Anda di halaman 1dari 64

Arsitektur Candi

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 0


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

1. PENDAHULUAN
1.1. TEMA KEGIATAN
Candi di Indonesia dapat ditemukan di beberapa pulau di Indonesia
diantaranya di pulau Jawa, Bali, Sumatra dan Kalimantan. Di pulau Jawa
candi yang paling banyak ditemukan khususnya di daerah Jawa Tengah
dan Jawa Timur, yang paling sering dikenal atau diketauhi secara umum
adalah seperti Candi Borobudur, Prambanan.
Candi-candi tersebut dipengaruhi oleh budaya Hindu dan Budha, sehingga
tiap candi yang didirikan memiliki karakter dan bentuk sesuai dengan
budaya pada saat didirikan. Fungsi dari candi secara merupakan tempat
ibadah, pemujaan para dewa, penyimpanan abu dari para leluhur.
Peninggalan candi ini merupakan sebuah karya cipta arsitektur yang
sangat bernilai seni tinggi sehingga pada saat ini selain fungsi utama
sebagai tempat peribadatan, juga sebagai tempat penelitian sastra, budaya
dan juga Arsitektur.
Obyek amatan dalam kegiatan Kulaih Lapangan Arsitektur ini adalah terkait
dengan Arsitektur Candi yang ada di Jawa Tengah dan Yogyakarta
dikarenakan arsitektur candi menjadi salah satu yang berhasil dalam upaya
dilakukannya konservasi bangunan bersejarah (heritage) sekaligus menjadi
potensi pariwisata tingkat dunia. Fokus studi yang akan dilakukan adalah
arsitektur, lansekap dan urban desain sekitar candi dengan penekanan
dapat dilihat dari sejarah tata ruang, massa, fungsi, pengguna, proses
pembangunan, prinsip atau pedoman candi, konstruksi dan kearifan local,
serta pendekatan dalam proses konservasi yang dilakukan hingga saat ini.
Seperti di ketahui bahwa di Arsitektur Candi di Jawa Tengah dan
Yogyakarta saat ini masih banyak ditemukan bangunan-bangunan candi
yang secara arsitektural masih mempertahankan nilai-nilai sejarah dan
budayanya. Selain itu juga candi-candi tersebut berhasil dipugar akibat
gempa bumi Yogyakarta pada bulan Mei tahun 2006, sehingga ciri-ciri
arsitekturnya berhasil di kembalikan ke bentuk aslinya.

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 1


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

Diharapkan dengan adanya studi lapangan Arsitektur Candi ini


mahasiswa mampu mengamati dan memahami desain arsitektur candi
yang terintegrasi dengan nilai sejarah dan nilai budaya sehingga dapat
ditransformasikan ke pola pikir dan desain arsitektur.

1.2. LINGKUP PENGAMATAN


Ruang lingkup pengamatan , meliputi :
No. Sub-Tema Obyek Amatan
1. Urban Desain : Candi Gedong Songo, Candi Borobudur
2. Arsitektur : Candi Gedong Songo, Candi Borobudur, Candi
Pawon, Candi Mendut, Candi Prambanan, Candi
Sewu, Candi Ratu Boko
Pengamatan di atas disertai pendataan dengan cara wawancara atau
menggunakan sketsa, foto, video kemudian diurai terhadap materi Ruang,
Bentuk, Sirkulasi dan Aktivitas.

1.3. OBYEK PENGAMATAN


Obyek pengamatan, meliputi :
a. Kelompok 1 3TB01:
Arsitektur Candi Gedong Songo
Bandungan,
Hari - 1 Pengamatan 1 : b. Kelompok 2 3TB01:
Semarang
Lingkungan dan Kawasan Candi
Gedong Songo
a. Kelompok 1 3TB02:
Arsitektur Candi Borobudur
Pengamatan 2
Magelang : b. Kelompok 2 3TB02 :
Hari -2 (Group A)
Lingkungan dan Kawasan Candi
(Pagi) Borobudur
Pengamatan 7 Jawa Kelompok 1 3TB05: Arsitektur Candi Ratu
:
(Group B) Tengah Boko
Hari -2 Pengamatan 3 Magelang Kelompok 2 3TB03 : Arsitektur Candi
(Siang) & 4 (Group A) Mendut

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 2


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

Magelang Kelompok 1 3TB03: Arsitektur Candi


Pawon
Kelompok 1 3TB04 : Arsitektur Candi
Yogyakarta :
Pengamatan 5 Prambanan
& 6 (Group B) Jawa
: Kelompok 2 3TB04 : Arsitektur Candi Sewu
Tengah
Jawa Kelompok 2 3TB05: Amatan Siang &
Pengamatan 7 :
Tengah Malam Amphiteater Prambanan
Perjalanan
Hari-3 City Tour : City Tour Yogyakarta & Kembali ke Depok
ke Depok

1.4. PANITIA DAN PESERTA


Daftar Panitia
Penasehat : Prof. Dr. E S. Margianti, SE., MM.
Prof. Suryadi Harmanto, SSI., MMSi.
Drs. Agus Sumin, MM.
Prof. Dr. Didin Mukodim, MM

Penanggung Jawab : Dr. Raziq Hasan, ST, MArs

Ketua : Dr. Agung Wahyudi, ST, MT


Sekretariat : Ade Syoufa, ST, MT
Bendahara : Betty Suswati, S.Kom., MMSi

Koordinator Acara : Dr. Agus Dharma Tohjiwa, ST, MT

Koordinator Materi Buku KLA : Wahyu Prakosa, ST, MT

Koordinator Dokumentasi : Dr. Agus Suparman, ST, MT.


Agus Nugroho,ST, MT

Koordinator Perlengkapan : P. Joko Slameto, ST, MT


dan P3K

Pembuatan HKI : Dr. X Furuhito, ST, MT


Dr. Ir. Pancawati Dewi, MT
KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 3
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

Daftar Peserta dan Kelompok


BUS 1 & 2 (GROUP A) BUS 3 & 4 (GROUP B)
3TB01
KELOMPOK 1 KELOMPOK 2
Dr. X. Furuhitho, ST., MT
Dr. Agus Dharma T., ST., MT
Dr. Ir. Pancawati Dewi, MT
Amatan: Candi Gedong Songo Amatan: Kawasan Candi Gedong
Songo
1 ARIN MARVA DELAREVA (Ketua) 1 TYTO REZKI ALFALIH. S (Ketua)
2 ARYASUTA BIMA IBRAHIM DIAZ 2 MUHAMMAD NAUFAL AL FARUQ
3 AZIEL GALEN OEMATNIU 3 ROBY RAHMAN SALEH
4 DIKY PANGESTU 4 ALDO AJI SUBRATA
5 FARID RAMADHON 5 YORGIE FACHRUL ZAKY SUGIONO
6 ALYAA MARDHIYYAH 6 HUDA ASYIFA PUTRI
7 AMELIA PUTRI ARYANI 7 MAHARDIKA ANGELI FORTUNA
8 ANANDA ALYA RIFANI 8 MEURAH DIANJUNG
9 ANINDIANI NURADHIATI F 9 NABILLA FATIMAH ASZRABA
10 ARDYTHA AULIA PUTRI 10 NURINADIATUL RIZQIAH
11 ALI SYAHIDUL HAQ 11 PRASASTI ZULFA HENDRAWATI
12 DEVIANI ASIH WULANDARI 12 PUTRI HALWA
13 FARAHDILA KHAIRUNNISA 13 SABHANA SALIMA DHIYAZAHRA
14 FUTIA LATIFATUNNISA ASTUTI 14 SAHAR MAHRI
15 KANTINA SEWI JAYANTI 15 SHABIRA SHINTA NAURA
16 MELINA PUTRI JIHANDANI 16 SINDY MUTIA
17 HANINEZYA ISAC DARIS 17 VANESSA ANANDA

BUS 1 & 2 (GROUP A)


3TB02
KELOMPOK 1 KELOMPOK 2
Dr. Agung Wahyudi, ST., MT Dr. Ir. Raziq Hasan, MTArs
Amatan: Candi Borobudur Amatan: Kawasan Candi Borobudur
1 QENIA ALYA FAUZIAH (Ketua) 1 SAFIRA RIFDA ZULFIYYA (Ketua)
2 ANDRE RIFALDI 2 RAFIE ANDREW BHAGHER
3 ARIA TRI TURANGGA 3 RAFIF FADHIL RUSVINANDA
4 DWIKI ATTILA 4 RAFLY ADI MULYA
5 FAISAL ATHEA HADI 5 TONI PRASETYO
6 FIALDO ARIYAWAN PRABAWA 6 TRISNA BAYU AJI
KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 4
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

7 GANENDRA ARFIEANSYAH PUTRA 7 VITO FEBRIANSYAH


8 LEON MOHAMMAD NIBROS 8 WISNU DWI SAPUTRA
9 MUHAMAD ZAHRANDIKA TEDJO 9 YAQUB ALI
10 MUHAMMAD IDI 10 SULTHAN JATI MUHAMMAD
11 MUHAMMAD REYNARD ZHARIF 11 RAFI YUSRON AFIYANTO
12 JULIA NURFADILLA NELDI 12 SASKI ALIFIAREHMA SHAFANISSA
13 ANDIMULIA 13 SITI CHAIRUNNISA AZZAHRA
14 RHEZTIA MAHARANI 14 SYIFA NURAZIJAH
15 RIFDAH ARISTA WIDYA

3TB03
KELOMPOK 1 KELOMPOK 2
Dr. X. Furuhitho, ST., MT Wahyu Prakosa, ST., MT
Amatan: Candi Pawon Amatan: Candi Mendut
1 AHMAD RAIHAN (Ketua) 1 MUHAMMAD FADHIL RIZKI (Ketua)
2 AHMAD ZULFIKAR ZIDAN R. 2 HIMMASULTHAN REVIANSYAH
3 ALDRIAN WIJAYA 3 IKHRAM RAIHANS
4 DIMAS BAGUS PRATAMA F. 4 ILHAM ALKISYAHPRI
5 DIMAS SANDY PRADANA 5 KEANU MAULANA SANJAYA
6 FACHRIZA DWI PURNOMO 6 MUHAIMIN
7 SATRIA DEWANGGA FIRDAUS 7 HASAN SALEHUDDIN
8 FARRAS NASYWA RAIHAN 8 MUHAMMAD FADLY
9 ADELIA KHALIFAH HANA 9 MUHAMMAD NAUFAL ADHINATA
10 ALISHA KHALIS ZULAIKHA 10 ROBI SYAFARINGGA
11 ALLISA NURULHUDA 11 LUTFAH KAMALIA PUTRI
12 AQILAH FARRASHANTY MURDIANTO 12 NADA ANDINI RAHMAH
13 AURORA MERINDA 13 NADIA VELISA KESUMA
14 DHEA INDAH PRAHASTIWI 14 SHAKILA TAHTA MULYA RIZKI BAHA
15 DEYDRA ARADEA RINALDO 15 VIVANTCITA FENDIRENI AVRIELA
16 SERIN MIRANDA
BUS 3 & 4 (GROUP B)
3TB04
KELOMPOK 1 KELOMPOK 2
P. Joko Slameto, ST., MT Dr. Agus Suparman, ST., MT
Amatan: Candi Prambanan Amatan: Candi Sewu
1 MOCHAMAD REZA FEBRIAN (Ketua) 1 PRADNYA ANINDYA P. (Ketua)
2 BRILLYYANDIKA OKZA TAMA PUTRA 2 MUHAMMAD HASBII MUBAAROK
3 FAISHAL TSAQIF VIERY 3 MUHAMMAD RESTU YULIANSYAH

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 5


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

4 BRAHMANSTYO PANDU WIBOWO 4 MUHAMMAD ROFI SYARIF AZHARI


5 MOHAMMAD FARHAN CENDRA 5 ROBERTUS DHIMAS ADHARA SETA
6 MUHAMAD FAUZI ABIB ARRASYIID 6 SADDAM YAZID ZIDAN
7 MUHAMMAD DZAKY ALFARIZY 7 TEGAR AULIA AKBAR
8 MUHAMMAD FARIZ HANIFUDDIN 8 BANIN AZZIBARA
9 AASHIKA RAJESHWARI 9 IKA NOFIYANI
10 ALIKA CHORY SYAHIDAH 10 KANIA PUSPITA SARIWENING
11 AMALIA PUTRI HANIFAH 11 NISRIN HAWA
12 ANINDITA DIANDRA LARASATI SAMP 12 NOVA TRI RAHMADANI
13 AZFA AULIA DIAS 13 NUURUN AISYAH AZ-ZAHRA
14 CARISSA GHEFIRA 14 MUHAMMAD FATHUR RAHMAN
15 CHAREL FEBRIANS 15 PUTRI AYU RAMADHANIA
16 EGYPTHA INDIRA PARAMITA 16 YAYA YUNITA KAREPESINA
17 GHINA RATNA SARI 17 YENY ROCHAYATI
18 IIN KARTINA RIANA 18 USRATUL HAFIZHA NEVORA

3TB05
KELOMPOK 1 KELOMPOK 2
Ade Syoufa, ST., MT Agus Nugroho, ST., MT
Amatan: Candi Ratu Boko Amatan: Amphiteater Prambanan
1 DEA HARUM NUGRAHAINI (Ketua) 1 NANDA LUKDIANTO (Ketua)
2 DARRYL HENDRY ARISTO 2 DEVIN ANUGRAH RAMADHAN
3 DWIKI SATRIA 3 DHELVIA YUDHA KUSUMA
4 DZIKY HAIDAR 4 GALANG ARYA YUDHA
5 HILDEGARD SALVE REGINA SINAGA 5 HAIKAL GHIFARI
6 KEVIN FADI KHARISMA 6 MUHAMMAD FAIRUZ IKHWAN
7 MUHAMMAD RAFLY AL HAFIDZ 7 YOGA AJI PANGESTU
8 MUHAMMAD THAARIQ 8 CHANTIKA PUTRI ARIFIA
9 ANDHIKA SEBASTIAN HAKIM 9 DEWI NASTITI AHDA
10 FLADIRA ESA RESTU SUKARNO 10 AKHSYA YUSUF RIZQULLAH
11 REGA NANDA 11 RHEINA DEA KINTANA
12 NAJLA TANZIA 12 SHELLA DINDA NOVELA
13 SYAHWA ANNISA DESIANA

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 6


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

1.5. RENCANA PERJALANAN (ITINERARY)


HARI – 01 (Senin, 15 Mei 2023)
Hari Tanggal Waktu Lokasi
04.00 1. Tiba di Kampus E, Universitas Gunadarma kumpul di
depan Area Parkir Kampus E, Univ. Gunadarm
02.30 – 03.00 2. Kelompok 1&2 3TB05 Pukul 2.30 wajib tiba & Kumpul
di Kampus Area Parkir Kampus K, Universitas
Gunadarma. Pukul 03.00 wajib sudah menuju Area
Parkir Kampus E, Univ. Gunadarma
04.00 – 5.00 Registrasi, Persiapan Perjalanan, Naik Bus dan perjalanan
15/05/2023 ke Semarang
Depok - Jawa 11.00 Tiba di Semarang menuju Pengamatan 1
I Tengah &
Yogyakarta 12.00 – 13.00 ISHOMA di Bawen
13.00 – 17.00 Kunjungan dan Pengamatan 1 di Candi Gedong Songo
17.00 – 19.00 Perjalanan menuju Yogyakarta
19.00 – 20.00 ISHOMA di Magelang
20.00 -22.00 Perjalanan menuju Hotel di Yogyakarta
22.00 Check in Hotel CAKRA KUSUMA
HARI – 02 (Selasa, 16 Mei 2023)
BUS 1 & 2 (GROUP A)
06.00 Morning Call
07.00 – 08.00 Breakfast di Hotel & Persiapan Kunjungan
08.00 – 09.00 Perjalanan menuju ke lokasi amatan Candi Borobudur,
Candi Pawon, Candi Mendut
09.00 - 12.00 Pengamatan 2 : Kelompok 1 dan 2 (3TB02) Pengamatan
Candi Borobudur
12.00 Perjalanan ke Candi mendut dan Candi Pawon
16/05/2023 12.30 - 13.30 ISHOMA
Magelang 14.00 - 17.00 Pengamatan 3: Kelompok 1 3TB03 Pengamatan Candi
II Yogyakarta Pawon
Jawa Tengah Pengamatan 4 : Kelompok 2 3TB03 Pengamatan Candi
Mendut
17.30 – 18.30 ISHOMA
18.30 – 19.00 Perjalanan menuju Amphiteater Prambanan dan
melihat pementasan Sendra Tari Ramayana
19.00 – 21.00 Pengamatan Kelompok 2 3TB05 dan melihat pementasan
Sendra Tari Ramayana
21.00 Menuju Hotel Cakra Kusuma di Yogyakarta
KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 7
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

BUS 3 & 4 (GROUP B)


