Anda di halaman 1dari 20

ILMU MUNAKAHAT

MOH. IRFAN, S.PD,


M.HI.
Nunuk Kristianah 202004010008
Umi Nadhifah 202004010011
PENGERTIAN ILMU MUNAKAHAT

• Ungkapan “Fikih Munakahat” merupakan kata


majemuk (murakkab idlafi) dari kata fiqh dan
munakahat yang dalam Bahasa Indonesia disebut
Hukum Perkawinan Islam. Istilah lain yang semakna
sering digunakan ulama dan perundang-undangan
kontemporer adalah Al-Ahwal al- Syakhshiyah,
Nizam al-Usrah, Huquq al-Usrah, Ahkam al-Usrah
(Mardani, 2011: 3) yaitu hukum yang mengatur hal
ihwal yang berkenaan dengan perkawinan
berdasarkan wahyu ilahi yang berlaku untuk umat
Islam. (Syarifuddin, 2006: 5).
Landasan Pernikahan dan
Pengertian Pernikahan
Dasar Hukum Pernikahan/ Menikah

Anjuran untuk menikah terdapat dalam al-Qur’an :

‫َيا َأُّيَها الَّناُس اَّتُقوا َر َّبُك ُم اَّلِذ ي َخ َلَقُك ْم ِم ْن َنْفٍس َو اِح َد ٍة َو َخ َلَق ِم ْنَها َز ْو َجَها َو َبَّث ِم ْنُهَم ا ِرَج ااًل َك ِثيًرا َو ِنَس اًء َو اَّتُقوا َهَّللا‬
١:‫﴾اَّلِذ ي َتَس اَء ُلوَن ِبِه َو اَأْلْر َح اَم ِإَّن َهَّللا َك اَن َع َلْيُك ْم َرِقيًبا ﴿النساء‬

• “Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu Yang menciptakan kamu dari satu

jiwa dan darinya Dia menciptakan jodohnya, dan mengembang-biakan dari

keduanya banyak laki-laki dan perempuan; dan bertakwalah kepada Allah swt.

yang dengan nama-Nya kamu saling bertanya, terutama mengenai hubungan tali

kekerabatan. Sesungguhnya Allah swt. adalah pengawas atas kamu”. (An Nisa: 1)
Anjuran menikah sesuai dengan hadis
nabi :

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, bahwasanya


Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
‫ َفْلَيَّتِق َهللا ِفْيَم ـا َبِقَي‬، ‫ َفَقِد اْسـَتْك َم َل ِنْص َف الِّد ْيـِن‬، ‫ِإَذ ا َتَز َّو َج اْلَع ْبُد‬.
Artinya : “Jika seorang hamba menikah, maka ia
telah menyempurnakan separuh agamanya; oleh
karena itu hendaklah ia bertakwa kepada Allah
untuk separuh yang tersisa”.
Jadi menikah merupakan bagian dari agama
seseorang, yaitu agar tidak lagi melakukan perbuatan
zina. Semakin banyak orang yang sadar akan
pentingnya menikah, maka semakin turun pula angka
perzinaan, karena mereka sudah saling mempunyai
pasangan hidup yang halal untuk melampiaskan
syahwat mereka masing-masing.
Dengan adanya pernikahan juga dapat mengurangi
resiko terkena penyakit kelamin yang terjadi akibat
pasangan.
2. Pengertian Pernikahan
Nikah menurut bahasa al-jam’u dan al-dhamu yang artinya
kumpul. Makna nikah (Zawaj) bisa diartikan dengan aqdu al-
tazwij yang artinya akad nikah. Juga bisa diartikan (wath’u
al-zaujah) bermakna menyetubuhi istri. Definisi yang
hampir sama bahwa kata nikahun yang merupakan masdar
dari kata dari kata kerja (fi’il madhi) nakaha, sinonimnya
tazawwaja kemudian diterjemahkan sebagai perkawinan.
Secara etimologi, yang dimaksud dengan Nikah adalah al-
jam’u dan al-adhamu. Kata ini diartikan dengan “kumpul”.
Sedangkan secara maknanya, nikah (Zawaj) dapat
didefinisikan sebagai “aqdu al-tazwij” yang artinya akad
nikah.
Pengertian Nikah Menurut Para
Ahli
a. Nikah Menurut b. Nikah Menurut
Sayuti Thalib Zahry Hamid
Menurut Sayuti Thalib, Menurut Zahry Hamid
bahwa yang dimaksud merumuskan nikah
dengan nikah ialah menurut syara ialah akad
perjanjian suci (ijab qabul) antara wali
membentuk keluarga calon istri dan calon
antara seorang laki-laki mempelai laki-laki
dengan seorang dengan ucapan tertentu
perempuan. dan memenuhi rukun
serta syaratnya.
Perkawinan dapat dikatakan sebagai suatu perjanjian
pertalian antara laki-laki dan perempuan yang berisi
persetujuan hubungan dengan maksud
menyelenggarakan kehidupan secara bersama-sama
menurut syarat-syarat dan hukum susila.
Perkawinan pada prinsipnya adalah akad yang
menghalalkan hubungan, membatasi hak dan
kewajiban, serta tolong-menolong antara lakilaki dan
perempuan yang bukan muhrim.
B. Tujuan Menikah
Pernikahan dalam Islam bukan semata demi memenuhi
nafsu seksualitas semata, akan tetapi mempunyai tujuan
utama sebagaimana dalam surat Ar-Rum [30] ayat 21,
firman Allah :
‫َو ِم ْن آَياِتِه َأْن َخ َلَق َلُك ْم ِم ْن َأْنُفِس ُك ْم َأْز َو اًج ا ِلَتْس ُكُنوا ِإَلْيَها َو َجَعَل َبْيَنُك ْم َم َو َّد ًة‬
‫َو َر ْح َم ًةۚ ِإَّن ِفي َٰذ ِلَك آَل َياٍت ِلَقْو ٍم َيَتَفَّك ُروَن‬
Artinya: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah
Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya,
dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.
Dari ayat di atas, paling tidak ada tiga tujuan utama
dari menikah. Pertama, untuk menenangkan dan
menenteramkan jiwa (litaskunu ilaiha). Ketenangan
jiwa dan pikiran merupakan hal yang sangat penting
bagi keberhasilan dan kesuksesan seseorang.
Seseorang akan mempunyai peluang yang sangat
besar untuk maju dan berhasil manakala hati, pikiran
dan jiwanya sudah tenang. Dengan menikah,
bayangan-bayangan dan khayalan-khayalan masa
muda, tertumpah sudah. Bahkan, karena kini dia
sudah mempunyai "tempat" khusus, gejolak itu tidak
akan terlalu membludak manakala melihat wanita
lain yang menggoda
tujuan perkawinan itu dapat dikembangkan
menjadi lima, yaitu:

