kewajiban Suami Istri
4. Hal-hal yang memutuskan pernikahan
a. A. Talak atau Perceraian (Talaq Raj’i, ba’in)
b. B. Faskh
c. C. Khulu’
d. D. Li’an
e. E. Ila’
f. F. Zihar
Macam - Macam
Pernikahan
Terlarang dalam
Islam
Macam - Macam Pernikahan Terlarang dalam Islam

Di dalam ajaran Islam dikenal adanya pernikahan terlarang. Allah Swt. berfirman dalam surah An-Nisa’/4 ayat
23 scebagai berikut

ْ‫ت َواُﻣﱠﮭٰ ُﺗ ُﻛ ُم ا ّٰﻟﺗ ِْٓﻲ اَرْ ﺿَ ﻌْ َﻧ ُﻛ ْم َواَﺧَ ٰو ُﺗ ُﻛ ْم ﻣﱢنَ اﻟرﱠ ﺿَ ﺎﻋَ ِﺔ َواُﻣﱠﮭٰ تُ ﻧِﺳَ ۤﺎ ِٕﯨ ُﻛ ْم َورَ َﺑ ۤﺎ ِٕﯨ ُﺑ ُﻛ ُم ا ّٰﻟﺗِﻲْ ﻓِﻲ‬
ِ ْ‫ﺣُرﱢ ﻣَتْ ﻋَ َﻠ ْﯾ ُﻛ ْم اُﻣﱠﮭٰ ُﺗ ُﻛ ْم َوﺑَﻧٰ ُﺗ ُﻛ ْم َواَﺧَ ٰو ُﺗ ُﻛ ْم َوﻋَ ّٰﻣ ُﺗ ُﻛ ْم َو ٰﺧﻠٰ ُﺗ ُﻛ ْم َوﺑَﻧٰ تُ ْاﻻَ ِخ َوﺑَﻧٰ تُ ْاﻻ ُﺧ‬
‫ﷲ‬
َ ّٰ ‫ُﺣﺟ ُْورِ ُﻛ ْم ﻣﱢنْ ﻧﱢﺳَ ۤﺎ ِٕﯨ ُﻛ ُم ا ّٰﻟﺗِﻲْ دَ ﺧَ ْﻠ ُﺗ ْم ِﺑﮭِنﱠۖ َﻓﺎِنْ ﻟﱠ ْم َﺗﻛ ُْوﻧ ُْوا دَ ﺧَ ْﻠ ُﺗ ْم ِﺑﮭِنﱠ ﻓ ََﻼ ُﺟﻧَﺎحَ ﻋَ َﻠ ْﯾ ُﻛ ْم ۖ َوﺣَ َ ۤﻼ ِٕﯨ ُل اَ ْﺑ َﻧ ۤﺎ ِٕﯨ ُﻛ ُم اﻟﱠ ِذﯾْنَ ﻣِنْ اَﺻْ َﻼ ِﺑ ُﻛ ۙ ْم َواَنْ ﺗَﺟْ َﻣﻌ ُْوا َﺑﯾْنَ ْاﻻ ُﺧْ َﺗ ْﯾ ِن ا ﱠِﻻ ﻣَﺎ ﻗَدْ ﺳَ ﻠَفَ ۗ اِنﱠ‬
‫ﻛَﺎنَ ﻏَ ﻔ ُْورً ا رﱠ ِﺣ ْﯾﻣًﺎ ۔‬

Artinya : "Diharamkan atas kamu (menikahi) ibu-ibumu, anak-anakmu yang perempuan, saudara-saudaramu
yang perempuan, saudara-saudara ayahmu yang perempuan, saudara-saudara ibumu yang perempuan,
anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki, anak-anak perempuan dari
saudara-saudaramu yang perempuan, ibu-ibumu yang menyusui kamu, saudara-saudara perempuanmu
sesusuan, ibu-ibu istrimu (mertua), anak-anak perempuan dari istrimu (anak tiri) yang dalam pemeliharaanmu
dari istri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamu
ceraikan), maka tidak berdosa kamu (menikahinya), (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu
(menantu), dan (diharamkan) mengumpulkan (dalam pernikahan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali
yang telah terjadi pada masa lampau. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
Macam - Macam Pernikahan Terlarang dalam Islam

