Anda di halaman 1dari 12

LANDASAN SOSIOLOGIS DAN

ANTROPOLOGIS PENDIDIKAN
Oleh : Neneng Nurmalasari, M.Pd.
PEMBAHASAN
• INDIVIDU, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN
• Pendidikan = sosialosasi dan Enkulturasi
• Pendidikan sebagai pranata sosial
• PENDIDIKAN INFORMAL, FORMAL, DAN NON FORMAL
• Pendidikan , Masyarakat, dan Kebudayaan
• POLA-POLA KEGIATAN SOSIAL PENDIDIKAN
Individu, Masyarakat, dan Kebudayan
in-
kebu- di-
dayaan vidu

Koentjaraningrat (1985)
masyarakat

Sebagai satu kompleks dari


ide-ide, gagasan-gagasan,
nilai-nilai, norma-norma,
peraturan-peraturan, dsb
Sebagai suatu kompleks
aktivitas kelakuan berpola
dari manusia dalam Manusia yang hidup bersama
masyarakat Adanya interaksi sosial yang cukup
Sebagai benda-benda hasil lama
Mempunyai kesadaran sebagai satu
karya manusia kesatuan
Menghasilkan kebudayaan
Pendidikan = sosialosasi dan Enkulturasi

Individu Masyarakat
• Dalam proses sosialisasi dan • Sosialisasi dan enkulturasi
Enkulturasi setiap Individu
sesuai dengan statusnya yaitu adalah fungsi masyarakat
dituntut untuk belajar berbagai dalam rangka
macam peran dalam konteks mengantarkan setiap
kebudayaan masyarakatnya,
sehingga mereka mampu hidup individu ke dalam
bermasyarakat dan berbudaya kehidupan bermasyarakat
dan berbudaya
Catatan : Petter L berger

• sosialisasi adalah proses anak belajar menjadi seorang anggota yang


berpartisiapsi dalam masyarakat
• Sedangkan enkulturasi adalah proses individu belajar cara berfikir,
bertindak yang mencerminkan kebudayaan masyarakat
• Dalam kehidupan rill, sosialisasi inhernt dengan kebudayaan sebab
kebudayaanlah yang menentukan arah dan cara-cara sosialisasi dalam
masyarakat.
• Proses sosialisasi terjadi juga proses enkulturasi (pembudayaan)
• Dari sudut sosiologi, pendidikan identik dengan sosialisasi
• Dari sudut antriopologi, pendidikan identik dengan enkulturasi
Pendidikan sebagai pranata sosial

• Pranata sosial adalah perilaku terpola yang digunakan oleh suatu masyarakat


untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Pranata pendidikan merupakana salah
satu pranata sosial dalam proses sosialisasi dan/atau enkulturasi untuk
mengantarkan individu ke dalam kehidupan bermasyarakat dan berbudaya,
serta menjaga kelangsungan eksistensinya.
PENDIDIKAN INFORMAL, FORMAL, DAN NON
FORMAL

INFORMAL

DFEFINISI = Pengetahuan Contohnya dalam


pendidikan yang yang dipelajari,
berlangsung contohnya : keluarga dan
pergaulan anak
secara wajar di sikap, norma,
sebaya
lingkungan nilai, kebiasaan.

Keluarga Masyarakat
Pendidikan Keluarga

• Sebagai Pranata yang membenarkan hubungan antara pria dan


wanita dewasa berdasarkan pernikahan
• Mengembangkan keturunan
• Pendidikan sebagai kesatuan
• Berdasarkan bentuk pernikahan : poligami, poliandri, monogami.
• Berdasarkan garis keturunannya, dari ayah atau dari ibu.
Pendidikan Formal

Formal

Komponen Fungsi

1. Transmisi kebudayaan
2. Memilih dan mengajarkan peranan sosial (sosialisasi)
Peserta didik, guru, kurikulum 3. Mengembangkan kepribadia individu/anak
4. Mempersiapkan anak untuk satu pekerjaan
5. Mentransformasi kebudayaan dan masyarakat
Pendidikan Non Formal
• Defnisi pendidikan non formal ialah jalur pendidikan di luar pendidikan
formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang ( pasal 1
ayat 12 UU RI No. 20 tahun 2003.

• Fungsi dari pendidikan non formal iahlah mengembangkan potensi peserta


didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan
fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional

• Lingkup : meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan Usia Dini,


Pendidikan Kepemudaan, Pendidikan Keaksaraan, Pelatihan kerja, Kursus,
Pendidikan kesetaraan

• Satuan Pendidikan : pelatihan, lembaga kursus. Kelompok belajar, PKBM,


majelis taklim.
Pendidikan , Masyarakat, dan Kebudayaan
Masyarakat dan
Pendidikan
Kebudayaan

FUNGSI KONSERVASI :
FUNGSI INOVASI/KREASI/
pranata pendidikan
TRANSFORMASI: pranata
berfungsi untuk
pendidikan berfungsi
mewariskan nilai-nilai
untk melakukan
budaya masyarakat dan
perubahan masyarakat
atau mempertahankan
berserta nilai-nilai
kelangsungan eksistensi
budayanya
masyarakat
POLA-POLA KEGIATAN SOSIAL PENDIDIKAN
1. Pola Nomothetis
TingKah laKu Pendidik dan pesrta didik akan lebih mengutamakan tuntutan (tuntutan institusi dan
peranan-peranan yang seharusnya dan harapan-harapan sosial.
Pendidikan berdasarkan pola nomothetis mempunyai pengertian sebagai sosialisasi kepribadian dan
dipandang sebagai upaya pewarisan nilai-nilai sosial kepada generasi muda
2. Pola Idiografis
Pola Idiografis lebih mnekankan pada dimesnsi tingkah laku  yang bersifat tuntuitan individual,
kepribadian dan persorangan. Pendidikan dibataskan sebagai urusan membantu seseorang 
mengembangkan kepribadiannya seoptimal mungkin. Pendidikan adalah personalisasi peranan
3. Pola Transaksional  
Pola transaksional berusaha menjembatani antara pola nomothetis dan pola idiografis, hal ini
berarti  menjembatani anatara tuntutan, harapan dan peranan social dengan tuntutan, kebutuhan 
dan  individual. Pola transaksional memandang pendidikan sebagai sebuah sistem social  yang
mengndung ciri-ciri  bahwa (1) setiap individu mengenali betul  tujuan system sehingga tujuan
tersebut menjadi bagian dari kebutuhan dirinya, (2) setiap indiiviidu yakin bahwa harapan-harapan
social yang dikenakan pada dirinya masuk akal untuk dapat dicapainya, dan (3) setiap individu
merasa bahwa dia termasuk dalam sebuah kelompok dengan suasana emosional yang sama.

Anda mungkin juga menyukai