1. Mendapatkan dan melangsungkan keturunan.


2. Memenuhi hajat manusia (menyalurkan syahwatnya)
dan menumpahkan kasih sayang.
3. Memenuhi panggilan agama, memelihara diri dari
kejahatan dan kerusakan.
4. Menumbuhkan kesungguhan untuk bertanggung jawab
menerima hak dan kewajiban, juga bersungguh-
sungguh untuk memperoleh harta kekayaan yang halal.
5. Membangun rumah tangga untuk membentuk
masyarakat yang tentram atas dasar cinta dan kasih
sayang.
Sedangkan yang menjadi tujuan
pernikahan dalam islam yaitu :
1. Untuk Memenuhi Tuntutan Naluri Manusia Yang
AsasiSedangkan
2. Untuk Membentengi Ahlak Yang Luhur
3. Untuk Menegakkan Rumah Tangga Yang Islami
4. Untuk Meningkatkan Ibadah Kepada Allah
5. Untuk Mencari Keturunan Yang Shalih
C. Hikmah dalam Pernikahan
Berikuit ini ada lima hikmah menikah di balik
perintah menikah dalam Islam :
1. Sebagai Wadah Birahi Manusia yang Halal
2. Meneguhkan Moralitas yang Luhur
3. Membangun Rumah Tangga Islami
4. Memotivasi Semangat Dalam Beribadah
5. Melahirkan Keturunan/Generasi yang Baik
Ada beberapa hikmah menikah menurut ulama fiqh :

