Anda di halaman 1dari 9

Accelerat ing t he world's research.

Filsafat Ilmu
Afrohul Ishmah Harahap

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU DI DUNIA BARAT MATA KULIAH FILSAFAT ILMU (T OPIK-T OPI…
anwar kho

Sejarah Perkembangan Filsafat Ilmu dan Aliran-nya


Anwar Musaddad

Sejarah_ Perkembangan_ Filsafat .docx


Ikromul Mukromin
Filsafat Ilmu

“Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan”

Afrohul Ishmah Harahap

11150340000020

ishmahharahap@gmail.com

Pendahuluan

Dalam kajian Liang Gie, dari segi maknanya, ilmu mencakup sekurang-
kurangnya tiga hal, yakni pengetahuan, aktivitas, dan metode.1 Kemunculan ilmu
pengetahuan berada di Eropa pada zaman Yunani Kuno. Periode ini sangat
penting dalam peradaban manusia karena pada periode ini terjadi perubahan pola
pikir manusia, dari pola pikir mitosentris menjadi pola pikir logosentris yang
sangat memperhatikan penggunaan kausalitas dalam memahami fenomena alam
yang menjadikan manusia kritis dan dijadikan objek penelitian. Ilmu pengetahuan
juga berkembang seiring dengan perkembangan manusia itu sendiri. 2

Dalam klasifikasi sejarah perkembangan ilmu pengetahuan George J.


Mouly membagi perkembangan ilmu menjadi 3 (tiga) periode yaitu animisme,
ilmu empiris , dan ilmu teoritis.3 Berbeda dengan Amsal Bachtiar yang membagi
perkembangan ilmu menjadi 4 (empat) bagian: zaman Yunani Kuno, zaman
Islam, zaman Renaisans/zaman Modern, dan zaman Kontemporer. Makalah ini
akan menjelaskan mengenai perkembangan ilmu pengetahuan menurut Amsal
Bachtiar.

Zaman Yunani Kuno (6 SM- 6 M)

1
Zaprulkhan. FILSAFAT ILMU: Sebuah Analisis Kontemporer, (Depok: PT. RAJA GRAFINDO
PERSADA, 2015), cet.1, h.16
2
Aceng Rahmat, dkk. Filsafat Ilmu Lanjutan, (Jakarta: KENCANA PREDA MEDIA GROUP,
2011), cet.1, h.113
3
George J. Mouly. PERKEMBANGAN ILMU DALAM PERSPEKTIF: Sebuah Kumpulan
Karangan Tentang Ahkikat Ilmu, terj. Jujun S. Suriasumantri, h.87

1
Kemunculan ilmu di Eropa bermula dari filsuf-filsuf Yunani yang
mendiami pantai dan pulau-pulau Mediterania di akhir abad ke-6 sampai ke-5 SM.
Perkembangan itu ditandai dengan karya-karya filsuf alam dan filsuf kaum sofis.
Dalam kaitannya dengan filsafat alam ini, Thales (625-545 SM) mengatakan
bahwa asal alam adalah air, sedangkan Anaximados (610-540 SM) mengatakan
bahwa asal alam adalah dari berbagai campuran unsur yang disebut aperon.
Menurut Parmanides realitas alam merupakan keseluruhan yang bersatu tidak
bergerak dan tidak berubah, sedangkan Phytagoras (580-500 SM) berpendapat
bahwa realitas alam adalah harmoni antara bilangan dan gabungan antara dua hal
yang berlawanan. 4

Setelah masa filsafat alam berakhir, maka muncul masa transisi yakni
fokus filsafat tidak lagi pada alam akan tetapi pada manusia. Hal ini dikarenakan
alam tidak dapat memberikan penjelasan yang memuaskan tentang manusia. Oleh
sebab itu kaum sofis memulai kajian tentang manusia dan menganggap manusia
sebagai ukuran kebenaran. Dalam kaitannya dengan filsafat kaum sofis ini,
Protagoras berpendapat bahwa kebenaran bersifat subjektif dan relatif, Gorgias
mengatakan kebenaran itu tidak ada. Pemikiran-pemikiran filsafat Yunani
membawa berbagai perubahan dalam perkembangan ilmu pengetahuan, hingga
melahirkan zaman keemasannya. 5

Pada masa ini para filsuf menggabungkan filsafat alam dengan filsafat
manusia, diantara tokoh filsuf diperiode keemasan itu adalah Socrates (469-399
SM), Plato (427-347 SM), dan Aristoteles (384-322 SM). Menurut Socrates
pengetahuan yang sangat berharga adalah pengetahuan tentang diri sendiri,
sedangkan Plato mengatakan bahwa realitas kebenaran bukan ada di dalam idea
melainkan di alam empiris. Adapun puncak dari zaman keemasan itu berada di
zaman Aristoteles ia merupakan murid Plato yang mencari jalan keluar dari
berbagai persoalan besar dalam filsafat dan mempersatukannya dalam satu sistem:

4
Jalaluddin. Filsafat ilmu pengetahuan, (Jakarta: RAJA GRAFINDO PERSADA, 2014), cet.2,
h.53
5
Aceng Rahmat dkk, Filsafat Ilmu Lanjutan, h. 116.

