Anda di halaman 1dari 5

Nama : RUTH CINTA PUTRI

NIM : 856822355

POKJAR: MUKOMUKO

TUGAS K3 PENGANTAR PENDIDIKAN

1. Menurut ahli antropologi Leslie White bahwa perilaku manusia mulai


dipelajari melalui lambang, jelaskan : Bagaimana penggunaan lambang
tersebut dapat menjadi awal pelajaran perilaku manusia ? Jelaskan juga
karakteristik-karakteristik kebudayaan!

2. Jelaskan apa yang dimaksud gagasan-gagasan kebudayaan sebagai


system ideal?

3. Globalisasi merupakan suatu kondisi yang semakin meluasnya budaya


yang relative seragam. Menurut H.A.R. Tilaar hal tersebut dapat melahirkan
kebudayaan monoisme, jelaskan menurut pendapat kalian dan berikan
contohnya!

4. Pendidikan di Indonesia belum merata seperti yang diharapkan dalam


konstitusi, ada beberapa permasalahan yang menjadi latar belakang hal
tersebut. Coba jelaskan menurut anda berlandaskan pendapat ahli!

JAWABAN:

1. Ahli antropologi Leslie White berpendapat bahwa semua perilaku


manusia mulai dipelajari melalui penggunaan lambang. Seni, agama, dan
uang juga menggunakan lambang. Kita semua mengetahui Semangat atau
ketaatan seseorang atau sekelompok orang dapat dibangkitkan oleh orang
yang dipercayai orang atau sekelompok orang tersebut. Sebuah gambar
atau lukisan dapat mengingatkan orang pada perjuangan yang berabad-
abad lamanya. Aspek simbolis yang penting dari kebudayaan adalah
bahasa. Stanley Satthe menegaskan, "Bahasa simbolis adalah fundamen
tempat kebudayaan manusia dibangun. Pranata-pranata kebudayaan
(struktur politik, agama, kesenian, organisasi ekonomi) tidak mungkin ada
tanpa lambang-lambang”.

Bahasa menurut Edward Sapir adalah "metode yang murni manusiawi dan
oninstingtif untuk menyampaikan gagasan, emosi, dan keinginan dengan
menggunakan sistem lambang yang diciptakan secara sukarela”. Oleh
karena itulah, manusia dapat meneruskan kebudayaan dari generasi yang
satu ke
generasi yang lain. : Ada pula pendapat yang menyebutkan bahwa
kebudayaan memiliki karakteristik sebagai berikut.

a. Organik dan super organik. Kebudayaan bersifat organik sebab


kebudayaan muncul karena aktivitas organ manusia. Kebudayaan tercipta
sebagai hasil dari ide-ide, pemikiran, gagasan, perasaan, dan tindakan
manusia menciptakan benda-benda tertentu. Kebudayaan juga bersifat
super organik sebab kebudayaan hidup terus melampaui kehidupan
generasi-generasi tertentu karena dapat berfungsi sebagai solusi dalam
menangani masalah dan persoalan-persoalan manusia. Kebudayaan
bersifat super organik juga karena merupakan hasil karya manusia dan
bukan berakar pada naluriah. Kebudayaan diciptakan manusia sebagai
hasil belajar dan bukan warisan biologis, diteruskan dari orang yang satu
kepada

orang lain, dan dari generasi yang satu ke generasi yang lain, melalui
komunikasi yang efektif, yakni melalui bahasa kebudayaan adalah warisan
Sosial umat manusia.

b. Overt (terlihat) dan covert (tersembunyi). Kebudayaan terlihat (overg


dalam bentuk aktivitas, pola perbuatan, dan tindakan-tindakan, serta
benda. benda, seperti makanan, minuman, bahasa, perhiasan, rumah,
pakaian, dan cara berbicara yang dapat diamati secara langsung. Adapun
kebudayaan yang tidak terlihat atau tersembunyi (covert), yakni dalam
aspek sikap dasar terhadap alam fisik dan alam gaib yang pengertiannya
harus diinterpretasikan dari apa yang dikatakan dan dilakukan
anggotaanggotanya.

c. Ideal dan Aktual (Manifes). Kebudayaan ideal terdiri atas cara berbuat
yang mereka yakini harus dilakukan atau bagaimana seharusnya mereka
lakukan sesuai dengan kepercayaannya (normatif), sedangkan bersifat
actual (manifes) maksudnya kebudayaan itu merupakan tindakan-tindakan
yang nyata. Di dalam suatu masyarakat mungkin terjadi perbedaan antara
yang aktual dengan yang ideal. Mungkin kejujuran dan keadilan lebih
merupakan budaya ideal daripada manifes. Kejujuran dan keadilan tidak
ada dalam kenyataannya.

d. Stabil dan berubah. Ada beberapa hal yang dipertahankan oleh


masyarakst agar tetap tidak berubah (stabil), tetapi ada pula beberapa hal
yang diubah di dalam masyarakat.
2. Kebudayaan sebagai sistem ideal. Kebudayaan sebagai sistem gagasan
yang ideologis, gagasan-gagasan yang sejak awal telah dipelajari oleh
individu penganut kebudayaan karena itu sangat sukar diubah. Istilah
untuk menyebut unsur-unsur kebudayaan yang merupakan pusat dari
semua unsur yang lain itu adalah "nilai- niai budaya”, yang menentukan
sifat dan corak dari pikiran, cara berpikir serta tingkah laku manusia
penganut suatu kebudayaan. Gagasan-gagasan inilah yang akhirnya
menghasilkan berbagai benda yang diciptakan manusia berdasarkan nilai-
nilai, pikiran, dan tingkah lakunya.