• Menumbuhkan sifat keibuan


seorang istri dan melatih
• Menikah sebagai sarana tanggung jawab seorang suami.
melampiaskan hasrat seksual
secara sah dan benar. • Belajar untuk mendidik anak
dengan didikan yang baik dan
• Merupakan cara terbaik untuk memberikan kebahagiaan
mendapatkan keturunan yang terhadap anak melalui kasih
sah. sayang orang tuanya. Saling
Rasulullah SAW bersabda: memiliki rasa tanggung jawab
“Nikahilah wanita yang bisa antar suami istri.
memberikan keturunan yang • Salah satu jalan untuk menjadi
banyak, karena saya akan kaya
bangga sebagai nabi yang Dalam berumah tangga suami
memiliki umat yang banyak sebagaikepala rumah tangga
dibanding nabi-nabi lain di memiliki tanggung jawab untuk
akhirat kelak” (HR. Ahmad bin menafkahi anak dan istrinya.
Hanbal). Dalam hal ini jika suami bekerja
maka sudah membawa rezeki
anak dan istrinya.
D. Hukum Menikah dan Macam-
macam Pernikahan
Dalam masalah hukum menikah terdapat perbedaan
pandangan ulama atas tiga pendapat , yakni:
• Pendapat pertama memandang bahwa menikah,
hukumnya wajib. Pendapat ini dipelopori oleh Daud
az-Zahiri dan Ibnu Hazm.
• Pendapat kedua ini memandang bahwa menikah,
hukumnya sunnah. demikian menurut Imam Abu
Hanifah dan Imam Ahmad.
• Pendapat ketiga memandang bahwa menikah
hukumnya mubah. Pendapat ini dipelopori oleh
Imam Syafi’i.
1) Wajib, menikah wajib 2) Mustahab / sunnah
hukumnya bagi seseorang (dianjurkan), menikah
yang memiliki syahwat mustahab hukumnya bagi
besar dan khawatir dirinya seorang yang berhasrat,
akan terjerumus pada namun ia tidak
perzinaan, jika ia tidak dikhawatirkan terjerumus
segera menikah. Dengan pada perzinaan.
pernikahan akan dapat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
menjaga kehormatannya.
wasallam bersabda:
Pernikahan diwajibkan bagi
orang yang telah ‫ِإَذ ا َتَز َّو َج اْلَع ْبُد َفَقِد اْسَتْك َم َل ِنْص ُف الِّدْيِن‬
‫َفْلَيَّتِق َهللا ِفي الِّنْص ِف اْلَباِقي‬
mempunyai kemauan dan
kemampuan untuk Artinya: Jika seorang hamba
menikah dan dikhawatirkan telah menikah, maka
akan tergelincir pada sungguh ia telah
perbuatan zina seandainya menyempurnakan setengah
dia tidak kawin. dari agamanya. Hendaklah
ia bertaqwa kepada Allah
dalam menjaga sisa(nya).
3) Makruh, menikah 4) Haram, Menikah
makruh hukumnya haram hukumnya
bagi seorang yang bagi seorang yang
belum berkeinginan akan melalaikan
untuk menikah dan istrinya dalam hal
ia juga belum jima’ dan nafkah,
mampu untuk atau karena
menafkahi orang ketidakmampuannya
lain. Maka dalam hal tersebut.
hendaknya ia
mempersiapkan
bekal untuk menikah
terlebih dahulu.
Dalam QS. An-Nuur
[24] ayat 33
DASAR HUKUM NIKAH SIRI
Istilah itu berasal dari ucapan Umar bin Khattab, pada saat
beliau diberitahu, bahwa telah terjadi pernikahan yang tidak
dihadiri oleh saksi, kecuali hanya seorang laki-laki dan seorang
perempuan. Beliau berkata :
َ ‫ َو‬, ِ‫َأِج ْيُز هُ َلْو ُكْنـتً َتَقَّد ْم تً َلَر َجْم تل َهَذ ا ِنَك احُ اَلِّس ّر‬
“Ini nikah siri, saya tidak membolehkannya, dan sekiranya saya
tahu lebih dahulu, maka pasti akan saya rajam”.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, “Sesungguhnya Nabi SAW,
bersabda: “Pelacur adalah wanita yang mengawinkan dirinya
tanpa (ada) bukti.”(HR.Tirmidzi). Ibnu Abbas juga
menegaskan :“Nikah ini tidak sah tanpa ada bukti’’
Dasar
HUKUM NIKAH SIRI
Ulama Syafi‘iyah dan Hanafiyah memperbolehkannya, sedangkan
Malikiyah membolehkan dalam keadaan darurat (takut terhadap
orang yang zalim atau penguasa), dan kalangan Hanabilah
menyatakan makruh.
Menurutnya, ulama tradisional sudah sepakat bahwa pernikahan
siri adalah akad nikah yang dilakukan dua
pihak tanpa ada saksi, tanpa pengumuman (i‘lan) dan tanpa
penulisan dalam buku resmi, dan pansangan tetap hidup dalam
kondisi status perkawinan yang disembunyikan. Hal yang sama
juga disebutkan Qurais Shihab bahwa semua ulama sepakat
tentang larangan merahasiakan perkawinan.
Oleh karena itu, Syaltut menyebutkan bahwa para fuqaha
tradisional sepakat hukumnya haram untuk perkawinan yang
tidak ada saksi. Sedangkan perkawinan yang ada saksi tetapi ada
usaha merahasiakan, hukumnya masih diperdebatkan.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai