Anda di halaman 1dari 12

Diskusi 1

10-10-2022

Pendidikan umum sebagai pendidikan nilai nyaris mengalami kegagalan di Indonesia!“

Diskusikan dari pertanyaan berikut:

Bagaimana anda menjelaskan tentang permasalahan kebangsaan di atas, sebenarnya apa yang
menjadi tujuan Pendidikan Nasional serta berikan solusi dari penyelesaian masalah tersebut?

Assalamu'alaikum wr wb
Selamat malam tutor dan teman-teman mahasiswa yang berbahagia. Izinkan saya memberikan
tanggapan terkait diskusi di atas.

Indonesia adalah negara yang memiliki beraneka ragam dengan budayanya dan Indonesia
juga merupakan negara yang dikenal sebagai negara yang kaya raya, namun sumber daya
manusianya masih sangat rendah dalam hal pendidikan. Hal ini diakui oleh banyak orang di
dunia, bahkan oleh masyarakat Indonesia sendiri
Mengapa itu terjadi?
Karena kita dapat melihat bahkan merasakan bahwa cita-cita pendidikan yang tertuang dalam
tujuan pendidikan nasional tidak terealisasi hingga kini.
Dan hal inilah yang terjadi mengenai masalah pendidikan, karena perhatian pemerintah kita
masih terasa sangat minim. Contohnya kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional,
biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan UU Pendidikan kacau.
Padahal Sebagaimana yang ada, dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab II pasal 3, yang berbunyi: “Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab."
Solusi yang tepat dari permasalahan di atas adalah :
- Membuat program wajib belajar
- Meningkatkan kualitas tenaga pendidikan baik dalam sarana & prasarana
- Menciptakan perpustakaan gratis di seluruh wilayah Indonesia, terutama pada wilayah yang
terisolasi
- Memberikan pendidikan yang merata bagi seluruh rakyat indonesia
- Mengadakan pelatihan terhadap guru-guru agar memiliki kompetensi mengajar yang
berkualitas.

Sumber
MKDU4109 / MODUL 1: 1.6-1.17

https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/heniakhwatdamanik/552a9894f17e6
13625d623b4/sistem-pendidikan-indonesia-antara-masalah-dan-solusi

https://www.google.com/amp/s/www.detik.com/edu/detikpedia/d-5913262/5-sumber-hukum-
formal-yang-digunakan-di-indonesia/amp

Diskusi 2

23-10-2022

Cukup banyak masyarakat Indonesia yang masih mempertentangkan masuknya budaya modern
di Indonesia yang dianggap tidak atau kurang sesuai dengan budaya ketimuran Indonesia.
Berikan penjelasan sikap anda dalam menentukan permasalah di atas! Penjelasan anda berisi
dengan contoh atau kasus nyata yang terjadi di Indonesia!

Assalamu'alaikum wr wb
Selamat malam tutor dan teman-teman mahasiswa yang berbahagia. Izinkan saya memberikan
tanggapan terkait diskusi di atas.

Menurut pendapat saya permasalahan tersebut terpengaruh dari dampak globalisasi. Globalisasi
adalah proses integrasi internasional yang terjadi melalui pertukaran pandangan dunia, produk,
ide, dan aspek budaya lainnya.
Banyak generasi zaman sekarang sudah mengikuti era zaman sekarang, sudah jarang generasi
zaman sekarang melestarikan budaya-budaya yang ada.
Contoh generasi zaman sekarang, yang meniru gaya berpakaian sehari-hari. Mayoritas
penduduk Indonesia adalah muslim tapi dengan pengaruh budaya tersebut, pakaian yang
seharusnya menutup aurat tapi malah terbuka mengikuti tren yang ada.
Lalu munculnya internet yang dinilai membawa dampak buruk bagi masyarakat, karena
seharusnya dapat melihat hal-hal positif dari internet tersebut malah dibuat untuk hal-hal yang
tidak bermanfaat.

Dalam hal tersebut, kita harus bijak menyikapinya & betapa pentingnya kita dalam mengawasi
dan memahami perkembangan budaya modern yang ada di Indonesia, tanpa harus
menyingkirkan budaya kita sendiri yaitu budaya Indonesia.

Sumber
MKDU 4109 3 SKS / Modul 02 / hal. 2.3-2.24
Diskusi 3

Dari materi yang sudah disampaikan, dapat dilihat dari sejarah bahwa setiap peradaban dunia
memiliki tingkat kemajuan yang berbeda-beda. Mengapa suatu peradaban dapat menjadi lebih
maju daripada peradaban yang lain (mengapa perkembangan peradaban terjadi dalam kecepatan
yang berbeda dalam setiap kontinen)? Jelaskan juga bagaimana peran penting manusia dalam
membuat peradaban!

Assalamu'alaikum wr wb
Selamat malam tutor dan rekan²mahasiswa yang berbahagia. Izinkan saya untuk menanggapi
diskusi di atas.

Peradaban adalah keadaan yang nyata yang terjadi di masyarakat, sehingga dapat dilihat
mengalami kemajuan dari segi perkembangan sosialnya, misalnya dengan melihat kemajuan
organisasi hukum, lembaga politik, sosial, dan agama yang kompleks. Peradaban juga
merupakan hasil kecerdasan manusia - diciptakan bagi manusia untuk bertahan hidup dan
dikembangkan di dalamnya.

Dan budaya juga mempengaruhi keberadaan peradaban dimana budaya tumbuh dari pemikiran
manusia. Inovasi-inovasi yang diciptakan membawa pada perkembangan peradaban. Kemajuan
teknologi mengubah seluruh dunia.
Mengapa perkembangan peradaban terjadi dalam kecepatan yang berbeda dalam setiap
kontinen?
Karena tergantung pada sebagian orang dalam pola pemikiran budaya & kemajuan di dalamnya.
Manusia di seluruh dunia memiliki tingkat kebudayaan & kecerdasan yang berbeda-beda itulah
mengapa perkembangan peradaban terjadi dalam kecepatan yang berbeda, dan bagaimana
mereka bertujuan untuk mempertahankan dari dampak yang lebih luas. Namun perbedaan
tersebut tidak mempengaruhi negara dalam segala hal tetapi akan berpengaruh pada tempat
lainnya.

Manusia & peradaban adalah dua hal yang saling berhubungan. Manusia memiliki inovasi yang
akan menciptakan sesuatu yang baru & menimbulkan ilmu pengetahuan dari suatu budaya.
Peradaban yang dihasilkan manusia sebagai produk yang bernilai, kompleks, indah & maju
menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki kecerdasan yang berpengaruh
terhadap peradaban. Peradaban memiliki bentuk & tahapan, sehingga dapat berkembang &
berubah dari waktu ke waktu, berdasarkan fakta tersebut dapat di artikan bahwa peradaban dapat
membawa perubahan dalam kehidupan sosial. Perubahan disebabkan daya cipta manusia
sehingga terjadinya proses modernisasi di masyarakat. Modernisasi adalah konstelasi kehidupan
sekarang & harapan pembangunan dan kemajuan yang berkelanjutan.

Sumber
MKDU4109 / Ilmu Sosial & Budaya Dasar.

Diskusi 4
Dari materi yang sudah disampaikan, jelaskan apa yang dimaksud dengan manusia sebagai
individu dan manusia sebagai mahluk sosial! Bagaimana keterkaitan antara keduanya! Buat
penjelasan anda dengan disertai peran manusia sebagai mahluk individu dan mahluk sosial!

Assalamu'alaikum wr wb
Selamat malam tutor dan teman-teman mahasiswa yang berbahagia. Izinkan saya memberikan
tanggapan terkait diskusi di atas.

Manusia sebagai individu, manusia dilahirkan sebagai makhluk individu tanpa makna bersama
atau terpisah antara jiwa dan tubuh, memiliki pola perilaku manusia. Pola kelakuan manusia
atau sering disebut patterns of behavior, menurut antropologi, sosiologi dan psikologi disebut
sebagai pola tindakan atau pola tingkah laku (patterns of behavior) dari individu manusia. Yang
menjadi inti tentang kelakuan dalam arti yang khusus, yaitu keyakinan organisme manusia yang
ditentukan oleh naluri, dorongan, refleks atau berbagai kelakuan yang tidak dipengaruhi oleh
akal dan jiwannya. Hal tersebut berkaitan dengan kepribadian.
Sedangkan Manusia sebagai mahluk sosial sebagai mahluk individu, manusia tidak dapat hidup
sendiri artinya manusia harus hidup bermasyarakat. Dan manusia harus dapat memiliki
keterampilan sosial yang baik dalam hubungannya dengan manusia lain. Keterampilan sosial
memberikan dasar bagi manusia untuk dapat berperan sebagai mahluk sosial yaitu sebagai
berikut :
a. Berinteraksi dengan orang lain
b. Membentuk kelompok sosial
c. Menciptakan dan menegakkan norma-norma sosial sebagai tatanan kehidupan yang teratur.
d. Manusia adalah makhluk sosial karena dorongan biologis yang terdapat dalam naluri
manusia.

Peranan manusia sebagai mahluk individu dan sosial. Sebagai mahluk individu manusia berperan
untuk mewujudkan hal seperti hak-hak dasar sebagai manusia , mengembangkan potensi diri
baik secara jasmani dan rohani dan memenuhi kebutuhan dan kepentingan demi kesejahteraan
hidupnya . Dan bertanggung jawab atas dirinya sendiri
Sedangkan sebagai mahluk sosial manusia berpatokan pada norma-norma sosial untuk
bertingkah laku dalam bermasyarakat norma yang dimaksud diantaranya :
-Norma agama atau religi
-Norma kesusilaan
-Norma kesopanan atau adat
-Norma hukum
Peran manusia sebagai mahluk sosial untuk menghargai hak-hak orang lain dalam bermasyarakat
dan melakukan interaksi dengan sesama dalam berkelompok dan bertindak sesuai dengan pola
tata terbit dalam bermasyarakat.

Diskusi 5
Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya. Setiap suku di Indonesia memiliki nilai-nilai
mereka masing-masing, bahkan untuk setiap kelompok masyarakat memiliki nilai yang berbeda.
Dalam falsafah Jawa dikatakan "Desa mawa cara", setiap masyarakat memiliki adat, kebiasaan,
aturan, nilai-nilai mereka masing-masing.Kebutuhan mencari identitas diri dicari oleh setiap
orang, dalam hal ini bisa dikatakan sebagai hak individu. Manusia mencari nilai yang akan dia
pegang, pandangan hidup, dan hal-hal yang menurut mereka merepresentasikan jati diri mereka.
Namun tak jarang, kebutuhan mencari identitas ini berbenturan dengan nilai dan budaya dalam
masyarakat. Terkadang manusia memiliki keterbatasan untuk mengeksplor dirinya karena
budaya yang berkembang dalam masyarakat belum memiliki nilai yang ingin dia capai.
Contohnya ketika seseorang ingin menjadi seorang wanita yang bekerja, ketika dia berada dalam
masyarakat yang menjunjung tinggi budaya bahwa seorang wanita hanya dapat berada di rumah
maka dia tidak dapat memenuhi keinginan tersebut.

Arah diskusi mengikuti pertanyaan berikut:

Bagaimana dalam pandangan sosial budaya melihat permasalahan pencarian identitas individu
yang berbenturan dengan nilai dan budaya dalam masyarakat?

Assalamu'alaikum wr wb
Selamat malam tutor dan teman-teman mahasiswa yang berbahagia. Izinkan saya memberikan
tanggapan terkait diskusi di atas.

Berdasarkan permasalahan di atas maka dari itu,


orang tersebut harus menyesuaikan norma sosial yang ada supaya diterima oleh masyarakat,
mencari lingkungan masyarakat yang sejalan dengan norma sosial yang sesuai dengan dirinya.
Nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat adalah hasil konvensi antar individu di dalamnya
pada suatu waktu yang kemudian berkembang menjadi kesepakatan bersama yang sifatnya
mengikat. Artinya, individu lainnya, termasuk yang hadir setelah konvensi itu diciptakan, secara
normatif harus mengikuti norma tersebut agar bisa "diterima" dalam masyarakat tersebut.

Manusia memiliki dua karakteristik utama, yaitu manusia memiliki karakteristik yang sama
sebagai hasil proses natural dengan ciptaan tuhan tanpa dibedakan dengan kedudukan yang
sama, manusia juga merupakan mahluk kultural. Penekanan pada karakteristik pertama,
menghasilkan pandangan bahwa manusia harus diperlakukan setara karena manusia memiliki
karakteristik yang sama dan kesetaraan diartikan dengan memberi perlakuan yang sama dan
memberi hak-hak yang sama .
Keberagaman yang terdapat dalam kehidupan sosial manusia melahirkam masyarakat yang
majemuk, majemuk berarti banyak ragam, beraneka dan berjenis-jenis . Keragaman
bermasyarakat terjadi karena unsur seperti ras, etnis, agama , pekerjaan dan lainnya.

Nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat merupakan hasil kesepakatan antar individu aturan
tersebut diatur dari tingkah laku masyarakat yang tumbuh dan bekembang yang kemudian
menjadi kesepakatan bersama dan hukum nya mengikat . Mereka yang berada dalam lingkungan
masyarakat tersebut harus mengikuti norma-norma tersebut agar dapat diterima oleh masyarakat
sekitar.
Jika seseorang berkonflik dengan norma yang berlaku di daerahnya akan mengakibatkan tidak
diterima nya dalam masyarakat tersebut. Seseorang yang ingin bertentangan dengan budaya
tempat tinggalnya hanya memiliki jalan untuk tidak tinggal dalam lingkungan tersebut dan
berpindah pada lingkungan yang tidak memiliki budaya sama.
Namun permasalah diatas merupakan keragaman manusia perbedaan itu ditinjau dari sifat
pribadi misalnya : sikap, watak, kelakuan dan hasrat. Karena adanya perbedaan sering kali
dianggap bertentangan dengan budaya.

Diskusi 6

Penegakan hukum tentunya tidak dapat lepas dari aparat penegak hukum. Menurut anda, apakah
kualitas penegak hukum Indonesia sudah baik? Bagaimana cara yang harus dilakukan untuk
meningkatkan kualitas SDM untuk penegak hukum tersebut?

Assalamu'alaikum wr wb
Selamat sore tutor dan teman-teman mahasiswa yang berbahagia. Izinkan saya memberikan
tanggapan terkait diskusi di atas.

Kualitas penegak hukum Indonesia belum terasa baik, salah satu penyebab lemahnya penegakan
hukum di Indonesia adalah kualitas para penegak hukum. Masih rendahnya moralitas
mengakibatkan profesionalisme yang kurang dan terjadi ketidakmauan pada penegak hukum.
Moralitas ini berkaitan pula dengan korupsi yang dilakukan oleh oknum penegak hukum
(judicial corruption).
Ada 4 pilar penegak hukum di indonesia yaitu:
1. Hakim
2. Jaksa
3. Polisi
4. Advokat.

Penegak Hukum di Indonesia dapat kita lihat dari Pembentukan hukum seringkali erat kaitannya
dengan campur tangan penguasa.
Penguasa sering kali mengelola hukum untuk kepentingan pribadi. Dalam kondisi seperti ini,
aparat penegak hukum harus berani melangkah keluar dari peraturan perundang-undangan yang
cenderung tidak mencerminkan keadilan sosial. Dapat kita tarik kesimpulan bahwa "belum dapat
di katakan 'baik' dalam penegakan hukum yang terealisasi di indonesia. Berdasarkan hal itu
peningkatan kualitas penegak hukum adalah Ide hukum progresif berangkat dari penilaian bahwa
hukum perlu dipandang sebagai sains (ilmu). Dengan memandang ilmu hukum tidak di anggap
selesai ketika sudah berbentuk peraturan perundang-undang yang sistematis, namun akan
mengalami perubahan sesuai waktu dan zaman. Penegakan hukum tidak lepas dari tuntutan
agama, etika sosial yang hidup dan berkembang di masyarakat. Oleh karena itu jika hukum
tertulis sudah tidak mampu mewadahi keadilan, maka hakim harus berani berfikir progresif
untuk menerobos norma-norma tersebut. Maka ketika hukum tertulis tidak lagi dapat tegak pada
keadilan, hakim harus berani berpikir progresif untuk melanggar norma-norma tersebut. Hakim
dominan bersikap kaku tanpa meningkatkan supremasi hukum. Pendekatan hukum progresif
yang berbasis pada kualitas aparat penegak hukum, khususnya hakim, benar-benar
mencerminkan keadilan masyarakat, dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk
mengatasi kecurangan dalam penegakan hukuml. Selain hakim, aparat penegak hukum lainnya,
seperti polisi, membutuhkan pemikiran progresif. Peran polisi tidak jauh berbeda dengan hakim
yang merupakan benteng penegakan keadilan. Pilihan dan diskresi kepolisian untuk bertindak
menentukan perlu atau tidaknya penegakan hukum di Indonesia.
Diskusi 7
Pada awal abad ke-19, sosiolog Prancis, Auguste Comte, mengumumkan optimismenya tentang
masa depan manusia. Katanya, suatu saat nanti, manusia akan masuk pada fase ”positif”, yaitu
fase ketika segala peristiwa dapat dijelaskan melalui ilmu pengetahuan.

Pertanyaannya: Apakah perkembangan teknologi sebagai bentuk aplikasi dari fase positif,
ternyata benar-benar membuat manusia meninggalkan fase teologi dan metafisik? Jelaskan
beserta dengan contoh kasus!

Assalamu'alaikum wr wb
Selamat pagi tutor dan teman-teman mahasiswa yang berbahagia. Izinkan saya memberikan
tanggapan terkait diskusi di atas.