1. Pernikahan Semahram
- Mahram karena keturunan
- Ibu kandung dan seterusnya keatas
- Anak perempuan kandung
- Saudara perempuan kandung
- Saudara perempuan bapak
- Saudara perempuan ibu
- Anak perempuan dari saudara laki-laki dan seterusnya kebawah
- Anak perempuan dari saudara perempuan dan seterusnya kebawah

- Mahram karena pernikahan


- Mahram karena sepersusuan ( telah 3 kali disusui
- Ibu dari istri (mertua)
sampai kenyang )
- Anak tiri
- Ibu sepersusuan
- Ibu tiri
- Saudara sepersusuan
- Menantu
Macam - Macam Pernikahan Terlarang dalam Islam
2. Pernikahan Sigar
Nikah sigar adalah pernikahan silang, artinya seseorang menikahkan anak perempuannya
kepada seorang laki-laki dengan syarat seorang tersebut menikahkan anak
perepmpuannya dengan anak laki-lakinya

3. Pernikahan Tahlili
Menikahnya seorang laki-laki dengan seorang wanita yang sudah ditalak tiga oleh suami
sebelumnya. Pernikahan ini dilakukan secara rekayasa, dengan tujuan agar mantan suami
dapat menikah kembali dengan seorang perempuan yang sudah dicerai dengan talaq
ba’in kubra (talak tiga) setelah habis masa iddah

4. Pernikahan Mut’ah

Nikah kontrak, haram karena memperlakukan perempuan seperti barang.


Macam - Macam Pernikahan Terlarang dalam Islam
5. Nikah Masih dalam Masa ‘iddah
Seorang perempuan yang dicerai suaminya mempunyai masa ‘iddah. ‘Iddah adalah masa
menunggu seorang perempuan tidak boleh menerima pinangan seorang laki-laki.

6. Nikah Beda Agama

Menikah dengan perempuan yang musyrik atau kafir hukumnya adalah dilarang dalam
Islam sesuai dengan firmal Allah pada surah Al-Baqarah/2 ayat 221

‫ت ﺣَ ّٰﺗﻰ ﯾ ُْؤﻣِنﱠ ۗ َو َﻻَ َﻣ ٌﺔ ﻣ ْﱡؤ ِﻣ َﻧ ٌﺔ ﺧَ ْﯾ ٌر ﻣﱢنْ ﱡﻣﺷْرِ َﻛ ٍﺔ وﱠ ﻟ َْو اَﻋْ ﺟَ َﺑ ْﺗ ُﻛ ْم ۚ َو َﻻ ُﺗ ْﻧ ِﻛﺣُوا ا ْﻟ ُﻣﺷْرِ ِﻛﯾْنَ ﺣَ ّٰﺗﻰ ﯾ ُْؤ ِﻣﻧ ُْوا ۗ َوﻟَﻌَ ْﺑ ٌد ﻣ ْﱡؤﻣِنٌ ﺧَ ْﯾ ٌر‬ ِ ٰ‫َو َﻻ َﺗ ْﻧ ِﻛﺣُوا ا ْﻟ ُﻣﺷْرِ ﻛ‬
َ‫ﻣﱢنْ ﱡﻣﺷْرِ كٍ وﱠ ﻟ َْو اَﻋْ ﺟَ َﺑ ُﻛ ْم ۗ ا ُٰۤوﻟ ٕﯨِكَ ﯾَدْ ﻋ ُْونَ ِاﻟَﻰ اﻟﻧﱠﺎرِ ۖ َو ّٰﷲُ ﯾَدْ ﻋ ُْٓوا ِاﻟَﻰ اﻟْﺟَ ﱠﻧ ِﺔ َوا ْﻟﻣَﻐْ ﻔِرَ ِة ِﺑﺎِذْ ﻧ ۚ ِٖﮫ َو ُﯾ َﺑﯾﱢنُ اٰ ﯾٰ ﺗِﮫٖ ﻟِﻠﻧﱠﺎسِ ﻟَﻌَ ﻠﱠ ُﮭ ْم َﯾﺗَذَ ﱠﻛر ُْون‬

“Dan janganlah kamu nikahi perempuan musyrik, sebelum mereka beriman. Sungguh,
hamba sahaya perempuan yang beriman lebih baik daripada perempuan musyrik
meskipun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu nikahkan orang (laki-laki) musyrik
(dengan perempuan yang beriman) sebelum mereka beriman. Sungguh, hamba sahaya
laki-laki yang beriman lebih baik daripada laki-laki musyrik meskipun dia menarik hatimu.
Mereka mengajak ke neraka, sedangkan Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan
izin-Nya. (Allah) menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka mengambil
pelajaran”
Prinsip-Prinsip
Pernikahan dalam
Islam
Prinsip-prinsip Pernikahan dalam Islam

1. Prinsip Sakinah, Mawwadah, dan Wa Rahmah (damai, cinta, dan kasih sayang)

Sakinah secara bahasa artinya ketentraman, mawwadah secara bahasa artinya cinta kasih, dan
rahmah secara bahasa artinya kasih sayang. Istilah tersebut menggambarkan perasaan batin manusia
yang sangat luhur dan penuh dengan nilai-nilai spiritual. Semuanya terbentuk dari suasana hati yang
penuh keikhalasan dan kerelaan berkorban demi kebahagiaan bersama. Pasangan suami istri sangat
dianjurkan untuk memperbanyak do’a dan berikhtiar agar dianugrahi oleh Allah Swt. suasana kehidupan
yang mawwadah dan wa rahmah, sehingga keduanya dapat saling mengasihi dan saling mencintai
secara ikhlas karena Allah Swt.
Prinsip-prinsip Pernikahan dalam Islam

2. Prinsip Mu’asyarah bil ma’ruf (berperilaku secara sopan dan beradab)

Seorang suami terhadap istri dalam bergaul dalam kehidupan sehari-hari harus secara sopan dan santun.
Keduanya saling memuliakan dan menghormati. Sehingga dalam lingkungan keluarga terwujud suasana
kehidupan yang sakinah warahmah . Jangan terjadi sebaliknya, seorang suami memandang seorang istri
sebagai manusia yang derajatnya dibawah seorang suami. Sehingga memperlakukan seorang istri seenaknya
dan semaunya sendiri.
Prinsip-prinsip Pernikahan dalam Islam

3. Prinsip Musawamah (kesejajaran untuk saling melengkapi dan saling melindungi)

Prinsip ini perlu diterapkan mengingat hubungan suami istri hanya dapat berjalan serasi dan harmonis apabila
keduanya saling melengkapi dan melindungi. Sebaliknya, jangan saling mencari kelemahan dan kekurangan
masing-masing. Sebagai manusia hamba Allah, setiap suami dan istri pasti memiliki kelebihan, sekaligus juga
pasti ada kekurangan. Konsekuensinya, pasangan suami istri harus saling menutupi kekurangan dan mengakui
kelebihan.
Prinsip-prinsip Pernikahan dalam Islam

4. Prinsip Musyawarah (saling bermusyawarah dan berkomunikasi secara baiki)

Tidak sedikit persoalan yang timbul dalam kehidupan keluarga, mulai dari persoalan ekonomi, persoalan
pekerjaan, dan jenis persoalan lainnya. Semua persoalan ini memerlukan pemecahan (solusi) terbaik, sehingga
tidak menimbulkan persoalan baru. Agar memperoleh pemecahan yang terbaik, dalam pemecahan persoalan
perlu dilakukan musyawarah secara baik antara suami dan istri.
Hikmah Pernikahan Dalam Islam
- Dapat Meningkatkan Ibadah kepada Allah Swt.
- Dapat Memenuhi Kebutuhan Biologis secara Sah dan Halal
- Dapat Memperoleh Ketenangan dan Ketentraman Jiwa
- Dapat Memperoleh Keturunan yang Sah
- Dapat Mengendalikan Pandangan dan Menjaga Kehormatan
- Dapat Membentuk Keluarga yang Islami
Terima Kasih!

Anda mungkin juga menyukai