06.00 Morning Call
07.00 – 08.00 Breakfast di Hotel & persiapan Pengamatan
08.00 – 09.00 Perjalanan menuju ke lokasi amatan Candi Prambanan,
Candi Sewu, Candi Ratu Boko
09.00 - 12.00 Pengamatan 5 : Kelompok 1 3TB05 Pengamatan Candi
Boko
12.00 - 13.00 ISHOMA
14.00 – 16.30 Pengamatan 6: Kelompok 1 3TB04 Pengamatan Candi
16/05/2023
Prambanan
Magelang
II Yogyakarta
Pengamatan 7 : Kelompok 2 3TB04 Pengamatan Candi
Sewu
Jawa Tengah
Pengamatan 8 : Kelompok 2 3TB05 Pengamatan
Amphiteater Prambanan
17.00 – 18.00 ISHOMA
18.00 – 18.30 Perjalanan menuju Amphiteater Prambanan dan
melihat pementasan Sendra Tari Ramayana
19.00 – 21.00 Pengamatan Kelompok 2 3TB05 dan melihat pementasan
Sendra Tari Ramayana
21.00 Menuju Hotel Cakra Kusuma di Yogyakarta

HARI – 03 (Rabu, 17 Mei 2023)


06.00 Morning Call
07.00 – 08.00 Breakfast in Hotel & persiapan Check Out
08.00 – 08.30 Persiapan Checkout Hotel dan perjalanan City Tour
Yogyakarta
08.30 – 09.30 City Tour dan ke Pusat Oleh-Oleh di Yogyakarta dan
Jawa Tengah
17/05/2023
III 09.30 – 12.00 Perjalanan Menuju Depok
Yogyakarta -
Depok 12.00 - 13.00 ISHOMA di Bawen
13.00 – 18.00 Perjalanan Pulang ke Depok
18.00 -19.00 ISHOMA (makan malam personal/masing2)
19.00 – 22.00 Perjalanan pulang dan tiba di Depok

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 8


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

2. TERTIB KEGIATAN
2.1. KETENTUAN TERTIB KEGIATAN
Tata tertib berlaku bagi seluruh peserta program bertujuan untuk menunjang
kegiatan kuliah lapangan maupun perilaku, meliputi:
1) Mengikuti secara aktif seluruh kegiatan, dari pembekalan di kampus,
pelaksanaan di lapangan dan pembuatan laporan di kampus.
2) Mematuhi semua ketentuan yang dikeluarkan oleh panitia maupun tata
tertib pengelola obyek di lokasi / obyek pengamatan :
a. Menciptakan ketertiban dan suasana akrab dan kerja sama yang baik,
dengan menghindari hal-hal yang akan mengganggu jalannya
kegiatan/program ini.
b. Tidak meninggalkan rombongan tanpa seijin panitia.
c. Tidak membawa senjata tajam, senjata api, obat terlarang, dan semua
barang yang dapat merugikan kelompok dan sesama.
d. Tidak melakukan perbuatan yang negatif: mabuk, jajan tidak bayar,
mengambil tanpa ijin, dll.
3) Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama perjalanan maupun hal-hal
yang tidak diinginkan selama di Jepang (contoh karena melanggar aturan),
maka pihak panitia dan travel tidak bertanggungjawab, karena pihak panitia
dan travel sudah menghimbau sebelumnya.

2.2 KETENTUAN TEKNIS PERSIAPAN


1) Teknis Persiapan Perjalanan:
a. Para peserta berkumpul di Parkir Kampus E Univeristas Gunadarma
keberangkatan pada :
Depok : Senin, 15 Mei 2023, pukul 03.30 (di Parkir Kampus E,
Universitas Gunadarma)
Karawaci : Senin, 15 Mei 2023, pukul 03.30 (di Kampus K, Universitas
Gunadarma)
b. Bagi peserta yang terlambat hadir, tidak ada toleransi waktu
keterlambatan.

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 9


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

c. Mohon diperhatikan agar baggage tag dari Travel agar dipasangkan di


koper/Tas Anda.
d. Diharapkan membawa kartu identitas (KTP dan atau KTM).
e. Jadwal Perjalanan:
• Depok – Jawa Tengah (534 km) : Bus ..... 05.00 – 12.00
• Yogyakarta – Depok (534 km): Bus ..... 13.00 – 22.00
• Pastikan keluarga yang menjemput Anda mengetahui jadwal diatas!
f. Diharapkan dalam perjalanan untuk menjaga ketenangan di dalam Bus
Travel.
g. Dimohon untuk tidak berdesak-desakkan dan antri dalam memilih
tempat duduk sesuai dengan arahan dari Tour leader dalam Bus Travel
dan mendahulukan wanita.
h. Jika terjadi hal-hal yang tidak dinginkan pada poin-poin di atas maka
panitia dan pihak travel tidak bertanggung jawab atas kelalaian
tersebut.
2) Teknis Persiapan
a. Membawa KTP dan atau kartu identitas lainnya.
b. Membawa Kartu/Form Peserta KLA yang dipersiapkan isi datanya dari
pihak Panitia dan travel (jika diperlukan)
c. Jika poin di atas tidak terlampir pada saat Perjalanan, dan terjadi
kendala terkait identitas maka pihak panitia dan travel tidak
bertanggungjawab atas kelalaian tersebut.
3) Teknis Persiapan / Perlengkapan Survei
a. Membawa dan menyiapkan perlengkapan teknis survei ;
• Alat tulis dan alat gambar: pensil, penggaris, penghapus, rapido
atau sejenis.
• Alat fotografi, handycame, batre cadangan
• Ekstra Memory Card untuk kamera dan video cam.
b. Jika terjadi hal-hal yang tidak dinginkan pada poin-poin diatas maka
panitia dan pihak travel tidak bertanggung jawab atas kelalaian
tersebut.

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 10


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

2.3. PERLENGKAPAN DAN PERBEKALAN


Peserta diminta menyiapkan perbekalan dan perlengkapan:
1) Membawa perlengkapan harian pribadi : obat-obatan, vitamin, body lotion,
lip gloss, perlengkapan Ibadah (peralatan sholat bagi Muslim).
2) Handphone dan charger (*fitting pipih kaki dua).
3) Gembok Kecil.
4) Perkiraan cuaca di Yogyakarta dan Jawa Tengah pada bulan Mei 2023
dengan suhu saat ini berkisar 23o – 33o C di (perkiraan ini dapat berubah
sewaktu-waktu tergantung kondisi cuaca).
5) Mengingat suhu udara di Yogyakarta dan Jawa Tengah, maka pakaian yang
di bawa mohon dapat disesuaikan, dan dianjurkan untuk membawa
jaket/baju hangat/sweater, topi, syall, sepatu yang nyaman/bertumit
rendah, payung lipat, jas hujan, lip gloss, krim pelembab, dll.
6) Waktu di Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan Jakarta adalah masuk dalam
wilahaya yang sama yaitu waktu Indonesia bagian barat.
7) Berat bagasi yang dianjurkan adalah maksimum 30 Kg/orang, 1 hand bag
dengan berat tidak lebih dari 7kg. Mohon mematuhi Ketentuan ini yang
diberlakukan oleh pihak Panitia dan Travel. Sangat dianjurkan agar peserta
membawa koper dalam kondisi yang baik, tidak robek/rusak dan beroda.
8) Barang-barang tajam seperti gunting, pisau lipat, alat cukur dan lainnya
dianjurkan agar disimpan di bagasi selama perjalanan.
9) Benda cair (termasuk parfum) dan gel dimasukan dalam satu botol/wadah.
Benda cair harus dimasukkan ke dalam kantong yang tembus cahaya dan
bawalah seperlunya.
10) Peserta yang memiliki kegemaran makanan tertentu harap mempersiapkan
sendiri, seperti sambal sachet, kecap manis, dll.
11) Peserta yang mempunyai larangan terhadap makanan tertentu, harap
memberitahukan kepada pihak Panita dan Travel sebelum keberangkatan.
Makanan yang disediakan disesuaikan dengan acara perjalanan dan telah
diatur sebelumnya.
12) Kelebihan bagasi tidak menjadi tanggungjawab pihak panitia dan travel.
13) Diharapkan selama perjalanan untuk selalu menjaga ketenangan di dalam
Bus.
14) Tidak dibenarkan membawa/memakai perhiasan/barang berharga.
KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 11
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

15) Menjaga barangnya sendiri dari segala kerusakan; barang hilang menjadi
tanggung jawab pribadi.
16) Menjaga keselamatan dan kesehatan bersama: tidak merokok di
sembarang tempat dan tidak mengeluarkan suara sia-sia yang mengganggu
sesama, dll.
17) Peserta yang mengidap penyakit khusus diharuskan mempersiapkan diri
dan membawa obat-obatan sendiri sesuai kebutuhan masing-masing.
Disarankan untuk membawa obat-obatan pribadi bagi yang mengidap
penyakit tertentu karena Anda tidak dapat membeli obat-obatan tanpa
resep dokter. Juga disarankan untuk membawa obat-obatan umum seperti
untuk flu, batuk, sakit perut, minyak angin, dsb. Serta jangan lupa untuk
membawa vitamin/food supplement.
18) Mohon menginfokan atau memberitahukan kepada Tour Leader atau Tour
Guide diawal acara jika peserta ada yang memiliki alergi makanan atau
Vegetarian.
19) Peserta diharap untuk selalu berada didalam kelompoknya, baik di
perjalanan atau pun di lapangan.
20) Jika terjadi hal-hal yang tidak dinginkan pada poin-poin diatas maka panitia
dan pihak travel tidak bertanggung jawab atas kelalaian tersebut.
21) Agent perjalanan tidak bertanggung jawab atas:
a. Kecelakaan, kehilangan koper baik selama di perjalanan dan di hotel
dan jika menggunakan jasa alat pengangkutan lainnya.
b. Kehilangan barang, penahanan, titipan barang di Hotel.
c. Biaya yang bersangkutan dengan karantina, pemogokan, force majors,
typhoon, banjir, kerusuhan dan bencana alam lainnya.
d. Keterlambatan, gangguan dan kegagalan dari pihak transportasi
sehingga tidak dapat berangkat/tiba di tempat tujuan pada hari atau
waktu yang telah ditentukan.
e. Perhentian atau perubahan saat perjalanan dan sebab-sebab lainnya di
luar kemampuan kami.
f. Peserta tour yang sedang hamil diharuskan membawa atau
melampirkan surat keterangan dokter.

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 12


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

2.4. TATA LAKU


1) Umum
a. Peserta harus tetap menjaga sopan santun (dalam berbicara,
berpakaian, bersikap dan bertindak) dengan memperhatikan dan
menghormati norma setempat. Peserta diharapkan pandai menjaga diri
dari perbuatan yang tidak perlu, agar tidak menimbulkan penilaian
negatif dari pembimbing maupun dari masyarakat
b. Peserta putri dianjurkan untuk memakai celana panjang dan pakaian
atas yang pantas dan sopan.
2) Pada Saat Di Yogyakarta dan Jawa Tengah
a. Pada saat perjalanan jika ada pemeriksaan dari pihak-pihak terkait di
Yogyakarta atau Jawa Tengah tidak boleh ribut dan berdesak-desakan
(antri) sesuai jalur yang disiapkan oleh pihak pemeriksa.
b. Peraturan-peraturan di Yogyakarta dan Jawa Tengah harus dijalankan
karena jika diabaikan akan mendapat sanksi atau denda, seperti :
• Membuang sampah disembarang tempat.
• Meludah disembarang tempat.
• Merokok disembarang tempat, misal: di dalam bus, kereta, jalan, dll.
• Membawa senjata api dan senjata tajam.
• Memakai Narkoba dan bermabuk-mabukan.
• Berkelahi atau membuat onar.
• Merusak dan mencoret-coret fasilitas umum.
• Menyeberang jalan tanpa memperhatikan rambu-rambu lalu-lintas.
• Mencuri barang milik orang lain.
• Menggunakan fasilitas umum tanpa tiket mis; Bus dan MRT (kereta).
c. Untuk penggunaan fasilitas umum misalnya taksi atau Bus, harus
menunggu dan naik turun penumpang sesuai halte yang disediakan oleh
pemerintah setempat.
d. Jika terjadi permasalahan atau hal yang tidak di inginkan karena
melanggar aturan di Yogyakarta dan Jawa Tengah, maka pihak panitia
dan travel tidak bertanggungjawab, karena pihak panitia dan travel
sudah menghimbau sebelumnya.

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 13


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

3) Pada Saat Di Hotel


a. Untuk penggunaan hotel sangat dianjurkan agar tidak ribut dan
menjaga kebersihan, ketenangan suasana di hotel.
b. Tanda peserta tidak boleh dilepas selama perjalanan tour berlangsung
kecuali acara bebas atau kembali ke hotel (istirahat).
c. Barang bawaan jangan sampai tertinggal/hilang, jika terjadi hal tersebut
maka pihak panitia dan travel tidak bertanggungjawab.
d. Makanan dan minuman yang ada di kulkas kamar hotel semuanya
berbayar, bukan fasilitas untuk penghuni hotel, jadi mahasiswa tidak
dianjurkan untuk makan/minum dari kulkas tersebut kecuali membayar
sendiri.
e. Dilarang membuka chanel TV yang ada di kamar hotel (yang berbau
pornografi) karena chanel TV tersebut berbayar.

2.5. KONTAK DARURAT


1) Tour Leader
Bpk. Arma Fayoti
Hp. +62 812-9804-3053

2) CP Panitia
Dr. Agung Wahyudi ST., MT, Sekretaris Jurusan Arsitektur
email: agung_wyd@staff.gunadarma.ac.id, hp: 08158878339

Dr. X. Furuhitho, ST., MT., Staff Warek 3 Universitas Gunadarma


email: furuhitho@staff.gunadarma.ac.id, hp: 08777925573

3) Lentera Fortuna Tour and Travel


Jl Raya Tapos No 10, RT 02/ RW 10 Kelurahan Tapos, Kecamatan Tapos,
Depok, Jawa Barat, 16457

4) HOTEL di Yogyakarta
Cakra Kusuma
Jl. Kaliurang No.25, Karang Wuni, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
(0274) 588066
KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 14
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

2.6. SANKSI PELANGGARAN TATA TERTIB


Peserta yang melakukan pelanggaran akan dikenakan sanksi sebagai berikut:
1) Pelanggaran pertama, berupa teguran oleh panitia dan pembimbing.
2) Pelanggaran kedua, berupa peringatan keras dan atau pengurangan nilai.
3) Pelanggaran ketiga, berupa pengguguran status keikutsertaan dan atau
tidak lulus.
4) Tata tertib ini dibuat demi kemudahan bagi peserta untuk melaksanakan
program kegiatan kuliah Lapangan Arsitektur. Sukses KLA sangat tergantung
dari komitmen para peserta terhadap tata tertib yang telah disepakati
bersama.

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 15


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

3. GAMBARAN UMUM
LOKASI TUJUAN AMATAN

CANDI DI YOGYAKARTA & JAWA TENGAH


Pada abad ke-7 sampai dengan awal abad ke-8, di Jawa Tengah terdapat sebuah
kerajaan Hindu bernama Kalingga. Pada akhir paruh pertama abad ke-8,
diperkirakan th. 732 M, Raja Sanjaya mengubah nama Kalingga menjadi Mataram.
Selanjutnya Mataram diperintah oleh keturunan Sanjaya (Wangsa Sanjaya).
Selama masa pemerintahan Raja Sanjaya, diperkirakan telah dibangun candi-candi
Syiwa di pegunungan Dieng.
Pada akhir masa pemerintahan Raja Sanjaya, datanglah Raja Syailendra yang
berasal dari Kerajaan Sriwijaya (di Palembang) yang berhasil menguasai wilayah
selatan di Jawa Tengah. Kekuasaan Mataram Hindu terdesak ke wilayah utara
Jawa Tengah.
Pemerintahan Raja Syailendra yang beragama Buddha ini dilanjutkan oleh
keturunannya, Wangsa Syailendra. Dengan demikian, selama kurang lebih satu
abad, yaitu tahun 750-850 M, Jawa Tengah dikuasai oleh dua pemerintahan, yaitu
pemerintahan Wangsa Sanjaya yang beragama Hindu dan Wangsa Syailendra yang
menganut agama Buddha Mahayana. Pada masa inilah sebagian besar candi di
Jawa Tengah dibangun. Oleh karena itu, candi-candi di Jawa Tengah bagian Utara
pada umumnya adalah candi-candi Hindu, sedangkan di wilayah selatan adalah
candi-candi Buddha. Kedua Wangsa yang berkuasa di Jawa Tengah tersebut
akhirnya dipersatukan melalui pernikahan Rakai Pikatan (838 – 851 M) dengan
Pramodawardhani, Putra Maharaja Samarattungga dari Wangsa Syailendra.
Candi di Jawa Tengah umumnya menghadap ke Timur, dibangun menggunakan
batu andesit. Bangunan candi umumnya bertubuh tambun dan terletak di tengah
pelataran. Di antara kaki dan tubuh candi terdapat selasar yang cukup lebar, yang
berfungsi sebagai tempat melakukan ‘pradaksina’ . Di atas ambang pintu ruangan
dan relung terdapat hiasan kepala Kala (Kalamakara) tanpa rahang bawah. Bentuk

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 16


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

atap candi di Jawa tengah umumnya melebar dengan puncak berbentuk ratna
atau stupa. Keterulangan bentuk pada atap tampak dengan jelas.
Di samping letak dan bentuk bangunannya, candi Jawa tengah mempunyai ciri
khas dalam hal reliefnya, yaitu pahatannya dalam, objek dalam relief digambarkan
secara naturalis dengan tokoh yang mengadap ke depan. Batas antara satu
adegan dengan adegan lain tidak tampak nyata dan terdapat bidang yang
dibiarkan kosong. Pohon Kalpataru yang dianggap sebagai pohon suci yang
tumbuh ke luar dari objek berbentuk bulat banyak didapati di candi-candi Jawa
tengah.
Candi di Jawa Tengah dan Yogyakarta jumlahnya mencapai puluhan, umumnya
pembangunannya mempunyai kaitan erat dengan Kerajaan Mataram Hindu, baik
di bawah pemerintahan Wangsa Sanjaya maupun Wangsa Syailendra.

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 17


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

4. OBYEK PENGAMATAN
4.1 CANDI GEDONG SONGO (Kelompok 1 & 2 3TB01)
Candhi Gedhong Sanga adalah nama
sebuah kompleks bangunan candi
peninggalan budaya Hindu yang
terletak di desa Candi, Kecamatan
Bandungan, Kabupaten Semarang,
Jawa Tengah, Indonesia tepatnya di
lereng Gunung Ungaran. Di kompleks
candi ini terdapat sembilan buah
candi.
Candi ini ditemukan oleh Thomas Stanford Raffles pada tahun 1804 dan
merupakan peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad ke-
9 (tahun 927 masehi).
Candi ini memiliki persamaan dengan kompleks Candi Dieng di Wonosobo. Candi
ini terletak pada ketinggian sekitar 1.200 m di atas permukaan laut sehingga suhu
udara di sini cukup dingin (berkisar antara 19-27 °C). Adanya arca Siwa Mahakala,
Siwa Mahaguru, dan Ganesha menjadi bukti bahwa Candi Gedong Songo
digunakan sebagai tempat pemujaan terhadap Dewa.
Candi Gedong Songo berfungsi sebagai tempat pemujaan terhadap para dewa.
Hal ini dibuktikan dengan adanya arca Siwa Mahakala, Siwa Mahaguru, dan
Ganesha. Lokasi candi yang berada di gunung sangat berhubungan dengan
kepercayaan pemeluk Hindu. Umat Hindu percaya bahwa gunung merupakan
tempat bersemayamnya para dewa. Gunung sebagai tempat yang tinggi juga
dipercaya akan memaksimalkan saat beribadah. Orang hindu percaya, dengan
melakukan ibadah di tempat yang tinggi, seperti di gunung, akan lebih dekat
dengan kahyangan.

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 18


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

Kompleks bangunan
Candi Gedong Songo terdiri atas lima gedong atau kumpulan candi, di mana dua di
antaranya terletak di sisi timur bukit, dua di utara, dan satu di sisi barat. Berikut
ini bangunan yang berada di kompleks Candi Gedong Songo.
1. Candi I
Candi ini berada di ketinggian 1.208 mdpl, yang di
dalamnya terdapat yoni tanpa lingga, yang merupakan
simbol kejantanan dan kesuburan, dengan puncak yang
sudah terlihat rusak.

2. Candi II
Berada di ketinggian 1.297 mdpl dengan bangunan yang
masih utuh. Di depan candi terdapat bangunan yang
diduga oleh para ahli sebagai bangunan candi perwara
atau candi kecil yang berada di depan candi induk.

3. Candi III
Berada di ketinggian 1.297 mdpl, dengan tiga candi
yang masih utuh dan terdapat candi perwara. Selain
memiliki hiasan stupa di atapnya, candi ini juga
menjadi satu-satunya candi yang menggunakan
makara atau arca yang berbentuk kepala gajah.
4. Candi IV
Berada di ketinggian 1.295 mdpl, dengan satu candi
yang masih utuh dengan dikelilingi reruntuhan candi.

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 19


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

5. Candi V
Candi terakhir berada di ketinggian 1.308 mdpl
dengan satu bangunan candi yang masih utuh dan
beberapa reruntuhan candi.

4.2. CANDI BOROBUDUR (Kelompok 1 dan 2 3TB02)


Kemegahan arsitektur Candi Borobudur
tak lepas dari sejarah panjang
berkembangnya agama Buddha di
Indonesia. Kemasyhuran Candi
Borobudur terkenal hingga ke
mancanegara dan dikenal sebagai
monumen Budha terbesar di dunia
menurut laman Kementerian Pariwisata.

Terletak di Magelang, Jawa Tengah, Candi Borobudur mengalami masa


pemugaran cukup lama untuk mengembalikan keagungannya. Candi Borobudur
merupakan salah satu harta karun paling berharga di Indonesia dan dunia.

Sejarah Singkat Candi Borobudur


Menurut catatan sejarah awal dibangunnya Candi Borobudur terjadi pada abad
ke-8 dan 9 sekitar tahun 800 masehi pada masa pemerintahan dinasti Syailendra.
Pembangunan Borobudur diprediksi membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan
tahun sampai benar-benar rampung pada masa pemerintahan raja Samaratungga
tahun 825.
Meski selesai dibangun, tidak ada catatan sejarah yang menjelaskan siapa sosok
yang membangun candi Borobudur. Pasalnya, pada masa itu agama Hindu dan
Buddha berkembang bersamaan di pulau Jawa. Dinasti Syailendra tercatat sebagai

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 20


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

penganut agama Buddha aliran Mahayana sementara di sekitar Borobudur juga


terdapat penganut Hindu aliran Siwa.
Sejumlah arkeolog menduga pembangunan Candi Borobudur mengalami
perombakan sebanyak empat kali. Awalnya pembangunan dimulai dengan
meratakan dataran sekitar candi dan memadatkan tanah dengan batu untuk
membentuk struktur piramida.
Struktur tersebut kemudian berubah
lantaran ditambahnya luas undakan
persegi dan melingkar. Kemudian,
Borobudur mengalami perubahan
terakhir pada undakan melingkar dan
dilakukan pelebaran ukuran pondasi.
Kemegahan Borobudur sempat sirna
selama berabad-abad karena terkubur di bawah lapisan tanah dan debu vulkanik
yang kemudian ditumbuhi pohon dan semak belukar hingga menyerupai bukit.
Tidak diketahui alasan pasti Borobudur ditinggalkan penduduknya saat itu. Teori
sejarah mengarah pada erupsi Gunung Merapi dan beralihnya keyakinan
penduduk dari Budha ke Islam.
Kembalinya kemasyhuran Candi Borobudur terjadi pada masa Thomas Stamford
Raffles saat menjabat sebagai Gubernur Jenderal di pulau Jawa pada 1811.
Penemuan kembali terjadi saat Raffles mendengar terdapat sebuah bangunan
besar tersembunyi jauh di dalam hutan dekat desa Bumisegoro.
Raffles kemudian mengutus seorang Insinyur Belanda bernama Christian Cornelius
untuk memeriksanya. Tersiarnya kabar penemuan kembali Borobudur juga
menjadi mala petaka terjadinya kerusakan di banyak tempat. Sampai pada akhir
1960-an pemerintah Indonesia meminta bantuan kepada UNESCO untuk
mengatasi permasalahan di Candi Borobudur. Dalam sejarah Candi Borobudur,
renovasinya menghabiskan waktu yang lama dan biaya yang besar sampai
penetapan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada 1991.

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 21


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

Bentuk Candi Borobudur


Sebagai Candi Buddha terbesar di dunia
sekaligus monumen Buddha terbesar di
dunia melansir laman Kemdikbud, Candi
Borobudur memiliki bentuk struktur
seperti punden berundak yang semakin
ke atas semakin mengecil dengan empat
buah tangga yang terdapat pada setiap
arah mata angin.
Candi Borobudur memiliki panjang 121,66 meter dengan lebar 121,38 meter dan
tinggi 35,40 meter. Menurut filsafat Buddha, struktur tingkatan Candi Borobudur
merupakan tiruan alam semesta akan roda kehidupan.
Terdapat tiga tingkatan pada struktur Candi Borobudur Yakini: Kamadhatu: Bagian
terbawah candi yang melambangkan alam bawah, menggambarkan perilaku
manusia yang masih terikat oleh nafsu duniawi. Rupadhatu: Bagian tengah candi
yang melambangkan alam antara, menggambarkan perilaku manusia yang sudah
mulai meninggalkan keinginan duniawi, akan tetapi masih terikat oleh dunia
nyata.
Arupadhatu: Bagian atas candi yang melambangkan alam atas, menggambarkan
unsur tak berwujud dan sebagai tanda tingkatan yang telah meninggalkan nafsu
duniawi. Batu-batu pada Candi Borobudur diprediksi berasal dari sungai-sungai di
sekitar Borobudur dengan volume keseluruhan sekitar 55.000 meter kubiksetara
dengan 2 juta potong batu.
Fungsi Candi Borobudur
Selain sebagai tempat wisata, Candi
Borobudur kini berfungsi sebagai tempat
ziarah umat Buddha sedunia untuk
menuntun umat manusia meninggalkan
nafsu duniawi menuju pencerahan dan
kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha. Dalam

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 22


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

perjalanannya peziarah berjalan melalui serangkaian Lorong dan tangga dengan


menyaksikan 1.460 relief yang terukir pada dinding batu candi.

Fakta Unik Candi Borobudur


Selain sejarah dan momen hari raya waisak yang menarik perhatian mancanegara,
Candi Borobudur menyimpan sejumlah fakta unik diantaranya adalah:
1. Terdapat 2.672 panel relief dan 504 arca Buddha, menjadikan Borobudur
sebagai pemilik relief Buddha terlengkan dan terbanyak di dunia. Pencurian
arca marak terjadi. Arca kepala Budha asli marak dicuri untuk kemudian
dijual di pasar barang antik, kolektor, dan pasar ilegal. Dari 504 arca
buddha, banyak archa ditemukan dalam kondisi tanpa kepala.
2. Candi Borobudur pernah di bom. Dua tahun setelah pemugaran ke-2, 21
Januari 1985 sebanyak 13 bom diletakkan pelaku di sejumlah stupa kecil. 9
dari 13 bom tersebut meledak dan menghancurkan ratusan balok batu
stupa. Aksi pemboman berkaitan dengan pemahaman radikal.
3. Pemerintah Hindia Belanda serahkan arca berharga ke Thailand dan Inggris.
Pemerintah Hindia Belanda kala itu memberikan Cuma-Cuma artefak candi
dalam jumlah banyak sebagai buah tangan kedatangan Raja Thailand
Chulalongkorn II.
4. Pemerintah Hindia Belanda sempat mendirikan warung kopi di puncak
stupa saat pertama kali ditemukan.

4.3. CANDI PAWON (Kelompok 1 3TB03)


Candhi Pawon adalah nama sebuah candi,
peninggalan Masa Klasik, yang terletak di
Dusun Brojonalan, Desa Wanurejo, Kecamatan
Borobudur, Kabupaten Magelang. Letak Candi
Pawon ini berada di antara Candi
Mendut dan Candi Borobudur, tepat berjarak
1750 meter dari Candi Borobudur ke arah timur
KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 23
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

dan 1150 m dari Candi Mendut ke arah barat.


Bangunan pemujaan ini termasuk salah satu Candi Buddha yang diperkirakan
didirikan oleh Dinasti Syalendra antara abad VIII – IX Masehi, akan tetapi waktu
pembangunan secara pasti tidak diketahui karena belum ada data-data yang
cukup kuat. Menurut Casparis, Candi Pawon merupakan tempat penyimpanan
abu jenazah Raja Indra (782 – 812 M), ayah Raja Samarrattungga dari Dinasti
Syailendra. Dalam ruangan di tubuh Candi Pawon, diperkirakan semula terdapat
Arca Bodhhisattva, sebagai bentuk penghormatan kepada Raja Indra yang
dianggap telah mencapai tataran Bodhisattva. Para ahli berpendapat bahwa Candi
Pawon merupakan pintu gerbang Candi Borobudur, sebagai tempat umat
membersihkan badan dan pikirannya dari kekotoran batin.
Nama Candi Pawon tidak dapat diketahui secara pasti asal-usulnya.
Ahli epigrafi J.G. de Casparis menafsirkan bahwa Pawon berasal dari bahasa
Jawa ‘awu” yang berarti ‘abu’, mendapat awalan pa- dan akhiran –an yang
menunjukkan suatu tempat. Dalam bahasa Jawa sehari-hari kata pawon berarti
‘dapur’, akan tetapi de Casparis mengartikannya sebagai ‘perabuan’ atau tempat
abu. Penduduk setempat juga menyebutkan Candi Pawon dengan nama
Brajanalan. Karena terletak di Dusun Brojonalan (Brajanalan). Kata ini mungkin
berasal dari kata bahasa Sanskerta vajra yang berarti ‘halilintar’ dan anala yang
berarti ‘api’. Di dalam bilik candi konon terdapat arca. Dalam Prasasti Karang
Tengah disebutkan bahwa arca tersebut mengeluarkan vajra (sinar). Pernyataan
tersebut menimbulkan dugaan bahwa arca Bodhisattwa tersebut dibuat dari
perunggu. Menurut Prof. Dr. R.M Poerbatjaraka, Candi Pawon ini adalah Upa
Angga, artinya bagian dari Candi Borobudur, seperti pawon bagian dari rumah.
Candi Pawon terbuat dari batu andesit. Candi ini berdenah bujur sangkar, dengan
panjang sisi-sisinya 10 m, dan mempunyai tinggi 13,3 m. Bangunan candi
menghadap ke arah barat, berbilik satu dengan ukuran bilik 2,65 m x 2,64 m dan
tinggi 5,20 m. Bentuk candi ini ramping, tidak seperti Candi Borobudur yang
tambun. Bangunan Candi Pawon secara arsitektural terbagi dalam tiga bagian
kaki, tubuh, dan atap candi. Bagian kaki candi berupa batur setinggi 1,5 m. Pada

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 24


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

kaki candi ini banyak dihiasi ornamen-ornamen, seperti bunga dan sulur-suluran.
Bagian tubuh candi dihiasi arca-arca Bodhisattva, dan bagian atap candi dihiasi
stupa. Pintu masuk candi terletak di sebelah barat, pada anak tangga pintu masuk
dihiasi makara, dan pada ambang atas pintu masuk terdapat hiasan kala. Atap
candi berbentuk persegi bersusun dengan hiasan berupa stupa-stupa kecil di
masing-masing sisinya dan puncaknya dihiasi dengan sebuah stupa yang lebih
besar.
Pada dinding bagian depan candi, di atas pintu masuk candi (bawah relief kala),
terdapat relief yang menggambarkan Kuwera (Dewa Kekayaan) dalam posisi
berdiri. Pada dinding utara dan selatan candi terdapat relief yang sama, yaitu yang
menggambarkan Kinara dan Kinari (mahluk setengah manusia setengah
burung/berkepala manusia berbadan burung), sepasang burung berkepala
manusia, berdiri mengapit pohon kalpataru yang tumbuh dalam sebuah
jambangan. Di sekeliling pohon terletak beberapa pundi-pundi uang. Di bagian
atas tampak sepasang manusia yang sedang terbang. Di bagian atas dinding juga
terdapat sepasang jendela kecil yang berfungsi sebagai ventilasi. Di antara kedua
lubang ventilasi tersebut terdapat pahatan kumuda. Relief di Candi Pawon
merupakan relief dekoratif, tidak terdapat relief cerita pada candi ini.

4.4. CANDI MENDUT (Kelompok 2 3TB03)


Letak
Candi Mendut terletak di Jalan Mayor Kusen,
Desa mendut, Kecamatan Mungkid,
Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
Secara astronomis terletak di
7° 36′ 17.17″ LS, 110° 13′ 48.01″ BT. Candi
Mendut berada sekitar 3 km dari Candi
Borobudur. Seperti halnya Candi Borobudur,
lingkungan geografis Candi Mendut
dikelilingi oleh Gunung Merapi dan Merbabu di sebelah Timur, Gunung Sindoro
KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 25
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

dan Sumbing di sebelah Utara, dan Pegunungan Menoreh di sebelah Selatan,


serta terletak di antara Sungai Progo dan Elo. Candi Mendut didirikan di lahan
datar yang terletak di sebelah barat Jalan Negara dan di antara pemukiman
penduduk.
Sejarah penemuan
Candi ini pertama kali ditemukan kembali pada tahun 1836. Saat itu dalam
keadaan runtuh dan tertimbun tanah dan ditumbuhi semak belukar, kemudian
pada tahun tersebut candi mulai dibersihkan. Seluruh bangunan Candi Mendut
diketemukan, kecuali bagian atapnya. Survey yang lengkap terhadap Candi
Mendut beserta lingkungannya dilakukan untuk pertama kalinya pada akhir abad
ke-19 oleh B. Kersjes and C. den Hamer. Survey tersebut dimaksudkan untuk
menentukan tindakan yang harus diambil untuk melestarikan candi untuk
generasi mendatang.
Pada tahun 1897-1904 dilakukan usaha penggalian dan pemugaran dan perbaikan
perdana oleh Belanda. Pemugaran tersebut berhasil membangun bagian kaki dan
tubuh candi. Pada tahun 1908 T. van Erp melanjutkan perbaikan Candi Mendut
bersamaan dengan perbaikan Candi Borobudur, akan tetapi perbaikan tersebut
belum selesai karena tapnya belum dapat dipasang. Perbaikan selanjutnya juga
dilakukan pada tahun 1925 yang menghasilkan beberapa stupa kecil dapat
dipasangkan kembali pada atap candi.

Sejarah Candi
Diperkirakan usia Candi Mendut lebih tua dari Candi Borobudur atau paling tidak,
sejaman dengan Candi Borobudur. Ini berdasarkan temuan tulisan pendek
(inskripsi) yang diduga berasal dari bagian atas pintu masuk. Dari segi paleografis,
tulisan tersebut ada persamaan dengan tulisan-tulisan pendek yang tertera pada
bagian atas panel relief Karmawibhangga Candi Borobudur. Setelah kurang lebih
satu abad, bangunan ini menjadi tempat jiarah bagi para penganut Buddha. Candi
ini kemudian terabaikan bersamaan dengan keruntuhan Kerajaaan Mataran Kuno,
tertimbun tanah dan pasir akibat letusan Gunung Merapi, gempa bumi, dan

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 26


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

hilangnya batu-batu candi karena digunakan oleh masyarakat sekitar untuk


keperluan pribadinya.

Penamaan Candi Mendut


Candi ini dinamakan mendut karena
terletak di Desa Mendut. Candi Mendut
merupakan Candi bercorak keagamaan
Buddha Mahayana yang didirikan pada
masa pemerintahan Raja Indra dari
Dinasti Syailendra. Prasasti dari Desa
Karang Tengah yang berangka
tahun 824 Masehi menyebutkan bahwa
Raja Indra membangun bangunan suci bernama çrimad venuvana yang berarti
bangunan suci di hutan bambu. Menurut J.G. de Casparis, ahli arkeologi dari
Belanda kata ini dihubungkan dengan pendirian Candi Mendut.

Bentuk Bangunan
Candi Mendut terbuat dari batu andesit pada bagian luar dan bata pada bagian
dalam bangunan (tidak terlihat). Candi Mendut menghadap ke barat laut,
berlawanan dengan Candi Borobudur yang menghadap ke Timur. Denah candi
berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 33,80 m x lebar 25 m dan
tinggi bangunan 18,95 m. Tinggi batur (bagian kaki candi) setinggi 3,7 m dan
terdapat tangga masuk yang terdiri dari 14 anak tangga. Bangunan candi berbilik
satu, dengan tangga di sisi Barat Laut. Di atas kaki candi terdapat langkan setinggi
1 m dan selasar selebar 2,48 m. Bangunan candi secara arsitektural dibagi menjadi
3 bagian yaitu kaki, tubuh, dan atap.
Pangkal pipi tangga dihiasi makara, yaitu bentuk kepala naga berbelalai gajah
yang mulutnya sedang terbuka lebar. Makara ini berjumlah 2 buah (sepasang). Di
dalam mulut naga terdapat seekor singa. Di bawah kepala naga terdapat panil
berbentuk makhluk kerdil (Gana).

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 27


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

Relief
Dinding pipi tangga dihiasi dengan beberapa panil berpahat yang menggambarkan
berbagai cerita yang mengandung ajaran Buddha (relief-relief cerita Pañcatantra
dan Jataka). Pañcatantra adalah sebuah karya sastra dunia yang berasal
dari Kashmir, India dan ditulis pada abad-abad pertama Masehi.
Pañcatantra ini mengisahkan seorang brahmana bernama Wisnusarma yang
mengajari tiga pangeran putra Prabu Amarasakti mengenai kebijaksanaan duniawi
dan kehidupan, atau secara lebih spesifik disebut ilmu politik atau ilmu
ketatanegaraan. Ilmu pelajarannya terdiri atas lima buku, itulah sebabnya disebut
Pañcatantra yang secara harfiah berarti “lima ajaran”. Lima bagian ini merupakan
lima aspek yang berbeda dari ajaran sang brahmana ini. Bagian-bagian tersebut di
dalam buku bahasa Sanskerta yang berjudulkan Tantrakhyāyika dan dianggap
sebagai Pañcatantra yang tertua, adalah sebagai berikut:
1. Mitrabheda (Perbedaan Teman-Teman)
2. Mitraprāpti (Datangnya Teman-Teman)
3. Kākolūkīya (Peperangan dan Perdamaian)
4. Labdhanāśa (Kehilangan Keberuntungan)
5. Aparīkṣitakāritwa (Tindakan yang Tergesa-Gesa )

Ciri khas Pañcatantra ini terutama ialah bahwa ceritanya dikisahkan dalam bentuk
cerita bingkai dan banyak mengandung fabel–fabel. Cerita bingkai ini juga disebut
dengan istilah kathāmukha dan cerita-ceritanya semua dirangkai menjadi satu
dengan yang lain. Setelah setiap cerita yang biasanya dalam bentuk prosa, moral
cerita diringkas dalam bentuk seloka. Cerita-cerita fabel Pañcatantra banyak yang
berdasarkan cerita-cerita jataka.
Hiasan relief-relief pada Candi Mendut merupakan cerita berupa ajaran moral
dengan menggunakan tokoh-tokoh binatang sebagai pemerannya. Terdapat 31
buah panel yang memuat relief cerita pada bagian dasar tubuh candi, di antaranya
relief cerita “Brahmana dan Kepiting”, “Angsa dan Kura-Kura”, “Dua Burung Betet
yang berbeda” dan “Dharmabuddhi dan Dustabuddhi”.

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 28


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

Relief Brahmana dan Kepiting menceritakan seorang brahmana yang


menyelamatkan seekor kepiting. Kepiting ini kemudian membalas budi dengan
menyelamatkan brahmana dari gangguan gagak dan ular.

Relief Brahmana dan kepiting, angsa dan kura-kura


Relief Angsa dan Kura-kura tentang seekor kura-kura yang diterbangkan dua ekor
angsa ke danau. Namun kura-kura ini merasa tersinggung dengan ucapan angsa.
Kura-kura melepas gigitannya sehingga jatuh ke tanah dan mati.
Dharmabuddhi dan Dustabuddhi bercerita tentang dua orang sahabat yang
berbeda kelakuannya. Dustabuddhi memiliki sifat tercela suka menuduh
Dharmabuddhi melakukan perbuatan tercela, namun akhirnya kejahatannya
terbongkar dan Dustabuddhi pun dijatuhi hukuman. Relief terakhir bercerita
tentang kelakuan dua burung betet yang sangat berbeda karena satunya
dibesarkan oleh brahmana dan satunya lagi oleh seorang penyamun.
Relief pada tubuh Candi Mendut dapat dilihat secara pradaksina (berjalan searah
jarum jam), terdiri dari relief jajaran dewa yang dikenal dengan Garbhadatu
Mandala dari agama Buddha aliranTantrayana, yaitu:
1. Boddhisattva Avalokiteswara
2. Boddhisattva Maitreya
3. Boddhisattva devi Cunda di antara tokoh-tokoh Buddha
4. Boddhisattva Ksitigarbha
5. Boddhisattva Samantabhadra
6. Boddhisattva Mahakarunika Avalokitesvara di antaratokoh-tokoh Buddha

Pada bagian di depan pintu masuk dijumpai penampil candi. Bagian penampil
candi memiliki pahatan relief cerita yang posisinya berada persis di kanan dan kiri
pintu masuk menuju ruang utama candi. Dinding dalam bilik penampil dihiasi
dengan relief Kuwera atau Avataka dan relief Hariti. Relief Kuwera terpahat di
dinding utara, relief Hariti terpahat di dinding selatan.

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 29


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

Elemen-Elemen Candi
1. Arca
Di dalam bilik candi terdapat tiga arca Buddha yaitu arca Cakyamuni
dengan posisi duduk bersila bersikap sedang melakukan khotbah, arca
Avalokitesvara sebagai bodhisattva penolong manusia, dan arca Maitreya
sebagai Bodhisatva pembebas manusia kelak di kemudian hari.
2. Stupa
Berdasarkan draft rekonstruksi, atap candi mendut terdapat stupa-stupa
berjumlah 48 buah, yang terdiri dari 24 buah pada tingkat pertama, 16 buah
pada tingkat kedua, dan 8 buah pada bagian teratas. Hingga kini bagian atap
candi ini tidak sempurna seluruhnya. Terdapat pula bentuk-bentuk stupa
memanjang ke atas seperti silinder. Namun stupa-stupa ini masih
direkonstruksi di sebelah utara Candi Mendut dan belum dapat dipasang
pada candi.
3. Jaladwara
Di beberapa tempat di sepanjang dinding luar langkan terdapat jaladwara
atau saluran untuk membuang air dari selasar. Jaladwara terdapat di
kebanyakan candi di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Jaladwara di Candi
Mendut lebih ramping dan lebih kecil dibandingkan dengan jaladwara pada
Candi Borobudur.

4.5. CANDI PRAMBANAN (Kelompok 1 3TB04)


Candhi Prambanan adalah bangunan candi
bercorak agama hindu terbesar
di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9
Masehi. Candi yang juga disebut sebagai Rara
Jonggrang ini dipersembahkan untuk
Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu
dewa Brahma sebagai dewa pencipta, dewa
Wisnu sebagai dewa pemelihara, dan dewa Siwa sebagai dewa pemusnah.
KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 30
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha
(bahasa Sanskerta yang bermakna 'Rumah Siwa'), dan memang di garbagriha
(ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter,
dikarenakan aliran Syaiwa yang mengutamakan pemujaan dewa Siwa di candi ini.
Kompleks percandian Prambanan secara keseluruhan terletak di Daerah Istimewa
Yogyakarta, tetapi pintu administrasinya terletak di Jawa Tengah. Hal ini yang
membuat Candi Prambanan terletak di 2 tempat yakni di Bokoharjo, Prambanan,
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan di Tlogo, Prambanan, Klaten, Jawa
Tengah, atau kurang lebih 17 kilometer timur laut dari kota Jogja, 50 kilometer
barat daya dari kota Surakarta dan 120 kilometer selatan dari kota Semarang,
persis di perbatasan antara Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Candi ini adalah termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, candi Hindu terbesar
di Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur
bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada
umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai
47 meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih
kecil. Sebagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara, candi Prambanan
menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia.
Menurut prasasti Siwagrha, candi ini mulai dibangun pada sekitar
tahun 850 masehi oleh Rakai Pikatan, dan terus dikembangkan dan diperluas
oleh Balitung Maha Sambu, pada masa kerajaan Medang Mataram.
Arsitektur candi Prambanan berpedoman
kepada tradisi arsitektur Hindu yang
berdasarkan kitab Wastu Sastra/Kitab
Silpastra. Denah candi megikuti
pola mandala, sementara bentuk candi
yang tinggi menjulang merupakan ciri
khas candi Hindu. Prambanan memiliki
nama asli Siwagrha dan dirancang
menyerupai rumah Siwa, yaitu mengikuti bentuk gunung suci Mahameru, tempat

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 31


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

para dewa bersemayam. Seluruh bagian kompleks candi mengikuti model alam
semesta menurut konsep kosmologi Hindu, yakni terbagi atas beberapa lapisan
ranah, alam atau Loka.
Seperti Borobudur, Prambanan juga memiliki tingkatan zona candi, mulai dari
yang kurang suci hingga ke zona yang paling suci. Meskipun berbeda nama, tiap
konsep Hindu ini memiliki sandingannya dalam konsep Buddha yang pada
hakikatnya hampir sama. Baik lahan denah secara horisontal maupun vertikal
terbagi atas tiga zona:

• Bhurloka (dalam Buddhisme: Kamadhatu), adalah ranah terendah


makhluk yang fana; manusia, hewan, juga makhluk halus Hantu dan
iblis. Di ranah ini manusia masih terikat dengn hawa nafsu, hasrat, dan
cara hidup yang tidak suci. Halaman terlar dan kaki candi melambangkan
ranah bhurloka.
• Bwahloka (dalam Buddhisme: Rupadhatu), adalah alam tegah, tempat
orang suci, resi, pertapa, dan dewata rendahan. Di alam ini manusia
mulai melihat cahaya kebenaran. Halaman tengah dan tubuh candi
melambangkan ranah bwahloka.
• Swahloka (dalam Buddhisme: Arupadhatu), adalah ranah trtinggi
sekaligus tersuci tempat para dewa Hapsara Hapsari Bidadari
bersemayam, juga disebut swargaloka. Halaman dalam dan atap candi
melambangkan ranah swahloka. Atap candi-candi di kompleks
Prambanan dihiasi dengan kemuncak mastaka berupa ratna (Sanskerta:
permata), bentuk ratna Prambanan merupakan modifikasi
bentuk wajra yang melambangkan intan atau halilintar. Dalam arsitektur
Hindu Jawa kuno, ratna adalah sandingan Hindu untuk stupa Buddha,
yang berfungsi sebagai kemuncak atau mastaka candi.
Pada saat pemugaran, tepat di bawah arca Siwa di bawah ruang utama candi Siwa
terdapat sumur yang didasarnya terdapat pripih (kotak batu). Sumur ini sedalam
5,75 meter dan peti batu pripih ini ditemukan di atas timbunan arang kayu, tanah,
dan tulang belulang hewan korban. Di dalam pripih ini terdapat benda-benda suci
KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 32
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

seperti lembaran emas dengan aksara bertuliskan Baruna (dewa laut)


dan Parwata (dewa gunung). Dalam peti batu ini terdapat lembaran tembaga
bercampur arang, abu, dan tanah, 20 keping uang kuno, beberapa butir permata,
kaca, potongan emas, dan lembaran perak, cangkang kerang, dan 12 lembaran
emas (5 diantaranya berbentuk kura-kura, ular naga (kobra), padma, altar, dan
telur).

4.6. CANDI SEWU (Kelompok 2 3TB04)


Lokasi candi sewu
Candi Sewu terletak di Dukuh Bener, Desa
Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten
Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Candi Sewu
merupakan candi yang berlatar belakang agama
Budha, dibangun pada abad ke 8 pada masa
Kerajaan Mataram Kuno. Sepertihalnya candi-
candi lain, Candi Sewu digunakan sebagai
tempat ibadah atau upacara keagamaan.
Bangunan Candi Sewu merupakan candi yang
terletak di kompleks Candi Prambanan. Setiap
bangunan Candi memiliki keunikan tersendiri,
Candi Sewu terdapat ornaman dan arsitektur
yang berbeda disetiap candinya. Perkembangan arsitektur menyebabkan Candi ini
memiliki keunikan lain dalam setiap arsitekturnya. Arsitektur candi mencakup
mengenai bentuk bangunan dan ornamen-ornamen hiasan yang terdapat dalam
candi. Artikel ini akan membahas mengenai Candi Sewu yang meliputi gambaran
umum candi, dan arsitektur bangunan Candi Sewu.
Candi Sewu dibangun pada masa Kerajaan Mataram yang saat itu masih menganut
kepercayaan Agama Budha, yang ditandai dengan kepemilikan 46 arca Dhayani
Budha, 4 arca Bodhisattwa serta kemucuk atap yang berbentuk stupa.
Diperkirakan dibangun pada abad ke-8 atas perintah dari Rakai Panangkaran tahun
KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 33
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

746-784 M. Pernyataan tersebut didasarkan pada isi prasasti Manjusrigrta yang


ditulis dengan huruf jawa kuno dan bahasa Sansekerta, yang menunnjukan tahun
714 saka atau 792 Masehi. Muskipun Raja Kerajaan Mataram beragama Hindu,
tetapi pada saat itu masih memiliki hubungan yang kuat dengan Wangsa
Syailendra yang beragama Buddha.[1] Diperkirakan Candi Sewu juga digunakan
sebagai pusat keagamaan agama buddha.
Kompleks Candi Sewu jumlahnya tidak sampai seribu, melainkan hanya terdiri dari
249 buah candi yang terdiri dari 1 candi induk dan 8 candi pengapit serta 240
candi perwara. Pola bangunan Candi Sewu yaitu pola konsentris, yaitu bangunan
utama dikelilingi oleh bangunan candi perwara.[3] Didalam kompleks Candi
Prambanan terdapat delapan buah arca Dwarapala setinggi 295, yang juga
terdapat pada empat pintu masuk halaman kedua. Masing-masing pintu terdapat
sepasang Dwaeapala yang saling berhadapan. Halaman pusat candi dikelilingi oleh
pagar yang berdenah bujur sangkar dan menghadap ke timur. Halaman tengah
terdapat Candi Perwara dan Candi Apit. Candi Perwara tersusun dalam empat
deret membentuk persegi panjang, sedangkan Candi Apit terletak diantara Candi
Perwara dengan posisi salaing berhadapan.
Candi Sewu dibangun menggunakan denah
yang sama yaitu mengacu pada mandala,
aliran Mahayana. Cirikhas yang terdapat pada
bangunan Candi Sewu ilah terdapat atap
sendiri-sendiri, area candi memiliki luas dasar
185 meter utara-selatan dan 165 meter
timur-barat. Candi sewu memiliki sistem
struktur dari susunan blok batu andesit yang saling mengunci Secara utuh
bangunan, candi memiliki tinggi bangunan mencapai 30 meter. Candi Sewu
membentuk segitiga, bentuk segitiga sesuai dengan konsep surgawi. Tata ruang
luar dan dalam membentuk cluster geometris. Tata ruang Candi Sewu pemusatan
ditengah dengan diperkuat oleh candi perwara disekelilingnya. Candi Induk sewu
sedikit memiliki ornamen hiasan.

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 34


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

Candi Utama atau Candi ini adalah candi


terbesar di wilayah Kompleks Candi ini, di
mana candi ini memiliki letak di tengah candi
yang menyertainya di sekitar candi ini. Dan
candi ini mempunyai suatu ketinggian
sekitar 30 meter dengan dimensi bangunan
sekitar 29 meter. Semua bangunan candi
utama dibangun dari batu andesit.

Candi Pengapit

Di tepi garis terluar Candi Perwara adalah 8 Kuil Pengapit. Di mana Temple of the
Clamming adalah pintu gerbang ke candi utama. Candi penjepit juga terletak di 4
sisi kompas, yaitu ke timur, selatan, barat dan utara. Dan mempunyai ketinggian
sekitar 1 meter.

Candi Perwara
Dipelataran kompleks candi sewu terdapat Candi perwara yang terdiri atas 240
buah dengan bentuk yang hampir sama atau mirip. Dilihat dari bagian terdalam
(tengah), deret satu terdiri atas 28 candi, dan deret kedua terdiri atas 44 candi
yang tersusun dengan interval jarak tertentu. Dua deret terluar, deret ketiga
terdiri dari 80 candi, sedangkan baris deret yang terluar terdiri atas 88 candi-candi
kecil yang disusun berdekatan.

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 35


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

Dari keempat deret candi perwara ini


dibaris pertama memiliki arah hadap
masing-masing keluar atau menuju
arah mata angin. Bisa dibilang
membelakangi candi utama.Candi-
candi perwara (pengawal) ini memang
tinggal beberapa saja ang utuh dan
lainnya runtuh karena gempa. Di
bagian terluar altar (candi perwara deret ke-4) hanya satu yang utuh

Corak ornamen hiasan dalam Candi Perwara yaitu dipuncak candi terdapat hiasan
keben dan stupa. Penempatan keben diletakkan pada tingkatan paling bawah,
sedangkan stupa diletakkan pada tingkatan paling atas. Pada bagian atap
penampin ornamen hiasa yang terlihat ialah lereng bangku dan kumis militer.
Perbedaan bentuk atap diikuti dengan perbedaan pola hiasnya juga. Bentuk atap
lereng bangku memiliki kala yang diapit oleh dua makhluk kahyangan. Hiasan pada
atap yang berbentuk kumis militer terdapat kala yang menggigit kumpulan bunga
yang diapit oleh dua makhluk kahyangan.
Dalam badan candi terdapat ornamen hiasan dengan bentuk kala dan makara.
Kara disebut kirtimekha atau pancavakrta, digambarkan wajah singa yang sedang
membuka mulutnya. Sedangkan Makara merupakan hewan mitologi yang
merupakan wahana dari Dewa Varuna. Selain itu hal yang menarik ialah adanya
hiasan bunga padma yng dibawa oleh kedua tokoh motologi. Bunga padma
dianggap sebagai simbol dari kelahiran dan penciptaan.
Ornamen selanjutnya ialah tokoh pengiring laki-laki yang terdapat pada Candi
Perwara II dan III, sedangkan tokoh pengiring wanita terdapat pada Candi Perwara
I dan IV. Relief tokoh pengiring laki-laki digambarkan digambarkan dengan seorang
laki-laki yang memegang tangkai padma di tangan kiri dan memegang camara
ditangan kanannya. Relief pengirim perempuan digambarkan posisi berdiri lurus
mengenakan mahkota yang berbentuk Jatamakuta ( rambut yang digelung dan

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 36


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

dibentuk seperti mahkota) kemudian memakai hiasan antara dahi dan mahkota,
menggunakan anting, hiasan lengan, gelang tangan dan menggunakan hiasan
badan yang berbentuk menyilang. Pakaian yang digunakan terdapat hiasan
urudana (sampur yang pinggang).
Relief permpuan ini diagmbarkan memegang tangkai padma ditangan kiri
dan camara ditangan kanan. Terdapat perbedaan pendapat antara para ahli
mengenai makna relief tersebut, salahsatuya menurut O’Brien bahwa keduanya
memiliki unsur saling melengkapi juga merupakan rangkaian proses pencerahan
yang dikenal dengan pranja dan upaya. Pranja memiliki arti kebijksanaan dan
merupana simbol feminim. Upaya jalan mencari pencerahan yang
menggambarkan sifat maskulin laki-laki. menjuntai ke bangian depan dan
udarabhanda (hiasan).

Candi Sewu Dalam Perspektif Arsitektur


Menurut Soekmono (1973) Pembangun suatu candi dipimpin oleh
Yajamana(pimpinan). Yajamana membawahi dua orang arsitek yaitu Sthapaka
(arsitek pendeta) danSthapati (arsitek perericana). Sthapaka bertugas membuat
persiapan yang berhubungan dengan upacara-upacara ritual dan hal-hal 'gaib' di
dalam proses pembangunan atau perencanaan.suatu candi, sedangkan Sthapati
betanggung jawab atas proses fisik perencanaan dan pembangunan. Sthapati
membawahi Sutragrahin (pelak:sana dan pemimpin umum teknis), Vardha!dn
(perancang seni hias) dan Taksaka (ahli pahat). Hal ini menunj ukk:an bahwa
desain suatu candi melibatkan adanya unsur fisik dan metafisik (sepertifeng-shui
yang sedang marak saat kini).
Dalam membahas arsitektur kedua candi ini terdapat hal-hal yang perlu·
digarisbawahi, khususnya yang berkaitan dengan kreativitas pengolahan form
dan spatial-nya. Secara arsitektonik beberapa atribut kuat dalam desainnya
dapat dilihat pada denah, perletakan dan sosok-fasad, antara lain berupa :
komposisi geometrik-cartesian, unsur garis pada fasad-efek gelap terang, sosok

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 37


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

volumetrik, efek prespektifis pada atap candi, kesimetrisan, besaran-skala


proporsi, aspek pembagian tiga, perulangan, dsb.

Komposisi Geometrik
Bentuk geometris merupakan bentuk dasar (basic type) yang signifikan dan
dominan digunakan pengolahan desain suatu candi termasuk Prambanan dan
Sewu. Komposisi geometrik merupakan bentuk yang ideal untuk menggambarkan
alam surgawi karena dianggap sebagai bentuk yang jelas (untuk membedakan
dengan bentuk- bentuk alam-duniawi yang dinamis/tidak teratur seperti daun,
batu, dsb). Secara umum candi dapat digambarkan sebagai bentuk geometris baik
dalam pengolahan sosok, ekspresi tampak-fasad bangunan, denah dan
perletakannya. Pola geometrik kartesian (siku-siku) digunakan dalam wujud
cruciform pada denah, pengolahan sosok dan fasad. Secara umum komposisi
geometrik cartesian merupakan karakter yang khas di dalam desain percandian.

Komposisi Solid-Void yang membentuk Cluster


Komposisi tata ruang dan massa candi Prambanan Sewu terdiri dari komposisi
solid berupa massa-massa yang berbentuk volumetrik, batas pagar dan void
berupa ruang-ruang terbuka. Komposisi solid-void menunjukkan adanya kesatuan
yang utuh.

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 38


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

Memahami ruang candi tidak hanya pada ma5sa solid (ruang dalam) saja
melainkan juga berkaitan dengan void (ruang luarnya). Perlu dikaji pemahaman
antara tentang ruang eksterior dan interiomya.
Desain candi Prambanan dan Sewu disusun dengan pendekatan volumetrik.
Pengolahan sosok masif-volumetrik candi menggunakan pendekatan substraktif
dan aditif. Kesan volumetrik tersebut mendukung ekspresi kekokohan dan
kestabilan sebagai representasi konsep surgawi. Ekspresi volumetrik ini sangat
berkaitan dengan penggunaan teknologi dan material yang digunakan yakni batu.
Batu merupakan material yang masif, berat, dan berkesan volum (meskipun di
India, material batu dapat digunakan sebagai tiang-tiang).

Elemen Garis dan Efek Gelap-Terang


Garis memiliki peranan yang signifikan dalam membentuk estetika fasad pada
setiap bagian dari candi. Pengolahan garis dapat berupa garis-garis horisontal
seperti pelipit pada bagian peralihan setiap bagian dan vertikal berupa bingkai
pengapit (kolom semu) pada badan dan kaki, maupun dudukan kepala. Garis
tersebut diolah timbul dari permukaan berupa hiasan moulding. Pengolahan
garis ini diwujudkan melalui penggunaan hiasan moulding yang menimbulkan
efek gelap-terang/ figure-ground. Dan 'permainan' kedalaman permukaan bila
terkena sinar matahari. Efek ini dapat menimbulkan ekspresi keruangan pada
permukaan fasadnya.

Efek Perspektifis
Bagia:n kepala pada suatu candi memiliki ornamen-ornamen yang disusun
dengan perbandingan tertentu sehingga menimbulkan kesan perspektif. Pada
bagian kepala. elemen-lemennya disusun semakin ke atas semakin mengecil. Hal
ini merepresentasikan kesan menjauh, lalu menghilang sebagai gambaran dari
dunia dewa yang tinggi dan jauh. Sebaliknya dari atas ke bawah komposisi
demikian pada candi Hindu bisa dihubungkan dengan konsep menyebarnya atman

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 39


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

dari Brahman ke dunia. Kesan perspektif ini dapat ditampilkan dalam wujud sosok
tiga dimensi elemen maupun omamentasi.

Kesimetrisan
Keseimbangan berhubungan dengan kualitas gerakan mata ketika mata melihat
sebuah objek secara keseluruhan. Pada candi tersebut hal ini nampak jelas dan
didukung oleh adanya beberapa elemen yang menonjol pada bagian kanan, kiri,
dan tengah untuk menunjukkan kesimetrisan. Pengolahan ini merupakan
penerapan dari keseimbangan yaitu adanya kesimetrisan antara bagian kiri dan
kanannya. Hal ini memberikan kesan stabil pada bangunan.Keseimbangan yang
simetris juga nampak pada semua komposisi elemen estetikanya, seperti
omamentasi, elemen atap, dan sebagainya. Dapat dikatakan secara vertikal
bahwa bagian kiri merupakan cerminan dari bagian kanannya, demikian pula
sebaliknya. Komposisi keseimbangan dapat dilihat pada tiga titik (pada kepala
dengan elemen simbar, pada badan elemen pintu dan relung area, dan pada kaki
pada elemen tangga dan omamen bingkai) di semua bagiannya.

Pusat Perbatian (Point ofInterest)


Adanya elemen yang mendominasi pada setiap bagian memberikan kesan
adanya point ofinterest. Pada bagian
kiri. kepala ditunjukan oleh bagian omamen yang
lebih besar pada bagian tengah, kanan dan Pada bagian badan dapat berupa
elemen pintu masuk/penampil yang memiliki detail yang lebih menonjol dan pada
bagian kaki diterapkan dengan adanya elemen tangga. Point of interest tersebut
akan memperkuat kesimetrisan yang dapat mendukung keseimbangan (bagian
kanan yang merupakan penceminan bagian kirinya - dan juga sebaliknya).

Irama dan Perulangan


Irama perulangan merupakan sarana untuk menegaskan adanya unsur kesatuan
(untiy, datum). Kesatuan, khususnya pada candi Prambanan diwujudkan dalam

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 40


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

perulangan berupa bentuk mahkota ataupun elemen dalam sosok candi itu sendiri
baik
pada kepala, badan, kaki tersebut. Perulangan juga ditunjukkan oleh elemen
simbar, bingkai/ pengapit/pelipit pada bagian. peralihan bidang vertikal maupun
horisontal berupa : elemen garis (kolom semu-vertikal, pelipit-horisontal) yang
selalu membingkai bidang jendela semu dan relung-relung pada badan. Fenomena
demikian juga ditemukan pada kaki, serta bagian atap yang ditunjukk:an oleh
pengolahan dudukan elemen penghias kepala. Irama dan ritme serta perulangan
diciptakan pada pemberian elemen pelipit pada setiap bagian peralihan bidang.
Keteraturan pada pemberian elemen ini menyebabkan bangunan menjadi tidak
monoton.

4.7. CANDI RATU BOKO (Kelompok 1 3TB05)


Candi Ratu Boko merupakan salah satu
candi Hindu di Kawasan Prambanan. Candi
ini terletak di Desa Dawing dan Desa
Sambireja, 19 km sebelah timur dari Kota
Yogyakarta dan 3 km sebelah selatan dari
Candi Prambanan. Candi yang juga disebut
dengan Keraton Ratu Boko ini tepatnya
terletak di atas puncak bukit dengan tinggi sekitar 200 m. Situs Ratu Boko
sebenarnya bukan sebuah candi, melainkan reruntuhan sebuah kerajaan. Oleh
karena itu, Candi Ratu Boko sering disebut juga Kraton Ratu Boko. Disebut Kraton
Boko, karena menurut legenda situs tersebut merupakan istana Ratu Boko, ayah
Lara Jonggrang. Diperkirakan situs Ratu Boko dibangun pada abad ke-8 oleh
Wangsa Syailendra yang beragama Buddha, namun kemudian diambil alih oleh
raja-raja Mataram Hindu. Peralihan ‘pemilik’ tersebut menyebabkan bangunan
Kraton Boko dipengaruhi oleh Hinduisme dan Buddhisme.

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 41


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

Di situs Ratu Boko ditemukan sebuah


prasasti berangka tahun 792 M yang
dinamakan Prasasti Abhayagiriwihara. Isi
prasasti tersebut mendasari dugaan
bahwa Kraton Ratu Boko dibangun oleh
Rakai Panangkaran. Prasasti
Abhayagiriwihara ditulis menggunakan
huruh pranagari, yang merupakan salah
satu ciri prasasti Buddha. Dalam prasasti itu disebutkan bahwa Raja Tejapurnama
Panangkarana, yang diperkirakan adalah Rakai Panangkaran, telah
memerintahkan pembangunan Abhayagiriwihara. Nama yang sama juga disebut-
sebut dalam Prasasti Kalasan (779 M), Prasati Mantyasih (907 M), dan Prasasti
Wanua Tengah III (908 M). Menurut para pakar, kata abhaya berarti tanpa hagaya
atau damai, giri berarti gunung atau bukit. Dengan demikian, Abhayagiriwihara
berarti biara yang dibangun di sebuah bukit yang penuh kedamaian. Pada
pemerintahan Rakai Walaing Pu Kombayoni, yaitu tahun 898-908, Abhayagiri
Wihara berganti nama menjadi Kraton Walaing.
Kraton Ratu Boko yang menempati lahan yang cukup luas tersebut terdiri atas
beberapa kelompok bangunan. Sebagian besar di antaranya saat ini hanya berupa
reruntuhan.
Gerbang
Gerbang masuk ke kawasan wisata Ratu Boko terletak di sisi barat. Kelompok
gerbang ini terletak di tempat yang cukup tinggi, sehingga dari tempat parkir
kendaraan, orang harus melalui jalan menanjak sejauh sekitar 100 m. Pintu masuk
terdiri atas dua gerbang, yaitu gerbang luar dan gerbang dalam. Gerbang dalam,
yang ukurannya lebih besar merupakan gerbang utama.
Sekitar 15 m dari gerbang luar berdiri gerbang dalam atau gerbang utama.
Gerbang ini terdiri atas 5 gapura paduraksa yang bebaris sejajar dengan gerbang
luar. Gapura utama diapit oleh dua gapura pengapit di setiap sisi. Walaupun
gerbang dalam ini terdiri atas lima gapura, namun tangga yang tersedia hanya

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 42


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

tiga. Dua gapura pengapit yang kecil tidak dihubungkan dengan tangga. Tangga
naik dilengkapi dengan pipi tangga dengan hiasan ‘ukel’ (gelung) di pangkal dan
kepala raksasa di puncak pipi tangga. Dinding luar pipi tangga juga dihiasi dengan
pahatan bermotif bunga dan sulur-suluran.
Candi Batukapur
Sekitar 45 m dari gerbang pertama, ke arah timur laut, terdapat fondasi
berukuran 5×5 m2 yang dibangun dari batu kapur. Diperkirakan bahwa dinding
dan atap bangunan aslinya tidak terbuat dari batu, melainkan dari bahan lain yang
mudah rusak, seperti kayu dan sirap atau genteng biasa.
Candi PemBokoran
Candi pemBokoran berbentuk teras tanah berundak setinggi 3 m. Letaknya sekitar
37 m ke arah timur laut dari gerbang utama. Bangunan ini berdenah dasar bujur
sangkar dengan luas 26 m2. Teras kedua lebih sempit dari teras pertama, sehingga
membentuk selasar di sekeliling teras kedua. Permukaan teras atas atau teras
kedua merupakan pelataran rumput. Dinding kedua teras berundak tersebut
diperkuat dengan turap dari susunan batu kali. Di sisi barat terdapat tangga batu
yang dilengkapi dengan pipi tangga. Di tengah pelataran teras kedua terdapat
semacam sumur berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 4X4 m2 yang digunakan
sebagai tempat pemBokoran mayat.
Di sudut tenggara candi pemBokoran terdapat salah satu sumur tua yang konon
merupakan sumber air suci.
Paseban
Paseban merupakan kata dalam bahasa Jawa yang berarti tempat untuk
menghadap raja (seba = menghadap). Bangunan ini terletak sekitar 45 m ke arah
selatan dari gapur. Paseban merupakan teras yang dibangun dari batu andesit
dengan tinggi 1,5 m, lebar 7 m dan panjang 38 m, membujur arah utara-selatan.
Tangga naik ke lantai paseban terletak di sisi barat. Di berbagai tempat di
permukaan lantai ditemukan 20 umpak fondasi tempat menancapkan tiang
bangunan) dan 4 alur yang diperkirakan bekas tempat berdirinya dinding
pembatas.

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 43


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

Pendapa
Sekitar 20 m dari paseban, arah selatan dari gapura, terdapat dinding batu
setinggi setinggi 3 m yang memagari sebuah lahan dengan ukuran panjang 40 m
dan lebar 30 m. Di sisi utara, barat dan selatan pagar tersebut terdapat jalan
masuk berupa gapura paduraksa (gapura beratap). Di beberapa tempat di bagian
luar dinding terdapat saluran pembuangan air, yang disebut jaladwara. Jaladwara
ditemukan juga di candi Banyuniba dan Borobudur. Dalam bahasa Jawa, pendapa
berarti ruang tamu atau hamparan lantai beratap yang umumnya terletak di
bagian depan rumah.
Di luar dinding pendapa, arah tenggara, terdapat sebuah teras batu yang masih
utuh. Di ujungnya terdapat 3 buah candi kecil yang digunakan sebagai tempat
pemujaan. Bangunan yang di tengah, yang berukuran lebih besar dibandingkan
dengan kedua candi pengapitnya, adalah tempat untuk memuja Dewa Wisnu.
Kedua candi yang mengapitnya, masing-masing, merupakan tempat memuja
Syiwa dan Brahma.
Keputren
Keputren yang artinya tempat tinggal para putri letaknya di timur pendapa.
Lingkungan keputren terbagi dua oleh tembok batu yang memiliki sebuah pintu
penghubung. Dalam lingkungan pertama terdapat 3 buah kolam berbentuk
persegi. Dalam lingkungan yang bersebelahan dengan tempat ketiga kolam
persegi di atas berada, terdapat 8 kolam berbentuk bundar yang berjajar dalam 3
baris.
Gua
Di lereng bukit tempat kawasan Ratu Boko berada, terdapat dua buah gua, yang
disebut Gua Lanang dan Gua Wadon (gua lelaki dan perempuan). Gua Lanang
yang terletak di timur laut ‘paseban’ merupakan lorong persegi. Di dalam gua,
masing-masing di sisi kiri, kanan dan belakang, terdapat relung seperti bilik. Pada
dinding gua terdapat pahatan berbentuk semacam pigura persegi panjang.

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 44


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

Gua Wadon yang terletak sekitar 20 m ke arah tenggara dari ‘paseban’ lebih kecil
ukurannya dibandingkan dengan Gua Lanang. Di bagian belakang gua terdapat
relung seperti bilik.

5.8. AMPHITEATER PRAMBANAN (Kelompok 2 3TB05)


Ramayana Ballet Prambanan memiliki beberapa
macam jenis panggung sebagai tempat untuk
pertunjukan tarinya, seperti panggung terbuka
(Ramayana Open Air Stage), panggung tertutup
(Ramayana Trimurti Indoor Theatre), dan panggung
kinara-kinari (Ramayana Kinara-Kinari Stage).
Panggung Ramayana Ballet Prambanan yang
sekarang, bukanlah panggung yang digunakan
untuk pementasan perdana Ramayana Ballet
Prambanan di tahun 1961. Panggung tersebut
merupakan panggung baru yang digunakan sejak
tahun 1981. Panggung Ramayana Ballet yang berlokasi di area Candi Prambanan
muncul dari ide Djatikoesoemo. Moehkardi dalam bukunya yang berjudul
Sendratari Ramayana Prambanan Seni dan Sejarahnya memaparkan bahwa ide
didapat ketika Djatikoesoemo menonton pertunjukan Ballet Royal du Camboja di
Candi Angkor Watt, Kamboja. Saat itu, Djatikoesoemo berpikir bahwa akan sangat
menarik apabila menampilkan pertunjukan tari yang berlokasi di kompleks Candi
Prambanan. Hal ini karena lokasinya yang strategis, serta adanya epos cerita
Ramayana yang terdapat di relief Candi Prambanan.
Panggung Ramayana Ballet Prambanan kemudian dipindahkan di sebelah barat
candi Prambanan. Soedarsono memaparkan bahwa pertimbangannya karena
panggung yang terletak di sebelah selatan Candi Prambanan masih masuk dalam
area situs Candi Prambanan. Dari adanya hal tersebut kemudian diputuskan untuk
membuat panggung baru dengan kapasitas tempat duduk yang lebih sedikit, yakni

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 45


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

sekitar 1000 buah. Panggung tersebut kini disebut dengan panggung Ramayana
Open Air Stage. Sesuai dengan namanya yakni Open Air Stage, panggung ini
dibuat dengan konsep area terbuka. Luas panggung terbuka berukuran sekitar
19x24 meter. Latar belakang panggungnya berupa Candi Prambanan. Yang
menarik dari panggung ini adalah dapat melihat tiga buah candi utama yang ada
di kompleks Candi Prambanan secara jelas. Ini disebabkan karena adanya sorotan
lampu yang mengarah ke badan candi, sehingga ketika pementasan berlangsung
candi ini terlihat sangat megah.
Kemegahan Candi Prambanan juga
didukung dengan konsep tata panggung
pertunjukan yang inovatif. Salah satunya
adalah pemanfaatan panggung yang
tidak hanya memusatkan pada satu
bagian saja. Tetapi dengan
memanfaatkan bagian panggung lain
yang keberadaannya mungkin kurang disadari oleh penonton jika pertunjukannya
belum dimulai. Seperti misalnya dengan memanfaatkan panggung bagian atas
yang digunakan untuk adegan Anoman Obong. Semula, jika pertunjukan belum
dimulai, penonton mungkin tidak sadar akan adanya panggung tersebut. Tetapi
ketika adegan tersebut muncul, panggung rupanya dimanfaatkan untuk
membakar dami atau padi kering yang berbentuk seperti rumah (diibaratkan
kerajaan Alengka) dengan menggunakan api yang benar-benar nyata.
Panggung Ramayana Open Air Stage hanya dapat digunakan pada saat musim
kemarau saja, atau sekitar bulan Mei sampai Oktober. Sementara untuk bulan
November sampai April, yakni pada saat musim penghujan, pementasan
Ramayana Ballet Prambanan diselenggarakan di panggung trimurti atau panggung
tertutup atau Ramayana Trimurti Indoor Theatre.
Panggung trimurti terletak di sebelah selatan panggung Ramayana Open Air Stage.
Model panggung ini berbentuk teater arena dengan ukuran sekitar 14x15 meter.

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 46


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

Jika dilihat dari ukuran panggungnya, panggung trimurti berukuran lebih kecil dari
panggung terbuka Ramayana Open Air Stage. Panggung ini bahkan hanya dapat
menampung sekitar 330 penonton.
Ukuran panggung trimurti lebih kecil, jumlah penari yang tampil pun akan lebih
sedikit. Hal ini tentunya berbeda dengan jumlah penari yang ditampilkan untuk
pementasan di panggung terbuka, yang melibatkan banyak penari. Sementara itu,
untuk adegan-adegan yang membutuhkan area terbuka, seperti adegan Anoman
Obong kemudian disiasati dengan menggunakan smoke dan permainan lighting,
serta tambahan properti api buatan.
Meskipun aura pertunjukan Ramayana Ballet Prambanan yang ditampilkan di
panggung tertutup berbeda dengan yang ditampilkan di panggung berbeda, Kn
tetapi ada sisi lain yang menarik yaitu dapat melihat penari dengan jarak yang
lebih dekat. Hal tersebut setidaknya bisa mengamati gerak dan ekspresi dari para
penari secara detail dengan lebih saksama dan dapat ikut hanyut dalam sajian
pertunjukannya.
Panggung lain yang juga digunakan sebagai tempat pertunjukan Ramayana Ballet
Prambanan adalah panggung kinara-kinari (Ramayana Kinara-Kinari Stage).
Panggung ini merupakan panggung yang paling baru diantara kedua panggung
lainnya. Pembangunannya pun baru dimulai sekitar tahun 2000-an. Panggung
kinara-kinari berukuran 20x13 meter. Panggung ini tidak memiliki tempat duduk
yang paten karena konsepnya sendiri adalah panggung di area restoran.
Panggung kinara-kinari merupakan panggung outdoor yang juga mengandalkan
Candi Prambanan sebagai latar belakang panggungnya. Yang berbeda dari
panggung ini dengan kedua panggung lainnya adalah fungsi panggungnya.
Panggung kinara-kinari hanya difungsikan untuk pementasan Ramayana Ballet
yang sudah dipesan oleh pihak tertentu secara khusus, sementara panggung
terbuka dan tertutup digunakan untuk pementasan secara regular (sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan dan perlu membayar tiket).

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 47


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

Meskipun begitu, tidak memungkiri bahwa panggung terbuka dan tertutup juga
digunakan untuk menggelar pertunjukan Ramayana Ballet secara khusus. Hanya
saja waktu pelaksanaan dan penggunaan panggung berbeda dengan jadwal
pentas yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen.
Pemilihan lokasi dan model panggung Ramayana Ballet Prambanan agaknya tidak
hanya berdasar pada faktor ketersediaan lahan kosong belaka, tetapi juga dengan
mempertimbangkan suasana yang nyaman bagi wisatawan. Seperti dengan
membangun panggung yang lokasinya strategis, yakni yang berada di area Candi
Prambanan. Berkaitan dengan adanya perbedaan musim yang ada di Indonesia,
panggung kemudian dibuat dalam dua jenis, yakni indoor dan outdoor.
Selanjutnya demi dapat menambah income negara, pihak manajemen
membangun panggung baru di area restoran.

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 48


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

5. OBSERVASI LAPANGAN
DAN PEREKAMAN DATA
5.1. OBSERVASI LAPANGAN
Observasi lapangan (field Research) dalam studi ekskursi ini dibagi berdasarkan 3
sub-tema yaitu
• Urban
• Lanskap
• Architecture
Masing-masing sub-tema tersebut memeliki prosedur dan variabel pengamatan
sendiri-sendiri seperti diuraikan berikut:
A) Materi Study Lapangan
MATERI PENEKANAN
No
PENGAMATAN PENGAMATAN
1 Arsitektur(Old & New)
Kulit bangunan ⎯ fasade
/2D/3D ⎯ Interior Ket :
⎯ detail Focus kajian ini dilakukan oleh smua
group. Dengan pembagian masing2
2 Lanskap/mikro/makro
group ada 4 kelompok kecil. Materi
Danau ⎯ hard material
pengamatn di bagi tiap kelompok
⎯ soft material
kecil
3 Urban/kawasan
⎯ street funiture
⎯ pedestrian
⎯ rg terbuka

B) Materi Pengamatan
NO. LINGKUP KAJIAN PENEKANAN DETAIL OBYEK AMATAN
AMATAN PENGAMATAN
01 URBAN Street Furniture ⎯ Denah layout
Lingkungan yang ⎯ Penerangan, publik kotak
meliputi : panggilan, seni instalasi
⎯ tata ruang luar ⎯ Pohon, zebracross, plazza, Mall,
⎯ fasilitas subway bawah
lingkungan tanah,skyway,bangku
KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 49
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

⎯ infra struktur Pedestrian Denah Layout dan sistem sirkulasi ,


⎯ utilitas suasan ruang , bahan
⎯ bahan bangunan Rg Terbuka ⎯ Denah layout
dan finishing (Taman/jalan/sungai/ ⎯ Elemen taman : hard material
⎯ suasana ruang jalur hijau.) /soft material
Signage ⎯ papan penunjuk jalan
video dan foto ⎯ billboard /papan iklan,dll
media rekam Building Form And ⎯ setback bangunan,
Massing ⎯ tinggi rendahnya bangunan,
⎯ amplop bangunan,
⎯ fasad bagunan
⎯ Vista,dll
Landmark ⎯ Menonjolkan landmark
⎯ Desain paving/ perkerasan untuk
tempat khusus
⎯ publik pencahayaan
⎯ Tempat seni di tempat umum
02 ARSITEKTUR LAMA Elemen fasad Main gate/ Entrance, Arkade /Teras,
dan Zona Lantai Dasar,
ARSITEKTUR BARU ⎯ Jendela
(Fungsi bangunan) ⎯ Balkon
⎯ Tanda,
⎯ Dinding,
⎯ Pintu
⎯ Ornamentasi/ragam hias
⎯ Atap
⎯ Langit²
⎯ Tritisan / Arkade
⎯ Akhiran Bangunan?
⎯ Detail arsitektur
⎯ Stylest / Langgam
⎯ Estetika
⎯ Simbiosis Budaya
⎯ Identitas Sosial
Struktur ⎯ System struktur dan kontruksi
⎯ Bahan bangunan
Interior ⎯ Denah Layout dan sistem
sirkulasi
⎯ Tata cahaya
KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 50
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

⎯ Elemen pengisi ruang /funiture


⎯ Bahan dan finshing
⎯ Detail ornament
⎯ Suasana ruang
03 LANSKAP Hard Material Jalan, bahan bangunan/material, pola
jalan bangku, lampu, tempat sampah,
sculpture, dan elemen lainnya yag
berada di setting lanskap termasuk
dalam hard material
Soft Material ⎯ Tanaman/pohon
⎯ air(danau,sungai)

DATA FISIK :
Menginformasikan tentang bangunan, lingkungan perkarangan fisikal tentang
kontruksi, bangunan pola dan bentuk bangunan, interior bagunan dan
eksetriornya, kejelasan lebih lanjut akan diberikan contoh dengan kasus rumah
tinggal.
⎯ Fungsi bangunan saat ini .
Kegiatan apa saja yg berlangsung waktu pagi,siang, malam hari dan kegiatan
yang bersifat temporer maupun permanan
⎯ Dimensi bangunan
Berapakah demensi ruang , bangunan besarnya elemen-elemen bangunan
apakah setiap jenis banguaan terdapat atau perbedaaan
⎯ Organisasi ruang
Bagimana hubungan antar ruang, bagaimanan hubnungan anatara ruanag
dalam dan runag luar
⎯ Material bangunan
Bahan apa yg digunakan saaat ini untuk fondasi, rangka badan dan atap
⎯ System struktur
Dimensi samabungan ,sisitem sambungan, teknik pembuatan dan
pemasangan ,Jumlah kolom dan luas bangunan
⎯ Penghawaan dan pencahayaan
KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 51
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

Memenuhi persyartankah berapa besar, terang dan lebabban ruang


⎯ Langgam arsitektural
Adalah ornament pada bangunan ,apakah perubahan yg terjadi yag asli.
DATA NON FISIK
Interaksi lingkungan dan manusia
Bagaimana manusia memperlakukan fisik lingkungan buatan, harmoni atau
justru menghambat aktivitas, aktivitas apa saja yang terbangun dengan
adanya fisik tersebut. Ada berapa aktivitas yang berlangsung berkenaan di
setting fisik tersebut?.diuraikan

Tabel Katagori Urban Design


Theory Urban Design Keterangan
Tanda-Tanda (Signage) Tanda-tanda petunjuk jalan, arah kesuatu kawasan tertentu pusat
kota semakin membuat semarak atmosfir lingkungan kota.
Peraturan yang mengatur tentang tanda-tanda tersebut pada
sebagian besar kota di Indonesia belum mengatur pada masalah
teknis. baik dalam penempatan titik-titiknya, dimensi atau ukuran
billboardnya, kecocokan bentuk, dan pengaruh visual terhadap
lingkungan kota.
Ruang Terbuka (Open Berbicara tentang ruang terbuka (open space) selalu menyangkut
Space) lansekap. Elemen lansekap terdiri dari elemen keras (hardscape
seperti : jalan, trotoar, patun, bebatuan dan sebagainya) serta
elemen lunak (softscape) berupa tanaman dan air. Ruang terbuka
bias berupa lapangan, jalan, sempadan sungai, green belt, taman
dan sebagainya. Dalam perencanan open space akan senantiasa
terkait dengan perabot taman / jalan (street furniture)..
Street Funiture Concourse Connection,Canopy Structure,Walkway upgrading
Pavilion Structure,Event,Water Feature,Benches,Street Vendors
Bollards Shrubs,Fence out,Traffic Calming,Drainage System
Pedestrian Sistem pedestrian yang baik akan mengurangi keterikatan terhadap
Area Pedestrian kendaraan di kawasan pusat kota, mempertinggi kualitas
(Pedestrian Area) lingkungan melalui sistem perancangan yang manusiawi,
menciptakan kegiatan pedagang kaki lima yang lebih banyak dan
akhirnya akan membantu kualitas udara di kawasan tersebut
⎯ Sistem pejalan kaki yang baik adalah:Mengurangi
ketergantungan dari kendaraan bermotor dalam areal kota.
⎯ Meningkatkan kualitas lingkungan dengan memprioritaskan
KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 52
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

skala manusia.
⎯ Lebih mengekspresikan aktifitas PKL mampu menyajikan
kualitas udara.
Pendukung Kegiatan Pendukung kegiatan adalah semua fungsi bangunan dan kegiatan-
(Activity Support ) kegiatan yang mendukung ruang publik suatu kawasan kota.
Bentuk, lokasi dan karakter suatu kawasan yang memiliki ciri khusus
akan berpengaruh terhadap fungsi, penggunaan lahan dan
kegiatan-kegiatannya. Penciptaan kegiatan pendukung aktifitas
tidak hanya menyediakan jalan, pedestrian atau plaza, tetapi juga
harus mempertimbangkan fungsi utama dan penggunaan elemen-
elemen kota yang dapat menggerakkan aktivitas, misalnya: pusat
perbelanjaan, taman rekreasi, pusat perkantoran, perpustakaan dan
sebagainya.
Signage + Landmark Ukuran dan kualitas dari papan reklame diatur untuk :
⎯ Menciptakan kesesuaian.Mengurangi dampak negatif visual.
⎯ Dalam waktu bersamaan menghilangkan kebingungan serta
persaingan dengan tanda lalu lintas atau tanda umum yang
penting.
⎯ Tanda yang didesain dengan baik menyumbangkan karakter
pada fasade bangunan dan menghidupkan street space dan
memberikan informasi bisnis.
Bentuk dan Massa Bentuk dan massa bangunan tidak semata - mata ditentukan oleh
Bangunan (Building ketinggian atau besarnya bangunan, penampilan bentuk maupun
Form and Massing) konfigurasi dari massa bangunannya, akan tetapi ditentukan juga
oleh besaran selubung bangunan (building envelope), BCR (KDB)
dan FAR (KLB), ketinggian bangunan, sempadan bangunan, ragam
arsitektur, skala, material, warna dan sebagainya.

Tabel Katagori Arsitektur Lama Dan Arsitektur Baru


Elemen arsitektur Keterangan
Fasad Fasade‟ (façade) diambil dari kata latin „facies’ yang merupakan
sinonim dari „face’ (wajah) dan „appearance’ (penampilan). Oleh
karena itu, fasade, adalah bagian depan yang menghadap jalan.
Sebagai suatu keseluruhan, fasade tersusun dari elemen tunggal, suatu
kesatuan tersendiri dengan kemampuan untuk engekspresikan diri
mereka sendiri.
Elemen-elemen tersebut – alas, jendela, atap dan sebagainya – karena
sifat alaminya merupakan benda-benda yang berbeda sehingga
memiliki bentuk, warna dan bahan yang berbeda (krier, 1988: 123)
KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 53
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

Fasade merupakan elemen arsitektur terpenting yang mampu


menyuarakan fungsi dan makna sebuah bangunan.
Elemen arsitektur Proporsi visualfasade artikulasi fasade, arah horisontalvertikal
fasade Proporsional jenis finishing fasade, dan paduan warna fasade

Tabel Katagori Tabel Katagori Lanskap


Elemen landscape Keterangan
Hard material / a) Hard material atau elemen keras suatu taman merupakan salah
elemen keras, satu elemen penyususn taman.
perkerasan, b) Dalam suatu taman, elemen keras tidak berubah baik dalam
bangunan dan bentuk, warna ataupun ukurannya.
sebagainya. c) Elemen keras dihadirkan dalam suatu taman diperuntukan sebagai
pelengkap keindahan penampilan suatu taman
Batu-batuan
Dihadirkan untuk menambah kesan alami dan indah.
Potongan-potongan kayu
Dihadirkan untuk lebih membuat taman terasa alami.
Lantai atau perkerasan
Elemen keras taman ini berpengaruh kuat pada kesan keseluruhan
taman, dikarenakan bahan, warna maupun teksturnya ikut
berpengaruh terhadap terciptanya suasana tertentu dari ruangan yang
bersangkutan
Jalan setapak:
Merupakan elemen taman yang ditujukan agar pengguna taman mudah
bergerak.
Tangga:
Tangga dalam taman dapat berupa tangga dari rumah ke taman atau
tangga antar bagian taman.
Dinding/pagar:
Dinding/pagar dalam taman berfungsi dalam mengontrol, memberi
arah dan suasana, serta pembatas ruang taman atau penutup efektif.
Gazebo/shelter:
Difungsikan sebagai tempat istirahat sejenak atau tempat berteduh.
Pergola:
Merupakan elemen keras taman yang berfungsi sebagai peneduh di
taman yang dirambati beberapa tumbuhan merambat/melilit
Kolam dan air terjun
Fungsi dihadirkannya kolam atau air terjun dalam suatu taman adalah :
A.menambah kesejukan,b.menambah ketenangan,c.merubah suasana

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 54


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

Soft material / Tekstur, Warna, dan Ukurannya:


elemen lembut, Skala
tanaman. Skala atau proporsi tanaman adalah perbandingan antara tanaman satu
a) Pohon (trees) dengan tanaman lainnya, atau perbandingan antara tanaman dengan
b) Perdu = semak lingkungan sekitarnya.
(shrub) Pengaturan ruang yang serasi dan proporsional diperoleh dengan
c) Liana pengaturan
d) Terna Skala masing-masing elemen dengan tepat.
Tekstur
⎯ Tekstur diartikan sebagai pernyataan bentuk yang lebih mendetail
dari bentuk keseluruhan suatu tanaman.
⎯ Tekstur dapat berkesan kasar/halus, berat/ringan, kaku/lemah,
pudar/berkilau, rapat/padat atau transparan, tegas/tidak tegas
dsb.
⎯ Tekstur suatu tanaman ditunjukkan melalui daun, batang, atau
akarnya.
Warna
⎯ Warna tanaman dapat ditunjukkan melalui warna daun, batang,
bunga ataupun buah.
⎯ Warna dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
⎯ Oki untuk memperoleh komposisi warna dari berbagai jenis
tanaman, perlu diperhatikan kesesuaian jenis tanaman terhadap
lingkungan tumbuhnya dan komposisi warna terhadap bangunan di
dekatnya
⎯ Warna hangat berkesan dekat, jadi baik untuk pandangan jarak
jauh.
⎯ Warna dingin berkesan jauh, jadi baik untuk pandangan jarak dekat

Elemen Pendukung Tempat duduk / kursi taman:


Landscape : ⎯ Untuk istirahat sejenak.
⎯ Tempat duduk dengan sesuatu untuk dipandang.
Elemen – elemen alam :
Sifat air yang tenang di kolam apabila dikombinasikan dengan dengan
pohon maka akan menghasilkan suasana yang tenang.
Kolam air / kolam air mancur :
⎯ Kolam sebagai sarana bermain anak-anak.
⎯ Tepian kolam air mancur sebagai tempat duduk.

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 55


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

5.2. PEREKAMAN DATA


Pendokumentasian dilakukan dengan media film (wajib) dan foto sebagai
media pendukung survey, serta data literatur dan berbagai sumber yang bisa
mendukung pemdokumentasian secara optimal.

1) Metoda Survei Pendataan


Berdasarkan atas waktu dan caranya, metode pendataan dibagi 2 (kategori):
a. Pendataan primer, yaitu pendataan yang dilakukan secara langsung di
lapangan terhadap objek yang telah ditentukan. Pendataan ini dilakukan
melalui deskripsi fisik dan aktifitas yang terjadi di lapangan.
b. Pendataan Sekunder, yaitu pendataan yang dilakukan secara mendasar
melalui penelitian awal berdasarkan referensi yang berkaitan dengan
objek yang akan diteliti.
2) Teknik Perekaman Data
Berdasarkan kondisi dan situa perekaman data dilakukan dengan cara
membuat pencatatan visual dalam bentuk film, fotografi, wawancara dan
studi literatur, teknik tersebut antara lain;
a. Film, pendokumentasian dengan media film sebagai alat sumber utama
data pengamatan dan sebagai upaya mempersingkat waktu pengamatan.
b. Fotografi, sebagai bahan untuk deskripsi grafis dapat menjadi pilihan
perekaman manakala waktu pengamatan relatif singkat.
c. Studi Literatur, untuk memperoieh data sejarah, gagasan, atau konsep di
balik wujud fisik obyek pengamatan, maupun untuk mendapatkan
aturan, teori-teori yang berlaku setempat.

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 56


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

Contoh Pengamatan Kawasan

5.3. FORMAT LAPORAN


Laporan Kuliah Lapangan Arsitektur di presentasikan dengan format
film/Video, dengan durasi maks. 15 menit. Tema disesuikan dengan
kelompok kajian masing-masing, serta tidak menutup kemungkinan untuk
dikembangkan sesuai dengan kontekstualnya. Ketentuan pengumpulan laporan
adalah :
1) Film dalam format DVD yang bercover pada CD maupun pada wadah CD
(dengan desain yang menarik), dibuat rangkap dua.
2) Diseminasi akan dilakasanakan dalam forum seminar yang akan ditentukan
kemudian.

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 57


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

Daftar Pustaka
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210303153001-31-613235/sejarah-candi-borobudur-dan-
fakta-fakta-unik.
Balai Konservasi Borobudur. 2012. “160 Panel Relief Karmawibhangga.” In Adegan Dan Ajaran Hukum
Karma Pada Relief Karmawibhangga, edited by Isni Wahyuningsih and Winda Dyah Puspita Rini,
1st ed., 1–113. Magelang, Yogyakarta, Indonesia
Balai Konservasi Borobudur 2022 Evaluasi Dampak Pemanfatan Candi Borobudur Sebelum Dan Pasca
Pandemi : Journal Borobudur https://doi.org/10.33374/jurnalkonservasicagarbudaya.v16i2.301
http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkborobudur/candi-mendut/
https://id.wikipedia.org/wiki/Candi
https://history1978.wordpress.com/pengetahuan-candi/candi-di-jawa-tengah-dan-yogyakarta/
https://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Gedong_Songo
https://www.kompas.com/stori/read/2021/12/28/110000279/candi-gedong-songo--sejarah-fungsi-dan-
kompleks-bangunan?page=all
http://www.merbabu.com/candi/candi_gedong_songo.php
https://www.merdeka.com/jateng/dibangun-di-lereng-gunung-ini-sisi-keunikan-candi-gedong-songo-
yang-eksotis.html
https://mytrip123.com/candi-gedong-songo/
https://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Pawon
http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkborobudur/candi-pawon/
https://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Prambanan
https://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Prambanan#:~:text=Arsitektur%20candi%20Prambanan%20berped
oman%20kepada,merupakan%20ciri%20khas%20candi%20Hindu.
https://prambanan.slemankab.go.id/candi-ratu-boko/
https://borobudurpark.com/temple/ratu-boko/
https://ksmtour.com/informasi/tempat-wisata/yogyakarta/candi-ratu-boko-peninggalan-purbakala-di-
yogyakarta.html
Widowati, K. Melihat Panggung Pertunjukan Ramayana Ballet Prambanan,
https://www.coretanzone.id/2020/06/melihat-panggung-pertunjukan-ramayana-ballet-
prambanan.html
Aldriyanto Trimaryanto, Candi-Candi Bersejarah di Indonesia, Yogyakarta, Sentra Edukasi Media, 2019,
hlm. 2
Fakhruddin Mustofa, Atlas Budaya (Edisi Candi) Meneropong Candi dari Aspek Geospasial Tahun 2015,
Jakarta, Badan Informasi Geospasial, 2016, hlm. 2
T.M. Rita Istari, Ragam hias Candi-Candi diJawa Motif dan Maknanya, Yogyakarta, Kepel Press, 2015,
hlm. 2
Rahadhian PH, Candi Prambanan dan Candi Sewu dalam Perspektif Arsitektur, Diskusi dan Pameran di
Bentara Budaya Jakarta, 2010, hlm. 3
https://repository.unpar.ac.id/bitstream/handle/123456789/7965/Maklh_Rahadhian_Candi%20Pramba
nan%20dan%20Candi%20Sewu-p.pdf?sequence=1&isAllowed=y
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng/candi-sewu-candi-dengan-sembilan-struktur/
https://saveprambanan.wordpress.com/about/
https://id.pinterest.com/pin/601160250245631676/
https://guruakuntansi.co.id/candi-sewu/
KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 58
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

LAMPIRAN
ROOM LIST HOTEL CAKRA KUSUMA DI YOGYAKARTA

No Nama Mr/Mrs Hp. Room Ket


RAZIQ HASAN Laki-laki +62 812-8711-1146 DOSEN
1 I
AGUS DHARMA Laki-laki 62 815-9157-007 DOSEN
AGUNG WAHYUDI Laki-laki +62 815-9978-330 DOSEN
2 II
X. FURUHITHO Laki-laki +62 878-7792-5573 DOSEN
AGUS SUPARMAN Laki-laki +62 813-8844-4585 DOSEN
3 III
WAHYU PRAKOSA Laki-laki +62 858-8591-9057 DOSEN
P. JOKO SLAMETO Laki-laki +62 816-1651-032 DOSEN
4 IV
AGUS NUGRAHA Laki-laki +62 818-0888-0072 DOSEN
BETTY SUSWATY Perempuan +62 878-8295-5026 DOSEN
5 ADE SYOUFA Perempuan 0821-1314-0037 V DOSEN
PANCAWATI DEWI Perempuan 081232584450 DOSEN
ALI SYAHIDUL HAQ Laki-laki (+62) 81320635045 MAHASISWA
6 ARYASUTA BIMA IBRAHIM DIAZ Laki-laki (+62) 895324767259 A MAHASISWA
AZIEL GALEN OEMATNIU Laki-laki (+62) 81395451939 MAHASISWA
DIKY PANGESTU Laki-laki (+62) 8982339892 MAHASISWA
7 FARID RAMADHON Laki-laki (+62) 82284971037 B MAHASISWA
ALDO AJI SUBRATA Laki-laki (+62)88223002849 MAHASISWA
MUHAMMAD NAUFAL AL FARUQ Laki-laki (+62)81292845960 MAHASISWA
8 ROBY RAHMAN SALEH Laki-laki (+62)89653150934 C MAHASISWA
TYTO REZKI ALFALIH. S Laki-laki (+62)81261537600 MAHASISWA
YORGIE FACHRUL ZAKY SUGIONO Laki-laki (+62)87887823153 MAHASISWA
9 ANDIMULIA Laki-laki 0812-8563-1543 D MAHASISWA
ANDRE RIFALDI Laki-laki 0877-2326-3574 MAHASISWA
ARIA TRI TURANGGA Laki-laki 0812-8721-9816 MAHASISWA
10 DWIKI ATTILA Laki-laki 0822-2712-2893 E MAHASISWA
FAISAL ATHEA HADI Laki-laki 0813-8031-2036 MAHASISWA
FIALDO ARIYAWAN PRABAWA Laki-laki 0857-7231-8549 MAHASISWA
11 GANENDRA ARFIEANSYAH P. Laki-laki 0813-9839-1099 F MAHASISWA
LEON MOHAMMAD NIBROS Laki-laki 0821-2227-4647 MAHASISWA
MUHAMAD ZAHRANDIKA TEDJO Laki-laki 0813-1510-0175 MAHASISWA
12 MUHAMMAD IDI Laki-laki 0811-3990-8777 G MAHASISWA
MUHAMMAD REYNARD ZHARIF Laki-laki 0813-1921-9918 MAHASISWA
RAFI YUSRON AFIYANTO Laki-laki 0878-7524-2114 MAHASISWA
13 RAFIE ANDREW BHAGHER Laki-laki 0822-9999-0590 H MAHASISWA
RAFIF FADHIL RUSVINANDA Laki-laki 0813-2245-0032 MAHASISWA
RAFLY ADI MULYA Laki-laki 0878-4210-1928 MAHASISWA
14 TONI PRASETYO Laki-laki 0821-1994-1539 I MAHASISWA
TRISNA BAYU AJI Laki-laki 0821-2636-2095 MAHASISWA

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 59


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

VITO FEBRIANSYAH Laki-laki 0882-1468-8005 MAHASISWA


15 WISNU DWI SAPUTRA Laki-laki 0821-1254-8801 J MAHASISWA
YAQUB ALI Laki-laki 0821-2485-1412 MAHASISWA
SULTHAN JATI MUHAMMAD Laki-laki 0851-6103-1941 MAHASISWA
16 AHMAD RAIHAN Laki-laki 0895337432022 K MAHASISWA
AHMAD ZULFIKAR ZIDAN R. Laki-laki 089660303957 MAHASISWA
ALDRIAN WIJAYA Laki-laki 082112425625 MAHASISWA
17 DIMAS BAGUS PRATAMA F. Laki-laki 081283108959 L MAHASISWA
DIMAS SANDY PRADANA Laki-laki 081282831941 MAHASISWA
FACHRIZA DWI PURNOMO Laki-laki 081218499756 MAHASISWA
18 SATRIA DEWANGGA FIRDAUS Laki-laki 081287841961 M MAHASISWA
HASAN SALEHUDDIN Laki-laki 08118017252 MAHASISWA
HIMMASULTHAN REVIANSYAH Laki-laki 08161991475 MAHASISWA
19 IKHRAM RAIHANS Laki-laki 081287888218 N MAHASISWA
ILHAM ALKISYAHPRI Laki-laki 081775229859 MAHASISWA
KEANU MAULANA SANJAYA Laki-laki 081573065966 MAHASISWA
20 MUHAIMIN Laki-laki 082254252208 O MAHASISWA
MUHAMMAD FADHIL RIZKI Laki-laki 089506645744 MAHASISWA
MUHAMMAD FADLY Laki-laki 081218430791 MAHASISWA
21 MUHAMMAD NAUFAL ADHINATA Laki-laki 085155030856 P MAHASISWA
ROBI SYAFARINGGA Laki-laki 089692630617 MAHASISWA
BRAHMANSTYO PANDU WIBOWO Laki-laki 085157780323 MAHASISWA
22 BRILLYYANDIKA OKZA TAMA PUTRA Laki-laki 081525823843 Q MAHASISWA
FAISHAL TSAQIF VIERY Laki-laki 081221083706 MAHASISWA
MOCHAMAD REZA FEBRIAN Laki-laki 081932430827 MAHASISWA
23 MOHAMMAD FARHAN CENDRA Laki-laki 085757356115 R MAHASISWA
MUHAMAD FAUZI ABIB ARRASYIID Laki-laki 081517173741 MAHASISWA
MUHAMMAD DZAKY ALFARIZY Laki-laki 081316858970 MAHASISWA
24 MUHAMMAD FARIZ HANIFUDDIN Laki-laki 081413220712 S MAHASISWA
USRATUL HAFIZHA NEVORA Laki-laki 081383274609 MAHASISWA
MUHAMMAD FATHUR RAHMAN Laki-laki 085779470842 MAHASISWA
25 MUHAMMAD HASBII MUBAAROK Laki-laki 085798115240 T MAHASISWA
MUHAMMAD RESTU YULIANSYAH Laki-laki 085161624130 MAHASISWA
MUHAMMAD ROFI SYARIF AZHARI Laki-laki 082115639081 MAHASISWA
26 ROBERTUS DHIMAS ADHARA SETA Laki-laki 089614238821 U MAHASISWA
SADDAM YAZID ZIDAN Laki-laki 082258375364 MAHASISWA
TEGAR AULIA AKBAR Laki-laki 085718304011 MAHASISWA
27 CHAREL FEBRIANS Laki-laki 0896 70357075 V MAHASISWA
FARRAS NASYWA RAIHAN Laki-laki 089530208159 MAHASISWA
ANDHIKA SEBASTIAN HAKIM Laki-laki 082213066628 MAHASISWA
28 DARRYL HENDRY ARISTO Laki-laki 085880376460 W MAHASISWA
DWIKI SATRIA Laki-laki 082210194700 MAHASISWA
DZIKY HAIDAR Laki-laki 089522920215 MAHASISWA
29 KEVIN FADI KHARISMA Laki-laki 08979689049 X MAHASISWA
NANDA LUKDIANTO Laki-laki 0821-1941-2847 MAHASISWA

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 60


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

MUHAMMAD RAFLY AL HAFIDZ Laki-laki 085850585217 MAHASISWA


30 MUHAMMAD THAARIQ Laki-laki 085718833310 Y MAHASISWA
AKHSYA YUSUF RIZQULLAH Laki-laki 08788215375 MAHASISWA
DEVIN ANUGRAH RAMADHAN Laki-laki 081213067676 MAHASISWA
31 DHELVIA YUDHA KUSUMA Laki-laki 083811908942 Z MAHASISWA
GALANG ARYA YUDHA Laki-laki 081395863437 MAHASISWA
HAIKAL GHIFARI Laki-laki 0895411871164 MAHASISWA
32 MUHAMMAD FAIRUZ IKHWAN Laki-laki 0895332321682 AA MAHASISWA
YOGA AJI PANGESTU Laki-laki 0881024456007 MAHASISWA
ALYAA MARDHIYYAH Perempuan (+62) 81298948129 MAHASISWI
33 AMELIA PUTRI ARYANI Perempuan (+62) 81776076996 01 MAHASISWI
ANANDA ALYA RIFANI Perempuan (+62) 8884619776 MAHASISWI
ANINDIANI NURADHIATI F Perempuan ( +62) 81291976826 MAHASISWI
34 ARDYTHA AULIA PUTRI Perempuan (+62) 85624707833 02 MAHASISWI
ARIN MARVA DELAREVA Perempuan (+62) 81292248962 MAHASISWI
DEVIANI ASIH WULANDARI Perempuan (+62)81807997521 MAHASISWI
35 FARAHDILA KHAIRUNNISA Perempuan (+62) 8211126402 03 MAHASISWI
FUTIA LATIFATUNNISA ASTUTI Perempuan (+62) 85691933003 MAHASISWI
KANTINA SEWI JAYANTI Perempuan (+62) 82310759665 MAHASISWI
36 MELINA PUTRI JIHANDANI Perempuan (+62) 85927472630 04 MAHASISWI
HANINEZYA ISAC DARIS Perempuan (+62) 81807190457 MAHASISWI
HUDA ASYIFA PUTRI Perempuan (+62)81808840044 MAHASISWI
37 MAHARDIKA ANGELI FORTUNA Perempuan (+62)82235865270 05 MAHASISWI
MEURAH DIANJUNG Perempuan (+62)81370402363 MAHASISWI
NABILLA FATIMAH ASZRABA Perempuan (+62)895333433616 MAHASISWI
38 NURINADIATUL RIZQIAH Perempuan (+62)81280179126 06 MAHASISWI
PRASASTI ZULFA HENDRAWATI Perempuan (+62)83811454780 MAHASISWI
PUTRI HALWA Perempuan (+62)81314578570 MAHASISWI
39 SABHANA SALIMA DHIYAZAHRA Perempuan (+62)8881649619 07 MAHASISWI
SAHAR MAHRI Perempuan (+62)87798854459 MAHASISWI
SHABIRA SHINTA NAURA Perempuan (+62)81382776258 MAHASISWI
40 SINDY MUTIA Perempuan (+62)89604307628 08 MAHASISWI
VANESSA ANANDA Perempuan (+62)89622515499 MAHASISWI
JULIA NURFADILLA NELDI Perempuan (+62)89622515499 MAHASISWI
41 QENIA ALYA FAUZIAH Perempuan 0813-1609-7701 09 MAHASISWI
RHEZTIA MAHARANI Perempuan 0812-2192-6621 MAHASISWI
RIFDAH ARISTA WIDYA Perempuan 0857-1872-7975 MAHASISWI
42 SAFIRA RIFDA ZULFIYYA Perempuan 0813-1685-7572 10 MAHASISWI
SASKI ALIFIAREHMA SHAFANISSA Perempuan 0813-8554-2710 MAHASISWI
SITI CHAIRUNNISA AZZAHRA Perempuan 0895-3605-95249 MAHASISWI
43 SYIFA NURAZIJAH Perempuan 0851-6133-8028 11 MAHASISWI
YAYA YUNITA KAREPSINA Perempuan 0821-2233-1788 MAHASISWI
ADELIA KHALIFAH HANA Perempuan 0895348188576 MAHASISWI
44 ALISHA KHALIS ZULAIKHA Perempuan 087804056300 12 MAHASISWI
ALLISA NURULHUDA Perempuan 081807848597 MAHASISWI
KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 61
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
Arsitektur Candi

AQILAH FARRASHANTY MURDIANTO Perempuan 081285190818 MAHASISWI


AURORA MERINDA Perempuan 085773844006 13 MAHASISWI
45
DHEA INDAH PRAHASTIWI Perempuan 08972642469 MAHASISWI
DEYDRA ARADEA RINALDO Perempuan 08569849037 MAHASISWI
46 LUTFAH KAMALIA PUTRI Perempuan 085921135448 14 MAHASISWI
NADA ANDINI RAHMAH Perempuan 081385991687 MAHASISWI
NADIA VELISA KESUMA Perempuan 081586421320 MAHASISWI
47 SHAKILA TAHTA MULYA RIZKI BAHA Perempuan 082142068014 15 MAHASISWI
VIVANTCITA FENDIRENI AVRIELA Perempuan 081213806977 MAHASISWI
SERIN MIRANDA Perempuan 085693957782 MAHASISWI
48 ALIKA CHORY SYAHIDAH Perempuan 081281482525 16 MAHASISWI
AMALIA PUTRI HANIFAH Perempuan 085884669007 MAHASISWI
ANINDITA DIANDRA LARASATI SAMP Perempuan 0838 90676158 MAHASISWI
49 AZFA AULIA DIAS Perempuan 087774024966 17 MAHASISWI
CARISSA GHEFIRA Perempuan 08952338604 MAHASISWI
EGYPTHA INDIRA PARAMITA Perempuan 081286205566 MAHASISWI
50 GHINA RATNA SARI Perempuan 82113710491 18 MAHASISWI
YENY ROCHAYATI Perempuan 081383240244 MAHASISWI
IIN KARTINA RIANA Perempuan 081316472120 MAHASISWI
51 IKA NOFIYANI Perempuan 083838952915 19 MAHASISWI
KANIA PUSPITA SARIWENING Perempuan 085892674929 MAHASISWI
NISRIN HAWA Perempuan 089665341010 MAHASISWI
52 NOVA TRI RAHMADANI Perempuan 081908783436 20 MAHASISWI
NUURUN AISYAH AZ-ZAHRA Perempuan 085887488589 MAHASISWI
RHEINA DEA KINTANA Perempuan 085717924830 MAHASISWI
53 SHELLA DINDA NOVELA Perempuan 088287644658 21 MAHASISWI
DEA HARUM NUGRAHAINI Perempuan 08561667838 MAHASISWI
FLADIRA ESA RESTU SUKARNO Perempuan 08558299642 MAHASISWI
54 REGA NANDA Perempuan 081295854223 22 MAHASISWI
NAJLA TANZIA Perempuan 0895619413712 MAHASISWI
SYAHWA ANNISA DESIANA Perempuan 081296089424 MAHASISWI
55 CHANTIKA PUTRI ARIFIA Perempuan 08974173438 23 MAHASISWI
DEWI NASTITI AHDA Perempuan 0895331969098 MAHASISWI
AASHIKA RAJESHWARI Perempuan 081316285123 MAHASISWI
56 PRADNYA ANINDYA PARAMITHA Perempuan 0851-5760-6602 24 MAHASISWI
PUTRI AYU RAMADHANIA Perempuan 0877-2056-2528 MAHASISWI
HILDEGARD SALVE REGINA S. Perempuan 081232114223 MAHASISWI
57 25
BANIN AZZIBARA Perempuan 081214042945 MAHASISWI

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR “ARSITEKTUR CANDI” 62


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 2023
No. duduk No. BUS 1 No. duduk BUS 2 No. duduk BUS 3 No. duduk BUS 4
1 1 Tour Leader 1 Tour Leader 1 Tour Leader 1 Tour Leader
2 2 Tour Leader 2 Tour Leader 2 Tour Leader 2 Tour Leader
3 3 RAZIQ HASAN 3 X. FURUHITHO 3 P. JOKO SLAMETO 3 AGUS NUGROHO
4 4 BETTY SUSWATI 4 WAHYU PRAKOSA 4 AGUS SUPARMAN 4 AGUS DHARMA
5 5 PANCAWATI DEWI 5 AGUNG WAHYUDI BRAHMANSTYO PANDU WIBOWO 5 ADE SYOUFA
6 ANDIMULIA AHMAD RAIHAN BRILLYYANDIKA OKZA TAMA PUTRA ANDHIKA SEBASTIAN HAKIM
7 ANDRE RIFALDI AHMAD ZULFIKAR ZIDAN R. FAISHAL TSAQIF VIERY DARRYL HENDRY ARISTO
8 ARIA TRI TURANGGA ALDRIAN WIJAYA MOCHAMAD REZA FEBRIAN DWIKI SATRIA
9 DWIKI ATTILA DIMAS BAGUS PRATAMA F. MOHAMMAD FARHAN CENDRA DZIKY HAIDAR
10 FAISAL ATHEA HADI DIMAS SANDY PRADANA MUHAMAD FAUZI ABIB ARRASYIID HILDEGARD SALVE REGINA SINAGA
11 FIALDO ARIYAWAN PRABAWA FACHRIZA DWI PURNOMO MUHAMMAD DZAKY ALFARIZY KEVIN FADI KHARISMA
12 GANENDRA ARFIEANSYAH PUTRA SATRIA DEWANGGA FIRDAUS MUHAMMAD FARIZ HANIFUDDIN MUHAMMAD RAFLY AL HAFIDZ
13 LEON MOHAMMAD NIBROS FARRAS NASYWA RAIHAN AASHIKA RAJESHWARI MUHAMMAD THAARIQ
14 MUHAMAD ZAHRANDIKA TEDJO ADELIA KHALIFAH HANA ALIKA CHORY SYAHIDAH DEA HARUM NUGRAHAINI
15 MUHAMMAD IDI ALISHA KHALIS ZULAIKHA AMALIA PUTRI HANIFAH Fladira esa restu sukarno
16 MUHAMMAD REYNARD ZHARIF ALLISA NURULHUDA ANINDITA DIANDRA LARASATI SAMP REGA NANDA
17 JULIA NURFADILLA NELDI AQILAH FARRASHANTY MURDIANTO AZFA AULIA DIAS NAJLA TANZIA
18 QENIA ALYA FAUZIAH AURORA MERINDA CARISSA GHEFIRA 3TB05 SYAHWA ANNISA DESIANA
19 RHEZTIA MAHARANI DHEA INDAH PRAHASTIWI CHAREL FEBRIANS AKHSYA YUSUF RIZQULLAH
3TB02 20 RIFDAH ARISTA WIDYA DEYDRA ARADEA RINALDO EGYPTHA INDIRA PARAMITA DEVIN ANUGRAH RAMADHAN
21 RAFI YUSRON AFIYANTO 3TB03 HASAN SALEHUDDIN GHINA RATNA SARI DHELVIA YUDHA KUSUMA
22 RAFIE ANDREW BHAGHER HIMMASULTHAN REVIANSYAH IIN KARTINA RIANA GALANG ARYA YUDHA
3TB04
23 RAFIF FADHIL RUSVINANDA IKHRAM RAIHANS MUHAMMAD FATHUR RAHMAN HAIKAL GHIFARI
24 RAFLY ADI MULYA ILHAM ALKISYAHPRI MUHAMMAD HASBII MUBAAROK MUHAMMAD FAIRUZ IKHWAN
25 TONI PRASETYO KEANU MAULANA SANJAYA MUHAMMAD RESTU YULIANSYAH YOGA AJI PANGESTU
26 TRISNA BAYU AJI MUHAIMIN MUHAMMAD ROFI SYARIF AZHARI CHANTIKA PUTRI ARIFIA
27 VITO FEBRIANSYAH MUHAMMAD FADHIL RIZKI ROBERTUS DHIMAS ADHARA SETA DEWI NASTITI AHDA
28 WISNU DWI SAPUTRA MUHAMMAD FADLY SADDAM YAZID ZIDAN NANDA LUKDIANTO
29 YAQUB ALI MUHAMMAD NAUFAL ADHINATA TEGAR AULIA AKBAR RHEINA DEA KINTANA
30 SULTHAN JATI MUHAMMAD ROBI SYAFARINGGA BANIN AZZIBARA SHELLA DINDA NOVELA
31 SAFIRA RIFDA ZULFIYYA LUTFAH KAMALIA PUTRI IKA NOFIYANI TYTO REZKI ALFALIH. S
32 SASKI ALIFIAREHMA SHAFANISSA NADA ANDINI RAHMAH KANIA PUSPITA SARIWENING YORGIE FACHRUL ZAKY SUGIONO
33 SITI CHAIRUNNISA AZZAHRA NADIA VELISA KESUMA NISRIN HAWA HUDA ASYIFA PUTRI
34 SYIFA NURAZIJAH SHAKILA TAHTA MULYA RIZKI BAHA NOVA TRI RAHMADANI MAHARDIKA ANGELI FORTUNA
35 ALI SYAHIDUL HAQ VIVANTCITA FENDIRENI AVRIELA NUURUN AISYAH AZ-ZAHRA MEURAH DIANJUNG
36 ARYASUTA BIMA IBRAHIM DIAZ SERIN MIRANDA PRADNYA ANINDYA PARAMITHA NABILLA FATIMAH ASZRABA
37 AZIEL GALEN OEMATNIU ARDYTHA AULIA PUTRI PUTRI AYU RAMADHANIA NURINADIATUL RIZQIAH
3TB01 (KEL. 2)
38 DIKY PANGESTU ARIN MARVA DELAREVA YAYA YUNITA KAREPESINA PRASASTI ZULFA HENDRAWATI
3TB01(KEL. 1) 39 FARID RAMADHON DEVIANI ASIH WULANDARI YENY ROCHAYATI PUTRI HALWA
40 ALYAA MARDHIYYAH FARAHDILA KHAIRUNNISA USRATUL HAFIZHA NEVORA SABHANA SALIMA DHIYAZAHRA
3TB01 (KEL. 1)
41 AMELIA PUTRI ARYANI FUTIA LATIFATUNNISA ASTUTI ALDO AJI SUBRATA SAHAR MAHRI
42 ANANDA ALYA RIFANI KANTINA SEWI JAYANTI 3TB01 (KEL. 2) MUHAMMAD NAUFAL AL FARUQ SHABIRA SHINTA NAURA
43 ANINDIANI NURADHIATI F MELINA PUTRI JIHANDANI ROBY RAHMAN SALEH SINDY MUTIA
44 HANINEZYA ISAC DARIS VANESSA ANANDA

Anda mungkin juga menyukai