2
logika, matematika, dan metafisika. Analisisnya ini dikenal dengan istilah
silogisme.

Pasca Aristoteles kira-kira lima abad kemudian muncul lagi pemikiran


jenius seperti Plotinus (284-269 SM). Zaman ini adalah zaman filsafat Hellenisme
dimana perkembangan ilmu tidak mengalami kemajuan yang pesat hingga abad
pertengahan. Pada masa ini pemikiran filsafat yang teoritis menjadi praktis dan
hanya menjadi hidup saja. 6

Zaman pertengahan (6 -14 M)

Sebelum masuk periode Islam ada yang menyebut sebagai periode


pertengahan. Zaman ini masih berhubungan dengan zaman sebelumnya. Karena
awal mula zaman ini pada abad 6 M sampai sekitar abad 14 M. Zaman ini disebut
dengan zaman kegelapan (the dark ages). Zaman ini ditandai dengan tampilnya
para theolog di lapangan ilmu pengetahuan, sehingga para ilmuwan yang ada pada
zaman ini hampir semua adalah para theolog. Begitu pula dengan aktifitas
keilmuwan yang mereka lakukan harus berdasar atau mendukung kepada agama,
ataupun dengan kata lain aktifitas ilmiah terkait erat dengan aktifits keagamaan.
Pada zaman ini filsafat sering dikenal dengan Anchilla Theologiae ( Pengabdi
Agama). Selain itu, yang menjadi ciri khas pada masa ini adalah dipakainya
kaarya-karya Aristoteles dan kitab suci sebagai pegangan. 7 Walaupun demikian,
sisa-sisa dari pemerintahan sebelumnya masih dapat dirasakan karena kerajaan
Romawi Barat yang berpusat di Roma terkubur dan habis riwayatnya pada tahun
476 M. Sementara itu, kerajaan Byzantium di Romawi Timur masih dapat
berjalan sampai tahun 1453 M. dan berakhir ketika penyerbuan bangsa Turki.
Berbagai peristiwa tersebut Barat menjadi masa kegelapan selama lima abad.
Masa tersebut merupakan bagian kedua yakni pada masa abad pertengahan. 8

6
Endang Komara, Filsafat Ilmu Dan Metodologi Penelitian, (Bandung: PT.Refika
Aditama, 2011), cet.1, h.2
7
Abdul Karim. Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Jurnal Fikrah, vol.2 No.1,
2014.
8
M. Alfatih Suryadilaga. PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN : Analisis
Komparatif Islam dan Barat, Sunan Kalijaga Yogyakarta

3
Zaman Islam (6 -15 M)

Sejak awal kelahirannya, Islam memberikan yang sangat besar kepada


ilmu. Kedatangan Nabi Muhammad SAW bersama Islam memberikan cahaya
kepada masyarakat yang hidup di zaman jahiliah yang penuh dengan
keterbelakangan memasuki masyarakat yang lebih berilmu dan beradab. Apabila
ditelesuri maka ilmu berkembang seiring dengan munculnya Islam itu sendiri. Hal
ini dibuktikan berdasarkan wahyu Allah yang pertama yang disampaikan lewat
malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW yang memerintahkan beliau untuk
membaca: “ Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang Menciptakan”(QS.
Al-Alaq/96: 1). Bacalah atau dalam bahasa al-Quran disebut dengan iqra yang
diucapkan berkali-kali oleh malaikat Jibril sampai Nabi Muhammad SAW dapat
menerima wahyu tersebut. Dapat ditafsirkan dalam beberapa penafsiran, seperti
menyampaikan, menelaah, mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu, dan
membaca teks baik yang tersurat maupun terisrat (M.Quraish Shihab, 2001: 433).
Wahyu pertama ini menghendaki agar umat Islam senantiasa membaca yang
dilandasi dengan bismi rabbik dalam artian, hasil bacaan dapat bermanfaat bagi
kemanusiaan (Amsal Bachtiar, 2004:33)

Pada kejayaan Islam, khususnya pada masa pemerintahan Dinasti


Umayyah di Spanyol dan Dinasti Abbasiyah di Baghdad, ilmu berkembang pesat.
Kemajuan ilmu membawa Islam pada masa keemasan, yang dalam masa yang
sama di wilayah-wilayah yang jauh di dunia Barat masih berada dalam abad
kegelapan (dark age). Pada tahap selanjutnya, pemerintahan al-Ma‟mun (813-833
M) yang berjasa dalam mengembangkan ilmu di dunia Islam, membangun Bait al-
Hikmah yang terdiri dari sebuah perpustakaan, sebuah observatorium dan sebuah
departemen penerjemahan. Orang penting dalam bait al-Hikmah adalah Hunain
yang telah berjasa menerjemahkan buku-buku karya Plato, Aristoteles, Gelenus,
Appolonius, dan Archimedes.

Pada zaman keemasan Islam, muncul ahli-ahli dalam berbagai bidang ilmu
yang menaruh perhatian besar terhadap filsafat Yunani terutama Aristoteles, yang

4
diikuti dengan munculnya filsafat Islam periode pertama yang ditandai dengan
munculnya para filsuf muslim yaitu al-Kindi (806-873 M), al-Razi (865-925 M),
al-Farabi (870-950 M), dan Ibnu Sina seorang ahli kedokteran (980-1073 M).
Pada periode kedua filsafat Islam, muncul aliran Mu‟tazilah (aliran nasionalisme
dalam Islam). Selanjutnya, al-Ghazali (1065-1111 M) yang sangat berpengaruh
dalam dunia Islam, yang diberi gelar Hujjatul Islam (benteng Islam), merasakan
ketidakpuasan dengan aliran filsafat Islam rasionalisme dan beralih ke lapangan
tasawuf, ia mengarang buku yang berjudul Tahafut al-falasifah (kerancuan para
filsuf).

Dalam tahap kedua filsafat Islam, muncul ilmuwan Muslim yang hidup di
Eropa Spanyol yaitu pada zaman dinasti Umayyah. Pada waktu itu Eropa berada
di zaman kegelapan. Dengan tampilnya filsuf muslim di Eropa maka ilmu dan
peradaban mulai berkembang di Eropa dan terus meningkat. Pada masa itu,
ilmuwan muslim yang terkenal adalah Ibnu Majah (1100-1138 M) dan di Eropa ia
dikenal dengan nama Avempace, Ibnu Tufail (1126-1198 M) yang dikenal dengan
Averocce. Ibnu Rusyd menunjukkan sikap pembelaan terhadap aliran
rasionalisme dalam filsafat Islam dan menulis buku yang berkaitan dengan hal
tersebut dengan judul Tahafut al-Tahafut (kerancuan kitab.)

Zaman Modern (17-19 M)

Masa modern awal dimulai sejak bangkitnya kesadaran Barat atas


ketertinggalannya. Momentum penting yang memunculkan masa modern adalah
dimulainya babak baru yang disebut dengan istilah renaissance. Aliran yang
menonjol dalam ilmu pada masa tersebut adalah rasionalisme dan empirisme.
Kebangkitan kembali ilmu pengetahuan di Benua Eropa ini menandai lahirnya
Abad Modern. Dalam pandangan Marshall G.S. Hodgson, bahwa Abad Modern,
hakikatnya adalah teknikalisme dengan tuntunan efisiensi kerja yang tinggi, yang
diterapkan kepada semua bidang kehidupan. Dalam kajian Barat zaman modern
ini tandai oleh berawalnya Revolusi Industri di Inggris yakni perubahan mencolok
dalam struktur ekonomi (1750-1850), yang disebabkan dari peralihan masyarakat

5
agraris dan perdagangan abad pertengahan ke masyarakat industri modern dan
perniagaan maju.

Pada masa ini banyak penemuan-penemuan baru yang sangat bermanfaat


seperti penemuan mesin uap oleh James Watt (1736-1819), produk ini
mendorong perkembangan inggris menjadi negara penghasil tekstil utama. Selain
itu penemuan listrik oleh Thomas Alva Edison, penemu telepon oleh Alexander
Graham Bell dan masih banyak lainnya. Kontak antara Islam dan Eropa Latin
sebagian besar berlangsung melalui Spanyol, di mana orang-orang Kristen dan
Yahudi bertindak sebagai perantara dan penerjemah. Abad ke-12 menunjukkan
adanya suatu program penerjemahan besar-besaran karya-karya berbahasa Arab
ke dalam bahasa Latin. Berawal dari bidang-bidang astrologi dan magis hingga
kebidang dan ilmu. Jelaslah disini bahwa ilmuwan muslim ikut andil dalam
berkembangnya ilmu pengetahuan di Eropa.

Perkembangan ilmu di Barat dalam berbagai bidang terus berkelanjutan.


Munculnya pengamat astronomi oleh Copernicus maupun Galileo. Gravitasi, ,
dan optika oleh Newton. Perhitungan kalkulus oleh Gottfried Wilhelm Leibniz.
Teori revolusi oleh Charles Darwin, lalu pada tahun 1895 sinar x ditemukan oleh
Wilhelm Konrad Roentgen. Selanjutnya ilmu-ilmu zaman modern mempengaruhi
perkembangan ilmu zaman kontemporer.

Zaman Komtemporer (20-seterusnya)

Kebangkitan ilmu pengetahuan terjadi dan berlangsung sepanjang sejarah


peradaban. Era kebangkitan yang satu dengan yang lain saling terangkai dan
berhubungan. Dua dasawarsa menjelang abad ke-21, pemikiran sosial dan ilmu-
ilmu humaniora berhadapan dengan cara pandang baru yang dikenal dengan nama
postmodernisme. Postmodernisme mengorganisasikan ilmu pengetahuan disekitar
personal, intuitif dan epistemologis. Dengan demikian, dalam pandangan
postmodernisme bahwa ilmu penegtahuan bersifat subjektif.

Postmodernisme juga memandang perasaan, pengalaman personal, empati,


emosi, intuisi, pertimbangan subjektif, imajinasi, dan ragam bentuk kreativitas

6
dan permainan sebagai bagian yang sangat penting. Memang pada masa
postmodernisme ini perkembangan ilmu penegtahuan yang sangat terkenal adalah
rekayasa genetika, seperti teknologi kloning. Pada masa ini juga semua menjadi
serba instan manusia tidak peduli dengan usaha yang mereka inginkan hanyalah
sebuah hasil. Ilmu pengetahuan pada masa postmodernisme ini juga dapat
ditemukan dengan mudah karena sudah ada teknologi canggih seperti internet. 9

Pada satu sisi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari zaman
ke zaman telah ikut menopang kebudayaan dan peradaban manusia. Kemajuan
yang dicapai telah ikut mempermudah kehidupan manusia. Tetapi disisi lain
manusia adalah makhluk yang luhur dengan kata lain kreativitas ilmu
pengetahuan yang kian „mencengangkan‟ menjauhkan manusia dari nilai-nilai
kemanusiaan dan keagamaan.10

Simpulan

Ilmu adalah bagian dari pengetahuan yang terklarifikasi, tersistem, dan


terukur serta dapat dibuktikan kebenarannya secara empiris. Sementara itu itu,
pengetahuan adalah keseluruhan pengetahuan yang belum tersusun, baik
mengenai metafisik maupun fisik. Adapun sejarah atau periodisasi perkembangan
ilmu pengetahuan (science) dari masa ke masa, dimulai dari era Pra Yunani Kuno
atau zaman purba sampai zaman kontemporer, yaitu : (1) zaman yunani kuno (2)
zaman pertengahan (3) zmaan islam(4) zaman modern (5) zaman kontemporer.

9
Muhammadiyah University, Filsafat Ilmu dan Perkembangannya, ( Surakarta:
Puslitbang UMS, 1994), cet.1, h.87
10
Jalaluddin, Filsafat Ilmu Pengetahuan, h. 66

7
Daftar pustaka

Jalaluddin. 2014. Filsafat ilmu pengetahuan, Jakarta: RAJA GRAFINDO PERSADA

J. Mouly, George. PERKEMBANGAN ILMU DALAM PERSPEKTIF: Sebuah Kumpulan


Karangan Tentang Ahkikat Ilmu, terj. Jujun S. Suriasumantri

Karim, Abdul. Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Jurnal Fikrah, vol.2 No.1,
2014

Komara,Endang. 2011. Filsafat Ilmu Dan Metodologi Penelitian, Bandung: PT.Refika


Aditama

Muhammadiyah University. 1994. Filsafat Ilmu dan Perkembangannya, Surakarta:


Puslitbang UMS

Rahmat, Aceng dkk. 2011. Filsafat Ilmu Lanjutan, Jakarta: KENCANA PREDA MEDIA
GROUP

Zaprulkhan. 2015. FILSAFAT ILMU: Sebuah Analisis Kontemporer, Depok: PT. RAJA
GRAFINDO PERSADA

Anda mungkin juga menyukai