Anda di halaman 1dari 2

A.

Pendidikan dan Lingkungan Sosial


Pendidikan berkaitan dengan trasmisi pengetahuan, sikap, kepercayaan, keterampilan dan aspek-aspek
kelakuan lainnya kepada generasi muda.
Dalam arti ini pendidikan dimulai dengan interaksi pertama individu dengan anggota masyarakat lainnya.
B. Faktor-faktor dalam Perkembangan Manusia
Perkembangan manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor yakni
1. Biologis, lingkungan alamiah , dan lingkungan sosial budaya.
2. Lingkungan alamiah seperti iklim dan faktor-faktor geografis
3. Lingkungan sosial budaya,
Lingkungan sosial budaya mengandung dua unsur yakni: Unsur sosial (interaksi diantara manusia), dan unsur
budaya (bentuk kelakuan yang sama yang terdapat dikalangan kelompok manusia).
C. Fungsi Sekolah
1. Sekolah menyiapkan anak untuk suatu pekerjaan
2. Sekolah memberikan keterampilan dasar.
3. Sekolah membuka kesempatan untuk memperbaiki nasib.
4. Sekolah menyiapkan tenaga pembangunan.
5. Sekolah membantu memecahkan masalah-masalah sosial.
6. Sekolah mentransmisi kebudayaan
7. Sekolah membentuk manusia yang sosial.
8. Sekolah merupakan alat mentrasformasi kebudayaan (Soekanto. 2006: 58).
9. Sekolah sebagai Alat Kontrol dan Integrasi Sosial
Sekolah memegang peranan penting dalam sosialisasi anak-anak. Ada empat cara yang dapat digunakan sekolah
yakni:
1. Transmisi kebudayaan, termasuk norma-norma, nilai-nilai dan informasi melalui pengajaran secara
langsung.
2. Mengadakan kumpulan-kumpulan sosial seperti perkumpulan sekolah, pramuka, kelompok olagraga, dan
lain-lain.
3. Memperkenalkan anak-anak dengan tokoh yang dapat dijadikan anak sebagai model yang dapat ditiru
kelakuannya.
4. Menggunakan tindakan yang positif dan negatif untuk mengharuskan murid mengikuti kelakuan yang layak
dalam bimbingan sosial (Zubaedi. 2000: 33).
D. Perubahan Sosial dan Pendidikan
Adapun faktor pendorong perubahan sosial, menurut beberapa ahli adalah :
1. Menurut Alvin Betrand, awal dari proses perubahan sosial adalah komunikasi yaitu penyampaian ide,
gagasan, nilai, kepercayaan, keyakinan dan sebagainya, dari satu pihak ke pihak lainnya sehingga dicapai
kata kesepahaman.
2. Menurut David Mc Clelland, dorongan untuk perubahan adalah adanya hasrat meraih prestasi (need for
achievement) yang melanda masyarakat.
3. Menurut Prof. Soerjono Soekanto, perubahan sosial disebabkan oleh faktor intern dalam masyarakat itu dan
faktor ekstern.
 Faktor Intern antara lain:
a) Bertambah dan berkurangnya penduduk (kelahiran, kematian, migrasi).
b) Adanya Penemuan Baru: Discovery, Invention, Innovation/Inovasi, Konflik yang terjadi dalam
masyarakat, Pemberontakan atau revolusi.
 Faktor Ekstern antara lain:
a) Perubahan alam.
b) Peperangan.
c) Pengaruh kebudayaan lain melalui difusi (penyebaran kebudayaan), akulturasi (pembauran antar budaya
yang masih terlihat masing-masing sifat khasnya), asimilasi (pembauran antar budaya yang
menghasilkan budaya yang sama sekali baru, batas budaya lama tidak tampak lagi).
Jadi menurut Soerjono Soekanto faktor pendorong perubahan sosial adalah:
1. Sikap menghargai hasil karya orang lain.
2. Keinginan untuk maju.
3. Sistem pendidikan yang maju.
4. Toleransi terhadap perubahan.
5. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang kehidupan tertentu.
6. orientasi ke masa depan.
E. Pendidikan sebagai Daya Pengubah
Pendidikan berfungsi untuk menyampaikan, meneruskan atau mentransmisi kebudayaan, diantaranya
nilai-nilai luhur nenek moyang, kepada generasi muda. Sekolah merupakan “agent of change” (lembaga
pengubah).
F. Peranan Pendidikan Dalam Masyarakat
Pendidikan diharapkan dapat memupuk rasa takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan
kemajuan-kemajuan dan pembangunan politik, ekonomi, sosial dan pertahanan keamanan.
Berbicara tentang fungsi dan peranan pendidikan dalam masyarakat adalah:
1. Fungsi Sosialisasi : Anak-anak mengamati apa yang mereka lakukan, kemudian menirunya dan anak-anak
belajar dengan berbuat atau melakukan sesuatu sebagaimana dilakukan oleh orang-orang yang telah
dewasa.
2. Fungsi Kontrol Sosial : Sekolah sebagai alat pemersatu dan segala aliran dan pandangan hidup yang dianut
oleh para siswa.
3. Fungsi Pelestarian Budaya Masyarakat
Sekolah di samping mempunyai tugas untuk mempersatu budaya-budaya etnik yang beraneka ragam
juga harus melestarikan nilai-nilai budaya daerah yang masih layak dipertahankan seperti bahasa daerah,
kesenian daerah, budi pekerti.
4. Fungsi Seleksi, Latihan dan Pengembangan Tenaga Kerja
Proses seleksi terjadi di segala bidang baik akan masuk sekolah maupun akan masuk pada jabatan
tertentu.
Sekolah sebagai lembaga yang berfungsi untuk latihan dan pengembangan tenaga kerja mempunyai dua
hal.
- Pertama sekolah digunakan untuk menyiapkan tenaga kera profesional dalam bidang spesialisasi
tertentu.
- Kedua dapat digunakan untuk memotivasi para pekerja agar memiliki tanggung jawab terhadap kanier
dan pekerjaan yang dipangkunya.
Sekolah mempunyai fungsi pengajaran, latihan dan pendidikan. Fungsi pengajaran untuk menyiapkan
tenaga yang cakap dalam bidang keahlian yang ditekuninya. Fungsi latihan untuk mendapatkan tenaga yang
terampil sesuai dengan bidangnya, sedang fungsi pendidikan untuk menyiapkan seorang pribadi yang baik
untuk menjadi seorang pekerja sesuai dengan bidangnya. Jadi fungsi pendidikan ini merupakan
pengembangan pribadi sosial (Nasution. 1994: 58).
5. Fungsi Pendidikan dan Perubahan Sosial
Pendidikan mempunyai fungsi untuk mengadakan perubahan sosial mempunyai fungsi, sebagai berikut:
a) Reproduksi budaya (Fungsi pada perguruan tinggi)
b) Difusi budaya
c) Mengembangkan analisis kultural terhadap kelembagaan-kelembagaan tradisional.
d) Melakukan perubahan-perubahan atau modifikasi tingkat ekonomi sosial tradisional.
e) Melakukan perubahan yang lebih mendasar terhadap institusi tradisional yang telah ketinggalan.
6. Fungsi Sekolah dalam Masyarakat
a) Sebagai partner masyarakat
b) Sebagai penghasil tenaga kerja

Anda mungkin juga menyukai