3. Sebagai seorang pakar pendidikan, Tilaar merupakan figur yang memiliki


ide-ide cemerlang mengenai bagaimana caranya mengembangkan sebuah
sistem pendidikan yang tidak meninggalkan nilai-nilai budaya lokal
keindonesiaan. Tilaar juga melihat proses pendidikan sebagai sebagai
proses pembudayaan yang terjadi dalam interaksi antar manusia dalam
masyarakat Indonesia yang majemuk, yang diarahkan menuju terciptanya
suatu masyarakat madani global yang berbasis masyarakat madani
Indonesia dengan ciri khas kebudayaan nasional Indonesia yang
berbhinneka.

Pendidikan merupakan kunci dari semua aspek pembangunan manusia.


Contohnya Seluruh aspek kehidupan baik sosial, ekonomi, politik, dan
budaya, memiliki keterkaitan dengan pendidikan. Perubahaan sosial dan
peningkatan kapasitas manusia hanya bisa terjadi melalui proses
pendidikan, tidak bisa dilakukan melalui kekuasaan. Hal inilah yang
diyakini oleh Tilaar dengan terus memperkenalkan pendidikan kritis dalam
upaya untuk mengembangkan pendidikan nasional di Indonesia.

4. Perkembangan teknologi di zaman ini mempunyai pengaruh kuat


terhadap kehidupan,tak terkecuali terhadap pendidikan. Pendidikan selalu
saja mengalami perubahan sesuai perkembangan zaman, sehingga
menuntutnya ada selalu perbaikan secara terus menenrus. Pendidikan di
Indonesia masih saja selalu dihadapkan pada masalah-masalah yang
kompleks. Hal ini perlu mendapat perhatian yang serius dari pemerintah,
masyarakat, orang tua, guruagar pendidikan berlangsung meningkat sesuai
yang diharapkan. Terkadang kita sangat meremehkan pendidikan dan
merasa tidak perlu, apalagi pendidikan yang formal,disebabkan dengan
adanya teknologi semua manusia dapat mencari sesuai yg di butuhkannya
tanpa melalui pendidikan yang formal, bahkan dengan teknologi beberapa
orang dapat mencari uang dengan cara memanfaatkannya, sehingga
pendidikan lagi tidak lagi diperlukan.
Selain itu pula ada beberapa faktor yang menyebabkan kualitas pendidikan
di Indonesia yang semakin memprihatinkan sehingga terjadinya ketidak
merataan pendidikan, yaitu:

1. Rendahnya sarana fisik

Misalnya banyak sekali gedung-gedung sekolah yg sudah tak layak pakai di


berbagai tingkat pendidikan, kepemilikan, dan pengguanaan fasilitas yg
tidak di manfaatkan serta media belajar rendah, buku perpustakaan yang
tidak lengkap sehingga tidak banyak yang minat literasi di pihak pelajar.

2. Rendahnya kualitas guru

kebanyakan guru yang belum maksimal atau profesionalisme dalam


menjalankan tugasnya.

3. Rendahnya kesejahteraan guru

Dengan pendapatan yang rendah,banyak guru-guru yang mengambil


pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhannya karena tidak cukup
pendapatan dari guru saja.

4. Rendahnya prestasi siswa

Dengan peristiwa yang di atas sangat berdampak kepada mahasiswa


dengan prestasi siswa menjadi rendah disebabkan seorang guru yang
kurang maksimal dalam menjalankantugasnya.

5. Kurangnya dalam pemerataan pendidikan ke seluruh pelosok desa

Hal ini menjadi sangat wajar sekarang dikalangan dinas


pendidikan,sehingga masyarakat yang pedalaman kurang tersentuh,kurang
di perhatikan dan menjadi hal yang biasa.

6. Rendahnya kecocokan pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja

Sering terjadi ketika sudah lulus sekolah ketidak serasian antara


pendidikan dengankebutuhan kerja disebabkan kurikulum yang kurang
fungsional ketika di pelajari di sekolah dengan kebutuhan kerja yang
harapkan nantinya ketika memasuki dunia kerja.

7. Mahalnya biaya pendidikan

Biaya pendidikan bermutu itu mahal,inilah yang selalu kita dengar dari
masyarakat,sehinggamasyarakat tidak mampu dalam membiayainya di
karenakan ekonomi yang rendah Ketidak merataan pendidikan di indonesia
menjadi kendala dan tanggung jawabpemerintah.Karena kurangnya
perhatian dari pemerintah terhadap kondisi pendidikan diindonesia. Upaya
yang harus dilakukan untuk mengatasi faktor-faktor penyebab
pendidikantidak merata di Indonesia meliputi meningkatkan kualitas dan
kuantitas guru, membangun sekolah-sekolah di beberapa daerah terpencil,
memberikan pendasaran untuk menjamin,memberikan dan melindungi
hak-hak warga negara khususnya dalam dunia pendidikan dan menurut
saya, saya memberikan saran sebagai berikut:

1. Pemerintah diharapkan membuat kebijakan tentang satu kartu keluarga


satu beasiswa sampai tingkat perguruan tinggi/sarjana.

2. Pemerintah membangun sekolah-sekolah di beberapa daerah terpencil


yang mudah diakses.

3. Pemerintah diharapkan meningkatkan kualitas dan kuantitas guru di


indonesia.

4. Pemerintah diharapkan sering memantau daerah-daerah terpencil yang


belum mendapatkan pendidikan dengan semestinya.

Anda mungkin juga menyukai