Anda di halaman 1dari 17

SEJARAH PERKEMBANGAN

FILSAFAT
OLEH:
NUNUK KRISTIANAH
AMALIA NUR ATIQOH
MUHIDDIN
TOTOK ARDIANSYAH
AFIF ROHMATULLOH
PERIODISASI PERKEMBANGAN FILSAFAT
Periodisasi perkembangan filsafat dibagi dalam enam periode, yaitu:
• Periode Purba
• Periode Yunani
• Periode Iskandariyah
• Periode Islam
• Periode Renaissans
• Periode Modern
PERIODE PURBA
Periode Purba adalah zaman batu yang dipandang oleh para sejarawan
sebagai zaman pengetahuan ilmiah, di mana manusia berhasil membuat
segala peralatan yang dibutuhkan setelah melalui berbagai percobaan dan
pengalaman. Beberapa hasil dari pengetahuan ilmiah tersebut berupa:
• Menemukan pertanian
• Mampu mengumpulkan biji-bijian dan buah-buahan
• Menghasilkan makanan dan mampu menyimpan persediaan makanan
• Mengatur waktu kerja dan istirahat sesuai dengan waktu malam dan siang
• Berkelompok dan mengukur waktu serta perhitungan hari
PERIODE YUNANI
• Periode Yunani dapat dikaji sejak zaman Yunani Kuno (600 SM-200M). Pada
zaman ini terdapat tiga periode masa sejarah filsafat, yaitu masa awal, masa
keemasan, serta masa helenitas dan Romawi.
• Perhatian para filsuf masa ini adalah pada alam dan kejadian alamiah, terutama
dalam hubungannya dengan perubahan yang terjadi.
• Masa awal filsafat Yunani Kuno ditandai oleh kemunculan tiga nama filsuf yang
berasal dari daerah Miletos, yaitu Tales, Anaximandros, dan Anaximenes. Selain
ketiga nama tersebut, beberapa nama dari daerah lain adalah Herakleitos dari
Ephesos, Pythagoras di Italia Selatan, Parmenides dari Elea, dan Demokritos
dari Abdera.
PERIODE ISKANDARIYAH
• Di Iskandariyah ilmu dan para ilmuwan memperoleh perlindungan dan pendukung-
pendukung Ptolomeus. Sebuah universitas, perpustakaan, dan museum didirikan pada abad
ke-3 SM oleh Ptolemeus, yang mengangkat Straton sebagai direkturnya. Ia menjabat
selama 12 tahun. Ketika Straton dipanggil ke Athena untuk menjadi direktur Lyceum,
Universitas Iskandariyah menjadi pembawa obor peradaban keilmuan. Selama beberapa
abad universitas ini menjadi mercusuar ilmu pengetahuan.
• Di universitas ini para pakar, seperti Prolemeus, Archimedes, Galen, Dioscorides,
Oribasios, Prides, Sudides, Theon, dan Hypatia meninggalkan sejumlah besar karya
ilmiah, seperti astronomi, almagest, geografi, optic, tentang unsur-unsur, geometri,
pengobatan, botani, dan matematika.
ZAMAN PATRISTIK
• Para filsuf zaman ini di antaranya Yustinus Martyr, Clemens (150-215 M), dan
Origenes (185-254 M). 
• Pada abad ke-8 zaman keemasan patristik berakhir dengan Johannes Damascenus
sebagai raja yang menulis suatu karya yang berjudul “Sumber Pengetahuan”
• Filsafat pada masa patristik menandai bahwa pemikiran - pemikiran para filsuf
mulai dipengaruhi atau bahkan dicampuri oleh pembahasan tentang pandangan
hidup kristiani, atau dapat dikatakan bahwa masa ini merupakan masa dimana
terjadi proses kristenisasi filsafat
ZAMAN AWAL SKOLASTIK
Istilah skolastik adalah kata sifat yang berasal dari kata school yang beRarti
sekolah. Jadi skolastik berarti aliran atau yang berkaitan dengan sekolah. Periode
skolastik islam dibagi menjadi 4 masa yaitu:
• Periode Kalam Pertama
• Periode Filsafat Pertama
• Periode Kalam Kedua
• Periode Filsafat Kedua
PERIODE KALAM PERTAMA
Periode ini ditandai dengan munculnya kelompok-kelompok mutakallim atau
aliran-aliran dalam ilmu kalam yaitu:
• Khawarij adalah aliran dalam islam yang awalnya mengakui kekuasaan Ali
bin abi thalib lalu menolaknya.
• Murji`ah adalah golongan islam yang tak sepaham dengan khawarij.
• Mu`tazilah merupakan salah satu aliran teologi yang dapat dikelompokkan
sebagai kaum rasionalis dalam islam.
• Ahlisunnah adalah pengikut ajaran islam yang berlandaskan pada al-quran dan
sunnah nabi Muhammad SAW yang telah dilakukan bersama para sahabat.
PERIODE FILSAFAT PERTAMA
Periode ini ditandai dengan munculnya ilmuwan dan ahli-ahli dalam berbgai
bidang yang menaruh perhatian terhadap filsafat yunani. Dalam periode ini
muncul beberapa filsuf-filsuf diwilayah timur, yaitu :
• Al-kindi
• Al-razi
• Al-farabi
• Ibnu Sina
PERIODE KALAM KEDUA
Periode ini ditandai dengan tampilnya tokoh-tokoh kalam penting dan besar
pengaruhnya terhadap perkembangan ilmu kalam berikutnya, antara lain
• Al-asy`ari. Seorang ilmuwan muslim yang diklaim pendiri madhzhab
asy’ariyah.
• Al-ghazali. Ilmuwan muslim dibidang agama, bahasa, fikih, filsafat,
psikologi, tasawuf dan teologi.
PERIODE FILSAFAT KEDUA
Periode ini ditandai dengan tampilnya sarjana-sarjana dan ahli-ahli dalam
berbagai bidangyang juga memminati filsafat. Dengan munculnya filsuf muslim
di eropa, ilmu dan peradaban berkembang dan terus meningkat, mereka adalah :
• Ibnu Bajjah
• Ibnu Tufail
• Ibnu Rusyd
MASA KEEMASAN SKOLASTIK
Pada masa skolastik awal, filsafat tertumpu pada alam pikiran dan karya-karya kristiani. Ciri
khas abad pertengahan ini terletak pada rumusan santo anselmus yaitu dengan ungkapan credo
ut intelligam (saya percaya agar saya paham). Sejak pertengahan abad ke 12 karya non kristiani
mulai muncul dan filsuf Islam mulai berpengaruhAbad ke 12-13 menjadi abad kejayaan
skolastik. Adapun beberapa faktor yang memberi sumbangan yang berguna bagi kejayaan
skolastik antara lain, yaitu:
• Adanya hubungan-hubungan baru antara dunia pemikiran yunani dan dunia pemikiran arab
• Munculnya Universitas
• Munculnya ordo-ordo baru yaitu ordo fransiskan dan ordo dominikan
ZAMAN AKHIR ABAD PERTENGAHAN
• Filsafat abad pertengahan menggambarkan suatu zaman yang baru di tengah-tengah suatu rumpun bangsa Eropa
barat
• Masa ini penuh dengan dominasi gereja, yang tujuannya untuk membimbing umat ke arah hidup yang saleh.
Namun, di sisi lain, dominisi gereja ini tanpa memikirkan martabat dan kebebasan manusia yang mempunyai
perasaan, pikiran, keinginan, dan cita-cita untuk menentukan masa depannya sendiri.
• Zaman Abad Pertengahan ditandai dengan tampilnya para teolog di lapangan ilmu pengetahuan. Para ilmuwan
pada masa ini hampir semua adalah para teolog, sehingga aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan
• Periode Abad Pertengahan mempunyai perbadaan dengan abad sebelumnya. Perbedaan itu terutama terletak
pada dominasi agama. Agama Kristen menjadi problem kefilsafatan karena mengajarkan bahwa wahyu Tuhanlah
yang merupakan kebenaran yang sejati. Sedangkan, pandangan Yunani Kuno mengatakan bahwa kebenaran
dapat dicapai oleh kemampuan akal.
ZAMAN MODERN (1600 M-1800 M)
• Kant mengatakan, “pengamatan tanpa konsep adalah buta, sedangkan tanggapan
tanpa penglihatan adalah hampa.” Ia berpendapat bahwa pengetahuan itu dasarnya
adalah pengamatan dan pemikiran
• Pemikiran zaman modern menerapkan metode pendekatan gabungan Induktif oleh
Bacon dan Deduksi Oleh Aristoteles.
• Menggunakan metode induksi dalam menghubungkan antara pengamatan dengan
hipotesis
• Kemudian, secara deduktif hipotesis ini dihubungkan dengan pengetahuan yang ada
untuk melihat kecocokan dan implikasinya
Oleh sebab itu, untuk mempermudah mengenal dan mempelajarinya, filsafat
modern dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
• Rasionalisme, empirisme, dan kritisme;
• Dialektika idealism dan dialektika materialism;
• Fenomenologi dan eksistensialisme;
• Filsafat kontemporer dan pascamodernisme.
ZAMAN BARU (1800 M-1950 M)

• Ditandai dengan lahirnya madzhab Positivisme, di mana Positivisme adalah


cara pandang dalam memahami dunia dengan berdasarkan sains.
• Positivisme sebagai perkembangan Empirisme yang ekstrem, adalah pandangan
yang menganggap bahwa yang dapat diselidiki atau dipelajari hanyalah "data-
data yang nyata/empirik",
• Pada proses pengumpulan data digunakan pendekatan fenomenologis, sehingga
penelaah dan pengumpulan data diarahkan oleh politisi atau ilmuwan sebagai
pakar yang jujur dan menyatu dengan objeknya
FILSAFAT ISLAM
Pencarian kebenaran substanstif dilakukan oleh para filsuf, tidak terkecuali filsuf Muslim,
hingga muncul filsafat Islam yang dikembangkan oleh para filsuf Muslim, di antaranya sebagai
berikut:
• Ikhwanushafa. Bagi golongan Ikhwanushafa, filsafat itu bertingkat-tingkat
• Al-Kindi. Ia membagi filsafat pada tiga bagian, yaitu: (a) thibiyyat (ilmu fisika), sebagai
tingkatan yang paling bawah; (b) al-ilm al-riyadli (matematika), sebagai tingkatan tengah-
tengah; dan (c) ilm al-rububiyyah (ilmu ketuhanan), sebagai tingkatan yang paling tinggi. 
• Al-Farabi. Ia membagi dua bagian objek filsafat. Bagian pertama adalah al-falsafah al-
nadhariyyah (filsafat teori). Bagian kedua adalah al-falsafah al-‘amaliyyah (filsafat amalan),
• Al-Ghazali
• Ibnu Sina. Ia membagi filsafat menjadi dua jenis, yaitu: filsafat teoretis dan filsafat praktis. 
•  Ibnu Rusyd

Anda mungkin juga menyukai