Anda di halaman 1dari 3

Nama : Delia Novi Mayanti Nugraha (2008410)

Kelas : 1 DIKA Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Mata Kuliah : Landasan Pendidikan

Landasan Sosiologis dan Antropologis Pendidikan

A. Invididu, Masyarakat, dan Kebudayaan

Individu adalah manusia perseorangan yang memiliki karakteristik sebagai kesatuan


yang terdapat dibagi. Definisi masyarakat menurut Selo Sumardjan sebagai "orang-orang
yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan". Menurut (Koenjaraningrat,1985),
kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam
rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.

B. Pendidikan : Sosialisasi dan Enkulturasi

Sosialisasi adalah "suatu proses di mana anak belajar menjadi seorang anggota yang
berpartisipasi dalam masyarakat", menurut Peter L. Berger. Melalui sosialisasi, individu
belajar melalui berbagai peranan yang harus dijalankannya dan dijalankan orang lain.
Enkulturasi adalah suatu proses dimana individu belajar cara berpikir, cara bertindak, dan
merasa yang mencerminkan kebudayaan masyarakatnya. Enkulturasi menekankan kepada
perolehan kompetensi budaya.

C. Pendidikan sebagai Pranata Sosial

Pranata sosial adalah perilaku yang terpola yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk
memenuhi berbagai kebutuhan dasarnya. Pranata pendidikan adalah suatu proses sosialisasi
dan atau enkulturasi untuk mengantarkan individu ke dalam kehidupan bermasyarakat dan
berkebudayaan, serta menjaga kelangsungan eksistensi masyarakat dan kebudayaan.

D. Pendidikan Informal, Formal, dan Nonformal

1. Lingkungan Pendidikan Informal

Pendidikan informal adalah pendidikan yang berlangsung secara wajar di dalam


lingkungan hidup sehari-hari. Pendidikan informal berlangsung dari dalam keluarga,
pergaulan anak sebaya dan hal lainnya yang menyangkut dengan kehidupan sehari-hari.

2. Pendidikan Formal (sekolah)

Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri
atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi, ( Pasal 1 ayat 11 UU
RI No. 20 Tahun 2003).

Fungsi Pendidikan Sekolah :

1. Fungsi transmisi kebudayaan masyarakat


2. Fungsi sosialisasi
3. Fungsi integrasi sosial
4. Fungsi mengembangkan individu/anak
5. Fungsi mempersiapkan anak untuk suatu pekerjaan
6. Fungsi inovasi/transformasi masyarakat dan kebudayaan.

3. Pendidikan Nonformal
Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang (Pasal 1 ayat 12 UU RI No. 20 Tahun 2003).
Fungsi dari pendidikan nonformal adalah mengembangkan potensi peserta didik serta
pengembangan sikap kepribadian profesional.

E. Pendidikan, Masyarakat, dan Kebudayaan

Terdapat hubungan timbal balik antara pendidikan dengan masyarakat dan kebudayaan,
yang memiliki dua fungsi utama yaitu :

1. Fungsi Konservasi

Untuk mentransmisikan/mewariskan atau melestarikan nilai-nilai budaya masyarakat


dan/atau mempertahankan kelangsungan eksistensi masyarakat.

2. Fungsi Inovasi/Kreasi/Transformasi

Untuk melakukan perubahan dan pembaharuan masyarakat beserta nilai-nilai budaya.

F. Pola-Pola Kegiatan Sosial Pendidikan

1. Pola Nomotheis, mengutamakan fungsi dimensi tingkah laku yang bersifat normatif.

2. Pola Ideografis, kebalikan dari pola pola Nomotheis. Upaya membantu seseorang untuk
mengetahui dan mengembangkan tentang apa yang ingin diketahui.

3. Pola Transaksional, mengutamakan berfungsinya keseimbangan dimensi tingkah laku


antara pola Nomotheis dan pola Ideografis.

G. Pola Sikap Guru kepada Siswa dan Implikasinya terhadap Fungsi dan Tipe Guru

1. Guru berasumsi peserta didiknya belum menguasai kebudayaan. Tugasnya yaitu


menggiring murid untuk mempelajari hal yang dipilih. Lion Tamer yaitu penjinak atau
penggembala singa.

2. Guru berasumsi muridnya mempunyai dorongan untuk belajar. Tugasnya membuat


pelajaran menjadi menyenangkan. Penghibur atau entertainer.

3. guru berasumsi muridnya mempunyai dorongan untuk belajar dengan harapan dapat
menggali sumber pelajarannya sendiri. Tugasnya yaitu memberi kebebasan kepada murid.
Romantic "guru romantik"

Sumber:

TimPenyusunBukuMataKuliahLandasanPendidikan,2018,LandasanPendidikan,

Bandung:UPIPress

Anda mungkin juga menyukai