Pada awal abad ke-19, sosiolog Prancis, Auguste Comte, mengumumkan optimismenya tentang
masa depan manusia. Katanya, suatu saat nanti, manusia akan masuk pada fase ”positif”, yaitu
fase ketika segala peristiwa dapat dijelaskan melalui ilmu pengetahuan.

Pertanyaannya: Apakah perkembangan teknologi sebagai bentuk aplikasi dari fase positif,
ternyata benar-benar membuat manusia meninggalkan fase teologi dan metafisik? Jelaskan
beserta dengan contoh kasus!

Fase Teologis
Pada tahap ini, orang percaya bahwa semua fenomena alam adalah ciptaan ilahi atau
supranatural. Masyarakat biasanya tidak menemukan penyebab dan solusi alami untuk berbagai
fenomena, karena terkait dengan kekuatan yang terlalu mistis atau ketuhanan. Tahap ini dibagi
menjadi tahap fetishisme, politeisme, dan monoteisme.
Di fase ini, orang percaya bahwa seluruh fenomena alam merupakan ciptaan Ilahi atau
supernatural. Masyarakat umumnya gagal menemukan penyebab serta solusi alam atas berbagai
fenomena sebab terlalu dikaitkan dengan kekuatan mistik atau ketuhanan, tahap ini terbagi
sebagai tahap fetisisme, politeisme serta monotheisme. Fase teologis mengacu pada fase dimana
masyarakat mencari solusi atas permasalahannya dengan mencari penjelasan dari para dewa.

Fase Metafisik
Pada titik ini, orang percaya bahwa kekuatan abstrak menentukan apa yang terjadi di dunia.
Tahap ini ditandai dengan kepercayaan pada hukum alam yang dapat ditemukan melalui akal.
Fase metafisik merupakan kelanjutan dari fase teologis. Pada tingkat metafisik, orang mencari
penjelasan atas fenomena yang dialami melalui konsep abstrak dan impersonal.

Fase positif
adalah fase akhir dari pemikiran evolusionis sosial Auguste Comte dan dianggap sebagai
kematangan kecerdasan manusia. Pada titik ini, pikiran manusia tidak lagi mencari ide-ide
absolut orisinal yang mendefinisikan alam semesta dan menjadi penyebab fenomena. Namun,
pikiran manusia mulai mencari hukum yang mengatur fenomena, atau menemukan serangkaian
hubungan yang tidak berubah dan memiliki kesamaan.

Akan tetapi, untuk sampai ke sana, diperlukan beberapa hal dari tataran teologis dan metafisik
masyarakat yang harus dihindari, seperti keyakinan akan kemutlakan dogma teologis dan
kepatuhan mutlak para pemimpin agama dan tokoh ideolog.
Selain itu yang perlu di hindar, penyelesaian masalah dengan perang (militer) seperti yang
digunakan dalam masyarakat teologis (primitif) dan model penaklukan orang untuk
meningkatkan produksi dan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat metafisik harus dihindari.
Perubahan sosial dalam masyarakat tidak dapat dihindarkan, karena manusia hidup, berkembang
dan dinamis sebagai proses alamiah. Hal ini menjadi perhatian khusus kajian sosiologi,
termasuk Auguste Comte yang menekankan pentingnya penelitian sosial dalam dimensi
dinamika sosial dan perlunya mempelajari statika sosial sebagai bahan dasar penelitian sosiologi
yang bersifat elementer.
Prediksi Comte tentang akhir fase teologis dan metafisik gagal. Pada fase teologis dan metafisik,
di mana orang percaya akan adanya roh, jiwa dan akal. Nyatanya, kita bisa melihat bahwa
kepercayaan pada hal-hal superrasional tidak serta merta berkurang. Pada fase perkembangan
kecerdasan manusia, dimana manusia menemukan semua keterkaitan dalam tatanan alam dengan
pendekatan ilmiah dan data empiris sehingga membentuk kecerdasan manusia menuju kehidupan
yang lebih maju dan berkembang. Dan tentunya membentuk model sosial dari masyarakat
teologis (primitif), dari masyarakat metafisik (agraris-dogmatis) menuju masyarakat positif
(ilmiah-industri).
Contoh Fase teologis :
Orang pergi ke dukun atau orang pintar agar dapat menyembuhkan penyakit.
Contoh Fase metafisik :
Masyarakat masih identik dengan kata “kesialan” ketika kecewa, sehingga mudah untuk saling
meragukan hingga saling menyalahkan dan timbul konflik.
Contoh Fase Positif :
Perselisihan antara penjual dan pembeli dalam transaksi jual beli online karena kualitas barang
tidak sesuai dengan yang diiklankan sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai